bab i (1)
DESCRIPTION
lekas pulangTRANSCRIPT
![Page 1: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) merupakan satu-satunya
perusahaan aluminium batangan (aluminium ingot) di Indonesia yang bergerak
dalam bidang peleburan aluminium. Perusahaan ini memiliki pembangkit listrik
dalam kapasitas tinggi dengan memanfaatkan air sebagai sumber dayanya.
1.1 Visi dan Misi PT.Inalum
1.1.1 Visi PT Inalum
PT INALUM menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat.
Dan dalam sepuluh tahun ke depan setelah tahun 2009 akan menjadi
perusahaan terkenal dalam produktivitas dan daya saing di dunia industri
aluminium dunia.
1.1.2 Misi PT Inalum
1. Menciptakan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan
melalui bisnis yang menguntungkan serta mampu bersaing di pasar
global.
2. Mendukung pengembangan ekonomi regional dan nasional dan
selalu menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat.
1.2 Sejarah Singkat Berdirinya Pabrik
Danau Toba adalah danau yang terbesar di Indonesia, oleh karena letaknya
yang tinggi dan ruang akumulasinya yang besar, danau ini dimanfaatkan sebagai
lokasi untuk dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Air(PLTA). Gagasan ini
dimulai sejak tahun 1908, pada tahun 1919 pemerintahan Hindia Belanda
mengadakan studi kelayakan mengenai proyek ini. Pada tahun 1939, perusahaan
Belanda Maattschappij tot Exploitatie van Waterkracht in de Asahan
1
![Page 2: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/2.jpg)
2
Rivier (MEWA) berusaha untuk membangun PLTA pertama yaitu PLTA Sigura-
gura. Namun, dikarenakan pecahnya Perang Dunia II pembangunan PLTA
tersebut tidak lagi dilanjutkan. Usaha untuk mendayagunakan sungai Asahan,
satu-satunya yang mengalirkan air Danau Toba ke selat Malaka sudah dilakukan
berulang-ulang selama sesudah pendudukan Jepang. Pada tahun 1962 pemerintah
Indonesia dan Rusia (USSR) menandatanagani suatu perjanjian kerjasama untuk
mengadakan studi kelayakan tentang pembangunan proyek Asahan.Tetapi kondisi
politik serta situasi ekonomi yang kurang menguntungkan dalam tahun 1966 telah
menyebabkan proyek ini gagal.
Pada tahun 1968, Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang
menyerahkan laporan kelayakan tentang proyek Aluminium Asahan di Sumatera
Utara dan disusul dengan laporan mengenai “Power Development Project”. Pada
Tahun 1970, dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian antara Departemen
Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) dengan Nippon
Koei untuk Engineering Service tentang perencanaan dan penyelidikan secara
terperinci untuk proyek PLTA nomor 2 dari pengembangan pembangun saham,
laporan akhir diserahkan pada tahun 1972.
Pada tahun 1972, pemerintahan Indonesia menyelenggarakan suatu
pelelangan untuk membangun pabrik peleburan aluminium dan PLTA sebagai
satu paket penanaman Modal Asing.Perusahaan-perusahaan aluminium Jepang,
USA, Kanada, Jerman Barat, Perancis, Italia, Swiss, Belanda dan Australia
diundang untuk ikut tender. Namun, ketika tender tersebut ditutup dalam tahun
1973, tidak satupun diantara mereka yang menyerahkan penawarannya karena
proyek ini membutuhkan suatu investasi yang besar sekali, dimana mereka
menemui kesulitan dalam mengumpulkan dana. Setelah melalui perundingan yang
panjang, kelompok perusahaan Jepang yang terdiri dari 12 perusahaan yang
dipimpin oleh Sumitomo Chemical akhirnya mencapai kesepakatan dengan
pemerintah Indonesia untuk membangun proyek raksasa ini.
