atraktan

3
PENDAHULUAN Latar Belakang Aroma atau bau tertentu juga dapat menarik perhatian serangga. Mereka tertarik pada aroma yang dikeluarkan lawan jenisnya dengan zat tertentu saat akan melakukan kawin. Dengan mengetahui sifat serangga seperti itu maka telah dikembangkan perangkap aroma dengan menggunakan atraktan. Atraktan merupakan bahan pemikat yaitu suatu bahan kimia yang tergolong pestisida dimana bahan aktifnya bersifat memikat jasad sasaran yang biasanya khusus untuk serangga tertentu. Penggunaan perangkap aroma merupakan perangkap yang paling banyak digunakan petani terutama untuk pengendalian serangga lalat buah baik pada cabai, mangga dan lain-lain. Contohnya adalah Methyl eugenol dan Minyak Melaleuca Brachteata yang juga dapat digunakan sebagai sex feromon untuk menarik perhatian serangga lalat buah pada cabai. Berbeda dengan hormon, yang merupakan isyarat internal bagi serangga secara individual, feromon dan alomon merupakan bahan kimia yang disekresi keluar tubuh serangga oleh kelenjar eksokrin sehingga bereaksi di luar tubuh (antar individu). Feromon menjembatani komunikasi individu dalam satu spesies. Kegunaannya beragam mulai dari daya tarik antar kelamin, mencari pasangan, mengisyaratkan bahaya, menandai jejak dan wilayah, serta berbagai interaksi intraspesifik lainnya. Sedangkan allomon merupakan bahan kimia yang bekerja menjembatani komunikasi antar spesies dengan keuntungan bagi penghasil allomonnya. Allomon dipergunakan untuk mengusir predator, membingungkan mangsa, dan memediasi interaksi simbiotik. Tujuan Mengetahui ketertarikan lalat buah jantan terhadap atraktan Methyl eugenol serta mengidentifikasi spesies lalat buah yang tertarik terhadap atraktan tersebut. BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah Methyl eugenol 2 ml dengan merek dagang petrogenol, pestisida 2 ml dengan merek dagang Decis 2,sec, kapas, kertas label, dan pohon belimbing yang ada di sekitar asrama putri IPB. Alat yang digunakan adalah perangkap yang terbuat dari wadah plastik berlubang, kawat penggantung wadah plastik dan kawat penggantung kapas. Metode Wadah plastik dilubangi bagian atas dan bawahnya. Pada bagian

Upload: fadli-nasution

Post on 29-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pertanian

TRANSCRIPT

Page 1: atraktan

PENDAHULUAN

Latar BelakangAroma atau bau tertentu juga dapat menarik perhatian serangga. Mereka tertarik pada aroma yang dikeluarkan lawan jenisnya dengan zat tertentu saat akan melakukan kawin. Dengan mengetahui sifat serangga seperti itu maka telah dikembangkan perangkap aroma dengan menggunakan atraktan. Atraktan merupakan bahan pemikat yaitu suatu bahan kimia yang tergolong pestisida dimana bahan aktifnya bersifat memikat jasad sasaran yang biasanya khusus untuk serangga tertentu. Penggunaan perangkap aroma merupakan perangkap yang paling banyak digunakan petani terutama untuk pengendalian serangga lalat buah baik pada cabai, mangga dan lain-lain. Contohnya adalah Methyl eugenol dan Minyak Melaleuca Brachteata yang juga dapat digunakan sebagai sex feromon untuk menarik perhatian serangga lalat buah pada cabai.Berbeda dengan hormon, yang merupakan isyarat internal bagi serangga secara individual, feromon dan alomon merupakan bahan kimia yang disekresi keluar tubuh serangga oleh kelenjar eksokrin sehingga bereaksi di luar tubuh (antar individu). Feromon menjembatani komunikasi individu dalam satu spesies. Kegunaannya beragam mulai dari daya tarik antar kelamin, mencari pasangan, mengisyaratkan bahaya, menandai jejak dan wilayah, serta berbagai interaksi intraspesifik lainnya. Sedangkan allomon merupakan bahan kimia yang bekerja menjembatani komunikasi antar spesies dengan keuntungan bagi penghasil allomonnya. Allomon dipergunakan untuk mengusir predator, membingungkan mangsa, dan memediasi interaksi simbiotik.

TujuanMengetahui ketertarikan lalat buah jantan terhadap atraktan Methyl eugenol serta mengidentifikasi spesies lalat buah yang tertarik terhadap atraktan tersebut. BAHAN DAN METODE

Bahan dan AlatBahan yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah Methyl eugenol 2 ml dengan merek dagang petrogenol, pestisida 2 ml dengan merek dagang Decis 2,sec, kapas, kertas label, dan pohon belimbing yang ada di sekitar asrama putri IPB.Alat yang digunakan adalah perangkap yang terbuat dari wadah plastik berlubang, kawat penggantung wadah plastik dan kawat penggantung kapas.

