bab 6 inventory manajemen

10
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini setiap siswa diharapkan dapat memahami peran penting dari manajemen inventori untuk suku cadang dan strategi yang diterapkan untuk meminimumkan biaya persediaan suku cadang tersebut. Repair & Maintenance Inventory Masalah yang harus dihadapi: 1. Ketidak pastian kerusakan 2. Ketersediaan spare part dipasar 3. Jumlah variasi spare part yang sangat besar 4. Kecenderung penggunaan yang berlebihan 5. Lebarnya tingkat variasi penggunaaan spare part TUJUAN dari manajemen invetory adalah menjemin ketersediaan spare part saat dibutukan pada tinggkat biaya yang optimum

Upload: zar-ka-zi

Post on 17-Sep-2015

294 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

manajemen perawatan mesin

TRANSCRIPT

Slide 1

TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari modul ini setiap siswa diharapkan dapat memahami peran penting dari manajemen inventori untuk suku cadang dan strategi yang diterapkan untuk meminimumkan biaya persediaan suku cadang tersebut.Repair & Maintenance InventoryMasalah yang harus dihadapi:Ketidak pastian kerusakanKetersediaan spare part dipasarJumlah variasi spare part yang sangat besarKecenderung penggunaan yang berlebihanLebarnya tingkat variasi penggunaaan spare partTUJUAN dari manajemen invetory adalah menjemin ketersediaan spare part saat dibutukan pada tinggkat biaya yang optimumSecara umum persediaan untuk pemeliharaan ini terbagi menjadi 2 yaitu : spare parts consumables.Spare parts dapat dikategorikan menjadi FSN (Fast , Slow , Non Moving)

ABC (Class A,B C) Class A : Jumlah 10% ,Nilai dapat mencapai 70% dari total valueClass B : Jumlah 20%, Nilai dapat mencapai 20% dari total valueCalss C : Jumlah 70%, Nilai hanya 10% dari total value

3. VED (Vital , Essential, Desirable)Vital : Apabila tidak tersedia dpt mengakibatkan seluruh produksi berhentiEssential : Moderate LossDesirable : Loss Not signigfiacant

4. SDE (Scarce , Difficult , Easily Available)Sacarce (langka) : Butuh waktu 6 bulan lebihDifficult (Sulit ) : 2 Minggu 6 blnEasily : Kurang dari 2 minggu

