bab 1 - selesai

51
ASBTRAK Makna Nasionalisme Dalam Film Nagabonar Jadi 2 Masyarakat Indonesia yang telah banyak mengadopsi budaya barat tak dapat dipungkiri telah melupakan nilai-nilai sejarah yang ada. Perjuangan para pahlawan yang telah berusaha membela tanah air sehingga kita dapat merasakan kemerdekaan seperti sekarang ini mulai terkikis. Nilai nasionalisme semakin memudar dan tidak ada terlihat keinginan untuk memperbaikinya. Nasionalisme merupakan salah satu paham untuk mengingatkan kita akan hal kegigihan usaha para pejuang Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Film Naga Bonar Jadi Dua merupakan salah satu film yang sarat akan tanda. Film ini berkisah mengenai bagaimana seorang Naga Bonar yang tetap gigih dalam mempertahankan sikap nasionalisme yang mulai terkikis dewasa ini. Hal inilah yang menyebabkan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap fim Naga Bonar Jadi Dua ini. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut; Apa simbol nasionalisme pada film Naga Bonar Jadi Dua? Mengapa simbol tersebut digunakan dalam film Nagabonar Jadi 2? Bagaimana nasionalisme yang digambarkan dalam film Nagabonar Jadi 2? Langkah konkret untuk menjawab permasalahan penelitian ini adalah mendeskripsikan makna nasionalisme pada film Naga Bonar Jadi Dua. Kata Kunci : Film, Makna Nasionalisme, Analisis Semiotik. 1

Upload: imamzz-noegroho

Post on 01-Jul-2015

673 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1 - Selesai

ASBTRAK

Makna Nasionalisme Dalam Film Nagabonar Jadi 2

Masyarakat Indonesia yang telah banyak mengadopsi budaya barat tak dapat dipungkiri telah melupakan nilai-nilai sejarah yang ada. Perjuangan para pahlawan yang telah berusaha membela tanah air sehingga kita dapat merasakan kemerdekaan seperti sekarang ini mulai terkikis. Nilai nasionalisme semakin memudar dan tidak ada terlihat keinginan untuk memperbaikinya. Nasionalisme merupakan salah satu paham untuk mengingatkan kita akan hal kegigihan usaha para pejuang Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Film Naga Bonar Jadi Dua merupakan salah satu film yang sarat akan tanda. Film ini berkisah mengenai bagaimana seorang Naga Bonar yang tetap gigih dalam mempertahankan sikap nasionalisme yang mulai terkikis dewasa ini. Hal inilah yang menyebabkan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap fim Naga Bonar Jadi Dua ini.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut; Apa simbol nasionalisme pada film Naga Bonar Jadi Dua? Mengapa simbol tersebut digunakan dalam film Nagabonar Jadi 2? Bagaimana nasionalisme yang digambarkan dalam film Nagabonar Jadi 2? Langkah konkret untuk menjawab permasalahan penelitian ini adalah mendeskripsikan makna nasionalisme pada film Naga Bonar Jadi Dua.

Kata Kunci :

Film, Makna Nasionalisme, Analisis Semiotik.

1

Page 2: Bab 1 - Selesai

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Melihat perkembangan film di tanah air yang sudah maju pesat,

membuat film bukan lagi suatu hal yang hanya sekedar ditonton ataupun

disaksikan. Namun film juga menjadi suatu sarana yang menyajikan cerita,

peristiwa, musik, drama, humor, bahkan juga kaya akan makna sosial dan banyak

mengandung unsur yang membangun moral.

Semangat nasionalisme yang kian memudar di kalangan muda, tentu

menjadi hal yang sangat memprihatinkan. Kita lihat saja banyaknya anak muda

yang cenderung memilih gaya hidup kebarat-baratan dan malu untuk menjunjung

semangat nasionalismenya sendiri. Contohnya saja dalam hal berpakaian dan

makanan yang dipilih oleh kaum muda di Indonesia kita, semua cenderung

mengadopsi dari budaya barat. Pemuda dan pemudi kini tidak memiliki

kebanggaan akan bangsanya sendiri.

Lunturnya semangat nasionalisme itu tentu didasari atas banyak hal.

Bisa karena kekecewaan masyarakat kita yang dilihat dari segi ekonomi bangsa

kita yang memang masih belum bisa dikatakan sejahtera, ditambah lagi dengan

hukum di negara kita yang belum merata di segala kalangan. Media massa baik

cetak ataupun elektronik juga terkadang ikut serta melemahkan semangat

nasionalisme dengan memberikan tayangan ataupun suguhan yang dirasa selalu

melebih-lebihkan kebudayaan bangsa lain. Sampai akhirnya, beberapa tahun

silam seorang Deddy Mizwar mampu membangkitkan lagi semangat

nasionalisme itu melalui film karyanya yang berjudul “Nagabonar”. Lalu

belakangan ini Deddy Mizwar kembali membuat seri kedua atau kelanjutan dari

film Nagabonar dengan judul “Nagabonar Jadi 2”. Bahkan menjadi lebih segar

karena dalam film Nagabonar Jadi 2, Deddy Mizwar mempertemukan dua

2

Page 3: Bab 1 - Selesai

perbedaan antara Nagabonar dan Bonaga (anak Nagabonar) yang tentunya

berbeda generasi, namun sama-sama memiliki semangat Nasionalisme yang

tinggi.

Film Nagabonar jadi 2 dirilis pada bulan Juli tahun 2007. Film ini

dikemas secara apik sehingga penonton dapat tertawa, menangsi, dan emosi

melihat bagaimana upaya-upaya unik Nagabonar dalam mendidik anaknya agar

mempunyai sifat nasionalisme. Nagabonar sang raja copet telah berubah menjadi

sang pejuang kemerdekaan, sekalipun ditampilkan dalam konsep yang nyleneh

dan lucu, tapi film Nagabonar Jadi 2 ini memang sarat akan makna. Tidak

tanggung-tanggung, bintang-bintang yang dipilih untuk memainkan film ini pun

adalah bintang dengan kualitas akting yang bisa dipertanggung jawabkan. Deddy

Mizwar sang sutradar sekaligus menjadi tokoh utama dalam film ini dengan

menjadi Nagabonar, lalu Tora Sudiro yang didaulat menjadi anak Nagabonar,

yaitu Bonaga. Masih ditambah dengan adanya Lukman Sardi, Darius Sinathrya,

dll.

Film memang media yang efektif untuk menyampaikan suatu pesan,

salah satu kekuatan film dalam menyampaikan pesan adalah sebagai kritik sosial.

