bab i

16
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia, khususnya tenaga kesehatan dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu diantaranya adalah dengan melalui program pendidikan tenaga kesehatan di berbagai institusi pendidika tenaga kesehatan. Berbagai tingkat pendidikan terutama SMK di bidang kesehatan, Akademi, Sekolah Tinggi, Universitas, berusaha untuk menghasilkan tenaga-tenaga kesehatan (perawat, dokter, analis, apoteker, bidan, nutrisionis, sanitarian, dan lain sebagainya) profesional yang mampu memenuhi tuntutan masyarakat akan kebutuhan pelayanan kesehatan yang bermutu,adil dan merata, khususnya di institusi pelayanan kesehatan baik d rumah sakit, puskesmas, klinik, lembaga pelayanan kesehatan lain serta kepada masyarakat (komunitas) pada umumnya dalam rangka memenuhi kriteria tenaga keehatan yang berkualitas tersebut mahasiswa kesehatan tersebut perlmendapatkan berbagai pengalaman belajar secara langsung/nyata

Upload: qdhuy

Post on 21-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan dalam mengembangkan

kualitas sumber daya manusia, khususnya tenaga kesehatan dilakukan

dengan berbagai cara. Salah satu diantaranya adalah dengan melalui

program pendidikan tenaga kesehatan di berbagai institusi pendidika tenaga

kesehatan. Berbagai tingkat pendidikan terutama SMK di bidang

kesehatan, Akademi, Sekolah Tinggi, Universitas, berusaha untuk

menghasilkan tenaga-tenaga kesehatan (perawat, dokter, analis, apoteker,

bidan, nutrisionis, sanitarian, dan lain sebagainya) profesional yang mampu

memenuhi tuntutan masyarakat akan kebutuhan pelayanan kesehatan yang

bermutu,adil dan merata, khususnya di institusi pelayanan kesehatan baik d

rumah sakit, puskesmas, klinik, lembaga pelayanan kesehatan lain serta

kepada masyarakat (komunitas) pada umumnya dalam rangka memenuhi

kriteria tenaga keehatan yang berkualitas tersebut mahasiswa kesehatan

tersebut perlmendapatkan berbagai pengalaman belajar secara

langsung/nyata dilapangan dan dapat memberi kontribusi tercapainya

tujuan pendidikan yang telah ditetapkan di kurikulumya masing-masing.

Sesuai Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Tahun 2006, proses

belajar mengajar pada program jenjang S-1 Keperawatan khususnya

metode Pengalaman Belajar Praktek Mata Kuliah Keperawatan Komunitas,

didapatkan melalui strategi pengalaman belajar ceramah (pbc), pengalaman

belajar diskusi (pbd), pengalaman belajar seminar (pbs), pengalaman

belajar praktek (pbk) ataupun pengalaman belajar lapangan (pbl), yang

dapat dilaksanakandi kelas, klinik dan komunitas/masyarakat langsung.

Khusus untuk kegiatan pengalaman belajar praktek lapangan (pbl), yang

merupakan metode proses pembelajaran dilakukan agar dapat memiliki

kompetensi yang spesifik, dimana mahasiswa dapat menerapkan semua

Page 2: BAB I

ilmu yang telah diperoleh di kelas (studi yang akan ditemui lebih kompleks

untuk dilakukan pemecahan masalah berdasarkan target kompetensi yang

sudah ditentukan.

Dengan demikian mahasiswa diharapkan akan mampu belajar

mengatasi masalah kesehatan tersebut melalui berbagai kegiatan intervensi

keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses asuhan keperawatan

pada komunitas, kelompok khusus dan asuhan keluarga. Serta

menggunakan pendekatan kerangka berfikir ilmu statistik kesehatan,

epidemiologi, demografi, dan ilmu kesehatan metodologi riset.

