bab 1.doc

5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia yang beriklim tropis dan dilewati garis khatulistiwa menyebabkan suhu udaranya lebih panas dibanding wilayah-wilayah yang lainnya. Hal ini menjadikan keberadaaan dan fungsi alat yang dapat mendinginkan ruangan sangatlah berarti, terlebih pada saat musim kemarau. Pemaparan matahari secara terus- menerus dapat menyebabkan kenaikan suhu. Apabila hal ini terjadi pada suatu ruangan yang memiliki ventilasi yang buruk dapat menyebabkan ruangan akan cepat panas dan akan terasa pengap. Ventilasi berfungsi sebagai tempat sirkulasinya udara. Salah satu alat yang dapat mensirkulasikan udara ialah kipas angin. Hampir setiap rumah mempunyai kipas angin yang tujuannya untuk menggerakan udara (sirkulasi udara) dalam ruangan. Dalam kurun waktu singkat perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Perkembangan teknologi ini merupakan hasil kerja keras dari rasa ingin tahu manusia. Dengan pesatnya laju perkembangan teknologi tersebut banyak bermunculan alat-alat yang canggih yang dapat bekerja secara otomatis.Awalnya pengaktifan kipas dilakukan oleh manusia. Namun seiring dengan perkembangan 1

Upload: wahyu-h-surya

Post on 08-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia yang beriklim tropis dan dilewati garis khatulistiwa menyebabkan suhu udaranya lebih panas dibanding wilayah-wilayah yang lainnya. Hal ini menjadikan keberadaaan dan fungsi alat yang dapat mendinginkan ruangan sangatlah berarti, terlebih pada saat musim kemarau. Pemaparan matahari secara terus-menerus dapat menyebabkan kenaikan suhu. Apabila hal ini terjadi pada suatu ruangan yang memiliki ventilasi yang buruk dapat menyebabkan ruangan akan cepat panas dan akan terasa pengap. Ventilasi berfungsi sebagai tempat sirkulasinya udara. Salah satu alat yang dapat mensirkulasikan udara ialah kipas angin.

Hampir setiap rumah mempunyai kipas angin yang tujuannya untuk menggerakan udara (sirkulasi udara) dalam ruangan. Dalam kurun waktu singkat perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Perkembangan teknologi ini merupakan hasil kerja keras dari rasa ingin tahu manusia.

Dengan pesatnya laju perkembangan teknologi tersebut banyak bermunculan alat-alat yang canggih yang dapat bekerja secara otomatis.Awalnya pengaktifan kipas dilakukan oleh manusia. Namun seiring dengan perkembangan teknologi dibidang elektronika, tugas manusia ini sudah dapat digantikan alat bantu tertentu yang dapat bekerja secara otomatis untuk mengaktifan kipas tersebut sehingga pada proyek akhir ini dirancang otomasi kipas angin pada ruangan yang dilengkapi prinsip on/off.B. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan pembuatan kontrol kipas otomatis antara lain :

1. Mampu merancang dan membuat alat berbasis mikrokontroler yang dapat diimplementasikan untuk mengatur on/off tanpa ada kontak langsung dan kecepatan putar kipas secara otomatis .2. Untuk memberi kemudahan dalam penggunan kipas.3. Menerapkan ilmu teknik elektro yang didapat di perkuliahan ke masyarakat luas.4. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Diploma Teknik Elektro Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.

C. Batasan Masalah

Mengenai ruang lingkup masalah yang akan disajikan dibatasi antara lain sebagai berikut:

1. Sensor LM35 yang digunakan untuk sensor suhu ruangan yang diolah di mikrokontroller ATMega 16 untuk mengontrol kecepatan kipas.2. Mikrokontroler ATMega16 sebagai pengendali sistem.3. Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan alat pendeteksi gerak yang digunakan sebagai saklar untuk menghidupkan atau mematikan kipas tanpa adanya kontak langsung dengan alat.4. Perangkat lunak yang mengendalikan kerja alat yang dibuat.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka dalam proyek tugas akhir ini dapat dirumuskan menjadi beberapa masalah sebagai berikut :1. Bagaimana cara pembuatan dan perancangan sistem instrument sensor PIR dan sensor suhu?

2. Bagaimana melakukan karakterisasi sensor PIR dan sensor suhu?3. Bagaimana cara mengetahui tingginya temperatur ruangan dengan sensor suhu LM35?

4. Bagaimana membuat hardware dan software rangkaian mikrokontroler sebagai Kipas Otomatis Berbasis Mikrokontroler yang meliputi sistem minimum mikrokontroler ATMega16 yang di lengkapi oleh sensor PIR sebagai pendeteksi gerak untuk saklar dan sensor suhu LM35 sebagai indikator temperatur ruangan, rangkaian ini memiliki fitur untuk mengetahui data temperature ruanga yang ditampilkan pada LCD?5. Bagaimana membuat rangkaian supaya kipas DC bisa berputar dengan kecepatan sesuai yang diharapkan?6. Bagaimana hasil unjuk kerja hardware, apakah sesuai dengan yang diharapkan?

E. Metode Pengumpulan Data

Pembuatan piranti dan laporan tugas akhir ini menggunakan metode sebagai berikut:

1. Metode pustaka, yaitu dengan cara mempelajari buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi dalam pembuatan alat, baik karakteristik komponen, teknik penggunananya, dan teknik merangkai komponen, serta teknik-teknik dasar yang digunakan dengan maksud untuk memperoleh data yang tepat.

2. Metode perancangan, yaitu dengan mencoba membuat desain rangkaian yang dibuat secara efesien dan efektif.

3. Metode pengujian, yaitu dilakukan dengan menguji rangkaian yang dibuat sesuai dengan keluaran yang diharapkan.F. Sistematika Penulisan Laporan

Adapun sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut:BAB I PENDAHULUAN

Membahas tentang judul tugas akhir, latar belakang, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode pengumpulan data, sistematika penulisan.BAB II LANDASAN TEORI

Membahas tentang dasar-dasar teori yang digunakan dalam perancangan alat yang dibuat.

BAB III PERAKITAN SISTEMMembahas tentang prinsip dasar mekanisme cara kerja alat sehingga dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan.

BAB IV PENGUJIAN ALAT

Membahas tentang hasil pengujian dari alat yang telah dibuat, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

BAB V PENUTUP

Membahas tentang kesimpulan dan saran, sehingga tugas akhir ini dapat dikembangkan lebih lanjut.

1