bab 1 refkas

18
BAB I PENDAHULUAN Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38 0 C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Menurut The American Academy of Pediatrics (AAP) usia termuda bangkitan kejang demam 6 bulan. Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan – 5 tahun. Di berbagai negara insiden dan prevalensi kejang demam berbeda-beda. Di Amerika Serikat dan Eropa prevalensi kejang demam sekitar 2-5%. Di Asia prevalensi kejang demam meningkat dua kali lipat dibanding Amerika Serikat dan Eropa. Di jepang kejadian kejang demam sekitar 8,3% - 9,9%. Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi SSP, atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam. Prognosis kejang demam baik, kejang demam bersifat benigna. Sebagian besar penderita kejang demam sembuh sempurna, sebagian kecil berkembang menjadi epilepsi sebanyak 2-7%. 4% penderita kejang demam secara bermakna mengalami gangguan tingkah laku dan penurunan tingkat intelegensi.

Upload: yulia-devina

Post on 19-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sss

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 380C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Menurut The American Academy of Pediatrics (AAP) usia termuda bangkitan kejang demam 6 bulan. Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan 5 tahun. Di berbagai negara insiden dan prevalensi kejang demam berbeda-beda. Di Amerika Serikat dan Eropa prevalensi kejang demam sekitar 2-5%. Di Asia prevalensi kejang demam meningkat dua kali lipat dibanding Amerika Serikat dan Eropa. Di jepang kejadian kejang demam sekitar 8,3% - 9,9%. Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi SSP, atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam.Prognosis kejang demam baik, kejang demam bersifat benigna. Sebagian besar penderita kejang demam sembuh sempurna, sebagian kecil berkembang menjadi epilepsi sebanyak 2-7%. 4% penderita kejang demam secara bermakna mengalami gangguan tingkah laku dan penurunan tingkat intelegensi.Kejang merupakan manifestasi klinis akibat terjadinya pelepasan muatan listrik yang berlebihan di sel neuron otak karena gangguan fungsi pada neuron tersebut baik berupa fisiologi, biokimia maupun anatomi.

Kejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang demam tidak pernah dilaporkan. Kematian karena kejang demam tidak pernah dilaporkan. Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus. Faktor risiko lain adalah terjadinya epilepsi di kemudian hari.

BAB IISTATUS PASIEN

A. IDENTITAS PENDERITANama:An. S. R. AUmur:2 tahun 5 bulan 9 hariJenis kelamin:PerempuanPendidikan: Belum SekolahAlamat: Perum Handik Makmur II RT 11/02 Karangroto Genuk SemarangAgama:IslamSuku:JawaBangsal :Baitul Nisa 1Tanggal Masuk:17 Januari 2015

IDENTITAS ORANG TUANama Ayah : Tn. DUmur :44 tahunPendidikan : SMKAgama :IslamPekerjaan : WiraswastaAlamat: Perum Handik Makmur II RT 11/02 Karangroto Genuk SemarangNama Ibu : Ny. SUmur : 32 tahunPendidikan : SMPAgama : IslamPekerjaan : Ibu Rumah TanggaAlamat : Perum Handik Makmur II RT 11/02 Karangroto Genuk Semarang

A. DATA DASARAnamnesisAlloanamnesis dengan ayah dan ibu penderita tanggal 17 Januari 2015 pukul 11.30 WIB di ITH lantai 3 dan didukung catatan medis.Keluhan Utama : KejangRiwayat Penyakit Sekarang2 jam sebelum masuk UGD anak kejang (+) 1 kali, selama 5 menit. Kejang pada seluruh tubuh dengan posisi mata mendelik ke atas disertai dengan kedua lengan dan tungkai kaki kaku. Selama kejang penderita tidak sadar. Sebelum dan sesudah kejang penderita sadar. Kejang tidak berulang kembali dalam 24 jam. Keluhan kejang didahului oleh demam sejak 3 hari SMRS, panas tinggi mendadak, terus menerus, sudah diberikan obat paracetamol, panas sempat turun namun kembali naik. Pasien tidak mempunyai luka, tidak tertusuk benda tajam yang berkarat. Disertai dengan batuk (+) berdahak tapi tidak produktif, pilek (+), badan lemas (+), mual (-), muntah (+), sesak nafas (-), nyeri perut (-), makan dan minum berkurang dari biasanya, BAB dan BAK tidak ada keluhan, nyeri saat berkemih (-).Riwayat Penyakit DahuluOrang tua pasien mengaku pasien tidak pernah kejang sebelumnyaFlek/ TB : disangkalEnteritis : disangkal

