bab 4 ntp
TRANSCRIPT
![Page 1: bab 4 NTP](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073011/55721116497959fc0b8e4f80/html5/thumbnails/1.jpg)
Penyusunan Perencanaan Kerjasama Strategis Di Provinsi Jawa Timur2012 2012
BAB IV
GAMBARAN UMUM JAWA TIMUR
4.1. Kondisi Geografis
Jawa Timur merupakan satu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berhak dan berwenang serta berkewajiban mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Hal tersebut tercermin dalam UU No. 5 Tahun 1974 yang kemudian
diperbaharui UU No.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan UU No. 33
tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pusat dan pemerintah
daerah.
Jawa Timur memiliki luas wilayah sebesar 157.922 Km2, dimana
sepertiganya merupakan wilayah daratan (46.428,57 Km2). Dari segi geografis,
Jatim terletak pada 110054 BT sampai 115057 BT dan 50371 LS sampai 8048 LS.
Jatim dibatasi oleh Laut Jawa di sebelah Utara, sebelah Selatan : Samudra
Hindia, sebelah Timur oleh Laut Bali dan sebelah Barat : Propinsi Jawa Tengah.
Adapun konsep pembangunan Jawa Timur dilakukan melalui empat
koridor yaitu :
Koridor Utara Selatan terdiri dari Gresik – Surabaya – Sidoarjo – Mojokerto –
Pasuruan – Malang – Blitar.
Koridor Barat Daya terdiri dari Jombang – Kediri – Tulungagung – Trenggalek
– Nganjuk- Maduin – Ponorogo – Pacitan – Magetan.
Koridor Timur terdiri dari Probolinggo – Situbondo – Bondowoso – Lumajang –
Jember – Banyuwangi.
Koridor Utara terdiri dari Lamongan – Tuban – Bojonegoro – Ngawi –
Bangkalan – Sampang – Pamekasan – Sumenep.
Empat koridor diatas juga bisa dikaitkan dengan kondisi struktur fisik dan
kondisi geografis, dimana dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Bagian Utara dan Madura merupakan daerah yang relatif kurang subur
(pantai, dataran rendah dan pegunungan).
Bagian Tengah merupakan daerah yang relatif subur.
Bagian Selatan-Barat juga merupakan daerah pegunungan dengan galian
tambang yang cukup banyak.
Laporan Pendahuluan Page 1
![Page 2: bab 4 NTP](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073011/55721116497959fc0b8e4f80/html5/thumbnails/2.jpg)
Penyusunan Perencanaan Kerjasama Strategis Di Provinsi Jawa Timur2012 2012
Bagian Timur sebagai penghubung dengan Pulau Bali dan Indonesia Bagian
timur, disamping itu juga mempunyai potensi wisata kelautan dan kehutanan
yang sangat banyak.
Karena terdiri dari beragam letak geografis dan peranannya yang cukup
penting dalam menangkap potensi pasar, maka keadaan iklim juga bisa
dikatakan cukup berpengaruh. Contohnya bisa ditemui pada beberapa daerah
wisata tertentu yang mengandalkan pada keadaan cuaca atau suhu sebagai
salah satu andalannya. Keadaan iklim di Jawa Timur sendiri secara umum
termasuk iklim tropis yang mengenal 2 (dua) perubahan putaran musim, yaitu
musim penghujan (Oktober-April) dan musim kemarau (Mei-September). Suhu
rata-rata kisaran minimum 15,2 derajat Celcius dan maksimum 34,2 derajat
Celcius. Kelembaban udara berkisar 40% hingga 97%. Curah hujan rata-rata
antara 1.500 mm/tahun sampai dengan 2.700 mm/tahun.
4.2 Kondisi Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur
Perekonomian Jawa Timur pada triwulan IV-2011 tumbuh sebesar
7,11% (yoy) lebih rendah dibandingkan triwulan III-2011 sebesar 7,30%.
Sedangkan sepanjang tahun 2011 mencatat pertumbuhan sebesar 7,22%
(yoy) lebih tinggi dibandingkan tahun 2010 sebesar 6,68% (yoy). Pertumbuhan
ekonomi Jawa Timur baik pada triwulan IV-2011 maupun di sepanjang tahun
2011 lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat
sebesar 6,50%. Dari sisi permintaan, pertumbuhan pada triwulan ini didorong
oleh konsumsi rumah tangga dan investasi (PMTB). Sedangkan, dari sisi
Kontribusi pertumbuhan PDRB sektoral, sektor Perdagangan, Hotel, dan
Restoran, sektor Industri Pengolahan, sektor Pengangkutan dan Komunikasi,
sektor Jasa-Jasa, sektor serta sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Perushaan merupakan sektor pendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa
Timur.
