bab 2 landasan teori -...
TRANSCRIPT
9
Bab 2
Landasan Teori
2. 1 Saham
Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial
yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan
saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka
panjang untuk menjual kepentingan dalam bisnis dengan imbalan uang tunai. Ini adalah
metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi (surat
hutang). Menurut Jake D. Tedder (1978, p.212), “saham adalah surat berharga yang
dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau
disebut juga emiten.”
Saham ada beberapa jenis antara lain saham biasa (common stock), preferred
stock, dan treasury stock. Saham yang diperjualbelikan di bursa saham adalah common
stock dan dapat dibeli oleh siapa saja melalui broker atau menjadi akun di suatu
sekuritas. Preferred stock tidak dijual di bursa efek, dan memiliki tingkat prioritas yang
lebih tinggi dari common stock dalam hal penerimaan dividen. Dividen adalah
pembagian keuntungan dari perusahaan kepada para pemegang saham sesuai dengan
jumlah proporsi para pemegang saham tersebut. Treasury stock adalah saham yang
sudah diperjualbelikan di bursa, kemudian dibeli kembali oleh perusahaan dengan
beberapa alasan (harga sahamnya terlalu rendah di market, menghindari pajak, dll).
10
2.2 Initial Public Offering (IPO)
Initial Public Offering (IPO) adalah Penawaran saham perusahaan untuk pertama
kalinya kepada masyarakat ketika perusahaan tersebut menjadi perusahaan
publik/terbuka (go public). Perusahaan yang telah go public dan telah terdaftar/listing di
bursa saham, sahamnya dapat diperjualbelikan oleh masyarakat. Masyarakat dapat
membeli saham biasa di bursa efek via broker atau akun di suatu sekuritas. Di Indonesia,
pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 500 lembar atau disebut juga dengan 1
lot saham.
Harga saham, bisa naik atau pun turun, seiring dengan situasi dan kondisi yang
ada. Menurut data BAPEPAMLK (Badan Pengawasan Pasar Modal & Lembaga
Keuangan) Seperti saat krisis moneter pada tanggal 15 September 1998, Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) juga merupakan barometer saham di Indonesia terpuruk
hingga mencapai nilai 292,12 poin Pada bulan September pula, IHSG mencapai nilai
terendah yaitu 254 poin. Hal ini menyebabkan saham-saham di dalam negeri menjadi
under value. Dalam periode 2002-2007, nilai IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa
kali memecahkan rekor. Contohnya pada tahun 2006 dan tahun 2007 IHSG
memposisikan dirinya sebagai salah satu indeks yang memiliki kinerja terbaik dunia (
peringkat 2 setelah China, mencapai level 2.745,826 poin). Selain itu, IHSG mengalami
peningkatan rata-rata tahunan sebesar 42,18% sebagai pergerakan indeks tertinggi
dibandingkan dengan peningkatan indeks di Asia. Tetapi sayangnya pada akhir tahun
2008, IHSG yang diperkirakan bakal terus menguat mengalami keterpurukan hingga
level 1.355 poin diakibatkan resesi global. Untungnya sejak 2009 IHSG kembali
11
menguat dan pada akhir 2010 tercatat mencapai level 3.703 poin.
(sumber : www.bapepam.go.id/pasarmodal/publikasi_pm/2010/SE03BL2010)
Salah satu tujuan masyarakat untuk membeli saham adalah untuk mendapatkan
keuntungan dengan cara meningkatnya nilai capital perusahaan ataupun mendapatkan
dividen. Cara seperti ini dilakukan dengan membeli suatu saham dan menyimpannya
untuk waktu yang lama dengan harapan harga saham tersebut akan naik nantinya dan
pembeli mendapatkan dividen dari emiten tersebut.Selain itu ada pula pelaku saham
yang mendapatkan keuntungan di bursa saham dengan cara melakukan jual beli saham
(trading). Para pelaku saham yang melakukan trading dalam jangka waktu pendek
sering disebut trader sedangkan untuk jangka waktu panjang disebut investor. Para
pelaku saham ini biasanya menggunakan berbagai macam tools ataupun prediksi
berdasarkan berbagai issue/analisis teknikal atau fundamental untuk memperkirakan
pergerakan harga pasar.
