mendeteksi abuse and neglect pada lansia

21
Blok Komunitas 2

Upload: ninin-erniawati

Post on 26-Oct-2015

199 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

blog komunitas 2

TRANSCRIPT

Page 1: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

Blok Komunitas 2

Page 2: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

Perlakuan yang salah terhadap lanjut usia (lansia) atau dalam bahasa asing dikenal sebagai elder mistreatment, abuse of the elderly telah menjadi pusat perhatian dunia  dewasa ini.  Masalah ini pertama sekali mendapat perhatian sebagai masalah medis dan sosial sekitar 30 tahun yang lalu setelah pertama kali dilaporkan di dalam British Medical Journal adanya penganiayaan terhadap seorang nenek. 

Page 3: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

Di Amerika Serikat, diperkirakan sekitar 2 juta  lansia setiap tahun mengalami perlakuan yang salah.  Di Indonesia selain belum diatur dengan baik juga belum ada data yang akurat, karena belum berkembangnya profesi tentang hal ini dan kurangnya kesadaran masyarakat, korban lansia sering terisolasi, dan adanya keengganan dalam melaporkan korban.  

Page 4: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

ABUSE DAN NEGLECTAbuse : suatu tindakan kekerasan yang disengaja seperti kekerasan fisik, mental dan psikologi serta jenis penyiksaan lainnya yang tidak dibenarkan

Neglect : suatu keadaan dimana lansia yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sendiri tidak mendapatkan bantuan dari keluarga maupun caregiver

Page 5: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

Perlakuan Yang SalahMenurut American Medical Association (1987) bahwa perlakuan yang salah terhadap lansia merupakan suatu perbuatan atau penelantaran yang mengakibatkan bahaya atau ancaman bahaya terhadap kesehatan atau kesejahteraan lansia. Biasanya terjadi akibat perbuatan orang yang lebih berdaya terhadap orang yang kurang berdaya . 

Page 6: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

Beberapa jenis perlakuan yang salah pada lansia dapat dilihat di bawah ini:           

Fisik: yaitu  perbuatan menyebabkan rasa sakit, luka, cacat atau penyakit. Misalnya mencubit, menendang, dorong, memerkosa, pengekangan tanpa alasan. Hal ini merupakan perlakuan yang salah yang jarang didapati

Penelantaran: kegagalan pengasuh untuk tidak memenuhi kebutuhan yang diperlukan untuk menjalankan fungsi yang optimal atau menghindari bahaya. Hal ini lebih sering didapati dari perlakuan yang salah secara fisik.                                           

Page 7: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

Misalnya menghentikan perawatan, Dapat berupa penelantaran yang pasif seperti meninggalkan lansia sendirian, diisolasi, dilupakan dan penelantaran aktif: seperti menghentikan kebutuhan seperti  makanan, obat-obatan, pakaian, pergaulan, bantuan mandi, oversedasi.untuk mengontrol tingkah laku.

Page 8: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

Psikologik/ Verbal: perbuatan yang menyebabkan penderitaan mental.  Misalnya Intimidasi, penghinaan, dipanggil namanya, diperlakukan seperti anak-anak,isolasi sosial, diancam, ditakut-takuti. Hal ini sering tidak disadari, walaupun tidak selamanya lebih ringan dari perlakuan yang salah secara fisik.

Keuangan: penyalahgunaan harta lansia untuk kepentingan orang lain. Misalnya menggunakan uang lansia untuk kepentingan orang lain, bahkan dengan akibat tidak memenuhi kebutuhan pokok lansia.

Page 9: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

Pelanggaran hak yaitu  pencabutan hak asasi. Misalnya kebebasan, memiliki harta, bertemu, berbicara, bersuara, berahasia. Kebanyakan korban mengalami lebih dari satu  jenis perlakuan yang salah.

Page 10: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

Ketidakmandirian merupakan faktor yang penting karena membatasi kemampuan korban untuk melawan perlakuan yang salah dan takut melaporkannya sebab akan mendapatkan perawatan yang lebih buruk.

Mereka yang tidak mandiri dapat disebabkan kepikunan yang berat dengan atau tanpa cacat fisik, dan dapat mengalami gangguan perilaku, yang sebahagian besar kebutuhannya tergantung pada pengasuhnya, Wolf dan Pillemer menemukan 64 % dari pelaku mempunyai ketergantungan keuangan pada korban dan 55% mempunyai ketergantungan perumahan pada korban.

Page 11: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

Sebagian besar dari pengasuh utama adalah berusia di atas 50 tahun dan hampir 20 % berusia di atas 70 tahun. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa anak-anak yang sangat sedikit berintegrasi dengan masyarakat (misalnya orang yang tidak mempunyai pekerjaan) dan diberi tanggung jawab untuk merawat lansia sering menjadi pelaku. Pelaku sering mengalami stres yang berasal dari luar tubuh, seperti alkoholisme, perumahan yang tidak memadai, kurangnya bantuan dari anggota keluarga dan lain-lain.      

