bab 2 landasan teori (2005, p38), data adalah ( 2004, p38...

36
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data Menurut Turban, Efraim, Rainer, and Pother (2005, p38), data adalah deskripsi dasar tentang suatu kejadian, kegiatan dan transaksi yang direkam, disimpan, dan diklasifikasikan tetapi tidak terorganisir untuk menyampaikan suatu arti khusus. Sedangkan menurut O’ Brien ( 2004, p38), data adalah fakta yang biasanya mengenai fisik atau transaksi bisnis. Jadi kesimpulan yang didapat, data merupakan fakta yang ada di lapangan dan gambaran mentah tentang kejadian, kegiatan dan transaksi yang sudah disimpan tetapi tidak terorganisir sehingga belum mempunyai makna apapun. 2.1.2 Database Menurut Connoly & Begg (2005, p15), Database atau Basis data merupakan suatu kumpulan relasi-relasi logikal dari data dan deskripsi dari suatu data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi. Database merupakan sebuah tempat penyimpanan tunggal yang besar bagi data yang dapat digunakan secara serentak oleh banyak departemen dan pengguna. Database merupakan sebuah komponen yang tidak dimiliki sendiri tetapi merupakan sebuah sumber daya yang terbagi dalam perusahaan.

Upload: trinhdang

Post on 01-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori – teori Dasar / Umum

2.1.1 Data

Menurut Turban, Efraim, Rainer, and Pother (2005, p38), data adalah

deskripsi dasar tentang suatu kejadian, kegiatan dan transaksi yang direkam,

disimpan, dan diklasifikasikan tetapi tidak terorganisir untuk menyampaikan

suatu arti khusus. Sedangkan menurut O’ Brien ( 2004, p38), data adalah fakta

yang biasanya mengenai fisik atau transaksi bisnis.

Jadi kesimpulan yang didapat, data merupakan fakta yang ada di

lapangan dan gambaran mentah tentang kejadian, kegiatan dan transaksi yang

sudah disimpan tetapi tidak terorganisir sehingga belum mempunyai makna

apapun.

2.1.2 Database

Menurut Connoly & Begg (2005, p15), Database atau Basis data

merupakan suatu kumpulan relasi-relasi logikal dari data dan deskripsi dari suatu

data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi.

Database merupakan sebuah tempat penyimpanan tunggal yang besar bagi data

yang dapat digunakan secara serentak oleh banyak departemen dan pengguna.

Database merupakan sebuah komponen yang tidak dimiliki sendiri tetapi

merupakan sebuah sumber daya yang terbagi dalam perusahaan.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

8

Menurut McLeod & Schell (2007, p181), Database adalah kumpulan dari

semua sumber daya berbasis organisasi komputer dan database, hubungan antara

data dalam database dan juga form dan laporan yang bersinggungan dengan

database.

Jadi kesimpulan yang didapat, sistem basis data adalah suatu kumpulan

data yang saling berhubungan satu sama lain dan menggambarkan aktifitas dari

satu atau lebih organisasi yang saling terkait.

2.1.3 Database Management System

Menurut Connoly & Begg (2005, p16), Database Management System

(DBMS) merupakan sebuah program yang memperbolehkan pengguna untuk

mengontrol dan mengatur pengorganisasian, penyimpanan dan pengambilan data

dalam suatu basis data. DBMS menyediakan fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

a. Memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan basis data, melalui Data

Definition Language (DDL). DDL memungkinkan pengguna untuk

menentukan struktur dan jenis data serta batasan pada data yang disimpan

dalam basis data.

b. Mengijinkan pengguna untuk melakukan manipulasi data menggunakan Data

Manipulation Language (DML). DML menyediakan fasilitas pemeriksaan

umum yang disebut query language.

c. Menyediakan akses kendali pada basis data seperti :

- Security system, yang mencegah pengguna yang tak memiliki otorisasi

untuk mengakses basis data.

- Integrity system, yang memelihara konsistensi data.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

9

- Concurency control system, yang memungkinkan pembagian akses

terhadap basis data.

- Recovery control system, yang menyimpan basis data kembali pada

keadaan konsisten sebelumnya.

- User-accessible catalog, yang berisi deskripsi data dalam basis data.

Jadi kesimpulan yang didapat, Data Base Management System / DBMS

adalah tipe partikuler dari program komputer yang digunakan oleh program

aplikasi untuk mengatur dan menyediakan akses untuk data yang telah disimpan.

Menurut Hoffer, Presscott, & Topi (2009, P.49), DBMS merupakan

sebuah piranti lunak yang menggunakan metode sistematis untuk menciptakan,

memperbaharui, menyimpan dan mengambil data dalam database.

2.1.4 Komponen Database Management System

Menurut pendapat Connoly & Begg (2005, p19-21) ada lima komponen

utama dalam ruang lingkup Database Management System (DBMS) yaitu :

a. Hardware

Hardware dapat berkisar dari komputer tunggal, mainframe tunggal, hingga

jaringan komputer. Penggunaan hardware tergantung pada kebutuhan suatu

organisasi dan DBMS yang akan digunakan.

b. Software

Komponen ini terdiri dari DBMS dan program aplikasi bersama sistem

operasi dan software jaringan, jika DBMS digunakan melalui jaringan.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

10

c. Data

Merupakan komponen yang terpenting dalam suatu DBMS, dimana data

berfungsi sebagai jembatan antara komponen mesin dan komponen manusia.

Basis data berisi data operasional dan metadata.

d. Procedures

Mengacu pada instruksi-instruksi dan aturan-aturan yang memerintahkan

perancangan dan penggunaan basis data. Pengguna sistem dan petugas yang

mengatur basis data memerlukan dokumentasi prosedur bagaimana cara

untuk menggunakan dan menjalankan sistem. Instruksi tersebut seperti :

- Bagaimana cara masuk ke dalam DBMS

- Bagaimana menggunakan fasilitas DBMS tertentu

- Membuat backup pada basis data

- Memulai dan menghentikan DBMS

- Bagaimana menangani kesalahan hardware dan software tertentu

e. People

Komponen terakhir adalah manusia, yang terdiri dari :

- Data Administrator : Orang yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan

sumber daya data termasuk perencanaan basis data, pembangunan dan

pemeliharaan standard, kebijakan serta prosedur yang berlaku.