12
2.3 Trading
Trading adalah kegiatan jual beli saham perusahaan tertentu di bursa saham. Siapa
yang ingin melakukan trading harus mendaftarkan diri atau membuat akun pada
perusahaan efek tertentu sebelum dapat melakukan aktifitas trading.(Elder, Alexander.
2002) Pada umumnya pelaku saham yang melakukan jual beli saham dalam periode
waktu tertentu dibedakan atas :
a) Trader
Trader adalah sebutan untuk pelaku saham atau orang yang melakukan
transaksi saham dalam jangka waktu pendek. Trader mencari keuntungan dari
volatile harga suatu saham. Jangka waktu seorang trader melakukan transaksi
bisa 1x dalam seminggu atau bahkan bisa lebih dari puluhan transaksi dalam
sehari. Cara ini juga sering disebut short-term trading.
b) Investor
Investor biasanya tidak mencari keuntungan melalui volatile harga dari suatu
saham. Seorang investor cenderung melakukan long-term investment di mana
dia membeli saham suatu perusahaan dengan memperhatikan analisis teknikal
dan fundamental suatu perusahaan bahwa ke depannya nilai capital dari
perusahaan tersebut akan meningkat sesuai yang diharapkannya.
13
Dalam melakukan transaksi untuk suatu jenis saham, baik trader maupun
investor tentu saja melakukan dan memperhatikan berbagai aspek tentang saham yang
akan dibeli atau dijual. Analisis yang sering dipakai antara lain adalah analisis teknikal
maupun analisis fundamental.
2.3.1 Analisis Teknikal
Pada prinsipnya analisis teknikal merupakan metode analisis instrumen investasi
yang menggunakan data-data historis mengenai perubahan harga saham maupun
instrumen lainnya, volume dan beberapa indikator pasar yang lain untuk melahirkan
rekomendasi keputusan investasi. Analisis ini bisa diterapkan pada bursa saham, pasar
valuta asing, bursa komoditas atau pasar apapun yang pergerakan harga dagangannya
dipegaruhi oleh permintaan dan penawaran. Dengan menggunakan data-data mengenai
harga, pasokan serta permintaan di masa lalu, analisis teknikal saham bertujuan
memprediksi bagaimana permintaan dan pasokan dimasa mendatang, serta menganalisa
harga saham yang mungkin akan terbentuk karenanya. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasikan suatu tren atau pola yang berulang dari pergerakan harga saham
dan kemudian dieksploitasi untuk mendapatkan kentungan.
Pada analisis teknikal, para pelaku saham melakukan trading dengan berpatokan
pada grafik atau chart yang terbentuk dari pergerakan harga pada masa yang lampau.
Ada beberapa jenis chart yang lazim digunakan para pemain saham dalam melakukan
analisa teknikal :
B
(
C
G
w
t
h
p
m
Bar Chart
(www.belajarin
Chart ini me
Garis vertik
weekly dll.
terendah. Ti
harga penut
pembukaan
mengindikas
nvestasi.net/sa
empunyai set
alnya mewa
Bagian ata
ick mark di
tupan. Yang
mengindika
sikan perilak
aham/analisis-
Gam
tidaknya sat
akili range h
s garis vert
sebelah kiri
g perlu diper
asikan ke ara
ku investor/tr
teknikal-saha
mbar 2.1 Ba
tu garis kecil
harga untuk
tikal untuk
i mewakili h
rhatikan dar
ah mana per
rader atas po
am)
ar Chart
l horisontal y
jangka wak
harga tertin
harga pembu
ri bar chart
rgerakan ha
ortfolionya.
yang biasa d
ktu tertentu,
nggi, yg baw
ukaan, yang
adalah tick
arga saham,
disebut tick m
contohnya d
wah untuk h
g kanan mew
k marknya, h
harga penut
14
mark.
daily,
harga
wakili
harga
tupan
L
(
G
d
g
p
i
C
(
Line Chart
(www.belajarin
Grafik ini t
detail, buka
gambaran se
penting kare
investor.
