bab i ii pembahasan - repository.bsi.ac.id · lingkungan rumah dengan cara mendeteksi aliran...
TRANSCRIPT
51
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Alat
Alat Pendeteksi Kebocoran Listrik Rumah Dengan Mikrokontroler Arduino
merupakan sebuah alat yang dapat mendeteksi adanya kebocoran listrik pada
lingkungan rumah dengan cara mendeteksi aliran listrik rumah ketika semua
perangkat elektronik sedang dalam keadaan tidak digunakan. Alat Pendeteksi
Kebocoran Listrik Rumah ini dilengkapi dengan sensor pendeteksi tegangan, arus
dan daya listrik yang terdapat pada satu modul sensor yaitu PZEM-004T yang
berfungsi sebagai pendeteksi ada atau tidaknya listrik yang mengalir ketika listrik
pada lingkungan rumah tersebut tidak digunakan. Alat Pendeteksi Kebocoran Listrik
Rumah ini akan bekerja ketika sensor tegangan disambungkan ke sumber tegangan
PLN dan menyambungkan atau menempatkan sensor arus listrik ke kabel yang ada
tepat setelah bargainser menggunakan coil, dimana nantinya sensor ini akan
mendeteksi adanya aliran listrik yang mengalir atau tidak pada lingkungan rumah
tersebut, lalu hasil dari pendeteksian tersebut akan ditampilkan melalui layar LCD
16x2 berupa data angka yang terbagi dalam empat jenis data, yaitu voltase dengan
lambang V, ampere dengan lambang A, watt dengan lambang W, dan watt per jam
dengan lambang Wh, serta data hasil kebocoran listrik dengan lambang Kwh dan
biaya kerugian yang harus dikeluarkan bila kebocoran tersebut dibiarkan yang akan
ditampilkan pada menu lainnya dengan cara berpindah tampilan data menggunakan
push button.
52
3.2. Blok Rangkaian Alat
Sumber : Penulis
Gambar III.1 Blok Rangkaian Alat
Keterangan :
1. Input
Komponen input ini adalah komponen masukan yang nantinya akan diproses.
Komponen input pada alat ini terdiri dari :
a. Catu Daya yaitu komponen yang memberikan sumber tegangan ke dalam
rangkaian alat.
b. Sensor PZEM-004T yang berfungsi sebagai pendeteksi tegangan, arus dan
daya listrik.
c. Push Button yang berfungsi sebagai tombol untuk berpindah tampilan menu
LCD.
2. Proses
Proses adalah komponen yang berfungsi sebagai pengelola data yang telah
dideteksi oleh sensor yang kemudian hasil yang telah diproses tersebut akan
dikirim ke komponen output untuk ditampilkan. Dalam alat ini, penulis
mengunakan Arduino Uno sebagai komponen proses.
Catu Daya
( Input )
Arduino Uno
( Proses )
Sensor PZEM-004T
( Input )
LCD 16x2
( Output )
Push Button
( Input )
53
3. Output
Output adalah keluaran dari semua proses yang telah dilakukan. Dalam alat ini
penulis menggunakan LCD 16x2 sebagai komponen output berupa tampilan
hasil dari data yang telah diproses.
3.3. Skema Rangkain Alat
Sumber : Penulis
Gambar III.2 Skema Rangkaian Alat
54
Skema rangkaian alat Pendeteksi Kebocoran Listrik Rumah ini terdiri dari
dangkaian input, proses dan output. Perangkat input terdiri dari catu daya yang
didapat dari adaptor ataupun USB, dan sensor PZEM-004T yang berfungsi sebagai
pendeteksi tegangan, arus dan daya listrik. Perangkat pemroses pada rangkaian alat
ini dilakukan oleh Arudino Uno. Arduino Uno akan menerima dan mengelola data
yang didapat dari sensor PZEM-004T untuk kemudian dikirim ke perangkat output.
Perangkat output pada rangkaian ini terdiri dari LCD 16x2 yang telah disambungkan
dengan modul I2C LCD Serial Modul sebagai perangkat penghubung yang
menyederhanakan pin-pin pada LCD agar dapat terhubung dengan mudah ke
Arduino Uno.
3.4. Cara Kerja Alat
1. Catu Daya
Pada alat Pendeteksi Kebocoran Listrik ini, penulis menggunakan catu daya 5-12
volt yang disuplai dari adaptor AC ke DC atau koneksi USB. Catu daya ini akan
terhubung dengan papan arduino untuk mengaktifkan alat Pendeteksi Kebocoran
Listrik Rumah ataupun mematikannya.
