laporan kkl agrowissata
DESCRIPTION
wirausaha biologiTRANSCRIPT
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
1/25
KUSUMA AGROWISATA SEBAGAI SALAH SATU UPAYA
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DI INDONESIA
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Wirausaha Biologi
Yang dibina oleh
Agung Witjoro, M. Si
Oleh:
Istamaya Ariani (120342400167)
Kharirotun N. (120342422503)Lutfiyah Walida (120342422480)
Nuzul Azmi Febriani (120342422)
Novia Hylsandy (120342422485)
Riri Wiyanti R. (120342422498)
Suci Ayu Maharani (120342410519)
Syifa Sundari (120342400173)
Tiara Dwi Nurmalita (120342400172)
Virginia Zapta Dewi (120342422494)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Maret 2014
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
2/25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangKewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurshipdalam bahasa
Inggris, unternehmerdalam bahasa Jerman, ondernemendalam bahasa Belanda.
Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata entrepreneur berasal
dari bahasa Perancis yaitu entreprendeyang berarti petualang, pengambil risiko,
kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan
pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Indonesia merupakan negara berkembang dengan penduduk makin hari
makin padat jumlahnya. Tingginya lulusan sarjana tidak sebanding dengan
ketersediaan lapangan kerja. Hal ini merupakan salah satu pemicu ledakan angka
pengangguran di Indonesia. Hal lain yang mendasari timbulnya permasalahan
rumit ini tak lain karena pola pikir masyarakat yang berorientasi mencari
pekerjaan bukannya berinisiatif untuk menciptakan lapangan kerja.
Banyak jenis peluang usaha yang cukup menjanjikan, tentunya tak lepas
dari kemampuan seorang interpreneur dalam membaca pasar dan berani
mengambil peluang sekecil mungkin. Kusuma Agrowisata merupakan salah satu
dari sekian bentuk wirausaha yang patut dijadikan percontohan. Usaha yang
terletak di daerah Malang ini menjadi salah satu pelopor wisata agrowisata di
Indonesia. Tentunya dengan semakin berkembangnya usaha yang digeluti oleh
pemilik, lapangan pekerjaan semakin terbuka lebar. Hal ini sangat dimungkinkan
membantu mengurangi angka pengangguran yang semakin tinggi.
1.2Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang sudah dibuat, rumusan masalah yang
didapatkan adalah sebagi berikut.
1. Bagaimana kondisi lapangan pekerjaan di Indonesia?2. Bagaimana kondisi mahasiswa setelah lulus kuliah?3. Bagaimana solusi dari tingginya pengangguran dan sedikitnya lapangan
pekerjaan?
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
3/25
4. Apa sajakah keunggulan kewirausahaan?5. Apa sajakah hal yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha?6. Bagaimana profil hidup wirausaha Bapak Edi Antoro?7. Bagaimana sejarah dan perkembangan kusuma agrowista?8. Apa sajakah faktor penyebab kegagalan dalam berwirausaha?9. Apakah perbedaan wirausaha dan kewirausahaan?10.Apasajakah jenis usaha dan kiat-kiat sukses dari KKL Kusuma
Agrowisata?
1.3TujuanBerdasarkan rumusan masalah tersebut didapatkan tujuan pembuatan
makalah KKL Agro Wisata adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui kondisi lapangan pekerjaan di Indonesia2 Mengetahui kondisi mahasiswa setelah lulus kuliah3 Mengetahui solusi dari tingginya pengangguran dan sedikitnya lapangan
pekerjaan
4 Mengetahui keunggulan kewirausahaan5 Mengetahui hal yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha6 Mengetahui profil hidup wirausaha Bapak Edi Antoro7 Mengetahui sejarah dan perkembangan kusuma agrowista8 Mengetahui faktor penyebab kegagalan dalam berwirausaha9 Mengetahui perbedaan wirausaha dan kewirausahaan10 Mengetahui jenis usaha dan kiat-kiat sukses dari KKL Kusuma Agrowisata
1.4 Waktu dan TempatKegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) matakuliah Wirausaha Biologi
dilaksanakan di Agrowisata Agrokusuma, Batu, Malang. Pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2014. Kegiatan tersebut dimulai dari pukul
09.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB.
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
4/25
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
5/25
BAB II
ISI
2.1 Kondisi Lapangan Pekerjaan di Indonesia
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dalam pembangunan
ekonomi di negara ini pengangguran merupakan masalah yang rumit dan lebih
serius daripada masalah perubahan dalam disribusi pendapatan yang kurang
menguntungkan penduduk yang berpendapatan rendah. Keadaan di negara-negara
berkembang dalam beberapa dasawarsa ini menunjukkan bahwa pembangunan
ekonomi yang telah ada tidak sanggup menyediakan kesempatan kerja yang lebih
cepat daripada pertambahan penduduk. Oleh karenanya masalah pengangguran
yang mereka hadapi dari tahun ke tahun semakin serius.
Masalah pengangguran akan menimbulkan dampak yang negatif bagi
kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Dampak negatif dari pengangguran adalah
kian beragamnya tindakan kriminal, makin banyaknya jumlah anak jalanan,
pengemis, pengamen perdagangan anak dan sebagainya sudah menjadi patologi
sosial atau kuman penyakit sosial yang menyebar bagaikan virus yang sulit di
berantas. Penyakit sosial ini sangat berbahaya dan menghasilkan korban-korban
sosial yang tidak bernilai. Menurunnya kualitas sumber daya manusia, tidak di
hargainya martabat dan harga diri manusia yang merupakan korban sosial dari
penyakit sosial. Oleh karena itu, persoalan pengangguran ini harus secepatnya di
pecahkan dan dicari jalan keluarnya.
