bab i pendahuluan a. latar belakang...

24
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang telah melakukan go public atau penjualan sebagian saham perusahaan kepada publik akan terus berupaya untuk memaksimalkan nilai investasi saham di perusahaannya, hal ini tentunya dikarenakan nilai suatu saham perusahaan akan memberikan dampak bagi modal perusahaan serta reputasi perusahaan tersebut bagi para investor, analisis investasi serta lembaga pemerintah yang mengatur dan mengawasi penjualan saham perusahaan publik di Indonesia. Upaya yang dilakukan tersebut diantaranya adalah dengan menjalin komunikasi dengan para investor melalui program dan pemberian informasi seputar neraca laba dan keuangan perusahaan kepada investor. Namun, dalam perkembangannya informasi mengenai kinerja perusahaan yang ditunjukkan melalui laporan keuangan perusahaan tidak lagi dapat memuaskan investor, para investor kini lebih menghendaki informasi yang tidak hanya sekedar informasi tentang keuangan perusahaan, melainkan latar belakang pencapaian keberhasilan serta kemampuan perusahaan untuk tetap bertahan dan melanjutkan keberhasilan usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009 halaman 18). Berdasarkan hal tersebut di atas, informasi yang dibutuhkan investor kini tidak sebatas informasi terkait kewajiban perusahaan kepada investor untuk memberikan laporan keuangan kepada investor, namun kini perusahaan harus lebih bekerja keras untuk menjalin komunikasi dengan investor yang dapat membuat investor membeli, meningkatkan atau mempertahankan kepemilikan sahamnya. Investor yang tidak mengenal perusahaan akibat kurang aktifnya perusahaan menjalin komunikasi dengan perusahaan akan dengan mudah menjual kembali kepemilikan sahamnya, hal ini mengingat bahwa tujuan dari investor membeli saham suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang. Selain itu, latar belakang dan motivasi investor dalam berinvestasi juga

Upload: lenguyet

Post on 16-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan yang telah melakukan go public atau penjualan sebagian

saham perusahaan kepada publik akan terus berupaya untuk memaksimalkan nilai

investasi saham di perusahaannya, hal ini tentunya dikarenakan nilai suatu saham

perusahaan akan memberikan dampak bagi modal perusahaan serta reputasi

perusahaan tersebut bagi para investor, analisis investasi serta lembaga

pemerintah yang mengatur dan mengawasi penjualan saham perusahaan publik di

Indonesia. Upaya yang dilakukan tersebut diantaranya adalah dengan menjalin

komunikasi dengan para investor melalui program dan pemberian informasi

seputar neraca laba dan keuangan perusahaan kepada investor. Namun, dalam

perkembangannya informasi mengenai kinerja perusahaan yang ditunjukkan

melalui laporan keuangan perusahaan tidak lagi dapat memuaskan investor, para

investor kini lebih menghendaki informasi yang tidak hanya sekedar informasi

tentang keuangan perusahaan, melainkan latar belakang pencapaian keberhasilan

serta kemampuan perusahaan untuk tetap bertahan dan melanjutkan keberhasilan

usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009 halaman

18).

Berdasarkan hal tersebut di atas, informasi yang dibutuhkan investor kini

tidak sebatas informasi terkait kewajiban perusahaan kepada investor untuk

memberikan laporan keuangan kepada investor, namun kini perusahaan harus

lebih bekerja keras untuk menjalin komunikasi dengan investor yang dapat

membuat investor membeli, meningkatkan atau mempertahankan kepemilikan

sahamnya. Investor yang tidak mengenal perusahaan akibat kurang aktifnya

perusahaan menjalin komunikasi dengan perusahaan akan dengan mudah menjual

kembali kepemilikan sahamnya, hal ini mengingat bahwa tujuan dari investor

membeli saham suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan jangka

panjang. Selain itu, latar belakang dan motivasi investor dalam berinvestasi juga

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

2

beragam, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi dasar analisa investor

terhadap saham yang dimilikinya.