2. Perangkat Input
Setiap masukan dari sensor akan dikirim melalui pin RX dan TX yang ada pada
sensor PZEM-004T ke pin D2 dan D3 pada papan arduino yang berfungsi
sebagai penerima. Masukan yang dikirim oleh PZEM-004T ini berupa hasil
deteksi dari tegangan, arus dan daya listrik, yang didapatkan dengan cara dengan
cara memasangkan kabel steker ke port sensor tegangan untuk disambungkan ke
sumber tegangan PLN dan memasangkan kabel coil ke port sensor arus untuk
disambungkan ke kabel fasa pada bargainser yang terhubung ke lingkungan
55
rumah. Dan masukan dari push button berfungsi sebagai perpindahan tampilan
output.
Sumber : Penulis
Gambar III.3 Skema Rangkaian Input
3. Proses
Pada alat Pendeteksi Kebocoran Listrik Rumah ini, penulis menggunakan
Arduino Uno sebagai perangkat pengontrol yang memproses dan mengelola data
yang diperoleh dari perangkat input untuk diproses dan kemudian dikirimkan ke
perangkat output sebagai hasil dari pemrosesan.
56
Sumber : Penulis
Gambar III.4 Skema Rangkaian Proses
4. Output
Ketika data hasil pendeteksian kebocoran listrik telah terdeteksi oleh sensor
PZEM-004T dan kemudian data tersebut diproses oleh Arduino Uno, barulah
hasilnya dapat ditampilkan melalui layar LCD 16x2. Hasil yang ditampilkan
tersebut adalah nilai dari besarnya listrik yang terdeteksi oleh sensor PZEM-
004T, yang ditampilkan dalam bentuk data angka yang terbagi dalam empat
jenis data, yaitu voltase dengan lambang V, ampere dengan lambang A, watt
dengan lambang W, dan watt per jam dengan lambang Wh. Kemudian ada juga
data besarnya kebocoran listrik yang telah terdeteksi oleh alat tersebut dengan
lambang Kwh. Selanjutnya data besarnya kebocoran tersebut dikalkulasikan
dengan tarif listrik per kilowatt dan ditampilkan dalam bentuk rupiah (Rp), yang
merupakan biaya yang harus dikeluarkan apabila kebocoran listrik tersebut
dibiarkan. Semakin lama kebocoran listrik tersebut dibiarkan, maka biaya yang
akan dikeluarkan juga akan semakin besar.
57
Sumber : Penulis
Gambar III.5 Skema Rangkaian Output
58
3.5. Flowchart Program
START
Catu Daya
Mensuplai
Tegangan
Sensor
Mengirim
Data Hasil
Deteksi Ke
Arduino
Arduino Uno
Memproses Data
Yang Dikirim
Sensor
LCD
Menampilkan
Hasil
Pemrosesan
SELESAI
Sensor
Mendeteksi
Adanya Listrik
Mengalir
Arduino
Mengirim
Data Hasil
Pemrosesan
Ke LCD
Sumber : Penulis
Gambar III.6 Flowchart Program
59
3.6. Konstruksi Sistem (Coding)
3.6.1. Inisialisasi
Penjelasan :
Sintaks program diatas merupakan inisialisasi perangkat keras yang
digunakan dalam alat Pendeteksi Kebocoran Listrik Rumah. Seperti LCD 16x2 dan
modul I2C, dengan alamat 0x27 yang dapat menampilkan hasil keluaran berupa
tulisan dengan 16 karakter dan 2 baris, sensor PZEM-004T yang terkoneksi dengan
pin D2 dan D3 pada arduino, dan push button yang terkoneksi dengan pin 10 dan 11
pada arduino dan diatur ke dalam mode INPUT.