Dari data resmi BPS ( 2012 ) terdapat 7.7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Pertambahan tenaga kerja sebesar 2.91 juta per tahunnya. Lapangan pekerjaan
yang ada di Indonesia sekitar 1.6 juta per tahun. Jasi selisihnya ialah 1,31 juta
orang yang tidak mendapatkan atau tidak memiliki pekerjaan. Dan parahnya
jumlah pengangguran di Indonesia 10% adalah kaum intelek yang menyandang
gelar pendidikan di Perguruan Tinggi.
UMKM merupakan andalan Indonesia ketika mengalami krisis 1998.
Meski dikelola dengan sederhana, pada saat itu mereka telah mengambil peran
besar. Ekonomi UMKM menjadi tumpuan dan menjadi pilihan penting bagi para
sarjana untuk hidup lebih sejahtera, mandiri dan menolong banyak orang
mengatasi pengangguran.
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
6/25
Tabel 1: Jumlah Usaha di Indonesia
Jenis Usaha Jumlah Tenaga Kerja
(Orang)
Usaha Mikro 83.647.711
Usaha Kecil,
Usaha Menengah, dan
Usaha Besar
10.024.773
Total yang Bekerja 93.672.484
Tabel 2: Penyerap Tenaga Kerja Terbanyak
Jadi yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Indonesia adalah Usaha
Mikro yang menyerap 89,3% Tenaga Kerja Indonesia.
2.2 Kondisi Mahasiswa Setelah Lulus KuliahKebanyakan mahasiswa bingung akan meneruskan kuliah ke jenjang
selanjutnya atau akan bekerja. Namun sebagian besar mahasiswa lulusan
Perguruan Tinggi biasanya memilih untuk menjadi Pegawai atau Profesional
seperti PNS (Pegawai Negeri Sipil), Dokter, Pilot, Insinyur, Pengacara, dsb.
Pilihan tersebut merupakan pilihan yang menurut mereka dapat menjamin hidup
Jenis Usaha Jumlah Usaha
(Unit)
Usaha Mikro 50.700.000
Usaha Kecil 520.220
Usaha Menengah 39.660
Usaha Besar 4.370
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
7/25
dan masa depan karena upah/gaji yang didapatkan cukup banyak untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
Sedikit sekali masyarakat Indonesia yang ingin menjadi Wiraswastawan
atau pencari peluang, seperti pengusaha Real Estate, pengusaha penerbangan,
pemilik Rumah Sakit, dsb.
2.3 Solusi Dari Tingginya Pengangguran dan Sedikitnya Lapangan
Pekerjaan
Masalah pengangguran yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini
diakibatkan oleh jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan keterbatasan
lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki
pekerjaan dan penghasilan tetap. Peningkatan jumlah penduduk tidak seimbang
dengan peningkatan jumlah industri atau usaha, pada akhirnya mengakibatkan
meningkatnya pengangguran. Apabila masalah pengangguran ini tidak segera
memperoleh perhatian serius dari pemerintah dan dicarikan jalan keluar tentu
akan memunculkan masalah-masalah sosial, seperti kriminalitas, premanisme, dan
lain-lain. Mengingat kian terbatasnya daya serap tenaga kerja, maka banyak pihak
meyakini bahwa cara terbaik untuk menurunkan tingkat pengangguran di
Indonesia adalah menciptakan wirausahawan-wirausahawan muda (Jurnal Medan,
Selasa, 17 April 2012).
Wulandari (2012) menjelaskan, tingkat pengangguran yang tinggi di
Indonesia menjadi permasalahan serius yang dihadapi pemerintah saat ini. Jumlah
penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya semakin menambah tingginya
peluang tingkat pengangguran. Hal ini harus dibarengi dengan penciptaan dan
penyediaan lapangan pekerjaan baik di sektor formal maupun informal. Padakenyataannya, pemerintah hanya bisa menyediakan sedikit lapangan pekerjaan di
sektor formal. Keterbatasan pemerintah dalam penyediaan lapangan pekerjaan di
sektor formal ini menimbulkan banyak penduduk yang bekerja di sektor informal.
Berdasarkan kenyataan ini maka harus dipikirkan suatu usaha untuk dapat
menciptakan pekerjaan di sektor informal. Tanpa menafikan pekerjaan di sektor
formal, lapangan pekerjaan di sektor informal lebih banyak membutuhkan
kreativitas dan inovasi individu yang tinggi. Oleh karenanya perlu ditanamkan
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
8/25
sejak dini mengenai pentingnya berwirausaha kepada masyarakat. Selain itu juga
masyarakat perlu disadarkan agar selalu termotivasi dalam penciptaan ide-ide
segar untuk berwirausaha. Peningkatan jiwa wirausaha ini diharapkan dapat
membantu keterbatasan pemerintah dalam penyediaan lapangan pekerjaan.
Sanisah (2010) menjelaskan, Jumlah pengangguran di Indonesia
berdasarkan jenjang PerguruanTinggi (PT) cukup mengkhawatirkan, tahun 2005
mencapai 385.538 orang, 2006 menjadi 375. 601 orang, tahun 2007 menjadi
409.890 orang, tahun 2008mencapai 740.206 orang dan terakhir tahun 2009
menunjukkan ke angka1,14 juta orang. Diperkirakan jumlah ini akan terus
bertambah. Sehinggadapat diprediksikan bahwa hingga tahun 2025, pengangguran
masihbanyak, dengan penyebab utama minimnya lapangan kerja.
Sanisah (2010) menjelaskan, sepanjang tahun 2009, kondisi
ketenagakerjaan masih belum mengalami perbaikan yang berarti. Angka
pengangguran terbuka tahun 2009 diperkirakan akan semakin meningkat
dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan oleh penciptaan lapangan kerja masih
relatif kecil dan cenderung tidak meningkat. Dengan perkiraan pertumbuhan
ekonomi tahun 2009 yang hanya mencapai 3,9% dan peningkatan angkatan kerja
sebesar lebih dari 2 juta orang, maka jumlah pengangguran terbuka diperkirakan
akan meningkat menjadi 15,1 juta orang. Oleh karena itu perlu kiranya
pemerintah melakukan upaya-upaya cermat guna mengurangi penganggur
terbuka.
