bab i

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan anak perusahaan dari PT. Pupuk Indonesia (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada tahun 2010 dilakukan pemisahan (Spin Off) dari PT. Pupuk Indonesia (Persero) (saat itu masih bernama PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero)) kepada PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang serta pengalihan hak dan kewajiban PT. Pupuk Indonesia (Persero) kepada PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang yang tertuang didalam RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010 berlaku efektif 1 Januari 2011 sebagaimana dituangkan dalam Perubahan Anggaran Dasar PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang melalui Akte Notaris Fathiah Helmi, SH nomor 14 tanggal 12 November 2010 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM tanggal 13 Desember 2010 nomor AHU-57993.AH.01.01 tahun 2010. Pada awalnya PT. PUSRI Palembang berbentuk Persero yang secara resmi didirikan berdasarkan akte Notaris Eliza Pondang nomor 177 tanggal 24 Desember 1959 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 7 Juni 1960 dimana sebagai Presiden Direktur dan Direktur Utama adalah Ir. Ibrahim 1

Upload: courtney-alexander

Post on 26-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

langkah

TRANSCRIPT

15

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan anak perusahaan dari PT. Pupuk Indonesia (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada tahun 2010 dilakukan pemisahan (Spin Off) dari PT. Pupuk Indonesia (Persero) (saat itu masih bernama PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero)) kepada PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang serta pengalihan hak dan kewajiban PT. Pupuk Indonesia (Persero) kepada PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang yang tertuang didalam RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010 berlaku efektif 1 Januari 2011 sebagaimana dituangkan dalam Perubahan Anggaran Dasar PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang melalui Akte Notaris Fathiah Helmi, SH nomor 14 tanggal 12 November 2010 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM tanggal 13 Desember 2010 nomor AHU-57993.AH.01.01 tahun 2010.Pada awalnya PT. PUSRI Palembang berbentuk Persero yang secara resmi didirikan berdasarkan akte Notaris Eliza Pondang nomor 177 tanggal 24 Desember 1959 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 7 Juni 1960 dimana sebagai Presiden Direktur dan Direktur Utama adalah Ir. Ibrahim Zahier dan Ir. Salmon Mustafa. Sriwidjaja diambil sebagai nama perusahaan untuk mengabadikan sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan yang sangat disegani di Asia Tenggara hingga daratan Cina, pada abad ke tujuh Masehi. PT. PUSRI Palembang merupakan produsen Pupuk Urea pertama di Indonesia. Kantor Pusat dan Pusat Produksi dari PT. PUSRI Palembang bertempat di Jalan Mayor Zen Palembang, Sumatera Selatan. Pemilihan Provinsi Sumatera Selatan khususnya Palembang sebagai lokasi pabrik didasarkan pada ketersediaan bahan baku berupa gas alam dan letaknya berada di tepian Sungai Musi. PT. PUSRI Palembang telah mengalami 3 (tiga) kali perubahan bentuk badan usaha. Perubahan pertama berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 20 tahun 1964 yang mengubah statusnya dari Perseroan Terbatas (PT) menjadi Perusahaan Negara (PN). Perubahan kedua statusnya dikembalikan lagi menjadi Perseroan Terbatas ((PT) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 20 tahun 1969 dengan akte Notaris Soeleman Ardjasasmita pada bulan Januari 1970. Perubahan ketiga adalah pemisahan tugas (Spin Off) seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.Pabrik pertama yang dibangun PT. PUSRI adalah PUSRI I yang diresmikan pada tanggal 4 November 1960 dengan kapasitas terpasang sebesar 180 ton Amoniak/hari dan 300 ton Urea/hari. Produksi perdana PUSRI I pada tanggal 16 Oktober 1963. Perluasan pabrik PT. PUSRI mulai direncanakan pada tahun 1965 melalui penandatanganan perjanjian kerjasama antara Departemen Perindustrian dan Perusahaan Toyo Engineering Corp (TEC) dari Jepang. Rencana tersebut menemui kegagalan akibat terjadinya pemberontakan G30S/PKI. Pada tahun 1968 kembali dilakukan perencanaan pembangunan dengan diadakannya studi kelayakan bersama John Van Der Volk & Associate dari Amerika Serikat.

