bab 2 landasan teori 2.1 pendekatan databasethesis.binus.ac.id/doc/bab2/2008-1-00368-if-bab...
TRANSCRIPT
13
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pendekatan Database
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara
untuk mengumpulkan, mengatur, mengendalikan, dan menyebarkan informasi
ke seluruh organisasi.
Menurut James A. O’Brien (2003, p8), sistem adalah kumpulan elemen
yang saling terhubung atau berinteraksi membentuk suatu kesatuan atau
sekumpulan komponen yang saling terhubung dan bekerja sama untuk
mencapai sasaran dengan menerima input dan menghasilkan output dalam
sebuah proses transformasi yang terorganisir.
Jadi, sistem adalah kumpulan dari semua elemen yang saling
berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.2 Pengertian Data
Menurut James A. O’Brien (2003, p13), data adalah fakta – fakta atau
observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis.
Menurut Elmasri (2000, p4), data adalah fakta – fakta yang dapat
disimpan dan memiliki pengertian yang implisit.
Jadi, data adalah sesuatu yang masih bersifat mentah mengenai suatu
kejadian dan memiliki pengertian yang implisit
14
2.1.3 Pengertian Database
Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), database adalah sekumpulan
data yang mempunyai keterkaitan secara logika serta deskripsi dari data – data
tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan informasi
dari sebuah organisasi.
Menurut C.J.Date (1994,p9), database terdiri dari sekumpulan data
yang digunakan oleh aplikasi sistem dari sebuah perusahaan.
Jadi, database adalah sebuah tempat penyimpanan data tunggal yang
memiliki kapasitas besar yang dapat digunakan secara simultan oleh banyak
departemen dan pengguna.
2.1.4 Database Management System (DBMS)
Menurut Connolly dan Begg (2005,p16), Database Management
System (DBMS) adalah sebuah sistem perangkat lunak (software system) yang
memungkinkan users untuk mendefinisikan (define), menciptakan (create),
memelihara (maintain), dan mengatur (control) akses ke database.
Fasilitas – fasilitas yang disediakan oleh Database Management System
(DBMS) adalah :
1. Memungkinkan users mendefinisikan database dengan menggunakan
sebuah Data Definition Language (DDL).
2. Memungkinkan users untuk melakukan operasi insert, update, delete, dan
retrieve data dari database dengan menggunakan sebuah Data
Manipulation Language (DML).
3. Menyediakan akses yang terkontrol ke database. Contohnya :
15
a. Menyediakan sebuah sistem keamanan (security system) untuk
mencegah users yang tidak memiliki hak akses melakukan akses ke
database.
b. Menyediakan sebuah sistem yang terintegritas (integrity system) untuk
memelihara konsistensi dari data – data yang tersimpan.
c. Menyediakan sebuah concurrency control system, yang memungkinkan
pengaksesan menyebar dari database.
Menurut Connoly dan Begg (2005,p18), komponen – komponen dari
lingkungan DBMS adalah :
a. Hardware
DBMS dan aplikasi membutuhkan perangkat keras (hardware) untuk
dapat beroperasi. Perangkat keras dapat berupa sebuah personal computer,
mainframe, sampai dengan jaringan komputer. Terdapat juga perangkat
keras khusus yang bergantung pada kebutuhan organisasi dan DBMS yang
digunakan.
b. Software
Komponen perangkat lunak merupakan perangkat lunak DBMS itu
sendiri dan program aplikasi, tergabung dengan sistem operasi, termasuk
perangkat lunak jaringan apabila DBMS digunakan dalam jaringan.
c. Data
Data berperan sebagai jembatan antara komponen – komponen mesin
(machine components) dan komponen – komponen manusia (human
components).
16
d. Procedures
Procedures di sini menunjuk pada instruksi – instruksi dan peraturan
- peraturan yang mengatur rancangan dan penggunaan dari database.
Pengguna sistem dan staff yang mengatur database membutuhkan
prosedur - prosedur yang menjelaskan bagaimana cara menggunakan atau
menjalankan sistem. Prosedur – prosedur tersebut dapat berisi instruksi –
instruksi tentang bagaimana cara :
- Log on ke DBMS;
- Menggunakan fasilitas DBMS dan program aplikasi yang khusus;
- Memulai dan menghentikan DBMS;
- Membuat salinan cadangan (backup) database;
- Menangani kegagalan – kegagalan hardware atau software;
- Mengganti struktur dari sebuah tabel, mengorganisasikan kembali
database across multiple disks, meningkatkan tampilan (performance),
atau menyimpan data ke dalam penyimpanan kedua (secondary
storage).
e. People
Komponen akhir dari DBMS adalah orang (people) yang terlibat
dengan sistem tersebut. Komponen ini terdiri dari lima peran, yaitu :
Data and Database Administrators
Data Administrator (DA) bertanggung jawab terhadap pengaturan
sumber data, termasuk di dalamnya perencanaan database (database
planning), pengembangan (development) dan pemeliharaan
17
(maintenance) standardisasi, kebijakan dan prosedur, serta konseptual
atau logikal perancangan database (database design).
Database Administrator (DBA) bertanggung jawab atas realisasi
fisik (physical realization) dari database, termasuk di dalamnya
perancangan dan implementasi fisik database, kontrol keamanan dan
integritas, pemeliharaan operasional sistem, dan jaminan kepuasan
performa dari aplikasi - aplikasi untuk users.
Database Designers
Database Designers terdiri dari logical database designers dan
physical database designers. Logical database designer concerned
pada pengidentifikasian, hubungan (relationship), dan batasan –
batasan dari data yang akan disimpan di dalam database. Physical
database designer bertugas untuk menentukan cara yang harus
dilakukan agar perancangan logikal database (logical database design)
dapat direalisasikan secara fisik, meliputi :
- Pemetaan logical database design ke dalam sekumpulan tabel –
tabel dan batasan integritas (integrity constraints).
- Perancangan ukuran keamanan (security measures) yang
dibutuhkan oleh data.
Application Developers
Ketika basis data diimplementasikan, program aplikasi yang
menyediakan fungsi-fungsi yang dibutuhkan oleh pengguna akhir (end-
users) juga harus diimplementasikan. Hal tersebut merupakan tanggung
jawab dari application developers.
18
End-users
Yang termasuk end-users adalah mereka yang clients untuk
database, yang sudah dirancang dan diimplementasikan, serta
dipelihara untuk melayani kebutuhan informasi mereka.
2.1.5 Structured Query Language (SQL)
2.1.5.1 Data Definition Language (DDL)
Definisi dari DDL menurut Connolly dan Begg (2005, p40) adalah
suatu bahasa yang memungkinkan Database Administrator (DBA) atau
user untuk mendefinisikan entiti, atribut, dan relationship yang dibutuhkan
oleh suatu aplikasi serta menambahkan fungsi-fungsi khusus tertentu untuk
mempermudah atau meningkatkan keamanan datanya.
2.1.5.2 Data Manipulation Language (DML)
Definisi dari (DML) menurut Connolly dan Begg (2005,p40) adalah
suatu bahasa yang menyediakan sekumpulan operasi untuk mendukung
(support) operasi pemanipulasian dasar pada data yang terdapat di dalam
database. Proses - proses manipulasi data tersebut meliputi :
1. Penyisipan data baru ke dalam database
2. Pemodifikasian data yang disimpan di dalam database
3. Pemanggilan kembali data yang terkandung di dalam database
4. Penghapusan data dari database.
DML terdiri dari Procedural DML dan Non-Procedural DML.