Sugianto (2006) menjelaskan, pengangguran merupakan dampak dari
lingkaran setan yang bermula dari rendahnyapendapatan perkapita. Dengan
pendapatan perkapita rendah menyebabkan tidak adanyatabungan sebagai sarana
pembentukan modal. Tidak adanya modal berakibat tidak adanyainvestasi yangberdampak pada minimnya perluasan kesempatan kerja dan
munculnyapengangguran. Dan pengangguran akan berimbas pada rendahnya
pendapatan perkapita(Siagian, 1981:58). Oleh karena itu menghilangkan
pengangguran adalah sulit dilakukan,akan tetapi strategi yang tertuang di dalam
langkah-langkah untuk mengurangi tingginyaangka pengangguran baik terbuka
maupun setengah pengangguran merupakan suatukeniscayaan. Adapun strategi
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
9/25
penanggulangan pengangguran secara teknis dapatdijabarkan ke dalam langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Mendorong dan membuka kesempatan bagi pihak asing untukmenanamkan modalnya ke Indonesia.
2. Meningkatkan kualitas tenaga kerja3. Peningkatan kualitas program KB dan Transmigrasi4. Padat Karya5. Memberdayakan Kemampuan Masyarakat DesaKusuma Agrowisata yang merupakan salah satu tempat wisata alam yang
terletak di Batu, Jawa Timur merupakan usaha yang dirintis dari mulai nol hingga
kini menjadi tempat wisata alam ternama telah memiliki, memiliki pemandangan
yang sangat bagus dan dengan dikelilingi bukit, beserta luasnya yaitu 70 hektar.
Kusuma Agrowisata ini terdiri dari hotel, kebun apel, kebun jeruk, kebun stoberi,
bahkan sekarang ada sayur-mayur juga. Ada restoran, toko souvenir, tempat
bilyar, aula, sarana olahraga, fasilitas outbound, taman bermain anak sampai
kebun binatang mini. Dari awal pendirian hingga saat ini Kusuma Agrowisata
menjadi salah satu solusi berkurangnya penggangguran yang ada di Indonesia.
Karena banyaknyabidang garapan yang dipegang oleh Kusuma Agrowisata
menjadikan perlunya tenaga kerja yang semakin hari semakin bertambah.
Khususnya memberikan lapangan kerja untuk masyarakat yang ada di sekitar
lokasi wisata alam Kusuma Agrowisata.
Hal tersebut merupakan salah satu solusi dari tingginya pengangguran dan
sedikitnya lapangan pekerjaan. Sugianto (2006) menjelaskan, upaya ini dilakukan
dengan harapan agar setelah memiliki ketrampilan dankemampuan yang
memadai, penduduk desa tetap bertahan (tidak ada keinginan pindah ke kota) didesanya. Langkah ini dapat dilakukan apabila orang-orang yangada di desa
bersama dengan pejabat pemerintah berusaha memperbaiki
keadaanperekonomian, sosial dan kebudayaan guna meningkatkan taraf hidupnya
denganmengioptimalkan sumberdaya yang dimiliki dibarengi dengan bantuan
teknik serta
Kusuma Agrowisata Batu didukung oleh 121 orang karyawan yang terdiridari
karyawan tetap berjumlah 76 orang dan karyawan kontrak berjumlah 45orang
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
10/25
yang berlatar belakang pendidikan yang berbeda-beda dengan rinciansebagai
berikut.
Jumlah Karyawan danTingkat Pendidikan PT. Kusuma Satria Dinasasri
Wisatajaya BatuTahun 2007
No Pendidikan Karyawan Jumlah Prosentase
1 berpendidikan SD 17 orang 14,04%
2 berpendidikan SLTP 21 orang 17,35%
3 berpendidikan SLTA 59 orang 48,76%
4 berpendidikan Sarjana 24 orang 19,83%
Total 121 orang 100 %
Sumber : PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Batu, 2008
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa karyawan yang berpendidikan SD
berjumlah 17 orang atau 14,04%, karyawan yang berpendidikan SLTP berjumlah
21 orang atau 17,35%, karyawan yang berpendidikan SLTA berjumlah 59 orang
atau 48,76%, dan karyawan yang berpendidikan Sarjana berjumlah 24 orang atau
19,83% dengan demikian maka dapat diketahui bahwa karyawan yang
berpendidikan SLTA mempunyai jumah yang paling besar yaitu 59 orang atau
atau 48,76%. Dengan demikian karyawan pada PT. Kusuma Satria Dinasasri
Wisatajaya Batu yang mempunyai tingkat pendidikan SLTP dan SLTA masih
cukup banyak yaitu mencapai 80 orang.
Data tersebut merupakan data tahun 2007, diperkirakan hingga tahun ini
jumlah karyawan jauh lebih banyak bertambah. Karena dilatar belakangi salah
satunya dengan bertambahnya divisi yang dimiliki oleh Kusuma Agrowisatamemegang hampir segala macam bidang.
2.4 Keunggulan WirausahaWirausaha adalah berkemauan keras dalam kerja/ bisnis, yang patut jadi
teladan hidup. Dalam menjalankan wirusaha terdapat beberapa keunggulan
wirausaha dibandingkan dengan profesi lain. Keunggulan tersebut antara lain:
1. Mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus membuka lapangan pekerjaan
baru. Orang yang membuka wirausaha akan otomatis mendorong pertumbuhan
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
11/25
ekonomi suatu negara. Wirausaha juga membutuhkan pekerja sehingga otomatis
akan membuka lapangan pekerjaan baru.