Pada tahun 1972 mulai didirikan pabrik PUSRI II dengan kapasitas terpasang 660 ton Amoniak/hari dan 1150 ton Urea/hari, dan pembangunannya selesai pada tahun 1974. Pendirian pabrik tersebut dikerjakan oleh kontraktor M.W Kellog Overseas Corp dari Jepang. Pada tahun 1992 dilakukan optimalisasi terhadap kapasitas pabrik PUSRI II menjadi 570 ribu ton Urea/tahun. Karena kebutuhan akan pupuk di Indonesia meningkat dengan pesat, maka pada waktu yang relatif bersamaan dibangun pabrik PUSRI III dan PUSRI IV.

Pabrik PUSRI III dibangun pada 21 Mei 1975 dengan kapasitas terpasang 1000 ton Amoniak/hari dengan menggunakan proses Kellog dan kapasitas produksi Urea 1725 ton/hari atau 570 ribu ton/tahun dengan proses Mitsui Toatsu Total Recycle (MTTR) C-Improved. Pembangunan pabrik PUSRI III dikerjakan oleh Kellog Overseas dan Engineering Corp. 5 (lima) bulan setelah pembangunan pabrik PUSRI III, pabrik PUSRI IV mulai didirikan dengan kapasitas terpasang dan proses yang sama.

Pada tahun 1985 pabrik PUSRI I dihentikan operasinya karena dinilai tidak efisien lagi. Sebagai penggantinya didirikan pabrik PUSRI IB pada tahun 1990 Tujuan proyek PUSRI IB adalah membangun pabrik baru dengan kapasitas produksi sebesar 446 ribu ton Amoniak/tahun dengan menggunakan proses Kellog dan 570 ribu ton Urea/tahun dengan menggunakan proses Advanced Process For Cost and Energy Saving (ACES) dari TEC. Konstruksi pabrik ini dikerjakan oleh PT. Rekayasa Industri (Indonesia).PT. PUSRI Palembang melakukan proyek optimalisasi proses kerjasama dengan Imperial Chemical Industry (ICI) pada tahun 1992. Proyek tersebut diberi nama Ammonia Optimization Project (AOP). Hal ini dilakukan dikarenakan adanya tuntutan efisiensi produksi dan penghematan bahan baku membuat Melalui proyek ini kapasitas produksi dapat ditingkatkan dengan penghematan pemakaian gas alam sebesar 10%. Proses optimalisasi dan modifikasi proses telah membuat PT. PUSRI Palembang mampu memproduksi total 2.280.000 ton Urea/tahun dan 1.149.000 ton Amoniak/tahun.Pada tahun 2015 direncanakan pembangunan pabrik Pusri II-B yang akan mengganti Pabrik Pusri-II dengan menggunakan Purifier Technology untuk Pabrik Amonia dan teknologi ACES 21 milik Toyo Energy Corporation dan Pusri sebagai Co Licensor untuk Pabrik Urea. Kapasitas Pabrik Amonia 2.000 ton /hari (660.000 ton/tahun) dan kapasitas Pabrik Urea 2.750 ton/hari (907.500 ton/tahun). Prakualifikasi Lelang Pembangunan Pabrik Pusri II-B ini dimulai sejak 31 Januari 2012 dan Pemenang Lelang diumumkan pada 12 November 2012. Effective Date Proyek Pusri II-B pada 7 Februari 2013 dengan masa pembangunan 34 bulan, sehingga Pabrik Pusri II-B akan mulai berproduksi pada Desember 2015. 1.2 Lokasi dan Tata Letak Pabrik

PT. PUSRI Palembang terletak sekitar 7 Km di tepi Sungai Musi dan berada di wilayah perkampungan Sungai Selayur, Kecamatan Ilir Timur II, Kotamadya Palembang. Pembangunan ini ditunjang oleh keadaan geografis Sumatera Selatan yang memilliki kekayaan alam yaitu gas alam (Natural Gas) yang merupakan bahan baku utama dalam pembuatan pupuk dan tersedia dalam jumlah yang cukup banyak. Gass Bell & Associates dari Amerika Serikat memberikan rekomendasi berdasarkan studi kelayakan untuk membangun Pabrik Pupuk Urea di Palembang, dengan kapasitas 100 ribu ton per tahun.

