bab 5 proses dry

34
5.3 Dry Preparasi Dry sample preparation (preparasi sample kering) adalah proses pengolahan dan persiapan sampel kering dari hasil sampel original preparasi wet sampai menjadi sampel pulp untuk dikirim ke laboratorium kimia (analisis kadar unsur-unsur yang terkandung). 5.3.1 Persiapan peralatan Sebelum melakukan pengerjaan sample hal pertama yang dilakukan yaitu mempersiapkan peralatan. Adapun peralatan yang digunakan yaitu: A. Alat pelindung diri (APD) 1. Sepatu safety : Berfungsi sebagai pelindung kaki pada saat bekerja sehingga menghindari kecelakaan kerja. 45

Upload: adisatriowicaksono

Post on 15-Dec-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kp

TRANSCRIPT

5.3 Dry Preparasi

Dry sample preparation (preparasi sample kering) adalah proses

pengolahan dan persiapan sampel kering dari hasil sampel original preparasi wet

sampai menjadi sampel pulp untuk dikirim ke laboratorium kimia (analisis kadar

unsur-unsur yang terkandung).

5.3.1 Persiapan peralatan

Sebelum melakukan pengerjaan sample hal pertama yang dilakukan

yaitu mempersiapkan peralatan. Adapun peralatan yang digunakan yaitu:

A. Alat pelindung diri (APD)

1. Sepatu safety : Berfungsi sebagai pelindung kaki pada saat

bekerja sehingga menghindari kecelakaan kerja.

Foto 5.25 Sepatu safety

2. Helm safety : Berfungsi sebagai pelindung kepala pada saat

proses kerja sehingga menghindari kecelakaan kerja.

45

Foto 5.26 Helm safety

3. Kaos tangan : Pelindung tangan pada saat proses kerja untuk

mengurangi kontaminasi sample, serta menghindari kecelakaan

kerja.

Foto 5.27 Kaos tangan

46

4. Ear plug : Melindungi telinga pekerja dari suara mesin

Foto 5.28 Ear plug

5. Masker : Pelindung pernapasan dari debu dan kotoran pada saat

bekerja.

Foto 5.29 Masker

47

B. Peralatan kerja pada dry preparasi

1. Talang : Berfungsi untuk menempatkan sampel untuk proses

preparasi.

Foto 5.30 Talang

2. Timbangan digital : Berfungsi untuk menimbang sampel

basah dan sampel kering pada preparasi dry.

Foto. 5.31 Timbangan digital

48

3. Oven : Berfungsi untuk mengeringkan sampel basah hingga

menjadi kering dengan suhu yang dapat diatur.

Foto 5.32 Oven

4. Roll crusher (Boyd crusher) : Berfungsi untuk

menghancurkan material hingga menghasilkan material -3

mm.

Foto 5. 33 Roll crusher (body crusher)

5. Spliter : Berfungsi untuk membagi material menjadi 2 bagian

yang sama.

49

Foto 5.34 Spliter

6. Dish mill : Berfungsi untuk menghancurkan material hingga

menghasilkan sampel 200 mesh.

Foto 5.35a Alat Dish mill Foto 5.35b Mangkuk dish mill

7. Plastic roll : Berfungsi untuk mixing sampel sehingga sampel

dapat terkompositekan dengan baik.

8. Meja kerja : Berfungsi pada saat membungkus sample pada

kertas vorties.

50

Foto 5.36 Meja kerja

9. Kuas dan pisau dempul : Berfungsi membersihkan mangkuk

dish mill dari sisa sample yang menempel.

Foto 5.37a Kuas Foto 5.37b Pisau dempul

10. Air Compressor : Berfungsi untuk membersihkan material-

material sample tertinggal pada alat yang telah digunakan.

51

Foto 5.38 Air compressor

11. Blower : Berfungsi untuk menyedot debu atau material-

material yang berukuran halus, sehingga mengurangi polusi

udara pada lokasi kerja.