2. Melahirkan kreatifitas dan inovasi baru . Melakukan wirausaha haruslah dengan
modal kreatifitas dan inovasi sehingga barang produksi atau jasa yang dihasilkan
akan laku di pasaran dan tidak kalah dengan produk lain.
3. Meningkatkan kualitas , meningkatkan kualitas barang yang diproduksi
merupakan syarat utama agar wirausaha yang dijalani dapat menyandang reputasi
baik dan mendapat kepercayaan dari konsumen.
2.5 Hal yang harus dimiliki wirausaha
Seorang pelaku wirausaha harus memiki sifat dan sikap yang baik yang
diperlukan dalam memnjalankan wirausaha. Antara lain:
komitmenSeorang wirausaha harus mempunyai komitmen yaitu kondisi dimana
seseorang sagat tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai dan sasaran rencananya. Jadi
komitmen mencakup loyalitas, keterlibatan dalam pekerjaan, dan identifikasi
terhadap nilai-nilai dan tujuan dari rencana.
konsistensiWirasahawan haruslah konsisten terhadap apa yang direncakan, jadi apapun yang
terjadi wirausahanya tetap harus berjalan.
totalitasMelakukan semua usahanya secara total dan fokus karea jika setengah-setengah
hasilnya juga akan setengah-setengah. Contoh sebagai seorang mahasiswa dalam
menjalankan usaha harus pintar membagi waktu dan harus fokus terhadap suatu
hal yang dikerjakan. tanggap akan perubahanwirausahawan harus tahu perkembangan kebijakan pemerintah kedepan dan
kebijakan politik kedepan, agar dapat diprediksi bagaimana seharusnya seorang
wirausahawan bertindak dan menyusun rencana ke depan agar perubahan-
perubahan di masa depan tidak menjadi batu sandugan dalam wirausaha.
2.6 Profil Hidup Wirausaha Bapak Edi Antoro
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
12/25
Ir. Edi Antoro merupakan pendiri yang sekaligus sebagai pemilik Kusuma
Agrowisata. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1989. Usaha awal pendirian
perusahaan ini tidak semata-mata langsung dibangun begitu saja, namun beliau
sebagai pendirinya memang mulai dari awal sekali. Sebelum memulai usahanya,
Bapak Edi telah memiliki pekerjaan tetap dan menempati posisi yang tinggi dalam
pekerjaannya di perkebunan kopi di Jember, namun beliau menginginkan
tantangan yang lebih dalam bidang pekerjaan. Keinginan Pak Edi oleh teman,
kerabat, bahkan keluarganya sempat tidak didukung karena sangat disayangkan
dan dirasa pekerjaan yang saat ini dijalani sudah sangat bagus. Kemudian karena
tekatnya sangat kuat, Pak Edi mulai membeli tanah yang berada di kota Batu
bagian selatan. Alasan Pak Edi membeli tanah di Batu selatan karena harga tanah
yang berada di Batu selatan sangat murah jika dibandingkan dengan Batu sebelah
utara, karena Batu sebelah selatan tanahnya tidak subur dan tekstur tanahnya
sebagian besar terdiri dari bebatuan yang sangat jauh berbeda dengan kota Batu
sebelah utara.Usaha ini dimulai pada tahun 1989 setelah Pak Edi berhenti bekerja,
kemudian beliau membeli lahan yang seluas kurang lebih 4 Ha untuk perkebunan
apel saja. Pak Edi mulai terjun secara langsung untuk berkebun. Sebagai sinder
kopi di perkebunan di Jember dahulu, Pak Edi sempat berpikir ingin menanami
lahan tandus tersebut dengan kopi arabika. Namun, melihat para petani si sisi
utara kota Batu berhasil membudidayakan apel, Pak Edi pun tergerak untuk turut
menanam apel. Awalnya banyak orang yang mencibir saat tanah tersebut
Sumber. www.nationalgeographic.com
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
13/25
ditanami apel, karena mereka pesimis dan hal itu hanya akan membuang waktu
dan tenaga. Pak Edi dan karyawannya terus berusaha untuk mencangkul tanah
tandus berbatu setiap hari. Pak Edi dengan keyakinannya tetap menanam apel di
lahan tandus tersebut. Setelah mengolah lahan dengan cara mengambil batubatu
yang ada dan menggantinya dengan tanah yang berkompos. Awalnya usaha
menanam apel ini mengalami kegagalan karena banyak tanaman apel yang mati.
Namun, tiga tahun sejak pertama kali tanam, tanaman apel Pak Edi pun mulai
membuahkan hasil. Beliau mulai bisa panen apel setelah mencari bibit apel
terbaik hingga ke luar Jawa.
Hasil perkebunannya waktu itu tergolong baik dan produktivitas apel
tinggi, namun semua jerih payah tersebut tidak terbalaskan karena harga jual di
pasar sangat rendah yaitu hanya Rp 1.900,00/kg, padahal harga apel pasaran di
Surabaya Rp 5.500,00/kg. Sampai akhirnya beliau menjualnya ke Surabaya tidak
juga ada perubahan, harga masih sangat rendah dan disana juga ada sortir yang
membuat penjualan apelnya menyusut tajam karena hanya grade baik mampu
terjual. BahkanPak Edi sampai menjual sendiri ke kota Jakarta, namun para
pedagang ternyata mempunyai serikat yang harus melewati pedagang pedagang
sebelumnya untuk dapat sampai ke pedagang pusat atau agen yang ada di Jakarta.
Pak Edi kemudian berpikir, untuk memperpendek rantai agar apelnya bisa
mencapai harga yang sama seperti di pasaran, sehingga mampu meperoleh untung
yang lebih banyak. Cara satu satunya yang dapat dilakukan adalah dengan cara
menjualnya langsung ke tangan konsumen.