- Database Administrator (DBA) : Orang yang menyediakan dukungan

teknis ntuk implementasi keputusan tersebut, dan bertanggung jawab atas

keseluruhan kendali sistem pada tingkat teknis.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

11

- Pemrogram Aplikasi : Orang yang bertanggung jawab untuk membuat

aplikasi basis data yang berisikan fungsi-fungsi yang dibutuhkan pemakai

akhir.

- End User atau Pemakai Akhir : Siapapun yang mendapatkan informasi dari

basis data yang sudah didesain, diimplementasikan dan dirawat.

2.1.5 Keuntungan dan Kerugian DBMS

Menurut pendapat Connoly & Begg (2005, p26-p29), DBMS memiliki

keuntungan dan kerugian

DBMS memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :

a. Kontrol terhadap pengulangan data

Basis data berusaha untuk menghilangkan pengulangan dengan

mengintegrasikan file sehingga berbagai copy dari data yang sama

tidak tersimpan. Bagaimanapun juga pendekatan ini tidak

menghilangkan pengulangan secara menyeluruh, tetapi

mengendalikan jumlah pengulangan dalam basis data.

b. Data yang konsisten

Dengan menghilangkan atau mengendalikan pengulangan, kita telah

mengurangi resiko ketidakkonsistenan yang terjadi. Jika item data

disimpan hanya sekali di dalam basis data, maka berbagai update

bagi nilai data tersebut harus dibuat hanya sekali dan nilai baru

tersebut hanya tersedia dengan segera kepada semua pengguna.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

12

c. Semakin banyak informasi didapat dengan data yang sama

Dengan data operasional yang terintegrasi, hal ini memungkinkan

bagi organisasi untuk mendapatkan informasi tambahan dari data

yang sama.

d. Pembagian data

Basis data termasuk bagian dari keseluruhan organisasi dan dapat

dibagikan oleh semua pengguna yang berotoritas.

e. Meningkatkan integritas data

Integritas basis data mengacu pada validitas dan konsistensi data

yang disimpan. Integritas biasanya diekspresikan dalam istilah

batasan, yang berupa aturan konsisten yang tidak boleh dilanggar

oleh basis data. Integritas memungkinkan Database Administrator

(DBA) untuk menjelaskan dan memungkinkan DBMS untuk

membuat batasan integritas.

f. Meningkatkan keamanan data

Keamanan basis data adalah melindungi basis data dari pengguna

yang tidak berotoritas. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan

sistem username dan password untuk mengidentifikasi orang yang

berotoritas untuk menggunakan basis data. Akses pengguna yang

berotoritas pada basis data mungkin dibatasi oleh jenis operasi seperti

insert, update, dan delete data.

g. Penetapan standarisasi

Integrasi memungkinkan DBA untuk mendefinisikan dan membuat

standard yang diperlukan. Standard ini termasuk standard

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

13

departemen, organisasi, nasional, atau internasional dalam hal format

data, untuk memfasilitasi pertukaran data antara sistem, ketetapan

penamaan, standard dokumentasi, prosedur update, dan aturan akses.

h. Pengurangan biaya

Dengan menyatukan semua data operasional organisasi ke dalam satu

basis data dan pembuatan sekelompok aplikasi yang bekerja pada

satu sumber data dapat menghasilkan pengurangan biaya. Penyatuan

biaya pengembanan dan pemeliharaan sistem pada setiap departemen

akan menghasilkan total biaya yang lebih rendah. Sehingga biaya

lainnya dapat digunakan untuk membeli konfigurasi sistem yang

sesuai bagi kebutuhan organisasi.

i. Menyeimbangkan konflik kebutuhan

Setiap pengguna mempunyai kebutuhan yang mungkin bertentangan

dengan kebutuhan pengguna lain. Sejak basis data dikendalikan oleh

DBA, DBA dapat membuat keputusan berkaitan dengan perancangan

dan penggunaan operasional basis data yang menyediakan

penggunaan terbaik dari sumber daya bagi keseluruhan organisasi.

j. Meningkatkan kemampuan akses dan respon pada data

Dengan pengintegrasian data yang melintasi batasan departemen

dapat secara langsung diakses pada pengguna akhir. Hal ini dapat

menyediakan sebuah sistem dengan lebih banyak fungsi seperti

fungsi untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada pengguna

akhir atau klien organisasi.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

14

DBMS memiliki beberapa kerugian sebagai berikut :

a. Kompleksitas

Ketentuan dari fungsi yang kita harapkan dari DBMS yang baik

membuat DBMS menjadi perangkat lunak yang sangat kompleks.

Perancang dan pengembang basis data, Data Administrator, dan

Database Administrator, serta pengguna akhir harus memahami

fungsi tersebut agar bisa mendapatkan banyak keuntungan dari

DBMS ini.

b. Ukuran

Fungsi yang kompleks dan luas membuat DBMS menjadi perangkat

lunak yang sangat besar, memerlukan banyak ruang harddisk dan

jumlah memory yang besar untuk bisa berjalan dengan efisien.

c. Biaya dari suatu DBMS

Biaya dari suatu DBMS bervariasi, tergantung pada lingkungan dan

fungsi yang disediakan. Di situ juga terdapat biaya pemeliharaan

tahunan yang juga dimasukkan dalam daftar harga DBMS.

d. Biaya penambahan perangkat keras

Kebutuhan tempat penyimpanan bagi DBMS dan basis data amat

memerlukan pembelian tempat penyimpanan tambahan. Lebih lanjut,

untuk mencapai performa yang dibutuhkan, mungkin memerlukan

mesin yang lebih besar dan lain-lain. Hal ini tentu memerlukan

tambahan biaya yang tidak sedikit, tergantung pada spesifikasi

perangkat keras yang diperlukan.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

15

2.1.6 Pemilihan DBMS (DBMS Selection)

Berdasarkan pendapat Connoly & Begg (2005, p295), pemilihan DBMS

dilakukan untuk memilih DBMS yang sesuai untuk mendukung aplikasi basis

data. Pemilihan DBMS amatlah diperlukan ketika sebuah perusahaan ingin

mengembangkan atau mengganti sistem yang sudah ada, proses ini digunakan

untuk mengevaluasi produk DBMS. Tujuan dari pemilihan DBMS adalah untuk

memilih sebuah sistem yang sesuai dengan kebutuhan saat ini dan yang akan

datang pada perusahaan, menyeimbangkan biasa pembelian produk DBMS,

berbagai software / hardware tambahan yang diperlukan untuk mendukung

sistem basis data, dan biaya yang berhubungan dengan perubahan dan pelatihan

staf.