Keadaan tersebut mendorong perusahaan untuk membentuk bagian khusus

dalam manajemen perusahaan yang bertugas untuk mengelola hubungan

komunikasi perusahaan dengan investor. Tentunya, bagian khusus yang

menangani investor relations harus memiliki pemahaman perihal keuangan dan

hukum perusahaan publik yang berlaku, memiliki strategi serta penerapan

komunikasi yang akan memberikan dampak positif bagi tujuan dan harapan yang

dimiliki perusahaan dari para investornya. Bagian yang mengelola hubungan

komunikasi perusahaan dengan investor disuatu perusahaan dapat berbeda dengan

perusahaan lainnya baik dalam penunjukkan bagian ataupun ruang lingkup

pekerjaannya.

Namun, pada dasarnya tujuan utama perusahaan membentuk bagian

khusus tersebut adalah untuk mempertahankan kompetensi perusahaan dalam

memperoleh daya tarik investor untuk berinvestasi di perusahaan, sehingga

memberikan pengaruh positif terhadap modal dan tujuan perusahaan lainnya.

Investor relations masuk ke dalam manajemen perusahaan yang tentunya proses

komunikasi dengan investor dilakukan sejalan dengan visi misi perusahaan.

Dalam proses komunikasi perusahaan dengan investor, tentunya tidak hanya

berorientasi kepada tujuan perusahaan, hal ini mengingat bahwa investor juga

memiliki harapan dan motivasi yang beragam dalam berinvestasi melalui

kepemilikan sahamnya di perusahaan. Bagian khusus yang mengelola investor

relations harus juga berupaya mewujudkan dan memberi pemahaman tentang

prospek investasi saham yang dilakukan investor, hal ini mengingat bahwa

terpenuhi atau tidaknya harapan investor akan mempengaruhi keputusan investor

dalam membeli, menjual atau mempertahankan kepemilikan sahamnya dalam

suatu perusahaan.

Selain terkait dengan kepentingan pihak perusahaan dan investor,

komunikasi perusahaan dengan investor tentunya juga tidak terlepas dari

kewajiban perusahaan publik untuk memberikan informasi berupa laporan

keuangan dan perkembangan aspek bisnisnya kepada publik, salah satunya

investor. The National Investor Relations Institute (NIRI) yang diunduh dari

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

3

http://www.niri.org yang diakses pada 30 Juli 2009 mendefinisikan investor

relations sebagai sebuah tanggung jawab manajemen strategis yang

mengintegrasikan financial, komunikasi, pemasaran, dan pelaksanaan hukum

untuk menjalin komunikasi dua arah yang efektif antara perusahaan, komunitas

financial dan konstituen lainnya yang akan memberikan kontribusi kepada

sekuritas perusahaan untuk mencapai penilaian yang maksimal.

PT Mayora Indah Tbk (Mayora) adalah perusahaan yang bergerak dalam

bidang pengolahan makanan dan minuman (package food and beverage industry

yang didirikan pada tanggal 17 Februari 1977 oleh Yogi Hendra Atmadja dengan

visi misi menjadi produsen makanan minuman yang berkualitas, terpercaya di

mata konsumen domestik maupun internasional, menguasai pangsa pasar terbesar

dalam kategori produk sejenis, memperoleh laba bersih operasi diatas rata-rata

industri dan memberikan value added yang baik bagi seluruh stakeholders

perseroan dan dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan

negara di mana perseroan berada. Untuk mewujudkan visi misi tersebut, berbagai

upaya dilakukan Mayora, salah satunya adalah dengan go public pada tahun 1990,

sebagai salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan modal perusahaan.

Sebagai sebuah perusahaan terbuka, tentunya Mayora memiliki tanggung

jawab keterbukaaan informasi kepada publik, khususnya kepada stakeholder,

yaitu pihak yang dapat terpengaruh atau mempengaruhi kelangsungan dan

perkembangan bisnis perusahaan. Salah satu stakeholder yang paling berkaitan

dengan modal perusahaan adalah investor, di mana selaku perusahaan terbuka,

investor merupakan perorangan/badan usaha yang membeli saham perusahaan

yang dijual kepada publik melalui pasar modal. Oleh karena itu, penyampaian

informasi berupa laporan keuangan atau informasi non keuangan perusahaan

menjadi tanggung jawab Mayora yang terus menerus dilaksanakan secara

berkesinambungan.