Pada tanggal 7 Juli 1975, di Tokyo, ditandatangani “perjanjian induk
antara Republik Indonesia dan penanaman modal Jepang tersebut untuk
membangun PLTA dan pabrik peleburan aluminium Asahan dengan investasi
![Page 3: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/3.jpg)
3
sebesar 411 milyar Yen.Perusahaan penanam modal Jepang ini membentuk suatu
wadah perusahaan permodalan di Tokyo dengan nama Nippon Asahan
Aluminium Co, Ltd. Pada bulan November 1975 50% dari saham perusahaan ini
dimiliki oleh Overseas Economic Cooperation Fund yaitu lembaga keuangan
pemerintah Jepang, dan 50 % lagi dimiliki oleh gabungan para penanam modal
tersebut. Untuk melaksanakan pembangunan dan pengoperasian proyek ini maka
pada tanggal 6 januari 1976, di Jakarta didirikanlah PT Indonesia Asahan
Aluminium (PT INALUM) suatu perusahaan patungan antara Pemerintah RI dan
Nippon Asahan Aluminium Co, Ltd. dengan perbandingan saham masing-masing
10 % dan 90 %. Tanggal 9 oktober 1978, perbandingan saham ini berubah
menjadi masing-masing 25% dan 75% pada 29 Juni 1987 menjadi 41,13% dengan
58,87%, dan sejak 10 Februari 1997 menjadi 41,12% dengan 58,88%.
Sebagai pelaksana lebih lanjut daripada ketentuan yang tersebut dalam
perjanjian induk dan untuk penyelenggaraan pembinaan, perluasan dan
pelaksanaan pembangunan proyek Asahan, Pemerintah Indonesia mengeluarkan
Keppres No. 5 Tahun 1976 tentang pembentukan Badan pembinaan Proyek
Asahan dan Otorita pengembangan proyek Asahan.
1.3 Ruang Lingkup
1.3.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
PT INALUM membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari
stasiun pembangkit listrik Siguragura dan Tangga yang dikenal nama Asahan
2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Propinsi Sumatra
Utara. Stasiun pembankit ini dioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai
Asahan yang mengalirkan air Danau Toba ke Selat Malaka.
![Page 4: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/4.jpg)
4
Gambar I.1 PLTA Asahan (sumber : Inalum co.id)
Oleh karena itu, total listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada
kondisi permukaan air Danau Toba. Pembangunan stasiun pembangkit listrik
bawah tanah Siguragura dimulai pada tanggal 7 April 1980 dan diresmikan
oleh Presiden RI, Soeharto dalam acara Peletakan Batu Pertama yang
diselenggarakan dengan tata cara adat Jepang dan tradisi lokal. Pembangunan
seluruh PLTA memakan waktu 5 tahun dan diresmikan oleh wakil presiden
Umar Wirahadikusuma pada tangagl 7 Juni 1983.Total kapasitas tetap 426
MW dan output puncak 513 MW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk
pabrik peleburan aluminiumdi Kuala Tanjung.
1.3.2 Pabrik Peleburan Aluminium
INALUM membangun pabrik peleburan aluminium dan fasilitas
pendukungnya di atas area 200 ha di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka,
Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara.
![Page 5: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/5.jpg)
5
Gambar I.2 Pabrik Peleburan Aluminium(sumber: Inalum.co.id)
Pabrik peleburan dengan kapasitas terpasang 225.000 ton aluminium
per tahun ini dibangun menghadap selat Malaka.Pembangunan pabrik
peleburan ini dimulai pada tanggal 6 Juli 1979 tahap I mulai beroperasi pada
tanggal 20 Januari 1982. Pembangunan ini diresmikan oleh Presiden RI,
Soeharto yang didampingi oleh 12 Menteri Kabinet Pembangunan II.Operasi
pot pertama dilakukan pada tanggal 15 Pebruari 1982 dan Maret 1982,
Aluminium Ingot pertama berhasil dicetak.
Pada tanggal 14 Oktober 1982, kapal Ocean Prima memuat 4.800 ton
Aluminium Ingot meninggalkan Kuala Tanjung menuju Jepang. Produksi
satu juta ton berhasil dicetak pada tanggal 8 Pebruari 1988, dua juta ton pada
2 Juni 1993, tiga juta ton pada 12 Desember 1997, empat juta ton pada 16
Desember 2003 dan lima juta ton pada 11 Januari 2008.
Produk INALUM menjadi komoditi ekspor ke Jepang dan juga dalam
negeri dan digunakan sebagai bahan baku industri hilir seperti ekstrusi, kabel
dan lembaran aluminium. Kualitas produk Inalum adalah 99.70% dan
99.90%.
Pabrik peleburan aluminium di Kuala Tanjung bergerak dalam bidang
reduksi alumina menjadi aluminium dengan menggunakan alumina, karbon,
dan listrik sebagai material utama. Pabrik ini memiliki 3 pabrik utama, pabrik
![Page 6: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/6.jpg)
6
Karbon, pabrik Reduksi, dan pabrik Penuangan serta fasilitas pendukung
lainnya.