Langkah-langkah utama dalam pemilihan DBMS (Connoly & Begg, 2005 , p296)

:

- Menggambarkan cangkupan tugas berdasarkan kebutuhan perusahaan.

- Membuat perbandingan mengenai dua atau tiga produk DBMS.

- Mengevaluasi produk-produk DBMS tersebut.

- Merekomendasikan pemilihan DBMS dan membuat laporan hasil dari evaluasi

produk DBMS tersebut.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

16

2.1.7 Data Definition Language

Menurut pendapat Connoly & Begg (2005, p40), Data Definition Language

(DDL) adalah suatu bahasa yang memperbolehkan Database Administrator atau

pengguna untuk mendeskripsikan dan memberi nama entitas, atribut dan

relationship yang diperlukan untuk aplikasi. DDL berfungsi untuk mengubah

suatu data menjadi data yang berguna bagi pengguna. Beberapa statement DDL

berdasarkan pendapat Connoly & Begg (2005,p169-176) adalah :

1. Create Table

Untuk membuat table dengan mengidentifikasikan tipe data untuk tiap kolom.

2. Alter Table

Untuk menambah atau membuang kolom dan konstrain.

3. Drop Table

Untuk membuang atau menghapus table beserta semua data yang terkait

didalamnya.

4. Create Index

Untuk membuat index pada suatu table.

5. Drop Index

Untuk membuang atau menghapus index atau menghapus index yang sudah

dibuat sebelumnya.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

17

2.1.8 Data Manipulation Language

Menurut pendapat Connoly & Begg (2005, p40), Data Manipulation

Language (DML) adalah suatu bahasa yang menyediakan sekumpulan operasi

yang diinginkan untuk mendukung operasi manipulasi data utama pada data yang

diperoleh dalam basis data. DML menyediakan operasi dasar manipulasi data

pada data yang ada dalam basis data, yaitu :

- Penyisipan data baru ke dalam basis data (insertion).

- Mengubah atau memodifikasi data yang disimpan dalam basis data (modify).

- Pemanggilan data yang ada di dalam basis data (retrieve).

- Menghapus data dari basis data (delete).

DML dapat dibedakan menjadi 2 tipe yang berbeda, yaitu :

a. Prosedural DML

Prosedural DML adalah suatu bahasa yang memungkinkan pengguna untuk

memberi instruksi ke sistem mengenai data apa yang dibutuhkan dan

bagaimana cara pemanggilannya (retrieve). Artinya pengguna harus

menjelaskan operasi pengaksesan data yang akan digunakan dengan

menggunakan prosedur yang ada untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan.

b. Non prosedural DML

Non prosedural DML adalah suatu bahasa yang memungkinkan pengguna

untuk menentukan data apa yang dibutuhkan dengan menyebutkan

spesifikasinya tanpa menspesifikasikan bagaimana cara mendapatkannya.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

18

2.1.9 Fungsi DBMS

Berdasarkan pendapat Connoly & Begg. (2005, p48-52), fungsi DBMS

sebagai berikut :

1. Data storage, retrieval and update

DBMS harus melengkapi pengguna dengan kemampuan menyimpan,

mengambil, dan mengubah data dalam basis data.

2. User accessible catalog

DBMS harus menyediakan sebuah katalog dimana deskripsi dari data item

yang disimpan dan dapat diakses pengguna.

3. Transaction support

DBMS harus menyediakan suatu mekanisme yang akan menjamin bahwa

semua kegiatan update sesuai dengan transaksi yang dilakukan atau tidak

sama sekali dilakukan.

4. Concurrency control services

DBMS harus menyediakan mekanisme yang menjamin bahwa basis data di-

update dengan benar ketika lebih dari satu pemakai meng-update basis data

secara bersama.

5. Recovery service

DBMS harus menyediakan mekanisme untuk memperbaiki basis data disaat

mengalami kerusakan dalam berbagai cara.

6. Authorization services

DBMS harus menyediakan mekanisme untuk menjamin bahwa hanya

pengguna yang berotoritas yang bisa mengakses basis data.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

19

7. Support for data communication

DBMS harus mampu berintegrasi dengan perangkat lunak komunikasi.

8. Integrity services

DBMS harus menyediakan cara untuk menjamin bahwa data dalam basis

data dan perubahan pada data mengikuti aturan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

9. Service to promote database independence

DBMS harus mencakup fasilitas yang mendukung independensi program

dari struktur aktual basis data.

10. Utility service

DBMS harus menyediakan seperangkat layanan utilitas. Program utilitas

membantu Database Administrator mengelola basis data secara efektif.

2.1.10 Struktur Data Relasional

Berdasarkan pendapat Connoly & Begg (2005,p72-p74), berikut adalah

struktur dan terminologi dari model relasional :

1. Relasi : Merupakan sebuah tabel dengan baris dan kolom. Digunakan untuk

menyimpan informasi tentang objek yang digambarkan dalam basis data.

2. Atribut : Merupakan nama kolom dari relasi. Atribut dapat ditampilkan dalam

berbagai perintah dan dalama relasi yang sama sehingga menyampaikan arti

yang sama.

3. Domain : Merupakan sekelompok nilai yang diizinkan bagi satu atau lebih

atribut. Setiap artibut dalam relasi didefinisikan pada sebuah domain. Domain

dapat berbeda bagi setiap atribut, dua atau lebih atribut dapat didefinisikan

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

20

pada domain yang sama. Konsep domain sangat penting karena

memungkinkan pengguna menjelaskan arti dan sumber nilai yang ada pada

atribut.

