bab i (1)

29
BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) merupakan satu-satunya perusahaan aluminium batangan (aluminium ingot) di Indonesia yang bergerak dalam bidang peleburan aluminium. Perusahaan ini memiliki pembangkit listrik dalam kapasitas tinggi dengan memanfaatkan air sebagai sumber dayanya. 1.1 Visi dan Misi PT.Inalum 1.1.1 Visi PT Inalum PT INALUM menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat. Dan dalam sepuluh tahun ke depan setelah tahun 2009 akan menjadi perusahaan terkenal dalam produktivitas dan daya saing di dunia industri aluminium dunia. 1.1.2 Misi PT Inalum 1. Menciptakan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan melalui bisnis yang menguntungkan serta mampu bersaing di pasar global. 1

Upload: dina-lili-anggraini

Post on 21-Oct-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lekas pulang

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I (1)

BAB I

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) merupakan satu-satunya

perusahaan aluminium batangan (aluminium ingot) di Indonesia yang bergerak

dalam bidang peleburan aluminium. Perusahaan ini memiliki pembangkit listrik

dalam kapasitas tinggi dengan memanfaatkan air sebagai sumber dayanya.

1.1 Visi dan Misi PT.Inalum

1.1.1 Visi PT Inalum

PT INALUM menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat.

Dan dalam sepuluh tahun ke depan setelah tahun 2009 akan menjadi

perusahaan terkenal dalam produktivitas dan daya saing di dunia industri

aluminium dunia.

1.1.2 Misi PT Inalum

1. Menciptakan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan

melalui bisnis yang menguntungkan serta mampu bersaing di pasar

global.

2. Mendukung pengembangan ekonomi regional dan nasional dan

selalu menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat.

1.2 Sejarah Singkat Berdirinya Pabrik

Danau Toba adalah danau yang terbesar di Indonesia, oleh karena letaknya

yang tinggi dan ruang akumulasinya yang besar, danau ini dimanfaatkan sebagai

lokasi untuk dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Air(PLTA). Gagasan ini

dimulai sejak tahun 1908, pada tahun 1919 pemerintahan Hindia Belanda

mengadakan studi kelayakan mengenai proyek ini. Pada tahun 1939, perusahaan

Belanda Maattschappij tot Exploitatie van Waterkracht in de Asahan

1

Page 2: BAB I (1)

2

Rivier (MEWA) berusaha untuk membangun PLTA pertama yaitu PLTA Sigura-

gura. Namun, dikarenakan pecahnya Perang Dunia II pembangunan PLTA

tersebut tidak lagi dilanjutkan. Usaha untuk mendayagunakan sungai Asahan,

satu-satunya yang mengalirkan air Danau Toba ke selat Malaka sudah dilakukan

berulang-ulang selama sesudah pendudukan Jepang. Pada tahun 1962 pemerintah

Indonesia dan Rusia (USSR) menandatanagani suatu perjanjian kerjasama untuk

mengadakan studi kelayakan tentang pembangunan proyek Asahan.Tetapi kondisi

politik serta situasi ekonomi yang kurang menguntungkan dalam tahun 1966 telah

menyebabkan proyek ini gagal.

Pada tahun 1968, Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang

menyerahkan laporan kelayakan tentang proyek Aluminium Asahan di Sumatera

Utara dan disusul dengan laporan mengenai “Power Development Project”. Pada

Tahun 1970, dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian antara Departemen

Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) dengan Nippon

Koei untuk Engineering Service tentang perencanaan dan penyelidikan secara

terperinci untuk proyek PLTA nomor 2 dari pengembangan pembangun saham,

laporan akhir diserahkan pada tahun 1972.

Pada tahun 1972, pemerintahan Indonesia menyelenggarakan suatu

pelelangan untuk membangun pabrik peleburan aluminium dan PLTA sebagai

satu paket penanaman Modal Asing.Perusahaan-perusahaan aluminium Jepang,

USA, Kanada, Jerman Barat, Perancis, Italia, Swiss, Belanda dan Australia

diundang untuk ikut tender. Namun, ketika tender tersebut ditutup dalam tahun

1973, tidak satupun diantara mereka yang menyerahkan penawarannya karena

proyek ini membutuhkan suatu investasi yang besar sekali, dimana mereka

menemui kesulitan dalam mengumpulkan dana. Setelah melalui perundingan yang

panjang, kelompok perusahaan Jepang yang terdiri dari 12 perusahaan yang

dipimpin oleh Sumitomo Chemical akhirnya mencapai kesepakatan dengan

pemerintah Indonesia untuk membangun proyek raksasa ini.