Belajar dari hal tersebut, beliau bertekad ingin membuat supermarket di
tengah kebun agar harga buahnya tidak diombang-ambingkan pembeli dan
tengkulak yang tidak menghargai kerja petani, hal ini membuat Pak Edi berpikirtentang cara pengelolaan lahan perkebunannya supaya mampu meningkatkan
harga jual buah apelnya. Solusi akhir yang beliau dapatkan yaitu berinisiatif untuk
membuat sebuah agrowisata di daerahnya sendiri yaitu Batu. Dengan membayar
tiket masuk per orang Rp 5.000,00 sudah bisa makan apel sepuasnya dengan
memetik langsung di pohonnya. Harga tiket masuk Rp 5.000,00 itu sebanding
dengan harga 1 kg apel. Untuk menunjang kesehatan apel produksinya, Pak Edi
mulai menggunakan pupuk organik yang dibeli dari warga sekitar. Banyak petani
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
14/25
pun mendapat keuntungan dari menjual olahan kotoran ternak mereka. Untuk
membuat produknya dikenal masyarakat, Pak Edi mengawalinya dengan cara
mempromosikan sendiri wisata petik apel itu dari hotel ke hotel, dari lokasi wisata
ke lokasi wisata lain. Selanjutnya, ide petik apel langsung di kebun ini pun
semakin dikenal di kalangan wisatawan. Pada tahun 1993 resmi dibuka
Agrowisata Petik Buah, yang kemudian penjualan apel mampu membaik dan
berkembang sampai sekarang yang pada akhirnya menjadi sebuah agrowisata
dengan nama perusahaan Kusuma Agrowisata di daerah Batu, Malang.
2.7 Sejarah dan Perkembangan Kusuma Agrowista
Kusuma Agrowisata berdiri pada 1991 dikawasan Batu selatan dan
merupakan salah satu pioneer Wisata Agro di Indonesia. Usaha ini dirintis oleh Ir
Edi Antoro. Pada mulanya, tahun1989, Ir Edi Antoro yang dulunya merupakan
pekerja di perusahaan perkebunan memutuskan untuk berhenti bekerja dan
membuka kebun apel seluas 4 Ha di daerah Batu sebelah selatan. Kebun apelnya
produktif, tapi harga jualnya murah. Lalu memikirkan cara agar apelnya dapat
laku dengan harga yang tidak murah dan juga dapat menarik pengunjung banyak.
Akhirnya pada tahun 1993 dibuka Agrowisata petik buah, dimana pengunjung
bisa memetik buah apel langsung dari pohonnya. Agrowisata ini menjadi divisi
pertama yang didirikan dalam usaha Ir Edi Antoro. Wisata petik buah sangat
diminati pengunjung dan terus berkembang sampai saat ini dengan penambahan
wisata petik buah, tidak hanya buah apel tapi juga jeruk, jambu merah, buah naga,
strawberry dan sayur hidroponik bebas pestisida.
Seiring dengan penigkatan pengunjung, Ir Edi Antoro membuat fasilitas
tambahan pada Kusuma Agrowisata yaitu dengan mendirikan hotel. Hotel inididirikan bagi para pengunjung yang masih ingin berlama-lama menikmati wisata
di Kusuma Agrowisata. Dengan adanya hotel jumlah pengunjung yang datang
semakin meningkat dan dibentuk divisi hotel untuk menaunginya. Setelah sukses
di bidang perhotelan, Ir Edi Antoro kembali menambahkan fasilitas baru untuk
Kusuma Agrowisata yaitu rumah bagi para wisatawan yang ingin memiliki hunian
di kawasan Batu yang masih bernuansa alami. Usaha peruahan ini berkembang
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
15/25
dengan pesat pula dan dibentuk divisi perumahan atau Kusuma Estate untuk
menaunginya.
Hasil sisa dari wisata petik buah berupa buah apel yang berukaan kecil tapi
layak konsumsi (kualitas rendah), menjadi lahan usaha tambahan bagi Ir Edi
Antoro. Agar semua hasil kebun bisa mendapatkan keutungan yan maksimal, Ir
Edi Antoro berinisiatif untuk membuat olahan makanan dan minuman hasil
pengolahan apel yang berkualitas rendah untuk meningkatkan harga jualnya. Pada
tahun 2000, dibangun 'Home Industri' dengan bahan utama buah apel. Pada
awalnya memproduksi Sari Apel, Jenang Apel, Wingko Apel, Selai Apel dan
Brem Apel. Mulai tahun 2002, produksi makanan dan minuman olahan mulai
menggunakann peralatan semi modern dengan menggunakan boiler. Produk
olahan apel sudah menjangkau daerah JawaTimur, Jawa Tengah, Jakarta dan Bali.
Pada awal 2006, industri memisahkan diri menjadi satu divisi yang berdiri sendiri,
yaitu divisi AgroIndustri. Kusuma AgroIndustri terus mengembangkan produk-
produk yang inovatif. Semua produk menggunakan bahan dasar alami yang kami
peroleh dari kebun Kusuma Agrowisata dan bekerja sama dengan petani di
sekitarnya. Adapun produk unggulan Kusuma AgroIndustri adalah Sari Apel
dimana Kusuma AgroIndustri adalah pelopor untuk produk tersebut, yang
kemudian diikuti produsen lain.
Pada tahun 2000, didirikan pula divisi baru yaitu Klinik Agribisnis dan
Agrowisata (KAA) sebagai wujud tanggung jawab dan partisipasi dari para
pendiri Kusuma Agrowisata untuk memberikan kontribusi yang positif bagi
pengembangan agribisnis dan agrowisata di Indonesia. Ide berdirinya KAA
berawal dari pengalaman mengelola kawasan Agrowisata lebih dari 10 tahun.
