bab 2 landasan teori 2.1 analisa bahan 2.1.1 tepung...
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/1.jpg)
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Analisa Bahan
2.1.1 Tepung Terigu
Menurut Syarbini (2013: 15), tepung terigu adalah hasil dari
penggilingan biji gandum. Gandum merupakan salah satu tanaman biji-bijian
yang biasa tumbuh di negara seperti Amerika, Kanada, Eropa dan Australia.
Tepung terigu digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan kue, roti,
biskuit/kukis, pastry, muffin, makaroni, spaghetti, wafel. Penggunaan tepung
terigu sudah menjadi produk pokok sebagai pengganti karbohidrat dan
praktis.
Tabel 2.1 Kandungan Gizi Tepung Terigu
Sumber: Komposisi Pangan Indonesia (2009)
Tepung terigu dapat dikenali dengan melihat warna, kekuatan,
kemudahan dalam menyesuaikan diri, daya serap dan keseragaman. Protein
tepung terigu yang berperan dalam pembentukan adonan adalah gluten.
Gluten tidak terdapat pada biji gandum ataupun pada tepung terigu, akan
tetapi gluten terbentuk bila gliadin bereaksi dengan air. Gluten merupakan
fraksi protein yang memberikan kepadatan dan kekuatan pada adonan untuk
menahan gas pada pengembangan adonan serta berperan dalam pembentukan
Kandungan Gizi Tepung Terigu
Energi (kkal) 333
Protein (g) 9,0
Lemak (g) 1,0
Karbohidrat (g) 77,2
Kalsium (mg) 22
Fosfor (mg) 150
Besi (mg) 1,3
Vitamin C (mg) 0
Air (g) 11,8
![Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/2.jpg)
10
struktur adonan. Sedangkan gliadin adalah fraksi protein yang memberikan
sifat lembut dan elastis (Ayustaningwarno, 2014: 81).
2.1.1.1 Proses Pembuatan Tepung Terigu
Menurut Syarbini (Syarbini, 2013: 19), tepung terigu merupakan hasil
dari proses penggilingan gandum yang memisahkan biji gandum dari Bran
dan Germ yang dilanjutkan dengan proses penumbukan.
Proses pengolahan gandum menjadi tepung terigu dibagi dalam 2 proses,
yakni proses pembersihan (cleaning) dan penggilingan (milling), (Bogasari,
2011):
a. Pembersihan (cleaning). Pada proses cleaning, gandum dibersihkan
dari impurities seperti debum biji-bijian lain selain gandum (seperti
biji jagung, kedelai), kulit gandum, batang gandum, batu-batuan
kerikil, dan lain-lain. Setelah gandum dibersihkan dari impurities,
proses penambahan air (dampening) agar gandum memiliki kadar air
yang diinginkan. Proses dampening tergantung pada beberapa faktor.
Antara lain kandungan air di awal biji gandum, jenis gandum dan
jenis serta mutu tepung yang diharapkan. Selanjutnya gandum yang
telah diberi air didiamkan selama waktu tertentu agar air meresap ke
dalam biji gandum. Tahap ini bertujuan untuk membuat kulit gandum
menjadi liat sehingga tidak mudah hancur saat digiling dan
memudahkan endosperma terpisah dari kulit serta melunakkan
endosperm yang mengandung tepung.
b. Penggilingan (milling). Meliputi proses breaking, reduction, sizing
dan tailing. Prinsip proses penggilingan adalah memisahkan
endosperm dari lapisan kulit. Diawali dengan proses breaking yaitu
pemisahan biji gandum untuk memisahkan kulit gandum dengan
endosperma. Tahap berikutnya adalah reduction, yaitu endosperma
yang sudah dipisahkan diperkecil lagi menjadi tepung terigu. Kulit
gandum yang terpisah diproses kembali menjadi bran dan pollard.
![Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/3.jpg)
11
2.1.1.2 Jenis-jenis Tepung Terigu
Menurut Ayustaningwarno (2014: 82), tepung terigu berdasarkan
kandungan protein digolongkan pada tiga macam, yaitu:
a. Hard Flour (terigu protein tinggi)
Tepung terigu yang mempunyai kandungan protein antara 12%-
13%. Tepung ini diperoleh dari gandum keras (hard wheat).