Pada tanggal 7 Juli 1975, di Tokyo, ditandatangani “perjanjian induk

antara Republik Indonesia  dan penanaman modal Jepang tersebut untuk

membangun PLTA dan pabrik peleburan aluminium Asahan dengan investasi

Page 3: BAB I (1)

3

sebesar 411 milyar Yen.Perusahaan penanam modal Jepang ini membentuk suatu

wadah perusahaan permodalan  di Tokyo dengan nama Nippon Asahan

Aluminium Co, Ltd. Pada bulan November 1975 50% dari saham perusahaan ini

dimiliki oleh Overseas Economic Cooperation Fund yaitu lembaga keuangan

pemerintah Jepang, dan 50 % lagi dimiliki oleh gabungan para penanam modal

tersebut. Untuk melaksanakan pembangunan dan pengoperasian proyek ini maka

pada tanggal 6 januari  1976, di Jakarta didirikanlah PT Indonesia Asahan

Aluminium (PT INALUM) suatu perusahaan patungan antara Pemerintah RI dan

Nippon Asahan Aluminium Co, Ltd. dengan perbandingan saham masing-masing

10 % dan 90 %. Tanggal 9 oktober 1978, perbandingan saham ini berubah

menjadi masing-masing 25% dan 75% pada 29 Juni 1987 menjadi 41,13% dengan

58,87%, dan sejak 10 Februari 1997 menjadi 41,12% dengan 58,88%.

Sebagai pelaksana lebih lanjut daripada ketentuan yang tersebut dalam

perjanjian induk dan untuk penyelenggaraan pembinaan, perluasan dan

pelaksanaan pembangunan proyek Asahan, Pemerintah Indonesia mengeluarkan

Keppres No. 5 Tahun 1976 tentang pembentukan Badan pembinaan Proyek

Asahan dan Otorita pengembangan proyek Asahan.

1.3 Ruang Lingkup

1.3.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

PT INALUM membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari

stasiun pembangkit listrik Siguragura dan Tangga yang dikenal nama Asahan

2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Propinsi Sumatra

Utara. Stasiun pembankit ini dioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai

Asahan yang mengalirkan air Danau Toba ke Selat Malaka.

Page 4: BAB I (1)

4

Gambar I.1 PLTA Asahan (sumber : Inalum co.id)

Oleh karena itu, total listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada

kondisi permukaan air Danau Toba. Pembangunan stasiun pembangkit listrik

bawah tanah Siguragura dimulai pada tanggal 7 April 1980 dan diresmikan

oleh Presiden RI, Soeharto dalam acara Peletakan Batu Pertama yang

diselenggarakan dengan tata cara adat Jepang dan tradisi lokal. Pembangunan

seluruh PLTA memakan waktu 5 tahun dan diresmikan oleh wakil presiden

Umar Wirahadikusuma pada tangagl 7 Juni 1983.Total kapasitas tetap 426

MW dan output puncak 513 MW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk

pabrik peleburan aluminiumdi Kuala Tanjung.

1.3.2 Pabrik Peleburan Aluminium

INALUM membangun pabrik peleburan aluminium dan fasilitas

pendukungnya di atas area 200 ha di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka,

Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara.

Page 5: BAB I (1)

5

Gambar I.2 Pabrik Peleburan Aluminium(sumber: Inalum.co.id)

Pabrik peleburan dengan kapasitas terpasang 225.000 ton aluminium

per tahun ini dibangun menghadap selat Malaka.Pembangunan pabrik

peleburan ini dimulai pada tanggal 6 Juli 1979 tahap I mulai beroperasi pada

tanggal 20 Januari 1982. Pembangunan ini diresmikan oleh Presiden RI,

Soeharto yang didampingi oleh 12 Menteri Kabinet Pembangunan II.Operasi

pot pertama dilakukan pada tanggal 15 Pebruari 1982 dan Maret 1982,

Aluminium Ingot pertama berhasil dicetak.

Pada tanggal 14 Oktober 1982, kapal Ocean Prima memuat 4.800 ton

Aluminium Ingot meninggalkan Kuala Tanjung menuju Jepang. Produksi

satu juta ton berhasil dicetak pada tanggal 8 Pebruari 1988, dua juta ton pada

2 Juni 1993, tiga juta ton pada 12 Desember 1997, empat juta ton pada 16

Desember 2003 dan lima juta ton pada 11 Januari 2008.