1.4 Perbadingan Saham dan Tenaga Kerja
Perbandingan saham antara Pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan
Aluminium Co., Ltd. Pada awal pendirian Januari 1976 (10%-90%), Oktober
1978 (25%-75%) Juni 1987 (41,13 % -58,87%) Pebruari 1998 (41,12-58,88%) 1
November 2013 100% milik Indonesia.
Tenaga Kerja Kantor Per 31 Oktober 2012 Jakarta (IHO) 37 orang, Medan
(IMO) 5 orang, Kuala Tanjung (ISP) 1.659 orang, serta Paritohan 220 orang.
Tabel berikut ini adalah Jumlah karyawan PT Inalum per 31 Oktober 2012.
Tabel 1.1 Jumlah Karyawan PT Inalum (sumber: inalum.co.id)
LOKASI KERJA JUMLAH (Orang)
Jakarta 31
Medan 6
Kuala Tanjung 1665
Paritohan 218
TOTAL 1920
1.5 Fasilitas lainnya
1.5.1 Pabrik
1. Gas Cleaning (Pembersih Gas). Dalam rangka menciptakan pabrik yang
ramah lingkungan, maka PT INALUM melakukan pembersihan terhadap
gas yang berasal dari tungku reduksi termasuk Fluorida dan debu dihisap
ke dalam sistem pembersih gas kering melalui pipa gas dengan ventilator
penghisap.
2. Pembersih Limbah Pemukiman Air limbah yang berasal dari pemukiman
karyawan disalurkan ke dalam instalasi air yang akan diproses dan
dibersihkan kotoran-kotoran kemudian dialirkan kembali ke hilir sungai.
Semua itu dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran air di daerah
pemukiman karyawan.
![Page 7: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/7.jpg)
7
1.5.2 Tranportasi
1. Untuk mempermudah transportasi para pegawai yang tiggal di perumahan
PT INALUM maka disediakan alat transportasi bus. Bus ini melayani
jurusan Tanjung Gading-Kuala Tanjung, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi,
Kuala Tanjung-Lima Puluh, Tanjung Gading-Medan.
2. PT INALUM membangun pelabuhan yang menjorok ke Selat Malaka
sepanjang 2,5 km dengan tiga dermaga. Dermaga A dan B dapat disandari
kapal 25.000 Dead Weight Tonnes (DWT) dan 16.000 Dead Weight
Tonnes(DWT) yang digunakan untuk membongkar bahan baku dan
keperluan operasi peleburan aluminium dan PLTA dan juga sebagai
tempat pengapalan hasil produksi PT INALUM. Sedangkan dermaga C
sudah diserahkan kepada pemerintah pada tanggal 24 April 1984 untuk
keperluan umum yang dapat disandari oleh kapal dengan bobot 3.000
DWT.
1.5.3 Umum
1. PT INALUM membangun perumahan yang disediakan untuk karyawan
seluas 200 ha di Tanjung Gading. Terdiri dari 1340 unit rumah untuk
karyawan yang sudah berkeluarga dan 7 asrama untuk karyawan yang
masih lajang. Perusahaan juga membangun fasilitas akomodasi bagi
karyawan di Paritohan di atas tanah seluas 80 ha.
2. Dalam rangka mendorong semangat belajar para pelajar setempat, PT
INALUM membuka jenjang pendidikan seperti, TK, SD dan SMP yang
dikelola oleh Depdiknas. Dan menyediakan beasiswa tidak mengikat
kepada mereka yang belajar di Universitas Sumatera Utara, STM dan
SMA sekitar proyek pada masa konstruksi. Sedangkan bagi siswa SD dan
SMP yang berprestasi disediakan TABANAS oleh Perusahaan.
3. PT INALUM membangun sarana olahraga seperti lapangan sepakbola,
lapangan tenis, lapangan badminton, GOR (gelanggang Olah Raga), dan
kolam renang merupakan sarana diperuntukkan bagi masyarakat
setempat atau karyawan untuk berolahraga dan menyalurkan hobi
![Page 8: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/8.jpg)
8
mereka.
4. Di kedua proyek ini dibangun Mesjid, Gereja, dan Rumah Sakit yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. PT INALUM juga menyerahkan
gedung dan fasilitas telekomunikasi berkapasitas 1000 satuan sambungan
kepada PERUMTEL pada akhir tahun 1980.
