bab 2 landasan teori 2.1 teori umum 2.1.1 komunikasi …thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2011-2-00818-mc...

36
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI UMUM 2.1.1 Komunikasi Rene Spitz mengemukakan komunikasi adalah jembatan antara bagian luar dan bagian dalam kepribadian. (Mulyana, 2007:17). Menurut Berelson and steiner komunikasi adalah taransmisi dari sebuah informasi, ide, emosi, kemampuan, dan lainya dengan menggunakan simbol, gambar, grafik, dan lainnya. Perlakuan atau proses transmisi ini biasanya disebut komunikasi. (Miller, 2005:4). Dari pengertian yang telah dikemukakan oleh para pakar komunikasi maka penulis menyimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dan nilai dengan tujuan memberi tahu,

Upload: trannhan

Post on 05-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 TEORI UMUM

2.1.1 Komunikasi

Rene Spitz mengemukakan komunikasi adalah jembatan

antara bagian luar dan bagian dalam kepribadian. (Mulyana, 2007:17).

Menurut Berelson and steiner komunikasi adalah taransmisi

dari sebuah informasi, ide, emosi, kemampuan, dan lainya dengan

menggunakan simbol, gambar, grafik, dan lainnya. Perlakuan atau

proses transmisi ini biasanya disebut komunikasi. (Miller, 2005:4).

Dari pengertian yang telah dikemukakan oleh para pakar

komunikasi maka penulis menyimpulkan bahwa komunikasi adalah

proses penyampaian pesan dan nilai dengan tujuan memberi tahu,

2

mengubah sikap dan perilaku baik secara langsung maupun secara

tidak langsung.

Keterkaitan dalam pembahasan ini dikarenakan komunikasi

adalah cara dalam strategi public relations, dan bermanfaat sangat

penting dalam meningkatkan citra Waterboom Cikarang.

2.1.2 Fungsi-fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi menurut Mulyana (2007:5-33)

menjelaskan sebagai berikut;

1. Komunikasi Sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunakasi sosial setidaknya

mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun

konsep diri kita, aktualisasi diri untuk kelangsungan hidup, untuk

memperoleh kebahagiaan, terhindar dari ketegangan, antara lain

lewat komunikasi yang menghibur, memupuk hubungan dengan

orang lain. Menurut Edward T. Hall bahwa “budaya adalah

komunikasi” dan “komunikasi adalah budaya”. Komunikasi

merupakan mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma

budaya masyarakat, baik secara horizontal maupun vertikal. Alfred

Korzybsky, menyatakan bahwa kemampuan manusia

berkomunikasi menjadikan “pengikat waktu” (time binder).

Pengikatan waktu (time binder) merujuk pada manusia untuk

mewariskan pengetahuan dari generasi ke generasi dan dari budaya

3

ke budaya. Sebagian kesulitan komunikasi berasal dari fakta bahwa

kelompok-kelompok budaya atau subkultur-subkultur dalam suatu

budaya mempunyai perangkat norma berlainan.

2. Komunikasi Ekspresif

Komunikasi sosial adalah komunikasi ekspresif yang dapat

dilakukan baik sendirian ataupun dalam kelompok. Komunikasi

ekspresif tidak otomatis bertujuan memperngaruhi orang lain,

namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi

instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita.

Perasaan-perasaan tersebut dapat dikomunikasikan terutama

melalui pesan-pesan non verbal.

3. Komunikasi Ritual

Komunikasi ekspresif adalah komunikasi ritual, yang biasanya

dilakukan secara kolektif. Acara-acara ritual orang-orang

mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilaku-perilaku

simbolik. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi

ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka pasa tradisi

keluarga, komunitas, suku, bangsa, negara, ideologi, atau agama

mereka. Komunikasi ritual sering juga bersifat ekspresif,

menyatakan perasaan terdalam seseorang. Kegiatan ritual

memungkinan para pesertanya berbagi komitmen emosional dan

menjadi perekat bagi kepaduan mereka, juga sebagai pengabdian

kepada kelompok. Ritual menciptakan perasaan tertib (a sense of

order) dalam dunia yang tanpa nya kacau balau.

4

4. Komunikasi Instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum:

menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan

keyakinan, dan merubah perilaku atau menggerakan tindakan dan

juga menghibur.

Adapun fungsi komunikasi yang disebutkan dari pakar lainnya

(Liliweri, 2011:135) yaitu;

1. Memenuhi Kebutuhan Fisik

Komunikasi berfungsi untuk menyembuhkan manusia. Orang

yang kurang atau jarang membangun relasi dengan sesama

memiliki tiga sampai emapat kali risko kematian. Sebaliknya,

orang yang selalu memebangun relasi dengan sesama mempunyai

peluang hidup empat kali lebih besar. Ini berarti bahwa

membangun relasi dengan sesama juga dapat membuat orang lain

membantu meningkatkan kualitas fisik.

2. Memenuhi Kebutuhan Identitas

Seseorang berkomunikasi dengan orang lain untuk

menunjukan bahwa dia ada bersama-sama dengan kita. Riset

menunjukan bahwa sebagian besar orang merasa tertarik jika

identitas diri kita diketahui karena dapat dikenang.

3. Memenuhi Kebutuhan Sosial

5

Fungsi komunikasi yang juga penting yaitu untuk memenuhi

kebutuhan sosial. Beberapa kebutuhan sosial yang dapat dipenuhi

dari lingkungan adalah mengisi waktu luang, kebutuhan untuk

disayangi, kebutuhan untuk dilibatkan, kebutuhan untuk keluar

dari masalah yang rumit, kebutuhan untuk rileks, dan untuk

mengontrol diri sendiri atau oranglain.