Produk INALUM menjadi komoditi ekspor ke Jepang dan juga dalam

negeri dan digunakan sebagai bahan baku industri hilir seperti ekstrusi, kabel

dan lembaran aluminium. Kualitas produk Inalum adalah 99.70% dan

99.90%.

Pabrik peleburan aluminium di Kuala Tanjung bergerak dalam bidang

reduksi alumina menjadi aluminium dengan menggunakan alumina, karbon,

dan listrik sebagai material utama. Pabrik ini memiliki 3 pabrik utama, pabrik

Page 6: BAB I (1)

6

Karbon, pabrik Reduksi, dan pabrik Penuangan serta fasilitas pendukung

lainnya.

1.4 Perbadingan Saham dan Tenaga Kerja

Perbandingan saham antara Pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan

Aluminium Co., Ltd. Pada awal pendirian Januari 1976 (10%-90%), Oktober

1978 (25%-75%) Juni 1987 (41,13 % -58,87%) Pebruari 1998 (41,12-58,88%) 1

November 2013 100% milik Indonesia.

Tenaga Kerja Kantor Per 31 Oktober 2012 Jakarta (IHO) 37 orang, Medan

(IMO) 5 orang, Kuala Tanjung (ISP) 1.659 orang, serta Paritohan 220 orang.

Tabel berikut ini adalah Jumlah karyawan PT Inalum per 31 Oktober 2012.

Tabel 1.1 Jumlah Karyawan PT Inalum (sumber: inalum.co.id)

LOKASI KERJA JUMLAH (Orang)

Jakarta 31

Medan 6

Kuala Tanjung 1665

Paritohan 218

TOTAL 1920

1.5 Fasilitas lainnya

1.5.1 Pabrik

1. Gas Cleaning (Pembersih Gas). Dalam rangka menciptakan pabrik yang

ramah lingkungan, maka PT INALUM melakukan pembersihan terhadap

gas yang berasal dari tungku reduksi termasuk Fluorida dan debu dihisap

ke dalam sistem pembersih gas kering melalui pipa gas dengan ventilator

penghisap.

2. Pembersih Limbah Pemukiman Air limbah yang berasal dari pemukiman

karyawan disalurkan ke dalam instalasi air yang akan diproses dan

dibersihkan kotoran-kotoran kemudian dialirkan kembali ke hilir sungai.

Semua itu dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran air di daerah

pemukiman karyawan.

Page 7: BAB I (1)

7

1.5.2 Tranportasi

1. Untuk mempermudah transportasi para pegawai yang tiggal di perumahan

PT INALUM maka disediakan alat transportasi bus. Bus ini melayani

jurusan Tanjung Gading-Kuala Tanjung, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi,

Kuala Tanjung-Lima Puluh, Tanjung Gading-Medan.

2. PT INALUM membangun pelabuhan yang menjorok ke Selat Malaka

sepanjang 2,5 km dengan tiga dermaga. Dermaga A dan B dapat disandari

kapal 25.000 Dead Weight Tonnes (DWT) dan 16.000 Dead Weight

Tonnes(DWT) yang digunakan untuk membongkar bahan baku dan

keperluan operasi peleburan aluminium dan PLTA dan juga sebagai

tempat pengapalan hasil produksi PT INALUM. Sedangkan dermaga C

sudah diserahkan kepada pemerintah pada tanggal 24 April 1984 untuk

keperluan umum yang dapat disandari oleh kapal dengan bobot 3.000

DWT.

1.5.3 Umum

1. PT INALUM membangun perumahan yang disediakan untuk karyawan

seluas 200 ha di Tanjung Gading. Terdiri dari 1340 unit rumah untuk

karyawan yang sudah berkeluarga dan 7 asrama untuk karyawan yang

masih lajang. Perusahaan juga membangun fasilitas akomodasi bagi

karyawan di Paritohan di atas tanah seluas 80 ha.

2. Dalam rangka mendorong semangat belajar para pelajar setempat, PT

INALUM membuka jenjang pendidikan seperti, TK, SD dan SMP yang

dikelola oleh Depdiknas. Dan menyediakan beasiswa tidak mengikat

kepada mereka yang belajar di Universitas Sumatera Utara, STM dan

SMA sekitar proyek pada masa konstruksi. Sedangkan bagi siswa SD dan

SMP yang berprestasi disediakan TABANAS oleh Perusahaan.