Candlestick
(www.belajarin
nvestasi.net/sa
idak menam
an berarti c
epintas, ini
ena mengind
k Chart
nvestasi.net/sa
aham/analisis-
Gam
mpilkan harg
chat ini tid
sangat berg
dikasikan di
aham/analisis-
Gambar
teknikal-saha
mbar 2.2 Lin
ga pembuka
dak berguna
guna saat be
i harga berap
teknikal-saha
r 2.3 Candl
am)
ne Chart
aan seperti p
a, bagi and
rtindak cepa
pa saham in
am)
estick Char
pada bar ch
a yang ing
at. Harga p
ni dikoleksi
rt
hart. Meski
gin mendapa
penutupan sa
(hold) oleh
15
tidak
atkan
angat
para
16
Candlestick chart sangat populer beberapa tahun belakangan. Metode ini berasal dari
Jepang dan menyajikan data yang lebih kurang sama dengan bar chart. Yang
membedakannya, dengan candlestick, jauh lebih mudah untuk mengamati perubahan
pergerakan saham. Candlestick chart bisa menjadi pilihan utama jika ingin bermain
short-term. Candlestick chart umumnya memiliki 2 jenis warna, transparan (putih) dan
warna gelap atau warna hijau dengan merah. Warna transparan (putih) dan hijau
mengindikasikan harga bergerak naik, untuk warna gelap dan merah, harga bergerak ke
bawah.
2.3.2 Analisis Fundamental
“Berbeda dengan analisis teknikal, analisis fundamental lebih menekankan pada
kondisi keuangan, kinerja dan growth dari suatu perusahaan. Teknik ini menitik
beratkan pada rasio financial dan kejadian – kejadian yang secara langsung maupun
tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat
teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih
saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang. Analisis fundamental dibagi
dalam tiga tahapan analisa yaitu analisis ekonomi, analisis industry dan analisis
perusahaan.” (Nazwirman, , 2008, hal. 7)
Analisis fundamental ini digunakan oleh para ahli ekonomi atau investor yang
ingin membeli saham suatu emiten berdasarkan analisis laporan keuangan dan
kinerjanya karena mengharapkan emiten tersebut dapat berkembang dan bekerja baik
dan nilai harga sahamnya dapat naik seiring dengan perkembangannya.
17
2.4 Tren Harga & Market
Tren harga atau price and volume tren (PVT) adalah sebuah indikator untuk
menggabungkan harga dan volume pada pasar modal PVT didasarkan pada volume
transaksi berjalan, dengan penambahan volume berdasarkan presentase perubahan harga
pada saat penutupan pasar dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya. PVT
dapat digunakan untuk membantu melihat volume transaksi yang terjadi sehingga dapat
membantu melihat kuat atau lemahnya pergerakan harga.
Tren market adalah kecendrungan market untuk bergerak terus bergerak ke atas
atau ke bawah pada suatu periode tertentu. Memang bukan berarti bahwa harga akan
terus bergerak naik atau terus bergerak turun akan tetapi ada kecendrungan untuk
bergerak ke salah satu arah dalam periode waktu tertentu. Ada dua kondisi yang sering
dipakai untuk menggambarkan pergerakan harga tersebut :
Bullish Market
Bullish diambil dari kata Bull yang berarti banteng. Saat pasar sedang mengalami
kenaikan, berarti banteng(Bull) sedang memainkan peranan. Gerakan menanduk
banteng yang bergerak dari atas ke bawah dianalogikan sebagai kondisi market
yang sedang mengalami kenaikan. Ini berarti tingkat kepercayaan diri dari para
investor sedang tinggi untuk melakukan buy.
18
http://stockcharts.com/help/doku.php?id=chart_school:chart_analysis:chart_patter
ns:measured_move_-_bull
Gambar 2.4 Bullish Market
Bearish Market
Dari Kata Bear yang berarti beruang. Gerakan beruang saat menerkam dengan
cara menjatuhkan badannya secara tiba-tiba dianalogikan sebagai kondisi pasar
yang sedang mengalami penurunan. Pada saat ini investor takut atau kehilangan
percaya diri untuk terus melakukan buy atau hold suatu saham.