Faringitis : disangkalDisentri basiler : disangkal

Pneumonia: disangkalDisentri amoeba : disangkal

Morbili : disangkalThyp. Abdominalis : disangkal

Pertusis : disangkalCacingan : disangkal

Varicella : disangkalOperasi : disangkal

Bronkitis : disangkalTrauma : disangkal

Malaria : disangkalReaksi obat/ alergi : disangkal

Polio : disangkalDifteri : disangkal

Riwayat penyakit keluargaKeluarga tidak ada yang sakit seperti ini.Riwayat sosial dan ekonomiPasien tinggal dengan kedua orangtua. Ayah bekerja sebagai wiraswasta. Ibu sebagai ibu rumah tangga. Pasien berobat dengan menggunakan biaya JKN Non PBI.Kesan ekonomi cukup.

B. DATA KHUSUS1. Riwayat kehamilanPasien merupakan anak keempat P3A1. Ibu memeriksakan kehamilan di bidan secara teratur, sejak mengetahui kehamilan hingga usia kehamilan kurang lebih 38 minggu. Pemeriksaan dilakukan 1x sebulan dan mendapat imunisasi tetanus toksoid 1x. Tidak pernah menderita penyakit selama kehamilan. Riwayat perdarahan saat hamil disangkal. Riwayat trauma saat hamil disangkal. Riwayat minum obat tanpa resep dokter ataupun minum jamu disangkal. Obat-obat yang diminum selama kehamilan adalah vitamin dan tablet tambah darah.2. Riwayat kelahiranLahir aterm 39 minggu, persalinan normal. berat badan 3900 gram, panjang badan 47 cm, langsung menangis dan kemerahan. 3. Riwayat Makan Minum Minum ASI sampai usia 6 bulan dilanjut susu formula. Makanan pendamping ASI (nasi lumat) mulai usia 6 bulan. Umur 1 tahun di berikan makanan keluarga (nasi, sayur, telur, tempe/tahu) buah jarang diberikan. Makan 3 X sehari, porsi piring sedang.Kesan: Kualitas dan kuantitas cukup. 4. Riwayat Imunisasi Dasar dan UlanganNoImunisasiBerapa KaliUmur

1. BCG1x1 bulan

2. DPT4x2,4,6,18 bulan

3. Polio5x0,2,4,6,18 bulan

4. Hepatitis B3x0,1,6 bulan

5. Campak1x9 bulan

Kesan imunisasi dasar: lengkap5. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Riwayat pertumbuhan : pada KMS garis selalu terlihat normal/ diatas garis merah. Riwayat Perkembangan: Senyum (usia 1 bulan), miring (usia 3 bulan), tengkurap (usia 4 bulan), duduk (usia 6 bulan), merangkak (usia 8 bulan), berdiri (usia 12 bulan), berjalan (usia 13 bulan)Kesan : Pertumbuhan dan Perkembangan Sesuai Umur6. Riwayat KB Orang TuaIbu memakai KB suntik 3 bulanPemeriksaan Status Gizi (Z score):Diketahui: Umur: 2 tahun 5 bulan 9 hariBB: 18 kgTB: 110 cm WAZ = BB/U = (18 19,7 ) = - 0,739 (Normal) 2,3 HAZ = TB/U = (110 113,1) = - 0,65 (Normal) 4,7 WHZ = BB/TB = (18-18,7) = 0,41 (Normal) 1,7Kesan : Gizi Baik

C. PEMERIKSAAN FISIKDilakukan pada tangga 18 Januari 2015 jam 11.30 WIBStatus PresentJenis Kelamin: PerempuanUmur: 2 tahun 5 bulan 9 hariBerat Badan : 18 kg Panjang badan : 110 cmSuhu : 37,4 C (axilla)Nadi :110 x/menit, regular, isi dan tegangan cukupFrekuensi Nafas : 28 kali/menit