3. PT INALUM membangun sarana olahraga seperti lapangan sepakbola,

lapangan tenis, lapangan badminton, GOR (gelanggang Olah Raga), dan

kolam renang merupakan sarana diperuntukkan bagi masyarakat

setempat atau karyawan untuk berolahraga dan menyalurkan hobi

Page 8: BAB I (1)

8

mereka.

4. Di kedua proyek ini dibangun Mesjid, Gereja, dan Rumah Sakit yang

dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. PT INALUM juga menyerahkan

gedung dan fasilitas telekomunikasi berkapasitas 1000 satuan sambungan

kepada PERUMTEL pada akhir tahun 1980.

1.6 Kinerja Perusahaan

1.6.1 Produksi

Desain produksi aluminium ingot PT INALUM adalah 250.000 ton

aluminium per tahun.Namun dengan adanya technology Improvement yang

dilakukan oleh karyawan PT INALUM, kini produksi PT INALUM jauh di

atas desain produksinya.Tingkat efisiensi penggunaan arus juga meningkat

lebih dari 92%.Kapasitas produksi aluminium batangan PT INALUM sangat

bergantung pada jumlah listrik yang dihasilkan oleh PLTA PT INALUM.

Sedangkan PLTA PT INALUM sangat bergantung pada kondisi permukaan

air Danau Toba sebagai sumber air utama Sungai Asahan.

1.6.2 Sertifikasi dan Penghargaan

Sertifikat Internasional dan penghargaan yang telah diterima PT

INALUM adalah :

1. Quality Management System (QMS). PT INALUM telah mendapatkan

sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dari SGS, Internasional dan

memperoleh 2 (dua) sertifikat, masing-masing :

a. No. AU98/1054 sejak Pebruari 1988 untuk PLTA.

b. No. : ID03/0239, sejak April 1988 untuk Pabrik Peleburan.

2. Environment Management System (EMS)

Dalam rangka turut melestarikan lingkungan, PT INALUM  telah

mendapatkan sertifikat ISO 14001 tentang Sistem Management

Lingkungan No. : GB02/55087 sejak April 2002 dari SGS Internasional.

3. Sistem Manajemen Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja (SMK3) PT

INALUM telah menerapkan Sistem Manajemen K3 dan Mendapatkan

Page 9: BAB I (1)

9

predikat Bendera Emas (Gold Flag) sebanyak 2(dua) kali yaitu pada tahun

2005 & 2008 (Sertifikat No. : 00351/SE/2004 & No. : 00351/SE/2007

untuk PLTA dan Sertifikat No. : 00352/SE/2004 & No.: 00352/SE/2007

untuk Pabrik Peleburan) dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Republik Indonesia.

4. Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER)

Dalam rangka mendukung progam pemerintah untuk mengendalikan

pencemaran dan kerusakan lingkungan, PT Inalum telah mendapatkan 6

(enam) kali peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja

Perusahaan (PROPER) yaitu pada tahun 2004, 2005, 2008, 2009, 2010 dan

2011 dari kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia

5. International Ship dan Port Facility Security ( ISPS – Code )

Untuk mendeteksi ancaman keamanan dan tindakan pencegahan di

pelabuhan, PT Inalum telah mendapatkan sertifikasi ISPS Code No. :

02/0161 – DV tanggal 3 Juni 2005 dari pemerintah Republik Indonesia.

6. Syahwali Awards

Perusahaan juga menerima Syahwali Awards tentang Pengusaha Ramah

Lingkungan pada tanggal 13 Nopember 1992 dari Manajemen Lingkungan

Indonesia dan Pusat Informasi ( IEMIC)

7. Laboratorium PT Inalum telah memperoleh Akreditasi ISO 17025 tentang

Hasil Analisis atau Pengujian dari KAN pada tanggal 17 Nopember 2010

No. LP – 489 – IDN.

1.7 Kontribusi PT. INALUM

Sebagai satu-satunya Pabrik Peleburan aluminium di Indonesia yang telah

dioperasikan selama 3 dekade ini, tepat sekali jika secara sosial PT INALUM

mempertimbangkan untuk berperan serta untuk meningkatkan kesejahteraan

ekonomi dan sosial masyarakat sekitarperusahaan, sebab perusahaan menyadari

bahwa kelancaran pembangunan dan keberhasilan operasi tidak dapat dipisahkan

dari semua pemangku amanah. Keberhasilan Perusahaan dan kemandirian

masyarakat sekitar diharapkan dapat tercipta dan tumbuh bersama-sama.