1.6 Kinerja Perusahaan
1.6.1 Produksi
Desain produksi aluminium ingot PT INALUM adalah 250.000 ton
aluminium per tahun.Namun dengan adanya technology Improvement yang
dilakukan oleh karyawan PT INALUM, kini produksi PT INALUM jauh di
atas desain produksinya.Tingkat efisiensi penggunaan arus juga meningkat
lebih dari 92%.Kapasitas produksi aluminium batangan PT INALUM sangat
bergantung pada jumlah listrik yang dihasilkan oleh PLTA PT INALUM.
Sedangkan PLTA PT INALUM sangat bergantung pada kondisi permukaan
air Danau Toba sebagai sumber air utama Sungai Asahan.
1.6.2 Sertifikasi dan Penghargaan
Sertifikat Internasional dan penghargaan yang telah diterima PT
INALUM adalah :
1. Quality Management System (QMS). PT INALUM telah mendapatkan
sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dari SGS, Internasional dan
memperoleh 2 (dua) sertifikat, masing-masing :
a. No. AU98/1054 sejak Pebruari 1988 untuk PLTA.
b. No. : ID03/0239, sejak April 1988 untuk Pabrik Peleburan.
2. Environment Management System (EMS)
Dalam rangka turut melestarikan lingkungan, PT INALUM telah
mendapatkan sertifikat ISO 14001 tentang Sistem Management
Lingkungan No. : GB02/55087 sejak April 2002 dari SGS Internasional.
3. Sistem Manajemen Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja (SMK3) PT
INALUM telah menerapkan Sistem Manajemen K3 dan Mendapatkan
![Page 9: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/9.jpg)
9
predikat Bendera Emas (Gold Flag) sebanyak 2(dua) kali yaitu pada tahun
2005 & 2008 (Sertifikat No. : 00351/SE/2004 & No. : 00351/SE/2007
untuk PLTA dan Sertifikat No. : 00352/SE/2004 & No.: 00352/SE/2007
untuk Pabrik Peleburan) dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia.
4. Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER)
Dalam rangka mendukung progam pemerintah untuk mengendalikan
pencemaran dan kerusakan lingkungan, PT Inalum telah mendapatkan 6
(enam) kali peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan (PROPER) yaitu pada tahun 2004, 2005, 2008, 2009, 2010 dan
2011 dari kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia
5. International Ship dan Port Facility Security ( ISPS – Code )
Untuk mendeteksi ancaman keamanan dan tindakan pencegahan di
pelabuhan, PT Inalum telah mendapatkan sertifikasi ISPS Code No. :
02/0161 – DV tanggal 3 Juni 2005 dari pemerintah Republik Indonesia.
6. Syahwali Awards
Perusahaan juga menerima Syahwali Awards tentang Pengusaha Ramah
Lingkungan pada tanggal 13 Nopember 1992 dari Manajemen Lingkungan
Indonesia dan Pusat Informasi ( IEMIC)
7. Laboratorium PT Inalum telah memperoleh Akreditasi ISO 17025 tentang
Hasil Analisis atau Pengujian dari KAN pada tanggal 17 Nopember 2010
No. LP – 489 – IDN.
1.7 Kontribusi PT. INALUM
Sebagai satu-satunya Pabrik Peleburan aluminium di Indonesia yang telah
dioperasikan selama 3 dekade ini, tepat sekali jika secara sosial PT INALUM
mempertimbangkan untuk berperan serta untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosial masyarakat sekitarperusahaan, sebab perusahaan menyadari
bahwa kelancaran pembangunan dan keberhasilan operasi tidak dapat dipisahkan
dari semua pemangku amanah. Keberhasilan Perusahaan dan kemandirian
masyarakat sekitar diharapkan dapat tercipta dan tumbuh bersama-sama.
Disamping itu, kesejahteraan sosial dan perkembangan ekonomi regional
![Page 10: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/10.jpg)
10
merupakan fasilitas bagi Perusahaan untuk mencapai misi, visi dan nilai-
nilainya.Oleh karena itu, sejak awal berdiri, kebijakan tanggung jawab sosial
kepada pemangku amanah masih mendapat perhatian dan dukungan dari
Perusahaan.Berikut ini adalah contoh bentuk kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (CSR) terhadap masyarakat sekitarnya.