Tidak hanya sekedar menyampaikan informasi untuk memenuhi aturan

yang berlaku, Mayora juga menyadari bahwa dengan melaksanakan keterbukaaan

informasi kepada publik dapat sekaligus menjalin hubungan komunikasi yang

saling menguntungkan dengan para investor. Informasi dibutuhkan investor

sebagai bahan analisa prospektus investasinya, sedangkan pemberian informasi

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

4

dan komunikasi yang dijalin dengan investor menjadi kebutuhan tersendiri bagi

perusahaan untuk mewujudkan kepentingannya. Untuk mewujudkan hal tersebut,

pada tahun 2010 dibentuk Divisi Investor Relations (Divisi IR) yang bertanggung

jawab untuk mengelola proses pemberian informasi perusahaan serta menjalin

hubungan komunikasi perusahaan dengan investor.

Pembentukan Divisi IR ini juga terkait Visi Misi Mayora sendiri untuk

menguasai pangsa pasar terbesar dalam kategori produk sejenis, memperoleh laba

bersih operasi diatas rata-rata industri dan memberikan value added yang baik

bagi seluruh stakeholders perseroan. Namun, bukan hal yang mudah bagi Divisi

IR dalam menjalin hubungan komunikasi dengan para investornya, berbagai

macam latar belakang, motivasi dan harapan investor dalam berinvestasi saham di

Mayora menjadi tantangan tersendiri bagi Divisi IR. Masuknya para investor baru

dari berbagai latar belakang maupun asal bisnis yang berbeda tentunya bukan hal

yang mudah bagi Divisi IR untuk menjalin komunikasi dan memberikan informasi

agar berimpact pada pencapaian tujuan dari didirikannya Divisi IR Mayora.

Perbedaaan kepentingan haruslah dianalisa dan dijembatani oleh IR agar proses

komunikasi perusahaan dengan investor tidak terjadi salah persepsi atau hilangnya

rasa kepercayaan investor terhadap Mayora.

Dengan memperhatikan permasalahan tersebut, maka komunikasi bisnis

yang diterapkan Divisi IR Mayora sebagai upaya untuk memenuhi harapan

investor dan menjalin kerjasama perusahaan akan menjadi pembahasan dalam

penelitian ini. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana

penerapan komunikasi bisnis yang diterapkan Divisi IR Mayora sebagai upaya

untuk memenuhi harapan investor dan menjalin kerjasama perusahaan,

permasalahan yang dihadapi investor relation Mayora dalam menjalankan

komunikasi bisnis dengan para investor, media dan pesan seperti apa yang

disampaikan Divisi IR Mayora untuk mejalin komunikasi dengan investor serta

mengatasi permasalahan yang dihadapi.

B. Rumusan Masalah

Divisi IR dibentuk sebagai bagian khusus yang bertugas untuk mengelola

hubungan komunikasi antara Mayora dengan investor. Hubungan komunikasi ini

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

5

awalnya dilandasi kesadaran bahwa Mayora selaku perusahaan yang telah go

public memiliki kewajiban untuk menyampaikan informasi kepada investornya.

Namun, dalam perkembangannya Divisi IR Mayora mengelola komunikasi

perusahaan dengan investor juga bertujuan untuk dapat meyakinkan investor

bahwa perusahaan tidak hanya berupaya mencapai tujuan perusahaan, namun juga

berupaya untuk mewujudkan harapan para investornya. Dengan memberikan

keyakinan tersebut kepada investor, Mayora berharap akan memperoleh

kepercayaan dari para investornya sehingga investor mempertahankan serta

meningkatkan jumlah sahamnya sahamnya di Mayora. Tidak hanya harapan dari

segi peningkatan pembelian jumlah saham, komunikasi perusahaan dengan

investor juga diharapkan dapat membuka peluang kerja sama dalam berbagai

kegiatan industri perusahaan.

Berbagai macamnya latar belakang dan bisnis yang dimiliki oleh investor,

mendorong Mayora untuk menganalisis peluang kerjasama apa saja yang dapat

dijalin dengan para investornya. Dengan adanya kerjasama yang terjalin, tidak

hanya akan menghasilkan kepercayaan dari investor, tetapi juga akan

meningkatkan loyalitas investor kepada perusahaan. Kerjasama yang dijalin antara

Mayora dengan para investornya tersebut merupakan salah satu upaya Mayora

dalam mengembangkan aspek-aspek bisnisnya, sehingga Mayora akan menjadi

perusahaan yang tidaknya unggul dalam kategori produk sejenis saja, namun

menjadi industri yang memperoleh laba di atas rata-rata food industri lainnya.

