bab i pendahuluan 1.1.latar belakang penelitianrepository.unpas.ac.id/36885/4/bab i advan.pdf ·...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi komunikasi semakin berkembang pesat, apalagi
diikuti dengan perkembangan telepon seluler yang semakin marak akhir-akhir ini.
Gaya hidup masyarakat semakin berkembang seiring dengan perkembangan
zaman, kebanyakan masyarakat telah menggunakan teknologi terbaru untuk
melakukan komunikasi yaitu dengan penggunaan smartphone. Smartphone
memungkinkan masyarakat melakukan komunikasi melalui saluran telepon dan
melakukan kegiatan – kegiatan sosial lainnya. Teknologi yang diterapkan pun
mampu mempermudah berbagai kegiatan masyarakat dan membantu untuk
mengakses berbagai hal seperti sosial media, akses internet, telepon, mengambil
foto dan fitur – fitur canggih lainnya.
Pemerintah menetapkan Undang – undang No.11 tahun 2008 tentang Internet
& Transaksi Elektronik (ITE). Undang-undang ini, yang telah disahkan dan
diundangkan pada tanggal 21 April 2008, walaupun sampai dengan hari ini belum
ada sebuah PP yang mengatur mengenai teknis pelaksanaannya, namun
diharapkan dapat menjadi sebuah undang-undang cyber atau cyberlaw guna
menjerat pelaku-pelaku cybercrime yang tidak bertanggungjawab, menjadi sebuah
payung hukum bagi masyarakat pengguna teknologi informasi guna mencapai
sebuah kepastian hukum. Smartphone dapat dikategorikan sebagai mini-komputer
yang memiliki banyak fungsi dan kegunaannya.
Banyak peneliti yang telah mengidentifikasi tentang penggunaan teknologi
salah satunya penggunaan smartphone. Saat ini smartphone tidak lagi dianggap
sebagai barang mewah, tetapi sudah menjadi kebutuhan dasar, dapat dilihat pada
gambar berikut mengenai pengguna smartphone diindonesia :
Sumber: Dababoks.katadata.co.id
Gambar 1. 1
Jumlah Pengguna Smartphone di Indonesia
Berdasarkan data diatas bahwa pengguna smartphone dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Pada tahun 2016 pengguna
smartphone di Indonesia mencapai 69.4 juta dibandingkan dengan tahun
sebelumnya 2015 yaitu 52,2 juta dan hal tersebut diprediksi akan terus mengalami
peningkatan pada tahun-tahun yang akan datang. Menurut data Emarketer, seiring
dengan meningkatnya gaya hidup masyarakat modern, indonesia kini telah
menduduki peringkat kelima sebagai pengguna smartphone terbanyak didunia
(http://databoks.katadata.co.id)
Masyarakat kita sangat haus akan browsing, chatting, bermain game, memutar
video dan juga untuk bekerja serta belajar dengan menggunakan Smartphone.
Internet juga sudah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap individu karena dengan
adanya internet manusia memiliki banyak informasi. Internet juga bermanfaat
untuk berbisnis, politik, ekonomi, dan bersosialisasi. Melalui internet banyak
sarana yang menyediakan berbagai informasi, misalnya e-mail, e-learning, e-
business, e-book, e-library, dan masih banyak lagi (kompasiana.com).
Munculnya perilaku masyarakat tersebut membuat permintaan akan
smartphone pun meningkat pesat. Meningkatnya permintaan dan kebutuhan
masyarakat terhadap smartphone menarik minat perusahaan-perusahaan di
Indonesia maupun perusahaan-perusahaan asing untuk berlomba memenuhi
permintaan konsumen, karena tentunya banyak perusahaan yang tidak ingin
melewatkan kesempatan emas untuk mengambil keuntungan yang bisa dibilang
tidak sedikit (koran-jakarta.com).
Setiap perusahaan akan bersaing secara kompetitif dalam hal menciptakan dan
menawarkan berbagai jenis produk baru dengan inovasi yang berbeda. Produsen
smartphone ini tentunya memiliki keunggulan masing- masing dan semuanya
bersaing dalam merebutkan pasar konsumen melalui berbagai macam terobosan
dan inovasi. Inovasi ini terlihat pula pada proses pemasaran, yaitu dalam hal
pengembangan produk .