Tingginya kadar protein menjadikan sifatnya mudah dicampur,
difermentasikan, daya serap airnya tinggi, elastis dan mudah
digiling. Karakteristik ini menjadikan tepung terigu hard wheat
sangat cocok untuk bahan baku roti, mie dan pasta karena sifatnya
elastis dan mudah difermentasikan. Kandungan glutennya yang
tinggi akan membentuk jaringan elastis selama proses
pengadukan. Pada tahap fermentasi gas yang terbentuk oleh ragi
akan tertahan oleh jaringan gluten, hasilnya adonan roti akan
mengembang besar dan empuk teksturnya. Tepung hard flour ini
mempunyai sifat-sifat :
• Mampu menyerap air dalam jumlah yang relatif tinggi dan
derajat pengembangan yang tinggi.
• Memerlukan waktu pengadukan yang lama.
• Memerlukan hanya sedikit ragi.
b. Medium Flour (terigu protein sedang)
Jenis terigu medium wheat mengandung protein sebanyak 10%-
11%. Sebagian orang mengenalnya dengan sebutan all-purpose
flour atau tepung serbaguna. Dibuat dari campuran tepung terigu
hard wheat dan soft wheat sehingga karakteristiknya diantara
kedua jenis tepung tersebut. Tepung ini cocok untuk membuat
adonan fermentasi dengan tingkat pengembangan sedang, seperti
dona, bakpau, wafel, panada atau aneka cake dan muffin.
c. Soft Flour (terigu protein rendah)
Tepung ini dibuat dari gandum lunak dengan kandungan protein
8%-9%. Sifatnya, memiliki daya serap air yang rendah sehingga
akan menghasilkan adonan yang sukar diuleni, tidak elastis,
lengket dan daya pengembangannya rendah serta penggunaan ragi
yang banyak. Cocok untuk membuat kue kering dan kue basah
![Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/4.jpg)
12
yang tidak memerlukan proses fermentasi. Jenis tepung lunak
memiliki persentase gluten yang rendah, adonan kurang elastis
dan tidak baik dalam menahan gas. Tetapi tepung lunak ini
memerlukan energi yang lebih kecil dalam pencampuran dan
pengocokan adonan dibandingkan dengan jenis tepung keras.
2.1.2 Biji Nangka (Arthocarphus heterophyllus lam)
Gambar 2.1 Biji Nangka
Nangka adalah salah satu jenis buah yang banyak di tanam di
daerah beriklim tropis. Buah nangka cukup terkenal di seluruh dunia
bahkan di Indonesia sendiri dan kebanyakan khusus di daerah pedesaan
karena lahan yang luas untuk bercocok tanam. Nama buah nangka dalam
bahasa Inggris adalah Jackfruit. Tanaman ini awalnya berasal dari India
selatan lalu kemudian tersebar ke daerah tropis lainnya termasuk
Indonesia. Biji buahnya berbentuk bulat lonjong berukuran 2-4 cm,
tertutup oleh kulit biji yang tipis berwarna coklat. Endokarp yang sangat
keras keputihan, eksokarp yang lunak. Biji nangka memiliki cukup
banyak kandungan protein, lemak, karbohidrat, fosfor, kalium, besi,
vitamin C, vitamin B1. Biji nangka merupakan bahan yang sering
terbuang setelah dikonsumsi buahnya, walaupun ada sebagian kecil
masyarakat yang mengolahnya untuk di makan, dikutip dari (Yunarni,
2012).
Pengklasifikasian dari tanaman nangka adalah:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Sub Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
![Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/5.jpg)
13
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus heterophyllus lam (Alim, 2013)
Potensi biji nangka (Arthocarphus heterophyllus lamk) yang besar
belum dieksploitasi secara optimal. Rendahnya pemanfaatan biji nangka
dalam pengolahan pangan masih sebatas 10% disebabkan oleh kurangnya
minat masyarakat dalam pengolahan biji nangka. Biji nangka merupakan
sumber karbohidrat (36,7 g/100g), protein (4,2 g/100g), dan energi (165
kkal/100g), sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang
potensial (Nuraini, 2011: 191).