Berdasarkan latar belakang dan pemaparan di atas, yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah

1) Bagaimana fungsi dan peran Divisi IR Mayora dalam menjembatani

harapan investor dengan perusahaan

2) Bagaimana penerapan komunikasi bisnis yang diterapkan Divisi IR Mayora

sebagai upaya untuk memenuhi harapan investor dan menjalin kerjasama

perusahaan

3) Media dan pesan apa yang disampaikan Divisi IR Mayora untuk mejalin

komunikasi dengan investor serta mengatasi permasalahan yang dihadapi

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

6

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian secara lengkap yaitu

untuk mengetahui penerapan komunikasi bisnis yang diterapkan Divisi IR Mayora

sebagai upaya untuk memenuhi harapan investor dan menjalin kerjasama

perusahaan, menjabarkan permasalahan yang dihadapi Investor Relation Mayora

dalam menjalankan komunikasi bisnis dengan para investor, memaparkan media

yang digunakan Divisi IR Mayora serta pesan seperti apa yang disampaikan Divisi

IR Mayora untuk mejalin komunikasi dengan investor serta mengatasi

permasalahan yang dihadapi.

D. Manfaat Penelitian

Dari tujuan penelitian, adapun manfaat yang diharapkan dari hasil

penelitian ini adalah :

1. Memberikan wawasan dan pengetahuan bagaimana komunikasi bisnis

dalam investor relations diterapkan Divisi IR Mayora sebagai upaya untuk

mewujudkan harapan investor dan mengembangkan kerjasama bisnis

perusahaan, permasalahan yang dihadapi Divisi IR Mayora berkaitan

dengan upaya menjalin komunikasi dengan investor serta cara Divisi IR

Mayora dalam mengatasi permasalahan tersebut

2. Memberikan masukan kepada perusahaan khususnya Divisi IR untuk

mengoptimalkan peran dan fungsinya dalam mewujudkan harapan investor

dan mengembangkan kerjasama bisnis perusahaan

3. Memberikan wawasan dan masukan kepada pembaca yang tertarik dengan

bidang investor relations, sehingga tidak menutup kemungkinan akan

lebih banyak lagi penelitian ilmiah atau pembahasan mengenai investor

relation dalam ranah ilmu komunikasi

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

7

E. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini didasarkan pada pentingnya menjaga hubungan komunikasi

antara perusahaan dengan para investornya, mengingat perusahaan dan investor

sama-sama memiliki tujuan dalam penjualan saham (bagi perusahaan) dan

pembelian saham (bagi investor). Kualitas hubungan antara perusahaan dengan

investornya dapat mempengaruhi kemajuan perusahaan, mengingat kepercayaan

dan kerjasama merupakan dasar dari pengembangan bisnis perusahaan.

Komunikasi yang dijalankan diharapkan bukan sekedar komunikasi yang

dilakukan hanya karena adanya suatu kewajiban, melainkan karena adanya rasa

kesadaran dari kedua belah pihak.

1. Komunikasi Bisnis

Komunikasi merupakan suatu tindakan yang memungkinkan kita untuk

mampu menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai dengan

kebutuhan. Dalam penggunaannya, komunikasi menjembatani aspek-aspek

informasi yang akan membawa dampak bagi kepentingan masing-masing pihak

yang berkomunikasi baik melalui interaksi antar pribadi, antar kelompok secara

verbal maupun non verbal dan langsung maupun tidak langsung. Brelson dan

Gerry A. Stainer (dalam Ruslan, 2006) berpendapat bahwa komunikasi adalah

kegiatan dalam penyampaian informasi, gagasan, emosi, ketrampilan dan

sebagainya dengan menggunakan lambang atau kata-kata, gambar bilangan, grafik

dan lain-lain.

