bab i
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB I](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022071708/55cf9aaf550346d033a2e4b0/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia manufaktur dan industry menuntut berbagai inovasi dan
pemutakhiran untuk menunjang proses industry selain diantaranya untuk
memperbaiki kinerja dan membuat system yang terbentuk dapat diawasi dan
dikontrol sesimple mungkin, selain mengurangi pemakaian alat dan bahan dalam
pembuatan system tersebut juga mempermudah dalam pengoperasian.
Kontrol kendali industri pada awalnya mengandalkan pada relay
elektromekanik. Relay ini bekerja bedasarkan prinsip kemagnetan. Sistem kendali
ini memiliki beberapa kelemahan, diantranya: (1) membutuhkan ruang kontrol
yang besar (2) perawatannya susah (3) pengembangan sistem tidak mudah (4)
butuh waktu yang lama untuk membangun, memelihara, memperbaiki dan
mengembangkan sistem kendali dengan relay elektromekanik.
Perkembangan komponen mikroelektronik pada akhirnya mampu
menghasilkan sistem yang dapat menggantikan fungsi puluhan bahkan ratusan
relay elektromekanik hanya dengan satu keping chip mikrokontroller yang dapat
diprogram.
Salah satu bentuk teknologi yang paling banyak digunakan untuk
mempermudah dalam proses pengobntrolan dalam bidang manufaktur pada
industry yaitu penggunaan PLC( programmable logic controller). PLC adalah
suatu mikroprosesor yang digunakan untuk otomasi proses industry seperti
pengawasan dan pengontrolan mesin di jalur perakitan suatu pabrik. Dalam hal ini
PLC menggantikan fungsi beberapa perangkat control seperti kontaktor dan relay
yang biasanya digunakan dalam model pengontrolan konvensional yang kemudian
input dari PLC akan berhubungan dengan sensor, saklar ataupun push button dan
outpunya akan langsung dihubungkan pada main kontaktor ataupu relay yang
berhubungan langsung pada beban.
![Page 2: BAB I](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022071708/55cf9aaf550346d033a2e4b0/html5/thumbnails/2.jpg)
Untuk menunjang pemograman pada PLC ini digunakan software Siswin3.4
dan CX-Programer untuk pembuatan logic atau ladder dari serangkaian kerja yang
akan dibuat sedangkan untuk human interface kontrol dari hasil pemograman pada
PLC digunakan CMOND dan CMONDX dalam hal ini sering disebut dengan
pengontrolan scada.
Dalam kegiatan bengkel semester V ini dibuat 3 buah simulasi manufactur
yaitu Air Blast, Pump Station dan Tanur. Keuntungan dari menggubnakan PLC
dalam pembuatan system Air blast, Pump Station dan Tanur selain menjadikan
rangkaian dalam panel menjadi lebih sederhana dan pengontrolannya menjadi
lebih mudah dengan menggunakan CMOND scada sehingga untuk
mengoperasikannya tidakmesti melalui panel.
![Page 3: BAB I](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022071708/55cf9aaf550346d033a2e4b0/html5/thumbnails/3.jpg)
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada praktek bengkel listrik semester V
(Lima) ini adalah :
Mahasiswa mengetahui cara menggunakan PLC.
Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan software siswin dan CX-
Programer membuat Ladder kontrol untuk Air blast, Pusat Pompa dan
Tanur.
Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan software CMOND dalam
membuat simulasi control Air blast, Pusat Pompa dan Tanur.