Laporan Pendahuluan Page 2
![Page 3: bab 4 NTP](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073011/55721116497959fc0b8e4f80/html5/thumbnails/3.jpg)
Penyusunan Perencanaan Kerjasama Strategis Di Provinsi Jawa Timur2012 2012
Gambar 4.1Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi
Sumber: BPS Jatim, Data Diolah
Gambar 4.2Kontribusi Pertumbuhan PDRB Sektoral Provinsi Jawa Timur
Sumber: BPS Jatim, Data Diolah
Lima hal yang dapat dirangkum mengenai pertumbuhan ekonomi Provinsi
Jawa Timur tahun 2007 hingga tahun 2011 yang dijabarkan melalui gambar 4.1,
adalah sebagai berikut:
a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur pada triwulan IV tahun
2011 mengalami kontraksi sebesar – 0,31 persen terhadap triwulan III tahun
Laporan Pendahuluan Page 3
![Page 4: bab 4 NTP](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073011/55721116497959fc0b8e4f80/html5/thumbnails/4.jpg)
Penyusunan Perencanaan Kerjasama Strategis Di Provinsi Jawa Timur2012 2012
2011 (q-to-q). Penurunan hanya terjadi di sektor pertanian sebesar 19,31
persen, sedangkan peningkatan terjadi pada hampir semua sektor dengan
pertumbuhan tertinggi di sektor industri pengolahan sebesar 4,47 persen dan
terendah di sektor pengangkutan dan komunikasi 1,81 persen.
b. Bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2010 (y-on-y), PDRB
Jawa Timur Triwulan IV-2011 tumbuh sebesar 7,11 persen. Semua sektor
tumbuh positif dan yang tertinggi terjadi di sektor pengangkutan dan
komunikasi 9,86 persen, diikuti sektor perdagangan, hotel & restoran sebesar
9,69 persen, sedangkan terendah di sektor pertanian sebesar 1,64 persen.
c. Secara kumulatif (triwulan I s/d triwulan IV), pertumbuhan PDRB Jawa Timur
hingga triwulan IV-2011 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010
(c-to-c) tumbuh 7,22 persen, dimana semua sektor mengalami pertumbuhan
positif dan tertinggi di Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 11,44
persen, sedangkan terendah di sektor pertanian sebesar 2,53 persen
d. Besaran PDRB Jawa Timur atas dasar harga berlaku pada triwulan IV tahun
2011 sebesar Rp 229,76 triliun, sehingga kumulatif sampai dengan triwulan IV
tahun 2011 mencapai Rp. 884,14 triliun. Dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun 2011 sebanyak 37.687.622 jiwa, PDRB per kapita Jawa
Timur mencapai Rp. 23,46 juta, atau naik 12,95 persen dibanding PDRB
perkapita tahun 2010 yang sebesar Rp. 20,77 juta
e. Struktur perekonomian Jawa Timur sampai dengan Triwulan IV-2011 masih
didominasi Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran dengan kontribusi sebesar
30,00 persen, diikuti sektor industri pengolahan 27,13 persen dan sektor
pertanian 15,39 persen.
Laporan Pendahuluan Page 4
![Page 5: bab 4 NTP](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073011/55721116497959fc0b8e4f80/html5/thumbnails/5.jpg)
Penyusunan Perencanaan Kerjasama Strategis Di Provinsi Jawa Timur2012 2012
Gambar 4.4Struktur PDRB Jawa Timur Menurut Lapangan Usaha
Triwulan IV 2010 dan 2011, serta Januari - Desember 2010 dan 2011(persen)
Sumber: BPS Jatim, 2011
Sedangkan dari sisi permintaan, pertumbuhan pada triwulan IV didorong
oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Dari konsumsi rumah tangga, pada
triwulan IV-2011, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong
utama pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Meskipun mengalami perlambatan,
pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap berada pada level tinggi yaitu di
kisaran 7%. Tercatat pertumbuhannya pada triwulan ini mencapai 6,97% (yoy),
lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, yang mencapai 7,44%. Kondisi
ini dikonfirmasi dari stabilnya beberapa indikator konsumsi seperti nilai indeks
omset riil hasil Survei Penjualan Eceran. Sedangkan, jumlah konsumsi listrik
rumah tangga dan bahan bakar masyarakat pada triwulan ini mengalami
peningkatan.