Procedural DML adalah suatu bahasa yang mengijinkan user untuk
19
memberikan informasi kepada sistem mengenai data apa yang dibutuhkan
dan cara yang benar untuk melakukan pemanggilan kembali (retrieve) data.
Sementara peran dari non-procedural DML adalah sebuah bahasa yang
mengijinkan user untuk menentukan
2.1.6 Database Application Life Cycle (DBLC)
Gambar 2.1 Tahapan dari Database Application Life Cycle
20
2.1.6.1 Perencanaan Database (Database Planning)
Menurut Connolly dan Begg (2005,p285), perencanaan database
(database planning) adalah aktivitas manajemen yang memungkinkan
tahapan – tahapan dari database system development lifecycle
direalisasikan seefisien dan seefektif mungkin.
Perencanaan database harus terintegrasi dengan keseluruhan
strategi sistem informasi dari organisasi. Terdapat 3 hal pokok yang
berkaitan dengan strategi sistem informasi, yaitu :
Identifikasi rencana (plans) dan sasaran (goals) perusahaan melalui
penentuan akan sistem informasi yang dibutuhkan.
Evaluasi terhadap sistem informasi yang sedang berjalan untuk
menentukan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin dapat
menghasilkan keuntungan yang kompetitif.
Langkah penting dalam perencanaan database adalah untuk
mendefinisikan secara jelas pernyataan misi (mission statement) dari
sebuah sistem database. Pernyataan misi mendefinisikan tujuan utama dari
sistem database. Pernyataan misi membantu mengklarifikasikan tujuan dari
sistem database dan menyediakan sebuah jalur yang lebih jelas untuk
mencapai pembuatan proyek database yang efektif dan efisien. Setelah
pernyataan misi ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi
tujuan misi (mission objective). Setiap tujuan misi harus mengidentifikasi
sebuah tugas khusus yang harus didukung oleh sistem database.
21
Perencanaan database juga harus meliputi standar pengembangan
yang menentukan bagaimana data dikumpulkan, bagaimana format data
dispesifikasikan, dokumentasi apa yang dibutuhkan, dan bagaimana proses
perancangan dan implementasi dilakukan.
2.1.6.2 Definisi Sistem (System Definition)
Menurut Connolly dan Begg (2005,p286), definisi sistem (System
Definition) menggambarkan cakupan dan batasan – batasan dari aplikasi
database dan sudut pandang user (user view) yang utama. Sebelum
mencoba merancang sebuah sistem database, hal yang perlu kita lakukan
terlebih dahulu adalah mengidentifikasi batasan – batasan dari sistem dan
bagaimana sistem tersebut berhubungan dengan bagian – bagian lain dari
sistem informasi perusahaan.
2.1.6.3 Pengumpulan dan Analisa Kebutuhan (Requirements Collection and
Analysis)
Menurut Connolly dan Begg (2005,p288), pengumpulan dan analisa
kebutuhan (Requirements Collection and Analysis) adalah proses
pengumpulan dan penganalisaan informasi mengenai bagian dari organisasi
yang didukung oleh sistem database, dan penggunaan informasi tersebut
untuk mengidentifikasi kebutuhan user akan sistem yang baru.
Tahapan ini meliputi pengumpulan dan penganalisaan informasi
mengenai bagian dari perusahaan yang menggunakan database. Teknik
untuk mengumpulkan informasi ini disebut teknik penemuan fakta (fact-
22
finding techniques). Informasi yang dikumpulkan untuk setiap sudut
pandang user utama (major user view) meliputi :
Deskripsi dari data yang digunakan atau dihasilkan (generated);
Rincian (details) mengenai bagaimana data digunakan atau dihasilkan;
Beberapa kebutuhan tambahan untuk sistem database yang baru.
Informasi ini kemudian dianalisa untuk mengidentifikasi kebutuhan
(requirements) atau fitur (feature) yang akan disertakan dalam sistem
database yang baru.
Ada bermacam-macam cara yang dapat digunakan untuk membuat
perincian kebutuhan (requirement specification) menjadi lebih terstruktur:
Structur Analysis and Design (SAD)
Data Flow Diagram (DFD)
Hierarchical Input Process Output (HIPO) Charts.
Aktivitas penting lainnya dalam tahapan ini adalah menentukan
bagaimana caranya menangani lebih dari satu sudut pandang user (user
view) dalam sistem database. Terdapat 3 pendekatan utama dalam
mengatur kebutuhan dari aplikasi database dengan sudut pandang user
yang banyak (multiple user view), yaitu:
1. Pendekatan Terpusat (Centralized Approach)
Kebutuhan dari tiap sudut pandang user (user view)
digabungkan menjadi sekumpulan kebutuhan untuk sistem database
yang baru. Sebuah data model yang merepresentasikan seluruh sudut
pandang user (user views) dibuat pada tahap perancangan database
(database design).
23
2. Pendekatan Integrasi Sudut Pandang (View Integration Approach)
Kebutuhan untuk setiap sudut pandang user (user view)
digunakan untuk membangun model data terpisah untuk
merepresentasikan user view tersebut. Hasil dari model data tersebut
nantinya digabungkan dalam tahap percancangan database (design
database).
3. Kombinasi dari kedua pendekatan di atas.
2.1.6.4 Perancangan Database (Database Design)
Menurut Connolly dan Begg (2005,p291), perancangan database
(Database Design) adalah proses pembuatan sebuah rancangan (design)
yang akan mendukung tujuan dan operasi sebuah perusahaan.
Pendekatan dalam perancangan database (design database) :
Bottom-Up
Pendekatan bottom-up dimulai dari atribut dasar (yaitu
properties dari entitas dan relationship), yang melalui analisa dari
penggabungan antar atribut dikelompokkan ke dalam suatu relasi yang
merepresentasikan tipe dari entitas dan hubungan (relationship) antar
entitas. Pendekatan ini digunakan untuk merancang database yang
sederhana dengan jumlah atribut yang relatif sedikit.
Top-Down
Pendekatan top-down diawali dengan pengembangan
(development) model data (data models) yang mengandung beberapa
entitas dan hubungan tingkat tinggi (high-level entities and
24
relationships) dan kemudian menggunakan pendekatan top-down secara
berturut – turut untuk mengidentifikasi entitas, hubungan, dan atribut –
atribut yang terkait di dalamnya dengan tingkatan yang lebih rendah
(lower-level).
Inside-Out
Pendekatan inside-out berhubungan dengan pendekatan bottom-
up tetapi sedikit berbeda pada bagian pengidentifikasian awal dengan
entitas utama dan kemudian menyebar ke entitas, hubungan
(relationship), dan atribut - atribut terkait lainnya yang telah lebih
dahulu diidentifikasi.
Mixed Strategy
Pendekatan mixed strategy menggunakan pendekatan bottom-up
dan top-down untuk bagian – bagian yang berbeda sebelum pada
akhirnya menggabungkan seluruh bagian – bagian tersebut.
