bab i pendahuluan 1.1. latar belakang...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pembangunan Nasional di era reformasi dan dampak persaingan globalisasi
mendorong percepatan perubahan perbaikan kinerja aparatur pemerintah. Aparatur
pemerintah dituntut bekerja lebih profesional, bermoral, bersih dan beretika dalam
menunjang kelancaran tugas pemerintahan dan pembangunan. Kabupaten adalah
pembagian wilayah administratif di Indonesia setelah provinsi, yang dipimpin oleh
seorang bupati. Kabupaten berperan penting dalam kegiatan pemerintahan karena
kabupaten mempunyai kewenangan dalam rangka memenuhi tuntutan, keinginan dan
kebutuhan masyarakat, terlebih lagi penyelenggaraan pemerintah banyak berkaitan
langsung dengan pemberian pelayanan publik.
Undang-undang Nomor 12 tahun 2008, tentang: “Perubahan
kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, dimana penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah yang efektif dengan memperhatikan
prinsip demokrasi, persamaan, keadilan dan kepastian hukum
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia”. 1)
Kabupaten memiliki kesempatan untuk mengatur sendiri pembentukan,
kedudukan, kewenangan serta tugas pokok dan fungsi kecamatan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat di daerah dan kemampuan daerah sehingga dapat berbeda
antara daerah kabupaten yang satu dengan yang lainnya. Kabupaten telah melakukan
berbagai usaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam rangka meningkatkan
1)Eni Suharti, Amandemen Undang-Undang Pemerintah Daerah 2008, Sinar Grafika Offset,
Jakarta, 2008, hal.1.
2
pelayanan dan pembangunan. Banyaknya tanggung jawab yang harus dikerjakan oleh
kabupaten dan luasnya wilayah menyebabkan sulitnya menjangkau masyarakat di
pedesaan maka untuk membantu pekerjaan dan untuk lebih mendekatkan
pemerintahan dengan masyarkat maka dibentuklah kecamatan.
Kecamatan merupakan salah satu bagian pemerintah daerah yang
berhubungan langsung dengan warga. Posisi kecamatan menjadi sangat penting
mengingat banyak pihak berharap kecamatan mampu berperan sebagai pusat
pelayanan, baik pelayanan administrasi maupun pelayanan kepada pemerintah
desa/kelurahan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2008 tentang
kecamatan, pasal 14 ayat 1 dan 2 menetapkan yang dimaksud dengan kecamatan
adalah :
1. “Perangkat daerah yang kabupaten/kota sebagai pelaksana
teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu
dan dipimpin oleh camat”.
2. “Wilayah kerja Camat yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada bupati/walikota melalui sekretaris
daerah”.2)
Kecamatan perlu didukung mulai dari teknologi, modal dan sumber daya
manusia. Ketiganya mempunyai arti yang sangat penting, khususnya sumber daya
manusia atau pegawai. Di era yang semakin maju, untuk mencapai tujuan dan
harapan dari masyarakat setiap kecamatan atau pemerintahan daerah harus memiliki
2)Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, pasal 14, ayat 1 dan 2.
3
pegawai yang berkualitas.
Pegawai pemerintahan daerah adalah perangkat berharga yang dimiliki
Kecamatan Tuntang yang memegang peranan dalam keberhasilan Kecamatan
Tuntang dalam menjalankan setiap tugas-tugas pemerintahan. Kewenangan yang
berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi akan mendorong terciptanya kualitas kinerja
pemerintah daerah. Hal ini mendukung terbentuknya kinerja pegawai yang efisien,
efektif, dan responsif sehingga tercipta tata pemerintahan yang baik yang dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat sebagai pihak yang menerima pelayanan
publik.
Pemerintah menetapkan program manajemen kepegawaian berbasis kinerja,
dalam usaha meningkatkan kinerja aparaturnya. Salah satu peraturan yang
dikeluarkan pemerintah untuk tujuan tersebut adalah Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman
Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Yang
dimaksud dengan kinerja pemerintah adalah :
“Gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran tujuan
instansi pemerintah sebagai penjabran dari visi, misi dan
rencana strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan
tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-
kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang
ditetapkan”.4)
Pegawai yang terbatas jumlahnya bisa menjadi penghambat dalam kinerja
pemerintahan daerah. Hal ini otomatis menyebabkan banyaknya keluhan dari masya-
4)Pormodi Simbolon: http://pormadi.wordpress.com/2008/06/16/upaya-meningkatkan-
kinerja-pns/, diunggah pada hari Senin tanggal 23 Juni 2014.