Melalui film, masyarakat dapat mengetahui banyak hal yang tidak diketahuinya

dari tempat dimana dia tinggal ataupun di lingkungan sekitarnya, seperti yang

tertuang dalam film Nagabonar Jadi 2, dimana kita dapat mengetahui bagaimana

semangat nasionalisme seorang mantan pejuang yang ingin dia tumbuhkan dalam

jiwa anaknya, Bonaga. Semangat nasioanlisme itu disimbolkan atau ditandakan

dengan banyak hal yang dilakukan oleh seoarang Nagabonar. Salah satu

keunggulan film adalah mampunya menjangkau seluruh segmen sosial, hingga

punya potensi besar untuk mempengaruhi khalayak banyak. Maka dari itu, dalam

sebuah film akan muncul banyak tanda-tanda, dan yang paling penting dari

semua itu adalah ditandakan dengan gambar dan suara. Pada masa ini, banyak

film dibuat lebih berdasarkan pada suatu peristiwa yang pernah terjadi atau kisah

nyata. Tentu saja peristiwa tersebut diangkat dalam sebuah film karena pasti

3

Page 4: Bab 1 - Selesai

memiliki suatu nilai sejarah, pesan moral, dan dampak sosial yang baik di dalam

masyarakat. Karena melihat begitu besar pengaruh film dalam kehidupan kita,

serta banyaknya makna yang nasionalisme dalam film Nagabonar Jadi 2, maka

penulis memilih untuk meneliti “MAKNA NASIONALISME DALAM FILM

NAGABONAR JADI 2”.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

penelitian sebagai berikut :

a. Apa simbol nasionalisme dalam film Nagabonar Jadi 2?

b. Mengapa simbol tersebut digunakan dalam film Nagabonar Jadi 2?

c. Bagaimana nasionalisme yang digambarkan dalam film Nagabonar Jadi 2?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memahami simbol-simbol dan makna

nasionalisme yang bisa dilihat dari bahasa-bahasa maupun dialog serta lambing-

lambang, secara rinci :

a. Untuk mengetahui simbol nasionalisme yang digunakan dalam film

Nagabonar Jadi 2

b. Untuk mengetahui mengapa simbol tersebut yang digunakan dalam film

Nagabonar Jadi 2.

c. Menganalisa tentang bagaiman nasionalisme digambarkan dalm film

Nagabonar Jadi 2.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Secara Akademis

Dengan penilitian ini diharapkan dapat menjadi wacana yang edukatif

bagi mahasiswa ilmu komunikasi dan berguna bagi seluruh masyarakat

yang membacanya.

4

Page 5: Bab 1 - Selesai

b. Secara Teoritis

Sebagai sumbangan teoritis serta untuk mengkaji teori dalam bidang

keilmua, terutama Ilmu komunikasi. Dimana dalam hal ini yang

digunakan adalah teori semiotika komunikasi.

c. Secara Praktis

Munculnya semangat nasionalisme dalam masyarakat melalui

makna yang ditampilkan dalam film Nagabonar Jadi 2 dalam simbol-

simbol ataupun tanda-tanda yang ada di dalam film tersebut sehingga

dapat diterapkan di masyarakat Indonesia.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Teori

Penelitian ini menggunakan perspektif intrepretif (konstruktivis).

Mengacu pada pemikiran Max Weber (1864-1920) yang berpendapat bahwa ilmu

sosial membutuhkan studi makna tindakan sosial. Yaitu dimana tidak ada

kebenaran yang mutlak atau tunggal. Individu yang satu dengan individu yang

lain merasakannya berbeda-beda. Tujuan dari perspektif ini adalah : memahami

dan mendiskripsikan makna tindakan sosial, realitas sosial bersifat tidak tetap

yang dibuat oleh interaksi manusia, manusia bersifat sosial yang membuat makna

dan secara tetap memaknai dunianya, common sense sebagai teori yang kuat

dalam kehidupan sehari yang digunakan orang biasa, nilai terletak pada bagian

integral kehidupan sosial, tidak ada nilai yang salah, yang ada hanya perbedaan

nilai (ibid :85).

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotik. Teori

ini berpendapat bahawa dalam sebuah teks itu terdapat banyak tanda dan

pembaca atau penganalisis harus memahami apa yang dimaksudkan dengan

tanda-tanda tersebut. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah Teori Semiotik

Roland Barthes. dalam teorinya tersebut Barthes mengembangkan semiotika

5

Page 6: Bab 1 - Selesai

menjadi 2 tingkatan pertandaan, yaitu tingkat denotasi dan konotasi. Denotasi

adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda pada

realitas, menghasilkan makna eksplisit, langsung, dan pasti. Konotasi adalah

tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda yang di

dalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung, dan tidak pasti

(Yusita Kusumarini,2006). Roland Barthes adalah penerus pemikiran Saussure.

Saussure tertarik pada cara kompleks pembentukan kalimat dan cara bentuk-

bentuk kalimat menentukan makna, tetapi kurang tertarik pada kenyataan bahwa

kalimat yang sama bisa saja menyampaikan makna yang berbeda pada orang

yang berbeda situasinya. Roland Barthes meneruskan pemikiran tersebut dengan

menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman personal dan kultural

penggunanya, interaksi antara konvensi dalam teks dengan konvensi yang

dialami dan diharapkan oleh penggunanya. Gagasan Barthes ini dikenal dengan

“order of signification”, mencakup denotasi (makna sebenarnya sesuai kamus)

dan konotasi (makna ganda yang lahir dari pengalaman kultural dan personal). Di

sinilah titik perbedaan Saussure dan Barthes meskipun Barthes tetap

mempergunakan istilah signifier-signified yang diusung Saussure. Barthes juga

melihat aspek lain dari penandaan yaitu “mitos” yang menandai suatu

masyarakat. “Mitos” menurut Barthes terletak pada tingkat kedua penandaan,

jadi setelah terbentuk sistem sign-signifier-signified, tanda tersebut akan menjadi

penanda baru yang kemudian memiliki petanda kedua dan membentuk tanda

baru. Jadi, ketika suatu tanda yang memiliki makna konotasi kemudian

berkembang menjadi makna denotasi, maka makna denotasi tersebut akan

menjadi mitos

6

Page 7: Bab 1 - Selesai

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Nasionalisme

Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan

mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep

identitas bersama untuk sekelompok manusia. Dalam jaman modern ini,

nasionalisme lebih mengacu pada politik dan sifat ketentaraan yang berlandaskan

semangat untuk membela negara. Namun, ikatan nasionalisme itu biasanya akan

muncul jika sudah dalam kondisi yang tertekan. Barulah di situ semangat untuk

bangga akan negara itu muncul. Ikatan nasionalisme tumbuh di kalangan

masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Ikatan ini mulai terjadi saat

manusia hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak beranjak dari situ.

Saat itu naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka

untuk mempertahankan negerinya, tempat mereka menggantungkan diri. Dari

sinilah cikal bakal tumbuhnya ikatan ini, yang notabene lemah dan bermutu

rendah. Ikatan ini pun muncul dalam dunia hewan saat ada ancaman pihak asing

yang hendak menyerang atau menakhlukan sesuatu negeri. Namun, bila

suasananya aman dari serangan musuh, dan musuh itu terusir dari negeri itu,

hilanglah kekuatan ini.

Pada masa ini, nasionalisme merujuk kepada amalan politik dan

ketentaraan yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan. Para

ilmuwan politik biasanya menunumpukan penyelidikan mereka kepada

nasionalissme yang ekstrem seperti nasional sosialisme, pengasingan dsb.

7

Page 8: Bab 1 - Selesai

2.2 Bentuk-Bentuk Nasionalisme

a. Nasionalisme kewarganegaraan adalah nasionalisme dimana negara

memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya.

b. Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh

kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat.

c. Nasionalisme romantik adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara

memperoleh kebenaran politik secara organic secara bangsa atau ras menurut

semangat romantisme.

d. Nasionalisme budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh

kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya sifat keturunan seperti

warna kulit, ras dan sebagainya.

e. Nasionalisme kenegaraan adalah variasi nasionalisme kewarganegaraan,

selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis.

f. Nasionalisme politik adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh

legitimasi politik dari persamaan agama.