2.1.6.5 Data Modeling
Dua kegunaan utama dari data modeling adalah untuk membantu
dalam memahami arti (semantik) dari data dan untuk memfasilitasi
komunikasi mengenai kebutuhan informasi.
Kriteria untuk menghasilkan model data yang optimal :
Validitas Struktural (Structural Validity)
Konsistensi dengan cara dari perusahaan dalam mendefinisikan
dan mengorganisir informasi.
25
Kesederhanaan (Simplicity)
Mudah dimengerti baik oleh professional sistem informasi
maupun pengguna non-teknik.
Ketepatan (Expressibility)
Kemampuan untuk membedakan antara data yang berlainan,
relationship antar data, dan batasan – batasan (constraint).
Tidak rangkap (Nonredundancy)
Pengeluaran informasi yang tidak berhubungan, dengan kata
lain, representasi dari setiap bagian informasi hanya satu kali.
Digunakan bersama (Shareability)
Tidak khusus untuk aplikasi atau teknologi tertentu dan dengan
demikian dapat digunakan oleh banyak pengguna.
Perluasan Penggunaan (Extensibility)
Kemampuan untuk menyusun dan mendukung kebutuhan
(requirements) baru dengan pengaruh (effect) yang minimal terhadap
user yang sudah ada.
Integritas (Integrity)
Konsistensi dengan cara yang digunakan perusahaan dalam
menggunakan dan mengatur informasi.
Representasi Diagram (Diagrammatic Representation)
Kemampuan untuk merepresentasikan sebuah model dengan
menggunakan sebuah notasi diagrammatic yang mudah dimengerti.
26
2.1.6.6 Pemilihan DBMS (DBMS Selection)
Menurut Connolly dan Begg (2005,p295), DBMS selection adalah
proses pemilihan DBMS yang sesuai untuk mendukung sistem database.
Langkah – langkah utama dalam memilih DBMS adalah sebagai
berikut :
Menentukan terminologi dari studi referensi (Define Terms of
Reference of study).
Mendaftarkan dua atau tiga produk (Shortlist two or three products).
Mengevaluasi produk (Evaluate products).
Merekomendasikan pilihan dan membuat laporan (Recommend
selection and produce report).
2.1.6.7 Perancangan Aplikasi (Application Design)
Menurut Connolly dan Begg (2005,p299), perancangan aplikasi
(application design) adalah perancangan antar muka pemakai (user
interface) dan program - program aplikasi yang menggunakan dan
memproses database.
Perancangan database dan aplikasi merupakan serangkaian aktifitas
paralel dalam database application lifecycle.
Ada dua aspek dalam perancangan aplikasi, yaitu transaction
design dan user interface design.
27
1. Transaction Design
Transaksi adalah suatu atau serangkaian aksi yang dilakukan
oleh user tunggal atau program aplikasi tunggal, yang mengakses atau
mengubah isi dari database.
Kegunaan dari transaction design adalah untuk mendefinisikan
dan mendokumentasikan karakteristik tingkat tinggi dari transaksi –
transaksi yang dibutuhkan pada database, meliputi:
o Data yang akan digunakan oleh transaksi;
o Karakteristik fungsional dari suatu transaksi;
o Output transaksi;
o Kepentingan users;
o Tingkat kegunaan yang diharapkan;
Terdapat tiga tipe transaksi, yaitu :
• Retrieval Transactions digunakan untuk pemanggilan kembali
(retrieve) data untuk ditampilkan di layar atau untuk menghasilkan
suatu laporan.
• Update Transactions digunakan untuk menyisipkan records baru,
menghapus records lama, atau memodifikasi records yang sudah
ada di dalam database.
• Mixed Transactions meliputi retrieval transactions dan update
transactions.
2. User Interface Design Guidelines
Beberapa aturan pokok dalam pembuatan user interface :
28
o Meaningful title
Informasi yang disampaikan melalui judul haruslah jelas dan
mengidentifikasi tujuan dari form atau report tanpa mengandung
makna yang ambigu.
o Comprehensible instructions
Terminologi yang familiar harus digunakan dalam
menyampaikan instruksi – instruksi. Instruksi tersebut harus bersifat
singkat atau ringkas, dan ketika dibutuhkan informasi tambahan,
maka harus disediakan help screen. Instruksi harus ditulis dengan
gaya tata bahasa yang konsisten dengan menggunakan pola (format)
yang standar.
o Logical grouping and sequencing of fields
Field yang saling berhubungan ditempatkan pada form atau
report yang sama. Urutan field harus logis dan konsisten.
o Visually appealing layout of the form atau report
Form atau report harus menampilkan interface yang menarik
kepada user. Jika form yang ada di layar memiliki hardcopy, maka
tampilan dari form dan hardcopy haruslah sama.
o Familiar field labels
Label field yang digunakan, haruslah familiar. Contohnya jika
“Sex” diganti dengan “Gender”, mungkin akan menyebabkan
beberapa users menjadi bingung.
29
o Consistent terminology and abbreviations
Terminologi atau singkatan – singkatan yang digunakan,
haruslah bersifat konsisten.
o Consistent use of colors
Warna harus digunakan secara konsisten.
o Visible space and boundaries for data-entry fields
Seorang user haruslah mengetahui jumlah dari tempat yang
tersedia untuk setiap field yang ada. Hal ini nantinya akan
membantu user mempertimbangkan format untuk data, sebelum
memasukkan nilai (values) ke dalam sebuah field.
o Convenient cursor movement
Seorang user harus dapat dengan mudah mengidentifikasi
operasi yang dibutuhkan dengan menggerakkan sebuah kursor di
sepanjang form atau report. Mekanisme – mekanisme yang
sederhana seperti penggunaan tab key, arrows, atau mouse pointer
haruslah digunakan.
o Error correction for individual characters and entire fields
Seorang user harus dapat dengan mudah mengidentifikasi
operasi yang dibutuhkan untuk membuat perubahan pada bahagian
(fields) nilai (values). Mekanisme – mekanisme yang sederhana
seperti penggunaan Backspace key atau overtyping haruslah
tersedia.
30
o Error messages for unacceptable values
Jika seorang user mencoba memasukkan data yang tidak
benar ke dalam sebuah field, sebuah pesan kesalahan (error
message) haruslah ditampilkan.
o Optional fields marked clearly
Optional fields haruslah diidentifikasikan dengan jelas kepada
user dengan menggunakan sebuah label field yang sesuai, atau
menampilkan field dengan menggunakan sebuah warna yang
mengindikasikan tipe dari field tersebut. Optional fields harus
ditempatkan setelah required fields.
o Explanatory messages for fields
Ketika user meletakkan kursor pada suatu field, maka
keterangan mengenai field tersebut haruslah muncul di layar, seperti
sebuah window status bar.
o Completion signal
Merupakan indikator yang menjelaskan bahwa proses
pengisian fields pada suatu form telah selesai dilaksanakan.
2.1.6.8 Prototyping
Menurut Connolly dan Begg (2005,p304), prototyping adalah
proses pembuatan sebuah model kerja dari suatu sistem database.
Tujuan utama dari pembuatan prototyping sistem database adalah
untuk mengidentifikasi fitur (feature) dari sistem yang berjalan dengan
baik.
