bab i

7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan penting dalam perkembangan dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Pendidikan dipandang pula sebagai sarana untuk meningkatkan harkat dan martabat suatu bangsa. Melalui pendidikan diharapkan mampu membangun mental dan jiwa bangsa menjadi bangsa maju dan berkembang. Pendidikan berperan penting dalam kemajuan dan perkembangan bangsa. Proses pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berdayaguna dalam pembangunan bangsa (Tilaar, 1999:5). Pembelajaran merupakan proses belajar dalam diri siswa yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang kompleks (Dimyati dan Mudjiono, 2002:7). Dalam dunia pendidikan formal (sekolah), siswa merupakan faktor internal dalam proses pembelajaran, sehingga pelaku utama kegiatan belajar di sekolah adalah siswa. Sedangkan guru merupakan salah satu faktor eksternal dalam proses pembelajaran. Salah satu 1

Upload: ardhi-nurhakim

Post on 16-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Guru Sd

TRANSCRIPT

4

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan penting dalam perkembangan dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Pendidikan dipandang pula sebagai sarana untuk meningkatkan harkat dan martabat suatu bangsa. Melalui pendidikan diharapkan mampu membangun mental dan jiwa bangsa menjadi bangsa maju dan berkembang. Pendidikan berperan penting dalam kemajuan dan perkembangan bangsa. Proses pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berdayaguna dalam pembangunan bangsa (Tilaar, 1999:5). Pembelajaran merupakan proses belajar dalam diri siswa yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang kompleks (Dimyati dan Mudjiono, 2002:7). Dalam dunia pendidikan formal (sekolah), siswa merupakan faktor internal dalam proses pembelajaran, sehingga pelaku utama kegiatan belajar di sekolah adalah siswa. Sedangkan guru merupakan salah satu faktor eksternal dalam proses pembelajaran. Salah satu indikator yang menunjukkan bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada dasarnya ketiga aspek tersebut dapat diukur secara kuantitatif yang menunjukkan prestasi belajar siswa (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 26).Penanaman sikap atau sikap mental yang baik melalui pengajaran IPA, tidak dapat dilepaskan dari mengajarkan nilai dan sistem nilai yang berlaku di masyarakat. Dengan kata lain, strategi pengajaran nilai dan sistem nilai pada IPA bertujuan untuk membina dan mengembangkan sikap mental yang baik. Materi dan pokok bahasan pada pengajaran IPA dengan menggunakan berbagai metode (multi metode), digunakan untuk membina penghayatan, kesadaran, dan pemilikan nilai-nilai yang baik pada diri siswa. Dengan terbinanya nilai-nilai secara baik dan terarah pada mereka, sikap mentalnya juga akan menjadi positif terhadap rangsangan dari lingkungannya, sehingga tingkah laku dan tindakannya tidak menyimpang dari nilai-nilai yang luhur. Dengan demikian tingkah laku dan tindakannya tadi selalu akan dilandasi oleh tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan terhadap lingkungannya. Guru berperan mewujudkan kualitas hasil pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru sebagai fasilitator harus mampu memilih dan menentukan pendekatan, metode, dan model pembelajaran yang tepat dengan pokok bahasan yang akan dipelajari, sehingga pembelajaran mampu berjalan secara efektif dan tujuan pembelajaran berhasil dicapai (Sukir, 2009).Penanaman nilai dan sikap pada pengajaran IPA hendaknya dipersiapkan dan dirancang berkesinambungan dengan penekanan pada setiap tingkat yang berbeda. Semakin tinggi jenjangnya semakin besar unsur pemahaman dan pertanggungjawabannya. Tetapi pada kenyataannya kondisi yang sangat diharapkan tersebut belum terwujud. Sukir (2009) menyatakan bahwa proses pembelajaran yang ada selama ini masih belum memperhatikan efektivitas dan kesesuaian penggunaan model pembelajaran dengan pokok bahasan yang akan disampaikan, sehingga tujuan pembelajaran sulit dicapai. Pengajaran IPA dilaksanakan dalam waktu yang terbatas, sehingga tidak mungkin dapat memperkenalkan seluruh nilai- nilai kehidupan manusia kepada siswa. Oleh karena itu nilai-nilai yang akan ditanamkan kepada siswa merupakan nilai-nilai yang pokok dan mendasar bagi kehidupan manusia. Keefektifan belajar harus difokuskan pada siswa dan bukan lagi pada kepentingan guru (teacher based orientation), sehingga keberhasilan pembelajaran dapat tercapai (Setyosari & Sulthon, 2003:41). Keterlibatan dalam keberhasilan pembelajaran yang dilakukan guru dapat diamati dari berkembangnya minat siswa pada mata pelajaran IPA yang diajarkannya sehingga siswa mencapai prestasi baik dalam mata pelajaran IPA tersebut.Tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang terdapat di dalam suatu tujuan. Strategi/metode yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar bermacam-macam penggunaannya tergantung dari rumusan tujuan. Dalam mengajar, jarang ditemukan guru menggunakan satu metode, tetapi kombinasi dari dua atau beberapa macam metode. Penggunaan metode gabungan dimaksudkan untuk menggairahkan belajar anak didik. Dengan bergairahnya belajar, anak didik tidak sukar untuk mencapai tujuan pengajaran. Karena bukan guru yang memaksakan anak didik untuk mencapai tujuan, tetapi anak didiklah dengan sadar untuk mencapai tujuan.Guru berkepentingan untuk menciptakan keingintahuan siswa. Artinya, mata pelajaran yang diajarkan harus menjadi suatu kebutuhan belajar yang berasal dari dalam diri siswa. Guru harus memaksimalkan usaha dalam pembelajaran yang berorientasi pada siswa. Guru bertanggungjawab untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang ditandai dengan munculnya minat (keingintahuan) siswa, sehingga pencapaian hasil belajar siswa memenuhi tujuan pembelajaran. Guru juga berkewajiban untuk menciptakan pengalaman belajar siswa melalui kegiatan pembelajaran di kelas. Guru harus mampu menemukan metode dan teknik yang dapat mendukung peranannya tersebut, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat diselenggarakan dengan efektif . B. Rumusan Masalah1. Bagaimana perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru pada mata pelajaran IPA pada Kelas IV Sekolah Dasar?2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru pada mata pelajaran IPA pada Kelas IV Sekolah Dasar?3. Bagaimana penilaian dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru pada mata pelajaran IPS pada Kelas IV Sekolah Dasar?C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru pada mata pelajaran IPA pada Kelas IV Sekolah Dasar.2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru pada mata pelajaran IPA pada Kelas IV Sekolah Dasar.3. Untuk mengetahui penilaian dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru pada mata pelajaran IPA pada Kelas IV Sekolah Dasar.14