bab 1bab 2 bab 3 lap kkl universitas muhammadiyah palembang 2015/2016
DESCRIPTION
Laporan kkl Ria Oktaviani di jogja , bandung jakartaTRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan KKL
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan mata kuliah yang wajib di ambil meskipun
hanya 1 sks tapi sangat berarti bagi Mahasiswa FKIP Matematika karena didalam
kegiatan KKL banyak sekali pelajaran yang didapat dari penelitian tersebut.
Kegiatan KKL dilaksanakan satu minggu, pada tanggal 23 Juli 2015 s.d 29 Juli 2015.
Dalam kegiatan KKL ini, kami berkesempatan mengunjungi candi borobudur, malioboro,
bringharjo, kraton, candi prambanan, pantai parangtritis yang ada di Yogyakarta dan
mengunjungi gunung tangkuban perahu yang ada di Bandung dan dufan yang ada di
Jakarta, sebagai objek KKL. Kami mampir mengunjungi Masjid Agung semarang
(Masjid Jami’) dan kami juga belajar membatik di kota jogja, kami jadi tahu bagaimana
cara membatik.
Didalam kegiatan KKL kami merasakan kebersamaan yang sangat kompak dan juga
mengikat tali persaudaraan dengan kakak tingkat semester lima, karena kami selaku
mahasiswa semester tiga ikut kegiatan tersebut bersama kakak tingkat, banyak sekali
kenangan didalam kegiatan KKL tersebut.
Setelah kegiatan KKL dilaksanakan perlu adanya laporan KKL yang merupakan
tugas mahasiswa yang harus dilengkapi dan merupakan salah satu syarat kelulusan,
karena KKL salah satu program pelaksanaan program kerja lapangan yang harus diikuti
oleh seluruh mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan khususnya buat jurusan
matematika.
1.2 TUJUAN KEGIATAN KKL
Kuliah kerja lapangan (KKL) ini bertujuan untuk mengembangkan materi dan
kemampuan serta menambah wawasan dan pengetahuan bagi para mahasiswa yang
setelah lulus akan menghadapi kedunia kerja yaitu jadi seorang guru, berkenaan dengan
konsep dan teori yang didapatkan dari kegiatan KKL ini kita dapat mengetahui gambaran
tentang kegitan pembelajaran dilapangan. Adapun tujuan KKL, lainnya adalah
1
1. Mengembangkan wawasan dan pengetahuan secara langsung tentang dunia
pendidikan
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang objek-objek yang ada di Yogyakarta, Bali
dan Bandung sebagai bahan untuk mencari teori pembelajaran
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembelajran dengan rekreasi terutama dalam
pelajaran matematika
4. Menambah ilmu pengetahuan, wawasan yang umum dan luas bagi mahasiswa
5. Mengenal tempat-tempat wisata di jogja yang indah dan dipelihara di Indonesia
6. Mengetahui asal usul dari tempat-tempat wisata di jogja
7. Menumbuhkan rasa cinta tanah air
1.3 MANFAAT KEGIATAN KKL
Kegiatan KKL Jurusan matematika UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG angkatan 2015 ini mempunyai manfaat, antara lain :
1. Mengembangkan dan menambah pengetahuan bagi mahasiswa tentang wisata
candi yang ada di jogja
2. Mengetahui cara dan metode pembelajaran yang sesuai dengan standar
kurikulum yang ada dengan menggunakan media objek-objek wisata
yang ada.
3. Menambah wawasan mengenai pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik
dan tenaga kependidikan matematika di yogyakarta
4. Mengetahui cara pembelajaran dengan metode rekreasi yaitu dengan mengunakan
objek-objek wisata
2
1.4 TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN KKL
TANGGAL JAM TEMPAT
Kamis, 23 Juli 2015 12.00 siang
07.30 malam
10.00 malam
Teluk Gelam
Lampung
Pelabuhan Bahkauni
Jum’at, 24 Juli 2015 07.00 pagi
02.13 siang
04.17 sore
04.52 sore
Sedang, Purwokerto
Komplek masjid Al
fairus, Pekalongan
Semarang
Masjid agung semarang
Masjid Jami’
Sabtu, 25 Juli 2015 08.46 pagi
01.06 siang
05.05 sore
Belajar membatik di
jogja
Mengunjungi Candi
Prambanan
Pantai Parang Tritis
Minggu, 26 Juli 2015 08.10 pagi
02.31 siang
Keraton,Jogja
Mengunjungi Candi
Borobudur
Senin, 27 Juli 2015 09.00 pagi Tangkuban Perahu,
Bandung
Selasa, 28 Juli 2015 12.00 siang Dufan, Jakarta
Rabu, 29 Juli 2015 11.00 pagi Palembang
3
BAB II
HASIL PKL
2.1 OBJEK-OBJEK KEGIATAN KKL
2.1.1 Candi Prambanan
Candi Prambanan
adalah kompleks candi
Hindu terbesar di
Indonesia dan terletak di
pulau Jawa kurang lebih
20 km timur Yogyakarta,
40 km barat Surakarta dan
120 km selatan Semarang,
persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Candi Prambanan terletak di desa Prambanan yang
wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten. Candi ini
dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari kedua
orang ini, yakni Rakai Pikatan raja kedua wangsa Mataram I atau
Balitung Maha Sambu, semasa wangsa Sanjaya. Tidak lama setelah
dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai rusak.