19
http://www.safehaven.com/article/10684/the-twenty-percent-rule-and-bear-markets
Gambar 2.5 Bearish Market
2.5 Moving Average
Moving average adalah salah satu jenis forecasting/peramalan yang digunakan
untuk menganalisis data Time Series. Teknik ini diaplikasikan di bidang keuangan dan
juga digunakan untuk menghaluskan fluktuasi jangka pendek dan menguatkan tren
jangka panjang. Penggunaannya untuk jangka panjang atau pendek dapat diatur
berdasarkan parameternya. (Box, George E.P., Jenkins. Gwilym M., Reinsel, Gregory
C., TIME SERIES ANALYSIS : FORECASTING AND CONTROL 3RD EDITION)
Semakin pendek time frame sebuah Moving Average (MA) maka semakin sensitif
dan semakin mudah untuk melihat tren baru dengan lebih cepat, akan tetapi bisa juga
memberikan sinyal yang salah. Moving Average yang lebih panjang lebih dapat
diandalkan, tetapi hanya untuk mengidentifikasi tren yang berskala besar. Dalam
menganalisis pergerakan di pasar saham sangat disarankan untuk menggunakan MA
dengan jangka waktu setengah dari siklus pergerakan data yang dianalisis.
20
2.5.1 Simple Moving Average
Diberikan N titik data dan diputuskan untuk menggunakan T pengamatan pada
setiap rata-rata.
Dibandingkan dengan nilai tengah sederhana (dari semua data historis) rata-rata
bergerak berorde T memiliki karakteristik :
- Hanya mengenai T periode terakhir dari data yang diketahui
- Jumlah titik data dalam setiap rata-rata tidak berubah dengan berjalannya
waktu.
Secara aljabar, rata-rata bergerak SMA dapat ditulis sbb :
21
2.5.2 Weighted Moving Average
Weighted Moving Average (WMA) memberikan bobot yang lebih besar pada data
yang terakhir dibandingkan dengan data sebelumnya. Pembobotan dihitung berdasarkan
jumlah hari. Pada dasarnya besar bobot yang diberikan kepada data terakhir akan
bergantung pada panjang periode yang ditetapkan.
Semakin besar panjang periode, maka semakin besar pula pembobotan yang
diberikan kepada data yang terbaru. Secara matematis WMA disusun dengan formula :
Di mana : n = periode yang dipilih
k = n – (n – 1)
Xn = data ke-n
D
p
2
m
b
p
B
h
P
h
Dari formula
pada data yan
2.6 Bolling
Dicip
membanding
bands sendir
pembatas te
Bollinger B
hanyalah gar
Perhatikan g
http://belajar
a di atas dapa
ng terbaru.
ger Bands
ptakan oleh
gkan volatil
ri sebenarny
erhadap pe
Bands sering
ris Moving A
gambar berik
rforex.com/i
at diketahui p
s
h John Bo
litas dan ha
ya terdiri ata
rgerakan h
gkali tidak d
Averages bia
kut :
indikator-tek
Gamba
panjang perio
ollinger pad
arga relatif
as tiga buah
arga. Namu
ditampilkan
asa. (www.b
knikal/bollin
ar 2.6 Bollin
ode akan men
da awal 1
dalam satu
garis yang
un dalam
karena me
bollingerband
nger-bands.h
nger Bands
nentukan bob
1980 an u
u periode an
membentuk
penerapanny
emang garis
ds.com)
tml
bot yang dibe
untuk memb
nalisis. Boll
k semacam s
ya garis te
tengah ter
22
erikan
bantu
linger
sabuk
engah
rsebut
23
Bollinger Bands bentuknya menyerupai sabuk yang menjadi pembatas pergerakan
harga. Apabila terjadi ketidak seimbangan antara demand dan supply, maka Bollinger
Bands akan lebih melebar dibandingkan kondisi seimbang. Sebagai volatility indicator,
sebenarnya Bollinger Bands tidak dapat berdiri sendiri. Indikator ini biasanya digunakan
hanya sebagai indikator awal untuk mengukur harga relatif dan volatility.
Sebagai contoh dari gambar diatas, terjadi keadaan dimana supply lebih banyak
dari demand sehingga membuat harga turun dari 1.2185 menuju 1.2071 (114 point),
maka sabuk bolinger akan lebih melebar karena memang laju harga sedang meningkat.
Bandingkan dengan keadaan dimana demand dan supply cenderung sama seperti pada
pukul 12.00 dan setelahnya. Jika terjadi keseimbangan yang artinya pasar akan bergerak
dalam kondisi sideways maka Bollinger Bands akan lebih menyempit dari biasanya
karena memang laju harga tidak secepat ketika uptren atau down tren.