Biji nangka juga merupakan sumber mineral yang baik. Kandungan
mineral yang terkandung dalam biji nangka sangat bagus untuk dikonsumsi
sama layaknya dengan bahan pangan lainnya. Selain dapat dimakan dalam
bentuk utuh, biji nangka juga dapat diolah menjadi tepung. Selanjutnya dari
tepung biji nangka dapat dihasilkan berbagai olahan makanan (Nuraini, 2011:
191).
2.1.2.1 Tepung Biji Nangka
Pemanfaatan biji nangka agar lebih berdaya guna dapat dilakukan
dengan mengolah menjadi tepung. Tepung biji nangka dibuat dengan cara
memilih biji nangka yang baik terutama pada teksturnya, lalu mencuci biji
nangka di atas air mengalir. Setelah itu biji nangka direbus hingga kulit ari
dari biji nangka terkelupas. Lalu biji nangka dibersihkan, dan dipotong-
potong atau diiris tipis-tipis. Selanjutnya biji nangka dipotong –potong kecil
lalu dijemur di bawah terik matahari setelah kering biji nangka digiling
hingga halus (Nuriana, 2010).
Proses pembuatan tepung biji nangka mengalami beberapa tahap
pengolahan agar dihasilkan tepung yang berkualitas dan tidak bau. Proses
pertama dalam pembuatan tepung biji nangka adalah dengan pencucian biji
nangka. Setelah dicuci, biji nangka direbus bersama arang batok kelapa untuk
![Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/6.jpg)
14
menghilangkan bau, dengan suhu 110ºC selama kurang lebih 30 menit.
Setelah direbus, biji nangka dipisahkan dari sisa pulp yang masih menempel.
Kemudian biji nangka diiri-iris (dipotong menjadi bagian-bagian kecil). Agar
memudahkan pada proses pengeringan (Fadillah, 2008: 4).
Proses pengeringan hingga menjadi tepung biji nangka, dilakukan
dengan beberapa cara antara lain dengan cara menjemur bahan pangan di
bawah sinar matahari, yang dikenal dengan istilah pengeringan secara
alamiah atau dengan menggunakan panas buatan dalam bentuk udara yang
panas dari oven atau konstruksi pada alat pengering yang khusus untuk
pengering pada suatu bahan pangan. Pengeringan di terik matahari memang
bisa efektif, oleh karena suhu yang dicapai sekitar 35-45ºC. Iklim di wilayah
tropis merupakan sumber energi yang sangat cukup potensial. Proses
pengeringan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam biji nangka
tersebut (Sari, 2012: 22). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan proses
pengeringan dengan cara pengeringan alamiah.
Tahap terakhir adalah menggiling potongan biji nangka yang telah
dikeringkan sampai menjadi butiran halus menggunakan blender ataupun alat
penggiling lain seperti mesin penepung beras. Butiran-butiran halus tersebut
kemudian diayak dengan saringan halus dengan tiga kali pengayakan
sehingga menghasilkan tepung yang diinginkan (Sari, 2012: 23).