Renovasi candi ini dimulai pada tahun 1918 dan sampai
sekarang belum selesai, bangunan utama baru diselesaikan pada tahun
1953. Banyak bagian candi yang direnovasi menggunakan batu baru,
karena batu-batu asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang di tempat
lain. Sebuah candi hanya akan direnovasi apabila minimal 75% batu
asli masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang tak
dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya saja.
Sekarang, candi prambanan adalah sebuah situs warisan dunia
yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1991. Antara lain hal ini
berarti bahwa kompleks ini terlindung dan memiliki status istimewa,
4
misalkan juga dalam situasi peperangan. Candi Prambanan adalah
candi Hindu terbesar di Asia Tenggara, tinggi bangunan utama adalah
47 m. Kompleks candi ini terdiri dari 8 kuil atau candi utama dan lebih
daripada 250 candi kecil. Tiga candi utama disebut Trisakti dan
dipersembahkan kepada sang hyang trimurti Batara Siwa sang
Penghancur, Batara Wisnu sang Pemelihara dan Batara Brahma
sang Pencipta.
Candi Siwa di tengah-tengah, memuat empat ruangan, satu
ruangan di setiap arah mata angin. Sementara yang pertama memuat
sebuah arca Batara Siwa setinggi tiga meter, tiga lainnya mengandung
arca-arca yang ukuran lebih kecil, yaitu arca Durga, sakti atau istri
Batara Siwa, Agastya, gurunya, dan Ganesa, putranya. Arca Durga
juga disebut sebagai Rara atau Lara/Loro Jongrang (dara langsing)
oleh penduduk setempat. Untuk lengkapnya bisa melihat di artikel
Loro Jonggrang. Dua candi lainnya dipersembahkan kepada Batara
Wisnu, yang menghadap ke arah utara dan satunya dipersembahkan
kepada Batara Brahma, yang menghadap ke arah selatan.
Selain itu ada beberapa candi kecil lainnya yang
dipersembahkan kepada sang lembu Nandini wahana Batara Siwa,
sang Angsa wahana Batara Brahma, dan sang Garuda wahana Batara
Wisnu. Lalu relief di sekeliling dua puluh tepi candi menggambarkan
Wiracarita Ramayana. Versi yang digambarkan di sini berbeda dengan
Kakawin Ramayana Jawa Kuna, tetapi mirip dengan cerita Ramayana
yang diturunkan melalui tradisi oral.
5
2.1.2 Candi Borobudur
6
Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di
Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah
kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah
barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi
berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha
Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan
wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar
di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar
yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya
dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha.
Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di
dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai
bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa
berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila
dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan)
Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun
sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi
sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam
nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran
Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di
dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum
jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan
ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah
Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan
Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah
berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan
tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan
pagar langkan.
Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad
ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di
Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari
keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas
7
Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal
Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami
serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran
terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah
Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini
masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.
Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah
keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh
Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk
memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur
adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak
dikunjungi wisatawan.
Versi lainnya Sejarah Borobudur – Candi Borobudur
merupakan salah satu obyek wisata terkenal di Indonesia yang terletak
di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur di didirikan
sekitar ahun 800 Masehi oleh Buddha Wahayana. Dalam sejarah Candi
Borobudur, ada berbagai teori yang menjelasskan asal nama Candi
Borobudur. Salah satunyamenyatakan bahwa nama ini berasal dari kata
Sambharabhudhara Borobudur kemungkinan yang berarti “gunumg”
(bhudara)” dimana lereng-lerengnya terletak teras-teras.
Lokasi candi ini yang terletak di perbukitan di desa Borobudur,
Magelang atau 42 km sebelah barat laut dari Yogyakarta. Dikelilingi
bukit Manoreh membentang dari timur ke barat. Sedangkan timur
8
adalah gunung Merapi dan Merbau dan sisi barat ada Gunung Sindoro
Sumbing.