Beberapa faktor teknis dan faktor ekonomi yang menunjang studi kelayakan pembangunan PT. PUSRI Palembang di wilayah perkampungan Sungai Selayur adalah :

a. Keadaan geografis Sumatera Selatan yang memiliki kekayaan gas alam sebagai bahan baku utama pembuatan pupuk dalam jumlah yang cukup banyak. Selain itu lokasi pabrik juga dekat dengan sumber bahan baku gas alam, yaitu Prabumulih dan Pendopo yang terletak sekitar 100150 km dari pabrik.

b. Dekat dengan Sungai Musi yang tidak pernah kering sepanjang tahun, merupakan salah satu sarana penting untuk sumber air, sarana pembuangan limbah dan juga sebagai sarana transportasi.

c. Dekat dengan Tambang Bukit Asam yang lokasinya tidak jauh dari Kota Palembang, yang banyak mengandung batubara dan dapat dijadikan sebagai cadangan bahan baku yang sangat potensial jika persediaan gas bumi sudah menipis.

d. Dekat dengan sarana pelabuhan dan kereta api.

Luas tanah yang digunakan untuk lokasi pabrik adalah 20,4732 hektar, ditambah untuk lokasi perumahan karyawan seluas 26,7965 hektar. Disamping itu sebagai lokasi cadangan disiapkan tanah seluas 41,7965 hektar yang dimaksudkan untuk persediaan perluasan komplek pabrik dan perumahan karyawan bila diperlukan kemudian hari. Gambar tata letak PT. PUSRI Palembang dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tata Letak PT. PUSRI Palembang

Sumber : HUMAS PT. PUSRI Palembang, 2012Keterangan :

A.Pos satpam

1. Primary ReformerB.Kantor utama

2. Secondary ReformerC.Lapangan

3. StripperD.Perumahan

4. Absorber

E.Gedung serba guna

5. Metanator

F.Diklat

6. HTSC dan LTSC

G.Sekolah

7. ARU

H.Kolam

8. HRU, PGRU

I.Masjid

9. Molecular sieve

J.Rumah makan

10. Kompresor

K.Parkir

11. Refrijerasi

L.Tenik proses

12. Reaktor ammonia

M.Dinas K3

13. Seksi penjumputan (recovery)

N.Main Lab

14. Seksi purifikasi

O.Ammonia storage

15. Seksi kristalisasi dan pembutiran (prilling)

16. Seksi sintesis urea

P.Kantor

17. Sistem pembangkit listrik

Q.Wisma

18. Package boiler

R.Lapangan oahraga

19. Waste heat boiler

S.Perluasan pabrik

20. Kantor dan pusat kontrol

T.Gudang

21. Cooling towerU.Dermaga

22. GMS

V.PPU

23. Unit penukar anion, kation

W. Rumah sakit

24. Filter WaterX. Wisma

25. Sand filter

26. Tangki klarifikasi

27. Kantor instrumentasi1.3 Produk

PT. PUSRI Palembang memproduksi dua produk yaitu Urea dan Ammonia. Urea merupakan produk yang akan dipasarkan sedangkan ammonia merupakan bahan baku dari pembuatan urea itu sendiri. Adapun produksi Urea dan Amoniak per tahun dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 1. Produksi Amoniak dan Urea Tahun 2007 sampai 2011

TahunProduk

Amoniak (Ton)Urea (Ton)