4
rakat. Karena itulah dengan dibuatnya suatu sistem yang baik dengan prosedur kerja
yang jelas, diharapkan kinerja pegawai dapat berjalan secara optimal sehingga
pelayanan publik dapat berjalan dengan lancar dan baik. Salah satu upaya perbaikan
pelayanan publik di kecamatan dilakukan melalui penerapan pelayanan administrasi
terpadu kecamatan. Pelayanan administrasi terpadu kecamatan atau yang disingkat
dengan PATEN merupakan sistem yang telah memindahkan pelayanan administrasi
kependu dukan dan perizinan usaha dari semula bertumpu pada kepala seksi, menjadi
pada loket atau meja khusus pelayanan yang lebih transparan.
“Kabupaten Semarang adalah sebuah Kabupaten di Provinsi
Jawa Tengah dengan Ibukotanya adalah Ungaran. Kabupaten
Semarang terdiri dari 19 Kecamatan dan 208 Desa serta 27
Kelurahan. Kecamatan Tuntang merupakan salah satu bagian
dari 19 kecamatan tersebut. Penduduk Kecamatan Tuntang
sampai dengan akhir tahun 2013 sebanyak 63.765 jiwa
dengan jumlah kepala keluarga 21.515 KK dengan wilayah
56,24 Km2 maka kepadatan penduduk per kilometer persegi
1.134 jiwa”.5)
Secara umum visi kantor harus sesuai dengan tujuan tetapi juga harus
disesuaikan dengan kebutuhan dalam melayani masyarakat. Begitu pula dengan
Kantor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang memiliki motto layanan
“Kami menjalankan tugas pelayanan tuntas anda pasti puas” dan Visi “Terwujudnya
Pelayanan Prima dengan dukungan sumber daya manusia yang handal”. Berdasarkan
visi tersebut maka misi dari Kantor Kecamatan Tuntang adalah :
“
1. Peningkatan kerja aparatur pemerintahan kecamatan.
2. Meningkatkan Kualitas sistem pelayanan kepada masyarakat. 5)
Badan Pusat Statistik, Profil Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2014, hal.3 dan
hal 25.
5
3. Melaksanakan pencapaian dan penegakan peraturan
perundang-undangan.
4. Melaksanakan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di
tingkat kecamatan.
5. Mengoptimalkan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan.
6. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.”
Kecamatan Tuntang terdapat beberapa pegawai yang bertugas dan masing-
masing pegawai memiliki tugas masing-masing sesuai dengan tugas pokok,
fungsi,dan rincian tugas kecamatan dan kelurahan di kabupaten Semarang. Pegawai
yang bertugas di Kantor Kecamatan Tuntang adalah :
1. Camat yang bertugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang
dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.
2. Sekretaris kecamatan yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat di
bidang penyusunan perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan,
administrasi umum dan administrasi kepegawaian.
3. Seksi tata pemerintahan yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat di
bidang tata pemerintahan.
4. Seksi pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan desa yang bertugas
melaksanakan sebagian tugas Camat di bidang pembangunan, pemberdayaan
masyarakat, dan desa.
5. Seksi kesejahteraan rakyat yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat
di bidang kesejahteraan rakyat.
6. Seksi ketenteraman dan ketertiban umum yang bertugas melaksanakan
sebagian tugas Camat di bidang ketenteraman dan ketertiban umum.
6
Jika memperhatikan tugas-tugas tersebut, maka secara umum Kantor Kecamatan
Tuntang berkewajiban melakukan pemberdayaan (empowerment) yaitu upaya untuk
meningkatkan peranan dan wewenang serta tanggung jawab individu (follower)
dalam organisasi. Kinerja merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang menurut
ukuran profesionalisme dalam pekerjaannya yang diaplikasikan dalam perilaku kerja,
kecerdasan emosi dan kemampuan sesuai dengan peranan, kegiatan dan tugas
berdasarkan persyaratan jabatan yang telah ditentukan.
Tujuan kinerja, menurut Syafarudin Alwi secara teoritis tujuan kinerja
dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development, yaitu:
“Yang bersifat evaluation harus menyelesaikan : Hasil penilaian
digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi, staffing
decision, dasar mengevaluasi sistem seleksi. Sedangkan yang
bersifat development penilai harus menyelesaikan : Prestasi riil
yang dicapai individu, Kelemahan- kelemahan individu yang
menghambat kinerja, Prestasi- pestasi yang dikembangkan”.6)
Manfaat dari kinerja bagi organisasi adalah :
“Penyesuaian-penyesuaian kompensasi, Perbaikan kinerja,
kebutuhan latihan dan pengembangan, pengambilan keputusan
dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan,
pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja, untuk
kepentingan penelitian pegawai, membantu diagnosis terhadap
kesalahan desain pegawai”.7)
Berdasarkan hal tersebut seharusnya setiap pegawai harus mempunyai etos kerja.