Bollinger Bands pada dasarnya terdiri dari tiga garis yaitu upper band, middle
band dan lower band.
Upper band = Simple Moving Average + (faktor pengali x standar deviasi)
Middle band = Simple Moving Average
Lower band = Simple Moving Average – (faktor pengali x standar deviasi)
Faktor pengali = [0.6174 x ln (periode Bollinger Bands)] + 0.1046
Untuk faktor pengali, biasanya digunakan angka 2 dibandingkan penggunaan rumus
diatas.
24
Standar deviasi merupakan perhitungan statistik biasa yang digunakan untuk mengukur
besarnya penyimpangan pada tiap-tiap data. Rumusnya adalah sbb:
dengan :Xi = data ke I dan X = rata-rata
Data yang kita gunakan dalam perhitungan ini bukan hanya closed price saja seperti
pada SMA biasa. Pada Bollinger Bands, data yang dipakai adalah gabungan antara
high,low dan closing price.
Typical price =
2.7 Stochastic Oscillator
Stochastic Oscillator adalah indikator daya gerak yang digunakan dalam analisis
teknikal yang diperkenalkan oleh George Lane pada tahun 1950-an, untuk
membandingkan harga penutupan suatu komoditi terhadap rentang harga dalam suatu
periode tertentu. Pada dasarnya indikator ini digunakan untuk mengukur kekuatan relatif
dari harga terakhir terhadap rentang harga tertinggi dan harga terendah selama periode
rentang waktu yang kita inginkan.
25
Merupakan alat analisis ciptaan George C Lane pada akhir 50-an. Seperti
namanya, nilai kisaran pada indikator ini adalah 0-100 (oscillator). Stochastic Oscillator
digunakan untuk menunjukkan posisi closing relatif terhadap range transaksi dalam
suatu periode tertentu. Ada beberapa macam stochastic yang dapat digunakan antara lain
fast stochastic, slow stochastic dan full stochastic. Secara matematis Stochastic
Oscillator didefinisikan sbb:
pada periode tertentu.
Recent close = harga penutupan terakhir
Lowest Low = harga terendah selama periode yang ditentukan
Highest high = harga tertinggi selama periode yang ditentukan
Stochastic Oscillator terdiri dari dua garis yang disebut %K dan %D. Inti dari
indikator ini adalah %K itu sendiri sedangkan %D adalah SMA dari %K. Bisa dikatakan
bahwa %D adalah sebagai garis pengidentifikasian arah %K. Pemilihan periode %D
biasanya sebesar 3 periode disengaja untuk meningkatkan sensitifitas dari %D itu
sendiri. %D menggunakan perhitungan pergerakan harga sederhana dari statistik
Stoch %K melintasi periode s periods . secara umum :
26
Rentang osilator %K dan %D adalah dari 0 hinga 100 dan seringkali dinyatakan
dalam bentuk tanda garis. Tingkat yang mendekati ekstrem adalah 100 dan 0, baik
bagi %K maupun %D, mengindikasikan kekuatan atau kelemahan yang disebabkan oleh
karena terbentuknya harga atau mendekati harga tertinggi atau terendah baru dalam N-
hari.
Terdapat dua jenis metode yang terkenal untuk menggunakan indikator %K
dan %D dalam pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual saham. Metode
pertama adalah menggunakan perlintasan dari sinyal %K dan %D dan metode kedua
adalah menggunakan asumsi bahwa %K dan %D terombang-ambing (oscillate) dalam
melakukan keputusan beli dan jual.
Pada metode pertama, %D berlaku sebagai pemicu atau garis sinyal untuk %K.
Sinyal beli akan diperoleh sewaktu %K memotong keatas melintasi %D, ataupun
sebaliknya dengan sinyal jual yang akan diperoleh ketika %K memotong kebawah
melintasi %D. Perlintasan tersebut dapat saja terjadi dengan amat sering dan untuk
menghindari sinyal palsu maka sebaiknya ditunggu terjadinya suatu lintasan yang
bersamaan dengan indikasi kelebihan minat beli (overbought) ataupun kelebihan minat
jual (oversold) ataupun hanya pada saat terjadinya puncak atau menembus garis %D.