Tabel 2.2 Komposisi Kimia Tepung Biji Nangka
Sumber: Departemen Perindustrian RI Daftar Komposisi Bahan Makanan (2000)
Komposisi Kima Tepung Biji Nangka
Air 12,40
Protein (g) 12,19
Lemak (g) 1,12
Karbohidrat 36,77
Bahan ektra tanpa nitrogen 68,8
Serat Kasar 2,74
Abu 3,24
Pati 56,21
![Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/7.jpg)
15
2.1.2.2 Proses Pembuatan Tepung Biji Nangka
Tahapan pembuatan tepung biji nangka secara sederhana adalah
sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram alir:
Gambar 2.2 Proses Pembuatan Tepung Biji Nangka
Referensi: Pemanfaatan Tepung Biji Nangka sebagai Substitusi dalam Pembuatan
Kudapan Berbahan Dasar Tepung Terigu untuk PMT pada Balita, Sari, 2012)
![Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/8.jpg)
16
2.2 Kajian Produk
2.2.1 Kue Balapis
Kue Balapis merupakan kue basah tradisional yang berasal dari
provinsi Sulawesi Utara, Manado, dibuat oleh orang suku Minahasa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2015), kue basah
adalah kue yang dikukus (seperti kue lapis atau kue pisang); kue yang
mengandung zat cair sehingga tidak tahan lama disimpan atau cepat
busuk. Kue Balapis ini terbuat dari tepung terigu, santan dan gula, kue
ini memiliki tekstur yang berlapis-lapis. Warna balapis biasanya terdiri
dari paduan warna cokelat putih atau hijau putih. Untuk warna hijau
menggunakan pewarna alami dari air perasan daun pandan dan daun suji
yang juga memberikan aroma pada hasil jadi kue. Untuk warna
cokelatnya didapat dengan menambahkan cokelat pasta atau coklat
bubuk pada adonan. Ketika digigit terasa kenyal dan lembut, dikutip dari
(Septia, 2009).
Untuk membuat kue balapis dibutuhkan kesabaran karena tiap
lapisannya dikerjakan selapis demi selapis. Agar lapisan warnanya tidak
bercampur satu sama lain. Adonan dicetak dalam loyang segiempat.
Proses memasaknya dengan cara dikukus dengan api sedang. Ketika
matang, balapis ini tak bisa langsung dipotong karena teksturnya masih
sangat lembek saat panas, harus menunggu agar balapis dingin dulu
kemudian dapat dipotong. Kue Balapis umumnya dimakan sebagai
cemilan di pagi hari atau sore hari sebagai pelengkap hidangan santai
(Septia, 2009).
2.2.2 Bahan Utama
1. Tepung Biji Nangka
Gambar 2.3 Tepung Biji Nangka
![Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/9.jpg)
17
Tepung Biji Nangka merupakan bahan utama dalam
pembuatan kue balapis dengan menggunakan tepung biji nangka.
Tepung biji nangka digunakan sebagai bahan substitusi tepung terigu
dengan perbandingan 75%, 50% dan 25%.
2. Tepung Terigu
Gambar 2.4 Tepung Terigu
Tepung terigu merupakan salah satu bahan utama dalam
pembuatan kue balapis. Tepung terigu dipakai sebagai campuran
tepung dalam pembuatan kue balapis dengan perbandingan 75%, 50%
dan 25%.
3. Santan
Gambar 2.5 Santan
Santan adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan
berbagai adonan kue basah untuk menambah rasa, aroma dan
menjadikan kue lebih lembut dan lembab (Yanti, 2013). Santan,
cairan berlemak dan gurih dari daging buah kelapa, merupakan unsur
![Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/10.jpg)
18
penting bagi dapur Nusantara. Dari satu butir kelapa parut yang tua
(±450 gr) yang diremas-remas dengan 100 ml air bisa diperoleh 250
ml santan kental. Selanjutnya dapat diulang 3 kali berturut-turut tiap
kali dengan 200 ml air hingga diperoleh ±750 ml santain cair (Boga,
2014: 15).
4. Gula
Gambar 2.6 Gula Pasir
Peranan gula dalam pembuatan sangat penting yaitu
memberikan rasa manis pada kue balapis. Gula dihasilkan melalui
pengolahan air tebu, mempunyai kristal yang besar, memerlukan
waktu agak lama untuk larut dalam adonan.
5. Daun Suji
Gambar 2.7 Daun Suji
![Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/11.jpg)
19
Daun suji digunakan pada kue balapis untuk memberikan
warna hijau alami sekaligus memberikan aroma. Daun suji
merupakan tanaman perdu yang tingginya bisa sampai 8 meter.
Bentuk daunnya memanjang dan tersusun melingkar. Tanaman ini
sesekali berbunga. Sekilas bentuk daun mirip daun pandan, berwarna
hijau tua, bentuknya runcing polos tanpa tulang tengah. Fungsi
utamanya sebagai pewarna pada masakan.
