bab i pendahuluan

2
 BAB I PENDAHULUAN Und erbalan ced dri llin g (UBD) mer upa kan met ode pembor an den gan tekanan hidrostatik fluida pemboran yang dipakai lebih kecil daripada tekanan formasi, sehingga akan ada aliran gas, air dan hidrokarbon dari formasi ke lubang sumur secara terus menerus. Pada ope rasi pemboran den gan men ggu nak an metode overba lan ced drilling, baik vertikal maupun horisontal, sering kita jumpai masalah pemboran seperti hilang lumpur, kerusakan formasi dan pipa terjepit (karena pengaruh mud cake) dan laju penembusan pahat (!P) berkurang. Untuk mengatasi masalah  pemboran tersebut, maka dapat digunakan metode Underbalanced drilling (UBD). "g ar mo de l UBD yang ak an di la ku ka n memb er ikan ha si l yang memuask an, per lu dis usun per enc ana an yan g tepat dan mel akukan pre dik si tekanan formasi dengan lebi h a#al . $al yang pe rlu di rencan akan meli puti  perencanaan fluida dan peralatannya, modifikasi #ellhead, drill string dan c asing, serta pemilihan bitnya. Untuk merencanakan peralatan UBD, dia#ali dengan mengetahui jenis  batuan reservoir%formasinya, faktor sementasi batuan, permeabilitas formasi, tekanan formasi, tekanan dasar lubang (B$P) dan ada tidaknya kandungan gas $ & ' didalam formasi. arena untuk mencapai target (reservoir) tersebu t bit akan menembus berbagai macam jenis batuan yang ada diatas reservoir tersebut yang mas ing mas ing mempunya i kar akt eris itk yan g ber bed abe da. ar akt eri stik lithologi batuan tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu * sifat statik meliputi +  porositas, #ettabilitas, tekanan kapiler, saturasi fluida, permeabilitas dan kompre ssib ili tas, sedang kan sif at din ami k mel ipu ti + compres sive stre ngt h, hardness, abrasiveness dan elastisitas serta sifat lainnya.

Upload: firmanpratama

Post on 01-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aaaaa

TRANSCRIPT

BAB I

2

BAB IPENDAHULUAN

Underbalanced drilling (UBD) merupakan metode pemboran dengan tekanan hidrostatik fluida pemboran yang dipakai lebih kecil daripada tekanan formasi, sehingga akan ada aliran gas, air dan hidrokarbon dari formasi ke lubang sumur secara terus menerus.Pada operasi pemboran dengan menggunakan metode overbalanced drilling, baik vertikal maupun horisontal, sering kita jumpai masalah pemboran seperti hilang lumpur, kerusakan formasi dan pipa terjepit (karena pengaruh mud cake) dan laju penembusan pahat (ROP) berkurang. Untuk mengatasi masalah pemboran tersebut, maka dapat digunakan metode Underbalanced drilling (UBD). Agar model UBD yang akan dilakukan memberikan hasil yang memuaskan, perlu disusun perencanaan yang tepat dan melakukan prediksi tekanan formasi dengan lebih awal. Hal yang perlu direncanakan meliputi perencanaan fluida dan peralatannya, modifikasi wellhead, drill string dan casing, serta pemilihan bitnya. Untuk merencanakan peralatan UBD, diawali dengan mengetahui jenis batuan reservoir/formasinya, faktor sementasi batuan, permeabilitas formasi, tekanan formasi, tekanan dasar lubang (BHP) dan ada tidaknya kandungan gas H2S didalam formasi. Karena untuk mencapai target (reservoir) tersebut bit akan menembus berbagai macam jenis batuan yang ada diatas reservoir tersebut yang masing-masing mempunyai karakterisitk yang berbeda-beda. Karakteristik lithologi batuan tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu : sifat statik meliputi ; porositas, wettabilitas, tekanan kapiler, saturasi fluida, permeabilitas dan kompressibilitas, sedangkan sifat dinamik meliputi ; compressive strength, hardness, abrasiveness dan elastisitas serta sifat lainnya.Setelah keadaan formasi diketahui, barulah kita memilih fluida yang akan kita gunakan pada UBD. Dengan catatan fluida yang kita gunakan tidak merugikan pemboran UBD tersebut. Pada saat operasi pemboran berlangsung, maka pada drill string akan mengalami 2 (dua) macam proses, yaitu ; menahan berat komponen yang berada dibawahnya (drill pipe) dan memberikan beban pada bit (drill collar).Ada beberapa jenis pahat yang didasarkan pada jenis formasi yang akan ditembus, yaitu ; drag bit, rolling cutter bit, diamond bit dan polycristallin diamond compact (PDC) bit. Untuk masing-masing jenis bit yang akan digunakan mempunyai kekuatan pada WOB-RPM tertentu, sehingga bit harus dipakai menyesuaikan dengan formasi yang sedang ditembus tanpa mengabaikan keekonomisannya.Di dalam melakukan operasi pemboran underbalanced tidak selalu berjalan sesuai dengan yang direncanakan, kemungkinan yang terjadi atau hole problem bisa saja seperti pipa terjepit, hilang lumpur (loss circulation) maupun kerusakan formasi. Apabila terjadi tanda-tanda seperti diatas maka perlu dilakukan tindakan pencegahan sedini mungkin sesuai dengan problem yang dihadapi. Jenis hambatan tersebut dapat terjadi secara terpisah sendiri-sendiri, bersama-sama atau salah satu mengakibatkan yang lain.

1