MetodeWadah plastik dilubangi bagian atas dan bawahnya. Pada bagian samping, diberi kawat untuk menempelkan kapas dan kawat penggantung. Disisi yang berhadapan dengan kawat yang digantung, dilubangi sebanyak 3 lubang untuk ketiadaan genangan air. Pada saat pemakaian, wadah plastik dimiringkan sehingga lubang terletak pada bagian kanan kiri.Kapas dibasahi dengan 2 ml Methyl eugenol untuk wadah plastik pertama dan kedua, masing-masing ditambahkan pestisida sebanyak 2 ml. Pestisida berfungsi untuk membunuh lalat buah yang tertangkap. Alat perangkap dibawa ke Asrama putri IPB dan digantungkan pada pohon belimbing di bagian dahan. Perangkap dibiarkan di pohon selama 1 minggu.Setelah 1 minggu, perangkap diambil dari pohon dan banyaknya lalat buah yang tertangkap dalam masing-masing wadah diamati, kemudian spesies lalat buah yang ada dihitung dan diidentifikasi. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel hasil pengamatanHari Perangkap 1 (ekor) Perangkap 2 (ekor)Rabu 10 29

Page 2: atraktan

Kamis 8 27Jum’at 6 27Sabtu 4 25Minggu 4 22Senin 4 19Rata-rata 6 25

PembahasanLalat buah merupakan hama yang sangat merugikan di bidang hortikultura, yang dapat menurunkan produktivitas buah-buahan dan sayuran buah segar di dalam negeri (Kepmentan,2006). Pengendalian yang dilakukan pada umumnya adalah dengan pembungkusan buah-buahan ataupun pemberonjongan pohonnya dengan kasa, pengasapan untuk mengusir lalat buah, penyemprotan dengan insektisida, pemadatan tanah di bawah pohon untuk memutus siklus hidup serta penggunaan atraktan (zat pemikat) yang salah satunya berbahan methyl eugenol.Penggunaan atraktan metil eugenol merupakan cara pengendalian yang ramah lingkungan dan telah terbukti efektif. Atraktan dapat digunakan untuk mengendalikan hama lalat buah dalam tiga cara yaitu : (1) Mendeteksi atau memonitor populasi lalat buah, (2) menarik lalat buah untuk kemudian dibunuh dengan perangkap, dan (3) mengacaukan lalat buah dalam perkawinan, berkumpul dan cara makan.Atraktan merupakan zat yang bersifat menarik (lure), mengandung bahan aktif metil eugenol. Penggunaan Metil eugenol sebagai atraktan lalat buah tidak meninggalkan residu pada buah dan mudah diaplikasikan pada lahan yang luas. Karena bersifat volatil (menguap), daya jangkaunya atau radiusnya cukup jauh, mencapai ratusan meter, bahkan ribuan meter, bergantung pada arah angin. Namun, cara-cara pengendalian ini dirasa masih kurang efektif, karena tidak dilakukan secara serentak dan kontinu, sehingga daerah yang tidak dikendalikan menjadi sumber infeksi di masa mendatang. Selain hal teknis, juga masalah mahalnya zat pengendali, khususnya atraktan lalat buah, sehingga petani/pengguna belum semuanya mampu memperoleh bahan ini.Berdasarkan hasil pengamatan kelompok kami, pada perangkap pertama lalat buah yang tertangkap rata-ratanya adalah 6 ekor. Sedangkan pada perangkap kedua 25 ekor. Selama pengamatan (6 hari) jumlah lalat buah yang terperangkap berubah-rubah, pada perangkap 1 adalah 10, 8, 6, 4, 4, dan 4 ekor Bactrocera spp. (Diptera : Tephritidae). Sedangkan pada perangkap 2 adalah 29, 27, 27, 25, 22, dan 19 ekor Bactrocera spp. (Diptera : Tephritidae). Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa semakin lama hari pengamatan, jumlah lalat buah yang terperangkap semakin sedikit. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya berkurangnya aroma dari methyl eugenol akibat terjadinya penguapan dan pengaruh angin, faktor cuaca (hujan), lokasi penyimpanan perangkap, dll. KESIMPULAN

Feromon seks merupakan feromon yang mampu menarik serangga jenis kelamin lain pada jarak yang cukup jauh, ada pula yang bekerja pada jarak dekat dan penerima menanggapinya dengan serangkaian perilaku “courtship” atau mencari pasangan. Feromon seperti ini tidak diproduksi terus menerus, tetapi hanya ketika serangga telah mencapai usia cukup dewasa untuk kawin, dan bahkan itu pun pada saat tertentu saja. Methyl eugenol merupakan senyawa atraktan yang komposisinya mirip dengan feromon seks lalat buah betina, sehingga dapat menarik lalat buah jantan untuk mendekat.  DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Pertanian No.37 Tahun 2006 tentang Persyaratan Teknis dan Tindakan Karantina Tumbuhan untuk Pemasukan Buah-Buahan dan atau Sayuran Buah Segar ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia.

Page 3: atraktan

[Anonim].2009.http://Karantina.deptan.go.id/doc/identifikasi (5 Mei 2010)[Anonim].2009.http://mediamedika.net/ (5 Mei 2010)