Indonesia merupakan salah satu calon pasar terbesar untuk penjualan
smartphone, karena tingkat permintaan untuk kategori smartphone sangatlah
tinggi. Terdapat beberapa merek smartphone yang bersaing dalam bisnis ini di
Indonesia antara lain: Samsung, Apple, Huawei, Xiaomi, Lenovo dan masih
banyak lagi. Keadaan seperti ini menyebabkan persaingan yang ketat diantara
para kompetitor pada usaha di bidang telekomunikasi. (solopos.com)
Pemilik perusahaan terus-menerus melakukan inovasi terhadap produk mereka,
tidak ingin produknya dinilai ketinggalan zaman. Maka mereka selalu mencari
tahu apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen agar produknya dapat
terus-menerus berjaya di pasaran.
Persaingan ini, ada perusahaan penyediaan produk smartphone yang terus
mengalami peningkatan penjualan setiap tahunya. Namun ada pula perusahaan
yang terus mengalami penurunan penjualan setiap tahunya. Seperti Contohnya
Advan. Kita tentu mengenal merek handphone tersebut. Namun seperti yang kita
ketahui, saat ini handphone Advan terus mengalami penurunan.
Advan hadir sebagai wujud kebangkitan brand lokal yang siap bersaing dengan
para pemain asing. Banyaknya brand asing yang menawarkan kecanggihan
teknologi mereka dengan harga yang mahal, Advan membuat gebrakan,
menawarkan berbagai produk smartphone yang menggunakan berbagai teknologi
terkini dengan harga yang sangat terjangkau, untuk dimiliki siapa saja smartphone
dalam negeri sendiri tidaklah kalah hebat dibanding dengan smartphone luar
negeri karena Advan telah menggunkan alat dari jerman untuk meningkatkan
kualitas dari produknya, hal ini didukung juga dengan seringnya Advan menjadi
sponsor iklan acara musik, bakat, olahraga dan lain-lain, sehingga hal ini
menjadikan masyarakat bisa mengetaui bahwa produk dalam negeri dapat diakui
kualitasnya. (www.advandigital.com/catalog/).
Berdasarkan kabar dari Top Brand Index Smartphone di Indonesia pada tahun
2017 tentang data pangsa pasar smartphone di Indonesia smartphone merek advan
masuk dalam top penjualan smartphone terbaik tetapi Advan masuk dalam urutan
terakhir. Fenomena ini semakin mempersulit posisi Advan dikalangan ponsel-
ponsel smartphone terlaris, dan ada kemungkinan akan tergeser dari posisi
handphone terlaris.
Berikut disajikan merek smartphone terbaik di Indonesia pada tahun 2017
versi TopBrand Award yang termasuk dalam Top Brand Index.:
Tabel 1. 1
Top Brand Index Smartphone 2017
Sumber: http://topbrand-award.com
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa merek Samsung masih
menduduki posisi pertama dengan top brand indeks sebesar 54.4 %, dan Advan
diurutan terakhir dengan top brand indeks sebesar 2.0% dan tidak termasuk
kategori Top brand. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Advan bukan termasuk
merek Smartphone yang masuk ke dalam kategori TOP, karena untuk masuk ke
dalam kategori TOP suatu merek minimal harus memiliki TBI sebesar 10%.
Survei Top Brand Indeks menggunakan tiga kriteria yang terdiri dari top of
market share, top of mind share, top of commitment share. Hasil Top Brand
Merek TBI TOP
Samsung 54,4 % TOP
Iphone 11,0 % TOP
Oppo 9,0 %
Asus 8,0 %
Xiaomi 7,6 %
Lenovo 5,0 %
LG 3,0 %
Advan 2,0 %
Indeks dapat dijadikan rujukan apakah suatu produk yang beredar di pasar
memiliki reputasi pemasaran dan penjualan yang baik. Berikut merupakan gambar
tentang perkembangan Top Brand Indeks Advan.