5. HML (High , Medium , Low) CostUntuk meminimumkan biaya persediaan, maka target utama adalah moving spare parts harus bisa diatur persediaannya sebaik mungkin.Jika kita mampu mengoptimalkan ini maka akan memberi kontribusi yang sangat besar dalam upaya meminimumkan biaya inventory serta waktu tunggu perbaikanTerdapat dua cara melakukan optimalisasi untuk spare parts yaitu :1. Demand side yaitu meminimalkan kebutuhan pemakaian suku cadang dengan cara :a. Melakukan improvement dalam menjaga kebersihan dan perawatan asset.b. Melakukan improvement dari sisi desain peralatanSedangkan Consumables adalah bahan habis yang terdiri dari (contoh) : oli, grease, kawat las, dll yang sejenis.2. Storage side yaitu mengoptimalkan persediaan melalui :a. Optimalisasi tingkat inventori (stocking decision)b. Optimalisasi pengendalian inventori (min-max inventory)1.a. Improvement dalam menjaga kebersihan dan perawatan asset dilakukan dengan cara melakukan perbaikan metode, teknik, serta intensitas pemeliharaan berkala. PDCA cycle harus diterapkan secara serius dan konsisten (terus menerus)b. Improvement dalam sisi desain peralatan (design for maintenance) dilakukan dengan cara melakukan improvement pada peralatan yang sering mengalami kerusakan. Improvement pada peralatan yang sering mengalamai kerusakan. Improvement tersebut dapat berupa modifikasi desain mesin menjadi sistem modul yang membuatnya jelas dan mudah ditangkap fungsi masing-masing bagian, serta mudah dijangkau, dibongkar pasang untuk pemeliharaan dan perawatan/perbaikan2.a. Optimalisasi tingkat inventori (stocking decision) melalui analisa tingkat kebutuhan untuk memiliki stock atau tidak. RESIKOCOST OF STOCKOUTTINGGISEDANGRENDAHHIGH PRIORITY SPARESINSURANCE SPARESUSE EXTERNAL INSURANCE POLICYTINGGIHIGH PRIORITY SPARESINSURANCE SPARESUSE EXTERNAL INSURANCE POLICYSEDANG HIGH PRIORITY SPARESMEDIUM PRIORITY SPARESDONT KEEPRENDAHBarang-barang atau spare parts yang memiliki tingkat resiko dan tingkat konsekuensi yang tinggi (high risk & high consequencies) terhadap kinerja mesin yang mendapat prioritas utama untuk disiapkan spare partnyaSebuah spare parts dikategorikan sebagai kritikal jika ketidaktersediaannya akan menyebabkan seluruh aktivitas atau sebagian besar pabrik berhenti atau mejadi sangat lambat.2.b. Optimalisasi pengendalian inventori (min-max inventory) melalui perhitungan tingkat persediaan yang optimal, safety stock, reorder point dan reorder quantity yang cermat dan tepat.Reorder Point and Safety StockReorder Point adalah titik dimana dilakukan pemesanan kembali berdasarkan tingkat persediaan yang masih ada/tersedia dan telah memperhitungkan pemakaian selama masa tunggu (lead time). Jika ada policy untuk safety stock maka harus ditambahkan jumlah safety stock yang diinginkan. Secara rumusReorder Point = Demand during lead time + safety stock ( pemakaian selama masa tunggu ditambah safety stock)Demand during lead time = jumlah pemakaian yang diperkirakan selama masa tunggu dalam situasi pemakaian yang normalInventory Control System

Hal yang harus dipertimbangkanCost of spare partCost of OrderingCost of StorageCost of Stock outThe cost of storage includes 1. Rent for the stores 2. Depreciation on storage and handling facilities 3. Handling charges 4. Salaries of stores staff and clerks 5. Taxes 6. Insurance 7. Costs of stationery etc. The cost of ordering includes: 1. Rent for purchase department 2. Depreciation for Office facilities 3. Salaries 4. Postage & Telephone expenses 5. Stationery expenses 6. Travel expenses 7. Incoming Inspection 8. Entertainment & Misc. expenses MANAJEMEN LOGISTIK DENGAN Supply Chain Management (SCM) Persamaan antara manajemen logistik dan SCM adalah :Keduanya menyangkut pengelolaan arus barang atau jasaKeduanya menyangkut pengelolaan mengenai pembelian, pergeraka, penyimpanan, pengangkutan, administrasi, dan penyaluran barangKeduanya menyangkut usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan barang.Perbedaan Manajemen Logistik dengan SCMBeberapa perbedaan mendasar antara manajemen logistik dan SCM adalah :Manajemen LogistikSCMMengutamakan pengelolaan, termasuk arus barang dalam perusahaanMengutamakan arus barang antar perusahaan, sejak paling hulu sampai paling hilir.Berorientasi pada perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana arus barang dan informasi di seluruh perusahaanAtas dasar kerangka kerja, mengusahakan hubungan dan koordinasi antar proses dari perusahaan-perusahaan lain dalam business pipelines, mulai dari suppliers sampai kepada pelanggan.Dari perbedaan tersebut dapat disimpulkan bahwa :SCM dipandang sebagai logistik bagian luar perusahaan yang meliputi pelanggan dan supplier. Serta tidak cukup hanya integrasi di bagian dalam perusahaan saja.Manajemen logistik lebih memfokuskan pada pembuatan rencana untuk aliran produksi dan informasi di dalam perusahaan.Jawab pertanyaan:Saya sangat terkejut bahwa.....................Saya mempelajari bahwa.......................Saya ingin tahu bahwa.........................Menurut saya..................................