1.7.1 Bidang Pendidikan
Untuk meningkatkan pendidikan, khususnya untuk masyarakat sekitar
yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan (Pabrik Peleburan) dan petani
(PLTA), dan untuk meningkatkan daya saing masyarakat sekitar, maka PT
Inalum melakukan perbaikan gedung-gedung sekolah, bantuan alat
pendukung belajar, mobiler, dan membangun 1 unit SMA yang bernama
SMA Mitra. Sekolah yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang
lengkap ini, diharapkan dapat menampung masyarakat sekitar untuk
bersekolah, sehingga mereka tidak lagi perlu pergi ke kota yang jaraknya
agak jauh dari tempat tinggal mereka.
Tidak hanya itu, sebagai bentuk kepedulian PT Inalum terhadap dunia
pendidikan, PT Inalum juga memberikan bantuan komputer dan multimedia
projector kepada universitas-universitas yang ada di Sumatera Utara. PT
Inalum juga memberikan bantuan pendidikan kepada guru dan siswa yang
berprestasi, pelatihan guru, manajemen sekolah, dan bea siswa kepada guru-
guru yang belum mempunyai akta IV. Perusahaan juga menerima siswa dan
mahasiswa untuk melaksanakan kerja praktik atau on the job training dan
riset di perusahaan.
1.7.2 Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Perusahaan sadar bahwa Perusahaan tidak dapat menampung seluruh
masyarakat yang ada di sekitarnya untuk bekerja di Perusahaan. Oleh karena
itu, Perusahaan, sejak berdirinya PT Inalum, telah melakukan pelatihan-
pelatihan keterampilan kepada masyarakat sekitar seperti, sablon, menjahit,
bordir, rias pengantin, bengkel, las, dan lain sebagainya. Perusahaan juga
![Page 11: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/11.jpg)
11
memberikan modal bergulir.Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak lagi
bergantung pada PT Inalum, melainkan mereka dapat menciptakan lapangan
kerja sendiri dan menjadi lebih mandiri.
1.7.3 Bidang Olah Raga Dan Kebudayaan
Untuk memajukan olah raga di Sumatera Utara dan khususnya disekitar
PT Inalum, perusahaan mengadakan kegiatan-kegiatan olah raga seperti
turnamen sepak bola, turnamen bola volley, dan lain sebagainya.PT Inalum
juga aktif menjadi sponsor dalam kegiatan arung jeram di Sungai Asahan,
lomba mendayung di Danau Toba, karate, dan lain sebagainya.Perusahaan
juga berupaya untuk melestarikan budaya bangsa.Hal ini dilakukan melalui
festival budaya yang dilakukan setiap tahunnya.Perusahaan mengadakan
lomba tari dan pantun, dan pertunjukan budaya lainnya.
1.7.4 Bidang Agama
Dalam bidang Agama, Perusahaan tidak hanya membantu memperbaiki
mesjid dan gereja, namun juga fasilitas pendukung kedua rumah ibadah
tersebut.Selain itu, Perusahaan juga melakukan kegiatan lain seperti safari
Ramadhan, bantuan Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Paskah, dan bentuk
kegiatan lainnya.
1.7.5 Fasilitas Umum
Fasilitas umum yang telah dibangun PT Inalum yang paling nyata dan
sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar adalah
Access Road (Jalan Penghubung) yang telah dibangun oleh PT Inalum di
kedua Pabrik, Pabrik Peleburan Aluminium dan PLTA.Selain itu,Perusahaan
juga membangun jalan-jalan alternatif dan jembatan yang menghubungkan
beberapa wilayah yang terisolir.Akibatnya, pertumbuhan ekonomi di sekitar
PT Inalum berkembang dengan pesat. Banyak sekali bermunculan
Perusahaan-perusahaan lain dan usaha-usaha kerakyatan di sekitar
perusahaan.
![Page 12: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/12.jpg)
12
1.7.6 Bantuan Sosial Lainnya
Selain bantuan-bantuan tersebut di atas, Perusahaan juga melakukan
bentuk-bentuk kegiatan lainnya seperti dalam bidang Kepemudaan dan
Organisasi Masyarakat, bantuan bencana alam, bantuan kegiatan, dan lain
sebagainya hingga bantuan pasokan listrik ke Sistem Pembangkit Tenaga
Listrik Sumatera Utara dengan sistem SWAP, pada saat terjadinya krisis
listrik di Sumatera Utara. Semua itu dilaksanakan oleh PT Inalum sebagai
bentuk dan wujud tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat
sekitarnya.