Etos kerja adalah landasan untuk meningkatkan prestasi kerja/setiap kerja pegawai.
Jika landasan itu membudaya di setiap pegawai, maka setiap pegawai akan mempu-
6)Wikipedia: www.wikipedia.org/wiki/kinerja,2014.
7)Wikipedia: www.wikipedia.org/wiki/kinerja,2014.
7
nyai suatu sikap kerja yang berorientasi pada hasil suatu keyakinan bahwa hasilnya
harus meningkat agar tercapai seperti yang direncanakan. Aparatur Negara/pegawai
sebagai sumber daya manusia yang dominan diharapkan akan membawa hasil kerja
yang optimal.
Budaya kerja adalah tehnik manajemen yang berupaya untuk meningkatkan
produktifitas kerja yang berarti meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Agar
budaya kerja yang ada dalam diri manusia dapat dimanfaatkan secara maksimal,
maka perlu dikelola dengan mempergunakan tehnik-tehnik manajemen kinerja yang
benar. Untuk mengetahui apakah pegawai yang ada di Kecamatan memiliki kualitas
yang tinggi dan dapat bekerja dengan baik perlu diadakan penilaian terhadap
kinerja/prestasi kerja pegawai. Dengan adanya penilaian tehadap kinerja pegawai
maka dapat diketahui sejauh mana para pegawai dapat melaksanakan tugasnya secara
keseluruhan. Penilaian meliputi berbagai hal, seperti: prestasi kerja, tanggung jawab,
ketaatan, kejujuran, kerjasama dan hal-hal khusus sesuai dengan bidang pekerjaan
yang dijabatinya.
1.2. Fokus Penelitian
Di sebagian besar organisasi, kinerja para pegawai merupakan faktor utama
yang menentukan keberhasilan organisasi. Selain karyawan dalam organisasi dapat
menjadi keunggulan bersaing, mereka yang menjadi aset atau penghambat. Kinerja
individu dan motivasi pergawai merupakan faktor utama bagi suatu kantor untuk
memaksimalkan efektivitas sumber daya manusia.
8
Kantor Kecamatan Tuntang sebagai salah satu tempat pelayanan selalu
dituntut untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, bangsa dan negara
yang mencerminkan lewat kinerja perangkat daerah dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pelayanan masyarakat
dapat dikategorikan efektif apabila masyarakat mendapatkan kemudahan pelayanan
dengan prosedur yang singkat, biaya murah, cepat, tepat dan memuaskan. Hal itu
merupakan tujuan yang harus dicapai dalam rangka perkembangan dan kemajuan
Kecamatan Tuntang, khususnya dalam menjalankan kinerja yang selalu menuntut
profesionalisme kinerja pegawai. Untuk mengetahui apakah pegawai yang ada di
Kecamatan memiliki kualitas yang tinggi dan dapat bekerja dengan baik perlu
diadakan penilaian terhadap kinerja/prestasi kerja pegawai.
Penilaian kinerja di Kecamatan Tuntang menggunaan Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). Menurut dokumen yang ada di Kecamatan Tuntang,
unsur-unsur yang dinilai meliputi delapan unsur yaitu (Kesetiaan, Prsetasi Kerja,
Tanggung jawab, Ketaatan, Kejujuran, Kerjasama, Prakarsa, Kepemimpinan) dan
semuanya tercakup dalam ruang lingkup penilaian kinerja yang telah disepakati
sebagai berikut:
1. “ Kesetiaan adalah tekad dan kesanggupan mentaati, melaksanakan
dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh
kesadaran dan tanggung jawab. Tekad dan kesanggupan
tersebut harus dibuktikan dalam sikap dan tingkah laku
sehari hari dalam perbuatan saat melaksanakan tugas. 2. Prestasi kerja
adalah suatu hasil kerja yang secara nyata dapat dicapai
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang
9
dibebankan kepadanya. Prestasi kerja tersebut akan di
pengaruhi oleh kecakapan, ketrampilan, dan kesungguhan
kerja pegawai yang bersangkutan.
3. Tanggung jawab
adalah kesanggupan seorang pegawai untuk
menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya
dengan sebaik mungkin dan tepat pada waktunya serta
berani menanggung resiko atas keputusan atau tindakan
yang dilakukannya.
4. Ketaatan
adalah kesanggupan seorang pegawai untuk mentaati
segala peraturan perundang-undangan dan peraturan
kedinasan yang berlaku, mentaati perintah kedinasan yang
diberukan oleh atasan yang berwenang serta kesanggupan
untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan.
5. Kejujuran
adalah ketulusan hati seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak menyalah
gunakan wewenang yang diberikan kepadanya.
6. Kerja sama
adalah kemampuan seorang pegawai untuk bekerja
bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan
sesuatu tugas yang telah ditentukan, sehingga mencapai
daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.