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <SoftwareSerial.h>
#include <PZEM004T.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);
PZEM004T pzem(2, 3);
IPAddress ip(192, 168, 1, 1);
//Set Push Button Pin
const int sw1 = 10;
const int sw2 = 11;
int next = 0;
int back = 0;
void setup()
{
pzem.setAddress(ip);
pinMode(sw1, INPUT);
pinMode(sw2, INPUT);
lcd.begin();
}
60
3.6.2. Input
Penjelasan :
Sintaks diatas merupakan program dimana sensor membaca nilai tegangan,
arus dan daya listrik.
void loop()
{
menu:
while (1)
{
float v = pzem.voltage(ip);
if (.......);
{.......}
float i = pzem.current(ip);
if (.......);
{.......}
float p = pzem.power(ip);
if (.......);
{.......}
float e = pzem.energy(ip);
if (.......);
{.......}
Serial.println();
61
3.6.3. Main Program
Penjelasan:
Sintaks diatas adalah program yang digunakan untuk mengolah hasil yang
telah diketahui menjadi satuan nilai, seperti volt dengan simbol (V), ampere dengan
simbol (A), daya dengan lambang (W), dan watt per jam dengan lambang (Wh).
float v = pzem.voltage(ip);
if (v < 0.0)v = 0.0;
{
lcd.setCursor(0, 0); lcd.print("V=");
lcd.setCursor(2, 0); lcd.print(v);
}
float i = pzem.current(ip);
if (i < 0.0)i = 0.0;
{
lcd.setCursor(0, 1); lcd.print("A=");
lcd.setCursor(2, 1); lcd.print(i);
}
float p = pzem.power(ip);
if (p < 0.0)p = 0.0;
{
lcd.setCursor(9, 0); lcd.print("W=");
lcd.setCursor(11, 0); lcd.print(p);
}
float e = pzem.energy(ip);
if (e >= 0.0)e = 0.0;
{
lcd.setCursor(9, 1); lcd.print("Wh=");
lcd.setCursor(12, 1); lcd.print(e);
}
Serial.println();
62
3.6.4. Output
Penjelasan :
Sintaks diatas merupakan program output dari data yang telah diketahui. LCD
akan menampilkan besaran listrik yang terdeteksi dengan satuan volt, ampere dan
watt. Serta menampilkan besarnya kebocoran listrik pada lingkungan rumah tersebut
dan besarnya biaya yang dikeluarkan apabila kebocoran listrik tersebut dibiarkan.
{ lcd.setCursor(0, 0); lcd.print("V=");
lcd.setCursor(2, 0); lcd.print(v); }
{ lcd.setCursor(0, 1); lcd.print("A=");
lcd.setCursor(2, 1); lcd.print(i); }
{ lcd.setCursor(9, 0); lcd.print("W=");
lcd.setCursor(11, 0); lcd.print(p); }
{ lcd.setCursor(9, 1); lcd.print("Wh=");
lcd.setCursor(12, 1); lcd.print(e); }
lcd.setCursor(0,0); lcd.print("Bocor:");
lcd.setCursor(6,0); lcd.print ((p)/1000);
lcd.setCursor(13,0); lcd.print("Kwh");
lcd.setCursor(0, 1); lcd.print("Rugi:");
lcd.setCursor(5, 1); lcd.print("Rp.");
lcd.setCursor(8, 1); lcd.print(r);
63
3.7. Hasil Percobaan
3.7.1. Percobaan Dengan Beban
Percobaan dengan beban bertujuan untuk mengetahui apakah alat Pendeteksi
Kebocoran Listrik Rumah ini bekerja dengan baik atau tidak. Dengan cara
memasang Alat Pendeteksi Kebocoran Listrik Rumah ini pada kabel yang ada pada
stop kontak dan kemudian diberi beban seperti, adaptor, lampu tidur, solder, ataupun
setrika. Percobaan sederhana ini dilakukan di lokasi yang berbeda untuk mengukur
perbedaan kualitas instalasi listrik di setiap lokasi.
Tabel III.1 Hasil Percobaan Dengan Beban
No
Identitas Sasaran Input Hasil Deteksi Biaya
Pengeluaran
(Rp) ID Pelanggan
Gol
Tarif
Batas
Daya Beban V A W (Kwh)
1 522581162739
RT-
1/TR 1300VA Solder 225 0.25 51 0.05 Rp.53.868
2 52580902098
RT-
1/TR 1300VA Solder 224.5 0.23 50 0.05 Rp.52.812
3 14006480645
RT-
1/TR 1300VA Solder 223.8 0.24 50 0.05 Rp.52.812
Sumber : Penulis
3.7.2. Percobaan Tanpa Beban
Percobaan Tanpa Beban dilakukan dengan cara mengukur keseluruhan dari
jaringan instalasi listrik pada sebuah rumah untuk dapat mendeteksi adanya
kebocoran listrik atau tidak pada lingkungan rumah tersebut. Pengukuran ini
dilakukan dengan cara memasangkan alat Pendeteksi Kebocoran Listrik Rumah ini
pada kabel fasa yang terletak di setelah bargainser menggunakan coil yang terhubung
ke sensor arus, dan menancapkan kabel steker yang terhubung ke sensor tegangan ke
stop kontak. Percobaan tanpa beban ini dilakukan di beberapa lokasi berbeda dengan
golongan tarif listrik yaitu RT-1/TR dan Batas Daya 1300VA, dengan biaya per Kwh
yaitu Rp.1467, sesuai dengan Tariff Adjustment dari PT.PLN (Persero) yang tertera
pada lampiran.