Keadaan Umum: Composmentis, tampak lemas, dan gizi baik, tidak sesak.Status Internus Rambut : hitam, tidak mudah dicabutKepala: mesocephale, ubun-ubun besar, menutupKulit :tidak sianosis, ptechie (-), Turgor baik Mata: conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), mata cekung (-)Hidung : nafas cuping hidung (-), secret (-), epistaksis (-)Telinga: simetris, discharge (-), nyeri tekan tragus (-/-)Mulut : gusi berdarah (-), lidah kotor (-), sianosis (-), tonsil membesar (-), bibir kering (-), faring hiperemis (+)Leher:simetris, pembesaran kelenjar getah bening (-)Kaku kuduk

Thorax Paru-paru : Inspeksi : Hemithorax dextra sinistra simetris Auskultasi: SD Vesikuler, Wheezing (-),Ronkhi (-) Palpasi : Strem femitus dextra dan sinistra simetris Perkusi: sonor di seluruh lapang paruJantung: Inspeksi : ictus cordis tidak tampak Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat, tidak melebar Perkusi:dalam batas normal Auskultasi :BJ I-II regular, bising (-)Abdomen Inspeksi : bentuk datar, simetris Auskultasi : peristaltik (+), normal Perkusi : timpani (+), pekak alih (-) Palpasi : nyeri tekan (-), pembesaran organ (-) Hepar: konsistensi kenyal, tidak ada pembesaran, nyeri tekan (-), tepi tajam, permukaan rata Lien : tidak teraba GenitalPerempuan, tidak ada kelainanEkstremitas : Atas (ka/ki) Bawah (ka/ki) Capilary refill: < 2< 2 Akral dingin : -/--/- R. Fisiologis : +/++/+ R. Patologis : -/--/-

Status NeurologisRangsang meningeal: kaku kuduk (-), Brudzinki I/II/III (-)Px. Motorik: parese (-)Px Sensorik: rangsang nyeri (+)Rf Fisiologis: trisep, bisepRf Patologis : Babinsky -/-, Chaddock -/-, Oppenheim -/-, Gordon -/-D. PEMERIKSAAN PENUNJANGHasil pemeriksaan laboratorium saat di RSISA tanggal 17 Januari 2015 23.50 WIBDarah Rutin Hb :11,3 gr/dl Hematokrit:33,2 gr/dl (L) Leukosit : 21,7 ribu/uL (H) Trombosit : 443 ribu/Ul Golongan darah: A/Positif

ASSESMENT :1. Observasi Kejang Demam2. ISPA3. Gizi Baik

1. Asessment : Observasi Kejang demamDD : Kejang demam sederhana Kejang demam kompleks Initial Plans: Assessment: Kejang Demam Sederhana IP Dx:S : -O : elektrolit, gula darah, darah perifer

IP Tx

IP Mx :

Ip Ex:

:Infus RL 12 tpmCairan: Kebutuhan cairan BB 10 kg (darrow)100 x 10 kg = 1000Total kebutuhan cairan = 1000/hari1000X15 = 10,4 tpm 12 tpm 24X60Injeksi Cefotaxim 3x250 mgInjeksi Dexametason 3x ampValium 5 mg (IV pelan) jika kejangORAL rumatanParacetamol Syr 3x1 cthLuminal 3x 10 mg

Keadaan umum (kesadaran), tanda-tanda vital, kejang berulang Meyakinkan kepada orangtua bahwa kejang demam umumnya mempunyai prognosis baik Jika kejang beri diazepam per rektal dosis 0,5mg/kgBB atau 5 mg(BB< 10 kg), 10 mg(BB> 10kg) tiap kali kejang, bila tetap kejang segera bawa ke Rumah sakit. Saat pasien kejang : Tetap tenang dan tidak panik Semua pakaian ketat dilonggarkan, terutama sekitar leher Memposisikan anak telentang dengan kepala penderita agar miring, mencegah aspirasi isi lambung Bersihkan muntahan atau lendir di mulut dan hidung jika ada Mengusahakan jalan napas agar bebas, punggung diganjal posis setengah ekstensi Walaupun ada risiko lidah tergigit, jangan masukkan apapun ke dalam mulut Ukur suhu tubuh, catat lama dan bentuk/sifat kejang Tetap bersama anak selama kejang Berikan diazepam per rektal. Jangan diberikan jika kejang telah berhenti. Bawa ke dokter atau rumah sakit jika kejang berlangsung 5 menit