Daun suji tidak seharum daun pandan, tapi dapat memberikan
warna hijau alami pada masakan. Cara menggunakan daun suji yaitu
dengan cara menumbuk halus, lalu diperas. Kemudian airnya dapat
langsung dipakai dalam masakan (Koki, 2010).
6. Air
Dalam membuat kue balapis air sangat penting perannya
sebagai zat pelarut bahan-bahan kue lainnya.
2.2.3 Bahan Tambahan
1. Garam
Gambar 2.8 Garam
Garam merupakan bahan tambahan yang digunakan dalam
pembuatan kue balapis untuk memberikan sedikit rasa asin.
![Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/12.jpg)
20
2.2.4 Peralatan
1. Timbangan
Gambar 2.9 Timbangan
Timbangan digunakan untuk menimbang bahan-bahan seperti
tepung, gula dan tepung biji nangka agar tepat takarannya.
2. Gelas Ukur
Gambar 2.10 Gelas Ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur bahan baku yang
berbentuk cairan seperti air dan santan dalam kue balapis.
![Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/13.jpg)
21
3. Loyang Aluminium
Gambar 2.11 Loyang Aluminium
Loyang persegi panjang digunakan sebagai cetakan kue
balapis untuk membentuk kue berbentuk persegi panjang sehingga
memudahkan pemotongan kue.
4. Panci Pengukus/Dandang
Gambar 2.12 Panci Pengukus
Panci pengukus digunakan untuk mengukus bahan makanan
yang sedang diolah. Adonan kue balapis dimasukkan perlapis setelah
air mendidih, kemudian tutup rapat.
![Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/14.jpg)
22
5. Balloon Whisk
Gambar 2.13 Balloon Whisk
Digunakan untuk mengaduk seluruh bahan kue balapis
menjadi adonan yang sempurna.
6. Baskom Plastik
Gambar 2.14 Baskom Plastik
Baskom digunakan sebagai wadah untuk mencampur bahan
baku pembuatan kue balapis, seperti tepung, gula, santan dan air.
![Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/15.jpg)
23
7. Saringan
Gambar 2.15 Saringan
Saringan digunakan untuk menyaring adonan yang masih
kasar menjadi halus.
8. Talenan dan Pisau
Gambar 2.16 Talenan dan Pisau
Talenan dan pisau digunakan untuk memotong kue balapis
menjadi beberapa bagian.
9. Ulekan
Gambar 2.17 Ulekan
Ulekan digunakan untuk menumbuk halus daun suji yang
kemudian airnya diperas untuk dijadikan pewarna hijau alami.
![Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/16.jpg)
24
2.2.5 Resep Baku
Resep kue balapis diambil dari buku “100 Resep Kue & Minuman
Khas Daerah” oleh Aan Roswaty, halaman 196:
Bahan:
Tabel 2.3 Bahan Baku
Cara membuat:
1. Campur tepung terigu dengan gula pasir dan garam, tuangi santan
sedikit demi sedikit, aduk hingga menjadi adonan yang licin.
2. Bagi adonan menjadi 2 bagian. Beri salah satu bagiannya air daun
suji.
3. Siapkan panci kukus dan didihkan airnya, masukkan loyang
persegi ukuran 15x15x7 cm yang sudah diolesi minyak dalam
panci kukus.
4. Tuang 1 sendok sayur adonan putih, ratakan, kukus hingga
mengeras. Tuang adonan hijau di atasnya, kukus lagi hingga
mengeras. Lakukan hingga adonan kedua warna habis. Kukus
hingga seluruh adonan matang, sekitar 1 jam, angkat, dinginkan.
Sajikan dengan dipotong-potong.
