bab i

8
BAB 1 PENDAHULIAN A. Latar Belakang Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil, bersalin, dan nifas merupakan masalah besar di Negara berkembang. Kematian wanita subur di Negara miskin sekitar 25-50% disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. Berdasarkan data badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO). Sekitar 80% kematian maternal merupakan akibat meningkatnya komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan setelah melahirkan (BKKBN, 2007). WHO memperkirakan 585.000 perempuan meninggal setiap harinya akibat komplikasi kehamilan, proses kelahiran dan aborsi yang tidak aman akibat kehamilan yang tidak diinginkan. Setelah dilakukan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu

Upload: aguss

Post on 30-Sep-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kti

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULIAN

A. Latar BelakangMortalitas dan morbiditas pada wanita hamil, bersalin, dan nifas merupakan masalah besar di Negara berkembang. Kematian wanita subur di Negara miskin sekitar 25-50% disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. Berdasarkan data badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO). Sekitar 80% kematian maternal merupakan akibat meningkatnya komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan setelah melahirkan (BKKBN, 2007). WHO memperkirakan 585.000 perempuan meninggal setiap harinya akibat komplikasi kehamilan, proses kelahiran dan aborsi yang tidak aman akibat kehamilan yang tidak diinginkan.Setelah dilakukan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu (AKI) 228 per 100.000 kelahiran hidup dan belum memenuhi target Millenium Developmen Goals (MDGs) tahun 2015, Target Millenium Developmen Goals (MDGs) tahun 2015 yaitu 102 per-100.000 kelahiran hidup, sehingga masih memerlukan kerja keras dari semua komponen untuk mencapai target tersebut. target AKB dalam MDGs 2015 sebesar 17 per-1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2009 AKI di Jawa Tengah tercatat sebesar 114/100.000 KH, sedangkan AKB sebesar 10,37/1000KH.AKBtahun2009mengalamipeningkatanbiladibandingkan tahun sebelumnya, dimana AKB tahun 2008 hanya 9,17/1000KH.AKI di Kebumen pada tahun 2013 yaitu 71,84 per 100.000 kelahiran hidup. AKB di tahun 2013 sebanyak 9,53 per 1000 kelahiran hidup dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPKJMD) tahun 2015 sebesar 9/1000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkeskab) Kebumen). Kematian ibu rata-rata terjadi akibat perdarahan dan kematian bayi terjadi karena Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR, Asfiksia, Tetanus, Infeksi dan Masalah intake cairan).Faktor penyebab Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung yaitu komplikasi obstetrik selama masa kehamilan, persalinan dan masa nifas (post-partum) diantaranya perdarahan, preeklampsi atau eklampsi, dan infeksi. Penyebab tidak langsung yaitu banyaknya kasus 3 terlambat dan 4 terlalu, yang terkait dengan faktor akses, sosial budaya, pendidikan, dan ekonomi. Kasus 3 Terlambat meliputi terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan, terlambat dirujuk, terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan (WHO, 2007).Bidan mempunyai peran aktif dalam program-program pemerintah dan melayani pemeriksaan kehamilan secara rutin dan terjadwal, stiker Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan salah satu upaya terobosan dan terbukti mampu meningkatkan indikator proksi (persalinan oleh tenaga kesehatan). Pemeriksaan masa nifas dan kunjungan neonatus yang terjadwal dapat mencegah AKB di indonesia, serta paradigma program KB telah mempunyai visi dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan keluarga berencana yang berkualitas tahun 2015 dalam penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia (DepKes RI, 2010).Penulis ingin menerapkan asuhan komprehensif dalam mendukung upaya pemerintah demi mensukseskan program-program yang sudah dicanangkan secara asuhan komprehensif antaralain, mencakup keluarga berencana, asuhan antenatal, persalinan bersih dan aman, bayi baru lahir (BBL), nifas, keluarga berencana (KB), dan manajemen terpadu balita muda (MTBM). BPM Durrotul mufidah Amd. Keb, Desa Kenteng, Kecamatan sempor, Kabupaten Kebumen mempunyai segi pelayanan dan kualitasnya sudah sesuai dengan yang diinginkan pemerintah sehingga penulis memilih untuk mengambil study kasus asuhan kebidanan komprehensif di BPM tersebut.B. Tujuan1. Tujuan UmumMelakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. D umur 20 tahun G1 P0 A0 di BPM Durrotul Mufidah Amd. Keb. Desa Kenteng, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen Tahun 2014.

2. Tujuan Khususa. Melakukan pengkajian secara komprehensif pada Ny. D umur 20 tahun G1 P0 A0 di BPM Durrotul Mufidah Amd. Keb. Desa Kenteng, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen Tahun 2014.b. Melakukan interpretasi data pada kasus hamil trimester tiga, bersalin, nifas, BBL, MTBM dan KB pada Ny. D di BPM Durrotul Mufidah Amd. Keb. Desa Kenteng, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen Tahun 2014.c. Melakukan diagnosa potensial pada kasus hamil trimester tiga, bersalin, nifas, BBL, MTBM dan KB pada Ny. D di BPM Durrotul Mufidah Amd. Keb. Desa Kenteng, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen Tahun 2014.d. Melakukan antisipasi tindakan segera pada kasus hamil trimester tiga, bersalin, nifas, BBL, MTBM dan KB pada kasus Ny. D di BPM Durrotul Mufidah Amd. Keb. Desa Kenteng, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen Tahun 2014. e. Melakukan perencanaan tindakan pada kasus hamil trimester tiga, bersalin, nifas, BBL, MTBM dan KB pada kasus Ny. D di BPM Durrotul Mufidah Amd. Keb. Desa Kenteng, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen Tahun 2014.f. Melakukan pelaksanaan tindakan pada kasus hamil trimester tiga, bersalin, nifas, BBL, MTBM dan KB pada kasus Ny. D di BPM Durrotul Mufidah Amd. Keb. Desa Kenteng, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen Tahun 2014.g. Melakukan evaluasi tindakan berdasarkan kasus hamil trimester tiga, bersalin, nifas, BBL, MTBM dan KB pada kasus Ny. D di BPM Durrotul Mufidah Amd. Keb. Desa Kenteng, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen Tahun 2014.h. Melakukan penyusunan laporan/dokumentasi dari setiap asuhan yang diberikan.3. Manfaata. Bagi Pasien Ny. D Mendapatkan pelayanan asuhan kebidanan secara lengkap dan sesuai standar dari masa hamil, bersalin, nifas, keluarga beencana dan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir serta manajemen bayi muda.b. Bagi Bidan Studi kasus ini dapat menjadi pedoman dalam melakukan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil fisiologis trimester tiga, bersalin fisiologis, nifas fisiologis, BBL fisiologis, MTBM, dan KB pada kasus Ny.D umur 20 tahun di BPM Durrotul Mufidah Amd. Keb. Desa Kenteng, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen.c. Bagi Mahasiswa Studi kasus ini dapat dipakai untuk memberikan wawasan dan pengetahuan yang mendalam mengenai kehamilan fisiologis trimester tiga, persalinan fisiologis, nifas fisiologis, BBL fisiologis, MTBM dan KB.