31
Terdapat dua macam strategi prototyping yang umum digunakan
pada saat ini, yaitu :
• Requirements prototyping menggunakan prototype untuk menentukan
kebutuhan dari sistem database yang diinginkan, dan ketika kebutuhan
itu terpenuhi, maka prototype akan dibuang.
• Evolutionary prototyping digunakan untuk tujuan yang sama.
Perbedaannya, prototype tidak dibuang, namun dengan pengembangan
lebih lanjut, menjadi sistem database yang bekerja.
2.1.6.9 Implementation
Menurut Connolly dan Begg (2005,p304), implementation adalah
realisasi fisik dari perancangan database dan aplikasi.
Implementasi database diperoleh dengan menggunakan Data
Definition Language (DDL) dari DBMS terpilih (selected DBMS) atau
Graphical User Interface (GUI), yang menyediakan fungsionalitas yang
sama ketika menyembunyikan kalimat – kalimat DDL tingkat rendah (low
level). Kalimat – kalimat DDL digunakan untuk menciptakan struktur
database dan file database yang kosong (empty database files). Pada
tahapan ini, diimplementasikan juga sudut pandang (user views) yang
spesifik atau khusus.
32
2.1.6.10 Data Conversion and Loading
Menurut Connolly dan Begg (2005,p305), data conversion and
loading adalah proses pemindahan data yang sudah ada ke dalam database
baru, dan pengubahan aplikasi – aplikasi yang sudah ada untuk dijalankan
di database baru. Tahapan ini dibutuhkan hanya pada saat sebuah sistem
database baru menggantikan sistem database yang lama.
2.1.6.11 Testing
Menurut Connolly dan Begg (2005,p305), testing adalah proses
menjalankan sistem database yang bertujuan untuk menemukan kesalahan
– kesalahan (errors) yang ada. Proses ini menggunakan strategi
perencanaan tes dengan teliti dan data yang realistis.
2.1.6.12 Operational Maintenance
Menurut Connolly dan Begg (2005,p306), operational maintenance
adalah proses pengawasan dan pemeliharaan sistem setelah dilakukan
instalasi.
Pada tahap – tahap sebelumnya, sistem database sudah
diimplementasi dan diuji secara penuh. Pada saat ini sistem bergerak ke
sebuah tahap pemeliharaan, yang melibatkan aktivitas – aktivitas berikut
ini:
Pengawasan performa sistem. Jika performa turun melampaui batas
yang dapat diterima, maka perlu dilakukan perubahan atau pengaturan
ulang database.
33
Pemeliharaan dan pembaharuan sistem database (jika dibutuhkan).
2.1.7 Tahap – Tahap Perancangan Database
2.1.7.1 Perancangan Konseptual
Tahapan ini merupakan proses pembuatan model informasi yang
digunakan dalam sebuah perusahaan yang tidak tergantung pada semua
masalah fisik. Awal tahap ini dimulai dengan pembuatan conceptual data
model perusahaan yang secara keseluruhan bebas dari detail implementasi
seperti DBMS yang digunakan, program aplikasi, bahasa pemrograman,
platform untuk hardware, tingkat kinerja, maupun bentuk masalah fisik
lainnya.
Beberapa data lokal conceptual model meliputi:
1. Tipe entitas
2. Tipe relationship
3. Attribute dan domain attribute
4. Primary key dan alternate keys
5. Batasan integritas
Perancangan konseptual data model terdiri dari 6 tahap sebagai
berikut :
Penentuan entity (entitas) pada basis data
Pendefinisian relationship (hubungan) antar entitas
Mengidentifikasi attribute dengan entitas atau tipe relationship
Menentukan domain attribute
Menentukan attribute kandidat dan primary key
34
Melakukan validasi local conceptual model terhadap user transactions
2.1.7.2 Perancangan Logikal
Perancangan basis data secara logikal merupakan proses pembuatan
model informasi yang digunakan perusahaan berdasarkan pada model data
khusus, tetapi bebas dari DBMS tertentu dan masalah fisik lainnya.
Sepanjang proses mengembangkan logical data model, model diuji
dan divalidasi terhadap kebutuhan user. Teknik dari normalisasi digunakan
untuk menguji ketepatan dari logikal data model. Normalisasi memastikan
bahwa hubungan(relations) yang diperoleh dari data model tidak
menampilkan redundancy model, yang dapat mengakibatkan update
keganjilan(update anomalies) ketika diimplementasikan. Logikal data
model perlu juga diuji untuk memastikan bahwa logikal data model
mendukung transaksi yang ditetapkan oleh user.
Model data logikal merupakan sumber informasi untuk tahap
perancangan physical, menyediakan suatu kendaraan bagi perancang
physical database untuk melakukan pertukaran yang sangat perancangan
basis data yang efisien.
Perancangan logical data model terdiri dari 5 tahap, yaitu :
a. Memindahkan fitur – fitur yang tidak kompatible dengan relational
model (optional step)
b. Memperoleh hubungan dari lokal logikal data model
c. Menvalidasi hubungan dengan menggunakan normalisasi
d. Menvalidasi hubungan terhadap user transactions
35
e. Mendefinisikan batasan integritas
2.1.7.3 Perancangan Fisikal
Perancangan basis data secara fisik merupakan proses pembuatan
deskripsi dari implementasi database pada secondary storage yang
menjelaskan basis relasi, organisasi file, dan indeksnya yang digunakan
untuk memperoleh akses pada data yang efisien, dan masalah integritas
lainnya yang berkaitan, dan menentukan mekanisme security. Tahap ini
memungkinkan perancang untuk menentukan bagaimana basis data
diimplementasikan. Oleh karena itu, rancangan fisikal dirancang untuk
DBMS yang khusus. Antara rancangan logikal dan fisikal terdapat
keterkaitan, hal ini disebabkan karena keputusan yang diambil selama
perancangan fisikal untuk meningkatkan kinerja bisa mempengaruhi
logical data model.
Secara umum, tujuan yang utama dari fisikal database design
adalah menguraikan bagaimana kita bermaksud untuk secara fisik
melaksanakan logical database design. Untuk model relational, ini
meliputi:
1. Membentuk suatu set dari tabel - tabel relational dan batasan – batasan
pada tabel – tabel tersebut dari informasi yang diperkenalkan pada
logical data model.
2. Mengidentifikasikan secara spesifik struktur penyimpanan dan metode
akses untuk data untuk mencapai performa yang optimal untuk sistem
database.
36
3. Merancang perlindungan keamanan untuk sistem.
Secara ideal, conceptual dan logical database design untuk sistem
yang besar harus dipisahkan dari fisikal design untuk 3 alasan:
a. Berhadapan dengan suatu pokok yang berbeda – the what, not the how
b. Dilakukan pada waktu yang berbeda – the what harus dimengerti
sebelum the how dapat ditentukan
c. Memerlukan kemampuan yang berbeda, yang sering ditemukan pada
orang yang berbeda.
Perancangan fisikal database design meliputi 3 tahap, yaitu:
1. Menterjemahkan global logical data model untuk target DBMS
2. Merancang penyajian fisikal
3. Merancang mekanisme keamanan
2.1.8 Normalisasi
Menurut Connoly dan Begg ( 2005, p388 ), normalisasi adalah suatu
teknik untuk menghasilkan sekumpulan relasi dengan properti – properti yang
berdasar pada kebutuhan – kebutuhan data dari sebuah perusahaan.