4. Memenuhi Kebutuhan Praktis

Salah satu fungsi utama komunikasi yaitu kita dapat

memenuhi kebutuhan praktis kita sehari-hari. Komunikasi

merupakan kunci penting yang seolah-olah membuka pintu supaya

kebutuhan kita praktis dipenuhi oleh karena kita berinteraksi

dengan orang lain.

Kesimpulan dari paparan yang dijelaskan ini yaitu fungsi

komunikasi adalah untuk berintaraksi dengan sosial demi

kebutuhan hidup sehari-hari.

Keterkaitan fungsi komunikasi dalam pembahasan ini

dikarenakan strategi public relations yang digunakan

menggunakan komunikasi kepada masyarakat atau pengunjung.

2.1.3 Komunikasi Massa

Komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney

disebutkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-

pesan yang di produksi secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada

6

massa penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen. (Nurudin, 2011:

12)

Definisi komunikasi massa yang lebih perinci dikemukakan oleh

Gerbner, yakni komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang

berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta

paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. (Ardianto, 2007: 3).

Menurut pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui

media untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas yang

memiliki suatu tujuan tertentu.

Keterkaitan dalam pembahasan ini dikarenakan dalam meningkatkan

citra perusahaan ini public relations harus berkomunikasi dengan baik

kepada masyarakat luas.

2.1.4 Fungsi-fungsi Komunikasi Massa

Fungsi komunikasi massa yang diungkapkan menurut Effendy

(1993) secara umum yaitu (Ardianto, 2007:18);

1. Fungsi informasi

Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media

massa adalah penyebaran informasi bagi pembaca,pendengar,

atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak

media massa yang bersangkutan sesuai dengan

kepentingannya. Khalayak sebagai mahluk sosial akan selalu

merasa haus akan informasi yang terjadi. Khalayak media

7

massa berlangganan surat kabar, majalah, mendengarkan radio

siaran atau menonton televisi karena mereka ingin

mendapatkan informasi tentang peristiwa yang terjadi dimuka

bumi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan,

diucapkan atau dilihat orang lain.

2. Fungsi pendidikan

Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya

(mass education). Karena media massa banyak menyajikan

hal-hal yang sifat nya mendidik yang dilakukan media massa

adalah melalui pegajaran nilai, etika, serta aturan aturan yang

berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa

melakukannya melalui drama, cerita, diskusi dan artikel.

3. Fungsi mempengaruhi

Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit

terdapat pada tajuk/editorial, features, iklan, artikel dan

sebagainnya. Khlayak dapat terpengaruh oleh iklan-iklan yang

ditayangkan telivisi ataupun surat kabar. Menurut Devito

dalam bukunya komunikasi antar manusia (1996), ada tiga

masalah pokok yang harus diperhatikan dalam memahami

fungsi-fungsi media massa. Pertama, setiap kali kita

menghidupkan pesawat telivisi, radio siaran maupun membaca

surat kabar, kita melakukannya karena alesan tertentu yang

unik. Kedua, komunikasi massa menjalankan fungsi yang

berbeda dari setiap pemirsa secara individual. Program televisi

yang sama dapat menghibur satu orang, mendidik yang lain,

8

mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang. Ketiga,

fungsi yang dijalankan komunikasi massa bagi sembarang

orang yang berbeda dari suaru waktu ke waktuyang lain.

Fungsi komunikasi massa secra khusus menurut DeVito

(1996) adalah : meyakinkan (to persuade), menganugrahkan

status, membius (nacrotization), menciptakan rasa

kebersatuan, privatisasi dan hubungan parasional.

Selain dari pembahasan tersebut fungsi komunikasi massa

dijelaskan menurut buku pengantar komunikasi massa (Nurudin,

2006:63) mengemukakan bahwa:

1. Informasi

Fungsi informasi merupakan fungsi paling yang terdapat dalam

komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui

fungsi informasi iniadalah berita-berita yang disajikan. Iklan pun

dalam beberapa hal memiliki fungsi memberikan informasi

disamping fungsi-fungsi yang lain. Fakta-fakta yang dicari

wartawan di lapanga kemudian dituangkannya dalam tulisan

juga merupakan informasi. Fakta yang dimaksud adalah adanya

kejadian yang benar-benar terjadi di masyarakat.

2. Hiburan

Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang

paling tinggi dibandingkan dengan fingsi-fungsi lainnya. Namun

demikian, media cetak biasanya tidak menempatkan hiburan

pada posisi paling atas, tetapi informasi. Dalam media cetak pun

9

tetap harus memiliki fingsi hiburan. Gambar-gambar berwarna

yang muncul disetiap halaman, adanya teka-teki, dan

ceritabergambar (cergam) menjadi beberapa ciri bahwa media

cetak juga memberikan layanan hiburan.

3. Persuasi

Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya

dengan fungsi informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan

yang kalau diperhatikan sekilas hanya berupa informasi, tetapi

jika diperhatikan secara lebih jeli ternyata terdapat fungso

persuasi. Tulisan tajuk rencana, artikel, dan suratpembaca,

merupakan contoh tulisan persuasif. Aktivita public relation

(PR) dan promosi khusus dalam komunikasi tatap muka juga

menjadi bentuk dari fungsi persuasi. Bahkan, jika aktifitas PR

dan promosi khusus dilakukan melalui media massa, semua

itutidak lepas dari usaha untuk mempengaruhi orang lain. Bagi

Joseph A. Devito fungsi persuasi diangggap srbagai fungsi

yang paling dari komunikasi massa. Persuasi bisa datang dari

berbagai macam bentuk: (1) mengukuhkan atau memperkuat

sikap, kepercayaan atau nilai seseorang; (2) mengubah sikap,

kepercayaan, atau nilai seseorang; (3) menggerakkan

seseorang untuk melakukan sesuatu; dan (4) memperkenalkan

etika, atau menawarkan sistem nilai tertentu.