2.3 Aplikasi Nasionalisme

Sebetulnya, setiap momentum peristiwa yang terjadi di masyarakat

jika dimanage sedemikian rupa bisa mempertebal rasa nasionalisme, yang

merangkul tiga dimensi waktu: masa lalu,kini, dan hara pan ke depan. Rasa

nasionalisme dapat berkobar-kobar ketika Bangsa Indonesia mendapat ujian,

misalnya ketika provokasi Malaysia di perairan Ambalat Kalimantan Timur dan

pemukulan wasit Indonesia Donald Pieter Luther Kolopita oleh empat polisi

Malaysia. Protes keras dan unjuk rasa masyarakat Indonesia segera terpicu.

Sebagian masyarakat bahkan bersumpah dengan cap jempol darah siap membela

harga diri bangsa. Namun, nasionalisme bisa diwujudkan dalam bentuk yang

lain. Misalnya guru yang mengajar dengan baik, tulus dan ikhlas membimbing

para siswa hingga mampu mengukir prestasi, dan para siswa yang belajar dengan

8

Page 9: Bab 1 - Selesai

segenap kemampuannya demi nama baik bangsa, itu juga wujud dari

nasionalisme.

Cinta dan bangga menggunakan produk-produk dalam negeri demi

kemajuan ekonomi negara juga merupakan bentuk nasionalisme. Siapapun dapat

berbuat untuk bangsa ini sesuai dengan kemampuan, kondisi, atau keahlian

sebagai wujud cinta tanah air, karena inti nasionalisme adalah pengabdian tanpa

pamrih. Nasionalisme perlu dibangkitkan pada momentum-momentum yang

tepat. Secara formal misalnya pada saat peringatan hari sumpah pemuda, hari

kemerdekaan dan hari besar nasional lainnya. Selain itu, nasionalisme juga harus

diwadahi melalui kurikulum pendidikan yang dapat membangkitkan spirit

nasionalisme siswa. Juga, nasionalisme dapat dibangun lewat media massa, lagu-

lagu, karya -karya seni yang lain dan lain sebagainya.

Yang lebih penting, keteladanan dari para pemimpin dan pemuka

masyarakat dan bangsa. Jika beragam kekecewaan atas kerja pemerintah

merupakan pemicu utama lunturnya rasa bangga menjadi orang Indonesia, maka

kewajiban pemerintah untuk memberikan teladan pada masyarakat secara luas.

Ada kata bijak yang perlu diikuti: “jangan tinggalkan generasi yang buruk

setelahmu”, yang berarti bahwa baik buruknya generasi setelah kita adalah tugas

besar generasi kita.

2.4 Nasionalisme di Kalangan Pemuda

Tonggak semangat nasionalisme di kalangan pemuda adalah ketika

tanggal 20 Mei 1908, yang sekarang sering kita peringati sebagai hari kebangitan

nasional. Dan semua itu berlanjut hingga tanggal 28 Oktober 1928, yang sering

kita sebut dengan sumpah pemuda. Dengan semua itu, kalangan pemuda dituntut

untuk tetap memiliki dan menjiwai semangat nasionalisme kebangsaan

Indonesia, bukan hanya dari sekedar hafal isi dari sumpah pemuda, namun lebih

9

Page 10: Bab 1 - Selesai

dari itu. Sehingga memaknai sebuah rasa nasionalisme bukanlah hanya sekedar

dengan ritual ceremonial belaka.

Dalam kondisi masa kini, masalah nasionalisme Indonesia di kalangan

pemuda telah terkikis, bahkan semangat nasionalisme tak bedanya dengan

sebuah barang yang usang.

Melihat sebuah realita di atas, maka diperlukan adanya penyikapan yang

tepat untuk menjawab adanya perbedaan harapan dan realitas di atas. Berangkat

dari kebangkitan nasional dan sumpah pemuda, kalangan pemuda diharapkan ada

dalam barisan terdepan dalam memperkokoh nasionalisme kebangsaan

Indonesia.

2.5 Pengertian Film

Film adalah selaput yang terbuat dari seluloid untuk tempat gambar

negatif yang dari situ dibuat potrentnya ; tempat gambar positif yang diputar di

bioskop ; gulungan serangkaian gambar-gambar yang diambil dari obyek-obyek

yang bergerak dan akhirnya proyeksi dapat hasil pengambilan gambar tersebut.

Film dalam pengertian sempit adalah penyajian lewat layar lebar, tetapi dalam

pengertian yang lebih lebar dapat juga termasuk yang disiarkan di TV. Film

adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa

pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam

pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan

teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi,

proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat

dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem Proyeksi mekanik, eletronik,

dan/atau lainnya (Definisi Film Menurut UU 8/1992).

10

Page 11: Bab 1 - Selesai

2.6 Fungsi Film

Salah satu fungsi film adalah, sebagai kritik sosial. James Monaco

dalam How to Read a Film menyatakan bahwa film bisa dilihat dalam tiga

kategori. Sebagai Cinema (dilihat dari segi estetika dan sinematografi), Film

(hubungannya dengan hal di luar film, seperti sosial dan politik), dan Movies

(sebagai barang dagangan). Film sebagai “Film” adalah fungsi kritik sosial,

sementara kita masih sering menduelkan antara Cinema (art film) dengan Movies

(film komersil). Padaha l ketiganya bisa saja bersatu di dalam satu film. Bahkan,

film yang paling menghibur sekali pun, seperti film-film laris dari Hollywood,

punya pesan-pesan kuat, bahkan pengaruhnya lebih kuat dari film-film

propaganda Russia seperti yang pernah ditulis Usmar Ismail (Ekky Imanjaya,

http://www.layarperak.com/home/layar/public_html/header.php [diakses tanggal

15 April 2007] )

Kekuatan dan kemampuan film menjangkau banyak segmen sosial,

hingga membuat para ahli bahwa film memiliki potensi untuk mempengaruhi

khalayaknya. Sejak itu, merebaklah berbagai penelitian yang melihat dampak

film terhadap masyarakat. Film umumnya dibangun dengan banyak tanda. Tanda

-tanda itu termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik dalam

upaya mencapai efek yang diharapkan. Yang paling penting dalam film adalah

gambar dan suara: kata yang diucapkan (ditambah dengan suara -suara lain yang

serentak mengiringi gambar-gambar) dan musik film. (Alex Sobur, ……….hal.

127-128).

Melalui film, masyarakat bisa mengetahui hal-hal yang tak didapatnya

dari lingkungan tempat dia dibesarkan atau dilingkungan tempat dia tinggal.

Dalam film, masyarakat berinteraksi dengan kegiatan kreatif artistik, sedangkan

kreator memiliki tugas sosio -historis yang dilakukan dengan caranya sendiri.

11

Page 12: Bab 1 - Selesai

Fungsi film telah berubah, ia tidak lagi sentral dari budaya, namun ia menjadi

bagian dari budaya pop yang lainnya, seperti buku, musik dan yang lainnya.

Terdapat banyak ide yang didapat untuk membuat suatu karya film.