4. Tuple : merupakan baris dari sebuah relasi. Tuple dapat disebut intention jika

struktur relasi, domain serta batasan-batasan yang lainnya pada nilai yang

mungkin bersifat tetap, namun sebaliknya jika relasi berubah setiap waktu ini

disebut extension.

5. Degree : Merupakan jumlah atribut yang terdapat dalam relasi. Jika relasi

mempunyai satu atribut akan mempunyai derajat satu yang disebut relasi

unary atau satu tuple. Jika relasi mempunyai dua atribut akan mempunyai

derajat dua yang disebut binary. Dan begitu juga seterusnya dengan

menggunakan istilah nary.

6. Cardinality : Merupakan jumlah tuple yang terdapat dalam relasi. Merupakan

properti dari extension relasi dan ditentukan dari instance tertentu.

7. Basis Data Relasional : Merupakan kumpulan dari relasi yang ternormalisasi

dengan nama relasi yang berbeda.

2.1.11 Sifat-Sifat Relasi

Berdasarkan pendapat Connoly & Begg (2005, p77), relasi mempunyai

sifat-sifat sebagai berikut :

- Nama relasi berbeda satu sama lain dalam skema relasional.

- Setiap sel dari relasi satu nilai atomik.

- Setiap atribut memiliki nama berbeda.

- Nilai satu atribut berasal dari domain yang sama.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

21

- Setiap tuple berbeda, dan tidak ada duplikasi tuple.

2.1.12 Relational Keys

Berdasarkan pendapat Connoly & Begg (2005, p78-p79), relational key

dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :

1. Superkey : Merupakan sebuah atribut atau sekelompok atribut yang

mengidentifikasi secara unik tuple dalam relasi. Superkey yang mudah

diidentifikasi adalah yang hanya berisi jumlah minimum atribut yang

diperlukan.

2. Candidate Key : merupakan superkey dalam relasi. Candidate key (K), bagi

sebuah relasi (R) mempunyai dua sifat yaitu :

a. Keunikan : Dalam setiap tuple dari R, nilai dari K secara unik

mengidentifikasi tuple tersebut.

b. Irreducibility : Tidak ada subset yang sesuai dari K yang mempunyai

keunikan sifat ketika sebuah key terdiri dari lebih dari satu atribut kita sebut

ini sebagai Composite key.

3. Primary Key : Merupakan candidate key yang terpilih untuk identifikasi tuple

secara unik dalam satu relasi. Sementara candidate key yang tidak terpilih

sebagai primary key disebut Alternative key.

4. Foreign Key : Merupakan sebuah atribut atau sekelompok atribut dalam relasi

yang dibandingkan dengan candidate key pada beberapa relasi.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

22

2.1.13 Integrity Constraint (Batasan Integritas)

Berdasarkan pendapat Connoly & Begg (2005, p81-p83) batasan integritas

terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :

- Null

Merupakan gambaran sebuah nilai bagi sebuah atribut yang tidak diketahui

atau tidak digunakan bagi tuple tersebut. Null tidak sama dengan nilai

numerik nol atau spasi, tetapi null menggambarkan ketidakadaan nilai.

- Integritas Entitas

Pada relasi dasar, tidak ada atribut primary key yang bernilai null.

Berdasarkan definisi di atas, primary key minimal berperan sebagai identifier

yang digunakan untuk mengidentifikasi tuple secara unik. Ini berarti tidak ada

subset dari primary key yang cukup untuk menyediakan pengidentifikasian

tuple yang unik.

- Integritas Referential

Jika terdapat foreign key dalam relasi, maka nilai foreign tersebut akan

dibandingkan dengan nilai candidate key dari beberapa tuple pada relasi itu

sendiri atau nilai foreign key harus null semuanya.

- General Constraint / Batasan Umum

Peraturan tambahan yang ditentukan oleh users atau database administrators

dari suatu basis data yang menjelaskan atau membatasi beberapa aspek

perusahaan.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

23

2.1.14 Entity Relationship Model

Berdasarkan pendapat Connoly & Begg (2005, p343) Entity Relationship

Model terdiri dari :

2.1.15 Entitas

Entitas adalah sekumpulan objek yang diidentifikasi oleh sebuah

perusahaan atau perorangan yang mempunyai sifat-sifat yang sama dan

mempunyai keberadaan yang independen. Sebuah entitas memiliki

keberadaannya yang bebas dan bisa menjadi objek dengan fisik (atau ‘real’) atau

menjadi objek dengan keberadaan konseptual (atau ‘abstrak’). Artinya perancang

yang berbeda mungkin mengidentifikasikan entitas yang berbeda pula. Sebuah

basis data biasanya berisi banyak tipe entitas yang berbeda pula. Dalam UML,

huruf pertama dari entitas diawali dengan huruf kapital.

Entity occurence adalah sebuah objek unik yang dapat diidentifikasikan

dari sebuah tipe entitas. Berikut adalah contoh entitas : staf, cabang, property,

pemilik. Entity dapat diklasifikasikan atas strong entity dan weak entity.

2.1.16 Strong Entity

Berdasarkan pendapat Connoly & Begg (2005, p354) strong entity adalah

entitas yang keberadaannya tidak bergantung pada beberapa entitas yang lain.

Karakter dari entitas ini adalah bahwa setiap kejadian entitas teridentifikasi

secara unik menggunakan atribut primary key. Sebagai contoh, kita dapat

mengidentifikasi secara unik setiap anggota staf dengan menggunakan atribut

staffno.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

24

2.1.17 Weak Entity

Weak entity adalah entitas yang keberadaannya tergantung pada beberapa

entitas yang lain. Karakteristik dari entitas ini bahwa setiap kejadian entitas tidak

dapat teridentifikasi secara unik hanya dengan menggunakan atribut yang

berhubungan dengan entitas tersebut. Sebagai contoh, kita tidak dapat

mengidentifikasi setiap kejadian dari entitas kesukaan hanya dengan

menggunakan atribut entitas tersebut. Kita hanya dapat mengidentifikasi secara

unik entitas kesukaan melalui relationship yang entitas kesukaan miliki dengan

entitas klien yang secara unik teridentifikasi menggunakan primary key bagi

entitas klien

2.1.18 Composition

Berdasarkan pendapat Connoly & Begg (2005, p384), composition

merupakan sebuah bentuk tertentu dari agregasi yang menggambarkan hubungan

antara entitas, dimana disana terdapat kepemilikan yang kuat antara

‘keseluruhan’ dan ‘bagian’. Disini objek hanya menjadi bagian satu composite

pada waktu itu.