Komunikasi digunakan dalam berbagai bidang, salah satunya dalam

bidang bisnis, yang sering disebut sebagai komunikasi bisnis, di mana komunikasi

bisnis lebih menekankan kepada hasil yang akan dicapai serta efek dari

pencapaian tersebut ke depannya bagi kelangsungan bisnis perusahaan. Dengan

kata lain, komunikasi bisnis dilaksanakan tidak hanya untuk mencapai tujuan

suatu perusahaan dalam jangka pendek, melainkan dalam jangka panjang, bahkan

komunikasi tersebut juga dilakukan sebagai upaya mencegah dan mengantisipasi

jika terjadi krisis dalam suatu kegiatan bisnis. Sebagai komunikasi yang

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

8

berorientasi pada keuntungan, maka komunikasi yang diterapkan harus memiliki

strategi serta pengenalan terhadap lingkungan dan kondisi di mana komunikasi

tersebut dilakukan.

Di dalam bisnis, komunikasi digunakan dalam dua bentuk, yaitu

komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal adalah

komunikasi yang dilakukan baik dengan karyawan maupun manajemen,

sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dilakukan dengan pihak

di luar perusahaan, seperti konsumen, investor, distributor, pemerintah dan

lainnya. Baik komunikasi internal maupun eksternal dapat menghasilkan respons

atau dampak yang berbeda-beda bagi perusahaan, oleh karena itu proses

komunikasi yang dijalankan dalam dua bentuk tersebut harus benar-benar efektif,

tidak dilakukan hanya semata untuk menaati peraturan atau formalitas saja.

Dalam dunia bisnis, kelangsungan aspek-aspek bisnis suatu perusahaan

tidak hanya cukup mengandalkan produk dan penjualan, namun harus juga

ditentukan dari keberhasilan perusahaan dalam memperoleh kepercayaan

publiknya. Perusahaan yang tidak memperoleh kepercayaan publik, sekalipun

memiliki produk yang baik dapat memiliki reputasi yang buruk dan membuat

produknya mendapat respons negatif, yang tentunya hal tersebut berdampak pada

penjualan, menurunnya modal perusahaan dan tentunya keuntungan perusahaan.

Dengan menjaga hubungan yang baik antara perusahaan dengan publiknya,

perusahaan tidak hanya akan memperoleh keuntungan dari penjualan produk saja,

namun bertambahnya jumlah modal yang diperoleh perusahaan dari penjualan

saham dapat menghasilkan keuntungan tersendiri bagi para pemilik saham

perusahaan serta kelangsungan bisnis perusahaan sendiri.

2. Komunikasi Bisnis Dalam Perusahaan Terbuka (Tbk)

Berbagai macam upaya dilakukan oleh pemilik perusahaan atau

manajemen perusahaan agar perusahaan yang didirikan atau dikelola tetap dapat

bertahan, menghasilkan keuntungan dan unggul dalam setiap aspek bisnisnya.

Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk mewujudkan harapan tersebut

adalah dengan mengupayakan pertambahan jumlah modal dengan cara menjual

sebagian sahamnya kepada publik yang tentunya penambahan jumlah modal yang

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

9

akan diperoleh tersebut yang akan digunakan untuk kelangsungan bisnis

perusahaan.

Dalam penjualan saham kepada publik, harapan untuk memperoleh yang

diinginkan tentunya tidak hanya datang dari perusahaan, namun juga dari pihak

pembeli saham perusahaan tersebut, atau yang lebih dikenal dengan investor.

Perusahaan berharap dapat memperoleh keuntungan berupa penambahan jumlah

modal perusahaaan, sedangkan investor berharap dapat memperoleh keuntungan

dari pembelian saham yaitu deviden (pembagian dari hasil keuntungan yang

diperoleh perusahaan). Sebagai pihak yang berinvestasi dalam perusahaan,

tentunya investor menjadi salah satu publik penting bagi perusahaan, oleh karena

itu perusahaan harus berupaya menjalin hubungan yang baik dengan para

investornya, serta memberikan gambaran bahwa perusahaan tidak semata

berupaya untuk mewujudkan tujuannya, namun juga berupaya untuk mewujudkan

harapan dari para investor.

Jika perusahaan tidak menjalin komunikasi melalui informasi kepada

investor, hal tersebut akan berdampak pada menurunnya kepercayaan investor

terhadap perusahaan yang dapat berakibat pada penarikan dana oleh para investor.