Disamping itu, kesejahteraan sosial dan perkembangan ekonomi regional

Page 10: BAB I (1)

10

merupakan fasilitas bagi Perusahaan untuk mencapai misi, visi dan nilai-

nilainya.Oleh karena itu, sejak awal berdiri, kebijakan tanggung jawab sosial

kepada pemangku amanah masih mendapat perhatian dan dukungan dari

Perusahaan.Berikut ini adalah contoh bentuk kegiatan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan (CSR) terhadap masyarakat sekitarnya.

1.7.1 Bidang Pendidikan

Untuk meningkatkan pendidikan, khususnya untuk masyarakat sekitar

yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan (Pabrik Peleburan) dan petani

(PLTA), dan untuk meningkatkan daya saing masyarakat sekitar, maka PT

Inalum melakukan perbaikan gedung-gedung sekolah, bantuan alat

pendukung belajar, mobiler, dan membangun 1 unit SMA yang bernama

SMA Mitra. Sekolah yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang

lengkap ini, diharapkan dapat menampung masyarakat sekitar untuk

bersekolah, sehingga mereka tidak lagi perlu pergi ke kota yang jaraknya

agak jauh dari tempat tinggal mereka.

Tidak hanya itu, sebagai bentuk kepedulian PT Inalum terhadap dunia

pendidikan, PT Inalum juga memberikan bantuan komputer dan multimedia

projector kepada universitas-universitas yang ada di Sumatera Utara. PT

Inalum juga memberikan bantuan pendidikan kepada guru dan siswa yang

berprestasi, pelatihan guru, manajemen sekolah, dan bea siswa kepada guru-

guru yang belum mempunyai akta IV. Perusahaan juga menerima siswa dan

mahasiswa untuk melaksanakan kerja praktik atau on the job training dan

riset di perusahaan.

1.7.2 Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Perusahaan sadar bahwa Perusahaan tidak dapat menampung seluruh

masyarakat yang ada di sekitarnya untuk bekerja di Perusahaan. Oleh karena

itu, Perusahaan, sejak berdirinya PT Inalum, telah melakukan pelatihan-

pelatihan keterampilan kepada masyarakat sekitar seperti, sablon, menjahit,

bordir, rias pengantin, bengkel, las, dan lain sebagainya. Perusahaan juga

Page 11: BAB I (1)

11

memberikan modal bergulir.Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak lagi

bergantung pada PT Inalum, melainkan mereka dapat menciptakan lapangan

kerja sendiri dan menjadi lebih mandiri.

1.7.3 Bidang Olah Raga Dan Kebudayaan

Untuk memajukan olah raga di Sumatera Utara dan khususnya disekitar

PT Inalum, perusahaan mengadakan kegiatan-kegiatan olah raga seperti

turnamen sepak bola, turnamen bola volley, dan lain sebagainya.PT Inalum

juga aktif menjadi sponsor dalam kegiatan arung jeram di Sungai Asahan,

lomba mendayung di Danau Toba, karate, dan lain sebagainya.Perusahaan

juga berupaya untuk melestarikan budaya bangsa.Hal ini dilakukan melalui

festival budaya yang dilakukan setiap tahunnya.Perusahaan mengadakan

lomba tari dan pantun, dan pertunjukan budaya lainnya.

1.7.4 Bidang Agama

Dalam bidang Agama, Perusahaan tidak hanya membantu memperbaiki

mesjid dan gereja, namun juga fasilitas pendukung kedua rumah ibadah

tersebut.Selain itu, Perusahaan juga melakukan kegiatan lain seperti safari

Ramadhan, bantuan Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Paskah, dan bentuk

kegiatan lainnya.

1.7.5 Fasilitas Umum

Fasilitas umum yang telah dibangun PT Inalum yang paling nyata dan

sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar adalah

Access Road (Jalan Penghubung) yang telah dibangun oleh PT Inalum di

kedua Pabrik, Pabrik Peleburan Aluminium dan PLTA.Selain itu,Perusahaan

juga membangun jalan-jalan alternatif dan jembatan yang menghubungkan

beberapa wilayah yang terisolir.Akibatnya, pertumbuhan ekonomi di sekitar

PT Inalum berkembang dengan pesat. Banyak sekali bermunculan

Perusahaan-perusahaan lain dan usaha-usaha kerakyatan di sekitar

perusahaan.