Bisa karena suatu imajinasi yang menghasilkan film dengan cerita fiktif, atau

bisa juga mengambil dari sebuah kejadian yang benar-benar terjadi yang biasa

disebut dengan kisah nyata. Suatu peristiwa yang dapat diangkat menjadi suatu

cerita film biasanya memiliki nilai sejarah, menyangkut banyak kepentingan

umum atau mempunyai cerita yang menarik bagi banyak masyarakat.

2.7 Film Sebagai Media Aplikasi Nilai-Nilai Nasionalisme

Sebagai media kesenian, film adalah salah satu bentuk kesenian yang

paling populer di kalangan masyarakat. Walaupun keadaan perfilman di

Indonesia sempat mengalami situasi yang kurang aktif, bukan berarti dunia

perfilman di Indonesia mati. Perfilman Indonesia saat ini justru sedang

mengalami perkembangan pesat baik dari segi kualitas maupun kuantitas,

sehingga apresiasi masyarakat pun semakin tinggi. Disamping itu, film memiliki

kelebihan bila dibandingkan dengan media lain. Selain bersifat audio juga ada

aspek visual, sehingga masyarakat bisa mendengar sekaligus melihat wajah dan

ekspresi peran yang ditampilkan. Keunggulan film pada saat yang tepat inilah

yang yang dapat kita manfaatkan sebagai momentum perubahan Indonesia

menuju ke arah yang lebih baik.

Salah satu film yang mampu menyedot perhatian masyarakat pada

tahun 2007 adalah film yang kami lihat dan kami ungkapkan sebelumnya, yaitu

Nagabonar Jadi 2. Film yang sarat akan nilai-nilai moral, religi, kekeluargaan

dan bahkan nasionalisme ini dikemas dalam sajian yang ringan, sehingga mampu

diterima masyarakat tanpa mengurangi makna yang terkandung di dalamnya.

Jika dianalogikan bahwa film adalah cerminan dari masyarakat, maka

12

Page 13: Bab 1 - Selesai

seyogyanya masyarakat Indonesia mampu memaknai nasionalisme sebagaimana

yang tersirat dalam film NagabonarJadi 2 dengan bijaksana. Dengan demikian,

media film akan sangat efektif sebagai suatu media untuk meningkatkan kembali

nasionalisme bangsa Indonesia.

Meskipun demikian, kondisi film selama ini belum bisa dikatakan

mendidik. Film-film Indonesia yang beredar kerap didominasi oleh tema-tema

percintaan dan horor yang kebanyakan berbau seks (seronok). Adegan-adegan

syur seperti ciuman dan adegan “panas” lainnya digunakan para produser film

untuk mendongkrak popularitas film dengan tujuan utama ingin meraup

keuntungan.. Para produser berdalih ingin menggambarkan fenomena sebenarnya

yang terjadi di masyarakat yang tujuannya untuk memberitahukan kepada para

orang tua tentang pergaulan bebas yang terjadi di kalangan remaja sekarang ini.

Namun, pada kenyataannya justru adegan ciuman bibir atau bahkan free sex

menjadi semakin populer dan dianggap biasa dan wajar oleh para anak muda di

negeri ini.

Ditekankan lagi bahwa film adalah media komunikasi massa yang

memiliki pengaruh sangat besar dalam memberikan hiburan, edukasi, serta

mempengaruhi masyarakat. Dari situlah pentingnya tayangan film yang benar-

benar memberikan edukasi dengan tidak meninggalkan sisi hiburan

(entertaining), film yang menampilkan budaya asli Indonesia, film yang mampu

membangkitkan rasa nasionalisme bangsa, dan film-film mendidik lainnya.

Sehingga dari tayangan film, kita bisa merubah kondisi bangsa Indonesia

sekarang ini menjadi lebih baik di masa depan.

13

Page 14: Bab 1 - Selesai

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuannya

tidak diperoleh melalui prosedur kuantifikasi, perhitungan statistik, atau

bentuk cara-cara lainnya yang menggunakan ukuran angka (Strauss dan

Corbin, 1990 dalam Hoepfl, 1997 dan Golafshani, 2003). Menurut Creswell

(2003), pendekatan kualitatif adalah pendekatan untuk membangun

pernyataan pengetahuan berdasarkan perspektif-konstruktif (misalnya,

makna-makna yang bersumber dari pengalaman individu, nilai-nilai sosial

dan sejarah, dengan tujuan untuk membangun teori atau pola pengetahuan

tertentu) Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berusaha melihat

kebenaran-kebenaran, namun di dalam melihat kebenaran tersebut tidak

cukup hanya dengan melihat sesuatu yang nyata, akan tetapi perlu melihat

sesuatu yang bersifat tersembunyi, dan harus melacaknya atau menganalisa

lebih jauh atau secara mendalam. Penelitian kualitatif bertujuan untuk

melakukan penafsiran terhadap fenomena sosial. Penelitian ini menggunakan

perspektif intrepretif (konstruktivis). Mengacu pada pemikiran Max Weber

(1864-1920) yang berpendapat bahwa ilmu sosial membutuhkan studi makna

tindakan sosial. Yaitu dimana tidak ada kebenaran yang mutlak atau tunggal.

Individu yang satu dengan individu yang lain merasakannya berbeda-beda.

Tujuan dari perspektif ini adalah : memahami dan mendiskripsikan makna

tindakan sosial, realitas sosial bersifat tidak tetap yang dibuat oleh interaksi

manusia, manusia bersifat sosial yang membuat makna dan secara tetap

memaknai dunianya, common sense sebagai teori yang kuat dalam

kehidupan sehari yang digunakan orang biasa, nilai terletak pada bagian

integral kehidupan sosial, tidak ada nilai yang salah, yang ada hanya

perbedaan nilai (ibid :85).

14

Page 15: Bab 1 - Selesai

3.1 Objek Penelitian

Makna nasionalisme dalam film Nagabonar Jadi 2

3.2 Sumber Data

a. Informan

Masyarakat, pakar film, sosiolog.

b. Dokumen

Film Nagabonar Jadi 2 dan Novel Nagabonar Jadi 2.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara Mendalam

Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data

dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden,

caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka. Pada

penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan

pedoman wawancara. Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998)

dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum

wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat

umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa

menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk

pertanyaan yang eksplisit.

b. Analisis / Dokumen

Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang

bersumber dari arsip baik secara internet maupun secara buku yang

sudah beredar mengenai film Nagabonar Jadi 2. Menurut Arikunto

(136:2002), teknik dokumnetasi yaitu “mencari data mengenai hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya”.

15

Page 16: Bab 1 - Selesai

3.4 Validitas Data

1. Komunikator

Dalam penelitian ini yang menjadi komunikator adalah PT. Gisela

Citra Sinema. Dalam pihak tersebut sebuah perusahaan menjadi

sebuah komunikator yang mana akan menyampaikan pesan yang

terkandung dalam film tersebut.

2. Motivasi Komunikator

Motivasi PT. Gisela Citra Sinema dalam membuat film Nagabonar

Jadi 2 adalah untuk menyampaikan pesan moral mengenai semangat

nasionalisme yang bisa kita lihat dari film tersebut. Sekaligus untuk

memposisikan film tersebut sebagai film yang unggul dan layak untuk

disaksikan.