4. Transmisi budaya

Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi

massa paling luas,meskipun paling sedikit dibicarakan.

10

Transmisi budaya tidak dapat dielakan selalu hadir dalam

berbagai bentukm komunikasi yang mempunyai dampak pada

penerimaan individu. Melalui invidu, komuniaksi menjadi

bagian dari pengalaman kolektif kelompok , publik, audience

berbagai jenis, dan individu bagian dari suatu massa. Hal ini

merupakan pengalaman pengalaman kolektif yang

direfleksikan kembali melalui bentuk komunikasi, tidak hanya

melalui media massa, tetapi juga dalam seni, ilmu

pengetahuan, dan masyarakat.

5. Mendorong kohesi sosial

Kohesi yang dimaksud di sini adalah penyatuan. Artinya,

media massa mendorong masyarakat untuk bersatu. Dengan

kata lain, media massa merangsang masyarakat untuk

memikirkan dirinya bahwa bercerai-cerai bukan keadaan

bukan keadaan yang baik bagi kehidupan mereka. Dalam

bahasa yang populer kohesi sosial sama artinya dengan

integrasi. Sebab, media massa yang tidak bisa menerapkan

prinsip berita berimbang tidak dapat mendorong penyatuan

masyarakat atau dnegan kata lain, media massa hanya

mencipatkan disintegrasi sosial.

6. Pengawasan

Bagi Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi

pengawasan. Artinya, menunjuk pada pengumpulan dan

penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada di

sekitar kita. Fungsi pengawasan bisa dibagi menjadi dua,

11

yakni warning or bewaresurveillance atau pengawasan

peringatan dan instrumental surveillance atau pengawasan

instrumental. Fungsi pengawasan dapat dilihat dari

pemberitaan tentang munculnya badai, topan, wabah penyakit

dan sebagainya. Fungsi pengawasan instrumental adalah

penyebaran informasi yang berguna bagi masyarakat sepertti

kebutuhan sehari-hari,film terbaru dan sebagainya.

7. Korelasi

Fungsi korelasi yang dimaksud adalah fungsi yang

menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai

dnegan lingkungannya. Erat kaitannya dengan fungsi ini

adalah peran media massa sebagai penghubung anatara

berbagai komponen masyarakat.

8. Pewarisan sosial

Dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang

pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal maupun

informal yang mencoba meneruskan atau mewariskan suatu

ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, dan etika dari satu

generasi ke generasi selanjutnya.

9. Melawan kekuasaan dan kekuatan represif

Dalam kurun waktu lama, komunikasi massa dipahami secara

linier memerankan fungsi-fungsi klasik seperti yang

diungkapkan sebelumnya. Hal yang dilupakan oleh banyak

orang adalah bahwa komunikasi massa bisa menjadi sebuah

alat untuk melawan kekuasaan dan kekuatan represif.

12

Komunikasi massa berperan memberikan informasi, tetapi

informasi yang diungkapkan ternyata mempunyai motif-motif

tertentu untuk melawan kemapanan. Memang diakui bahwa

komunikasi massa juga bisa berperan untuk memperkuat

kekuasaan, tetapi bisa juga sebaliknya.

10. Menggugat hubungan trikotomi

Hubungan trikotomi adalah hubungan yang bertolak belakang

antara tiga pihak. Dalam kajian komunikasi hubungan

trikotomi melibatkan pemerintah, pers, dan masyarakat. Ketiga

pihak ini dianggap tidak pernah mencapai sepakat karena

perbedaan kepentingan masing-masing pihak. Oleh karena itu,

bisa disebut dengan hubungan trikotomi. Hubungan trikotomi

tidak lah demokratis. Disinilah komunikasi massa melalui

media massa memiliki tugas penting untuk mengubah

hubungan trikotomi yang tidak adil tersebut. Media massa

melalui berita-berita yang berbobot, mengungkap peristiwa

yang bertendensi politik tinggi, tetapi mampu

mengungkapkan, mengkritik kebobrokan pemerintah yang

korup dan tidak adil menifesti dari fungsi tersebut.

Menurut penjelasan diatas menurut para ahli maka penulis

menyimpulkan bahwa fungsi komunikasi massa adalah

memberikan informasi, hiburan, meyakinkan, dan membujuk

khalayak sesuai dengan tujuan tertentu.

13

Keterkaitan di dalam perayaan ulangtahun waterboom maka

fungsi komunikasi massa adalah untuk memberikan informasi yang

bersifat mengajak kepada khalayak luas untuk datang pada

perayaan Waterboom Cikarang yang ke-14, sehingga dapat

meningkatkan citra Waterboom Cikarang dan menjaga eksistensi

perusahaan.

2.1.5 Komponen Komunikasi Massa

Hiebert, Ungurait, dan Bohn, yang sering kita singkat menjadi HUB

(1975) mengemukakan komponen-komponen komunikasi massa

meliputi: communicator, codes and contents, gatekeepers, the media,

regulators, filters, audiences dan feedback. (Ardianto, 2007:31)

1. Communicator (komunikator)

Proses komunikasi massa diawali oleh komunikator

(communicator). Komunikator komunikasimassa pada media

cetak adalah para pengisi rubrik, reporter, redaktur,

pemasang iklan, dan lain-lain. Sedangkan pada media

elektronik komunikatornya adalah adalah para pengisi

program, pemasook program (rumah produksi), penulis

naskah, produser, aktor, presenter, personel tehnik,

perusahaan periklanan, dan lain-lain.