Page 12: BAB I (1)

12

1.7.6 Bantuan Sosial Lainnya 

Selain bantuan-bantuan tersebut di atas, Perusahaan juga melakukan

bentuk-bentuk kegiatan lainnya seperti dalam bidang Kepemudaan dan

Organisasi Masyarakat, bantuan bencana alam, bantuan kegiatan, dan lain

sebagainya hingga bantuan pasokan listrik ke Sistem Pembangkit Tenaga

Listrik Sumatera Utara dengan sistem SWAP, pada saat terjadinya krisis

listrik di Sumatera Utara. Semua itu dilaksanakan oleh PT Inalum sebagai

bentuk dan wujud tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat

sekitarnya.

1.8 Proses Produksi

Pabrik peleburan Aluminum disebut juga Proyek “Listrik Dalam Kaleng”,

sebab listrik yang dihasilkan oleh Pembangkit listriknya sebagian besar digunakan

untuk kepentingan pabrik peleburan.Listrik yang dihasilkan melalui PLTA PT

INALUM, yang terletak di Sungai Asahan, disalurkan ke Pabrik Peleburan

Aluminium di Kuala Tanjung melalui 275 KV jaringan transmisi. Bahan baku

untuk Aluminium dibongkar di pelabuhan PT INALUM dan dimasukkan ke

dalam silo masing-masing melalui belt conveyor. Alumina di dalam silo

kemudian dialirkan ke Dry Scrubber System untuk direaksikan dengan gas HF

dari tungku reduksi. Reacted alumina tersebut kemudian dibawa ke Hopper Pot

dengan Anode Changing Crane (ACC) dan dimasukkkan ke dalam tungku

reduksi. Kokas yang ada di dalam silo dicampur dengan butt atau puntung anoda

dan dipanaskan dulu. Material-material tersebut dicampur dengan pitch sebagai

perekatnya. Kemudian material tersebut dicetak di shaking machine menjadi blok

karbon mentah. Blok tersebut kemudian dipanggang di baking furnace.Anoda

yang sudah dipanggang kemudian dibawa ke pabrik penangkaian untuk diberikan

tangkai, namanya Anode Assembly.Anode assembly ini kemudian dibawa ke

Pabrik Reduksi dengan kendaraan khusus, Anode Transport Car (ATC) untuk

digunakan sebagai elektroda dalam proses elektrolisa. Setelah anoda tersebut

dipakai selama kurang lebih 28 hari di dalam pot, puntung anoda tersebut diganti

Page 13: BAB I (1)

13

dengan yang baru.Puntung tersebut kemudian dipecah di pabrik penangkaian

untuk kemudian dipakai lagi. Di dalam tungku reduksi, alumina akan dielektrolisa

menjadi aluminium cair. Setiap 32 jam, setiap pot akan dihisap 1,8 sampai 2 ton

aluminium. Aluminium cair ini kemudian dibawa ke pabrik Penuangan dengan

Metal Transport Car (MTC) dan dituangkan ke dalam Holding Furnace. Setelah

mendapat proses lanjutan, aluminium cair ini dicetak di Casting Machine menjadi

ingot, beratnya 22,7 kg per batang. Aluminium batangan (ingot) ini kemudian

diikat dan siap untuk dipasarkan.PT INALUM memiliki tiga pabrik utama.

1.9 Struktur Organisasi

Setiap orang tentu mempunyai tujuan dan berusaha untuk mencapainya.

Tujuan itu akan berbeda bagi setiap orang antara lain karena pengaruh

pengetahuan dan pengalamannya berbeda. Namun, demikian setiap orang akan

sama dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan dan memenuhi kebutuhan

hidupnya, antara lain kebutuhan akan sandang pangan, kebutuhan akan rasa aman,

kebutuhan untuk bergaul, kebutuhan untuk dihargai dan kebutuhan diakui

keberhasilannya.Struktur organisasi berbentuk Garis dan Staf berdasarkan fungsi.

Berikut merupakan bagan dari struktur organisasi

Page 14: BAB I (1)

14

Gambar I.3 Struktur Organisasi PT. INALUM

1.9.1 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

RUPS adalah organ Perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi.

RUPS terdiri dari :

a. Rapat tahunan yang diadakan selambat-lambatnya pada akhir bulan

September setiap tahun kalender.

b. Rapat Umum Luar biasa diadakan setiap saat jika dianggap perlu oleh

Direksi dan/atau Pemegang Saham.

c. Hak dan wewenang RUPS adalah mengangkat dan memberhentikan

Komisaris dan Direksi.