Dibutuhkan tak kurang dari 2 juta batu andesit atau 50.000 m
persegi setara dengan membangun Candi Borobudur. Berat
keseluruhan candi mencapai 3,5 juta ton. Seperti kebanyakan kuil,
Borobudur memiliki 3 bagian bangunan, yaitu kaki, dan tubuh bagian
atas. Kaki bangunan yang disebut Kamadhatu, yang menceritakan
kesadaran penuh dengan nafsu dan sifat-sifat kebinatangan. Kemudian
Ruphadatu, yang berarti tingkat kesadaran yang masih terikat nafsu,
materi dan bentuk. Meskipun tidak lagi terikat Aruphadatu nafsu,
materi dan bentuk digambarkan dalam bentuk stupa kosong. Hal ini
hanya dapat dicapai dengan keinginan dan kehampaan.
2.2 Temuan Kegiatan KKL
Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia yang
dibangun pada abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, yakni Rakai Pikatan
dan Rakai Balitung. Candi ini berketinggian 47 meter. Candi ini terletak 17 km
dari pusat kota Yogyakarta.
Candi Prambanan mempunyai 3 halaman yaitu halaman pertama berdenah
bujur sangkar, merupakan halaman yang palung suci karena halaman tersebut
terdapat 3 candi utama yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi
tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu
menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang
menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan
Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4
candi sudut. Sementara, halaman kedua juga berdenah bujur sangkar, letaknya
lebih rendah dari halaman pertama. Pada halaman ini terdapat 224 buah candi
perwara yang disusun atas 4 deret dengan perbandingan jumlah 68, 60, 52 dan 44
candi. Susunan demikian membentuk susunan yang konsentris menuju halaman
pusat.
Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi,
kita akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa,
9
sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa),
Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Keenam candi itu merupakan 2
kelompok yang saling berhadapan, terletak pada sebuah halaman berbentuk bujur
sangkar, dengan sisi sepanjang 110 meter.
Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, kita hanya akan
menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma
yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, kita juga hanya akan menemukan
satu ruangan berisi arca Brahma.
Dari uraian di atas pengamatan yang terkait dengan pembelajaran matematika
adalah denah halaman yang berbentuk bujur sangkar, deret dan perbandingan
sehingga membentuk susunan candi yang simetris.
2.3 Bukti Fisik Temuan
Matematika menelusuri Jejak Cara Ber-“matematika” : membaca Borobudur.
Kemegahan Candi Borobudur yang kita kenal sebagai satu dari situs Budha
terkompleks sekaligus terbesar ukurannya, memiliki arsitektur luar biasa, mulai
dari struktur kontruksinya, hingga ornamentasi dan dekorasi yang terpahatkan
disana. Ada sebuah fakta geometris menarik yang ditunjukkan pada Borobudur,
yaitu bahwa bagian-bagian (sebagaimana dikaitkan dengan metitologi yang ada,
tentang bagian-bagian candi, meliputi kaki, badan, dan kepala) senantiasa
mengikuti perbandingan ukuran 4 : 6 : 9 baik jika dilihat dalam penampang
vertikal maupun horizontal. Suatu perbandingan yang juga ditemukan dalam satu
stupa yang ada, yang merupakan bagian dari Borobudur, baik stupa yang
berukuran besar (di lantai atas), maupun stupa-stupa kecil dibagian lantai dasar.
Variasi ukuran stupa terlihat berbeda-beda, namun sungguh menarik untuk
melihat bahwa rasio ukuran kaki : badan : Kepala tetap seolah dipatuhi
bersesuaian dengan penampang besar Borobudur.
10
Gambar Penampang Candi Borobudur: kaki-badan-kepala.
Keteraturan dan pola yang muncul pada Candi Borobudur, bagaimanapun
adalah sebuah cara ber-matematika. Hanya saja cara ber-matematika-nya tak
selazimnya yang dikenal oleh masyarakat modern. Borobudur dibangun dengan
menumpuk satu batu dengan batu yang lain. Cara bergeometri Candi Borobudur
berbeda. Ia tak dimulai dengan pola-pola geometri yang standar. Ia berawal dari
stupa dengan berbagai ukuran, dan dengan aturan tertentu, batu-batu ditumpuk
dengan “algoritma” tertentu sehingga secara utuh, Borobudur itu sendiri memiliki
bentuk sebuah stupa raksasa.