2.1.8.1 Tujuan Normalisasi
Tujuan dari normalisasi adalah untuk mengidentifikasi sekumpulan
relasi yang mendukung kebutuhan – kebutuhan data sebuah perusahaan.
Karakteristik dari sekumpulan relasi yang sesuai, meliputi hal – hal berikut
ini:
37
Jumlah minimal dari atribut – atribut dibutuhkan untuk mendukung
kebutuhan – kebutuhan data dari perusahaan;
Atribut – atribut yang memiliki relasi logikal yang dekat (digambarkan
sebagai ketergantungan fungsional (functional dependency)) ditemukan
pada relasi yang sama;
Minimal redundansi dengan setiap atributnya direpresentasikan hanya
sekali dengan atribut yang membentuk sebagian atau seluruh foreign
keys, yang penting untuk menggabungkan relasi-relasi yang
berhubungan.
2.1.8.2 Proses Normalisasi
Normalisasi adalah suatu teknik formal untuk menganalisa relasi,
berdasarkan primary key dari relasi-relasi tersebut (atau candidate key) dan
berdasarkan ketergantungan fungsional. Teknik ini meliputi serangkaian
aturan yang dapat digunakan untuk menguji relasi invidividual, sehingga
sebuah database dapat dinormalisasikan ke dalam tingkatan apapun. Ketika
persyaratan tidak terpenuhi, relasi yang tidak sesuai dengan persyaratan
harus didekomposisi menjadi relasi-relasi yang secara individual memenuhi
persyaratan normalisasi.
Tiga bentuk normal (normal forms) yang pada awalnya
dikemukakan adalah First Normal Form (1NF), Second Normal Form
(2NF), dan Third Normal Form (3NF). Perlu diketahui, untuk membuat
relasi pada model data relasional hanya membutuhkan First Normal Form
(1NF). Semua normal form selanjutnya adalah langkah opsional. Tetapi
38
untuk menghindari update anomaly (masalah yang dapat timbul pada relasi
– relasi yang memiliki data – data yang berulang), disarankan untuk
melanjutkan proses normalisasi setidaknya sampai Third Normal Form
(3NF).
2.1.8.2.1 Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
Menurut Connolly dan Begg (2005,p419), sebuah relasi
tergolong BCNF, jika dan hanya jika, seluruh key merupakan candidate
key.
2.1.8.2.2 First Normal Form (1NF)
Menurut Connolly dan Begg (2005,p403), unnormalized form
(UNF) adalah sebuah tabel yang mengandung satu atau lebih groups
yang berulang. First Normal Form adalah sebuah relasi di mana
interseksi dari setiap baris dan kolom berisi satu dan hanya satu nilai.
2.1.8.2.3 Second Normal Form (2NF)
Menurut Connolly dan Begg (2005,p407), sebuah relasi yang
terdapat pada 1 NF dan pada tiap atribut yang bersifat non-primary-key,
memiliki ketergantungan fungsional yang penuh terhadap primary key.
39
2.1.8.2.4 Third Normal Form (3NF)
Menurut Connolly dan Begg (2005,p409), sebuah relasi yang
terdapat pada 1NF dan 2NF, dimana tidak ada atribut non-primary-key
yang memiliki ketergantungan transitif terhadap primary key.
2.1.9 Entity – Relationship Modeling
Menurut Connolly dan Begg dan Begg (2005,p342), ER Model adalah
model konseptual yang menjabarkan hubungan antara penyimpan data dan
hubungan data. ER modeling merupakan sebuah pendekatan top – down pada
desain basis data yang dimulai dengan mengidentifikasi data penting yang
disebut entitas(entity) dan hubungan (relationship) antara data yang harus
direpresentasikan dalam model. Kemudian ditambahkan detil lebih sebagai
informasi yang kita ingin simpan tentang entitas dan hubungannya yang
disebut atribut (attributes) dan segala constraints pada entities, relationship,
dan attributes.
2.1.9.1 Tipe Entitas (Entity Type)
Menurut Connolly dan Begg (2005,p343), entity type adalah
sekumpulan objek – objek dengan sifat (property) yang sama, yang
didentifikasikan dengan keberadaan yang independent di perusahaan.
40
2.1.9.2 Tipe Relasi (Relationship Type)
Menurut Connolly dan Begg (2005,p346), relationship type adalah
sekumpulan keterhubungan (meaningful associations) yang memiliki arti
antara tipe entitas (entity type).
2.1.9.3 Atribut (Attributes)
Menurut Connolly dan Begg (2005,p350), attribute adalah bagian
dari sebuah entitas atau tipe relationship. Domain atribut (attribute domain)
adalah kumpulan nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut.
Macam – macam atribut :
Simple Attribute, yaitu atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal
dengan keberadaan yang bebas (independent) dan tidak dapat dibagi
menjadi bagian yang lebih kecil lagi. Dikenal juga dengan nama Atomic
Attribute.
Composite Attribute, yaitu atribut yang terdiri dari beberapa komponen,
di mana masing – masing komponen memiliki keberadaan yang bebas
(independent). Contohnya atribut Address dapat terdiri dari Street, City,
PostCode.
Single-Valued Attribute, yaitu atribut yang mempunyai nilai tunggal
untuk setiap kejadian. Contohnya entitas Branch memiliki satu nilai
untuk atribut branchNo pada setiap kejadian.
Multi-Valued Attribute, yaitu atribut yang mempunyai beberapa nilai
untuk setiap kejadian. Contohnya entitas Branch memiliki beberapa
nilai untuk atribut telpNo pada setiap kejadian.
41
Derived Attribute, yaitu atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari
satu atau beberapa atribut lainnya, dan tidak harus berasal dari satu
entitas.
2.1.9.4 Kunci (Keys)
Jenis- jenis kunci (keys) dalam database Menurut Connolly dan
Begg (2005,p354):
1. Candidate Key, yaitu jumlah minimal atribut – atribut yang dapat
mengidentifikasikan setiap records secara unik
2. Primary Key, yaitu Candidate Key yang dipilih untuk
mengidentifikasikan setiap records dari suatu entitas secara unik.
3. Composite Key, yaitu Candidate Key yang terdiri dari dua atau lebih
atribut.
2.1.9.5 Structural Constraints
Batasan utama pada relationship disebut multiplicity, yaitu jumlah
(range) dari kejadian yang mungkin terjadi pada suatu entitas yang
terhubung ke satu kejadian dari entitas lain yang berhubungan melalui
suatu relationship.
Relationship yang paling umum adalah binary relationship. Macam
– macam binary relationship, yaitu :
One-to-One (1 : 1).
One-to-Many (1 : *).
Many-to-Many (* : *).
42
Multiplicity for Complex Relationship.
2.1.10 Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diagram atau diagram aliran data adalah alat yang
menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang
dilakukan oleh sistem tersebut.
Dalam diagram aliran data terdiri beberapa tingkatan yaitu:
• Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD dimana sistem
terdiri satu proses. Pada tahap ini terlihat semua eksternal entiti yang
berinteraksi dengan sistem dan data flow, antara eksternal entiti dengan
sistem. Diagram konteks memberikan gambaran keseluruhan sistem.