Foto 5.39a. Instalasi Blower Foto 5.39b. Cerobong Blower

12. Alat tulis menulis : Berfungsi untuk mencatat hal-hal yang

berkaitan dengan proses dry preparasi. Adapun alat yang

digunakan antara lain:

Pulpen

52

Kertas A4

Spdidol permanen

Clipboard

5.3.2. Bahan yang digunakan pada dry preparasi

1. Sample original dari wet preparasi.

Foto 5.40 Sample original

2. Kantung sample

Foto 5.41 Kantung sample

53

3. Kertas Vorties

Foto 5.42 Kertas vorties

4. Tali rafiah

5. Karung

6. Batu Granit (sebagai sample Blank)

Foto 5.43 Batu Granit

54

5.3.2 Proses pengerjaan sample drilling pada dry preparasi

55

PERSIAPAN PERALATAN

PENGECEKAN SAMPLE

PENIMBANGAN BASAH

PENUANGAN SAMPLE KE TALANG

PENGERINGAN (PENGOVENAN)

PENGHANCURAN

(ROLL CRUSHER -3MM)

PENIMBANGAN KERING

Gambar 5.5 Diagram alir proses dry preparasi

56

SPLITERPEMBUNGKUSAN SAMPLE BACK UP

-3MM

PENYUSUNAN BACK UP -3MM

DISH MILL

(MESS 200)

MIXING

PEMBUNGKUSAN SAMPLE

ORIGINAL PULP BACK UP PULP

PENGIRIMAN SAMPLE KE LABORATORIUM KIMIA

PENYUSUNAN BACK UP PULP

1. Persiapan peralatan

Persiapan peralatan safety (APD) dan peralatan kerja yang akan digunakan.

Bersihkan alat dan tempat kerja serta kenali potensi bahaya pada

lokasi kerja.

Pastikan kondisi alat dalam keadaan siap untuk digunakan.

2. Pengecekan Sample

Cek sampel yang akan dipreparasi. Periksa apakah sesuai dengan

Delivery advice sample. Kemudian Delivery advice sample

diserahkan ke kantor preparasi untuk selanjutnya dibuatkan form

H2O kosong (lampiran 4).

Pastikan tidak ada sampel bag yang bocor ataupun rusak, sehingga

tidak ada sampel yang tercecer dan saling mengkontaminasi.

Pastikan jumlah sampel dan karung tidak kurang.

3. Penuangan Sample ke talang

Keluarkan sampel dari dalam karung kemudian urutkan sampel

berdasarkan urutan batch dari yang terkecil, kemudian dalam satu

batch urutkan sample berdasarkan sample id dari yang terkecil

sampai yang terbesar.

Tuang sampel original pada talang yang telah ditimbang kosong.

Masukkan pula barcode sampel tersebut. Urutkan sample dan

susun sesuai dengan sample id dari yang terkecil.

57

Foto 5. 44a Urutan sample basah

Foto 5.44b Penuangan sample ke talang

4. Penimbangan sample basah

Timbang sampel basah dan catatlah hasil timbangan sample pada

form H2O Sample.

Foto 5.45 Penimbangan sample basah

58

5. Pengeringan sample (pengovenan sample)

Masukan sample basah yang telah ditimbang ke dalam oven

secara berurutan sesuai urutan batch. 1 batch menempati 2 rak

oven.

Kemudaian nyalakan oven dengan temperatur 150o C selama 9

jam.

Foto 5.46 Pemasukan sampel ke oven

6. Penimbangan sample kering

Lakukan pengecekan MC (Moisture content) untuk material

soft limonit dan soft saprolite dengan cara memasukan kembali

ke dalam oven, setelah 1 jam dikeluarkan dan ditimbang ulang.

Lihatlah perubahan beratnya, pastikan timbangannya konstant.

Setelah itu diperoleh perbandingan wet sampel dan dry sampel

berupa kadar air (H2O) dari tiap sampel (lampiran 5).

59

Foto 5.47 Penimbangan sample kering

Secara matematis perbandingan wet sample dan dry sample

berupa kadar air (H2O) yaitu :

Type equation here .

7. Penghancuran material ( Roll Crusher )

Lakukan penghancuran sampel yang masih memiliki ukuran

material -10 mm dengan roll crusher , sehingga menghasilkan

material -3mm. Usahakan setiap pengerjaan 1 sample, alat roll

crusher dibersihkan menggunakan air compressor dan blank

(batu Granit) untuk menghindari kontaminasi sampel.

60

Kadar air (%) = (berat basah + talang) - (berat kering +talang) x 100 %

(berat basah + talang)

Foto 5.48a Pengerjaan roll crusher Foto 5.48b Material -3 mm

8. Spliter

Lakukan spliter sample hingga berat sampel original sekitar

150 - 200 gr.

Foto 5.49 Spliter sample

Untuk nomor sample yang ke-20 (1 batch) sampel back up-

nya displiter ulang untuk pengambilan sample duplikat spliter

(DPS) hingga berat sample yang diduplikatkan memiliki berat

sekitar 150 – 200 gr. Dan sisanya menjadi sampel back up.