Cara bermatematika serupa ini seperti juga ditemukan pada pola pigmentasi
pada hewan, seperti misalnya pola pigmentasi cangkang kerang-kerangan. Alam
rupanya juga ber-geometri, dan pola yang serupa ini juga ter-adaptasi oleh
masyarakat dengan geometri primitif yang membangun Candi Borobudur. Sebuah
cara bergeometri yang mengisi kekosongan dengan pola dan bentuk yang pada
akhirnya membentuk pola dan bentuk yang serupa dengan pola dan bentuk
penyusunnya itu sendiri. Tak ada meter standar yang digunakan selain
perbandingan ukuran antara satu bagian dengan bagian yang lain. Menumpuk
batu dengan aturan-aturan tertentu untuk lalu terciptalah karya besar seperti
Borobudur. Sebuah cara ber-matematika yang unik, yang bahkan menggoda
fisikawan Stephen Wolfram untuk menyebutnya sebagai cara “ber-sains” yang
baru: the new kind of science. Bila dilihat dengan secara matematika menurut
11
saya Candi Borobudur merupakan bangunana yang berbentuk Limas Persegi.
Hampir sama atau menyerupai Piramid yang ada dimesir, dengan titik tengah nya
adalah puncak Borobudur sendiri.
2.4 Aplikasi Temuan ke dalam Matematika
Aplikasi Temuan kedalam Matematika Candi Borobudur
Pengetahuan tentang penerapannya dalam pembelajaran matematika, antara lain
1. Belajar menentukan jumlah relief dan arca
2. Menghitung beberapa banyak benda yang mampu ditampung dalam suatu
area
3. Menghitung luas suatu bangunan bertingkat
4. Menentukan bangunan-bangunan yang sebangun dan kongruen
Aplikasi Temuan kedalam Matematika Candi Prambanan
Pengetahuan tentang penerapannya dalam pembelajaran matematika, antara lain
1. Bentuk Candi Prambanan yang menyerupai limas.
2. Pengubinan di lantai dasar tersusun dari persegi panjang.
3. Tangga untuk naik ke atas berbentuk tangga meter.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
Sesuai dengan Latar Belakang dan Tujuan dan manfaat kegiatan, bahwa
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan kegiatan dalam rangka sebagai mana
telah tercantum dalam Kurikulum Pendidikan Matematika Universitas
Muhammadiyah Palembang, dengan cara mengumpulkan data di lapangan yang
dimaksudkan untuk membantu dalam bidang pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat, serta
menambah pengalaman dilapangan yang tidak dapat dilakukan secara langsung
didalam kelas, pelatihan kemampuan, memahami, menganalisa dan observasi
lapangan serta dalam rangka penerapan Ilmu Pengetahuan khususnya dalam
bidang pendidikan matematika. oleh karena itu kegiatan ini sangat berguna untuk
menambah wawasan dan pengetahuan secara langsung yang diperoleh melalui
kegitan observasi langsung pada objek studi kuliah kerja lapangan yang telah
direncanakan.
Berdasarkan hasil kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Yogyakarta,
Bandung, dan Jakarta maka kami simpulkan bahwa dalam pembelajaran tidak
harus diruang kelas atau Cuma dalam lingkungan sekolah melainkan perlu adanya
pembelajaran di tempat–tempat wisata sehingga kita tidak jenuh. Jadi kegiatan
KKL ini benar-benar cocok dan sangat membantu dan memberikan inisitif dalam
kegiatan pembelajaran kita. Selain kita mengenalkan objek-objek wisata kita juga
memberikan materi sambil berekreasi.
3.2 Saran
Kepada lembaga Universitas Muhammadiyah Palembang, hendaknya lembaga
dapat memfasilitasi kegiatan kuliah kerja lapangan di Universitas
Muhammadiyah Palembang dengan baik dan memberikan waktu yang lebih
panjang, dan semoga untuk kegiatan KKL yang berikutnya waktunya lebih
ditambah supaya penjelasanya yang kami terima menjadi lebih jelas. Serta
Peserta dan Panitia dapat bekerja sama terlebih lagi dalam hal disiplin waktu,
agar semua jadwal dapat terlaksana dan tersusun dengan baik.
DAFTAR RUJUKAN
https://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur
13
http://www.kakiteng.com/2012/12/sejarah-singkat-candi-prambanan.html
www.yogyes.com/id/yogyakarta.tourism/sasmitaloka
www.suite101.com/content/candi-borobudur--the-biggest-buddhist-temple-in-the-
world-a297698
LAMPIRAN
Berikut hasil temuan yang berupa foto-foto yang di ambil dari setiap tempat yang di
kunjungi.
14
15
16