bab i

3
1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sinus paranasalis merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sulit dideskripsikan karena bentuknya sangat bervariasi pada tiap individu. Sinus terletak di bagian depan pada wajah yaitu dahi, di antara mata, dan pada tulang pipi. 1 Sinusitis jamur didefinisikan sebagai suatu spektrum dari kondisi patologik yang berkaitan dengan inflamasi sinus paranasal akibat adanya jamur. Infeksi sinus oleh jamur jarang terdiagnosis karena sering luput dari perhatian. Penyakit ini mempunyai gejala yang mirip dengan sinusitis kronik yang disebabkan oleh bakteri, adakalanya gejala yang timbul non-spesifik, bahkan tanpa gejala. Jamur adalah organisme seperti tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil yang cukup. Jamur mengasorbsi makanan dari bahan organik yang telah mati. Jamur tidak hanya mengasorbsi makanan dari benda mati saja, tetapi kadang-kadang jamur dapat mengasorbsi makanan dari organisme yang masih hidup. Inilah yang disebut infeksi jamur. 3,4

Upload: awein-eka-putra

Post on 22-Dec-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bs

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i

1

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sinus paranasalis merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sulit

dideskripsikan karena bentuknya sangat bervariasi pada tiap individu. Sinus

terletak di bagian depan pada wajah yaitu dahi, di antara mata, dan pada tulang

pipi. 1

Sinusitis jamur didefinisikan sebagai suatu spektrum dari kondisi

patologik yang berkaitan dengan inflamasi sinus paranasal akibat adanya jamur.

Infeksi sinus oleh jamur jarang terdiagnosis karena sering luput dari perhatian.

Penyakit ini mempunyai gejala yang mirip dengan sinusitis kronik yang

disebabkan oleh bakteri, adakalanya gejala yang timbul non-spesifik, bahkan

tanpa gejala. Jamur adalah organisme seperti tumbuhan yang tidak mempunyai

klorofil yang cukup. Jamur mengasorbsi makanan dari bahan organik yang telah

mati. Jamur tidak hanya mengasorbsi makanan dari benda mati saja, tetapi

kadang-kadang jamur dapat mengasorbsi makanan dari organisme yang masih

hidup. Inilah yang disebut infeksi jamur.3,4

Infeksi sinus karena jamur jarang terdiagnosa dikarenakan gejalanya mirip

dengan sinusitis kronis yang disebabkan oleh bakteri, sehingga perlu mendapat

perhatian apabila didapati sinusitis yang tidak mengalami perbaikan setelah

mendapat pengobatan antibiotika. Jamur termasuk organ saprofitik yang dapat

berubah menjadi patogen bila kondisi sinus tidak normal misalnya karena ada

obstruksi muara sinus dan gangguan ventilasi.

Sinusitis adalah radang mukosa sinus paranasal. Sesuai anatomi sinus yang

terkena, dapat dibagi menjadi sinusitis maksila, sinusitis etmoid, sinusitis frontal,

dan sinusitis sfenoid. Bila mengenai beberapa sinus disebut multisinusitis,

sedangkan bila mengenai semua sinus paranasal disebut pansinusitis. Yang paling

sering ditemukan ialah sinusitis maksila dan sinusitis etmoid, sinusitis frontal dan

Page 2: Bab i

2

sinusitis sfenoid lebih jarang. Pada anak hanya sinus maksila dan sinus etmoid

yang berkembang, sedangkan sinus frontal dan sinus sfenoid belum. Agen etiologi

sinusitis dapat berupa virus, bakteri, atau jamur.1,2

Bila sistem imun tubuh menurun, jamur memiliki kesempatan untuk

masuk dan berkembang dalam tubuh. Oleh karena organisme ini tidak

membutuhkan cahaya untuk memproduksi makanannya, maka Jamur dapat hidup

di lingkungan yang lembab dan gelap. Sinus yang merupakan rongga yang lembab

dan gelap adalah tempat alami di mana jamur dapat ditemukan. Hal inilah yang

menyebabkan timbulnya sinusitis jamur. Jamur yang paling banyak menyebabkan

penyakit pada manusia adalah dari spesies Aspergillus sp dan Mucor sp.4,5