asuhan keperawatan demensia
DESCRIPTION
ASKEP DEMENSIATRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATANLANSIA DENGAN
DEMENSIA
KELOMPOK 4A1. Ditta Anggraini
1223101010622. Fakhrun Nisa Fiddaroini
1223101010643. Robby Prihadi Aulia Erlando
1223101010664. Cholil Albarizi
1223101010685. Nilla Sahuleka
1223101010706. Siti Marina Wiastuti
1223101010727. Alisa Miradia Puspitasari
1223101010748. Ambar Larasati
1223101010769. Fina Fitriani
122310101078
DEFINISIDemensia dapat diartikan sebagai
gangguan kognitif dan memori yang dapat mempengaruhi aktifitas sehari-hari. Penderita demensia seringkali menunjukkan beberapa gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian (behavioral symptom) yang mengganggu (disruptive) ataupun tidak menganggu (non-disruptive) (Volicer, L., Hurley, A.C., Mahoney, E. 1998).
EPIDEMIOLOGILaporan Departemen Kesehatan tahun 1998,
populasi usia lanjut diatas 60 tahun adalah 7,2 % (populasi usia lanjut kurang lebih 15 juta). peningkatan angka kejadian kasus demensia berbanding lurus dengan meningkatnya harapan hidup suatu populasi . Kira-kira 5 % usia lanjut 65 – 70 tahun menderita demensia dan meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun mencapai lebih 45 % pada usia diatas 85 tahun. Pada negara industri kasus demensia 0.5 –1.0 % dan di Amerika jumlah demensia pada usia lanjut 10 – 15% atau sekitar 3 – 4 juta orang.
ETIOLOGIDisebutkan dalam sebuah literatur
bahwa penyakit yang dapat menyebabkan timbulnya gejala demensia ada sejumlah tujuh puluh lima. Beberapa penyakit dapat disembuhkan sementara sebagian besar tidak dapat disembuhkan (Mace, N.L. & Rabins, P.V. 2006)
KOMPLIKASIPeningkatan risiko infeksi di seluruh bagian tubuh :Ulkus DekubitusInfeksi saluran kencingPneumonia Thromboemboli, infark miokardium. KejangKontraktur sendiKehilangan kemampuan untuk merawat diriMalnutrisi dan dehidrasi akibat nafsu makan kurang
dan kesulitan menggunakan peralatanKehilangan kemampuan berinteraksiHarapan hidup berkurang
PENATALAKSANAAN1. Optimalkan fungsi dari penderita2. Kenali dan obati komplikasi3. Upayakan perumatan berkesinambungan4. Upayakan informasi medis bagi penderita
dan keluarga5. Peran keluarga
PENCEGAHANMencegah masuknya zat-zat yang dapat merusak sel-sel
otak seperti alkohol dan zat adiktif yang berlebihanMembaca buku yang merangsang otak untuk berpikir
hendaknya dilakukan setiap hari.Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita
sehat dan aktifKegiatan rohani & memperdalam ilmu agama.Tetap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul
dengan teman yang memiliki persamaan minat atau hobiMengurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk
tetap relaks dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat otak kita tetap sehat.
ASUHAN KEPERAWATAN
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA