bab 4 akuntansi keuangan 2

19
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 BAB 4 Utang Jangka Panjang Dan Jenis Obligasi Overview Utang jangka panjang digunakan untuk menunjukkan utang-utang yang pelunasannya akan dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari kelompok aktiva lancar . Salah satu jenis dari obligasi sebagai bagian dari utang jangka panjang adalah obligasi berseri yang 42

Upload: ricky-anggara-yudha

Post on 20-Oct-2015

323 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

BAB VI

Politeknik TelkomAkuntansi Keuangan 2

BAB 4 Utang Jangka Panjang Dan Jenis ObligasiOverview

Utang jangka panjang digunakan untuk menunjukkan utang-utang yang pelunasannya akan dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari kelompok aktiva lancar . Salah satu jenis dari obligasi sebagai bagian dari utang jangka panjang adalah obligasi berseri yang akan dibahas dalam bab ini.

Tujuan

1. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat dan jenis, pengakuan, pencatatan, pelaporan dan pengungkapan utang obligasi berseri

2. Mahasiswa mampu menerapkan perlakuan akuntansi terhadap utang obligasi berseri1.Obligasi BerseriObligasi yang pelunasannya dilakukan dalam satu seri disebut obligasi berseri. Di sini saat jatuh tempo obligasi tidak bersamaan, tetapi unit dalam jumlah-jumlah tertentu. Mungkin jumlah yang jatuh tempo selalu sama, tetapi mungkin juga tidak sama. Masalah pencatatan obligasi berseri timbul jika obligasi ini dijual dengan agio atau disagio. Perhitungan amortisasi agio atau disagio setiap periode akan menurun sesuai dengan penurunan jumlah utang obligasi. Amortisasi agio atau disagio dari obligasi-berseri bisa dilakukan dengan cara garis lurus ataupun bunga efektif. Metode garis lurus yang dipakai untuk menghitung amortisasi agio atau disagio obligasi berseri disebut metode obligasi beredar (Bonds Outstanding Method).Selanjutnya disajikan contoh amortisasi dengan metode obligasi beredar, PT Sinar Merdeka pada tanggal 1 Januari 2005 mengeluarkan obligasi sebesar Rp5.000.000,-. Obligasi ini dijual dengan harga Rp5.045.000,-. Obligasi dengan nominal Rpl.000.000,- jatuh tempo tiap tanggal 1 Januari mulai tahun 2006. Bunga obligasi sebesar 10% per tahun. Tahun buku perusahaan adalah sama dengan tahun kalender. Agio obligasi diamortisasi dengan menggunakan suatu persentase yang dihitung sebagai berikut:

Perhitungan amortisasi agio setiap tahun dapat disusun dalam tabel sebagai berikut:

Tabel Amortisasi - Metode Obligasi BeredarTahunNominal Obligasi

Yang BeredarBagian Agio

Yang Diamor-

tisasiAgioAmortisasi Agio

Tiap Tahun

2005

2006

2007

2008

2009Rp 5 000 000.-

4 000 000.-

3 000 000.-

2.000 000.-

1 000 000.- Rp15.000.000,-5/15

4/15

3/15

2/15

1/15

15/15Rp45 000.-45000.-45000.-45 000.-45 000.-Rp 15 000.-

12 000.-

9.000.-

6.000.-

3 000.- Rp45.000,-

Perhitungan amortisasi agio setiap tahun dalam tabel di atas dilakukan sebagai berikut:

Pada tahun 2006, pembilang yang dipakai adalah Rp4.000.000,- karena pada tanggal 1 Januari 2006, obligasi dengan nominal Rpl.000.000,- sudah jatuh tempo, sehingga yang beredar tinggal sebesar Rp4.000:000,-. Untuk tahun-tahun berikutnya, pembilangnya akan selalu menurun sebesar nominal obligasi yang jatuh tempo dalam tahun tersebut.2.Pelunasan Obligasi Berseri Sebelum Saat Jatuh TempoApabila obligasi berseri yang beredar ditarik untuk dilunasi sebelum tanggal jatuh temponya maka agio atau disagio yang berhubungan dengan obligasi yang ditarik tadi harus dibatalkan.Berikut disajikan contoh apabila obligasi berseri ditarik sebelum jatuh tempo, seperti dalam contoh sebelumnya pada tanggal 1 Juli 2007 obligasi dengan nominal Rp500.000,- yang tanggal jatuh temponya adalah 1 Januari 2010 ditarik dengan kurs 101 ditambah dengan bunga berjalan. Amortisasi agio yang dibatalkan adalah mulai 1 Juli 2007 sampai dengan 31 Desember 2009. Sedangkan amortisasi agio untuk periode 1 Januari 2007 sampai dengan 30 Juni 2007 (6 bulan) akan dicatat dalam rekening biaya bunga obligasi. Agio yang dibatalkan dihitung sebagai berikut:

Agio yang dibatalkan bisa juga dihitung dengan cara lain sebagai berikut: Pertama kali dihitung dulu amortisasi agio tahunan untuk tiap pecahan obligasi:

Atau sama dengan Rp3.000,- per Rp1.000.000,- obligasi

Pembatalan agio kemudian dihitung sebagai berikut:

TahunJumlah dari *)

Obligasi Rp1.000.000,-xAgio

TahunanxWaktu

(Tahun)Jumlah

2007Rp3.000,- Rp750,-

20083.000,-11.500,-

20093.000,-1 1.500,-

Jumlah agio yang dibatalakan Rp3.750,-

*) Jumlah dari obligasi Rpl.000.000,- menunjukkan berapa bagian obligasi yang ditarik dibandingkan dengan Rpl.000.000,-. Dalam contoh di atas, yang ditarik adalah Rp500.000.- yaitu bagian dari jumlah Rpl.000.000.-Sesudah diketahui jumlah agio yang dibatalkan, maka dapat dihitung laba atau rugi yang timbul dari pelunasan obligasi tersebut. Laba-rugi dihitung dengan membandingkan nilai buku obligasi dengan jumlah uang yang dibayarkan tidak termasuk bunga berjalan.Laba-rugi penarikan dihitung sebagai berikut:Nominal obligasiRp500.000,-

Agio yang dibatalkan 3.750,-

Nilai buku obligasiRp503.750,-

505.000,-

Rugi pelunasan obligasi Rp.1.250,-

Bunga berjalan = 6/12 x 10% x Rp500.000,- = Rp25.000,-.Pelunasan obligasi di atas dicatat dengan jurnal sebagai berikut:Utang obligasi (treasury bonds)Rp500.000,-

Agio obligasi 3.750,-

Biaya bunga obligasi 25.000,-

Rugi penarikan obligasi 1.250,-

KasRp530.000,-

Sesudah terjadi penarikan obligasi maka dapat dibuat perhitungan amortisasi agio yang baru yaitu :Tabel Amortisasi Agio - Metode Obligasi Beredar Sesudah Penarikan Kembali ObligasiTahunAmortisasi AgioTahunan Sebelum

RevisiPembatalan

AgioAmortisasi AgioTahunan Sesudah

Revisi

2005Rp 15.000,-Rp 15.000

200612.000,-12.000

20079.000.00Rp750.008.250

20086.000.001.500,-4.500

2009 3.000,-1.500.00 1.500

Rp45.000,-Rp3.750,- Rp41.250,-

Selanjutnya jika obligasi berseri jatuh tempo pada tanggal yang berbeda dengan tahun buku perusahaan, maka perhitungan amortisasi agio atau disagio harus memperhatikan lamanya jangka waktu peredaran dalam tiap tahun. Dalam setiap tahun akan terdapat dua obligasi yang beredar, di mana masing-masing jumlah itu jangka waktu peredarannya juga berbeda. Oleh karena itu dalam menghitung amortisasi tiap-tiap tahun perlu dipertimbangkan hal-hal tersebut. Untuk menjelaskan cara perhitungan amortisasi agio atau disagio, di bawah ini diberikan satu contoh sebagai berikut:Pada tanggal 1 juni 2005, dikeluarkan obligasi berseri dengan nominal Rp5.000.000,- bunga 10% dengan harga Rp5.045.000,-. Setiap tanggal 1 April mulai tahun 2006, obligasi dengan nominal Rpl.000.000,- jatuh tempo. Agio sebesar Rp45.000,- akan diamortisasi selama 1 Juni 2005 sampai dengan 1 April 2010 yaitu selama 58 bulan. Amortisasi agio bisa disusun dengan tabel sebagai berikut:ThnJumlahObligasiYang beredarLamanyaBeredar

(bln)Obligasi x

Lamanya beredarJumlahRpBagian Agio yang DiamortisasiJumlah AgioAmortisasi Agio tiap tahun

20055 000 000.-735 000 000.-35 000 000.- 35/17045 000.9.270.-

20065 000 000.-315 000 000.-51 000 000.-51/17045 000.-13.500.-

4 000 000.-936000 000.-

20074 000 000.-312 000.000.-39000 000.-39/17045 000.-10.330.-

3 000 000.-927 000.000.-

20083 000 000.-319 000 000.-27000 000.-27/17045 000.-7150.-

2 000 000.-918 000 000.-

20092 000 000.-36.000 000.-15000 000.-15/17045 000.-3.980.-

1 000 000.-99.000 000.-

20101 000 000.-33 000 000.-3 000 000.-3/17045 000.-770.0-

58170.000.000,-

Dalam tabel di atas amortisasi setiap tahun dihitung sebagai berikut:2005Lamanya obligasi beredar 1 Juni 2005 sampai dengan 31 Desember 2005 = 7 bulan. Jumlah obligasi yang beredar = Rp5.000.000,-.

2006Lamanya peredaran adalh 12 bulan, tetapi jumlah, obligasi yang beredar ada 2, yaitu karena adanya pelunasan pada tanggal 1 April 2006 sebesar Rpl.000.000,-. Oleh karena itu lamanya peredaran dan jumlah obligasi yang beredar dipisahkan menjadi 2.1 Januari 2006 sampai dengan 1 April 2006 lamanya beredar = 3 bulan.Obligasi yang beredar = Rp5.000.000

Jumlah x lamanya beredar = 3 x Rp5.000.000 =Rp15.000.000,-

1 April 2006 sampai dengan 31 Desember 2006.Lamanya beredar = 9 bulan.

Obligasi yang beredar = Rp4.000.000,-

Jumlah x lamanya beredar = 9 x Rp4.000.000,-Rp36.000.000,-

Jumlah x lamanya beredar obligasi selama tahun 2006 =Rp51.000,-0,-

Perhitungan amortisasi agionya untyuk tahun berikut adalah sma seperti perhitungan sebelumnya3.Obligasi KonversiSuatu ketika obligasi yang dikeluarkan dapat ditukarkan dengan saham perusahaan yang mengeluarkan obligasi. Apabila terjadi pertukaran obligasi dengan saham, maka pada saat pertukaran perlu dipertimbangkan adanya agio atau disagio obligasi yang belum diamortisasi, karena agio atau disagio yang belum diamortisasi ini akan mempengaruhi besarnya nilai buku obligasi. Begitu juga perhitungan bunga berjalan atas obligasi yang ditukarkan, karena bunga berjalan ini akan tetap dibayarkan pada saat terjadinya pertukaran.Saham yang dikeluarkan untuk menukar obligasi bisa dicatat dengan menggunakan salah satu cara di bawah ini:(1) Saham yang dikeluarkan nilainya dicatat sebesar harga pasar saham tersebut pada tanggal pertukaran. Kalau ada selisih antara harga pasar saham dengan nilai buku obligasi, dicatat sebagai laba atau rugi pertukaran obligasi.(2) Saham yang dikeluarkan nilainya dicatat sebesar nilai buku obligasi yang ditukarkan. Jadi dalam cara ini tidak ada laba atau rugi karena pertukaran obligasi.Selanjutnya disajikan contoh, tanggal 1 Mei 2006 obligasi dengan nominal Rpl.000.000,- ditukarkan dengan 100 lembar saham, nominal @ Rpl0.000,-. Data lain yang diketahui adalah agio obligasi yang belum diamortisasi pada tanggal 1 Mei 2006 sebesar Rpl5.000,-, bunga berjalan Rpl0.000,- dan harga pasar saham pada tanggal 1 Mei 2006 sebesar Rpl0.100,- per lembar.Pertukaran ini dicatat dengan jurnal sebagai berikut:(1) Laba-Rugi Pertukaran Obligasi Diakui

Mencatat amortisasi agio untuk periode 1 Januari 2006 sampai dengan 30 April 2006Agio obligasi Biaya bunga obligasi RpxxRpxx

Mencatat pembayaran bunga berjalan sebesar Rp 10.000.00Biaya bunga obligasi KasRp10.000,-Rp10.000,-

Mencatat pertukaran obligasi.Utang obligasi

Modal saham

Agio saham

Laba pertukaran obligasiRp1.000.000,-Rp1.000.000,-10.000,-5.000,-

Laba-rugi pertukaran dihitung sebagai berikut:

Harga pasar saham:

100lb x Rpl0.I00,- = Rp 1.010.000.-Nilai buku obligasi:

Nominal Rp 1.000.000.-Agio yang

belum

diamortisasi 15.000.

1.015.000,-

Laba pertukaran obligasi Rp 5.000,-

(2) Laba-Rugi Pertukaran Obligasi Tidak DiakuiMencatat amortisasi agio untuk periode I Januari 2006 sampai dengan 30 April 2006.Agio obligasi

Biaya bunga obligasiRpxx

Rpxx

Mencatat pembayaran bunga berjalan sebesar Rpl0.000,-.Biaya bunga obligasi

KasRp10.000,-Rp10.000,-

Mencatat pertukaran obligasi.Utang obligasi

Agio obligasi

Modal saham

Agio sahamRp1.000.000,-Rp1.000.000,-10.000,-5.000,-

Dalam cara kedua nilai buku obligasi sebesar Rpl.015.000,- dipakai sebagai dasar untuk mencatat saham yang dikeluarkan sehingga tidak ada laba atau rugi karena pertukaran.4.Pelunasan Obligasi Dengan Menggunakan Dana Yang Diperoleh Dari Pengeluaran Obligasi BaruObligasi yang jatuh tempo bisa dilunasi dengan dana yang tersedia dalam perusahaan. Dana ini sumbernya bisa bermacam-macam seperti: Dari dana tunai atau kas). Dari dana yang berasal dari dana pelunasan obligasi Dari dana yang diterima dengan mengeluarkan obligasi baru.Penggunaan salah satu dari ketiga sumber dana tersebut tidak menimbulkan masalah baru dalam pencatatannya. Obligasi yang dilunasi dicatat dengan cara seperti yang telah dijelaskan di muka, dan jika dilunasi dengan dana yang berasal dari pengeluaran obligasi baru, maka pengeluaran obligasi baru ini dicatat seperti dalam cara yang telah dijelaskan di muka. Masalah yang timbul dalam pelunasan obligasi dengan dana dari pengeluaran obligasi baru ialah apabila terdapat disagio dan biaya penjualan obligasi lama yang belum diamortisasi. Terdapat beberapa prosedur yang dapat digunakan untuk memperlakukan disagio dan biaya penjualan obligasi lama yang belum diamortisasi yaitu :a. Disagio dan biaya penjualan yang belum diamortisasi dibebankan ke rugi/laba sebagai kerugian (loss) pada saat pelunasan. b. Disagio dan biaya penjualan yang belum diamortisasi akan diamortisasikan selama sisa umur obligasi lama. c. Disagio dan biaya penjualan yang belum diamortisasi akan diamortisasikan selama umur obligasi baru.Tampak dari ketiga cara tersebut amortisasi selama umur obligasi baru (bagian c) adalah tidak layak, hal ini karena biaya obligasi lama dibebankan kepada obligasi yang baru. Amortisasi selama sisa umur obligasi lama dapat dibenarkan karena alasan sebagai berikut:Disagio dan biaya penjualan yang belum diamortisasi hanya dapat diamortisasi selama periode yang memperoleh manfaat dari disagio dan biaya penjualan tersebut. Manfaat ini akan dirasakan paling lama selama umur obligasi lama. Oleh karena itu amortisasinya paling lama juga selama sisa umur obligasi yang lama. Sedangkan prosedur untuk membebankan disagio dan biaya penjualan yang belum diamortisasi sebagai kerugian pada saat pelunasan (a) dibenarkan karena disagio dan biaya penjualan itu sudah tidak memberikan manfaat lagi, karena obligasinya sudah dilunasi. Selanjutnya disajikan contoh , prosedur pencatatan terhadap disagio dan biaya penjualan, obligasi seri A dengan nominal Rp750.000,- bunga 12% dilunasi dengan dana yang diterima dari pengeluaran obligasi seri B, nominal Rpl .000.000,- bunga 10%. Umur obligasi A masih selama 7 tahun dan disagio yang belum diamortisasi sebesar Rpl4.000,- dan ditarik dengan kurs 103. Obligasi B umurnya 10 tahun dan dijual dengan kurs 99. Jurnal untuk mencatat transaksi di atas sebagai berikut:(1) Disagio yang Belum Diamortisasi Dibebankan sebagai KerugianTransaksiJurnal

Pengeluaran obligasi B. Rpl.000.000.- kurs 99KasDisagio obligasi B Utang obligasiRp990.000,- 10.000,-Rp 1.000.000,-

Pelunasan obligasi A Rp7S0.000,- dengan kurs 103. disagio yang belum diamortisasi Rp 14.000,-Utang obligasi A Rugi pelunasan obligasi Kas Disagio obligasi ARp750000,- 36.500,-Rp772500,- 14000,-

(2) Disagio yang Belum Diamortisasi Ditangguhkan PembebanannyaPengeluaran obligasi B Rp 1.000.000,- dengan kurs 99.

Kas

Disagio obligasi B Utang obligasi BRp990 000,- 10000,-Rpl.000.000,-

Pelunasan obligasi A Rp750.000.00 dengan kurs 103, disagio yang belum diamortisasi Rp 14.000,-Utang obligasi A

Biaya pelunasan obligasi A

Kas

Disagio obligasi ARp750 000,- 36.500,-Rp772500,-

14 000,-

Setiap akhir periode, biaya pelunasan obligasi A akan diamortisasi. Jika amortisasinya selama sisa umur obligasi A, yaitu 7 tahun, maka setiap akhir periode di samping jurnal untuk mencatat bunga berjalan, dan amortisasi disagio obligasi B, dibuat juga jurnal untuk mencatat amortisasi biaya pelunasan obligasi A sebesar Rp36.500,- : 7 = Rp5.071,43 sebagai berikut:Amortisasi biaya pelunasan obligasi ARp5.071,43

Biaya pelunasan obligasi ARp5.071,43

Pertanyaan Kuis

1. Jurnal penyesuaian yang dilakukan biasanya menyangkut rekening biaya bunga, jelaskan penyesuaian apa saja yang akan mempengaruhi rekening biaya bunga!2. Jelaskan perbedaan term bonds dan serial bonds!3. Jelaskan sumber dana yang digunakan untuk pelunasan obligasi!4. Jelaskan cara mencatat pertukaran utang obligasi dengan saham!5. Bagaimanakah perlakuan terhadap agio/disagio obligasi yang belum diamortisasi bila obligasi ditarik dari peredaran sebelum tanggal jatuh temponya?Pertanyaan Aplikasi

1. Pada tanggal 31 Desember 2005 PT DHARMA menjual obligasi berseri dengan jumlah Rpl28.000.000,- dengan harga sebesar Rpl36.084.640,-. Obligasi ini berbunga 22% per tahun, dibayarkan setiap akhir tahun, dan akan jatuh .tempo sebesar Rpl 6.000.000,- setiap tanggal 31 Desember. Pada tanggal 31 Desember 2006 PT DHARMA melunasi obligasi yang jatuh tempo pada hari itu sebesar Rpl6.000.000,-. Pada tanggal 31 Desember 2007 PT DHARMA melunasi obligasi sebesar Rpl6.000.000,- yang jatuh tempo-pada hari itu, dan juga menarik obligasi sebesar Rpl.2.000.000,- yang seharusnya jatuh tempo tanggal 31 Desember 2009 dengan kurs 102. Pertanyaan : Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi obligasi dalam tahun 2006 yaitu: pelunasan bunga. amortisasi agio obligasi. pelunasan obligasi sebesar Rpl6.000.000,-. Buatlah jurnal untuk mencatat pelunasan obligasi sebesar Rp28.000.000,- pada tanggal 31 Desember 2007. Hitunglah jumlah agio yang akan diamortisasi dalam tahun 2008.2. Pada tanggal 1 Mei 2006 PT MICE mengeluarkan obligasi nominal Rpl0.000.000,-, bunga 18%, tertanggal 1 Januari 2006, dengan kurs sebesar 105 plus bunga berjalan. Bunga obligasi dibayarkan setiap tengah tahunan, tanggal 1 Juli dan 1 Januari. Biaya penjualan obligasi yang ditanggung PT MICE sebesar Rp35.000,-. Pertanyaan : Hitunglah jumlah uang neto yang diterima PT MICE dari pengeluaran obligasi ini.

3. Pada tanggal 1 Februari 2005 PT Sinar Megah mengeluarkan obligasi sebesar Rpl.20.000.000,-, bunga 18%, dengan kurs 98 plus bunga berjalan. Obligasi ini tertanggal 1 November 1990, dan bunganya terutang setiap 1 Mei dan 1 November. Pada tanggal 1 Mei 2008 PT Sinar Megah melunasi obligasi ini dengan harga pelunasan sebesar Rpl08.000.000,-. Pertanyaan :

Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi penjualan dan pelunasan obligasi di atas, bila digunakan metode garis lurus untuk amortisasi disagio obligasi!4. Pada tanggal 1 April 2006 PT DHARMA mengeluarkan obligasi nominal Rpl00.000.000,-, bunga 12%, umur 15 tahun dengan kurs 98. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober. Amortisasi agio obligasi dilakukan dengan metode garis lurus. Pada tanggal 1 Maret 2007 PT DHARMA mengeluarkan 1.000 lembar saham biasa, nominal Rpl .000,- dan penerimaan uangnya digunakan untuk melunasi obligasi yang beredar. Saham biasa dijual dengan harga Rp3.100,- per lembar pada tanggal 1 Maret 2007. Pertanyaan :

Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi pengeluaran obligasi, pembayaran bunga tanggal 1 Oktober 2006, pencatatan bunga pada tanggal 31 Desember 2006, dan pelunasan obligasi tanggal 1 Maret 2007!

54

_1309251745.unknown

_1309490959.unknown

_1309491616.unknown

_1309491656.unknown

_1309490969.unknown

_1309251844.unknown

_1309252664.unknown

_1309251793.unknown

_1309251618.unknown

_1309251724.unknown

_1309250873.unknown