bab 1 astrositoma

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otak merupakan organ tubuh paling kompleks dan merupakan struktur pusat pengaturan keseluruhan tubuh. Peranan sentral dan adanya gangguan fungsional yang terjadi akan mencerminkan beratnya akibat yang ditimbulkan oleh tumor otak. Tumor yang melibatkan SSP termasuk neoplasma yang paling merusak, diperkirakan bertanggung jawab sekitar 2,5% dari semua lesi massa, yang menyebabkan sekitar 3,9 – 4,4 kematian per 100.000 populasi per tahun di Amerika Serikat. Kematian akibat tumor otak ini besarnya 2% dari seluruh kematian akibat tumor, dan insiden tumor otak besarnya 7 per 100.000 penduduk per tahun. 1,2,3 Tumor otak merupakan suatu pertumbuhan jaringan yang abnormal didalam otak, yang terbagi atas tumor otak benigna yang bersifat tidak ganas dan tumor otak maligna yang merupakan keganasan yang berpotensi menyusup dan menghancurkan jaringan disebelahnya atau yang telah menyebar (metastase) ke otak dari bagian tubuh lainnya melalui aliran darah. Jenis tumor otak sangat beraneka ragam dari yang jinak sampai ganas. Salah satu tumor yang mempunyai frekuensi terbesar dari semua jenis tumor di otak adalah glioma. Insiden dari 1

Upload: maps

Post on 18-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bab 1 astrositoma

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangOtak merupakan organ tubuh paling kompleks dan merupakan struktur pusat pengaturan keseluruhan tubuh. Peranan sentral dan adanya gangguan fungsional yang terjadi akan mencerminkan beratnya akibat yang ditimbulkan oleh tumor otak. Tumor yang melibatkan SSP termasuk neoplasma yang paling merusak, diperkirakan bertanggung jawab sekitar 2,5% dari semua lesi massa, yang menyebabkan sekitar 3,9 4,4 kematian per 100.000 populasi per tahun di Amerika Serikat. Kematian akibat tumor otak ini besarnya 2% dari seluruh kematian akibat tumor, dan insiden tumor otak besarnya 7 per 100.000 penduduk per tahun.1,2,3Tumor otak merupakan suatu pertumbuhan jaringan yang abnormal didalam otak, yang terbagi atas tumor otak benigna yang bersifat tidak ganas dan tumor otak maligna yang merupakan keganasan yang berpotensi menyusup dan menghancurkan jaringan disebelahnya atau yang telah menyebar (metastase) ke otak dari bagian tubuh lainnya melalui aliran darah. Jenis tumor otak sangat beraneka ragam dari yang jinak sampai ganas. Salah satu tumor yang mempunyai frekuensi terbesar dari semua jenis tumor di otak adalah glioma. Insiden dari glioma besarnya 5 per 100.000 penduduk. Menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), terdapat tiga jenis glioma yang dapat dibedakan dari pemeriksaan histopatologis, yaitu : astrositoma, oligendroglioma, dan mixed oligoastrositoma.1,2,3Astrositoma merupakan tumor primer otak yang berasal dari astrocyt. Berbeda dengan neuron, sel ini mempunyai kemampuan untuk membelah diri melalui mitosis. Astrositoma terdiri dari beberapa grade, mulai dari yang perkembangannya lambat (secara histologis mempunyai struktur yang menyerupai sel normal) sampai yang perkembangannya cepat dan invasif (mempunyai struktur sel yang berdiferensiasi buruk). Pada orang dewasa, astrositoma biasanya terdapat pada hemisphere tetapi pada anak-anak bisa juga didapatkan di serebellum.4,5Glioma atau astrositoma yang menyusun sekitar 50% tumor intrakranial, merupakan tumor intrinsik otak, asal dari sel neuroglia, tersusun atas sel-sel yang relatif jinak (misalnya pada astrositoma) sampai yang paling ganas (pada glioblastoma). Berbeda pengertiannya pada tumor sistemik lain, istilah maligna disini diartikan sebagai sifat biologik yang agresif, infiltratif, dan prognosa yang jelek.4,51.2. Tujuan PenulisanTujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui definisi, klasifikasi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, diagnosis, penatalaksanaan, dan prognosis dari astrositoma.1