3. Konteks Fisik dan Sosial

Film yang merupakan sequel dari film Nagabonar ini merupakan

kampanye dalam menumbuhkan semangat nasionalisme, yang artinya

ditanyangkan di sekuruh propinsi yang ada di Indonesia bahkan di

beberapa negara tetangga.

4. Struktur Tanda dan Tanda Lain

5. Fungsi Tanda, Sejarah dan Mitologi

6. intertekstualitas

7. Intersubyektivitas

Proses uji kebenaran data dalam penelitian ini juga dilakukan dengan

melakukan interview pada pakar-pakar atau pengamat film. Atau ahli-

ahli sosiologi yang dapat menjabarkan makna-makna nasionalisme

dalam film Nagabonar Jadi 2.

8. Common Sense

Proses uji kebenaran data dalam penelitian ini juga dilakukan dengan

melihat pandangan umum dan persepsi dari masyarakat mengenai film

16

Page 17: Bab 1 - Selesai

Nagabonar Jadi 2. Agar peneliti bisa mendapatkan sebuah sumber data

yang akurat seperti yang telah diuji kebenaran data yang telah didapat.

9. Penjelajahan Ilmiah Peneliti

3.5 Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis jalinan atau mengalir (flow model of analysis) yang meliputi tiga

komponen, yaitu : (1) reduksi data (data reduction); (2) sajian data (data

display); dan (3) penarikan simpulan (conclution drawing).

17

Page 18: Bab 1 - Selesai

BAB IV

LAPORAN PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Profil Film Nagabonar Jadi 2

Film Nagabonar Jadi 2 adalah film yang ditulis Musfar Yasin dan

disutradarai oleh Dedy Mizwar sendiri. film ini merupakan sekuel dari film

nagabonar 1987 dan film ini resmi keluar pada tanggal 29 Maret 2007. Film

ini dibintangi oleh Dedy Mizwar, Tora Sudiro, Wulan Guritno, Lukman sardi,

Uli Herdiansyah, Darius Sinathrya,Mike Muliardo. Film ini terdapat dalam

bentuk DVD ataupun VCD-nya dan film ini merupakan karya terbaik dalam

perfilman Indonesia.

Film ini bercerita tentang anak muda modern: metroseksual, pintar,

cerdas, dan dinamis. Bonaga bersama Pomo (Darius Sinathrya), Ronnie (Uli

Herdinansyah), Jaki (Michael Muliadro), mengelola bisnis yang strategis yaitu

perusahaan resort yang mana daerah yang dipilih itu perkebunan kelapa sawit

milik bapaknya. Oleh karena itu si Bonaga mengajak bapaknya Nagabonar

untuk pergi ke jakarta. Dan tentu saja Nagabonar sangat marah sebab di kebun

itu terdapat tiga kuburan orang yang ‘selalu hidup’ di hati nagabonar yaitu:

kirana istrinya, emaknya, dan si bujang sahabatnya. Apa kata dunia?.

Pengambilan gambar sebagian besar dilakukan di Kuburan Kalibata,

dan tempat-tempat bersejarah seperti patung-patung sang proklamator

Indonesia Soekarno Hatta, patung jendral Sudirman. Simbol-simbol

Nasionalisme kerap kali di kedepankan di film ini secara berulang-ulang. Film

ini mengingatkan kita akan makna kemerdekaan yang sepertinya sudah mulai

terlupakan oleh generasi muda sekarang. Penuh sindiran halus yang tajam

18

Page 19: Bab 1 - Selesai

untuk banyak kalangan, ada polisi, tentara, pegawai pajak yang jadi sasaran

manis dari film ini. Benar-benar menggambarkan rasa kebangsaan dan

kejuangan yang mulai luntur dan mencoba membangkitkannya kembali lewat

sentuhan akting yang cantik dari Deddy Mizwar, Tora Sudiro, Wulan Guritno

dan kawankawan.

Secara objektif, Ada benang merah yang begitu kental. Nagabonar

tetaplah Nagabonar yang dulu. Sebagai pelakon utama, Deddy berhasil

menghidupkan sosok Nagabonar kembali. Usianya kini tak lagi muda.

Jalannya pun sedikit bungkuk, kulit yang kriput dan rambut yang telah dijejali

uban di mana-mana. Meski begitu, kepiawaian Nagabonar dalam urusan

mencopet masih tetap saja lincah.

Setelah film ini ditayangkan muncul tanggapan yang positif dari

berbagai lembaga, kelompok, dan masyarakat Indonesia. Film ini telah

memberikan gambaran yang baik terhadap citra generasi muda Indonesia

sekarang ini untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai nasionalisme. Dalam

film ini ada sebuah pesan yang perlu diperhatikan oleh para khalayaknya,yaitu

kita harus berhati-hati apabila kita mau melakukan perjanjian dengan orang

asing khususnya perjanjian antar negara. Karena apabila kita tidak berhati-hati

maka kita akan tertipunya.

Dedy Mizwar sang sutradara memberikan pernyataan dalam

wawancaranya di infotainment bahwa pembuatan film ini adalah untuk

memberikan masukan baik pada masyarakat Indonesia saat ini yang mana

bangsa saat ini mengalami banyak degradasi nilai-nilai nasionalisme maupun

pemerintahan yang harus berhati-hati dalam menjalin hubungan atau

perjanjian dengan negara asing

19

Page 20: Bab 1 - Selesai

4.1.2 Sinopsis Film Nagabonar Jadi 2

Film ini merupakan sekuel dari NAGABONAR, produksi 1986, yang

saat itu sukses meraih prestasi kualitas (Film Terbaik FFI 1987) sekaligus

mendulang prestasi dalam mengumpulkan jumlah penonton. Diproduksi atas

kerjasama PT Demi Gisela Citra Sinema dengan PT Bumi Prasidi Bi-Epsi,

film “Nagabonar jadi 2” (NBJ2) didedikasikan kepada Almarhum Drs Asrul

Sani yang telah menciptaan tokoh rekaan NAGABONAR, pencopet yang

diangkat jadi Jenderal dalam perang kemerdekaan.

Setelah kemerdekaan, Nagabonar (Deddy Mizwar) seorang diri

berhasil membesarkan anaknya, Bonaga (Tora Sudiro), buah hati hasil

pernikahannya dengan Kirana (almarhumah), yang kini sukses jadi pengusaha

di Jakarta. Sebagai anak, bonaga memiliki persamaan watak dan karakter

dengan Bapaknya; jujur, bertanggungjawab, dan juga sama-sama tak mampu

menyatakan cinta pada wanita. Dengan jiwa kepemimpinannya, Bonaga

bersama Pomo (Darius Sinathrya), Ronnie (Uli Herdinansyah), Jaki (Michael

Muliadro), mengelola bisnis yang strategis. Bonaga bersama tiga sahabatnya

merupakan cermin anak muda modern: metroseksual, pintar, cerdas, dan

dinamis.

Konflik utama film ini adalah saat Bonaga dan sahabat-sahabatnya

ingin ‘menjual’ kebun kelapa sawit milik Bapaknya di kampung halamannya

Sumatra Utara, kepada investor dari Jepang untuk dijadikan sebuah

resort.maka dari itu bonaga menjemput nagabonar ke desa untuk pergi ke

jakarta. Tapi sebelum meninggalkan desa dan perkebunan nagabonar melihat

anak-anak kecil bermain sepak bola kemudian ia turun dari mobil dan bermain

sepak bola ke mudian bonaga memperingatkan akan keterlambatannya akan

ke Jakarta dan kemudian bonagapun ikut bermain sepak bola juga.