Penjualan saham dalam jumlah yang besar dan dalam kurun waktu yang

berdekatan akan berdampak pada turunnya harga saham perusahaan yang tentunya

akan berpengaruh kepada jumlah modal perusahaan yang tentunya hal tersebut

juga akan berdampak pada reputasi suatu perusahaan sebagai sebuah perusahaan

terbuka. Selain berpengaruh terhadap harga saham dan modal perusahaan serta

reputasi, hal terburuk yang dapat terjadi dari ketidakpercayaan para investor yaitu

perusahaan kehilangan statusnya sebagai perusahaan terbuka. Hal tersebut dapat

dilakukan oleh Bapepam-LK jika perusahaan tidak mentaati peraturan dan

kewajiban sebagai perusahaan go public, yang tentunya berkaitan dengan para

investornya.

Starkman dan Klingbail (www.haaretz diunduh pada 1 November 2009)

menjelaskan bahwa perusahaan yang membangun hubungan dengan para

investornya akan menerima imbalan yaitu para pemegang saham tidak akan

dengan cepat menjual sahamnya ketika terjadi penurunan harga saham perusahaan

dan para investor dapat beranggapan bahwa perkembangan perusahaan

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

10

merupakan suatu tantangan tersendiri yang mendorong mereka untuk berperan

serta dalam pengembangan perusahaan. Penjelasan tersebut dapat memberikan

gambaran bahwa terjalinnya hubungan yang baik antara perusahaan dengan para

investornya dapat mengurangi resiko penjualan saham yang akan dilakukan

investor jika terjadi penurunan harga saham atau krisis pada perusahaan, bahkan

dalam keadaan tersebut investor dapat turut berkontribusi dalam upaya

pengembangan perusahaan dan penanggulangan krisis yang dihadapi perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan harus terus berupaya untuk membuat strategi agar

dapat menjalin suatu hubungan yang efektif dengan para investornya, sehingga

investor memiliki kepercayaan kepada perusahaan dan tertarik untuk

berkontribusi kepada perusahaan.

PT Mayora Indah Tbk adalah salah satu perusahaan nasional dalam bidang

pengolahan makanan dan minuman (package food and beverage industry) yang

telah melakukan go public sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan modal

perusahaan dalam upaya meningkatkan produksi yang diharapkan dapat

memberikan keuntungan lebih besar kepada perusahaan serta memperluas

kerjasama perusahaan dengan pihak di luar manajemen perusahaan. Kepemilikan

saham Mayora yang semula dimiliki 100% oleh Keluarga Besar Atmadja

(keluarga dari pendiri perusahaan, Yogi Hendra Atmadja) dilepas kepada publik

sebesar 67,07% (Annual Report Mayora tahun 2012) sebagai harapan dapat

meningkatkan modal serta hubungan relasi bisnis perusahaan. Saham Mayora

resmi terdaftar pada bursa saham dan melakukan IPO (Index Public Offering)

pada tanggal 4 Juli 1990 dengan nama penjualan dalam bursa saham adalah

MYOR.

Sebagai sebuah perusahaan yang telah Go Public, Mayora tidak hanya

memiliki tanggung jawab kepada pihak Bapepam-LK selaku lembaga pemerintah

yang mengawasi kinerja dan tanggung jawab perusahaan publik, namun tentunya

juga kepada para investor yang telah menginvestasikan uangnya dalam bentuk

kepemilikan saham yang telah dilepas pada bursa saham. Bagian yang menangani

hubungan perusahaan dengan para investor dalam Mayora dikelola oleh Divisi IR,

di mana divisi ini berada di bawah tanggung jawab Departemen Sekretaris

Perusahaan (DSP) yang dipimpin langsung oleh salah satu Dewan Komisaris

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

11

Mayora. Divisi IR diberikan tanggung jawab untuk menjaga hubungan perusahaan

dengan para investor yang diharapkan dapat memberikan pengaruh yang positif

bagi perusahaan.

Pengaruh tersebut diantaranya adalah menghasilkan kerjasama (mutual

symbiosis) yang diharapkan dapat memperluas bisnis perusahaan sehingga dapat

mewujudkan visi misi Mayora untuk menjadi penguasa pangsa pasar terbesar

dalam produk sejenis dan saling mempercayai (mutual confidence) yang akan

memberikan keuntungan disektor modal perusahaan di mana atas dasar

kepercayaan kepada perusahaan investor meningkatkan kepemilikan sahamnya.