Sumber: http://topbrand-award.com
Gambar 1. 2
Perkembangan Top Brand Index Advan
Berdasarkan gambar 1.2 tentang perkembangan Top Brand Indeks Advan dapat
dilihat perkembangan index Advan pada tahun 2014 sebesar 2.10% lalu pada
tahun 2015 index advan meningkat menjadi 2,90% dan pada tahun 2016 menurun
menjadi 2,30% kemudian tahun 2017 pun menurun menjadi 2,0% hal tersebut
membuktikan bahwa kinerja pemasaran berdasarkan kriteria dari survei Top
Brand Indeks yang terdiri dari top of market share, top of mind share, dan top of
commitment share kurang maksimal. Penurunan penjualan produk Advan dapat
disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari kelengkengkapan fitur yang
2.10%
2.90%
2.30%
2.00%
0.00%
0.50%
1.00%
1.50%
2.00%
2.50%
3.00%
3.50%
2014 2015 2016 2017
kurang memadai pengguna smartphone tersebut. Untuk mengetahui bagaimana
tingkat pangsa pasar smartphone di Indonesia, maka dapat kita lihat dalam tabel
1.2 berikut ini :
Tabel 1. 2
Pangsa Pasar Smartphone di Indonesia Tahun 2017
Rank Merek 2017
1 Samsung 30.0%
2 Iphone 25,5%
3 Oppo 13,5%
4 Xiaomi 8,0%
5 Asus 6,0%
6 Lenovo 5,0%
7 LG 4,0%
8 Advan 3.0%
Others 5,0%
Sumber : IDC (International Data Corporation)
Berdasarkan dari tabel 1.3 menunjukan bahwa Samsung masih mendominasi
pasar Indonesia di peringkat satu dengan memperoleh pangsa pasar 30,0% ditahun
2017. Iphone menempati posisi kedua dengan angka 25,5% pangsa pasar, diikuti
Oppo di posisi ketiga dengan angka 13,5%. Posisi keempat diduduki oleh Xiaomi
dengan pangsa pasar 8,0%, posisi kelima Asus dengan pangsa pasar sebesar 6,0%,
lalu posisi enam diduduki oleh lenovo dengan pangsa pasar sebesar 5,0% dan
peringkat tujuh diduduki LG dengan pangsa pasar 4,0% sedangkan advan berada
diperingkat dengan pangsa pasar 3,0%. Semakin ketatnya persaingan, mendorong
setiap perusahaan untuk terus membuat smartphone lebih berkualitas dari
sebelumnya. Advan telah berhasil membuat smartphone dengan spesifikasi tinggi
dan harga yang lebih terjangkau. Namun, ketika vendor smartphone lain
melakukan hal yang sama, Advan tidak lagi menjadi sesuatu yang istimewa.
Untuk mengetahui bagaimana penjualan smartphone diindonesia dapat dilihat
dalam gambal berikut:
Sumber : Dababoks.katadata.co.id
Gambar 1. 3
Data Penjualan Smartphone Tahun 2017
Fakta yang menarik dari data yang dilansir oleh Dababoks.katadata.co.id
dari data merek smartphone pilihan masyarakat Indonesia, dapat terlihat bahwa
sebagian besar masyarakat Indonesia memutuskan untuk memilih produk
Samsung dan yang paling sedikit diminati oleh masyarakat Indonesia adalah
produk dari Advan. Selisih dari tingkat penjualan antara produk Samsung dan
produk Advan pun cukup jauh. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat di
4542200
3097890
2508900 2201029
1790100 1289000
809300 690690
509890
403909
390930 236900 550950
Indonesia kurang tertarik untuk melakukan pembelian terhadap produk
smartphone yang dikeluarkan oleh perusahaan advan. Untuk mengetahui
penjualan smartphone advan dari tahun ketahun dapat dilihat sebagai berikut :
Sumber : Dababoks.katadata.co.id
Gambar 1. 4
Data Penjualan Smartphone Advan
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 2014 sampai tahun
2017 penjualan smartphone advan mengalami penurunan dan penjualan
smartphone advan pada tahun 2017 hanya 225800 smartphone yang terjual, hal
tersebut menjelaskan bahwa smartphone advan mengalami permasalahan dalam
hal penjualan.
Penelitian ini difokuskan pada mahasiswa Fakultas ekonomi dan Bisnis
Universitas Pasundan Bandung yang membeli atau yang pernah menggunakan
smartphone merek Advan dalam kehidupan sehari-harinya. Dikarenakan peneliti
menjadikan mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis sebagai objek penelitian
643200
523200
423200
225800
0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
700000
2014 2015 2016 2017
makan peneliti melakukan survey mengenai jumlah pengguna smartphone advan
difakultas ekonomi dan bisnis. Dapat dilihat pada table berikut ;
Tabel 1. 3
Mahasiswa yang Pernah Menggunakan Smartphone Advan di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan
Mahasiswa Yang pernah
Menggunakan Smartphone Advan
103 Orang
Sumber : Survey Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Berdasarkan Tabel 1.4 Bahwa mahasiswa Fakultas Ekonomi dan bisnis
Universitas Pasundan yang pernah menggunakan smartphone advan yakni hanya
103 orang hal tersebut bahwa smartphone advan tidak menarik perhatian
mahawsiswa di Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas pasundan.