1.8 Proses Produksi
Pabrik peleburan Aluminum disebut juga Proyek “Listrik Dalam Kaleng”,
sebab listrik yang dihasilkan oleh Pembangkit listriknya sebagian besar digunakan
untuk kepentingan pabrik peleburan.Listrik yang dihasilkan melalui PLTA PT
INALUM, yang terletak di Sungai Asahan, disalurkan ke Pabrik Peleburan
Aluminium di Kuala Tanjung melalui 275 KV jaringan transmisi. Bahan baku
untuk Aluminium dibongkar di pelabuhan PT INALUM dan dimasukkan ke
dalam silo masing-masing melalui belt conveyor. Alumina di dalam silo
kemudian dialirkan ke Dry Scrubber System untuk direaksikan dengan gas HF
dari tungku reduksi. Reacted alumina tersebut kemudian dibawa ke Hopper Pot
dengan Anode Changing Crane (ACC) dan dimasukkkan ke dalam tungku
reduksi. Kokas yang ada di dalam silo dicampur dengan butt atau puntung anoda
dan dipanaskan dulu. Material-material tersebut dicampur dengan pitch sebagai
perekatnya. Kemudian material tersebut dicetak di shaking machine menjadi blok
karbon mentah. Blok tersebut kemudian dipanggang di baking furnace.Anoda
yang sudah dipanggang kemudian dibawa ke pabrik penangkaian untuk diberikan
tangkai, namanya Anode Assembly.Anode assembly ini kemudian dibawa ke
Pabrik Reduksi dengan kendaraan khusus, Anode Transport Car (ATC) untuk
digunakan sebagai elektroda dalam proses elektrolisa. Setelah anoda tersebut
dipakai selama kurang lebih 28 hari di dalam pot, puntung anoda tersebut diganti
![Page 13: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/13.jpg)
13
dengan yang baru.Puntung tersebut kemudian dipecah di pabrik penangkaian
untuk kemudian dipakai lagi. Di dalam tungku reduksi, alumina akan dielektrolisa
menjadi aluminium cair. Setiap 32 jam, setiap pot akan dihisap 1,8 sampai 2 ton
aluminium. Aluminium cair ini kemudian dibawa ke pabrik Penuangan dengan
Metal Transport Car (MTC) dan dituangkan ke dalam Holding Furnace. Setelah
mendapat proses lanjutan, aluminium cair ini dicetak di Casting Machine menjadi
ingot, beratnya 22,7 kg per batang. Aluminium batangan (ingot) ini kemudian
diikat dan siap untuk dipasarkan.PT INALUM memiliki tiga pabrik utama.
1.9 Struktur Organisasi
Setiap orang tentu mempunyai tujuan dan berusaha untuk mencapainya.
Tujuan itu akan berbeda bagi setiap orang antara lain karena pengaruh
pengetahuan dan pengalamannya berbeda. Namun, demikian setiap orang akan
sama dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan dan memenuhi kebutuhan
hidupnya, antara lain kebutuhan akan sandang pangan, kebutuhan akan rasa aman,
kebutuhan untuk bergaul, kebutuhan untuk dihargai dan kebutuhan diakui
keberhasilannya.Struktur organisasi berbentuk Garis dan Staf berdasarkan fungsi.
Berikut merupakan bagan dari struktur organisasi
![Page 14: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/14.jpg)
14
Gambar I.3 Struktur Organisasi PT. INALUM
1.9.1 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
RUPS adalah organ Perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi.
RUPS terdiri dari :
a. Rapat tahunan yang diadakan selambat-lambatnya pada akhir bulan
September setiap tahun kalender.
b. Rapat Umum Luar biasa diadakan setiap saat jika dianggap perlu oleh
Direksi dan/atau Pemegang Saham.
c. Hak dan wewenang RUPS adalah mengangkat dan memberhentikan
Komisaris dan Direksi.