20

Page 21: Bab 1 - Selesai

Setelah mereka berdua meninggalkan desa dan perkebunan itu, mereka

tiba di bandara sambil di jemput oleh ketiga sahabat Bonaga yaitu Pomo,

Ronnie, dan Jaki, lalu mereka berempat pulang kerumah Bonaga untuk

mengantar ayahnya (Nagabonar) beristirahat sejenak dan kemudian Bonaga

beserta ketiga sahabatnya itu kembali ke kantor. Dan keesokan harinya

nagabonar diajak oleh bonaga keperusahannya yang ia miliki untuk

membicarakan tentang resort hotel yang akan dibangun di perkebunan itu,

setelah mendengar pernyataan bonaga tersebut tentu saja nagabonar sangat

marah sebab di kebun itu terdapat tiga kuburan orang yang ‘selalu hidup’ di

hati Nagabonar: Kirana istrinya, Maknya, dan Si Bujang sahabatnya. “Apa

Kata Dunia ?”.

Pertemuannya dengan Umar (Lukman Sardi), anak seorang pejuang

yang jadi sopir bajaj dan menjalani kehidupan sederhana, menjadi titik balik

sikap Nagabonar dalam melihat dunia dan kehidupan. Karena dari Umar

inilah nagabonar banyak mendapatkan pelajaran yang selama ini belum

pernah ia alami. Dan setelah perkenalannya dengan umar maka Nagabonar

mengajak umar untuk mengantarnya ke patung atau makam para pahlawan

agar nagabonar bisa mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur

dalam medan pertempuran.

Monita (Wulan Guritno), konsultan bisnis Bonaga, yang cantik,

mandiri, profesional, dan mencintai Bonaga, berusaha menjembatani konflik

antara Bapak dengan anak itu. Maka dari itu ayah Bonaga (Nagabonar)

diajaknya ke perusahaan untuk mendengarkan presentasi dari Monita. Dalam

presentasi monita memberikan tiga pernyataan, pernyataan pertama yaitu

kuburan diratakan dengan tanah nagabonar tidak setuju karena kuburan itu

merupakan kuburan orang-orang kesayangannya, pernyataan yang kedua yaitu

tulang-belulang sang mayat dipindah dengan menggunakan katrol dan lagi-

lagi nagabonar tidak setuju karena mayat diibaratkan seperti koper, dan

21

Page 22: Bab 1 - Selesai

pernyataan yang ketiga yaitu kuburan dibuatkan taman untuk main bagi anak-

anak kecil dan disampingnya ada resort hotel kemudian mendengar

pernyataan yang ketiga dari Monita maka nagabonar menyetujuinya.

Dan dibagian akhir film ini yang sangat menarik yaitu pada adegan

yang mana nagabonar memberikan pesan terakhirnya pada bonaga adalah “ini

salahku, bonaga. Aku masih hidup di zamanmu, zaman yang sulit ku mengerti

tapi berusaha kupahami karena uku sangat mencintaimu.

Film ini dikemas dalam drama komedi, film “Nagabonar jadi 2” sarat

dengan pesan tentang: cinta laki-laki dan perempuan, cinta orangtua dan anak,

cinta dalam persahabatan, cinta tanah air, termasuk cinta dalam melihat

“perbedaan”.

4.2 Laporan Hasil Penelitian

Sebagaimana teori semiotik Roland Barthes yang digunakan dalam

penelitian ini, peneliti mengambil beberapa point dari adegan film itu untuk

menentukan penanda dan pe tanda serta makna yang terkandung dalam film

nagabonar tersebut.

4.2.1 Scene 1

Adegan pertama yang digunakan adalah dimana kemarahan nagabonar

akan penghormatan jendral sudirman pada lalu lintas, para pengendara, dan

pengguna jalan.

Penanda Gambar Dialog

22

Page 23: Bab 1 - Selesai

Bah, tidak tidak semua dari mereka

pantas kau hormati. Turunkan

tanganmu!

Makna

Denotasi Konotasi

Penghormatan Nagabonar pada patung

Jenderal Sudirman dengan penuh

kemarahan.

Menghargai nilai-nilai perjuangan.

Setiap lapisan masyarakat harus

menghargai nilai sebuah perjuangan

pahlawan.

Analisa : Pada adegan tersebut menunjukkan kemarahan Nagabonar pada patung

Jenderal Sudirman. Dimana patung tersebut memberi hormat pada seluruh

pengguna jalan yang ada di situ. Kemarahan Nagabonar muncul karena

menurutnya tidak semua orang pantas dihormati oleh seorang Jenderal yang telah

menyerahkan jiwa dan raganya pada bangsa Indonesia. Adegan ini sangat

menarik, karena memang sebenarnya yang pantas dihormati dan disanjung

adalah mereka yang mempunyai rasa menghargai akan nilai-nilai perjuangan

yang tinggi. Sedangkan kita tahu, bahwa masyarakat di bangsa kita memiliki

nilai yang minim akan bentuk penghargaan terhadap para pahlawan. Jangankan

untuk dihormati, terkadang untuk hormat pada saat upacara bendera pun banyak

yang kurang tulus dan hanya sekedar hormat saja.

Dalam adegan itu juga dijelaskan bahwa banyak dari pengguna jalan yang

ada di situ adalah mereka yang telah korupsi dan makan uang rakyat. Jadi sang

Jenderal tidak pantas untuk memberikan penghormatan kepada mereka semua.

Warga negara yang baik adalah mereka yang mau menghargai apa yang telah

23

Page 24: Bab 1 - Selesai

dikorbankan oleh para pahlawan. Kita lah yang wajib memberi hormat kepada

Jenderal Sudirman. Bahkan hampir sebagian besar penduduk Jakarta yang tau

akan keberadaan patung Jenderal Sudirman tersebut hanya sebatas tau saja. Tapi

tidak pernah mau memahami bagaimana perjalanan panjang seorang Sudirman di

medan perang ketika itu. Patung itu berdiri seolah-olah hanya sebagai penghias

jalan semata. Padahal makna dari patung penghormatan Sudirman tersebut

adalah menggambarkan semangat juang yang tinggi, serta dedikasi tanpa batas

oleh seorang Sudirman kepada bangsa Indonesia. Dia memberi hormat dengan

segenap jiwa dan raganya. Sementara masyarakat acuh tak acuh terhadap patung

tersebut. Menikmati kemenangan yang bahkan tidak pernah diperjuangkannya

sama sekali.

Di situ lah adegan ini mengandung makna yang bagus tentang penghargaan

nilai juang. Betapa sang Nagabonar tidak pernah rela melihat seorang Sudirman

yang seorang pejuang kemerdekaan, berdiri tegak menghormati seluruh

pengguna jalan. Menghargai tidak perlu dengan membawa bambu runcing lagi

lalu bereprang. Setidaknya masyarakat mau untuk sekedar mengerti bagaimana

kerasnya hidup di masa lalu. Sekalipun hanya diwujudkan dengan sebuah patung,

sudah selayaknya kita mengucapkan terimakasih dan menganggap bahwa

Sudirman pernah menjadi bagian penting dari kenikmatan yang sudah dirasakan

sekarang. Untuk jangka panjang, setidaknya seluruh masyarakat Indonesia mau

menjaga apa yang sudah diperjuangkan, baik persatuan maupun kesatuan

Republik Indonesia.