Peneliti melakukan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor apa saja yang berkaitan dengan fenomena tersebut. Penelitian
pendahuluan ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 30 orang
responden yang merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pasundan Bandung sebagai konsumen smartphone advan. Berikut ini merupakan
hasil penelitian pendahuluan yang sudah dilakukan oleh peneliti :
Tabel 1. 4
Penelitian Terdahulu Mengenai Proses Keputusan Pembelian dan Kepuasan
Konsumen
No Pernyataan STS TS KS S SS
Proses Keputusan Pembelian
1 Saya membutuhkan
smartphone
6,6% 13,3% 20% 33,3% 26,6%
2 Saya mencari informasi
produk smartphone
13,3% 16,6% 26,6% 30% 13,3%
3 Membeli berdasarkan orang
lain
16,6% 43,3% 13,3% 23,3% 3,3%
4 Karena sesuai dengan 16,6% 40% 20% 23,3% -
No Pernyataan STS TS KS S SS
kebutuhan maka akan
memutuskan pembelian
produk smartphone advan
5 Saya mengevaluasi kembali
produk smartphone adva
20% 23,3% 33,3% 20% 3,3%
Kepuasaan Konsumen
6 Saya merasa puas dengan
produk smartphone advan
- 16,6% 40% 26,6% 16,6%
7
Saya merasa puas dengan
harga yang ditawarkan
smartphone advan
- - 10% 40% 50%
Sumber : Hasil pengolahan data penelitian
Berdasarkan Tabel 1.4, kebanyakan responden menyatakan tidak setuju ini
disebabkan adanya kurangnya kebutuhan dan keyakinan responden terhadap
smartphone advan. Pada proses keputusan pembelian banyak sekali responden
menjawab tidak setuju alasanya sebagai responden tidak melakukan pembelian
tidak berdasarkan dari orang lain dan sebagai responden tidak melakukan
pembelian ulang ini disebabkan karena pada produk Smartphone merek advan
baik dari tampilan antarmukanya yang kurang menarik. Sehingga pada perilaku
pasca setelah pembelian banyak sekali konsumen yang menyatakan kurang puas
dan tidak akan melakukan pembelian ulang kembali, terutama pada prodak
smartphone merek advan, konsumen lebih beralih kepada Smarthone merek
lainya. Ketika peneiliti melakukan wawancara kepada para responden mengenai
smartphone apa yang ada dibenak anda, para responden menjawab Samsung,
Iphone, Oppo, dan merek lainya. Tidak ada yang menyebutkan advan,
dikarenakan produk merek advan kurang begitu diminati oleh para pengguna
smartphone. Hal ini disebabkan karena saat ini advan kurang berhasil merebut
perhatian konsumen sehingga terkalahkan oleh merek lain. Dapat disimpulkan
bahwa permasalahan yang terjadi disebabkan karena konsumen tidak melakukan
proses keputusan pembelian sedangkan untuk kepuasan tidak ada masalah. Hasil
penelitian pendahuluan menunjukan masalah terhadap proses keputusan
pembelian dimana konsumen merasakan kurang tepat ketika melakukan proses
keputusan pembelian smartphone advan.
Secara umum keputusan adalah suatu proses pemilihan salah satu dari
beberapa alternatif. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan
kemudian dapat menentukan sikap yang diambil selanjutnya. Proses keputusan
pembelian juga memiliki arti yang sangat penting bagi kemajuan perusahaan.
Dengan adanya proses keputusan pembelian, perusahaan dapat mengetahui
seberapa besar ketertarikan konsumen pada produk yang ditawarkan dan apakah
target yang ditentukan oleh perusahaan dapat tercapai atau tidak. Berikut ini
adalah beberapa faktor yang diduga mempengaruhi proses keputusan pembelian
smartphone advan.
