bab i pendahuluan

2
BAB I PENDAHULUAN Spondilolistesis merupakan penyebab paling umum nyeri punggung bawah pada remaja, sekitar 8%-14% pada atlet remaja. Lima belas persen sampai 25% pasien dengan spondilolisis berkembang menjadi Spondilolistesis. 1 Spondilolistesis merupakan istilah yang menggambarkan pergeseran (biasanya ke anterior) dari vertebra terhadap vertebra yang dibawahnya. 2,3 Spondilolisis merupakan defek pada pars interartikularis yang dapat terjadi secara kongenital maupun dapatan. Defek dapat bersifat unilateral maupun bilateral akibat trauma berulang pada spondilosis dapatan. Gerakan fleksi, hiperekstensi atau rotasi dapat melemahkan pars interartikularis sehingga menimbulkan fraktur nonunion. Spondilolistesis dapat terjadi pada bagian vertebra manapun, tetapi paling sering terjadi pada daerah lumbosakral. Tujuh puluh satu persen sampai 95% kasus terjadi pada L5 dan sisanya di L4. Kondisi ini berkembang spontan pada beberapa pasien akibat aktivitas berat atau cedera, pada sebagian lain cenderung tetap asimtomatik sampai kondisi diperparah melalui kegiatan atletik. 1 Trauma merupakan salah satu penyebab spondilolisis dan spondilolistesis. Trauma akut merupakan penyebab spondilolisis traumatik. Insiden tinggi pada orang yang terlibat dalam olahraga tertentu seperti pesenam 1

Upload: risna-oktavia

Post on 16-Sep-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

...

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANSpondilolistesis merupakan penyebab paling umum nyeri punggung bawah pada remaja, sekitar 8%-14% pada atlet remaja. Lima belas persen sampai 25% pasien dengan spondilolisis berkembang menjadi Spondilolistesis.1 Spondilolistesis merupakan istilah yang menggambarkan pergeseran (biasanya ke anterior) dari vertebra terhadap vertebra yang dibawahnya.2,3Spondilolisis merupakan defek pada pars interartikularis yang dapat terjadi secara kongenital maupun dapatan. Defek dapat bersifat unilateral maupun bilateral akibat trauma berulang pada spondilosis dapatan. Gerakan fleksi, hiperekstensi atau rotasi dapat melemahkan pars interartikularis sehingga menimbulkan fraktur nonunion. Spondilolistesis dapat terjadi pada bagian vertebra manapun, tetapi paling sering terjadi pada daerah lumbosakral. Tujuh puluh satu persen sampai 95% kasus terjadi pada L5 dan sisanya di L4. Kondisi ini berkembang spontan pada beberapa pasien akibat aktivitas berat atau cedera, pada sebagian lain cenderung tetap asimtomatik sampai kondisi diperparah melalui kegiatan atletik.1Trauma merupakan salah satu penyebab spondilolisis dan spondilolistesis. Trauma akut merupakan penyebab spondilolisis traumatik. Insiden tinggi pada orang yang terlibat dalam olahraga tertentu seperti pesenam wanita, pemain sepakbola. Tekanan yang berlebihan umumnya akibat posisi berdiri atau aktivitas atletik yang menggunakan penyangga punggung.4 Spondilolistesis traumatis jarang dilaporkan dalam literatur. Watson-Jones pertama kali melaporkan kasus pada tahun 1940 dan banyak kasus yang dilaporkan setelahnya. Kasus terbanyak dilaporkan adalah dislokasi pada tingkat L5-S1.2,5 Gambaran lesi secara radiografi dan klinis dapat berbeda-beda hal ini medorong banyak peneliti mencoba menganalisa interpretasi dan mekanisme cedera.2 Spondilolisis dan spondilolistesis terkadang sulit didiagnosa. Dokter pelayanan primer memainkan peran kunci dalam manajemen optimal sehingga pemulihan penuh dalam banyak kasus tercapai.51