1.9.2 Komisaris
1. Keanggotaaannya
a. Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota, salah
seorang diantaranya bertindak sebagai Presiden Komisaris.
b. Para anggota Komisaris dan Presiden Komisaris diangkat oleh RUPS
dari calon-calon yang diusulkan oleh para Pemegang Saham pihak
asing dan Pemegang Saham Pihak Indonesia sebanding dengan jumlah
saham yang dimiliki oleh masing-masing pihak dengan ketentuan
sekurang-kurangnya 1 (satu) orang anggota Komisaris harus dari calon
yang diusulkan oleh Pemegang Saham pihak Indonesia.
c. Anggota Komisaris dipilih untuk jangka waktu yang berakhir pada
penutupan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan yang kedua setelah
mereka terpilih dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang
Saham untuk memberhentikan para anggota Komisaris sewaktu-waktu
dan mereka dapat dipilih kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Tugas dan wewenang
a. Komisaris bertugas mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan
perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi.
b. Komisaris dapat meminta penjelasan tentang segala hal yang
dipertanyakan.
![Page 15: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/15.jpg)
15
c. Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu
seorang atau lebih anggota Direksi berdasarkan keputusan yang
disetujui oleh lebih dari ½ jumlah anggota komisaris jikalau mereka
bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau Undang-
Undang dan peraturan yang berlaku.
1.9.3 Direksi
1. Keanggotaan
a. Direksi terdiri dari sekurang-kurangnya enam orang anggota,
diantaranya seorang sebagai Presiden Direktur.
b. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum
Pemegang saham.
c. Para anggota Direksi diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh
para pemegang saham pihak Indonesia sebanding dengan jumlah saham
yang dimiliki oleh masing-masing pihak dengan ketentuan sekurang-
kurangnya satu orang anggota Direksi harus dari calon yang diusulkan
oleh Pemegang Saham pihak Indonesia.
d. Tidak kurang dari dua orang anggota Direksi termasuk seorang anggota
yang dicalonkan oleh pemegang Saham Pihak Indonesia harus
berkebangsaan Indonesia.
2. Masa Jabatan
a. Para anggota Direksi dipilih untuk jangka waktu yang berakhir pada
penutupan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan yang kedua setelah
mereka terpilih dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang
saham untuk memberhentikan para anggota Direksi sewaktu-waktu dan
mereka dapat dipilih kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
b. Dalam hal terdapat penambahan anggota Direksi, maka masa jabatan
anggota Direksi tersebut akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya
masa jabatan anggota Direksi lainnya yang telah ada, kecuali Rapat
Umum Pemegang Saham menetapkan lain.
3. Tugas dan wewenang
![Page 16: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/16.jpg)
16
a. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk
kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
b. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh
Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Komisaris.
c. Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggung jawabnya sendiri,
berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasa
yang diatur dalam surat kuasa.
d. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam atau di luar pengadilan
serta melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai
pengurusan maupun mengenai pemilikan serta mengikat Perseroan
dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan, dengan
pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham.
1.9.4 Presiden Direktur
Presiden Direktur adalah salah seorang anggota Direksi yang oleh
karena jabatannya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama
Direksi serta mewakili Perseroan.
1.9.5 Direktur
Direktur adalah anggota Direksi yang oleh karena jabatannya
melaksanakan tugas untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan ruang
lingkup tugas/fungsi masing-masing seperti tersebut di bawah ini:
1. Umum dan Sumber Daya Manusia
2. Perencanaan & Keuangan
3. Bisnis
4. Produksi
5. Teknologi Peleburan
6. Pembangkit Listrik
7. Koordinasi Keuangan
![Page 17: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/17.jpg)
17
1.9.6 Divisi
Badan atau orang yang dibentuk/ditugaskan untuk membantu Direktur
dalam menuangkan ketentuan-ketentuan yang akan dilaksanakan berdasarkan
ruang lingkup/fungsi direktur masing-masing. Divisi dikepalai oleh seorang
Deputy General Manager.
1.9.7 Departemen
Badan atau orang yang dibentuk/ditugaskan untuk melaksanakan dari
ketentuan-ketentuan yang telah digariskan/ditentukan oleh Divisi masing-
masing.Departemen dikepalai oleh Senior Manager.
1.9.8 Seksi
Badan atau orang yang dibentuk/ditugaskan untuk melaksanakan
setiap kebijaksanaan yang telah ditentukan/digariskan oleh Departemen
masing-masing.Seksi dikepalai oleh Manager.
1.9.9 Sub-Seksi
Badan atau orang yang dibentuk/ditugaskan untuk melaksanakan
setiap kebijaksanaan yang telah ditentukan/digariskan oleh Seksi masing-
masing.Sub-Seksi dikepalai oleh Junior Manager (JM).