Apabila volatilitas harga amat tinggi, maka dapat digunakan pergerakan rata-rata yang
sederhana dari indikator Stoch %D
27
Pada metode kedua, beberapa analis memperdebatkan bahwa %K atau %D pada
tingkat diatas 80 dan dibawah 20 dapat diartikan sebagai kelebihan minat jual ataupun
beli. Dalam teori bahwa harga terombang-ambing (oscillate) , kebanyakan analis
termasuk juga George Lane, merekomendasikan untuk melakukan pembelian atau
penjualan saat terjadinya pembalikan arah. Atau dengan kata lain, pembelian atau
penjualan dapat dilakukan setelah terjadinya sedikit pergerakan kearah balik, misalnya
apabila indikator bergerak keatas angka 80 maka investor harus menunggu hingga
indikator berada sedikit dibawah 80 untuk melakukan penjualan ( sinyal jual).
2.8 Analisis dan Desain Sistem Berorientasi Objek
Ada dua kemampuan utama pada sistem berorientasi objek yaitu :
1. Reusability
Kemampuan untuk menggunakan kembali pengetahuan dan kode program yang
ada, dapat menghasilkan keunggulan saat suatu sistem baru dikembangkan atau
sistem yang ada dipelihara atau direkayasa ulang.
2. Interoperability
Kemampuan mengitegrasikan berbagai aplikasi dari beberapa sumber, seperti
program yang dikembangkan sendiri dan perangkat lunak jadi, serta
menjalankan aplikasi-aplikasi ini di berbagai platform.
28
Adapun beberapa kelemahan dari sistem berorientasi objek :
- Diperlukan waktu lama untuk memperoleh pengembangan.
- Kesulitan metodologi untuk menjelaskan sistem bisnis yang rumit &
kompleks.
- Kurangnya pilihan peralatan pengembangan yang disesuaikan untuk sistem
bisnis.
Pada tahap awal perancangan suatu aplikasi berorientasi objek diperlukan
deskripsi dari permasalahan dan spesifikasi aplikasi yang dibutuhkan. Analisis dan
desain tersebut terdiri dari 4 komponen utama yaitu :
1. Problem Domain Analysis
2. Application Domain Analysis
3. Architectural Design
4. Component Design
2.9 Interaksi Manusia dan Komputer
Menurut Galitz (2007, p4), Interaksi manusia dan komputer adalah suatu ilmu
yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling
bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif.
29
Menurut Galitz (2007, p64), 5 kriteria yang harus dipenuhi agar suatu program
dapat dibilang user friendly adalah :
1. Waktu belajar
Mudah dipelajari dan digunakan bahkan oleh orang awan sekalipun.
2. Kecepatan kinerja
Dalam penyelesaian masalah dan pemrosesan data dilakukan dengan cepat
dan efisien.
3. Tingkat kesalahan
Dapat meminimalkan jumlah dan tingkat kesalahan pengguna.
4. Daya ingat
Cara kerja sistem mudah diingat sehingga pemakai dapat mempertahankan
pengetahuannya dan dengan demikian tidak diperlukan pembelajaran ulang
jika ingin menggunakan sistem di masa yang akan datang.
5. Kepuasan subjektif
Seberapa puas seorang pengguna menggukanan sistem yang dibuat.
Menurut Shneiderman (1998, p74-75), dalam perancangan sebuah tatap muka
terdapat aturan-aturan yang dikenal dengan 8 Golden Rules of Interface Design ( 8
aturan emas), yaitu :
1. Berusaha untuk konsisten (strive for consistency)
Konsisten dalam semua aspek baik penggunaan bentuk dan ukuran font,
warna pada latar belakang atau tulisan, pembuatan layout, dll.
30
2. Memungkinkan user menggunakan shortcut sesering mungkin (enable
frequest users to use shortcuts)
Pengurangan jumlah interaksi melalui fasilitas shortcut sehingga menghemat
waktu respon dan tampilan.
3. Memberikan umpan balik yang informatif (offer informative feedback)
Untuk setiap tindakan, harus ada umpan balik (feedback). Feedback bisa
berupa tampilan, suara atau indikator lain sehingga user mengetahui bahwa
perangkat lunak tersebut memberikan respon.
4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir (design dialogs to yield
closure)
Urutan dari tindakan diatur ke dalam suatu kelompok yang memiliki bagian
awal, tengah dan akhir.