61

Spliter 1

Spilter 2

Gambar 5.6 Diagram alir proses DPS (Duplikat Spliter)

9. Dish Mill

Sample original yang masih dalam talangan lalu dimasukan ke

dalam mangkuk dish mill kemudian dipasang pada alat dish

mill. Maka akan dihasilkan material berukaran 200 mesh

(pulp). Perhatikan posisi mangkuk dengan urutan barcodenya.

Foto 5.50a Sample dalam mangkuk dish mill Foto 5.50b Pemasangan mangkuk dish mill

Setelah sample menjadi pulp masukkan kembali sample ke

dalam talang perhatikan nomor barcode sample.

62

Original sample (-3mm)

original

Back up

Dish mill (mess 200)

DPS

Back up

Foto 5.51 Hasil dish mill mess 200 (pulp)

Bersihkan alat dish mill dan mangkuk dish mill mengunakan

air compressor dan blank (batu Granit).

10. Mixing

Mixing sampel dengan menggunakan plastic roll dengan cara

mengangkat 2 ujung plastik roll yang saling berlawanan

kemudian saling bergantian dengan 2 ujung plastik yang lain.

Mixing sampel ini dilakukan sebanyak 13 kali hingga sampel

terkompositkan dan homogen.

Foto 5.52 Proses mixing

63

11. Pembungkusan Sample

Masukan sampel ke dalam kertas Vortsies yang telah di

tuliskan nomor sample. Pastikan barcode dimasukan kedalam

kertas Vorties. Lalu tutup rapat kertas vorties tersebut.

Pisahkan sampel original pulp dan back up pulp.

Foto 5.53a Sample dimasukkan dalam kertas vorties

Foto 5.53b Sample original pulp dan back up pulp

Setelah 20 sample original dan 20 sampel back up terisi.

Lakukan pengisian sampel QAQC pada sampel DPS dan

DPP, DPP diambil dari back up pulp sampel ke-20.

64

Siapkan juga kertas Vorties untuk sampel blank (BLK).

Proses kerja sampel blank tersebut sama halnya dengan

sampel original tetapi bahannya diambil dari batu Granit.

Foto 5.54 Sample blank

Untuk sample STD pertama (nomor sample 10) diisi sample

yang telah disiapkan oleh divisi QAQC, sedangkan pada

sample STD kedua (nomor sample 25) hanya disiapkan kertas

Vorties kosong, sample STD pada nomor sample ke 25 akan

diisi pada laboratorium kimia.

Untuk proses pengambilan sample DPP (Duplikat Pulp),

original pulp dipisahkan menjadi 2 talang (original pulp, dan

back up pulp), kemudian back up dibagi lagi menjadi DPP

dan back up pulp. Proses pengambilan sample DPP dapat

dillihat pada diagram berikut:

65

dibagi

dibagi

Gambar 5.7 Diagram alir proses pengambilan sample DPP

Pastikan dalam 1 batch terdapat 19 sampel original, 6 sampel

QAQC. Dan 19 sampel back up, 6 sampel back up untuk

QAQC.

Masukkan sample original dan back up dalam kantung sample

yang berbeda berikan identitas yang jelas, masukkan pula

form waybill sample pulp.

Foto 5.55a Packing sample

66

Original sample (pulp)

Original pulp

Back up pulp

DPP

Back up pulp

Foto 5.55b Original pulp dan back up pulp

12. Pengiriman sample ke laboratorium kimia

Menghitung jumlah sample yang telah selesai dikerjakan,

periksa dan hitung sample tersebut pastikan jumlah sample

original pulp sama dengan jumlah sample back up pulp yaitu

25 sample. Pastikan sample sesuai dengan data yang telah

diinput.

Menghitung jumlah karung sample, cek karung sample sudah

sesuai dengan data yang diinput.

Membuat form waybill sample pulp adapun format/keterangan

berisi: sample id yang akan dikirim, tanggal pengiriman,

jumlah hole id, nomor batch, serta unsur-unsur yang akan

diteliti nanti di laboratorium kimia. (Lampiran 6).

Untuk sample dalam bentuk pulp sample original dan back

upnya dikirim secara bersamaan.

67

13. Penyusunan Backp up

Back up -3mm berfungsi sebagai sample cadangan apabila

ada sample original yang hilang atau sample akan dianalisa

kembali. Penyusunan back up harus rapi dan sesuai dengan

nomor urut batchnya untuk mempermudah pencarian back

up sample.

Sedangkan untuk back up pulp mempunyai fungsi yang

sama, namun penyusunannya berada pada gudang

penyimpanan pulp laboratorium kimia.

68