Jumlah Bahan
500 gr Tepung Terigu
300 gr Gula Pasir
½ sdt Garam
1.500 ml Santan (1 butir kelapa)
50 ml Air Daun Suji
![Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/17.jpg)
25
2.2.5.1 Proses pembuatan Kue Balapis
Gambar 2.18 Diagram Alir Proses Pembuatan Kue Balapis
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Timbang dan ukur semua bahan-bahan yang dibutuhkan
3. Masukkan tepung terigu, tepung biji nangka, gula dan garam, aduk rata lalu
tuangi santan sedikit demi sedikit hingga adonan tercampur rata
4. Bagi adonan menjadi 2 bagian sama rata
5. Beri salah satu bagiannya air perasan daun suji
6. Siapkan panci kukus dan didihkan airnya, masukkan loyang persegi yang
sudah diolesi minyak
7. Jika air sudah mendidih, tuang 1 sendok adonan warna putih dan ratakan,
kukus hingga mengeras
8. Setelah adonan putih mengeras, tuang adonan hijau di atasnya, kukus lagi
hingga mengeras. Lakukan hingga adonan kedua warna habis
9. Kukus hingga seluruh adonan matang sekitar 1 jam, angkat dan dinginkan.
Setelah dingin kue dapat dipotong-potong
![Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/18.jpg)
26
Gambar 2.19 Timbang Bahan
Gambar 2.20 Pencampuran Santan
![Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/19.jpg)
27
Gambar 2.21 Proses Pengadukan
Gambar 2.22 Pembagian adonan
![Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/20.jpg)
28
Gambar 2.23 Pencetakan Adonan
Gambar 2.24 Hasil Jadi Kue
![Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/21.jpg)
29
2.2.5.2 Resep Modifikasi Kue Balapis Menggunakan Tepung Biji
Nangka dengan Perbandingan 75%
Tabel 2.4 Resep Modifikasi 75% Tepung Biji Nangka
2.2.5.3 Resep Modifikasi Kue Balapis Menggunakan Tepung Biji
Nangka dengan Perbandingan 50%
Tabel 2.5 Resep Modifikasi 50% Tepung Biji Nangka
2.2.5.4 Resep Mofifikasi Kue Balapis Menggunakan Tepung Biji
Nangka dengan Perbandingan 25%
Tabel 2.6 Resep Modifikasi 25% Tepung Biji Nangka
Jumlah Bahan
333 gr Tepung Biji Nangka
167 gr Tepung Terigu
300 gr Gula Pasir
½ sdt Garam
1.500 ml Santan (1 butir kelapa)
50 ml Air Daun Suji
Jumlah Bahan
250 gr Tepung Biji Nangka
250 gr Tepung Terigu
300 gr Gula Pasir
½ sdt Garam
1.500 ml Santan (1 butir kelapa)
50 ml Air Daun Suji
Jumlah Bahan
167 gr Tepung Biji Nangka
333 gr Tepung Terigu
300 gr Gula Pasir
½ sdt Garam
1.500 ml Santan (1 butir kelapa)
50 ml Air Daun Suji
![Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/22.jpg)
30
2.3 Kerangka Berpikir
Tingkat konsumsi tepung terigu di Indonesia terus bertumbuh setiap
tahunnya, maka dibutuhkan diversifikasi pangan untuk menurunkan
ketergantungan pada tepung terigu dengan menggunakan limbah biji
nangka sebagai tepung yang lebih murah
UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI KUE BALAPIS MENGGUNAKAN
TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA
Tepung Terigu
Harga : Rp 10.000,-/Kg
Karbohidrat (per 100gr) :
77,2gr
Tepung Biji Nangka
Harga : Rp 4.750,-/Kg
Karbohidrat (per 100gr) :
36,7gr
Proses Pembuatan Kue Balapis
25%
Biaya Produksi :
Rp 18.822,-
50%
Biaya Produksi :
Rp 18.385,-
75%
Biaya Produksi :
Rp 17.947,-
Uji Organoleptik
Warna Aroma Tekstur Rasa
Pengujian oleh Panelis
3 Orang Terlatih 25 Orang Agak Terlatih
![Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · dari proses penggilingan ... sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022100307/5a75ffbf7f8b9aea3e8cead9/html5/thumbnails/23.jpg)
31
Gambar 2.25 Skema Kerangka Berpikir
Analisa
25% 50% 75%
Warna Warna Warna
Aroma Aroma Aroma
Tekstur Tekstur Tekstur
Rasa Rasa Rasa
Kesimpulan