Laporan Pendahuluan Page 5
![Page 6: bab 4 NTP](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073011/55721116497959fc0b8e4f80/html5/thumbnails/6.jpg)
Penyusunan Perencanaan Kerjasama Strategis Di Provinsi Jawa Timur2012 2012
Gambar 4.5Grafik Pertumbuhan Tingkat Konsumsi di Provinsi Jawa Timur
Tahun 2007-2011
Sumber: BPS Jatim,2011
Jika merujuk pada pola pertumbuhan ekonomi tahunan, terdapat pola
pelemahan daya konsumsi masyarakat pada triwulan pasca Idul Fitri, namun
situasi perekonomian Jatim yang terus menunjukkan perbaikan di sepanjang
tahun 2011 turut mendorong perbaikan pendapatan masyarakat sehingga
pertumbuhan konsumsi masyarakat pada triwulan ini relatif stabil. Momentum
Natal dan sale akhir tahun direspon positif oleh masyarakat Jawa Timur,
terutama di kota-kota besar. Indikator survei penjualan eceran mencerminkan
kondisi serupa dengan nilai total indeks omset riil sebesar 88,53. Meskipun
demikian terdapat pelemahan kinerja penjualan untuk jenis bahan
bangunan/konstruksi sebesar -20,18 yang diduga dipicu oleh meningkatnya
harga produk dan jasa di sektor ini. Tren peningkatan indeks omset penjualan
pada kelompok komoditas kerajinan, seni dan mainan anak diduga dipicu oleh
momentum Natal, seiring meningkatnya kebutuhan ekspor produk ini. Selain itu
kelompok alat tulis, pakaian serta makanan, minuman dan tembakau turut
merespon baik momentum Natal pada tahun ini dengan mencatatkan
peningkatan omset dibandingkan triwulan sebelumnya.
Laporan Pendahuluan Page 6
![Page 7: bab 4 NTP](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073011/55721116497959fc0b8e4f80/html5/thumbnails/7.jpg)
Penyusunan Perencanaan Kerjasama Strategis Di Provinsi Jawa Timur2012 2012
Gambar 4.6 Indeks Penjualan Ecerean
di Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011
Sumber: BPS Jatim, 2011
Sementara itu, indikator konsumsi listrik rumah tangga menunjukkan
peningkatan, yaitu dari 761,5 Kwh menjadi 819,4 Kwh atau sama dengan
peningkatan dari 105,7 menjadi 112,2 Kwh per pelanggan. Peningkatan
konsumsi listrik dimungkinkan dipicu oleh peningkatan kegiatan kebersamaan
baik dalam hubungan keluarga maupun komunitas dalam merespon perayaan
Natal dan Tahun Baru. Kondisi sama terjadi pula pada indikator konsumsi bahan
bakar yang digunakan untuk transportasi darat dan rumah tangga, dengan
peningkatan tertinggi pada pemanfaatan jenis solar hingga mencapai 25,6%
(yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, yang hanya mencapai
13,9%. Sedangkan, pertumbuhan konsumsi premium relatif stabil di level 10%,
meningkat dari 10,01% (yoy) menjadi 10,27%.
Laporan Pendahuluan Page 7
![Page 8: bab 4 NTP](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073011/55721116497959fc0b8e4f80/html5/thumbnails/8.jpg)
Penyusunan Perencanaan Kerjasama Strategis Di Provinsi Jawa Timur2012 2012
Gambar 4.7Konsumsi Listrik Rumah Tangga
di Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011
Sumber: PLN Distribusi Jatim
Gambar 4.8Pertumbuhan Konsumsi BBM
di Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011
Sumber: PLN Distribusi Jatim
Laporan Pendahuluan Page 8
![Page 9: bab 4 NTP](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073011/55721116497959fc0b8e4f80/html5/thumbnails/9.jpg)
Penyusunan Perencanaan Kerjasama Strategis Di Provinsi Jawa Timur2012 2012
Laporan Pendahuluan Page 9