1.9.2 Komisaris

1. Keanggotaaannya

a. Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota, salah

seorang diantaranya bertindak sebagai Presiden Komisaris.

b. Para anggota Komisaris dan Presiden Komisaris diangkat oleh RUPS

dari calon-calon yang diusulkan oleh para Pemegang Saham pihak

asing dan Pemegang Saham Pihak Indonesia sebanding dengan jumlah

saham yang dimiliki oleh masing-masing pihak dengan ketentuan

sekurang-kurangnya 1 (satu) orang anggota Komisaris harus dari calon

yang diusulkan oleh Pemegang Saham pihak Indonesia.

c. Anggota Komisaris dipilih untuk jangka waktu yang berakhir pada

penutupan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan yang kedua setelah

mereka terpilih dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang

Saham untuk memberhentikan para anggota Komisaris sewaktu-waktu

dan mereka dapat dipilih kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Tugas dan wewenang

a. Komisaris bertugas mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan

perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi.

b. Komisaris dapat meminta penjelasan tentang segala hal yang

dipertanyakan.

Page 15: BAB I (1)

15

c. Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu

seorang atau lebih anggota Direksi berdasarkan keputusan yang

disetujui oleh lebih dari ½ jumlah anggota komisaris jikalau mereka

bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau Undang-

Undang dan peraturan yang berlaku.

1.9.3 Direksi

1. Keanggotaan

a. Direksi terdiri dari sekurang-kurangnya enam orang anggota,

diantaranya seorang sebagai Presiden Direktur.

b. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum

Pemegang saham.

c. Para anggota Direksi diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh

para pemegang saham pihak Indonesia sebanding dengan jumlah saham

yang dimiliki oleh masing-masing pihak dengan ketentuan sekurang-

kurangnya satu orang anggota Direksi harus dari calon yang diusulkan

oleh Pemegang Saham pihak Indonesia.

d. Tidak kurang dari dua orang anggota Direksi termasuk seorang anggota

yang dicalonkan oleh pemegang Saham Pihak Indonesia harus

berkebangsaan Indonesia.

2. Masa Jabatan

a. Para anggota Direksi dipilih untuk jangka waktu yang berakhir pada

penutupan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan yang kedua setelah

mereka terpilih dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang

saham untuk memberhentikan para anggota Direksi sewaktu-waktu dan

mereka dapat dipilih kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

b. Dalam hal terdapat penambahan anggota Direksi, maka masa jabatan

anggota Direksi tersebut akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya

masa jabatan anggota Direksi lainnya yang telah ada, kecuali Rapat

Umum Pemegang Saham menetapkan lain.

3. Tugas dan wewenang

Page 16: BAB I (1)

16

a. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk

kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

b. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh

Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Komisaris.

c. Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggung jawabnya sendiri,

berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasa

yang diatur dalam surat kuasa.

d. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam atau di luar pengadilan

serta melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai

pengurusan maupun mengenai pemilikan serta mengikat Perseroan

dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan, dengan

pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang

Saham.

1.9.4 Presiden Direktur

Presiden Direktur adalah salah seorang anggota Direksi yang oleh

karena jabatannya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama

Direksi serta mewakili Perseroan.

1.9.5 Direktur

Direktur adalah anggota Direksi yang oleh karena jabatannya

melaksanakan tugas untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan ruang

lingkup tugas/fungsi masing-masing seperti tersebut di bawah ini:

1. Umum dan Sumber Daya Manusia

2. Perencanaan & Keuangan

3. Bisnis

4. Produksi

5. Teknologi Peleburan

6. Pembangkit Listrik

7. Koordinasi Keuangan

Page 17: BAB I (1)

17

1.9.6 Divisi

Badan atau orang yang dibentuk/ditugaskan untuk membantu Direktur

dalam menuangkan ketentuan-ketentuan yang akan dilaksanakan berdasarkan

ruang lingkup/fungsi direktur masing-masing. Divisi dikepalai oleh seorang

Deputy General Manager.

1.9.7 Departemen

Badan atau orang yang dibentuk/ditugaskan untuk melaksanakan dari

ketentuan-ketentuan yang telah digariskan/ditentukan oleh Divisi masing-

masing.Departemen dikepalai oleh Senior Manager.

1.9.8 Seksi

Badan atau orang yang dibentuk/ditugaskan untuk melaksanakan

setiap kebijaksanaan yang telah ditentukan/digariskan oleh Departemen

masing-masing.Seksi dikepalai oleh Manager.

1.9.9 Sub-Seksi

Badan atau orang yang dibentuk/ditugaskan untuk melaksanakan

setiap kebijaksanaan yang telah ditentukan/digariskan oleh Seksi masing-

masing.Sub-Seksi dikepalai oleh Junior Manager (JM).