5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana (offer error prevention
and simple error handling)
Sebisa mungkin diberikan error prevention. Contohnya dalam memasukkan
nama tidak diperbolehkan penggunaan angka. Jika user melakukan
kesalahan, sistem harus dapat mendeteksi kesalahan tersebut dan
menampilkan kesalahan pengguna.
6. Mengizinkan pembalikan aksi dengan mudah (permit easy reversal of
actions)
Dalam melakukan desain sebisa mungkin diberikan fungsi undo, untuk
memudahkan bila terjadi kesalahan yang tidak disengaja.
31
7. Menyediakan kendali internal bagi pengguna (support internal locus of
control)
Sistem harus dirancang supaya user merasa menguasai sistem dan sistem
memberi respon atas tindakan yang diberikan.
8. Mengurangi muatan meori jangka pendek (reduce short-term memory load)
Manusia mempunyai keterbatasan dalam mengingat sehingga tampilan
dibuat sesederhana mungkin. Tampilan halaman-halaman dapat digabung
dan pergerakan windows dapat dikurangi.
2.10 UML (Unified Modelling Language)
Menurut Booch et al. (2001, p13), UML (Unified Modelling Language) adalah
metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan membuat piranti
lunak yang berorientasi objek. Karena UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan
bahasa berorientasi objek , maka semua elemen dan diagram berdasarkan pada
paradigma object oriented.
UML sendiri memberikan standar penulisan sebuah sistem rancangan
(blueprint), yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa
pemrograman yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan
dalam sistem piranti lunak. Menurut Booch et al. (2001, p17), untuk dapat memahami
UML membutuhkan konsep dari sebuah bahasa model dan mempelajari tiga elemen
utam dari UML, yaitu :
32
1. Building block, terdiri dari tiga macam antara lain : benda, hubungan dan
diagram
2. Aturan yang menyatakan bagaimana building block tersebut diletakkan.
3. Beberapa mekanisme umum (common).
UML memiliki beberapa diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu
sistem. Tujuannya agar sistem mudah dimengerti oleh semua pihak.
Diagram-diagram UML terdiri dari (Booch et al., 2001, p97) :
1. State Transition Diagram
Adalah diagram yang menggambarkan bagaimana suatu state dihubungkan
dengan state yang lain pada satu waktu. Diagram ini menunjukkan bagaimana
sistem bekerja sebagai akibat dari kejadian eksternal. Contoh pada gambar 2.7
33
Gambar 2.7 State Transition Diagram
State menunjukkan keadaan atau kegiatan yang menjelaskan bagian tertentu dari
proses. Transition condition menunjukkan kondisi atau syarat pada lingkungan
eksternal yang dapat menyebabkan perubahan dari satu state ke state yang lain.
2. Use Case Diagram
Menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan sistem dari sudut pandang
pengamatan orang ketiga atau pengamatan luar. (Booch et al., 2001, p233)
34
Gambar 2.8 Use Case Diagram
• Actor adalah sebuah peran yang dimainkan oleh orang, sistem, perangkat
atau bahkan perusahaan yang memiliki andil dalam keberhasilan sistem
operasi.
• Use case adalah mengidentifikasi perilaku kunci dari sistem. Tanpa
perilaku ini, sistem tidak akan memenuhi persyaratan aktor. Setiap use
case bertujuan mengungkapkan bahwa sistem harus mencapai hasil.
• Association adalah mengidentifikasi interaksi antara aktor dan use case.
Setiap association menjadi sebuah dialog yang harus dijelaskan.
35
• Include relationship adalah mengidentifikasi penggunaan yang dapat
digunakan kembali kasus yang tanpa syarat dimasukkan ke dalam
pelaksanaan penggunaan lain kasus.
• Extend relationship adalah mengidentifikasi suatu kasus yang dapat
digunakan kembali menggunakan kondisional mengganggu pelaksanaan
kasus penggunaan lain untuk meningkatkan fungsinya.
3. Sequence Diagram
Merupakan diagram interaksi yang menekankan pada urutan waktu dari
pertukaran message. Message apa saja yang dikirim dan kapan pelaksanaannya.
(Booch et al., 2001, p246)
Gambar 2.9 Sequence Diagram