20071.381.1502.202.760

20081.301.9901.950.310

20091.323.8002.026.710

20101.356.7002.031.700

20111.313.3101.968.410

Sumber : Dinas Teknik Proses PT. PUSRI Palembang, 20121.3.1 Pabrik AmoniakProduk yang dihasilkan oleh pabrik Amoniak adalah Karbon dioksida dan Amoniak. Karbon dioksida dan Amoniak digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan Urea. Selain digunakan sebagai bahan baku, Amoniak juga merupakan produk yang langsung dapat dipasarkan. Penampungan produksi Amoniak dilakukan di Refrigerant Receiver dan NH3 Cold Storage. Amoniak yang dihasilkan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu : produk amoniak panas (30 oC) dan produk amoniak dingin (-30 oC) Spesifikasi produk Karbon dioksida dan Amoniak dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.Tabel 2. Spesifikasi Produk CO2 Pabrik Amoniak PT. PUSRI Palembang

SpesifikasiDetailKeterangan

1. CO2 (dry basis)2. Gas inert3. Sulfur

4. H2O98 % weight

2 % volume

1 ppm

JenuhMinimum

Maksimum

Maksimum

Sumber : Dinas Teknik Proses PT. PUSRI Palembang, 2012Tabel 3. Spesifikasi Produk Amoniak PT. PUSRI PalembangSpesifikasiDetailKeterangan

Komposisi (%wt)

1. NH32. H2O

3. Oil99,5 %

0,5 %

5 ppm (b/b)Minimum

Maksimum

Maksimum

Fasilitas loading :

1. Kecepatan muat

2. Panjang vessel (LOA) yang diizinkan

3. Vessel draft4. Jenis vessel yang dapat digunakan300 metrik ton/jam

190 meter

6,5 meter

Semi / full refrigerated vesselMinimum

Maksimum

Sumber : Dinas Teknik Proses PT. PUSRI Palembang, 20121.3.2 Pabrik Urea

Urea merupakan produk utama dari PT. PUSRI Palembang. Produk yang dihasilkan oleh pabrik Urea adalah Urea prill. Spesifikasi dari produk urea yang dihasilkan PT. PUSRI Palembang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Spesifikasi Produk Urea PT PUSRISpesifikasiDetailKeterangan

Komposisi (% wt) :1. 1. Nitrogen

2. 2. Biuret

3. 3. Kandungan air (moisture)4. 4. NH3 bebas

5. 5. Debu (pan)6. 6. Fe46%

0,5%

0,5%

150 ppm (b/b)

15 ppm (b/b)

1 ppm (b/b)Minimum

Maksimum

Maksimum

Maksimum

Maksimum

Maksimum

Ukuran (Prill Size) :1. 6 8 US mesh

2. > 25 US mesh95%

2%Minimum

Maksimum

PenampilanPutih, butiran (prilled), free flowing, tidak mengandung bahan berbahaya.-

Kecepatan Muat (loading rate)1.000 metrik ton/ jam

3.500 metrik ton/ jamUrea dalam kantong urea curah

Ukuran vessel draft pembuatan6,5 meter-

Sumber : Dinas Teknik Proses PT. PUSRI Palembang, 2012

Urea (NH2CONH2) adalah senyawa berbentuk kristal putih dan tidak berbau. Daya racunnya rendah, tidak mudah terbakar, dan tidak meninggalkan residu garam setelah dipakai untuk tanaman. 1.4 Distribusi dan Pemasaran ProdukPT. PUSRI Palembang menghasilkan pupuk urea untuk memenuhi kebutuhan sektor pertanian dalam negeri, serta memproduksi amoniak sebagai bahan baku pembuatan urea. Apabila kebutuhan pupuk di sektor pertanian sudah terpenuhi, maka kelebihan hasil produksi dijual ke sektor industri dan atau diekspor. Hasil penjualan pupuk subsidi dan non-subsidi PT. PUSRI Palembang tertera pada Tabel 5.Tabel 5. Penjualan Pupuk Subsidi dan Non-Subsisi PT. PUSRI

Tahun 2007 sampai 2011

TahunJenis Pupuk

Subsidi (Ton)Non-Subsidi (Ton)

20071.377.6121.088.188

20081.473.045504.524

20091.981.923426.540

20101.875.213678.165

20111.768.256567.588

Sumber : Dinas Teknik Proses PT. PUSRI Palembang, 2012

Wilayah pemasaran PT. PUSRI terdiri dari :Wilayah I : NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepri, Jambi,

Sumatera Selatan, Bengkulu, Babel, Lampung dan Kalimantan

Barat.