Selama perjalanan tersebut banyak persoalan baik yang bersifat teknis maupunnonteknis yang harus dihadapi, antara lain masalah budidaya, pasca panen,
pemasaran dan permodalan. Oleh karena itu, dari pengalaman panjang tersebut,
divisi KAA sebagaimana fungsinyua bersama mitra kerja dari Dinas Pertanian,
Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan lain-lain didirikan untuk membantu
menentukan langkah dalam penyelesaian permasalahan yang dihadapi pelaku
agribisnis dan agrowisata. Divisi KAA juga didukung oleh laboratorium biologi
sebagai penghasil sarana produksi yang ramah lingkungan. Divisi KAA bersama-
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
16/25
sama mitra kerja juga membantu petani mitra dalam transfer teknologi dan
pemasaran hasil.
Sampai saat ini terdapat lima divisi yang ada pada Kusuma Agrowisata,
dan semua divisi tersebut mampu berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas
tugasnya masing-masing. Tahun 2014 ini, Kusuma Agrowisata membuka cabang
baru di kota Yogyakarta sebagai salah satu sarana perluasan usaha.
2.8 Faktor penyebab kegagalan dalam berwirausaha
Beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan
usaha barunya:
Tidak kompeten dalam manajerial.Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan
mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil.
Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasildengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara
aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat.
Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan
dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
Gagal dalam perencanaan.Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
Lokasi yang kurang memadai.Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan
keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan
perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
Kurangnya pengawasan peralatan.
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
17/25
Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang
pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak
efektif.
Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha
yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati,
kemungkinan gagal menjadi besar.
Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak
akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha
hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu
membuat peralihan setiap waktu.
2.9 Perbedaan Wirausaha dan Kewirausahaan
Pengertian wiraswasta adalah orang yang berani bersikap, berfikir dan
bertindak menurut kemampuan dan keberanian untuk menciptakan pekerjaan
sendiri, mencari nafkah dan berkarir dengan sikap mandiri. Seseorang yang
memiliki dorongan untuk menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan
waktu dan kegiatan, disertai modal dan resiko, serta menerima balas jasa dan
kepuasan serta kebebasan pribadi atas usahanya tersebut.
Jadi perbedaan antara wirausaha dan wiraswasta terletak pada sikap mental
dan suatu bentuk gerak usaha dari perwujudan sikap itu sendiri. Jelas bahwa
wirausaha merupakan suatu bentuk usaha sendiri. Artinya, orang yang
berwirausaha pasti bekerja sendiri, bukan bekerja pada orang lain. Sedangkan
wiraswata merupakan suatu sikap mental yang berani berdiri diatas kekuatan
sendiri. Sikap ini bisa digunakan bagi seorang karyawan yang bekerja ikut orang
atau bagi yang punya usaha sendiri.
Sebagian ahli mambedakan kedua istilah wirausaha dengan wiraswasta,
tetapi perbedaan itu dinilai tidaklah terlalu signifikan. Sehingga dalam banyak
literatur, antara istilah wiraswasta dan wirausaha sering berganti tempat alias
artinya dianggap sama. Bahkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kedua
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
18/25
istilah tersebut tidak dibedakan artinya atau dianggap sama. Perbedaan lain yang
hampir mirip dengan contoh diatas adalah kewirausahaan, wirausahawan,
pengusaha dan swasta.
2.10 Jenis Usaha dan Kiat untuk Sukses dari KKL Kusuma Agrowisata
Jenis Usaha
Berdasarkan sifatnya usaha dibedakan menjadi dua yaitu usaha spekulatif
dan usaha yang sesungguhnya. Usaha yang bersifat spekulatif adalah usaha yang
tujuannya semata-mata untuk mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin,
dengan cara yang mudah dan instan. Usaha spekulatif kurang memperhatikan
keberlanjutan usaha dalam jangka panjang. Usaha yang bersifat spekulatif juga
cenderung tidak memperhatikan pihak lain melainkan hanya mementingkan
keuntungan pribadi. Dalam usaha yang bersifat spekulatif cenderung untuk
menempuh cara instan untuk mencapai tujuan usaha. Pengusaha yang demikian
cenderung memiliki sifat untuk melanggar peraturan pemerintah, berani
memotong proses birokrasi untuk mempercepat tujuan usahanya, dan malas untuk
berinovasi. Artinya pengusaha yang bersifat spekulatif biasanya malas untuk
menemukan ide baru untuk usahanya akibatnya akan dilakukan cara instan yaitu
dengan mencontoh usaha yang telah ada dengan harapan dapat memperoleh
keuntunggan sebesar usaha yang dicontohnya. Meskipun mencontoh adalah hal
yang wajar dilakukan pengusaha pemula namun ada batasan dalam mencontoh
suatu usaha. Seorang pengusaha harus tetap melakukan inovasi melalui proses
yang panjang dan tidak instan untuk menemukan karakter usahanya sehingga
produk atau jasanya memiliki nilai tambah jika dibandingkan dengan produk atau
jasa lain. Pengusaha spekulatif senantiasa mengharapkan pendapatan yang jauhlebih besar dari usaha yang dilakukan, atau dengan kata lain selalu mengharapkan
adanya passive income yaitu pendapatan besar dari proses yang kecil. Dalam hal
ini pengusaha spekulatif cenderung mengharapkan income yang besar dari
proses kerja yang passive, dan lamban. Usaha spekulatif biasanya
mengesampingkan kehidupan spiritual, dan focus utamanya hanya untuk mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya. Dalam usaha spekulatif, keuntunggan
dianggap semata-mata kareana usaha manusia dan tidak menganggap peran
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
19/25
Tuhan dalam menjalankan usahanya. Begitupun proses yang panjang dan segala
persiapan untuk mencapai kesuksesan usaha tidak terlalu diperhatikan sehingga
pendidikan dianggap tidak penting.