2. Assesment : ISPA ATASDD : Rhinofaringitis Tonsilitis Rhinitis

Initial Plans: Assessment: Rhinofaringitis IP Dx:S : Pilek sejak kapan? Disertai sakit tenggorokan? Saat menelan nyeri atau tidak? Saat tidur mendengkur atau tidak?O : pengukuran suhu per axilla 38,70 C

IP Tx: Nebulizer (Ventolin 1 dan Pulmicort )

IP Mx: Tanda Vital Hemodinamik (kesadaran, akral dingin)

IP Ex: Tirah baring Minum obat teratur Makan makanan yang bergizi Di rumah :Jika panas, minum obat penurun panas, jika panas tidak turun, segera bawa ke pelayanan kesehatan terdekat.

4. Assesment : Gizi BaikDD :Gizi baikGizi kurangGizi buruk

Initial Plans: Assessment: Gizi Baik IPDx:S : Kualitas dan kuantitas makan sehari-hariO : -

IP Rx:Kebutuhan kalori umur 2 tahun 5 bulan, BB 10 kg Kebutuhan kalori (61 x 10 kg) - 51 = 559 kkalYang terdiri dari :- Karbohidrat : 60% x 559 = 335,4 kkal- Lemak : 30% x 559 = 167,7 kkal- Protein : 10% x 559 = 55,9 kkal

IP Mx

Ip Ex

: Penimbangan BB secara rutin dan teratur Pengukuran TB setiap bulan Makan teratur Asupan makanan yang bergizi seimbang

PERJALANAN PENYAKITWaktuHari ke-1 perawatanHari ke-2 perawatanHari ke-3 perawatanHari ke-4 perawatan

Tanggal17 Januari 201518 Januari 201519 Januari 201520 Januari 2015

KeluhanPanas (+), kejang 1x, batuk (+), pilek (+), muntah (+) 1xKejang (-), Panas, rewel, tidak bisa tidur,Anak masih rewel ,panas(-)Anak masih rewel, panas (-)

Keadaan UmumCompos mentis, cukup, lemas, tampak gizi baikCompos mentis, cukup, lemas, tampak gizi baikCompos mentis, cukup,tampak gizi baikCompos mentis, cukup,tampak gizi baik

TTV : NadiRRSuhu128x/mnt isi cukup30x/mnt37,4C(axilla)110x/mnt isi cukup28x/mnt38C(axilla)110x/mnt isi cukup26x/mnt36,6C(axilla)98x/mnt isi cukup28x/mnt36C(axilla)

Assesment- Febris konvulsif

Kejang demam simplexKejang demam simplexKejang demam simplex

TerapiTerapi IGD :Infus RL 12 tpmInj cefotaxime 200mgNebul : Ventolin 1 dan Pulmicort , Bisolvon

Terapi :Infus RL 15 tpm

ORAL Luminal 3x10 mg Paracetamol syr 3x1 cthINJ Cefotaxim 3x325 mg Dexametason 3x1/2 ampTerapi :Infus RL 12 tpmORAL Luminal 3x10mg Paracetamol syr 3x1 cth Anabion Syr 1x1 cthINJ Cefotaxim 200mg Dexametason 3x1/2 amp

Terapi :Infus RL 12tpmORAL Luminal 3x10mg Anabion Syr 1x1 cthINJ Cefotaxim 200mg Dexametason 3x1/2 amp

Terapi :Infus RL 12tpm ORAL Luminal 3x10mg Anabion Syr 1x1 cth Cefadroxil 3x 1 INJ Cefotaxim 200mg Dexametason 3x1/2 amp

ProgramEvaluasi KU dan TTVEvaluasi KU dan TTV