Page 12: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

• Stress• Lingkungan yang kurang kondusif• Harapan yang besar• Faktor finansial• Kedekatan keluarga• Cara pandang hidup dari pengasuh• Riwayat personal dan mental• Riwayat pemakaian obat – obatan atau

alkohol• Pengetahuan keluarga• Gender/jenis kelamin

Page 13: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

Adanya perlakuan yang salah terhadap lansia sering sulit ditentukan, karena ketidakmampuan lansia untuk memberikan keterangan akibat kepikunan. Kadang-kadang keterangan juga sulit diperoleh dari korban, karena adanya rasa takut terhadap balas dendam dari pelaku, yang dapat berupa kekerasan fisik, ancaman dan meninggalkan korban, takut ditempatkan pada panti rawat. Pada umumnya, korban diwawancarai tanpa kehadiran pengasuhnya.   

Page 14: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

Dalam menentukan adanya perlakuan yang salah pada lansia maka beberapa pertanyaan di bawah ini perlu diajukan, yaitu:* Siapa yang menjadi korban * Siapa pelakunya*  Dimana terjadi* Bagaimana pola dari perlakuan yang salah* Jenis perlakuan yang salah : fisik, penelantaran, psikologik, keuangan, *  Apakah disengaja atau tidak ?

Page 15: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

• Memperlihatkan rasa takut yang berlebihan terhadap caregiver

• Malnutrisi• Ada tanda memar di rahang, bokong atau

lengan atas, ada bekas luka bakar atau luka tekan

• Lansia tampak seperti tidak terawat• Ditemukan bekas luka memar dengan tingkat

kesembuhan yang berbeda• Kurang perhatian pada

kesehatan/pengobatan• Lansia mengatakan tidak diperhatikan• Selalu keluar masuk rumah sakit dengan

keluhan yang tidak jelas

Page 16: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

Berdasarkan ditemukannya sebahagian gejala dan tanda pada korban dapat menunjukkan dugaan adanya perlakuan yang salah, yakni

Perlakuan yang salah secara fisik: adanya memar, luka bakar, bilur-bilur, luka robek, luka tusuk, fraktur dan dislokasi,  bekas rambut yang ditarik, penyakit atau infeksi kelamin yang sulit dijelaskan, tanda kekerasan fisik atau pemaksaan melawan keinginan korban seperti adanya bilur-bilur bekas tali, hilangnya kaca mata, alat bantu dengar, gigi palsu, dan kemunduran kondisi kesehatan yang tidak bisa dijelaskan.

Penelantaran fisik : adanya gejala dan tanda kesalahan pengobatan, malnutrisi dan atau dehidrasi.

Page 17: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

Perlakuan yang salah secara psikologik: kurang tidur, tidur yang berlebihan, kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak lazim, perubahan selera makan, sering menangis, paranoia yang tidak dapat dijelaskan, kepercayaan diri yang  kurang, ketakutan yang berlebihan, kebingungan, menarik diri dari pergaulan masyarakat

Perlakuan yang salah secara keuangan: perubahan yang mendadak atau tidak dapat dijelaskan dalam hal ketidakmampuan membayar rekening, penarikan seluruh uang dari tabungan atau deposito, ketidaksesuaian antara harta kekayaan dan kondisi kehidupan korban.

Page 18: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

Pemeriksaan laboratorium dan foto perlu dilakukan untuk memastikan setiap  adanya kecurigaan akan perlakuan yang salah pada wawancara dan pemeriksaan fisik korban.

Adanya dehidrasi dan malnutrisi dapat ditentukan dari pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan darah lengkap, nitrogen urea darah, kreatinin, kadar protein total dan  albumin, sedangkan pemeriksaan foto untuk menentukan adanya fraktur (patah tulang) yang lama dan baru terjadi.

Page 19: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

Primer : pendekatan kepada komunitas/lingkungan pemberian support pada lansia, memperkuat koping individu dan keluarga, pola sehat lingkungan, melihat tanda – tanda resiko tinggi

Sekunder : diskusi, komunikasi yang efektif dengan keluarga

Tersier : tidak mentoleransi kekerasan, menghargai dan perduli pada anggota keluarga memprioritaskan kepada keamanan, tulus secara utuh dan pendayagunaan

Page 20: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

1. Bina hubungan saling percaya2. Observasi adanya tanda – tanda memar, luka

bakar atau injury lainnya yang tidak jelas3. Catat jenis luka4. Identifikasi alternatif support sistem lansia5. Observasi keharmonisan hubungan antar anggota

keluarga6. Catat adanya malnutrisi, perawatan tidak adekuat7. Laporkan pada dokter atau yayasan sosial jika

diperlukan8. Meningkatkan hubungan saling percaya dengan

lansia9. Bicara dengan korban dan pelaku secara terpisah10.Amati kemampuan pelaku untuk bertindak

Page 21: mendeteksi abuse and neglect pada lansia

11. Pindahkan klien ke tempat yang aman dan terkontrol

12. Kaji lebih dalam tentang cara – cara lansia untuk bisa lebih mandiri

13. Kaji adanya status mental pada lansia agar tidak ada kesalahan tuduhan

14. Akui kemampuan positif dari caregiver15. Kaji tingkat stress caregiver16. Kaji penggunaan alkohol terhadap

penanganan stress17. Dukung ekspresi perasaan khususnya marah

dan permusuhan18. Gali tehnik penurunan tingkat stress19. Sarankan untuk mengatur situasi yang dapat

meningkatkan stress