4.2.2 Scene 2

Adegan kedua yang digunakan adalah dimana umar meminta

nagabonar untuk bercerita tentang perjuangan masa lalu kepada anaknya.

24

Page 25: Bab 1 - Selesai

Penanda Gambar Dialog

Anak saya pak ingin di ceritakan

perjuangan masa lalu

Makna

Denotasi Konotasi

Nagabonar memberikan janji untuk

bercerita kepada anak umar tentang

perjuangan masa lalu melawan penjajah.

Penanaman sifat nasionalisme pada

generasi muda.

Analisa : Adegan ini adalah adegan dimana Nagabonar berjanji akan

menceritakan perjuangan melawan penjajah kepada anak Umar.

Tidak banyak masyarakat di Indonesia yang tertarik untuk

mendengarkan cerita tentang perjuangan pahlawan di masa lalu. Sebagian

besar orang lebih tertarik dengan cerita-cerita kartun dari negeri orang lain,

atau mungkin cerita sinetron. Tapi dalam adegan ini, dijelaskan bahwa

seorang anak tukang bajaj sangat antusias untuk mengetahui bagaimana

perjuangan pahlawan di masa lalu. Bahkan si tukang bajaj rela tidak dibayar,

asalkan anaknya diceritakan tentang perjuangan masa lalu. Itu menandakan

bahwa ada harapan untuk menanamkan jiwa nasionalisme pada anaknya sejak

masih kecil.

Semangat nasionalisme itu harus ditanamkan sejak masih kecil, dan

satu-satunya yang bisa membangun semangat itu adalah lingkungan sekitar.

Jika kita hidup di tengah lingkungan yang sarat akan semangat nasionalisme,

25

Page 26: Bab 1 - Selesai

tentu kita akan tumbuh menjadi pribadi yang cinta akan negara. Adegan

tersebut memberikan inspirasi yang sederhana namun penuh makna.

Disimbolkan hanya dengan seoarang anak kecil yang sangat senang

mendengarkan cerita Nagabonar tentang perjuangan kemerdekaan dulu.

Lewat adegan itu masyarakat diajak untuk peduli pada penanaman semangat

nasionalisme. Anak-anak kecil agar tergugah seperti anak Umar, yang sangat

mencintai segala bentuk tentang perjuangan dan kemerdekaan bangsa

Indonesia. Seorang anak kecil bisa sangat bangga akan perjuangan kakeknya

yang sudah tiada, gugur dalam perang. Sekalipun di luaran banyak sekali

cerita-cerita menarik, tapi masih lebih menarik ketika masyarakat tahu bahwa

tanah yang sekarang menjadi pijakan tempat berdiri ini pernah diperjuangkan

hanya dengan bermodalkan bambu runcing. Ribuan nyawa penuh semangat

kebangsaan tumpah dalam peperangan.

Semangat ini lah yang ingin dibangun dalam adegan tersebut, melalui

antusiasme seorang anak kecil akan perjuangan perang. Kalau seorang tukang

bajaj saja punya sifat nasionalisme yang begitu besar, sudah seharusnya

masyarakat yang mempunyai pendidikan tinggi lebih paham akan apa arti dari

nasionalisme itu.

4.2.3 scene 3

Adegan kesembilan yang digunakan adalah jiwa besar yang telah

dilakukan nagabonar ketika mencuri arloji orang jepang dan dapat nasehat dari

anaknya kemudian dia mau memberikannya.

Penanda Gambar Dialog

26

Page 27: Bab 1 - Selesai

Aku hanya mengambil arlojinya tapi

dia mengambil kekayaan yang ada

dinegeri ini

Makna

Denotasi Konotasi

Mencuri arloji orang jepang, tapi

Nagabonar mengembalikannya

kembali.

Seseorang yang berjiwa besar karena

mau mengakui kesalahan.

Analisa : Nagabonar mengambil arloji pengusaha dari Jepang dengan alasan

yang saderhana tapi sangat bermakna. Menurut Nagabonar, dia hanya

mengambil arlojinya saja, tapi Jepang, mereka sudah mengambil seluruh

kekayaan yang dimiliki oleh negeri ini.

Kekecewaan Nagabonar diekspresikan dengan mencuri arloji milik

pengusaha Jepang. Memang tidak setimpal akan apa yang dia ambil sekarang

dibanding apa yang telah diambil oleh Jepang. Tapi seorang Nasionalisme

sejati, harus mau menerima kritik dan mau mengakui sebuah kesalahan.

Dalam adegan tersebut tergambar bahwa kebiasaan Nagabonar untuk mencuri

memang belum bisa dihilangkan. Tapi kali ini alasannya mencuri cukup

menyentuh, karena menurutnya Jepang pernah mengambil lebih dari sekedar

arloji saja. Jepang pernah menjajah Indonesia selama 3,5 tahun. Waktu yang

relatif singkat dibanding penjajahan Belanda. Namun dalam waktu yang

sesingkat itu, Jepang telah merampas semua yang terbaik yang dimiliki

bangsa Indonesia. Jadi menurut Nagabonar, apa yang dia ambil sangatlah

tidak setimpal dengan apa yang telah hilang di masa lalu.

27

Page 28: Bab 1 - Selesai

Namun ketika dijelaskan oleh Bonaga bahwa mencuri itu dosa,

Nagabonar tidak menjadi keras kepala. Dia melunak, dan mengembalikan lagi

arloji yang telah dicurinya. Pada dasarnya, untuk menjadi seorang yang

tangguh dan dihormati, kita harus memiliki jiwa yang besar. Dalam adegan

ini, diajarkan betapa seorang Nagabonar yang keras kepala itu mau mengakui

kesalahannya dan menyadari bahwa tidak semua dari orang Jepang adalah

penjajah. Dalam adegan ini, terdapa pesan yang wajib diikuti seluruh

masyarakat Indonesia. Apa yang dilakukan oleh Nagabonar pantas untuk

ditiru, ketika melakukan kesalahan, bukan menyalahkan orang lain yang harus

dilakukan. Tapi dengan jiwa besar mengakui kesalahan. Itulah salah satu

unsur penting dari nasionalisme sejati. Kita patut mengakui bahwa unsur

sportif mulai melemah di bangsa kita. Dan adegan tersebut mengajarkan

masyarakat apa itu arti dari sebuah jiwa yang besar, yang tidak pernah

dendam dan mau mengakui sebuah kesalaha. Bukan hanya mengakui, tapi

bertindak untuk meperbaiki sebuah kesalahan.

4.2.4 Scene 4

Adegan kesebelas yang digunakan adalah penghormataan pada

bendera merah putih ketika waktu upacara bendera.

Penanda Gambar Dialog

Tidak ada.

Backsound : Lagu Indonesia Raya

Makna

Denotasi Konotasi

28

Page 29: Bab 1 - Selesai

Menghormati bendera merah putih

dengan baju kebesaran nagabonar

ketika berjuang pada jaman peperangan

dulu.