• Diagram Nol
Diagram nol menggambarkan proses – proses penting yang terdapat
pada suatu sistem. Diagram nol sudah menunjukkan data store yang
digunakan. Setiap proses yang digambarkan diberi nomor yang terdiri dari
satu digit. Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya
(functional primitive), ditambahkan * pada akhir nomor proses.
• Diagram Rinci
Diagram rinci merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level
di atasnya. Pada diagram rinci, nomor proses menunjukkan tingkat
rinciannya.
43
DFD (menurut Whitten, Bentley, Dittman) terdapat tiga simbol dan satu
koneksi:
• Persegi empat tumpul, lingkaran atau lonjong menyatakan proses atau
bagaimana tugas dikerjakan. (PROSES)
PROSES
PROSES
PROSES
• Persegi empat menyatakan agen eksternal – batasan sistem tersebut.
(INTERFACE)
EKSTERNAL
• Kotak dengan ujung terbuka menyatakan data store, atau disebut file atau
database. (DATA)
• Panah menyatakan aliran data, atau input dan output, ke dan dari proses
tersebut.
DATA FLOW
2.1.11 Flowchart
Menurut Mulyadi (1993, p60), flowchart atau bagan alir adalah simbol
– simbol standart yang digunakan oleh bagian analisis sistem untuk membuat
suatu bagan alir yang menggambarkan sistem tertentu. Flowchart melukiskan
44
suatu aliran kegiatan dari awal hingga akhir mengenai suatu langkah – langkah
dalam penyelesaian suatu masalah.
2.1.11.1 Cross Functional Flowchart
Ketika suatu flowchart menguraikan suatu proses di mana sejumlah
orang yang berbeda, departemen, atau area fungsional dilibatkan, kadang –
kadang sulit untuk menjejaki pihak yang bertanggung jawab untuk masing
– masing langkah. Suatu manfaat teknik tambahan untuk pekerjaan yang
mengikuti jalan ini, dan untuk meneliti seringnya suatu proses ‘yang
diserahkan’ ke orang yang berbeda, akan membagi flowchart ke dalam
kolom – kolom. Kepalai masing – masing kolom dengan nama dari fungsi
atau orang yang dilibatkan dalam proses, dan setiap kali orang tersebut
menyelesaikan suatu pertunjukan tindakan dalam kolom mereka. Ini
digambarkan dalam flowchart di bawah cover suatu proses sederhana.
Penggunaan Cross Functional Flowcharts untuk menunjukkan
hubungan antara suatu proses bisnis dan unit fungsional(seperti
departemen) yang bertanggang jawab untuk proses tersebut.
Terdapat dua (2) jenis Cross-Functional Flowchart:
• Cross-Functional Horizontal
Pada tampilan horisontal, kumpulan yang mewakili unit
fungsional digambarkan secara horisontal (dari kiri sampai kanan).
45
• Cross-Functional Vertical
Pada tampilan vertikal, kumpulan yang mewakili unit
fungsional digambarkan secara vertikal (dari atas sampai bawah).
Simbol yang digunakan dalam Cross Functional Flowchart:
1. Simbol Proses (Process)
PROSES
2. Simbol Keputusan (Desicion)
DESICION
3. Simbol Penunjuk (On-Page Reference)
PAGE
4. Simbol Konektor (Dynamic Connector)
5. Simbol Kumpulan Fungsi (Functional Band)
<Process Name>
<Function>
• <Process Name> merupakan nama proses yang akan diuraikan.
• <Function> merupakan suatu unit fungsi yang akan bertanggung
jawab atas suatu proses
46
6. Simbol Tahap (Phase)
2.1.12 State Transition Diagram (STD)
Menurut Jeffrey A. Et al (1996,p364), State Transition Diagram adalah
suatu diagram yang menggambarkan bagaimana suatu proses dihubungkan satu
sama lain dalam waktu yang bersamaan. State Transition Diagram
digambarkan dengan sebuah state yang berupa komponen sistem yang
menunjukkan bagaimana kejadian – kejadian tersebut dari satu state ke state
lain.
Ada dua macam simbol yang menggambarkan proses dalam STD,
yaitu:
• Gambar persegi panjang menunjukkan state dari sistem
• Gambar panah menunjukkan transisi antar state. Tiap panah diberi label
dengan ekspresi aturan. Label yang di atas menunjukkan kejadian yang
menyebabkan transisi yang terjadi. Label yang di bawah menunjukkan aksi
yang terjadi akibat dari kejadian tadi.
47
2.2 Teori – Teori Khusus
2.2.1 Web Database
2.2.1.1 Internet
Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley(2001,p22), internet
adalah suatu mekanisme untuk menghubungkan jaringan komputer
bersama-sama, suatu integrasi dari jaringan-jaringan komputer dengan
menerapkan standard protocol komunikasi dimana jaringan jaringan
komputer dapat berkomunikasi. Protokol komunikasi merupakan
sekumpulan aturan yang berkomunikasi antara komputer yang ada.
Jaringan komputer yang berbeda sering menggunakan protocol yang
berbeda. Internet menerapkan sekumpulan standard protocol, yang disebut
TCP-IP (Transmission Control Protocol-Internet Protocol) yang
mengijinkan jaringan komputer yang berbeda untuk berkomunikasi dengan
yang lain. Masing-masing komputer pada internet memiliki alamat yang
unik, yang disebut IP(Internet Protocol) address yang berupa angka-angka.
Internet mendukung beberapa tipe server, seperti:
a. FTP (File Transfer Protocol) servers, yang mendukung pemindahan
(transfer) file di antara direktori-direktori file pada user dan server
komputer.
b. Gopher Servers, yang mengijinkan user untuk sedikit mencari
penyimpanan data.
c. Mail servers, yang mengijinkan e-mail (electronic mail) dikirim di
antara user melalui internet.
48
d. News servers, yang dapat diakses untuk memposting ke grup - grup
diskusi berita.
e. Web servers, yang digunakan untuk mengimplementasi web itu sendiri.
2.2.1.2 Transmission Control Protocol (TCP) / Internet Protocol (IP)
Transmission Control Protocol (TCP) / Internet Protocol (IP)
menentukan aturan – aturan dan mekanisme – mekanisme dimana
komputer yang terhubung bisa membagi data-data melewati jaringan.
TCP/IP berhubungan dengan :
- Bagaimana hosts mencari satu sama lain;
- Bagaimana hosts menetapkan sebuah koneksi;
- Bagaimana hosts menggunakan koneksi untuk mengirimkan data
dengan urutan yang tepat dan tanpa terjadi kesalahan.
Protocols berbeda yang digunakan pada internet beroperasi pada
tingkatan yang berbeda membentuk sebuah Protocol Stack. Berikut ini
adalah TCP/IP Protocol Stack yang disederhanakan, tempat di mana
TCP/IP Protocols diselipkan di antara application specific protocols dan
network specific protocols.
a. Application Layer – Pada tingkat tertinggi, protocols berkaitan dengan
pembuatan aplikasi – aplikasi atau tugas – tugas yang khusus, seperti
pengiriman files atau email antar komputer (contohnya Telnet, FTP,
dan Gopher).
b. Transport Layer - Pada tingkat di bawah application layer, protocols
berkaitan dengan komunikasi antar hosts.