Gambar 2.1 Composition

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

25

2.1.19 Relationship

Berdasarkan pendapat Connoly & Begg (2005, p346) relationship adalah

sekumpulan hubungan yang berarti antara satu atau lebih entitas, dimana setiap

tipe relationship diberi nama yang menggambarkan fungsinya.

Relationship occurence adalah hubungan yang dapat diidentifikasi secara

unik, yang termasuk satu kejadian dari setiap entitas yang berpartisipasi.

2.1.20 Relationship Recursive

Berdasarkan pendapat Connoly & Begg (2005, p349) relationship

recursive adalah jenis relationship dimana entitas yang sama berpartisipasi lebih

dari satu di dalam peran yang berbeda. Sebagai contoh, entitas staf berpartisipasi

dua kali di dalam relationship supervises. Partisipasi pertama sebagai supervisor

dan partisipasi kedua sebagai anggota dari staf yang diawasi. Relationship

mungkin diberikan nama peran untuk mengidikasikan tujuan yang setiap entitas

yang berpartisipasi. Di sini penting untuk menentikan fungsi setiap partisipan.

2.1.21 Atribut

Berdasarkan pendapat Connoly & Begg (2005, p350) atribut adalah

sebuah properti atau sifat dari entitas atau relationship. Sebagai contoh, entitas

staf mungkin dapat menjelaskan atribut sebagai berikut : nostaf, nama, posisi,

dan gaji. Setiap atribut menyimpan nilai yang menjelaskan setiap entity

occurrence dan menggambarkan bagian utama dari data yang disimpan di dalam

basis data.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

26

Domain atribut adalah sekelompok nilai yang diperbolehkan bagi satu

atau lebih atribut. Domain mendefinisikan nilai potensi yang dimiliki atribut.

Sebagai contoh ruangan berhubungan dengan properti antara 1-15 untuk setiap

entity occurrence. Oleh karena itu mendefinisikan sekelompok nilai bagi nomor

ruangan atau atribut rooms dari entitas properti sebagai sekelompok nilai integer

antara 1-15.

Domain Atribut bertujuan untuk menentukan domain bagi atribut di

dalam model data. Domain merupakan sebuah kolom nilai dari satu atau lebih

atribut yang menggambarkan nilai mereka. Pengembangan model data yang utuh

menentukan domain bagi setiap atribut termasuk :

- Sekelompok nilai yang diperbolehkan untuk dijadikan atribut.

- Ukuran dan format atribut

2.1.22 Atribut Simple dan Composite

Berdasarkan pendapat Connoly & Begg (2005, p351) atribut simple

adalah sebuah atribut yang terdiri dari komponen tunggal dengan keberadaannya

yang bebas. Atribut ini tidak dapat dibagi kedalam komponen yang lebih kecil

lagi. Sebagai contoh adalah atribut posisi dan gaji pada entitas staf.

Atribut composite adalah sebuah atribut yang terdiri dari berbagai

komponen, dengan keberadaannya yang bebas. Atribut ini dapat dibagi ke dalam

komponen yang lebih kecil lagi. Sebagai contoh atribut alamat pada entitas

cabang dengan nilai 163 Main St, Glasgow, G119QX yang kemudian dibagi ke

dalam komponen jalan : 163 Main St, Kota : Glasgow, Kodepos : G119QX.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

27

2.1.23 Atribut Single Valued dan Multi Valued

Berdasarkan pendapat Connoly & Begg (2005, p351) atribut single value

adalah atribut yang berisi nilai tunggal bagi setiap kejadian dari setiap entitas.

Sebagai contoh, setiap kejadian dari entitas cabang mempunyai nilai tunggal bagi

nomor cabang atau atribut branchNo = B003. Oleh karena itu atribut branchNo

mengacu pada nilai tunggal.

Berdasarkan pendapat Connoly & Begg (2005, p352) atribut multi-valued

adalah atribut yang berisi berbagai nilai bagi setiap kejadian dari setiap entitas.

Sebagai contoh, setiap kejadian dari entitas cabang dapat mempunyai berbagai

nilai bagi atribut telno = 0141-339-2178, 0141-339-4439. Oleh karena itu atribut

telno merupakan atribut multi-value.

2.1.24 Derived Atribut

Berdasarkan pendapat Connoly & Begg (2005, p352) atribut derived

adalah atribut yang menggambarkan sebuah nilai yang dapat diperoleh dari nilai

atribut yang berhubungan atau sekelompok atribut, tidak perlu dalam entitas yang

sama. Sebagai contoh, nilai bagi atribut durasi dari entitas pelepasan dihitugn

dari atribut rentstart dan rentfinisih yang juga dari entitas pelepasan. Oleh karena

itu atribut durasi dianggap sebagai atribut derived.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

28

2.1.25 Fan Traps

Menurut Connoly & Begg (2005, p364-p365), Fan Trap muncul dimana

ada suatu model yang merepresentasikan hubungan / relationship antara tipe

entitas, tetapi ambigu. Fan trap dapat muncul ketika dua atau lebih hubungan 1 :

* dari entitas yang sama.

2.1.26 Chasm Traps

Menurut Connoly & Begg (2005, p365-p366), Chasm Trap muncul

dimana ada suatu model yang menyarankan keberadaan dari hubungan antara

tipe entitas. Chasm Trap mungkin muncul dimana ada satu atau lebih hubungan /

relationship dengan minimum multiplicity dari zero antara entitas yang

berhubungan.