Mata kuliah keperawatan komunitas dan keluarga dengan model

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan dengan penekanan pada

strategi belajar sambil berbuat (learning by doing) dan belajar untuk

mempeoleh pengalaman langsung (learning by experience) pada

masyarakat daerah binaan (darbin) Bapelkes Yogyakarta dan puskesmas

wilayah propinsi DIY, dengan sasaran pada individu, keluarga, kelompok,

dan komunitas. Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan pada kegiatan

PKL bersifat komprehensif, namun pada PKL ini lebih menekankan pada

aspek promotif, preventif, dan resosiatif daripada kuratif dan rehabilitatif

dan membantu program Puskesmas dalam rangka pengembangan

pelayanan perawatan keehatan masyarakat (public health nursing).

Strategi pendekatan pelaksanaan yang digunakan dalam praktek

asuhan keperawatan komunitas adalah berorientasi pada program kerja

puskesmas, yaitu program promkes, PHBS, program lansia, sosialisasi

program desa siaga dan Public Halth Nursing (PHN atau CHN), yaitu lebih

memfokuskan pada upaya membangkitkan peran serta masyarakat,

penyadaran akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, peningkatan

pengetahuan masyarakat dalam hal kesehatan, sehingga masyarakat mampu

mengenal masalah keehatannya sendiri.

Page 3: BAB I

B. TUJUAN PKL

Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) asuhan keperawatan

komunitas ini mahasiswa S1 diharapkan mempunyai pengalaman,

pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengatasi berbagai

permasalahan kesehatan di tingkat keluarga dan komunitas melalui

intervensi proses asuhan keperawatan keluarga dan masyarakat dengan

menggunakan kerangka berfikir ilmu statistik kesehatan, epidemiologi,

demografi, dan metodologi riset keperawatan.

Secara khusus, setelah mengkuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan

(PKL) selama ± 2 minggu (14 hari) ini diharapkan peserta didik mampu:

1. Melakukan perkenalan, sosialisasi, adaptasi, dan orientasi dengan

budaya dan lingkungan masyarakat di tempat PKL.

2. Mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan pada individu, keluarga,

kelompok, dan komunitas dengan menerapkan pendekatan kerangka

berpikir epidemiologi, biostatistik, dan demografi dan survei cepat.

3. Menyusun rencana penanggungulangan masalah keehatan berbasis

masyarakat dengan menerapkan ilmu-imu kesehatan masyarakat,

asuhan keperawatan keluarga dan asuhan keperawatan komunitas serta

ilmu-ilmu medis dasar, yang mencakup upaya pelayanan promotif,

preventif, kuratif, dan rehabilitatif di wilayah binaan.

4. Mengimplementasikan intervensi asuhan keperawatan keluarga dan

asuhan keperawatan komunitas dan program kesehatan untuk

menunjang Puskesmas dengan mengaplikasikan model Askep

NANDA NIC/NOC.

5. Memahami aplikasi praktek perkesmas (PHN) dalam pelayanan

keperawatan di unit pelyanan kesehatan (Puskesmas).

6. Melaksanakan program kegiatan intervensi asuhan keperawatan dan

kesehatan dengan memanfaatkan partisipasi masyarakat, melakukan

kerjasama lintas program dan lintas sekoral.

Page 4: BAB I

7. Memanfaatkan potensi sumber daya masyarakat secara optimal,

melakukan upaya rujukan dan menetapkan teknologi tepat guna.

8. Melakukan evaluasi baik input, proses, maupun output intervensi

asuhan keperawatan pada keluarga/komunitas dan program kesehatan

lainnya.

9. Mengembangkan sikap kerjasama kelompok, kepemimpinan, dan

kebersamaan dalam mengelola program pelayanan kesehatan dan

perawatan masyarakat.