49
c. Internet Layer – pada tingkat ini, IP protocol berkaitan dengan
transmisi dari pesan – pesan individual antar hosts.
d. Network Interface Layer – pada layer ini, protocols khusus
diperuntukkan bagi tipe – tipe jaringan yang berbeda, seperti Ethernet,
X.25, ATM.
2.2.1.3 IP (Internet Protocol) Address
IP(Internet Protocol) address adalah alamat yang unik yang
digunakan oleh TCP/IP protocol untuk mengidentifikasikan masing-masing
komputer yang terhubung ke internet sehingga memungkinkan suatu
komputer untuk saling berkomunikasi dengan komputer yang lain dengan
internet.
Suatu IP address meliputi nomor-nomor yang mengidentifikasikan
jaringan dimana host itu tersambung, dan nomor-nomor yang
mengidentifikasi host itu sendiri.
• Simbol IP address disusun dari daftar nama-nama yang dipisahkan
dengan dots(.).
• Nama pertama adalah sebagai host.
• Kemudian diikuti oleh daftar nama-nama daerah (domain). Contoh
nama domain yang sering digunakan adalah uk(United Kingdom),
de(Germany), gr(Greece), edu(Educational Organization).
• Nama-nama domain diurutkan dari kiri ke kanan, dari yang spesifik ke
yang umum (general). (tanpa titik koma atau tanda titik)
50
2.2.1.4 Web
Web adalah suatu aplikasi pada internet yang menyediakan cara
sederhana untuk mengakses informasi dan menjalankan program-program
yang tersimpan pada komputer-komputer yang terhubung melalui internet.
Web memiliki memory di dalam, dimana informasi dapat diwakili,
disimpan, dan diakses. Web dijalankan oleh program pada komputer yang
terhubung ke internet. Tujuan dari program tersebut adalah untuk membuat
beberapa komputer bertindak sebagai ‘Web Server’,yaitu komputer yang
menyediakan informasi dan layanan yang dapat diakses pada Web.
Program lain yang membuat komputer bertindak sebagai ‘Web Clients’,
yaitu komputer yang memungkinkan user untuk mengakses program-
program dan informasi yang tersimpan pada Web. Web-servers dan Web-
clients berkomunikasi melalui internet.
Konsep-konsep dalam Web:
• Hypermedia – Format dimana informasi disimpan pada Web.
• HTML – Bahasa yang digunakan untuk hypermedia.
• URL – alamat yang digunakan untuk mengakses sumber- sumber web
seperti dokumen dan program hypermedia.
• HTTP – protocol yang digunakan untuk mengakses sumber – sumber
web
• Gateways – suatu alat yang diakses dari web.
51
2.2.1.5 Browsers
Browser secara khusus digunakan untuk menampilkan document
web dan mengikuti link-link yang digunakan untuk mengakses document
web lain atau untuk berpindah diantara bagian-bagian yang berbeda dari
document web. Browser termasuk software standar, biasa tersedia bersama
sistem operasi.
2.2.1.6 URL (Universal Resource Locator)
URL(Universal Resource Locator) adalah alamat unik yang
dimiliki masing-masing sumber web yang dapat diakses. URL boleh
mengalamatkan beberapa tipe sumber yang berbeda yang tersedia pada
internet. URL untuk suatu sumber akan terkirim dari web server
menggunakan HTTP protocol.
2.2.1.7 HTTP (HyperText Transfer Protocol)
HTTP adalah protocol yang mana suatu koneksi antara browser dan
client ditetapkan dan digunakan. Pemindahan (transfer) data dari suatu
server ke suatu client dengan menggunakan http akan diaktifkan oleh
client.
2.2.1.8 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)
Menurut Valade J. (2004, p9),PHP merupakan bahasa scripting
yang bersifat open source dan dirancang untuk pengembangan situs web.
Awalnya, PHP dimulai dari peralatan personal home page yang
52
dikembangkan oleh Rasmus Lerdorf. PHP ternyata sangat berguna dan
terkenal, dan berkembang dengan cepat menjadi bahasa penuh fitur yang
banyak digunakan orang – orang sampai sekarang. Sesuai dengan namanya
Hypertext Preprocessor, PHP mewakili kemampuannya yang luar biasa,
yaitu memproses halaman web sebelum ditampilkan.
Kepopuleran PHP terus berkembang karena kelebihan –
kelebihannya, antara lain:
• Cepat : pada situs web, karena menggunakan kode HTML, waktu
proses dalam menampilkan sebuah halaman web menjadi pendek.
• Gratis : PHP mampu membuktikan sekalipun gratis tetapi tetap dapat
diandalkan.
• Mudah digunakan : sintaks sederhana dan mudah dimengerti dan
digunakan, bahkan untuk yang bukan merupakan seorang programmer.
Untuk digunakan disitus web, kode PHP dirancang agar dapat
dimasukkan dengan mudah dalam kode HTML.
• Berjalan pada banyak operasi sistem : diantaranya Windows, Linux,
Mac OS, dan jenis – jenis Unix lainnya.
• Dukungan teknis tersedia banyak : diskusi – diskusi mengenai PHP bisa
didapatkan disitus web PHP (www.php.net).
• Aman : selama script dirancang dengan benar, user tidak akan bisa
melihat kode PHP.
• Bisa dikostumasi : aturan open source mengizinkan para programmer
untuk mengubah perangkat lunak PHP, menambah atau memodifikasi
53
fitur jika diperlukan untuk mencocokkan lingkungan yang ada dan
mengurangi peluang kegagalan.
2.2.1.9 MySQL
MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen
basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS
yang multithread dan multi-user. MySQL AB membuat MySQL tersedia
sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public
License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk
kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
(Arianto, 2003)
Basisdata MySQL sangat cocok berpapasan dengan PHP dengan
beberapa pertimbangan. MySQL menggunakan suatu format standar SQL
bahasa data yang terkenal.
MySQL dilepaskan dengan suatu lisensi open sourse, dan tersedia
secara cuma-cuma. MySQL bekerja pada berbagai sistem operasi, dan
banyak bahasa. MySQL bekerja dengan cepat dan baik dengan data yang
besar. PHP menyediakan banyak fungsi untuk mendukung basisdata
MySQL.
Untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat
menggunakan modul yang sudah termasuk yaitu command-line (perintah:
mysql dan mysqladmin) dan modul berbasis grafik (GUI) yaitu MySQL
Administrator dan MySQL Query Browser Terdapat pula sebuah perangkat
54
lunak gratis untuk administrasi basis data MySQL berbasis web yang
sangat populer yaitu phpMyAdmin.
Digunakan MySQL sebagai basis data karena beberapa alasan di
bawah ini:
a. MySQL merupakan database yang sangat cepat, dapat diandalkan dan
mudah untuk digunakan.
b. Source programnya pun dapat diperoleh secara gratis
c. Syntax-syntax-nya mudah untuk dipahami dan tidak rumit
d. Pengaksesan database dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
e. Dapat bekerja di beberapa platform yang berbeda, seperti LINUX,
Windows, MacOS, dan lain – lain.
f. Kita dapat menggabungkan beberapa table dari database yang berbeda
dalam query yang sama.