1.9.10 Auditor Internal (AI)
Auditor Internal merupakan unit organisasi yang berdiri sendiri yang
bertanggung jawab atas pemeriksaan dan penilaian kegiatan Perusahaan dan
melaporkan hasil pemeriksaan dan penilaian tersebut kepada Presiden
Direktur. Auditor Internal di bawah pengawasan Presiden Direktur membantu
anggota organisasi yang bertanggung jawab atas tugas yang mereka emban
dengan cara memberikan analisis, penilaian, rekomendasi, pemberian nasihat
dan informasi.
![Page 18: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/18.jpg)
18
1.9.11 Wakil Manajemen Untuk ISO 9001:2000, ISO 14001:2004 Dan
SMK3 (MR)
Management Representative (Wakil Manajemen) untuk Sistem
Manajemen Mutu Standar ISO 9001, Sistem Manajemen Lingkungan ISO
14001 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
diangkat dan bertanggung jawab kepada Presiden Direktur melaksanakan
tugas dan tanggung jawab seperti yang telah ditetapkan dalam Manual Mutu,
Lingkungan dan K3 serta Prosedur Mutu, Lingkungan dan K3 mengenai
Sistem Manajemen Mutu Standar ISO-9001, Sistem Manajemen Lingkungan
ISO-14001 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) sebagai berikut:
1. Memberikan arahan dan petunjuk kepada seluruh tingkatan manajemen
mengenai implementasi Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen
Lingkungan dan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perusahaan.
2. Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan Badan Sertifikasi
mengenai Sistem Manajemen Mutu Standar ISO 9001, Sistem Manajemen
Lingkungan dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3).
3. Memberikan saran kepada Presiden Direktur untuk melakukan Tinjauan
Manajemen mengenai implementasi Sistem Manajemen Mutu, Sistem
manajemen lingkungan dan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan
tindakan pencegahan dan koreksi sesuai dengan prosedur Mutu, Prosedur
Lingkungan dan Prosedur K3.
4. Bertanggung jawab atas fungsi Jaminan Mutu, Lingkungan dan K3 dengan
memberikan masukan-masukan kepada Presiden Direktur dan/atau
Direktur terkait sesuai dengan permasalahan yang ditemukan atau yang
timbul sebagai upaya untuk tindakan pencegahan dan koreksi demi
peningkatan Sistem Manajemen Mutu, Lingkungan dan K3 Perusahaan.
![Page 19: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/19.jpg)
19
1.10Manajemen Sumber Daya Manusia(MSDM)
1.10.1 Sistem Personalia
Visi dari PT INALUM adalah INALUMakan menjadi perusahaan
aluminium yang unggul dalam mutu produk dan kepuasan serta peduli
terhadap lingkungan. Sedangkan misi dari PT INALUM bidang SDM
(Sumber Daya Manusia) adalah mengembangkan karyawan yang berjiwa
patriot, professional, dan penuh rasa tanggung jawab. Dari misi tersebut,
tujuan dan sistem manajemen SDM PT INALUM adalah:
1) Meletakkan dasar bagi penyusunan kebijakan pengelolaan SDM.
2) Penyelarasan pengelolaan SDM dengan kebutuhan pengelolaan
organisasi perusahaan.
3) Mengembangkan potensi SDM atau karyawan PT INALUM secara
optimal.
Sistem manajemen PT INALUM dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Sistem organisasi SDM (Human Resources Organization System).
2) Sistem penerimaan dan penempatan SDM (Human Resources
Recruitment and Placement system).
3) Sistem kompensasi (Compesation System).
4) Sistem evaluasi dan pengembangan SDM (Human Resources
Evaluation and Development System).
1.10.2 Kepangkatan Karyawan
Kepangkatan karyawan di PT INALUM dibedakan menurut
pendidikan dan keahlian yang dimiliki karyawan saat masuk PT INALUM.
Kepangkatan dibagi menjadi beberapa kelompok tugas yaitu managerial
staff, expert, supervisior/staff, clerk, dan spesialisasi.
Kenaikan pangkat dievaluasi setiap satu tahun dengan tahap-tahap
ujian yang harus dilewati karyawan. Karyawan dipromosikan untuk naik
![Page 20: BAB I (1)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082708/55cf9923550346d0339bcdf0/html5/thumbnails/20.jpg)
20
pangkat diwajibkan untuk membuat karya tulis yang disesuaikan dengan
pendidikan dan bidang keahlian karyawan.