Wilayah II : Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY dan

Kalimantan Selatan.

Selain dipasarkan di dalam negeri, produk Urea PT. PUSRI juga diekspor ke negara tetangga seperti Philipina, Thailand dan Malaysia.Untuk dapat memenuhi kewajibannya tersebut PT. PUSRI memiliki sistem distribusi, baik untuk tata niaga pupuk produksi dalam negeri maupun pupuk untuk di impor. Sarana distribusi dan pemasaran yang dimiliki PT. PUSRI, yaitu :

1. Satu buah kapal Amoniak : MV. Sultan Machmud Badarudin II.

2. Tujuh buah kapal pengangkut pupuk curah dan satu unit kapal sewa berdaya muat masing-masing 66.500 ton, yaitu MV. PUSRI Indonesia, MV.. Abusamah, MV. Sumantri Brojonegoro, MV. Mochtar Prabunegara, MV. Julianto Mulio Diharjo, MV. Ibrahim Zahier dan MV. Otong Kosasih.

3. Empat unit pengantongan pupuk di Belawan, Cilacap, Surabaya, Dan Banyuwangi serta 1 UPP (Unit Pengantongan Pupuk) sewa di Semarang.

4. 595 buah gerbong kereta api.

5. 107 unit gudang persediaan pupuk dan 261 unit gudang sewa.

6. 25 unit pemasaran PUSRI daerah (PPD) di Ibukota Propinsi.

7. 180 kantor pemasaran PUSRI Kabupaten (PPK) di Ibukota Kabupaten.8. Empat unit kantor perwakilan PUSRI Holding di produsen pupuk, yaitu :

a. PT.PUSRI Palembang

b. PT.Pupuk Kujang

c. PT. Petrokimia

d. PT. Pupuk Iskandar Muda

e. PT. Pupuk Kalimantan Timur

Pada tanggal 1 desember 1998, pemerintah menghapuskan tata niaga pupuk, baik produksi dalam negeri maupun impor. Keputusan tersebut membuat setiap pabrik pupuk untuk memasarkan seendiri produknya di Indonesia, namun untuk penyaluran untuk setiap pabrik pupuk yang ada dengan sistem rayonisasi.

Sebagai contoh pemenuhan kebutuhan pupuk untuk propinsi Bali merupakan kewajiban dari PT. Pupuk Kalimantan Timur, namun apabila terjadi kekurangan suplai di Bali maka produsen yang lain dapat memberi bantuan penjualan pupuk di Bali. Adanya keputusan pemerintah ini hanya berlaku pada tata niaga pupuk nasional dan tidak mempengaruhi status PT. PUSRI Holding Company.1.5 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Perkembangan suatu perusahaan sangat ditunjang oleh struktur organisasi yang baik sehingga efisiensi kerja yang tinggi dapat tercapai. Jika efisiensi kerja tinggi maka akan menciptakan produktifitas kerja yang optimal. Kondisi tersebut sangat diharapkan oleh perusahaan sehingga diperoleh peningkatan baik kuantitas maupun kualitas produk.

Demikian halnya dengan PT.PUSRI yang selalu memperbaharui struktur organisasinya sesuai dengan peranan dan tanggung jawab perusahaan sehingga mampu menghadapi perkembangan yang terjadi. Sebelumnya, tugas operasional sesuai dengan surat keputusan direksi No.SK/DIR/251/2009, tanggal 24 November 2009, dilaksanakan oleh dewan direksi yang terdiri dari Direktur Utama yang membawahi lima orang direktur, yaitu:1) Direktur Keuangan

2) Direktur SDM dan Umum

3) Direktur Produksi

4) Direktur Teknik & Pengembangan

5) Direktur PemasaranNamun terjadi perubahan pada awal tahun 2011 yang bertujuan untuk menyempurnakan sturuktur organisasi yang ada di PT.PUSRI Palembang menjadi lebih efisien dan fleksibel.