Tabel 1. 5
Hasil Pra survey terkait dengan rendahnya Proses Keputusan Pembelian
Smartphone Advan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan
Bandung
No Pernyataan STS TS KS S SS
Produk
1 Advan memiliki daya tahan
yang kuat 3,3% 3,3% 63,3% 20% 10%
2 Advan memiliki fitur yang
dibutuhkan 10% 53,3% 30% 6,6% -
3 Advan memiliki kualitas
kamera yang baik 10% 20% 43,3% 23,3% 3,3%
Harga
4 Keterjangkauan harga
smartphone advan - - 6,6% 66,6% 26,6%
No Pernyataan STS TS KS S SS
5
Harga smartphone advan
lebih murah dibandingkan
merek lainnya
- 3,3% 26,6% 43,3% 26,6%
Promosi
6
Iklan yang dilakukan
dimedia cetak dengan
visual menarik perhatian
- 10% 56,6% 6,6% 6,6%
Lokasi
6 Toko smartphone advan
mudah diakses 3,3% 3,3% 20% 63,3% 10%
Citra Merek
7 Citra merek advan baik 10% 70% 13,3% 6,6% -
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian
Berdasarkan tabel 1.5 menunjukan bahwa konsumen smartphone advan
masih kurang begitu puas terhadap variabel produk pada fitur produk nya yang
menyatakan kurang setuju mengenai fitur produk smartphone advan yang
dibutuhkan sebanyak 30% atau 9 responden. Dan yang menyatakan tidak setuju
sebanyak 16 responden atau 53,3%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju ada
10% atau 3 responden. Pada pertanyaan untuk variabel citra merek yang
menyatakan kurang setuju terhadap citra merek smartphone adavan baik sudah
cukup jelas ada sebanyak 13,3% atau 4 responden yang menjawab kurang setuju,
dan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 70% atau 21 responden Sedangkan
yang berpendapan bahwa sangat tidak setuju sebanyak 10% atau 3 responden.
Proses keputuasan pembelian yang dilakukan oleh konsumen atas dasar
keinginan dan kebutuhan terhadap suatu produk. Perusahaan dalam menciptakan
suatu produk khususnya alat komunikasi yaitu smartphone harus memperhatikan
fitur-fitur atau layanan yang dapat mempermudah konsumen dalam
mempergunakanya. Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen juga
tidak terlepas dari faktor brand image dari produk tersebut. Karena itu sikap dan
tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek
tersebut, Konsumen akan semakin tertarik untuk membeli, karena konsumen
beranggapan bahwa suatu produk dengan citra merek yang sudah terpercya lebih
memberikan rasa aman. Menurut penilitan Yitzhak Armando Laheba (2015)
Menyatakan bahwa adanya pengaruh Citra Merek, Fitur dan Harga memiliki
pengaruh yang signifikan secara bersama terhadap Proses Keputusan Pembelian.
Fitur produk juga mewakili keunggulan dari suatu produk itu sendir,
Menurut Kotler dan Armstrong terjemahan Bob Sabran (2014:254) yang
menyatakan bahwa fitur adalah alat untuk bersaing yang membedakan produk
suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Penelitian tersebut menegaskan
bahwa citra merek dan Fitur yang menjadi faktor penelitian ini memiliki pengaruh
positif terhadap proses keputusan pembelian. Selain itu terbukti dalam penelitian
yang dilakuakn oleh Wigati wigit (2015) dan Khairul Fatha (2015) bahwa terdapat
hubungan antara fitur dengan proses keputusan pembelian.
Nama besar perusahaan merupakan faktor yang sangat menentukan dan
memilki andil besar dalam mempersuasi dan mensugesti masyarakat agar
menjatuhkan pilihan mereka pada produk tertentu. Maka citra merek merupakan
salah satu faktor penting yang mempengaruhi konsumen untuk melakukan
pembelian., maka kepercayaan dan masyarakat akan muncul. Menurut Tatik
Suryani (2013:86), citra merek didefinisikan segala hal yang terkait dengan merek
yang ada dibenak ingatan konsumen.
Sedangkan teori hubungan antara citra merek dengan proses keputusan
pembelian menurut Musay, (2013) Sebuah merek yang memiliki citra yang positif
atau disukai dianggap dapat mengurangi resiko pembelian. Hal inilah yang
menyebabkan para konsumen seringkali menggunakan brand image sebuah
produk sebagai salah satu acuan dalam membuat sebuah keputusan pembelian.
