bab i ok perancangan struktur perencanaan jalan kelas ii a pada daerah datar

8
BAB I PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perancangan Struktur Sekolah Tinggi Teknik PLN merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi dengan lulusan yang diharapkan dapat memiliki keahlian dan keterampilan yang saat ini sangat dibutuhkan, sehingga keberadaannya dapat mendukung kualitas sumber daya manusia dalam menunjang pembangunan yang berkompeten. Salah satu program pendidikan di Sekolah Tinggi Teknik PLN adalah program S1 (Strata Satu) Teknik Sipil dengan pendidikan efektif adalah selama 8 (delapan) semester. Untuk lebih menambah keahlian dan keterampilan pada mahasiswa Teknik Sipil, maka pada kurikulum perkuliahan Jurusan Teknik Sipil diadakan mata kuliah wajib Perancangan Struktur dimana mata kuliah ini bernilai 2 SKS. PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 1

Upload: ticha-puri

Post on 11-Jan-2016

2 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PERANCANGAN STRUKTURPERENCANAAN JALAN KELAS II APADA DAERAH DATAR

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I OK PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR

BAB IPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Perancangan Struktur

Sekolah Tinggi Teknik PLN merupakan salah satu lembaga

pendidikan tinggi dengan lulusan yang diharapkan dapat memiliki keahlian

dan keterampilan yang saat ini sangat dibutuhkan, sehingga keberadaannya

dapat mendukung kualitas sumber daya manusia dalam menunjang

pembangunan yang berkompeten.

Salah satu program pendidikan di Sekolah Tinggi Teknik PLN adalah

program S1 (Strata Satu) Teknik Sipil dengan pendidikan efektif adalah

selama 8 (delapan) semester. Untuk lebih menambah keahlian dan

keterampilan pada mahasiswa Teknik Sipil, maka pada kurikulum

perkuliahan Jurusan Teknik Sipil diadakan mata kuliah wajib Perancangan

Struktur dimana mata kuliah ini bernilai 2 SKS.

Perancangan Strukturini memiliki judul Perencanaan Jalan Kelas II A

pada Datar. Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu

lintas dari suatu tempat ke tempat yang lain. Arti Lintasan disini dapat

diartikan sebagai tanah yang diperkeras atau jalan tanah tanpa perkerasan,

sedangkan lalu lintas adalah semua benda dan makhluk hidup yang

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 1

Page 2: BAB I OK PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR

BAB IPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

melewati jalan tersebut baik kendaraan bermotor, tidak bermotor, manusia,

ataupun hewan.

Dalam merencanakan Jalan Kelas II A pada Datar ada beberapa

perencanaan yang harus dilakukan diantaranya adalah perencanaan

geometrik jalan dan perkerasan jalan.

Perencanaan geometrik jalan merupakan sebagian dari perencanaan

jalan yang diarahkan khususnya pada perencanaan bentuk fisik, yang pada

akhirnya dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan yang dapat

mengoptimumkan pelayanan khususnya pada arus lalu lintas, dan

merupakan akses untuk kepentingan pengguna jalan.

Perencanaan perkerasan jalan adalah suatu perencanaan berbentuk

fisik yang memiliki fungsi yang sangat penting, karena merupakan suatu

perkuatan jalan untuk melintasnya kendaraan-kendaraan. Perencanaan

geometrik jalan dan tebal perkerasan jalan merupakan lingkup yang berbeda

walaupun dalam dimensi yang sama, artinya perkerasan jalan disini

merupakan bagian dari perencanaan jalan yang seutuhnya.

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 2

Page 3: BAB I OK PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR

BAB IPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

I.2 Pokok – pokok bahasan perencanaan geometrik jalan

Didalam perencanaan geometrik jalan ini akan dibahas mengenai:

- Alinyemen vertikal

- Alinyemen horizontal

- Cara menentukan trase jalan dari A ke B berdasarkan peta lokasi

- Stationing untuk setiap 100 meter

- Potongan melintang penampang jalan pada situasi lurus, tikungan dan

jembatan dengan ketentuan skala 1 : 100

- Perhitungan perkerasan jalan

- Perhitungan timbunan

- Perhitungan galian

Adapun dalam merencanakan perencanaan suatu geometrik jalan ada

beberapa ketentuan atau syarat yang harus dipenuhi, antara lain:

- Tidak boleh melintasi sawah

- Tidak boleh memotong hutan lindung

- Tidak boleh melintasi rawa–rawa karena tanah sangat lunak

- Harus dibangun jembatan bila melintasi sungai

- Harus dapat menghindari rintangan – rintangan lainnya

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 3

Page 4: BAB I OK PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR

BAB IPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

I.3 Tujuan perencanaan geometrik jalan

1. Membuat gambar situasi dilengkapi dengan rencana trase jalan

2. Agar pada saat membuat tikungan disesuaikan dengan ketentuan

rencana sesuai kelas jalan

3. Agar dapat menghitung galian dan timbunan jalan

4. Agar dapat membuat jembatan bila jalan melintasi sungai

I.4 Tujuan perencanaan perkerasan jalan

1. Agar dapat merencanakan konstruksi perkerasan lapisan jalan

2. Agar dapat menentukan jenis tebal pekerasan jalan yang akan dibuat

3. Agar bisa menghitung/ menentukan tebal masing-masing lapisan

I.5 Lingkup Bahasan

Dalam penulisan ini perencanaan yang menyangkut hal pembuatan

jalan akan disajikan sedemikian rupa sehingga memperoleh jalan sesuai

dengan fungsi dan kelas jalan. Hal yang akan disajikan dalam penulisan ini

adalah:

I.5.1 Perencanaan Geometrik Jalan

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 4

Page 5: BAB I OK PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR

BAB IPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

a. Alinyemen Horizontal

Alinyemen (Garis Tujuan) horizontal merupakan trase jalan yang terdiri dari:

- Garis lurus (Tangent), merupakan jalan bagian lurus.

- Lengkungan horizontal yang disebut tikungan yaitu :

- Full – Circle

- Spiral – Circle – Spiral

- Spiral – Spiral

- Pelebaran perkerasan pada tikungan.

- Kebebasan samping pada tikungan

b. Alinyemen Vertikal

Alinyemen Vertikal adalah bidang tegak yang melalui sumbu jalan

atau proyeksi tegak lurus bidang gambar. Profil ini menggambarkan tinggi

rendahnya jalan terhadap muka tanah asli.

I.5.2 Perencanaan Tebal Perkerasan jalan

Penulisan ini membahas tentang perencanaan jalan baru yang

menghubungkan dua daerah. Untuk menentukan tebal perkerasan yang

direncanakan sesuai dengan Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan

Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisis Komponen Dinas Pekerjaan

Umum Bina Marga. Satuan perkerasan yang dipakai adalah sebagai berikut:

1. Lapis Permukaan (Surface Course) : Laston MS 590

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 5

Page 6: BAB I OK PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR

BAB IPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

2. Lapis Pondasi Atas (Base Course) : Batu Pecah Kelas B CBR 80%

3. Lapis Pondasi Bawah (Sub Base Course) : Sirtu Kelas B CBR 50 %

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 6