Sistem organisasi yang digunakan PT PUSRI dalam pengelolaannya ialah berdasarkan sistem Line dan Staff Organization. Dalam hal ini bentuk perusahaannya berupa Perseroan Terbatas (PT) dengan modal pengelolaan pabrik berasal dari Pemerintah. Proses manajemen berdasarkan Total Quality Control Management yang melibatkan seluruh pimpinan dan karyawan dalam rangka peningkatan mutu secara kontinyu. Kedudukan tertinggi dalam struktur organisasi yang ada di PT PUSRI Palembang adalah dewan komisaris. Dewan komisaris bertugas memberikan pembinaan dan pengawasan terhadap kelangsungan manajemen maupun operasional perusahaan.Struktur Organisasi Perusahaan yang disampaikan pada tanggal 1 Januari 2011. dalam SK Direksi. Sejak tahun 2011, terjadi penggabungan antara Direktur Keuangan dan Direktu pemasaran yang digabung menjadi Direktur Komersil. Jadi, saat ini direktur utama hanya membawahi empat orang direktur, yaitu:1) Direktur Produksi2) Direktur Keuangan dan pemasaran3) Direktur Teknik dan Pengembangan

4) Direktur SDM dan UmumSkema umum struktur organisasi yang ada di PT. PUSRI Palembang ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Struktur Organisasi PT.PUSRI PalembangSumber : Humas PT.PUSRI,2006Organisasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang dipimpin oleh Direktur Utama yang bertugas memberikan pembinaan dan pengawasan yang diperlukan sehingga untuk tugas operasionalnya dan dibantu oleh kepala satuan pemegang intern dan sekretaris perusahaan serta membawahi empat orang direktur yaitu Direktur Produksi, Direktur Komersil, Direktur Teknik dan Pengembangan, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum dan dibantu oleh lima orang Direksi. Dalam kegiatan operasionalnya, direksi dibantu oleh staf dan Kepala Departemen. Direksi bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, dimana Dewan Komisaris terdiri dari wakil-wakil pemegang saham yang bertugas menentukan kebijaksanaan umum yang harus dilakansakan oelh direksi, juga bertindak sebagai pengawas atas semua kegiatan dan pekerjaan yang telah dilakukan oleh Dewan Direksi. Dewan Komisaris terdiri dari wakil-wakil pemerintah, yaitu sebagai berikut :

a. Departemen Pertanianb. Departemen Keuangan Direktorat Jendral Moneter Dalam Negeric. Departemen Perindustrian Direktorat Jendral Industri Kimia Dasar

d. Departemen Pertambangan dan EnergiPada tanggal 24 Desember 2010, PT. PUSRI dipisahkan dengan Holding menjadi PT. PUSRI Palembang dengan stuktur organisasi sebagai berikut :

1. Direktur Utama

2. Direktur Produksi

3. Direktur Teknik Pengembangan

4. Direktur Komersil

5. Direktur SDM & Umum

Struktur organisasi pada PT PUSRI Palembang secara garis besar tersusun atas dasar tuntunan perusahaan dengan selalu memperhatikan azas manfaat dan peningkatan produktivitas. Sedangkan sesuai dengan bentuk badan usaha, PT PUSRI Palembang adalah perseroan terbatas maka struktur organisasi dipimpin oleh direksi dan diawasi oleh Dewan Komisaris yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan selaku pemegang saham.