Jiwa Nasionalisme yang sangat tulus

dan mendarah daging.

Alasan : Kecintaan Nagabonar akan bangsa Indonesia ditunjukkan dalam adegan

ini. Memang tidak ada dialog, tapi backsound lagu Indonesia Raya cukup

menggugah hati penontonnya. Betapa di sini sang sutradara ingin sekali

menumbuhkan jiwa nasionalisme pada semua penikmat film ini.

Seorang Nagabonar yang sudah tua renta, dengan bangga menggunakan

seragam kebesarannya ketika berperang dulu. Dia hormat kepada Sang Merah

Putih pada saat upacara bendera. Bahkan ketika dirinya nyaris pingsan karena

terik sinar matahari, dia tidak ingin di bawa ke pinggir untuk berteduh. Dia ingin

menyelesaikan penghormatannya sampai selesai. Semangat seperti itulah yang

sekarang tidak ada pada masyarakat Indonesia, penghormatan bendera hanya

sekedar formalitas upacara saja. Tapi dalam adegan ini ingin dijelaskan, bahwa

Merah Putih itu adalah darah daging bangsa kita. Jadi jika ingin

menghormatinya, harus dengan ketulusan dan semangat nasionalisme yang

tinggi. Backsound Indonesia Raya dipilih, karena banyak orang yang mulai

melupakan lagu kebangsaan ini. Kata per kata dari setiap lirik di lagu tersebut,

sarat akan makna nasionalisme.

Adegan penghormatan dalam film ini, dipilih karena akan membakar

semangat para penontonnya. Salah satu hal yang dinilia bisa menggambarkan

penghormatan kita akan perjuangan para pahlawan adalah dengan diadakannya

upacara bendera setiap senin untuk siswa sekolah. Melihat seorang Nagabonar

yang nyaris pengsan saja masih mau berdiri tegak, masyarakat seharusnya

memiliki semangat yang sama. Jiwa nasionalisme yang tidak pernah habis

29

Page 30: Bab 1 - Selesai

dimakan usia dan kesehatan. Bentuknya sangat sederhana, hanya melalui

penghormatan di upacara bendera. Lagu Indonesia Raya yang mengiringi pun

bukan sekedar iringan belakan. Ada maksud kenapa backsound tersebut yang

dipilih. Tidak lain adalah untuk mengembalikan jiwa nasionalisme masyarakat.

Lagu ini dibuat dengan kondisi yang sangat mencekam, sudah seharusnya jika

mastarakat mengerti apa makna yang terkandung dalam lagu tersebut. Bukan

hanya sekedar hafal, tapi mengerti apa arti dari “Bangunlah jiwanya..bangunlah

badannya untuk Indonesia Raya. Yaitu semangat nasionalisme.

30

Page 31: Bab 1 - Selesai

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam penelitian ini, setelah melakukan analisis film Nagabonar Jadi 2

maka dapat dihasilkan kesimpulan:

1. Nasionalisme dalam film Nagabonar Jadi 2 di simbolkan berupa adegan-

adegan dan dialog yang mengandung unsur penanaman sifat-sifat

Nasionalisme. Adegan-adegan seperti; Penghormatan patung jendral

sudirman, memberikan penjelasan pada umar tentang perjuangan Soekarno-

Hatta yang melalui jalan diplomasi dan perjuangan jendral sudirman yang

melalui jalan lapangan, memberikan suatu cerita pada anak kecil untuk

menanamkan jiwa nasionalisme melalui cerita peperangan masa lalu ketika

nagabonar masih menjadi jendral di medan, jiwa besar Nagabonar yang mau

mengembalikan arloji milik pengusaha Jepang serta penghormatan Nagabonar

terhadap bendera Merah Putih saat upacara bendera dengan becaksound lagu

Indonesia Raya. Melalui simbol-simbol tersebut lah tergambar jelas

Nasionalisme dalam film Nagabonar Jadi 2.

2. Simbol-simbol yang sudah disebutkan di atas dipilih untuk digunakan pada

film Nagabonar Jadi 2 karena simbol tersebut pantas dan layak untuk

dijadikan pembangkit semangat nasionalisme seluruh masyarakat Indonesia.

Simbol tersebut sangat sederhana dan mudah dipahami, karena sangat erat

dengan kehidupan nyata di lingkungan kita, hanya saja kita sering

melupakannya. Maka untuk mengingatkan dan membangkitkan kembali jiwa

nasionalisme itu, dipilihlah simbol-simbol tersebut sebagai pesan moral yang

mudah dicerna. Seperti halnya penghormatan baik kepada pahlawan maupun

Merah Putih yang sekarang hampir kita tidak tahu apa maknanya. Bahwa

31

Page 32: Bab 1 - Selesai

dibalik sebuah penghormatan itu, ada jiwa nasionalisme yang mendasarinya.

Usaha seluruh pahlawan wajib dihargai, dan Merah Putih pun wajib dihormati

dengan tulus, bukan formalitas. Semangat nasionalisme juga disimbolkan

dengan pencitraan perjuangan pahlawan yang baik melalui cerita perjuangan

masa lalu. Hal ini dipilih karena ada semacam persuasi di dalamnya. Jika anak

kecil saja mau dengan antusias mendengarkan cerita perjuangan pahlawan,

generasi muda pun harusnya tidak kalah antusias.

3. Nasionalisme dalam film Nagabonar Jadi 2 digambarkan dengan cara yang

nyleneh namun mempunyai makna yang mendalam dan mudah dicerna.

Dengan humor-humor kecil dan kekonyolan tingkah laku seluruh peran yang

ada di film tersebut, Nasionalisme serasa menjadi sebuah hal yang mudah, dan

harus dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Sekalipun terdapat

perbedaan persepsi nasionalisme dari dua generasi yang berbeda, namun

dalam film tersebut nasionalisme itu digambarkan secara nyata, apik, dan

menarik.

5.2 Saran

1. Bagi Produser film, hendaknya lebih mengutamakan pesan moral dan ide

cerita dalam membuat karya film. Tidak hanya mengikuti trend yang ada.

2. Bagi pemirsa film agar lebih cermat dalam memahami makna film yang

ditonton sehingga dapat memahami pesan positif dari film tersebut.

3. Bagi para akademisi yang memiliki kerangka berpikir yang kritis seyogyanya

memberikan perangkat analisis yang baru dalam hal memahami pesan di

media massa, khususnya film. Sehingga di era ini masyarakat tidak terjebak

dalam kamuflase sebuah film.

32

Page 33: Bab 1 - Selesai

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial; format-format Kualitatif dan

Kuantitatif . Surabaya: Airlangga Univercity.

Effendy, Onong Uchjana. 2002. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

_____________. 2001. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

____________. 2003. Ilmu teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya

Bakti.

Firdausi,Fahri http://fahri99.wordpress.com./2006/10/14/semiotika-tanda-dan-makna/

Imanjaya, Ekky http://www.layarperak.com/home/layar/public_html/header.php

Muhadjir, Neong. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake

Sarasin.

Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES.

Rakhmat, Jalaludin. 2000. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

http://id.wikipedia.org/wiki/damai

www.pemdadiy.go.id/berita/mod/fileman/files/agama_sebagai_penopang_perdamaian_dunia.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/bahasa

33