2.1.27 Structural Constraint

Berdasarkan pendapat Connoly & Begg (2005, p356), constraints

mencerminkan batasan dari hubungan sebagai suatu tanggapan dalam dunia

nyata. Tipe utama constraints dalam hubungan disebut multiplicity. Multiplicity

adalah jumlah kejadian yang mungkin dari entitas yang berhubungan pada

kejadian tunggal dari sebuah hubungan entitas melalui relationship tertentu. Ini

merupakan gambaran dari kebijakan atau aturan bisnis yang dibuat oleh

perusahaan. Memastikan bahwa semua batasan perusahaan yang sesuai

teridentifikasi dan tergambarkan merupakan bagian penting dari pemodelan

perusahaan. Terdapat tiga jenis relationship sesuai dengan batasan perusahaan

yaitu :

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

29

a. Relationship One To One (1:1)

Gambar 2.2 Hubungan one to one

b. Relationship One to Many (1:*)

Gambar 2.3 Hubungan one to many

c. Relationship Many to Many (*:*)

Gambar 2.4 Hubungan many to many

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

30

2.1.28 Tahap Perancangan Basis Data

Menurut Connoly & Begg (2005,p439-516), metodologi perancangan

basis data ada 3 tahapan, perancangan basis data fisikal, perancangan basis data

logikal dan perancangan basis data konseptual adalah sebagai berikut :

a. Perancangan Basis Data Fisikal

Perancangan basis data fisikal adalah sebuah pembuatan model dari

informasi yang digunakan dari dokumen-dokumen fisik dalam perusahaan.

b. Perancangan Basis Data Logikal

Perancangan basis data logikal merupakan sebuah proses perancangan dari

hasil normalisasi yang dilakukan pada perancangan basis data fisikal.

c. Perancangan Basis Data Konseptual

Perancangan basis data konseptual merupakan sebuah proses dari

perancangan basis data logikal untuk pembuatan tampilan / view yang

diinginkan oleh user.

2.1.29 Normalisasi

Menurut Connoly & Begg (2005,p376) normalisasi adalah sebuah teknik

untuk membuat sebuah set relasi dengan properti yang diinginkan, dengan

kebutuhan data perusahaan. Sebuah tabel yang belum dinormalisasi disebut

dengan Unnormalize form (UNF). UNF adalah sebuah tabel yang memiliki satu

atau lebih repeating groups.

1. Bentuk normal pertama (First Normal Form / 1NF)

Aturan bentuk normal pertama (1NF), sebuah relasi dimana tiap baris dan

kolom hanya berisi satu nilai. Bentuk normal pertama dicapai apabila tiap

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

31

nilai atributnya adalah tunggal. Kondisi ini dapat diperoleh dengan melakukan

eliminasi terjadinya data ganda (repeating groups). Pada kondisi normal

pertama ini kemungkinan masih terjadi adanya data rangkap.

2. Bentuk normal kedua (Second Normal Form / 2NF)

Aturan bentuk normal kedua (2NF), sebuah relasi dalam bentuk normal

pertama dan setiap atribut bukan primary key yang bergantung secara

fungsional kepada primary key. Bentuk normal kedua berdasarkan konsep

ketergantungan fungsional penuh (full functional dependency).

3. Bentuk normal ketiga (Third Normal Form / 3NF)

Aturan bentuk normal ketiga (3NF), sebuah relasi dalam bentuk normal

pertama dan kedua serta setiap atribut bukan primary key yang bergantung

secara transitif kepada primary key. Bentuk normal ketiga adalah berdasarkan

pada konsep peralihan ketergantungan (transitive dependency).

4. Bentuk normal Boyce-Codd (Boyce-Codd Normal Form / BCNF)

Aturan bentuk normal BNCF, sebuah relasi disebut BCNF, jika dan hanya

setiap determinannya adalah sebuah candidate key. Untuk menguji apakah

suatu relasi sudah dalam BNCF, dilakukan identifikasi semua determinan dan

memastikan bahwa determinan tersebut adalah candidate key. Determinan

adalah sebuah atribut, atau kumpulan atribut, dimana beberapa atribut lain

masih bergantung secara fungsional penuh.

5. Bentuk normal keempat (Fourth Normal Form / 4NF)

Aturan bentuk normal keempat (4NF), sebuah relasi di BNCF dan tidak

mengandung ketergantungan multivalued nontrivial. Bentuk normal keempat

merupakan bentuk yang lebih kuat dari BNCF dimana 4 NF mencegah relasi

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

32

dari nontrivial multivalued depedency. Normalisasi dari BNCF ke 4 NF

meliputi pemindahan multi-valued depedency dari relasi dengan menempatkan

atribut dalam sebuah relasi baru bersama dengan determinan. Multi-valued

dependency menggambarkan ketergantungan antara atribut-atribut dalam

suatu relasi.

6. Bentuk normal kelima (Fifth Normal Form / 5NF)

Aturan bentuk normal kelima (5NF), sebuah relasi yang tidak mempunyai

ketergantungan gabungan (join dependency). Join dependency

menggambarkan sebuah tipe ketergantungan.

2.1.30 Merancang Relasi Dasar

Bertujuan untuk memutuskan bagaimana menggambarkan relasi dasar

yang telah teridentifikasi di dalam model data logikal global dalam target DBMS.

Dalam tahap ini, kita pertama kali menyusun dan memahami informasi tentang

relasi yang dibuat selama perancangan basis data logikal. Informasi yang

diperlukan dapat diperoleh dari kamus data dan definisi relasi yang dijelaskan

menggunakan DDL.

Definisi relasi terdiri dari :

- Nama Relasi.

- Daftar atribut sederhana di dalam tanda kurung.

- Primary key, alternate key, dan foreign key.

- Daftar berbagai derive atribut dan bagaimana mereka seharusnya dihitung.

- Batasan integritas referensial bagi berbagai foreign key yang teridentifikasi.

Dari kamus data mempunyai definisi bagi setiap atribut yaitu :

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

33

- Domain-nya, terdiri dari jenis data, panjang, dan berbagai batasan pada

domain.

- Nilai default opsional bagi atribut.