2. Codes and Content

Codes and content dibedakan sebagai berikut: codes adalah

sistem simbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan

komunikasi, misalnya: kata-kata lisan, tulisan, foto, musik,

14

dan film (moving pictures). Content atau isi media merujuk

pada makna dari sebuah pesan, bisa berupa informasi

mengenai perang Irak atau sebuah lelucon yang dilontarkan

seorang komedian. Sedangkan codes adalah simbol yang

digunakan untuk membawa pesan tersebut, misalnya kata-

kata yang diucapkan atau ditulis, foto, maupun gambar

bergerak. Dalam komunikasi massa, codes dan content

berinteraksi sehingga codes yang berbeda dari jenis media

yang berbeda, dapat memodifikasi persepsi khalayak atas

pesan, walaupun content-nya sama.

3. Gatekeeper

Gatekeeper seringkali diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia sebagai penjaga gawang. Gawang yang dimaksud

dalam hal ini adalah gawang dari sebuah media massa, agar

media massa tersebut tidak “kebobolan”. Kebodohan dalam

pengertian media massa tersebut tidak diajukan ke

pengadilan oleh pembacanya karena menyampaikanberita

yang tidak akurat, menyinggung reputasi seseorang

mencemarkan nama baik seseorang, dan lain-lain. Sehingga

gatekeeper pada media massa menentukan berita yang

penting dan menghapus informasi yang tidak memiliki nilai

berita. (Hiebert, Ungurait, Bohn, 1975:109). Setiap media

massa pasti memiliki gatekeeper, tapi kita tidak akan pernah

menemukan jabatan gatekeeper dalam strukrur dalam

organisasi media massa tersebut karena gatekeeper adalah

15

pelaksana fungsi. Gatekeeper pada media massa tidak selalu

sama jabatannya. Begitu juga kebijakannya, sehingga

seringkali kita dapati media massa yang lebih menjunjung

tinggi nilai norma dan etika, tapi ada juga yang lebih

longgar.

4. Regulator

Dalam proses komunikasi massa, regulasi media massa

adalah suatu proses yang rumit dan melibatkan banyak

pihak. Peran regulator hampir sama dengan gatekeeper,

namun regulator bekerja di luar institusi media yang

menghasilkan berita. Regulator bisa menghentikan aliran

berita dan menghapus suatu informasi,tapi ia tidak dapat

menambah atau memulai informasi, dan bentuknya lebih

seperti sensor. Asosiasi profesi memberikan regulasi berupa

kode etik sesuai dengan profesi masing-masing. Media

massa elektronik seringkali diatur dengan derajat yang

seoalah-olah lebih tinggi dibandingkan degan media cetak.

Hali ini disebabkan oleh unsur si-multaneously media

elektronik yang sangat tinggi, khususnya televisi yang lebih

meninggalkan kesan karena bentuknya audio visual.

5. Media

16

Media massa terdiri dari: (1). media cetak, yaitu surat kabar

dan majalah; (2) media elektronik, yaitu radio siaran,

televisi, dan media online (internet).

6.Audience

Marshall Mcluhan menjabarkan audience sebagai sentral

komunikasi massa yang secara konstan di bombardir oleh

media. Media mendistribusikan informasi yang merasuk pada

masing-masing individu. Audience hampir tidak bisa

menghindar dari media massa, sehingga beberapa individu

menjadi anggota audiences yang besar, yang menerima

ribuan pesan media massa.

7. Filter

Pada pembahasan komponen komunilasi massa, kita harus

mempertimbangkan masalah budaya ,karena sering kali

proses komunikasi massa menghadapi hambatan berupa

perbedaan budaya. Sebagaimana kita ketahui, audiens media

massa itu jumlahnya banyak , tersebar, dan heterogen

(berbeda usia, jenis kelamin, agama, latar belakang sosial,

tingkat penghasilan, pekerjaan, dan lain-lain). Sudah tentu

masing-masing audiens mempunyai lingkup pengalaman

(fields of experience) dan kerangka acuan (frame of

reference) yang berbeda-beda, sehingga pemaknaan terhadap

pesan pun berbeda, sehingga mereka akan merespon pesan

secara berbeda pula.

17

8. Feedback

Komunikasi adalah proses dua arah antara pengirim dan

penerima pesan. Proses komunikasi belum lengkap apabila

audiens tidak mengirimkan respons atau tanggapan kepada

komunikator terhadap pesan yang disampaikan. Respons

atau tanggapan ini disebut feedback. Proses komunikasi

massa dapat diiuraikan yakni internal feedback dan external

feedback. Internal feedback adalah umpan bailk yang

diterima oleh komunikator bukan dari komunikan, akan

tetapi datang dari pesan itu atau dari komunikator itu

sendiri. Sedangkan, external feedback adalah umpan balik

yang diterima oleh komunikator ke komunikan. External

feedback ini sifatnya bisa langsung dan bisa juga tidak

langsung.feedback pada komunikasi massa cenderung

bersifat representif, tidak langsung, tertunda, kumulatif dan

terlembagakan.

Komponen komunikasi massa yaitu dalam komunikasi

massa pengirim sering disebut sebagai sumber (source) atau

komunikator, sedangkan penerima pesan yang berjumlah banyak

disebut audience, komunikan, pendengar, pemirsa, penonton,

atau pembaca. Ada beberapa elemen dalam komunikasi massa

antara lain komunikator, isi, audience, umpan balik, gangguan,

gatekeeper, pengatur, filter dan efek. (Nurudin, 2011:95)

1. Komunikator

18

Komunikator dalam komunikasi massa sangat berbeda

dengan komunikator dalam bentuk komunikasi yang lain.

Komunikator disini meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur,

dan staf teknis yang berkaitam dengan sebuah acara televisi.

Jadi, komunikator merupakan gabungan dari berbagai

individu dalam sebuah lembaga media massa. Komunikator

dalam komunikasi massa bersifat mencari keuntungan.

Bukan semata-mata mencari keuntungan, tetapi orientasi

keuntungan menjadi dasar pembentukkan organisasi.