64
Tabel III.2 Hasil Percobaan Tanpa Beban
No
Identitas Sasaran Input Hasil Deteksi Hasil Kebocoran
ID Pelanggan
Gol
Tarif
Batas
Daya Beban V A W
Bocor
(Kwh) Rugi (Rp)
1 522581162739
RT-
1/TR 1300VA Tanpa Beban 225 0.01 3 0.003 Rp.3.168
2 52580902098
RT-
1/TR 1300VA Tanpa Beban 224.5 0.00 0.00 0.00 Rp.0
3 14006480645
RT-
1/TR 1300VA Tanpa Beban 224.3 0.00 0.00 0.00 Rp.0
Sumber : Penulis
Pada ID pelanggan 522581162739 ditemukan adanya listrik yang mengalir
mekipun sedang tidak diberikan beban, yang menandakan adanya kebocoran listrik
yang terjadi di lingkungan rumah tersebut.
Untuk menemukan hasil kebocoran dengan satuan Kwh maka rumus yang
digunakan adalah w / 1000
Kemudian untuk menemukan Kerugian dengan satuan rupiah (Rp.) maka
rumus yang digunakan adalah w / 1000 x 24 x 30 x 1467
Maka perhitungan kerugian rupiah yang dialami oleh ID pelanggan
522581162739 selama satu bulan akibat dari adanya kebocoran listrik yaitu : 3 / 1000
x 24 x 30 x 1467 = Rp.3.168.
Keterangan :
w : Watt
1000 : Pembagi ke kilo watt
24 : Waktu selama 24 jam
30 : Waktu selama 30 hari
1467 : Harga lisrik per Kwh golongan RT-1/TR
65
3.7.3. Kesimpulan Percobaan
Dari kedua hasil pengujian diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Rumah dengan ID pelanggan 522581162739 mengalami kenaikan biaya pada
tabel percobaan dengan beban. Hal ini dikarenakan adanya kebocoran listrik
yang terdeteksi pada ID pelanggan 522581162739 yang tertera pada tabel
percoban tanpa beban. Tertulis bahwa pada rumah dengan ID pelanggan
522581162739 terdapat listrik yang mengalir sebesar 0.01 Ampere dan 3 watt
meskipun tidak ada beban yang digunakan. Hal inilah yang menyebabkan
adanya penambahan pada biaya pengeluaran yang lebih tinggi dari biaya yang
seharusnya, seperti yang tertera pada tabel percobaan dengan beban.
2. Rumah dengan ID pelanggan 52580902098 tidak terdeteksi adanya kebocoran
listrik, yang ditandai dengan tidak adanya aliran listrik yang mengalir ketika
tidak ada beban yang diberikan sesuai dengan yang tertulis pada tabel percobaan
tanpa beban dimana listrik yang mengalir sebesar 0.00 Ampere dan 0.00 watt.
Dengan tidak adanya kebocoran listrik maka biaya pengeluaran yang tertulis
pada tabel percobaan tanpa beban lebih rendah dari ID pelanggan 522581162739
yang mengalami kebocoran listrik.
3. Rumah dengan ID pelanggan 14006480645 tidak terdeteksi adanya kebocoran
listrik, yang ditandai dengan tidak adanya aliran listrik yang mengalir ketika
tidak diberikan beban sesuai dengan yang tertulis pada tabel percobaan tanpa
beban dimana listrik yang mengalir sebesar 0.00 Ampere dan 0.00 watt. Dengan
tidak adanya kebocoran listrik maka biaya pengeluaran yang tertulis pada tabel
percobaan tanpa beban setara dengan ID pelanggan 52580902098.