- Apakah atribut dapat menyimpan nilai null.

2.1.31 Index

Menurut Connoly & Begg (2005, p175-p176), Index adalah struktur yang

menyediakan akses pada baris dalam tabel berdasarkan value dari satu atau lebih

kolom. Keberadaan index dapat ditingkatkan secara signifikan performa

querynya. Namun sejak index diupdate oleh sistem setiap kali tabel yang

mendasari diupdate, overhead tambahan mungkin terjadi. Index biasanya dibuat

untuk memenuhi kriteria pencarian tertentu setelah tabel digunakan selama

beberapa waktu dan telah tumbuh dalam ukuran

2.1.32 User View

Menurut Connoly & Begg (2005,p287-p288), User view mendefinisikan

apa yang dibutuhkan oleh sistem database dari perspektif pekerjaan tertentu

seperti Manager, Supervisor atau area enterprise seperti marketing, stock control.

Menurut Stair (2010, p.634), user interface adalah bagian dari sistem

operasi yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan memberikan

perintah ke sistem.

Sistem database dapat memiliki satu atau lebih user view. Mendefinisikan

user view adalah aspek yang penting dalam mengembangkan sistem database

karena sangat membantu pada setiap user tidak ada yang terlupakan ketika

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

34

mengembangkan requirement untuk database baru. User view juga sangat

membantu dalam pengembangan sistem database yang kompleks.

2.1.33 Flow Chart

Menurut Mulyadi (2001:64) Flowchart adalah aliran dokumen dalam

sistem tertentu, digunakan simbol-simbol dalam suatu bagan aliran dokumen

(flowchat). Dalam bagan alir, arus dokumen ini dapat diikuti dengan melihat

nomor dalam simbol dalam simbol penghubung pada halaman yang sama

(onpage connector) atau nomor dalam simbol penghubung pada halaman yang

berbeda (off-page connector).

Penggunaan bagan alir lebih bermanfaat dibandingkan dengan uraian

tertulis dalam mengambarkan suatu sistem. Manfaat tersebut sebagai berikut :

1. Gambaran sistem menyeluruh lebih mudah diperoleh dengan menggunakan

bagan alir.

2. Perubahan sistem lebih mudah digambarkan dengan menggunakan bagan

alir.

3. Kelemahan-kelemahan dalam sistem dan identifikasi bidang-bidang yang

melakukan perbaikan lebih mudah ditemukan dengan bagan alir.

4. Dokumentasi sistem akuntansi dilakukan dengan menggunakan bagan alir.

2.1.34 Data Flow Diagram ( DFD )

Menurut O’ Brien (2004,p117) Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah

gambaran grafis yang menggambarkan urutan dari proses – proses dan fungsi –

fungsi yang terkandung di dalam sebuah batasan spesifikasi sistem serta aliran

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

35

data yang melewati sistem tersebut. Dengan menggunakan 4 simbol dasar,

analisis dapat menggambarkan aliran data, penampungan data, proses dan

fungsinya serta pihak luar yang berinteraksi dengan sistem namun yang masih

berada dalam batasan sistem.

Menurut Whitten & Bentley (2007, p. 319), DFD (Data Flow Diagram)

adalah model yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui

sistem dan pekerjaan atau proses yang dilakukan oleh sistem.

2.1.35 Siklus Hidup Aplikasi Database (The Database Application Lifecycle)

Menurut Connoly & Begg (2005, p283), sistem database adalah

komponen pokok dari sistem informasi organisasi yang besar, siklus hidup

aplikasi database diturunkan terkait dengan siklus hidup informasi sistem. Hal

yang terpenting adalah bahwa dalam tahap-tahap yang terdapat dalam siklus

hidup aplikasi database (database application lifecycle) tidak harus disusun

secara berurutan, tetapi melibatkan beberapa repetisi dari tahap-tahap

sebelumnya yang diperkirakan melalui pengulangan umpan balik (feed-back

loops). Contohnya adalah masalah yang ditemui selama perancangan database

(database design) yang mungkin memerlukan syarat tambahan dalam

pengumpulan kebutuhan dan analisis. Untuk aplikasi database yang kecil dengan

jumlah pengguna yang sedikit, tidak memerlukan siklus hidup aplikasi database

(database application lifecycle) yang kompleks, namun ketika merancang

aplikasi database dari tingkat menengah ke atas yang memiliki jumlah pengguna

yang berkisar dari puluhan sampai dengan ribuan, serta menggunakan ratusan

query dan program aplikasi, siklus hidup (lifecycle) dapat menjadi sangat

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

36

kompleks. Menurut Connoly & Begg (2005, p284), tahapan database application

lifecycle dapat dilihat seperti gambar berikut:

Gambar 2.5 Database Application Life Cyle

a. Perencanaan Basis Data

Menurut Connoly & Begg (2005, p285), perencanaan basis data adalah

mengelola aktivitas yang mengizinkan tahaptahap lifecycle aplikasi basis data

untuk di realisasikan se-efisien dan se-efektif mungkin. Kegiatan utama dari

perencanaan basis data adalah merencanakan agar tingkat daur hidup dapat

menjadi efisien dan efektif. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan

tugas (mission statement) dari proyek basis data. Dengan tujuan untuk

memperjelas maksud dari proyek basis data yang dibutuhkan. Kemudian tahap

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

37

selanjutnya adalah mengidentifikasi sasaran (mission Objective) dimana setiap

sasaran harus mengenal tugasnya masing-masing dan mendukung basis data.

b. Definisi Sistem

Menurut Connoly & Begg (2005, p286), sistem adalahmenggambarkan

lingkup dan batasan-batasan dari aplikasi basis data dan userview yang utama.

sebelum mencoba merancang suatu aplikasi basis data diperlukan untuk mengenali

batasan sistem dan bagaimana antarmuka dengan bagian sistem informasi lainnya

dalam organisasi. Hal penting yang harus diperhatikan adalah batasan pemakai dan

aplikasi mendatang. Basis data agar dapat memastikan tidak ada pemakaian utama

yang terlupakan ketika mengembangkan keperluan untuk apikasi baru.