2.2.1.10 Xampp
Xampp merupakan salah satu paket installasi Apache, PHP, dan
MySQL instant yang dapat digunakan untuk membantu proses installasi
ketiga produk tersebut. Untuk mulai menggunakan bahasa pemrograman
PHP ini perlu menginstall sebuah web server, Apache merupakan salah
satu web server yang ada saat ini dan dapat digunakan bersama PHP,
Apache web server bisa didapatkan secara gratis dari web resmi mereka di
http://www.apache.org.
Xampp merupakan pengembangan dari LAMP (Linux Apache,
MySQL, PHP dan PERL), Xampp ini merupakan project non – profit yang
55
dikembangkan oleh Apache Friends yang didirikan Kai ‘Oswalad’ Seidler
dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002, project ini bertujuan
mempromosikan penggunaan Apache web server.
Program ini dikeluarkan di bawah GNU General Public License
dan bertindak sebagai web server yang gratis dan mudah digunakan
memungkinkan melayani halaman-halaman dinamik. Sekarang ini, Xampp
tersedia untuk Microsoft Windows, Linux, Sun Solaris, dan Mac OS X.
Developer Apache Friends
OS Cross-platform (Linux, Windows, Solaris, Mac OS
X)
Genre WAMP
License GPL
Website http://www.apachefriends.org/en/xampp.html
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/XAMPP
Tabel 2.1 Tabel Keterangan Xampp
2.3 Perancangan Web Database
Rancangan dari sistem web database berbeda dari sistem database
konvensional dimana pada sistem web database terdapat tambahan dua
komplikasi:
1. Perancangan halaman web (web page), meliputi :
56
a. Gambaran data web, contoh : gambaran dari data, sebagai halaman web,
yang diperoleh dari database atau masukan (input) dari user.
b. Kumpulan data web, contoh : perancangan link untuk navigasi dalam dan
antara halaman – halaman web.
c. Perancangan antarmuka (interface) web, contoh : perancangan fitur – fitur
halaman web, termasuk penggunaan grafik, animasi, dan lain-lain.
2. Perancangan hubungan (connectivity) antara halaman – halaman web (web
pages) dan database, meliputi :
a. Pemetaan (mapping) logikal web database (web database logical
mapping), contoh : ketentuan dari pemetaan antara data yang ditampilkan
di halaman – halaman web dan data yang disimpan di dalam database.
b. Pemetaan (mapping) fisikal web database (web database physical
mapping), contoh : implementasi dari mekanisme oleh data yang melewati
antara web page dan database tersebut.
Batasan – batasan yang terdapat di metode ini adalah :
1. Hanya mempertimbangkan (consider) masalah – masalah perancangan yang
berhubungan langsung dengan data yang ada di database dan yang ditampilkan
di halaman web (web pages), contohnya : gambaran dan kumpulan data web,
dan pemetaan logikal dan fisikal web database.
2. Hanya mempertimbangkan (consider) halaman – halaman web yang dirancang
secara jelas untuk aplikasi di bawah pengawasan (under consideration).
Sama seperti database, struktur dari sebuah web database dapat
digambarkan dalam tahapan berbeda yang terpisah, sesuai dengan model
konseptual, logikal, dan fisikal dari sebuah sistem database konvensional :
57
- Conceptual web data model harus memperlihatkan struktur informasi yang
digambarkan di halaman web.
- Logical web data model harus menampilkan cara bagaimana struktur
konseptual sebenarnya digambarkan di dalam halaman web.
- Physical web data model harus menampilkan bagaimana cara model logikal
dari halaman web diimplementasikan.
1. Analisa web data mendefinisikan sebuah model konseptual dari sebuah
2. Perancangan logikal web data mendefinisikan struktur data dari halaman web
yang sebenarnya, meliputi links antar tiap bagian dan links dengan halaman
web lainnya.
3. Perancangan fisikal web data merancang bagaimana cara halaman web
diimplementasikan dan dihubungkan dengan sistem database.
Perlu dicatat juga, terdapat banyak perancangan tugas – tugas dan model
yang sama untuk tiap tahap yang terpisah, secara berturut – turut untuk merancang
database dan halaman web.
Bagaimanapun juga, perbedaan penting antara perancangan logikal dari
halaman web dan database terlebih dahulu dirancang untuk mendukung aplikasi
yang khusus, sebagaimana sebuah database dirancang untuk seluruh aplikasi yang
berhubungan termasuk di dalamnya aplikasi - aplikasi yang dibutuhkan di masa
yang akan datang.
Untuk itu, masukan (input) yang penting pada analisa web data adalah
sekumpulan syarat khusus untuk aplikasi web database.
58
Hubungan antara analisis data, di mana model konseptual database
diperoleh, dan analisis data web, di mana model konseptual dari informasi berisi
halaman web, dapat bervariasi.
Hal ini dikarenakan sistem web database dapat dirancang dalam dua
skenario:
• Sebuah database dapat dirancang dengan khusus untuk mendukung sebuah
data intensive web application.
• Sebagai alternatif lain, aplikasi web dapat dirancang sebagai sebuah aplikasi
dari sistem database yang sudah ada.
2.4 Manajemen
Menurut Fuad et.al (2005, p92), manajemen merupakan suatu proses yang
melibatkan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran perusahaan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Dari pengertian
tersebut dijumpai adanya aktifitas-aktifitas khusus dalam manajemen yang
merupakan suatu proses untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Manajemen juga berarti bagian dari mengarahkan dan mengendalikan
sebuah grup yang terdiri dari satu atau lebih orang atau entiti yang bertujuan untuk
menyerasikan dan mengharmoniskan grup tersebut dalam menyelesaikan sebuah
goal (tujuan akhir). Manajemen sering meliputi penyebaran dan manipulasi dari
sumber daya manusia, sumber finansial, sumber teknologi, dan sumber alam.
59
Menurut Robbins dan Coulter (2004, pp6-7), manajemen adalah proses
mengkoordinasi kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut dapat
diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Proses
menggambarkan fungsi-fungsi yang sedang berjalan atau kegiatan-kegiatan utama
yang dilakukan oleh para manajer. Fungsi-fungsi itu lazimnya disebut
merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan. Efisiensi mengacu
pada memperoleh output terbesar dengan input yang terkecil sedangkan efektifitas
digambarkan sebagai “melakukan segala sesuatu yang benar” – yaitu aktivitas-
aktivitas pekerjaan yang membantu organisasi mencapai sasaran.
Fungsi-fungsi manajemen menurut Robbins dan Coulter (2004, p8) :
1. Merencanakan
Fungsi manajemen yang mencakup proses mendefinisikan sasaran,
menetapkan strategi untuk mencapai sasaran itu, dan menyusun rencana untuk
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan sejumlah kegiatan.
2. Mengorganisasi
Fungsi manajemen yang mencakup proses menetukan tugas apa yang
harus dilakukan. Siapa yang harus melakukan,bagaimana cara
mengelompokkan tugas-tugas itu, siapa harus melapor ke siapa, dan dimana
keputusan harus dibuat.
3. Memimpin
Fungsi manajemen yang mencakup memotivasi bawahan, mempengaruhi
individu atau tim sewaktu mereka bekerja, memiliki saluran komunikasi yang
paling efektif, dan memecahkan dengan berbagai cara masalah perilaku
karyawan.
60
4. Mengendalikan
Fungsi manajemen yang mencakup memantau kinerja aktual,
membandingkan aktual dengan standar dan membuat koreksinya, jika perlu.