Usaha yang sesungguhnya adalah usaha yang didasarkan motif untuk
melayani dan memperoleh kemandirian, usaha yang dilakukan dengan ketulusan
dan kerja keras. Usaha yang sesungguhnya tidak dapat dipisahkan dari inovasi
yang dilakukan sehingga produk ataupun jasa yag hasilkan memiliki karakter, ciri
khas, dan keunggulan jika dibandingkan dengan produk atau jasa lain. Usaha yang
sesungguhk\nya bukan jalan pintas untuk meraih kekayaan melainkan usaha yang
sesungguhnya merupakan serangkaian proses yang panjang dan kaya adalah
akibat dari setiap proses yang dijalani dengan sangat baik. usaha yang
sesungguhnya dibangun secara bertahap dengan terus menjaga nama baik dan
meningkatkan kualitas dan secara bertahap pula membangun reputasi tanpa tujuan
menjatuhkan pihak lain. Dalam menjalankan usaha yang sesungguhnya
pendidikan, persahabatan, spiritualitas merupakan hal yang sangat penting.
Dengan mampu menjaga ketiganya maka keberlanjutan usaha dapat terus dijaga.
Kunci Sukses Berdasarkan H asi l KKL Kusuma Agro
Berdasarkan penjelasan dari Bapak Rudi Setiawan tentang kewirausahaan
dan profil wirausaha Bapak Edi Antoro selaku pemilik PT. Kusuma Agro. Dapat
diperoleh beberapa kunci sukses diantaranya yaitu:
1. Harus berani mengambil tantangan dan keluar dari zona amanSeperti halnya bapak Edi Antoro yang berani meninggalkan pekerjaan
lamanya meskipun telah memiliki jabatan yang tinggi dan pendapatan yang besar
karena pekerjaan tersebut dirasa kurang memiliki tantangan. Namun meskipun
demikian harus dilakuakn dengan perencanaan yang terarah dan dengan niat yangkuat, sehingga apapun yang terjadi tetap memiliki kekuaatan untuk terus maju dan
tidak berhenti ditengah proses. Hal tersebut karena tidak ada satupun usaha yang
bebas dari hambatan dan tantangan. Setiap usaha memiliki tantanagn masing-
masing dan harus tetap dihadapi atau dicari solusinya. Berdasarkan hal tersebut
maka perencanaan usaha yang sesuai minat dan bakat lebih diutamakan karena
ketika seseornag menjalankan sesuai minat dan bakatnya maka apapun
rintangannya akan ditempuh dan dicari solusinya.
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
20/25
2. Selalau yakin sepenuhnya, mengusahakan sepenuh hati dan berjuang kerasuntuk berhasil
Setiap usaha yang dilakukan harus dilakukan secara total dan tidak boleh
setengah-setengah. Usaha yang dijalani harus didasari dengan keyakinan yang
kuat bahwa akan berhasil dan tidak sia-sia. Selain itu setiap keyakianan tersebut
harus diiringi dengan perjuang yang keras hingga berhasil karena setiap usaha
pasti memiliki rintangan tersendiri.
3. Setiap ada rintangan harus dihadapi dan dicari solusinya.Cara menghadapi rintangan yaitu dengan memecahkan masalah tersebut
atau dengan mencari alternative lain. Artinya bersifat fleksibel selama masih
berada pada jalurnya.
4. Ketika gagal harus segera bangkit dari kegagalan tersebut dan tidak berlarut-larut
Kemampuan untuk bangkit dari kegaaglan adalah hal yang membedakan
pengusaha denagn orang biasa. Sepertti halnya orang biasa pengusaha pun tidak
selalu berhasil dalam menjalankan suatau usaha pasti ada masa seorang pengusaha
mengalamimkegagalan. Namun yang membedakan pengusaha dengan orang biasa
adalah pengusaha memiliki kemampuan untuk melihat peluang ditengah
kegagalannya dan mampu segera bangun dan kembali melangkah merintis
usahanaya kembali.
5. Tidak menjadikan Kaya sebagai tujuan hidupKaya adalah akibat, bukan tujuan hidup. Kekayaan yang sesungguhnaya
tidak akan pernah datang pada orang yang tujuan hidupnya adalah menjadi kaya.
Kekayaan yang demikian hanya kekayaan semu yang tidak akan pernah
membahagiakan pemiliknya.6. Jadilah kaya yang bermartabat,
Dalam hal ini jadilah kaya melalui proses kemandirian ( Kewirausahaan ).
Kekayaan yang bermartabat adalah kaya yang diperoleh dengan peluh sendiri
tanpa membebani Negara dan merugikan orang lain. Kaya yang bermartabat
adalah kaya yang diperoleh sebagai akibat proses usaha yang dilakukan dengan
baik, konsisten, penuh keyakinan, bersih dan tulus.
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
21/25
7. Menjadi individu yang mampu menerima perubahan dan cepat beradaptasidengan segala perubahan tersebut tanpa merubah karakter diri.
8. Selalu berlatih untuk berpikir kreatif, inovatif, taktis dan mampumemanfaatkan peluang.
Sifat kriatif, inovatif dan taktis dapat diteladani dari bapak Edi Antoro
yang berani berinovasi dengan mendatangkan pembeli apel kekebun sebagai
upaya untuk menaikkan harga jual apel yang saat itu sangat rendah di petani dan
cukup tinggi di pasaran. Dengan kreatif Bapak Edi Antoro juga mengubah lahan
perkebunan di Batu Selatan yang awalnya kurang produktif dan berbatu menjadi
lebih produktif. Caranya dengan memindahkan satu persatu batu tersebut dan
menambahkan pupuk kandang pada lahan yang sudah dibersihkan hasilnya daerah
Kota Batu bagian selatan menjadi lahan yang sangat produktif tidak kalah dengan
daerah di Batu bagian utara.