c. Perancangan Aplikasi

Menurut Connoly & Begg (2005,p299), pengertian perancangan aplikasi

adalah merancang antarmuka pemakai dan program aplikasi, yang akan

memproses basis data.perancangan basis data dan aplikasi merupakan aktivitas

yang dilakukan secara bersamaan pada database application lifecycle.

d. Prototyping

Menurut Connoly & Begg (2005,p303), pengertian prototyping adalah

membuat model kerja dari apikasi basis data, yang memungkinkan perancangan

atau pemakai untuk mengevaluasi hasil akhir sistem, baik dari segi tampilan

maupun fungsi yang dimiliki sistem. Tujuanya adalah untuk memungkinkan

pemakai menggunakan prototype untuk mengidentifikasikan fitur-fitur sistem

berjalan dengan baik atau tidak, dan bila memungkinkan untuk menyarankan

peningkatan atau bahkan penambahan fitur-fitur baru ke dalam sistem database.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

38

e. Implementasi

Menurut Connoly & Begg (2005,p304), pengertian implementasi adalah

realisasi fisik suatu basis data dan perancangan aplikasi. Implementasi basis data

dapat dicapai menggunakan Data Definitioan Language (DDL) dari DBMS yang

dipilih atau Graphical User Interface(GUI). Pernyataan DDL digunakan untuk

menciptakan strukturstruktur basis data dan file-file basis data yang kosong.

Semua spesifikasi user view juga diimplementasikan pada tahap ini.

f. Data Conversion And Loading

Data conversion and loading adalah suatu proses mentransfer data yang ada

ke dalam basis data baru dan mengubah aplikasi yang ada untuk dijalankan dalam

basis data baru (Connoly & Begg ,2005, p305). Tahap ini hanya dibutuhkan ketika

sistem basis data baru menggantikan sistem yang lama.

g. Testing

Testing adalah suatu proses mengeksekusi sistem basis data dengan tujuan

untuk menemukan kesalahan (Connoly & Begg ,2005, p305)

h. Operational dan Pemeliharaan

Menurut Connoly & Begg (2005, p306), pengertian operasional dan

pemeliharaan adalah proses memonitor dan memelihara sistem yang telah di-

install.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

39

2.1.36 Arsitektur Basis Data (ANSI-SPARC)

Tingkatan arsitektur ANSI-SPARC dalam arsitektur basis data yang

bertujuan membedakan cara pandang pemakai terhadap basis data dan cara

pembuatan basis data secara fisik. Ada 3 tingkatan arsitektur basis data :

1. Tingkat Eksternal (External Level)

Tingkat eksternal merupakan cara pandang pemakai terhadap basis

data. Pada tingkat ini menggambarkan bagian basis data yang

relevan bagi seorang pemakai tertentu. Tingkat eksternal terdiri dari

sejumlah cara pandang yang berbeda dari sebuah basis data. Masing-

masing pemakai merepresentasikan dalam bentuk yang sudah

dikenalnya. Cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada

entitas, atribut dan hubungan antar entitas (relationship) yang

diperlukan saja.

2. Tingkat Konseptual (Conseptual Level)

Tingkat konseptual merupakan kumpulan cara pandang terhadap

basis data. Pada tingkat ini menggambarkan data yang disimpan

dalam basis data dan hubungan antara datanya.

3. Tingkat Internal ( Internal Level)

Tingkat internal merupakan perwujudan basis data dalam komputer.

Pada tingkat ini menggambarkan bagaimana basis data disimpan

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

40

secara fisik di dalam peralatan storage yang berkaitan erat dengan

tempat penyimpanan / physical storage.

2.2 Teori–Teori Khusus yang berhubungan dengan Topik yang Dibahas

2.2.1 Pengertian Penjualan

Menurut Mulyadi (2001, p202), sistem penjualan adalah sistem yang

melibatkan sumber daya dalam suatu organisasi, prosedur, data serta sarana

pendukung untuk mengoperasikan sistem penjualan sehingga menghasilkan

informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam pengambilan

keputusan.

Jadi pengertian penjualan secara umum adalah suatu sistem informasi

yang mengorganisirkan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk

menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna

mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.

2.2.2 Pengertian Pembelian

Menurut Mulyadi (2001, p299), sistem pembelian digunakan dalam

perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Fungsi

pembelian pada sistem pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh

informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam

pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang

dipilih.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

41

2.2.3 Pengertian Persediaan

Menurut Mulyadi (2001, p18), sistem persediaan dirancang untuk

menangani transaksi yang bersangkutan dengan mutasi persediaan yang

disimpan di gudang. Persediaan barang pada perusahaan dagang adalah

persediaan barang dagang yang dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali.

2.2.4 Problem

Menurut McLeod & Schell (2007, p.111) problem adalah the condition

that has the potential to cause exceptional harm or produce exceptional benefit.

Kesimpulannya, problem adalah suatu kondisi yang memiliki potensi untuk

menimbulkan kerugian atau keuntungan yang tidak terduga.

2.2.5 Problem Solving

Menurut McLeod & Schell (2007, p.111) problem solving adalah the act

of responding to problems so as to suppress their harmful effects or capitalize on

the opportunity for benefit. Kesimpulannya problem solving adalah suatu kondisi

yang dilakukan untuk mengatasi masalah – masalah yang terjadi dengan cara

meminimalisir efek yang merugikan atau memaksimalkan kesempatan untuk

menciptakan keuntungan.

2.2.6 Decision

Menurut McLeod & Schell (2007, p.111), decision is the selection of a

strategy or action. Kesimpulannya decision adalah pemilihan strategi atau

tindakan yang bertujuan untuk mencapai keuntungan dan mengurangi kerugian.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI (2005, p38), data adalah ( 2004, p38 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00661-SI Bab2001.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data

42

2.2.7 Decision Making

Menurut McLeod & Schell (2007, p.111), Decision Making adalah the act

of selecting the strategy or action that the manager believes will offer the best

solution to the problem.

Kesimpulannya decision making adalah strategi atau tindakan yang

dipillih oleh manager yang dipercaya dalam memberikan solusi yang paling baik

untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam perusahaan.