bab 3 end (1)
TRANSCRIPT
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 1/20
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Embriologi TiroidKelenjar tiroid berasal dari evaginasi epitelium farings. Evaginasi ini
berjalan turun dari dasar lidah ke daerah leher sampai akhirnya mencapai letak
anatomisnya. Sebagian jaringan tiroid ini kadang tertinggal di sepanjang lintas
tersebut sehingga membentuk duktus thyroglossus. Dalam keadaan normal
kelenjar tiroid pada orang dewasa beratnya antara 10!0 gram.
B. Anatomi dan Fisiologi
Kelenjar tirod terletak pada leher" bagian anterior daripada trakea" dan
terdiri dari ! lobus konikal yang dihubungkan oleh suatu jaringan yang disebut
isthmus tiroid. Kadangkadang ditemukan juga lobus ke #" terdapat pada isthmus
ke atas atau di bagian depan larings yang disebut lobus piramidalis. $obuslobus
ini dibagi atas septasepta jaringan ikat fibrous menjadi lobuluslobulus" yang
masingmasing terdiri dari #0%0 folikel. Kelenjar tiroid ini mengandung banyak
pembuluh darah dan mempunyai kecepatan arus darah yang tinggi.
&ambar 1. 'iroid manusia.
Kelenjar tiroid berperanan mempertahankan derajat metabolisme dalam
jaringan pada titik optimal. (ormon tiroid merangsang penggunaan )! pada
kebanyakan sel tubuh" membantu mengatur metabolisme lemak dan hidrat arang"
#1
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 2/20
dan sangat diperlukan untuk pertumbuhan serta maturasi normal. *pabila tidak
terdapat kelenjar tiroid" orang tidak akan tahan dingin" akan timbul kelambanan
mental dan fisik" dan pada anakanak terjadi retardasi mental dan dwarfisme.
Sebaliknya" sekresi tiroid yang berlebihan meninbulkan penyusutan tubuh"
gugup" takikardi" tremor" dan terjadi produksi panas yang berlebihan.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama yaitu tiroksin +'%,
yang kemudian berubah menjadi bentuk aktifnya yaitu triyodotironin +'#,.
-odium nonorganik yang diserap dari saluran cerna merupakan bahan baku
hormon tiroid. at ini dipekatkan kadarnya menjadi #0%0 kali sehingga
mempunyai afinitas yang sangat tinggi di dalam jaringan tiroid. '# dan '% yang
dihasilkan ini kemudian akan disimpan dalam bentuk koloid di dalam tiroid.Sebagian besar '% kemudian akan dilepaskan ke sirkulasi sedangkan sisanya
tetap di dalam kelenjar yang kemudian mengalami daur ulang. Di sirkulasi"
hormon tiroid akan terikat oleh protein yaitu globulin pengikat tiroid +thyroid
binding globulin" '/&, atau prealbumin pengikat albumin +thyroine binding
prealbumine" '/*,. (ormon stimulator tiroid +thyroid stimulating hormone"
'S(, memegang peranan terpenting untuk mengatur sekresi dari kelenjar tiroid.
'S( dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis. roses yang dikenal
sebagai negative feedback sangat penting dalam proses pengeluaran hormon
tiroid ke sirkulasi. Dengan demikian" sekresi tiroid dapat mengadakan
penyesuaian terhadap perubahanperubahan di dalam maupun di luar tubuh. 2uga
dijumpai adanya sel parafolikuler yang menghasilkan kalsitonin yang berfungsi
untuk mengatur metabolisme kalsium" yaitu menurunkan kadar kalsium serum
terhadap tulang.
#!
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 3/20
&ambar !. Diagram pengaturan sekresi tiroid.
C. Definisi Karsinoma Tiroid
Karsinoma tiroid adalah suatu keganasan +pertumbuhan tidak terkontrol dari
sel, yang terjadi pada kelenjar tiroid. Kanker tiroid adalah sutu keganasan pada
tiroid yang memiliki % tipe yaitu3 papiler" folikuler" anaplastik dan meduller.
Kanker tiroid jarang menyebabkan pembesaran kelenjar" lebih sering
menyebabkan pertumbuhan kecil +nodul, dalam kelenjar. Sebagian besar nodul
tiroid bersifat jinak" biasanya kanker tiroid bisa disembuhkan. Kanker
tiroid sering kali membatasi kemampuan menyerap yodium dan membatasi
kemampuan menghasilkan hormon tiroid" tetapi kadang menghasilkan cukup
banyak hormon tiroid sehingga terjadi hipertiroidisme.
D. Klasifikasi Karsinoma Tiroid.
. Karsinoma !a!iler" karsinoma ini berasal dari selsel tiroid dan
merupakan jenis paling umum dari karsinoma tiroid. $ebih sering terdapat pada
anak dan dewasa muda dan lebih banyak pada wanita. 'erkena radiasi semasa
##
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 4/20
kanak ikut menjadi sebab keganasan ini. ertama kali muncul berupa benjolan
teraba pada kelenjar tiroid atau sebagai pembesaran kelenjar limfe didaerah
leher. 4etastasis dapat terjadi melalui limfe ke daerah lain pada tiroid atau"
pada beberapa kasus" ke paru.
#. Karsinoma folik$ler" karsinoma ini berasal dari selsel folikel dan
merupakan !0!5 6 dari karsinoma tiroid. Karsinoma folikuler terutama
menyerang pada usia di atas %0 tahun. Karsinoma folikuler juga menyerang
wanita ! sampai # kali lebih sering daripada pria. emaparan terhadap sinar 7
semasa kanakkanak meningkatkan resiko jenis keganasan ini. 2enis ini lebih
infasif daripada jenis papiler.
%. Karsinoma ana!lastik" karsinoma ini sangat ganas dan merupakan 106dari kanker tiroid. Sedikit lebih sering pada wanita daripada pria. 4etastasis
terjadi secara cepat" mulamula disekitarnya dan kemudian keseluruh bagian
tubuh. ada mulanya orang yang hanya mengeluh tentang adanya tumor
didaerah tiroid. Dengan menyusupnya kanker ini disekitar" timbul suara serak"
stridor" dan sukar menelan. (arapan hidup setelah ditegakkan diagnosis"
biasanya hanya beberapa bulan.
&. Karsinoma !arafolik$lar" karsinoma parafolikular atau meduller adalah
unik diantara kanker tiroid. Karsinoma ini umumnya lebih banyak pada wanita
daripada pria dan paling sering di atas 50 tahun. Karsinoma ini dengan cepat
bermetastasis" sering ketempat jauh seperti paru" tulang" dan hati. 8iri khasnya
adalah kemampuannya mensekresi kalsitonin karena asalnya. Karsinoma ini
sering dikatakan herediter.
E. Etiologi
Etiologi dari penyakit ini belum pasti" yang berperan khususnya untuk
terjadi well differentiated +papiler dan folikuler, adalah radiasi dan goiter
endemis" dan untuk jenis meduler adalah faktor genetik. /elum diketahui suatu
karsinoma yang berperan untuk kanker anaplastik dan meduler. Diperkirakan
#%
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 5/20
kanker jenis anaplastik berasal dari perubahan kanker tiroid berdiferensia baik
+papiler dan folikuler," dengan kemungkinan jenis folikuler dua kali lebih besar.
9adiasi merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid. /anyak kasus
kanker pada anakanak sebelumnya mendapat radiasi pada kepala dan leher
karena penyakit lain. /iasanya efek radiasi timbul setelah 5!5 tahun" tetapi rata
rata :10 tahun. Stimulasi 'S( yang lama juga merupakan salah satu faktor
etiologi kanker tiroid. ;aktor resiko lainnya adalah adanya riwayat keluarga yang
menderita kanker tiroid dan gondok menahun.
F. Patofisiologi
*denokarsinoma papiler biasanya bersifat multisentrik dan 506 penderitadengan ada sarang ganas dilobus homolateral dan lobus kontralateral. 4etastasis
mulamula ke kelenjar limfe regional" dan akhirnya terjadi metastasis hematogen.
<mumnya adenokarsinoma follikuler bersifat unifokal" dengan metastasis juga
ke kelenjar limfe leher" tetapi kurang sering dan kurang banyak" namun lebih
sering metastasisnya secara hematogen. *denokarsinoma meduller berasal dari
sel 8 sehingga kadang mengeluarkan kalsitonin +sel *<D,. ada tahap dini
terjadi metastasis ke kelenjar limfe regional. *denokarsinoma anaplastik yang
jarang ditemukan" merupakan tumor yang tumbuh agresif" bertumbuh cepat dan
mengakibatkan penyusupan kejaringan sekitarnya terutama trakea sehingga
terjadi stenosis yang menyebabkan kesulitan bernafas. 'ahap dini terjadi
penyebaran hematogen. Dan penyembuhan jarang tercapai. enyusupan
karsinoma tiroid dapat ditemukan di trakea" faring" esophagus" =.rekurens"
pembuluh darah karotis" struktur lain dalam darah dan kulit. Sedangkan
metastasis hematogen ditemukan terutama di paru" tulang" otak dan hati.
#5
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 6/20
'. Diagnosis
Dalam kasus karsinoma tiroid dalam menegakkan suatu diagnosis ada
beberapa cara" antara lain adalah 3
. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
<mumnya dari nodul tiroid ditemukan sendiri oleh pasien atau saat
pemeriksaan fisik. alpasi dapat memperkirakan lokasi dan ukuran dari nodul"
walaupun tidak secara akurat. =odul yang teraba biasanya mempunyai ukuran
lebih dari 1.5 cm" namun hal ini juga bergantung pada letak dan bentuk dari
leher pasien. Dengan pemeriksaan fisik dapat juga untuk melihat pergerakan
nodul saat menelan. memperkirakan adanya pembesaran limfonodi di sekitar
leher yaitu di daerah supraklavikular dan jugulocarotid" yang sering terjadi pada karsinoma papiliferum" juga dapat diketahui melalui pemeriksaan daerah
leher. Selain lokasi dan ukuran" palpasi juga dapat memperkirakan konsistensi
dari nodul. *danya konsistensi nodul yang padat dan ireguler atau menempel
pada jaringan sekitar" paralisis dari pita suara" disertai dengan pembesaran
kelenjar limfe yang terpalpasi" dapat mengarah pada kecurigaan keganasan.
Kecurigaan yang dapat mengarah kepada keganasan adalah apabila 3
• ertumbuhan yang cepat
• *danya riwayat keluarga menderita karsinoma tiroid meduler• *danya riwayat keluarga mengalami Multiple Endocrine Neoplasia 2
+4E=!,
• <sia muda +kurang dari !0 tahun,
• $akilaki
• *danya riwayat telah dilakukan radiasi kepala
• &ejala kompresif" misalnya masalah dalam menelan atau bernafas.
• =odul yang besar +lebih dari % cm,
• 'ekstur keras
•
=odul yang terfiksasi pada jaringan sekitar• *danya paralisis pita suara atau suara serak
• embesar kelenjar limfonodi
Pemeriksaan fisik
-nspeksi 3 perhatikan pembengkakan nodul
$okasi3 lobus kanan" kiri" atau istmus
#>
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 7/20
<kuran3 besar?kecil" permukaan rata?berbenjolbenjol
/entuk3 difus?noduler
alpasi 3ukuran kelenjar tiroid" batas" konsistensi" temperature"
permukaan" ada atau tidak nyeri tekan" ikut gerakan menelan
atau tidak" dan pembesaran kelenjar limfe sekitar
#. Pemeriksaan (aboratori$m
engukuran kadar serum Thyroid Stimulating Hormone ( 'S(,
dilakukan untuk menyingkirkan disfungsi tiroid" namun pemeriksaan ini tidak
berguna untuk membedakan jenis jinak atau ganas.
emeriksaan terhadap kadar serum tiroglobulin adalah petanda tumor yang berguna untuk digunakan sebagai follow up pasca dilakukannya
pembedahan karsinoma tiroid. /eberapa studi menunjukkan bahwa
pemeriksaan rutin dari kalsitonin pada pasien dengan nodul tiroid bisa
digunakan untuk diagnosis preoperatif dari karsinoma tiroid meduler.
%. Pen)itraan
eran skintigrafi tiroid dalam evaluasi diagnostik dari nodul tiroid bisa
digunakan untuk membedakan antara nodul hangat" yang biasanya adalah
jinak" dan nodul dingin. emeriksaan skintigrafi ini memiliki sensitifitas yang
rendah utntuk mendeteksi nodul tiroid yang kecil dan tidak berguna untuk
nodul yang bersifat kistik.
US' TI*+ID
<ltrasonografi +<S&, tiroid yang dilakukan dengan frekuensi tinggi
+@"51# 4(A," menjadi banyak digunakan sebagai pilihan pertama untuk
evaluasi dari sebuah nodul. <S& dapat mendeteksi adanya nodul padat yang
berukuran # mm dan kistik nodul yang berukuran ! mm. Dengan teknik
pencitraan dari <S& juga dapat membedakan komponen dari nodul" yaitu
padat" kistik" atau campuran" serta dapat memperkirakan ukuran dari nodul
tersebut. /eberapa ciri yang didapatkan dari hasil dari <S& dapat mengarah
#@
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 8/20
menuju keganasan" seperti misalnya nodul yang hipoekoik" tepi yang ireguler"
adanya mikrokalsifikasi dan hipervaskularisasi. *kan tetapi nilai prediktif dari
<S& tidak terlalu tinggi" sehingga semua nodul tiroid harus dilakukan biopsi
jarum halus untuk menentukan diagnosis secara lebih akurat.
CT SCAN DAN ,*I
8' scan mampu memvisualisasi dengan lebih baik hubungan antara
kelenjar tiroid dengan massa di sekitarnya seperti pembuluh darah" trakea"
esophagus" serta ekstensinya ke retrosternal. 8' scan dapat digunakan
mengukur volume" ukuran kelenjar" serta kepadatan jaringan. 'erkadang
diperlukan gambar 8' scan dengan kontras +yang mengandung yodium,
untuk diagnosis dan visualisasi pembuluh darah +misalnya mendeteksi adanyaiskemi serebri" sindrom vena cava superior karena desakan tiroid retrosternal
dsb,. 8ara ini harus dilakukan hatihati sebab mungkin terjadi alergi" atau
induksi dan dapat memperburuk hipertiroidisme. encitraan dengan 8' scan
tidak dapat memprediksi karsinoma tiroid. 49- dapat melihat kekambuhan
karsinoma dan membedakan dengan fibrosis " namun tidak dapat
membedakan lesi ganas atau jinak.
&. Sitologi
Fine Needle As!iration Bio!s- FNAB/
Diagnosis dengan ;=*/ pertama kali diperkenalkan oleh 4artin dan
Ellis pada tahun 1:#0" yang menggunakan tehnik jarum aspirasi 1B&. 'etapi"
cara ini tidak banyak digunakan karena dikhawatirkan akan terjadi perdarahan
dan cancer seeding oleh karena menggunakan jarum yang diameternya besar.
Setelah para ahli hematologi di -nstitut Karolinska Swedia
mengembangkannya dengan menggunakan jarum halus !#!5& ternyata
kekhawatiran itu tidak terbukti.
'eknik ;=*/ bertujuan untuk mendapatkan sel dan cairan pada massa
tiroid. 4eskipun cara ini terlihat sederhana" tetapi ketepatan diagnosis dari
sampel yang didapat proses laboratorium" dan ahli patologi sehingga
diperlukan ketrampilan pengambilan aspirasi ;=*/ yang baik dan benar" agar
#B
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 9/20
diperoleh sampel yang adekuat. ada prinsipnya ;=*/ bertujuan untuk
memperoleh sampel selsel nodul tiroid yang teraspirasi melalui penusukan
jarum ke jaringan nodul tiroid. <ntuk itu dibutuhkan jarum steril serta
semprit. ertama kelenjar tiroid harus dipalpasi secara hatihati dan nodul
diidentifikasi dengan baik dan benar. Kemudian" pasien ditempatkan pada
posisi supinasi dengan leher hiperekstensi" untuk mempermudah tempatkan
bantal pada bawah bahu. asien tidak diperbolehkan menelan" bertanya" dan
bergerak selama prosedur. erlu diinformasikan juga kepada pasien bahwa
prosedur ini tidak memerlukan anestesi lokal. Setelah mengidentifikasi nodul
yang akan diaspirasi" kulit tersebut dibersihkan dengan alkohol. Semprit 10cc
dipasangkan ke syringe holder dan dipegang dengan tangan kanan. 2ari pertama dan kedua tangan kiri menekan dan memfiksasi nodul" sehingga
dapat mempertahankan arah tusukan jarum oleh tangan lainnya yang
dominan. 'angan kanan memegang jarum dan semprit tusukkan dengan
tenang. Caktu jarum sudah berada dalam nodul" dibuat tarikan !#cc pada
semprit agar tercipta tekanan negatif. 2arum ditusukkan 1015 kali tanpa
mengubah arah" selama 510 detik.
ada saat jarum akan dicabut dari nodul" tekanan negatif dihilangkan
kembali. Setelah jarum dicabut dari nodul" jarum dilepas dari sempritnya dan
selsel yang teraspirasi akan masih berada di dalam lubang jarum. Kemudian
isi lubang ditumpahkan keatas gelas objek. /uat > sediaan hapus" # sediaan
hapus difiksasi basah dan dipulas dengan apanicoulau. Sediaan lainnya
dikeringkan di udara untuk dipulas dengan 4ay &ruenwald
&iemsa?Diffuick. Kemudian setelah dilakukan ;=*/ daerah tusukan harus
ditekan kirakira 5 menit" apabila tidak ada halhal yang dikhawatirkan"
daerah leher dibersihkan dan diberi small bandage. ;=*/ sangat aman" tidak
ada komplikasi yang serius selain tumor seeding" kerusakan saraf" trauma
jaringan" dan cedera vaskular. 4ungkin komplikasi yang paling sering terjadi
adalah hematoma" ini disebabkan karena pasien melakukan gerakan menelan
#:
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 10/20
atau berbicara saaat tusukan. Komplikasi lainnya yang perlu diperhatikan
adalah vasovagal dan jarum menusuk trakea.
Klasifikasi Sitologi Bio!si As!irasi Jar$m 0al$s
1. 2inak
Selsel epitel tersebar dan sebagian membentuk kelompokan atau
mikrofolikuler. -nti sel bulat atau oval dengan kromatin yang dense dan
homogen. Sitoplasma sedikit dan agak eosinofilik" tetapi kadangkadang
ditemukan selsel onkositik. Sejumlah koloid dapat ditemukan.
!. 8uriga Selsel epitel membentuk kelompokan atau susunan folikuler. -nti
sel membesar" bulat atau oval dengan kromatin yang bergranul dan anak inti
yang menonjol. Sitoplasma eosinofilik" bergranul" karakteristik akan perubahan selsel onkositik. Koloid sedikit atau tidak dijumpai.
#. &anas
• /entuk papiler selsel epitel tersusun dalam gambaran papiler. -nti
bulat atau oval dengan adanya pseudoinklusi nuklear" nuclear grooves
dan?atau bentuk palisada.
• /entuk meduler selsel yang hiperselular. /entuk bervariasi dengan
inti bentuk bulat" oval atau lonjong. -nti terletak eksentrik dengan
gambaran plasmasitoid. Struktur amiloid jarang terlihat.• /entuk anaplastik terdiri dari selsel yang kecil" adanya
multinukleated sel raksasa dan selsel bentuk lonjong. -nti besar"
bizarre" satu atau banyak" dan kromatin kasar dan anak inti yang
menonjol. Kadang dijumpai mitosis atipik. rosedur terakhir
menganjurkan sistim pelaporan hasil sitologi tiroid dibuat sama seperti
sistim pada sitologi payudara.
*da lima kategori sitologi tiroid ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
%0
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 11/20
Keuntungan dari ;=*/ adalah akurat" costeffective" sederhana" bila
terjadi komplikasi ringan" sensitivitas dan akurasi tinggi. 'etapi hal itu
dipengaruhi oleh operator" aspirasi yang baik" dan dinilai oleh ahli sitologi
berpengalaman.
Keterbatasan ;=*/ yaitu tidak mampu membedakan neoplasma sel
folikuler dan sel (urthle jinak atau ganas" karena keduanya mirip. Keduanya bisa
dibedakan dari ada atau tidak invasi kapsul atau invasi vaskular pada pemeriksaan
histopatologis sediaan dari operasi.
'ambar . Karsinoma ;olikular. *gregat selsel folikular dengan nukleus besar dan
intranuclear cytoplasmic inclusion kecil. Koloid sedikit. +Diffuik stain,. +Dikutip
%1
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 12/20
dari3 Koss $eopold &.KossF diagnostic cytology and its histopathologic bases.
'he'hyroid" arathyroid" and =eck 4asses )ther 'han $ymph =odes. 5th ed.
hiladelphia. !00>,.
'ambar #. Karsinoma ;olikular. Kelompokan selsel folikular menunjukkan
keberagaman ukuran nukleus +4&&" %0,. +Dikutip dari3 Koleksi pribadi
rof.Dr.(.4.=adjib D. $bs" Sp.*+K,,
'ambar %. Karsinoma ;olikular. Selsel tumor menunjukkan nukleolus yang
prominen di dalam nukleus besar. +Dikutip dari3 Koss $eopold &. KossF
diagnostic cytology and its histopathologic bases. 'he 'hyroid" arathyroid"
and =eck 4asses )ther 'han $ymph =odes. 5th ed. hiladelphia. !00>,.
%!
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 13/20
* B
'ambar &. !"yphil (Hurtle cell# carcinoma$ *$ Kelompokan trabekular sel
sel o"yphil +4&&" (,. /. Selsel o"yphil dengan beberapa sel endotelial
+ap" (,. +Dikutip dari3 )rell 9. Svante "Sterett ;. ®ory" Chitaker Darrel.
;ine =eedle *spiration 8ytology" ;ourth Edition" Elsevier. !005,.
* B
'ambar 1. Karsinoma papiler tiroid. *. Multilayered% susunan papiler
kompleks selsel folikular merupakan diagnostik dari karsinoma papiler
+4&&" !0,. /. Sheet selsel folikular menunjukkan pembesaran nukleus dan
intranuclear cytoplasmic inclusion +Diffuik stain,. +Dikutip dari3 *.
Koleksi pribadi rof.Dr.(4.=adjib D. $bs"Sp.*+K," /. Koss $eopold &.
KossFdiagnostic cytology and its histopathologic bases. 'he 'hyroid"
arathyroid" and =eck 4asses )ther 'han $ymph =odes. 5th ed.
hiladelphia. !00>,.
%#
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 14/20
1. Patologi Anatomi
Bio!si PA
emeriksaan biopsi patologi anatomi atau disebut juga dengan biopsi
insisional merupakan metode diagnostik pilihan dan merupakan gold standard dalam menentukan jenis nodul tiroid. emeriksaan ini bersifat invasif dengan
mengambil sebagian jaringan untuk kemudian diperiksa menggunakan
mikroskop oleh ahli sitologi.
Kelebihan teknik biopsi dibandingkan dengan biopsi aspirasi jarum
halus adalah biopsi insisi dapat memperoleh hasil lebih luas dan memperoleh
sampel berupa jaringan sehingga didapatkan hasil yang lebih sensitif dan
spesifik. Kelemahan dari teknik ini adalah karena memerlukan proses yang
lebih rumit dan biaya yang lebih besar.
ada pemeriksaan makroskopis" karsinoma papilifer berupa suatu
neoplasma keputihan invasif dengan illdefined margin. Secara mikroskopik
terlihat neoplasma yang tidak berkapsul yang mempunyai karakteristik
tumbuh dengan papila yang terdiri dari epitel neoplastik menutupi tangkai
fibrovaskuler. 'umor yang sangat terdiferensiasi dapat mempunyai pola yang
komplek.
=ukleus memiliki empty ground glass appearance dengan lekukan
nukleus uang khas dan adanya pseudoinklusi. 4itosis jarang dijumpai pada
karsinoma papilifer. &ambaran histologi lain adalah adanya psammoma
bodies yang terjadi pada sekitar 506 dari karsinoma papilifer. &sammoma
bodies adalah dasar kalsifikasi yang mempunyai tampilan sirkuler yang
berlapislapis dan dapat ditemukan pada stroma tumor. Karsinoma papilifer
biasanya multisentrik dengan fokus yang terdapat pada lobus ipsilateral dan
kontralateral.
%%
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 15/20
'ambar 2. Karsinoma tiroid papilifer. +Dikutip dari3 Koss $eopold &. KossF
diagnostic cytology and its histopathologic bases. 'he 'hyroid" arathyroid"
and =eck 4asses )ther 'han $ymph =odes. 5th ed. hiladelphia. !00>,.
ada pemeriksaan makroskopis karsinoma folikuler" biasanya tumor
berbentuk bulat" berkapsul" dan berwarna coklat. ada tumor sering
ditemukan adanya fibrosis" perdarahan" dan perubahan kistik. Dengan
menggunakan mikroskop dapat terlihat neoplasma yang terdiri dari sel
folikuler yang secara garis besar dapat terdiri dari pola yang pada" trabekular"
atau pertumbuhan folikuler +biasanya menghasilkan mikrofolikel,. ada
karsinoma folikuler tidak ditemukan adanya gambaran khas seperti pada
karsinoma papilifer. Karsinoma folikuler dapat dibedakan dari adenoma
folikuler dengan adanya invasi kapsul atau invasi vaskuler. Dengan alasan
inilah" membedakan adenoma folikuler dan karsinoma folikuler tidak dapat
dibedakan hanya dengan menggunakan ;=*/ atau analisis dari frozen
surgery$
emeriksaan makroskopis karsinoma medulare dapat menunjukkan
bentuk tumor dengan batas yang baik" walaupun tidak mempunyai kapsul.
/iasanya tumor berwarna merah muda dan terdiri dari bagian granuler kuning
yang merupakan adanya klasifikasi lokal. Sebagian besar tumor tumbuh di
tengah dan sepertiga atas dari lobus kelenjar tiroid" setara dengan dengan sel
%5
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 16/20
8 parafolikuler pada kelenjar tiroid. (asil pemeriksaan mikroskopis dapat
bervariasi" biasanya pola dari tumor adalah pertumbuhan lobaris" trabekuler"
insuler" namun beberapa tumor mempunyai pola fibrotik. Sel ganas dapat
mempunyai penampakan inti bundar" poligonal" atau berbentuk spindel"
sitoplasma eosinofilik dan bergranuler. ada stroma tumor sering dijumpai
adanya deposit amiloid yang berwarna green birefringence pada pengecatan
8ongo dan penampakan ini adalah karakteristik yang dapat membedakan
karsinoma meduler dari keganasan jenis lain. Karakteristik lain yang
didapatkan dari karsinoma meduler adalah ditemukannya hiperplasia sel 8.
Karsinoma anaplastik tiroid dengan pemeriksaan maksrokopis akan
terlihat sebagai tumor yang besar dan invasif. *danya area yang nekrosis dan perdarahan memberikan penampakan yang bervariasi dari tumor. 'umor
sering meluas melewati kapsul tiroid itu sendiri. *rea tumor yang
berdiferensiasi baik dapat juga ditemukan bersamaan dengan pertumbuhan
anaplastik tersebut. Dengan menggunakan mikroskop dapat terlihat beberapa
variasi sel" yaitu skuamoid" sel spindel" atau sel besar. Ketiga variasi
histologik tersebut menunjukkan adanya aktifitas mitotik" fokus nekrosis yang
luas" dan adanya infiltrasi. ada pengecatan imunohistiokimia biasanya positif
untuk keratin bermolekul rendah dan terkadang positif untuk tiroglobulin.
Kelebihan biopsi * dari pada ;=*/ adalah dapat membedakan jenis
karsinoma folikuler dengan adenoma folikuler" untuk memperlihatkan adanya
invasi tumor atau invasi vaskuler.
*dapun kekurangannya adalah3
1, Sulit dilakukan tanpa tenaga ahli
!, 4emerlukan anestesi lokal" insisi kulit" dan tehnik pengerjaan harus steril
#, =odul kurang dari 1cm tidak bisa digunakan menjadi sampel
%, Komplikasi lebih berat +perdarahan dan cedera n.laryngeal,
5, 4embutuhkan proses pengerjaan yang lama
>, /iaya mahal" memerlukan pemeriksaan histologi" dan dibutuhkan tim
untuk memproses sampel dari awal mula sampai tahap interpretasi
%>
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 17/20
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 18/20
darah mengumpul pada leher membentuk hematoma dan menekan trakea
sehingga penderita sesak napas.
•
$akukan intubasi. *tau tusukkan 4edicut no.1! perkutan menembusmembran krikotiroid.
• $uka operasi dibuka dan evakuasi bekuan darah
• enderita dibawa ke kamar pembedahan untuk dicari sumber perdarahan dan
dihentikan" dipasang drain 9edon.
b. $esi n. laringius superior +'jindarbumi" !011,3
•
8edera pada cabang eksternus mengakibatkan perubahan tonus suara penderita" bila berbicara agak lama maka penderita merasa capek dan suara
makin menghilang.