C. MANFAAT PKL

1) Bagi mahasiswa

a. Memperoleh pengalaman nyata dalam kehidupa

bermasyarakat khususnya dalam dan pengorganisasian dalam

bermasyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan dikaitkan

dengan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat

(PHN/PHC/PKMD) dan penyiapan masyarakat dalam

menghadapi kegawatdaruratan sehari-hari dan saat bencana.

b. Mampu mengenal budaya, bahasa, dan adat kebiasaan

masyarakat DIY sehari-hari.

c. Belajar sambil berwisata di wilayah DIY.

d. Memeperoleh kenangan yang tak terlupakan dan menjadi

media pendewasaan karakter dan budi pekerti mahasiswa

sebagai bekal mengenal kerja.

2) Bagi pemerintah desa/dukuh

a. Mengetahui profil/gambaran status kesehatan masyarakat

yang nyata dari hasil pendataan mahasiswa PKL, sehingga

dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi untuk

perencanaan pembangunan kesehatan.

Page 5: BAB I

b. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat

dalam berprilaku hidup bersih dan sehat.

3) Bagi puskesmas

a. Membantu pelayanan program kerja puskesmas secara

umum dan program Public Health Care/Nursing (PHN) dan

hasil pengkajian data mahasiswa dapat dijadikan data dasar

yang terbaru (up to date) dari status kesehatan masyarakat di

wilayah kerjanya dan status PHBS (tatanan rumah tangga)

di tingkat dukuh dan desa.

b. Memberdayakan SDM Puskesmas untuk menjadi

pembimbing lapangan (field instructor) ataupun Clinical

Instructor.

4) Bagi institusi pendidikan (Akper/Poltekes/Stikes/Prodi/Fakultas)

a. Menjadikan institusi terebut dikenal dan secara formal

diakui keberadaannya, disamping sebagai upaya bagi

pengelola untuk “transfer of knowledge” dari Bapelkes

Jogja Institusi Pendidikan.

b. Sebagai perwujudan “corporate social responsibility” (CSR)

institusi pendidikan dalam mewujudkan tri dharma

perguruan tinggi, yaitu pengabdian pada masyarakat.

c. Bagi dosen pengelola program keperawatan komunitas,

diharapkan mampu memperoleh gambaran bagaimana cara

penyelenggaraan dan pengelolaan manajemen keperawata

komunitas.

d. Dilihat dari outputnya, menjadikan lulusannya lebih

memiliki pengalaman dan wawasan yang lebih

komprehensif, holistik dan adaptif terhadap situasi dan

kondisi yang berbeda dari tempat asalnya.

Page 6: BAB I

5) Bagi Bapelkes Jogja

a. Sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan/organisasi

(coorporate social responsibility/CSR) Bapelkes jogja pada

masyarakat Jogja pada umumnya dan masyarakat

Kabupaten Sleman pada khususnya.

b. Melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsinya dalam

mempersiapkan kapasitas dan mempersiapkan calon tenaga

kesehatan, tenaga kesehatan dan masyarakat, agar lebih

bermutu dan profesional.

c. Dapat meningkatkan jalinan partnership dan networking

dengan berbagai organisasi maupun institusi pendidikan

kesehatan.

D. RUANG LINGKUP PKL

Ruang lingkup kegiatan PKL mahasiswa selama praktek adalah

individu, kelompok khusus, keluarga, dan komunitas yang berada di

wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Dukuh Dawang

Sari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.

Page 7: BAB I

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 8: BAB I

BAB III

METODOLOGI PKL

A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN

Survey adalah informasi yang diperoleh melalui permintaan

keterangan-keterangan kepada pihak yang memberikan keterangan satu

jawaban (responden) juga kuesioner metode. Karena untuk memperoleh

data itu biasanya diajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan yang

tersusun dalam suatu daftar

Hasil survey sebagai tergantung pada kerjasama dan kecakapan

responden sebagai faktor yang dapat mempengaruhi proses survey,

sehingga besar kemungkinan akan kemasukan kesalahan-kesalahan tapi

dengan metode survey dapat diperoleh fakta-fakta yang tidak bisa

diamati, keterangan masa lalu yang belum dicatat, bahkan opini dan

motif yang mungkin sangat penting bagi pemecahan masalah, sebab itu

metode ini paling banyak dipakai dalam riset sosial. Pada buku lain

metode survey dengan teknik komunikasi baik secara langsung

(interview) atau tidak langsung (angket atau surat menyurat)

Adapun survey yang diteliti tentang Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS), pengetahuan tentang ISPA, Hipertensi, Gout Athritis.