Strukur organisasi PT PUSRI Palembang terbagi dalam 5 (lima) direktorat, yang masing-masing dipimpin oleh Direktur, yaitu:

a. Direktur Utama

Direktur Utama membawahi Kepala Satuan Pengawasan Intern, Sekretaris Perusahaan, Direktur Produksi, Direktur Komersil (Keuangan dan Pemasaran), Direktur Teknik dan Pengembangan, Direktur SDM dan Umum, serta Kepala Hukum Korporat.

b. Direktur Produksi

Direktur Produksi membawahi General Manager Pemeliharaan, General Manager Operasi, General Manager Pengendalian Pabrik, Keselamatan Kerja dan Lingkungan.

c. Direktur Komersil (Pemasaran dan Keuangan).

Direktur Komersil bertanggung jawab terhadap pengangkutan pupuk, pemasaran, pendistribusian serta bagian keuangan. Direktur Komersil membawahi General Manager Penjualan, General Manager Pemasaran, dan General Manager Keuangan.

d. Direktur Teknik dan Pengembangan

Direktur Teknik dan Pengembangan bertugas untuk mengadakan pengawasan terhadap peningkatan efisiensi dan optimalisasi pabrik serta modifikasi peralatan sistem yang ada, juga mengawasi berbagai PT PUSRI. Direktur Teknik dan Pengembangan membawahi General Manager Teknik dan Pengadaan, Gerneral Manager Renbang (Perencanaan dan Pengembangan) Usaha dan General Manager Perkapalan (SBU).

e. Direktur SDM dan Umum

Direktur SDM dan Umum bertugas menyelenggarakan pengembangan dan penelitian serta mengadakan penyesuaian terhadap situasi dan kondisi perusahaan serta untuk mencapai tujuan jangka panjang seperti peningkatan efisiensi, optimalisasi teknologi dalan proses. Direktur SDM dan Umum membawahi General Manager SDM dan General Manager Umum.

Direktur masing-masing bidang tadi membawahi kompartemen atau sub Direktorat sebagai koordinator dan pengawasan terhadap kepala Departemen yang membawahi unit-unit operasional.1.5.1 Struktur Organisasi Departemen Operasi PUSRI IB

Struktur organisasi perusahaan Departemen Operasi PUSRI IB termasuk ke dalam Departemen Produksi I yang dimana tugas departemen ini adalah mengkoordinasikan jalannya PUSRI II melalui Dinas Operasi PUSRI II. Pabrik PUSRI IB dipimpin oleh seorang Manager Departemen Operasi PUSRI IB yang bertanggung jawab terhadap operasional pabrik PUSRI IB secara keseluruhan. Manager Departemen Operasi P-IB dibantu oleh 3 orang Superintendent, yaitu:

a. Superintendent Urea

b. Superintendent Amoniak

c. Superintendent UtilitasSetiap superintendent dibantu oleh Assistant Superintendent yang membawahi langsung :a. Senior Foreman

b. Kepala Regu/Foremanc. Operator Senior (panel)

d. Operator LapanganSetiap unit pabrik terdapat Senior Foreman yang bertugas sebagai koordinator antar unit pabrik dan sebagai penanggung jawab teknis pada sore dan malam hari. Pembagian jam kerja terdiri dari empat grup shift dimana tiga grup melakukan shift sedangkan satu grup shift libur (off duty). Setiap grup dikepalai oleh Senior Foreman shift. Pengaturan jam kerja untuk tiap shift adalah :

a. Day shift

: pkl. 07.00 15.00 WIB

b. Swing shift: pkl. 15.00 23.00 WIB

c. Night shift

: pkl. 23.00 07.00 WIB

Operator dan karyawan lapangan yang dibutuhkan selama 24 jam sehingga jadwal kerjanya dibagi per-shift, terdapat pula karyawan non-shift untuk pegawai administrasi dan jabatan setingkat kepala bagian ke atas dengan jadwal kerja :

Senin Kamis: 07.30 16.30dengan waktu istirahat pada pukul 12.00- 13.00

Jumat: 07.30 17.00 dengan waktu istirahat pada pukul 11.30- 13.00Sabtu Minggu: Libur (off)

1

_1479195956.vsd