• 8edera pada cabang internus mengakibatakan penderita tersedak bila minum
air.
c. Kerusakan n. rekuren +'jindarbumi" !011,3
• /ila waktu pembedahan kedua syaraf rekuren diidentifikasi maka
kemungkinan paralise akibat kecelakaan dilaporkan hanya 00">6.
&angguan yang sifatnya transien pada !%6 dan akan sembuh sendiri dalam
beberapa minggu atau bulan
• *danya gangguan pada n. rekuren secara awal dapat dilihat dengan
laringoskop direkta pada waktu dilakukan ekstubasi.
d. (ipoparatiroidism +'jindarbumi" !011,3
• (ipokalsemia transien dapat terjadi 1! hari pascabedah. )edema pada
paratiroid karena manipulasi dapat menambah terjadinya hipoparatiroidism
transien.
• /ila timbul gejala klinis seperti parestesi" kram" kejang" perlu diberi terapi
dengan pemberian pelan intravena kalsium glukonat 10 6 sebanyak 10 ml %
disertai kalsium peroral. 'erjadinya hipoparatiroidism permanen bila kel.
paratiroid terambil sebanyak ! buah atau lebih" atau terjadi kerusakan
%B
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 19/20
vaskularisasinya. <ntuk mencegah hal ini dianjurkan untuk melakukan
autotransplantasi kel. paratiroid pada m. sternokleidomastoideus.
*utotransplantasi kel. paratiroid ini memiliki daya hidup yang tinggi.
J. Prognosis
rognosis tergantung pada luasnya invasi saat tumor ditemukan" dan lebih
kurang @5 sampai B06 pasien karsinoma folikular dengan invasi yang luas akan
mengalami metastase" hampir separuhnya akan meninggal dunia karena
penyakitnya dalam waktu 10 tahun. (al ini sangat berbeda dengan karsinomafolikular dengan invasi yang minimal dan memiliki angka kelangsungan hidup 10
tahun lebih dari :0 6 +Kumar et al ." !005,. ;aktor yang memperburuk prognosis
termasuk bila dijumpainya metastase" metastase pada beberapa tempat" usia lebih
dari 50 tahun" ukuran tumor yang besar" invasi pembuluh darah" penyebaran
ekstrakapsular dan area dengan diferensiasi buruk pada tumor +)rell et al ." 1::@,.
DAFTA* PUSTAKA
/runicardi" 8. ;. et al. !005. Scwartz's &rinciple !f Surgery% eighth edition $<S*3 the
4c&raw (ill 8ompanies -nc.
(ymart 49" 9epplinger D2" $everson &E" Elson D;" Sippel 9S" 2aume 28. (igher
serum thyroid stimulating hormone level in thyroid nosule patient is
associated with greater risk og differentiated thyroid cancer and advanced
tumor stage. 2 8lin Endocrinol 4etab !00BH :#3 B0:1%.
Kumar I" 8otran 9S" 9obbins S$. !005. &athologic asis of )isease" Seventh
Edition" SaundersH page3 11B011B1.
$owy" ;. D.!00>. Harrison's &rinciple of *nternal Medicine +,th ed . =ew Jork3
4c&raw (ill.
)rell S9" hilips 2. 1::@. 'he Thyroid -ine Needle iopsy and .ytological
)iagnosis of Thyroid /esionH Iol. 1%" page3 >1@B.
%:
8/16/2019 BAB 3 end (1)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-end-1 20/20
endekatan pasien dengan nodul tiroid untuk deteksi dini karsinoma tiroid.
diakses3!B*pril!01>L.Diunduhdari3http3??www.perkeni.net?inde.phpM
pageNbuletinOview PidN10%.
9umah Sakit Dokter Soetomo Surabaya. !00B. &edoman )iagnosis dan Terapi SM-
*lmu edah$Surabaya3 ;akultas Kedokteran <niversitas
*irlangga. (alaman310B11%.
Surks 4-. *merican thyroid association guidelines for use of laboratory test in
thyroid disorders. 2*4* !010H !>#315!:
Suyatno. et al. !00:. /edah )nkologi Diagnostik dan 'erapi. 2akarta 3 Sagung Seto.
'jindarbumi. !011. 0arsinoma tiroid " dalam3 kumpulan kuliah ilmu bedah. 2akarta3
/inarupa *ksaraH page3 #>>#@>.Call 29. *utoimmune thyroid disease. Endocrinol 4etab 8lin =orth *m !00@H!!:31
50