Hal tersebut juga dibuktikan penelitian yang dilakukan oleh Maria Dewi
Ratnaningsih (2015) pada penelitian ini citra merek mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Menurut data yang dilansir http://id.priceprice.com harga kisaran
handhphone Advan sekitar Rp. 1.500.000 – Rp. 3.500.000. bagi para Mahasiswa
mengeluarkan anggaran tersebut merupakan hal yang besar, maka ketika mereka
memutuskan untuk membeli suatu produk pada kisaran harga tersebut
dilakukanlah berbagai pertimbangan yang rinci agar pengambilan keputusan itu
terlaksana dengan tepat dan efisien..
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dan menjadikan permasalahan yang terjadi sebagai topik
penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Fitur Produk dan Citra Merek
Terhadap Proses Keputusan Pembelian Smartphone Advan (Suatu Survey
pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan
Bandung).
1.2.Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah Penelitian
Identifikasi masalah merupakan proses pengkajian dari permasalahan-
permasalahan yang akan diteliti, sedangkan rumusan masalah menggambarkan
permasalahan yang tercakup didalam penelitian terhadap variabel Fitur produk,
Citra Merek dan Proses keputusan pembelian.
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka yang menjadi masalah penelitian
ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Smartphone Advan menduduki posisi terakhir di top brand Indonesia pada
tahun 2017
2. Smartphone Advan memiliki nilai pangsa pasar terkecil di indonesia.
3. Kurangnya tingkat penjualan smartphone Merek Advan.
4. Hasil survei pendahuluan tentang Fitur produk menunjukkan hasil yang
kurang baik.
5. Hasil survei pendahuluan tentang citra merek yang kurang sesuai.
6. Hasil survei pendahuluan tentang proses keputusan pembellian yang
kurang tinggi.
7. Banyak Merek smartphone yang ditawarkan oleh distributor kepada
konsumen membuat persaingan antar distributor semakin kompetetif
1.2.2. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai Fitur Produk pada smartphone
Advan
2. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai Citra Merek pada smartphone
Advan.
3. Bagaiaman tanggapan konsumen mengenai proses keputusan pembelian
pada smartphone Advan.
4. Seberapa besar pengaruh Fitur dan citra Merek terhadap proses keputusan
pembelian smartphone Advan.
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah yang diajukan maka tujuan penelitian ini adalah
untukmengetahui dan mengkaji.
1. Tanggapan para konsumen mengenai fitur produk yang dimiliki oleh
smartphone mereka Advan
2. Tanggapan konsumen mengenai citra merek yang ditawarkan oleh
smartphone merek Advan
3. Tanggapan konsumen mengenai proses keputusan pembelian smartphone
merek Advan
4. Besarnya Pengaruh fitur produk dan citra merek terhadap proses
keputusan pembelian smartphone merek Advan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat bermanfaat bukan hanya
bagi penulis, tetapi tulisan ini juga dapat berguna bagi mereka yang membacanya.
Adapun hasil penelitian ini dapat berguna bagi :
1.4.1 Kegunaan Teoritis
1. Dapat memperkaya konsep atau teori perkembangan ilmu manajemen
pemasaran, khususnya yang terkait dengan pengaruh citra merek dan fitur
terhadap proses keputusan pembelian.
2. Dapat mengetahui definisi serta pengaruh citra merek dan fitur terhadap
proses keputusan pembelian.
3. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan diskusi atau
wacana ilmiah serta dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya
1.4.2 Kegunaan Praktis
1. Bagi penulis
a. Menjadi lebih memahami proses keputusan pembelian berdasarkan
fitur produk dan citra merek
b. Menjadi lebih mengetahui perilaku konsumen dalam membuat proses
keputusan pembelian Smartphone.
c. Menjadi lebih mengetahui kendala dalam praktek pemasaran.
2. Bagi perusahaan
a. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu perusahaan dalam
memenuhi harapan konsumen
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam
menangani masalah yang dihadapi berkaitan dengan proses keputusan
pembelian
c. Hasil penelitian ini dapat membantu perusahaan dalam meningkatan
fitur produk dan citra merek
d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan perusahaan
sebagai bahan pertimbangan untuk lebih meningkatkan pencapaian
tujuan perusahaan
3. Bagi pihak lain