1.9.10 Auditor Internal (AI)

Auditor Internal merupakan unit organisasi yang berdiri sendiri yang

bertanggung jawab atas pemeriksaan dan penilaian kegiatan Perusahaan dan

melaporkan hasil pemeriksaan dan penilaian tersebut kepada Presiden

Direktur. Auditor Internal di bawah pengawasan Presiden Direktur membantu

anggota organisasi yang bertanggung jawab atas tugas yang mereka emban

dengan cara memberikan analisis, penilaian, rekomendasi, pemberian nasihat

dan informasi.

Page 18: BAB I (1)

18

1.9.11 Wakil Manajemen Untuk ISO 9001:2000, ISO 14001:2004 Dan

SMK3 (MR)

Management Representative (Wakil Manajemen) untuk Sistem

Manajemen Mutu Standar ISO 9001, Sistem Manajemen Lingkungan ISO

14001 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

diangkat dan bertanggung jawab kepada Presiden Direktur melaksanakan

tugas dan tanggung jawab seperti yang telah ditetapkan dalam Manual Mutu,

Lingkungan dan K3 serta Prosedur Mutu, Lingkungan dan K3 mengenai

Sistem Manajemen Mutu Standar ISO-9001, Sistem Manajemen Lingkungan

ISO-14001 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(SMK3) sebagai berikut:

1. Memberikan arahan dan petunjuk kepada seluruh tingkatan manajemen

mengenai implementasi Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen

Lingkungan dan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perusahaan.

2. Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan Badan Sertifikasi

mengenai Sistem Manajemen Mutu Standar ISO 9001, Sistem Manajemen

Lingkungan dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(SMK3).

3. Memberikan saran kepada Presiden Direktur untuk melakukan Tinjauan

Manajemen mengenai implementasi Sistem Manajemen Mutu, Sistem

manajemen lingkungan dan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan

tindakan pencegahan dan koreksi sesuai dengan prosedur Mutu, Prosedur

Lingkungan dan Prosedur K3.

4. Bertanggung jawab atas fungsi Jaminan Mutu, Lingkungan dan K3 dengan

memberikan masukan-masukan kepada Presiden Direktur dan/atau

Direktur terkait sesuai dengan permasalahan yang ditemukan atau yang

timbul sebagai upaya untuk tindakan pencegahan dan koreksi demi

peningkatan Sistem Manajemen Mutu, Lingkungan dan K3 Perusahaan.

Page 19: BAB I (1)

19

1.10Manajemen Sumber Daya Manusia(MSDM)

1.10.1 Sistem Personalia

Visi dari PT INALUM adalah INALUMakan menjadi perusahaan

aluminium yang unggul dalam mutu produk dan kepuasan serta peduli

terhadap lingkungan. Sedangkan misi dari PT INALUM bidang SDM

(Sumber Daya Manusia) adalah mengembangkan karyawan yang berjiwa

patriot, professional, dan penuh rasa tanggung jawab. Dari misi tersebut,

tujuan dan sistem manajemen SDM PT INALUM adalah:

1) Meletakkan dasar bagi penyusunan kebijakan pengelolaan SDM.

2) Penyelarasan pengelolaan SDM dengan kebutuhan pengelolaan

organisasi perusahaan.

3) Mengembangkan potensi SDM atau karyawan PT INALUM secara

optimal.

Sistem manajemen PT INALUM dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Sistem organisasi SDM (Human Resources Organization System).

2) Sistem penerimaan dan penempatan SDM (Human Resources

Recruitment and Placement system).

3) Sistem kompensasi (Compesation System).

4) Sistem evaluasi dan pengembangan SDM (Human Resources

Evaluation and Development System).

1.10.2 Kepangkatan Karyawan

Kepangkatan karyawan di PT INALUM dibedakan menurut

pendidikan dan keahlian yang dimiliki karyawan saat masuk PT INALUM.

Kepangkatan dibagi menjadi beberapa kelompok tugas yaitu managerial

staff, expert, supervisior/staff, clerk, dan spesialisasi.

Kenaikan pangkat dievaluasi setiap satu tahun dengan tahap-tahap

ujian yang harus dilewati karyawan. Karyawan dipromosikan untuk naik

Page 20: BAB I (1)

20

pangkat diwajibkan untuk membuat karya tulis yang disesuaikan dengan

pendidikan dan bidang keahlian karyawan.