2. Isi

Masing-masing media massa mempunyai kebijakan

sendiri-sendiri dalam pengelolaan isinya. Sebab, masing-

masing media melayani masyarakat yang beragam juga

menyangkut individu atau kelompok sosial. Bagi Ray Eldon

Hiebert ddk (1985) isi media setidak-tidaknya bisa dibagi

kedalam lima kategori yakni; (1) berita dan informasi, (2)

analisis dan interpretasi, (3) pendidikan dan sosialisai, (4)

hubungan masyarakat dan persuasi, (5) iklan dan bentuk

penjualan lain, dan (6) hiburan. Berita dan informasi

merupakan hal pokok yang harus dimiliki oleh media

massa. Setiap hari media massa memberikan informasi dan

berbagai kejadian di seluruh dunia kepada para audience-

nya. Di samping itu, media massa tidak sekedar

memberitakan, tetapi juga mengevaluasi dan menganalisis

setiap kejadian tersebut.

19

3. Audience

Audience yang dimaksud dalam komunikasi massa sangat

beragam, dari jutaan penonton televisi, ribuan pembaca

buku, majalah, koran atau jurnal ilmiah. Masing-masing

audience berbeda satu sama lain diantaranya dalam hal

berpakaian, berpikir, menanggapi pesan yang diterimanya,

pengalaman, dan orientasi hidupnya. Akan tetapi, masing-

masing individu bisa saling mereaksi pesan yang

diterimanya.

4. Umpan balik

Ada dua umpan balik (feedback) dalam komunikasi, yakni

umpan balik langsung (immediated feedback) dan tidak

langsung (delayed feedback). Umpan balik langsung terjadi

jika komunikator dan komunikan berhadapan langsung atau

ada kemungkinan bisa bicara langsung. Misalnya, dalam

komunikasi antarpersona yang melibatkan dua orang atau

komunikasi kelompok. Di dalam komunikasi massa umpan

balik biasanya terjadi secara langsung. Artinya, antara

komunikator dengan komunikan dalam komunikasi massa

tidak terjadi kontak langsung yang memungkinkan mereka

mengadakan reaksi langsung satu sama lain.

5. Gangguan

a. Gangguan saluran

20

Gangguan dalam saluran komunikasi massa biasanya selalu

ada. Di dalam media gangguan berupa sesuatu hal, seperti

kesalahan cetak, kata yang hilang, atau paragraf yang

dihilangkan dari surat kabar. Hal itu juga termasuk gambar

tidak jelas di pesawat telivisi, gangguan gelombang radio,

baterai yang sudah haus, atau langgganan majalah yang tidak

datang. Kenyataannya, semakin kompleks teknologi yang

digunakan masyarakat, semakin besar peluang munculnya

gangguan. Semakin banyak variasi program acara yang

disajikan, semakin meningkat munculnya gangguan.

b. Gangguan sematik

Gangguan yang berhubungan dengan saluran mungkin ada

di mana-mana dan menjadi penghambat dalam komunikasi

massa, tetapi tidak demikian hal nya dengan gangguan

semantik (kata). Semantik bisa diartikan sebagai ilmu bahasa

yang mempelajari tentang tata kalimat.oleh karena itu,

gangguan semantik berarti gangguan yang berhbungan

dengan bahasa. Gangguan sematik lebih rumit, kompleks,

dan sering kali muncul. Bisa dikatakan gangguan semantik

adalah gangguan dalam proses komunikasi yang diakibatkan

oleh pengirim atau penerima pesan itu sendiri.

6. Gatekeeper

Istilah gatekeeper ini pertama kali dikenalkan oleh Kurt

Lewin dalam bukunya Human Relations ( 1974), seorang ahli

21

psikologi dari Australia pada tahun 1947. Kata tersebut

merupakan sebuah istilah yang berasal dari lapangan sosiologi,

tetapi kemudian digunakan dalam lapangan penelitian

komunikasi massa. Di dalam komunikasi massa dengan salah

satu elemennya adalah informasi, mereka yang bertugas untuk

mempengaruhi informasi itu (dalam media massa) bisa disebut

dengan gatekeeper.hal itu juga bisa dikatakan, gatekeeper-lah

yang memeberi izin bagi tersebarnya sebuah berita. Dengan

demikian, paling tidak gatekeeper mempunyai fungsi sebagai

berikut: (1) menyiarkan informasi; (2) untuk membatasi

informasi dengan mengeditnya sebelum disebarkan; (3) untuk

memperluas kuantitas informasi dengan menambahkan fakta

dan pandangan orang lain; dan (4) untuk mengintepretasikan

informasi (John R.bitter, 1996).

7. Pengatur

Pengatur dalam media massa adalah mereka yang secara

tidak langsung ikut memengaruhi proses aliran pesan media

massa. Pengatur ini tidak berasal dari dalam media tersebut,

tetapi diluar media. Namun demikian, meskipun di luar media

massa, kelompok itu bisa menentukan kebijakan redaksional.

Pengatur tersebut antara lain pengadilan, pemerintah,

konsumen, organisasi profesional, dan kelompok penekan,

termasuk narasumber, dan pengiklanan. Semua itu berfungsi

sebagai pengatur. Sementara itu,aturan untuk mengatur dapat

berisi hukum, aturan, pelanggaran, dan tekanan informal yang

22

bisa mengontrol isi media atau struktur yang ada dalam media

tersebut.

8. Filter

Filter adalah kerangka pikir melalui mana audience

menerima pesan. Filter ibarat sebuah bingkai kacamata

tempat audience bisa melihat dunia. Hal ini berarti dunia riil

yang diterima dalam memori sangat tergantung dari bingkai

tersebut. Ada beberapa filter antara lain fisik, psikologis,

budaya, dan yang berkaitan dengan informasi. Menurut

(Hiebert, Ungurait dan Bohn, 1985) semua filter tersebut

akan mempengaruhi kuantitas atau kualitas pesan yang

diterima dan respons yang dihasilkan. Sementara itu,

audience memiliki perbedaan filter satu sama lain.