7. Prakarsa
adalah kemampuan seorang pegawai untuk mengambil
keputusan, langkah langkah atau melakukan suatu
tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas
pokok tanpa menunggu perintah dari atasan.
8. Kepemimpinan
adalah kemampuan seorang pegawai untuk menyakinkan
orang lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal
untuk melaksanakan tugasnya. Penilaian unsur
kepemimpinan hanya dikenakan bagi PNS yang
berpangkat Pengatur Muda golongan II/A ke atas yang
memangku suatu jabatan”.8)
8)
B. Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia , Salemba Empat, Jakarta, 2009,
hal.141-142.
10
Kenyataannya di Kecamatan Tuntang dengan daftar penilaian kinerja yang
sudah disepakati oleh pegawai masih saja satu pegawai mengerjakan beberapa
pekerjaan seperti tugas yang seharusnya dikerjakan oleh Sekretaris Camat karena
banyaknya tugas yang harus dikerjakan Sekretaris Camat maka tugas dilimpahkan ke
Seksi Pemerintahan. Padahal semakin lama tugas dan pekerjaan akan semakin
bertambah sehingga pembagian tugas perlu diperhatikan. Beberapa pegawai tidak
terampil dalam mengoperasikan alat kantor yaitu komputer, dalam penyelesaian
pembuatan surat-surat atau laporan sehingga surat-surat atau laporan-laporan tersebut
sering terlambat dalam penyelesaiinya, namun ada beberapa pegawai yang lain
mampu mengoperasikan komputer. Pada saat jam kerja ada diantara pegawai yang
melakukan kegiatan santai, seperti ngobrol dengan teman sekerja dan membaca koran
terutama apabila Camat sedang tidak berada di Kecamatan. Pada saat banyak warga
masyarakat yang akan mengajukan permohonan di pagi hari justru loket masih
terlihat kosong karena ada diantara pegawai yang seharusnya bertugas di pelayanan
yang belum hadir. Banyak pegawai yang tidak melakukan apel pagi dengan berbagai
alasan seperti domisili pegawai yang jauh dari tempat kerja, ada pekerjaan rumah
yang harus diselesaikan dulu, dan usia pegawai yang sudah tua.
Pada saat melakukan pemberian penilaian seharusnya pihak penilai melihat
kinerja pihak yang dinilai selama dalam periode tersebut dengan berpatokan pada
Daftar Penilaian Kinerja yang sudah disepakati, tetapi kenyataannya pihak penilai
memberikan nilai dirasa terlalu longgar, pegawai yang seharusnya dinilai kurang,
karena penilai merasa kasihan dan eratnya sifat kekeluargaan yang ditanamkan di
11
Kantor Kecamatan Tuntang, maka pegawai yanrg dinilai tersebut dimasukkan ke
dalam kategori sedang selain itu terkadang kedekatan hubungan antara penilai dengan
pegawai juga mengakibatkan mudahnya seorang penilai untuk menilai kinerja
pegawai.
“Seharusnya dalam penilaian kinerja pegawai yang
dilakukan setiap tahun harus memperhatikan unsur-unsur
dari penilaian pelaksanaan pekerjaan seorang pegawai
diantaranya tentang kesetiaan, prestasi kerja, tanggung
jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa,
kepemimpinan”.9)
Tugas pokok, fungsi dan rincian tugas selalu menjadi tolak ukur kinerja
pemerintah daerah. Kecamatan Tuntang saat ini masih mengadakan pembinaan
pegawai berkaitan dengan kewenangan yang telah diberikan oleh Kabupaten untuk
memperbaiki kinerja pegawai.
Melihat hal tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana
pelaksanaan penilaian kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Tuntang?”
1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan “Untuk
mendeskripsikan pelaksanaan penilaian kinerja pegawai di Kantor Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang.”
10)Wirawan, Ibid, 2009, hal.141.
12
1.4.Signifikansi Penelitian
1.4.1.Sigifikansi Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan mendukung pendapat dari John
Soeprihanto “Penilaian pelaksanaan pekerjaan merupakan suatu pedoman dalam
bidang personalia yang diharapkan dapat menunjukkan prestasi kerja para
karyawan secara rutin dan terartur sehingga sangat bermanfaat bagi pengembangan
karier karyawan yang dinilai maupun perusahaan secara keseluruhan”.11)
1.4.2.Signifikansi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi:
1. Kantor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang sebagai kantor pelayanan
terhadap masyarakat.
2. Sebagai bahan masukan bagi segenap jajaran Kantor Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang untuk meningkatkan kinerja pegawai.
11)Drs. John Soeprihanto, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, Anggota IKAPI,
Yogyakarta, 2009, hal 7.