B. POPULASI PENELITIAN

Populai penelitian adalah seluruh warga Dukuh Dawangsari,

Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman dengan

mengambil sampel 133 KK perdukuh.

C. SAMPEL PENELITIAN

Teknik yang digunakan adalah “Total Sampling”atau sampel

yang diambil secara acak. Metode ini dipilih juka populasi sendiri

memiliki perbedaan parameter dari perbedaan variabel yang diamati

oleh peneliti. Sampel juga dapat dibagi beberapa tingkatan.

Page 9: BAB I

Setiap sampel didalam memiliki perbedaan yang sangat kecil

dibandingkan jika tidak ingin dibagi menjadi tingkatan. Masalahnya

terletak pada pertibangan yang dijadikan untk membentuk sebuah

kelompok. Penelii harus benar-benar mempertimbangkan alasan untuk

membagi populasi menjadi kelompk-kelompok karena setelah dibagi

menjadi kelompok-kelompok perbedaan antara kelompok harus lebih

besar dibandingkan dengan perbedaan diatara elemen sampel dalam

kelompok. Penyampelan sisematis ini ada dua metode penarikan sampel

yang dipilih oleh peneliti,penarikan bisa dilakukan prposional atau tidak

proposional.

Adapun perumusan pengambilan sampel:

D. LOKASI PENELITIAN

Lokasi yang dimbila adalah Dukuh Dawangsari, Desa

Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman yang terdiri dari:

1. Usulan dari BAPELKES JOGJA

2. Pertimbngan kepala Puskesmas

3. Pertimbangan status kesehatan masyarakat

4. Pertimbangan sumber daya masyarakat

E. CARA PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data yang dilakukan dua macam yaitu :

1. Data primer : Data yang diperoleh langsung dari sumbernya ,

diamati untuk pertama kalinya, data tersebut manjadi data sekunder

jika dipergunakan orang yang tidak berhubungan dengan penelitian

yang bersangkutan. Cara pengumpulan data yang dipergunakan

yaitu observasi dengan melakukan pengamatan langsung dan

interview digunakan wawancara langsung dengan keluarga disetiap

Page 10: BAB I

Dukuh Dawangsari, Desa Sambirejo,Kecamatan Prambanan,

Kabupaten Sleman.

2. Data Sekunder : Data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulan

data oleh peeliti misalnya data diambil dari biostatistik, majalah,

keterangan-keterangan public lainnya. Data sekunder yang

digunakan yaitu catatan kependudukan dari Dukuh Dawangsari,

Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.

Praktek keperawatan komunitas bertujuan agar mahasiswa mampu

memberikan asuhan keperawatan baik utu kepada individu, keluarga,

kelompok serta masyarakat sehingga dapat meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat, mencegah terjadinya penyakit dan memelihara

kesehatan sesuai kondisinya seta dapat meujudkan Indonesia Sehat

2013. Dalam rangka mengimplementasikan hal tersebut, maka

Mahasiswa FIIKES UPN “VETERAN” JAKARTA melaksanakan

kegiatan praktek lapangan di Dukuh Dawangsari, Desa Sambirejo,

Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.

Adapun rangkaian kegiatan sebagai berikut :

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini langkah awal mahasiswa yaitu

mendapatkan pembekalan belajar atau review oleh BAPELKES

JOGJA pada tanggal september 2013, dalam rangka

mempersiapkan mahasiswa untuk mengaplikasikan proses

keperawatan komunitas pada masyarakat di Desa Sambirejo

adapun matteri-materi yang diberikan adalah :