Kesimpulan dalam pembahasan ini adalah komponen dari

komunikasi masa adalah terdiri dari komunikator yang menggunakan

content dalam menyebarkan pesan, yang disebarkan kepada audience.

Yang dimana audience nya berjumlah cukup banyak karena audience

nya adalah masyarakat, namun di gatekeeper sebagai alat pemfilter isi

komunikasi yang ada, karena isi pesan di sebarkan ke

masyarakat/public.

Pada pembahasan ini penulis menggunakan teori komunikasi

massa dalam suatu event dimana di dalam nya memiliki suatu

komponen yaitu komunikator, isi, audience, feedback.

23

Pada perayaan waterboom dalam mengkomunikasikan

informasi di dalam nya ada keterkaitan antara informasi apa yang

disampaikan oleh komunikator kepada khalayak luas untuk

mencapai keinginan dari pihak waterboom yaitu agar dapat mengelola

citra Waterboom Cikarang.

2.1.6 Public Relations

Public relations menurut pakar Dr. Rex Harlow dalam

bukunya yang berjudul A Model for Public Relation Education for

Professional Practice yang diterbitkan oleh Internasional Public

Relations Assoaciation (IPRA) 1978, menyatakan bahwa definisi

Public Relations adalah fungsi management yang khas dan

mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi

dengan publiknya, menyangkut aktifitas komunikasi, pengertian,

penerimaan dan kerja sama; melibatkan management dalam

menghadapi permasalahan, membantu manajemen untuk menanggapi

opini publik; mendukung manajemen dalam meliputi dan

memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem

peringatan dini dalam mengantisipasi kecendrungan penggunaan

penelitian serta teknik komunkasi yang sehat dan etis sebagai sarana

utama. ( Ruslan, 2010:16)

Definisi Public Relations adalah manajemen dari semua

komunikasi dalam organisasi dan antara organisasi dengan audience

24

luar. Tujuannya adalah menciptakan pemahaman yang lebih baik

antara organisasi dengan audience nya. (Oliver, 2006:4)

Definisi lain dikutip oleh pakar Daud Sirait dari Webster’s

New International Dictionary Of The English Language melalui

bukunya tentang Hubungan masyarakat dan Periklanan Niaga. Kamus

internasional itu merumuskan Public Relations sebagai aktifitas yang

dilakukan oleh industri, perserikatan, perusahaan, perhimpunan,

jawatan pemerintahan, dan atau organisasi lainnya, untuk

menciptakan dan memelihara hubungan yang sehat dan bermanfaat

dengan masyarakat tertentu (misalnya para langgganan, para pegawai,

atau para pemegang saham) dan masyarakat pada umumnya dengan

maksud menyesuaikan dirinya pada keadaan sekeliling dan

memperkenalkan dirinya kepada masyarakat. (Suhandang, 2004:44)

Sementara itu selain berdasarkan definisi para pakar

komunikasi penulis juga menjelaskan definisi public relations dari sisi

jurnal menurut Wehmiere , Stefan (2009)

‘out of the fog and into future : direction of public relations, theory building and practice’ .Canadian Journal of Communication, volum 32 (2) : The public relations is a piece some whole. the challenge is to continue to search to discover the whole and public relations place in it

‘Public relations adalah bagian dari keseluruhan. Tantangan nya yaitu

public relations dapat menemukan mencari dan menangani hubungan

masyarakat tersebut.’

25

Dari pengertian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa

public relations adalah fungsi manajemen perusahaan yang

menjembatani antara perusahaan dengan masyarakat luar.

Keterkaitannya adalah orang yang bertanggung jawab dalam

meningkatkan citra melalui event ini adalah public relations.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Strategi

Strategi menurut J L Thompson mendefinisikan strategi sebagai cara

untuk mencapai sebuah hasil akhir yang menyangkut tujuan dan sasaran

organisasi. (Oliver, 2006:2)

Definisi lain menurut ahli pakar lainnya yaitu Ahmad S. Adnanputra,

M.A., M.S., yang dikutip oleh Ruslan mengatakan bahwa arti strategi

adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana

merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang akhirnya

perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen (

Ruslan, 2010:133) .

Dari definisi yang dikemukakan diatas maka penulis menyimpulkan

bahwa strategi adalah cara atau rencana yang dilakukan oleh perusahaan

atau organisasi demi mencapai tujuan yang ingin dicapai.

26

Keterkaitannya karena sebelum membahas strategi public relations,

maka penulis harus mengerti dan memahami akan definisi strategi

terlebih dahulu.

2.2.2 Strategi Public Relations

Strategi public relations menurut Ahmad S. Adnanputra, presiden

institut bisnis dan manajemen jayakarta, pengertian strategi public

relations adalah alternatif yang optimal yang dipilih untuk ditempuh guna

mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu rencana public

relations. (Ruslan, 2010:134).

Strategi public relations adalah usaha terncana dan terus menerus

untuk mencapai tujuan serta mempertahankan niat baik dan saling

pengertian antara organisasi dengan publiknya. (Oliver, 2006:4)

Kesimpulan dari strategi public relations adalah langkah-langkah

yang dilakukan public relations pada program yang bertujuan untuk

kemajuan perusahaan. Karena kemajuan perusahaan adalah tujuan dari

setiap perusahaan.

Keterkaitan adalah pembahasan ini PR Waterboom Cikarang

melakukan strategi public relations melalui special event agar dapat

meningkatkan citra perusahaan Waterboom Cikarang.