9. melakukan usaha yang bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri tetapi jugauntuk orang lain
Dalam hal ini Bapak Edi Antoro lebih memililih menjadi pengusaha
perkebunan dari pada menjadi pegawai di Lembaga Perkebunan Negara meskipun
saat itu Bapak Edi Antoro telah dipilih sebagai Kepala Administrasi dilembaga
tersebut. Denagn membuka perkebunan maka Bapak Edi Antoro mampu
membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
22/25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan isi makalah tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu
sebagai berikut.
1. Kondisi lapangan pekerjaan di Indonesia memprihatinkan. Pembangunanekonomi yang telah ada tidak sanggup menyediakan kesempatan kerja yang
lebih cepat daripada pertambahan penduduk, sehingga masalah pengangguran
yang dihadapi calon-calon tenaga kerja dari tahun ke tahun semakin serius.
2. Kondisi mahasiswa setelah lulus adalah bahwa kebanyakan mahasiswabingung akan meneruskan kuliah ke jenjang selanjutnya atau akan bekerja.
Sebagian besar mahasiswa lulusan Perguruan Tinggi biasanya memilih untuk
menjadi Pegawai atau Profesional. Pilihan tersebut merupakan pilihan yang
menurut mereka dapat menjamin hidup dan masa depan karena upah/gaji
yang didapatkan cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
3. Solusi dari tingginya pengangguran dan sedikitnya lapangan pekerjaan adalahdengan mendorong dan membuka kesempatan bagi pihak asing untuk
menanamkan modalnya ke indonesia, meningkatkan kualitas tenaga kerja,
meningkatkan kualitas program kb dan transmigrasi, melakukan program
padat karya, memberdayakan kemampuan masyarakat desa
4. Keunggulan wirausaha adalah mampu mendorong pertumbuhan ekonomi,dapat meningkatkan kualitas , meningkatkan kualitas barang yang diproduksi
merupakan syarat utama agar wirausaha yang dijalani dapat menyandang
reputasi baik dan mendapat kepercayaan dari konsumen.5. Hal yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah totalitas, konsistensi,
komitmen, tanggap akan perubahan
6. Ir. Edi Antoro merupakan pendiri yang sekaligus sebagai pemilik KusumaAgrowisata. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1989. Usaha awal pendirian
perusahaan ini tidak semata-mata langsung dibangun begitu saja, namun
beliau sebagai pendirinya memang mulai dari awal sekali.
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
23/25
7. Kusuma Agrowisata berdiri pada 1991 dikawasan Batu selatan danmerupakan salah satu pioneer Wisata Agro di Indonesia. Usaha ini dirintis
oleh Ir Edi Antoro. Pada mulanya, tahun1989, Ir Edi Antoro yang dulunya
merupakan pekerja di perusahaan perkebunan memutuskan untuk berhenti
bekerja dan membuka kebun apel seluas 4 Ha di daerah Batu sebelah selatan.
8. Faktor yang menyebabkan kegagalan dalam berwirausaha adalah tidakkompeten dalam manajerial, kurang berpengalaman baik dalam kemampuan
mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun
kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan, gagal dalam perencanaan,
lokasi kurang memadahi, kurangnya pengawasan peralatan, kurangnya usaha
yang sungguh-sungguh dalam berwirausaha, ketidakmampuan dalam
melakukan transisi wirausaha
9. perbedaan antara wirausaha dan wiraswasta terletak pada sikap mental dansuatu bentuk gerak usaha dari perwujudan sikap itu sendiri
10.jenis usaha berdasarkan sifatnya ada dua, yaitu usaha spekulatif dan usahasesungguhnya. Kiat sukses berwirausaha dari KKL Agrowisata adalah harus
berani mengambil tantangan dan keluar dari zona aman, selalau yakin
sepenuhnya, mengusahakan sepenuh hati dan berjuang keras untuk berhasil,
setiap rintangan harus dihadapi dan dicari solusinya, ketika gagal harus segera
bangkit dari kegagalan tersebut dan tidak berlarut-larut, tidak menjadikan
Kaya sebagai tujuan hidup, jadi kaya yang bermartabat, menjadi individu
yang mampu menerima perubahan dan cepat beradaptasi dengan segala
perubahan tersebut tanpa merubah karakter diri, selalu berlatih untuk berpikir
kreatif, inovatif, taktis dan mampu memanfaatkan peluang, dan melakukan
usaha yang bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk oranglain.
3.2 Komentar umum
Pada KKL yang sudah dilaksanakan, banyak manfaat yang bisa diambil dari KKL
tersebut sebagai media pembelajaran tentang budidaya maupun pembelajaran
tentang wirausaha. Kita diajak untuk melihat peluang untuk bekerja saat keadaan
lapangan pekerjaan yang disediakan sedikit yaitu dengan menjadi seorang
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
24/25
wirausaha. Disana juga diberi motivasi dan kiat-kiat menjadi wirausaha yang
sukses. Untuk kedepannya, mungkin KKL ini bisa tetap dilaksanakan tiap
tahunnya.
-
5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata
25/25
DAFTAR RUJUKAN
Sanisah, Siti, 2010. Pendidikan Tinggi Dan Pengangguran Terbuka: Sebuah
Dilema.Lentera Pendidikan.Vol. 13 No. 2 Desember 2010: 147-159. Diakses
Tanggal 25 Maret 2014
Sugiyanto. 2006. Implikasi PengangguranTerhadap Pembangunan Nasional Serta
Strategi Pemecahannya. Value Added, Vol.2, No.2, Maret Agustus 2006.
Http://jurnal.unimus.ac.id.
Wulandari, Deasy. 2012. Peningkatan EntrepreneurshipDalam
MenciptakanLapangan Kerja Dan Mengurangi Tingkat
Pengangguran(Entrepreneurship Improvement In Creating Employment
AndReduce Unemployment Rate). Jurnal Isei Jember, Volume 2 Nomor 2,
Oktober 2012.