2.2.3 Empat Tahapan Proses Strategi Public Relations

Empat proses pokok public relations menurut Scoot M. Cutlip &

Allen H.Center menyatakan bahwa proses perencanan program kerja

27

public relations yang menjadi landasan atau acuan untuk melakukan

pelaksanaan. (Ruslan, 2010:148)

1. Defining the problem

Langkah pertama ini melibatkan pengkajian dan pemantauan pengetahuan,

opini, sikap, dan perilaku yang terkait dengan tindakan dan kebijakan

organisasi. Langkah ini menentukan “Apa yang sedang terjadi sekarang?”

2. Planning and programming

Informasi yang terkumpul pada langkah pertama digunakan untuk

membuat keputusan mengenai publik, sasaran, tindakan dan strategi

komunikasi, taktik dan tujuan program. Langkah kedua dalam proses

public relations ini menjawab, “Kita telah mempelajari situasi ini

berdasarkan apa, apa yang harus diubah, dilakukan, atau dikatakan. “

3. Taking action and communicating

Langkah ketiga melibatkan implementasi program dari tindakan dan

komunikasi yang telah didesain untuk mencapai tujuan spesifik bagi setiap

publik untuk mencapai sasaran program. Pertanyaan pada langkah ini

adalah “Siapa yang akan melakukan dan memberitahukan program ini,

serta kapan, dimana, dan bagaimana.”

4. Evaluating the program

Langkah terakhir dalam proses ini melibatkan kesiapan penilaian,

implementasi, dan hasil dari program tersebut. Penyesuaian telah dibuat

sejak program terimplemetasi, berdasarkan umpan balik evaluasi mengenai

bagaimana program tersebut berhasil atau tidak. Program dapat dilanjutkan

atau dihentikan berdasarkan pertanyaan “Bagaimana yang sedang kita

kerjakan atau bagaimana yang telah kita kerjakan”

28

Kesimpulan dari pembahasan teori ini adalah strategi public relations

adalah strategi yang dilakukan oleh public relations yang di analisa dari

permasalahn, hal apa yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan

tersebut, tindakan dan cara mengkomunikasikan, juga evaluasi dari hasil

tindakan dan permasalahan sudah sesuai belum dengan harapan.

Keterkaitan karena dalam pembahasan ini public relations melakukan

strategi melalui event untuk meningkatkan citra perusahaan.

2.2.4 Citra

Menurut David A.Arker John G Mayer yang dikutip oleh Nova

menjelaskan bahwa citra adalah seperangkat anggapan, impresi atau

gambaran seseorang/sekelompok orang mengenai suatu objek yang

beresangkutan. (Firsan Nova, 2011:298)

Definisi lain dari citra adalah tujuan utama sekaligus merupakan

reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia kehumasan atau public

relations yang bersifat abstrak atau tidak dapat diukur tetapi wujudnya bisa

dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk. (Ruslan, 2010:75)

Dari definisi diatas maka penulis menyimpulkan bahwa citra adalah

penilaian, anggapan, impresi dan gambaran yang timbul dan datang dari

masyarakat baik bersifat baik atau buruk akan suatu lembaga, organisasi,

perusahaan, dan produk suatu barang atau jasa.

Keterkaitan dalam pembahasan ini adalah karena tujuan dari strategi

public relations yang dilakukan oleh public relations melalui event hut

29

Waterboom Cikarang dikarenakan ingin meningkatkan citra Waterboom

Cikarang.

2.2.5 Terbentuknya Citra

Proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan

pengertian sistem komunikasi dijelaskan oleh John S. Nimpoeno dalam

laporan penelitian tentang tingkah laku konsumen seperti yang dikutip

Danasaputra sebagai berikut:

Gambar 2.1

Proses Terbentuknya Citra

Sumber : Firsan Nova,Crisis Public Relations (2011, p.304)

PR digambarkan sebagai input-output. Proses model ini adalah

pembentukkan citra sedangkan input adalah stimulus yang diberikan dan

output adalah tanggapan atau perilaku tertentu. Cara itu sendiri digambarkan

melalui presepsi-kognisi-motivasi-sikap. (Firsan Nova, 2011:304-305)

Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi

yang diterima seseorang. (Soleh soemirat&Ardianto Elvianaro, 2004:114)

30

Kesimpulan menurut penulis terbentuknya citra dari informasi yang

diterima oleh individu tentang suatu hal, informasi dan pengetahuan itu

menjadi stimulus seseorang dalam membentuk citra akan suatu hal.

Keterkaitannya adalah terbentuk citra dapat diwujudkan melalui

pelaksanaan event hut Waterboom Cikarang ke-14.

2.2.6 Manfaat Citra Untuk Perusahaan

Para pemilik perusahaan tidak menyadari bahwa dalam jangka

panjang citra baik membawa banyak mafaat. Manfaat itu sendiri dapat

mereka nikmati baik pada saat perusahaannya mengalami masa jaya maupun

pada saat menghadapi berbagai macam kritis. Menurut sutojo yang dikutip

oleh Nova citra perusahaan yang baik dan luat memiliki manfaat-manfaat,

yaitu:

Daya saing jangka menengah dan jangka panjang yang mantap (Mid

ang Long Term Sustainable Competitive Position).

1. Menjadi perisai selama masa krisis. (An Insurance for Adverse Times)

2. Meningkatkan daya tarik eksekutif handal. (Attraction The Best

Executives Available)

3. Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran. (Increasing

Effectivenees of Marketing Instruments)

4. Penghambatan biaya operasional (Cost Saving) (Firsan Nova,

2011:303)

Kesimpulan dalam hal ini adalah citra perusahaan sangat berpengaruh

bukan hanya untuk jangka pendek namun juga untuk jangka panjang dan juga

berpengaruh pada beberapa aspek yang berkaitan karena citra tersebut

31

misalnya berpengaruh kepada pemasaran, dan aspek lainnya. Oleh sebab itu

citra tersebut harus dijaga agar selalu baik sehingga dapat berdampak baik

pada aspek yang dipengaruhi.

Kaitannya adalah citra sangat berpengaruh dalam jangka panjang

maupun pendek perusahaan karena para tenant akan tinggal dalam jangka

waktu yang cukup lama, oleh sebab itu citra yang baik pada perusahaan akan

meningkatkan rasa hormat yang baik dari tenant sehingga tidak membawa

dampak buruk pada aspek perusahaan.

2.2.7 Meningkatkan Citra

Ada 6 hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan citra suatu

perusahaan yang dikemukakan oleh salah satu pakar di bidang media dan

komunikasi publik yaitu; (Macmanara, 2010: 245)

1. Memetakan Persepsi

Pada tahap ini yaitu diawali dengan mengadakan audit tentang citra di

masyarakat. Dari persepsi tersebut lalu dipetakan dimana titik

beratnya, dan titik tersebut disinkronisasikan dengan visi manajemen

dan meyakinkan manajemen menggunakan program public relations

yang akan dibuat.

2. Menyesuaikan dengan visi Manajemen

Kesesuaian dengan aktifitas manajemen paling atas (top management)

merupakan hal yang mutlak perlu. Meyakinkan manajemen akan

pentingnya program pr yang dibuat.

3. Pahami Audience

32

Sebelum program dibuat harus mengetahui terlebih dahulu audiensi

yang akan menjadi target program secara tepat karena program yang

akan dibuat harus sesuai dengan kebutuhan audiensi.

4. Fokus

Saat menyiapkan program masyarakat harus fokus pada titik

pengembangan tertentu. Fokus akan menentukan bagaimana public

relations mengkomunikasikan program tersebut. Dengan fokus akan

lebih mudah membuat nilai informasi sebuah program karena disitu

dapat diungkapkan kemajuan apa yang didapatkan dari program-

program yang sebelumnya diadakan oleh perusahaan.

5. Kreatifitas

Jangan melupakan kreativitas karena komunikasi yang baik

membutuhkan kreatifitas dalam penyampaian nya.

6. Konsistensi

Konsistensi dalam menjalankan program public relations adalah hal

yang mutlak perlu karena hal itu menyangkut sejauh mana

kemampuan public relations untuk mengubah citra perusahaan.

Kesimpulan nya bahwa strategi dalam meningkatkan pr melaui

tahan memetakan persepsi, menyesuaikan visi manajemen,

memahami audience, fokus, kreatifitas, dan konsistensi.

2.2.8 Event

Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang diselenggrakan untuk

memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara individu

maupun kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama yang

33

diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat

yang diselenggrakan pada waktu tertentu. (Noor, 2009:7)

Definisi event menurut ahli diataranya shone dan parry: special

events are that phenomenon arising from those non-routine occasion which

have leisure, cultural, personal or organizational objectives set apart

thenormal activity of daily life, whose purpose is to enlighten, celebrate,

entertain or challenge the exprerience of a group of people. (Noor, 2009:7)

Pengertian event dari buku corporate event managment yaitu event

adalah sebagian dari fungsi pemasaran dan diselenggarakan untuk mencapai

tujuan perusahaan. (O’tool dan mikolaitisi, 2007:10)

Dari definisi diatas yang dipaparkan oleh para ahli maka penulis

menyimpulkan bahwa definisi event adalah suatu kegiatan yang

diselenggarakan untuk memperingati atau merayakan suatu hal yang penting

dan memiliki tujuan tertentu untuk dicapai sesuai keinginan.

2.2.9 Spesial Event

Special events, yaitu peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan PR

yang penting dan memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam suatu

kesempatan, yang mampu meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera

publik seperti peresmian gedung, peringatan ulang tahun perusahaan,

seminar, pameran, lokakarya, open house, dan lainnya. (Ardianto, 2007:183)

Menurut Rosandy Ruslan dalam buku event organizing dasar-dasar

event managment mengartikan spesial event sebagai acara yang biasanya

34

dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian media atau khalayak tertentu

terhadap peruahaan atau produk perusahaan. (Natoradjo, 2011:134)

Dari pengertian special event menurut para ahli diatas maka spesial

event menurut penulis adalah acara yang diadakan dalam rangka

memperingati hal-hal terpenting dalam waktu tertentu dan dapat menarik

banyak orang untuk ikut serta.

Keterkaitan dalam Pembahasan ini adalah karena event yang paling

special yang dilakukan oleh Waterboom Cikarang adalah event hari ulang

tahun Waterboom Cikarang, karena dirayakan setaun sekali, dan dibuat

semenarik mungkin karena memperingati bertambahanya umur Waterboom

Cikarang ini

2.3 Kerangka Teori

Teori Umum

Teori Khusus

Komunikasi

Komunikasi massa

Definisi komunikasi

Fungsi komunikasi

Definisi Public Relations

Komponen Komunikasi massa

Definisi komunikasi massa

Fungsi Komunikasi massa

Public Relations

Strategi Definisi strategi

Definisi strategi PR Strategi PR

35

Gambar 2.2 Kerangka Teori

2.4 Kerangka Pemikiran

MASALAH YANG DIANALISA

Mengetahui peningkatan citra Waterboom Cikarang dari strategi public relations yang dilakuakan melalui special event hut Waterboom

Cikarang ke 14.

4 TAHAPAN STRATEGI PUBLIC RELATIONS

EVENT HARI ULANG TAHUN

WATERBOOM CIKARANG

Manfaat citra

Terbentuknya citra

Proses PR

Defnisi citra

Strategi PR dalam meningkatkan citra

Citra

Event Definisi event

Spesial event Definisi spesial event

36

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

ANALISA STRATEGI PUBLIC RELATION MELALUI EVENT

CITRA WATERBOOM

CIKARANG

Meningkat Tidak meningkat