Hubungan komunikasi perusahaan dengan investor ini tentunya juga mengingat

bahwa investor memiliki harapan dari investasi yang dilakukannya melalui

pembelian saham perusahaan, sedangkan Mayora memiliki kepentingan untuk

meningkatkan modalnya. Hubungan diantaranya ini merupakan hubungan yang

saling membutuhkan satu sama lain, sehingga dapat dijalin suatu hubungan yang

saling menguntungkan bagi keduanya.

Obyek dalam penelitian ini adalah Divisi IR Mayora yang berada di bawah

tanggung jawab kepada DSP dalam menjalankan tugasnya, IR memiliki

kewenangan untuk memberikan gambaran serta hasil analisa yang berkaitan

dengan investor serta Divisi IR juga dapat menyampaikan saran dan masukan

kepada Direksi dan Komisaris Mayora terkait investor Mayora. Namun, dalam

proses pengambilan keputusan dan perencanaan program kerja, IR tidak dapat

mengambil keputusan secara sepihak tanpa mendapatkan persetujuan dari DSP.

Hal tersebut dikarenakan Divisi IR berada di bawah tanggung jawab DSP,

sehingga segala keputusan dan kegiatan yang dilakukan Divisi IR haruslah sesuai

sepengetahuan dan persetujuan dari DSP.

Divisi IR difokuskan pada aktivitas untuk menjaga hubungan antara

perusahaan dengan para investor yang telah menginvestasikan dananya melalui

pembelian saham Mayora yang dijual pada bursa saham. Program-program IR

merupakan bentuk kegiatan komunikasi dalam hubungannya dengan para investor

yang dilakukan secara berkesinambungan mengikuti perkembangan kinerja saham

serta aspek-aspek bisnis perusahaan. Dengan menjalin komunikasi dengan,

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

12

investor diharapkan dapat memberikan revenue dan profit bagi Mayora sehingga

kepuasan investor harus benar-benar diusahakan, dipelihara, dan ditingkatkan.

Sebagai upaya menjalin komunikasi dengan para investor, Staff Divisi IR

haruslah memiliki pemahaman perihal pentingnya komunikasi bisnis dan

mengenal siapa saja publiknya. Program dan kegiatan yang dilakukan perusahaan

tidak semata-mata untuk menjalankan peraturan yang telah ditetapkan oleh

lembaga yang mengatur hukum pasar modal seperti Bapepam. Dengan meneliti

program-program serta aktivitas Divisi IR dapat diketahui perihal fungsi dan

ruang lingkup Divisi IR Mayora serta komunikasi bisnis yang diaplikasikan dalam

setiap kegiatan dan program yang dijalankan Divisi IR.

Adapun alasan Mayora dijadikan sebagai objek penelitian adalah

perkembangan harga saham Mayora yang baik dalam kurun waktu tiga tahun

terakhir dalam kategori perusahaan sejenisnya yaitu food industry, berbagai

macam latar belakang, motivasi dan harapan yang dimiliki investor serta adanya

peluang yang dibuka Mayora bagi investor yang ingin bekerjasama bisnis dengan

Mayora tentunya menjadi daya tarik tersendiri untuk diteliti. Mayora juga

menjalin komunikasi dengan investor dengan harapan tidak hanya meningkatkan

jumlah modal dan mematuhi peraturan selaku perusahaan terbukan, namun

diharapkan dapat memperoleh respons positif berupa kepercayaan dan loyalitas

dari para investor baik berupa peningkatan julah investasi saham ataupun turut

berkontribusi dalam bisnis perusahaan serta kerja sama perusahaan.

Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan dibahas hanya pada ruang

lingkup Divisi IR Mayora dalam tugasnya mengelola hubungan komunikasi

dengan investor. Komunikasi bisnis yang diterapkan oleh Divisi IR dalam upaya

untuk mewujudkan harapan investor dan kerjasama perusahaan tentunya akan

menjadi pembahasan dalam penelitian ini. Berbagai macam latar belakang,

motivasi serta harapan investor menjadi tantangan tersendiri, di mana Mayora

sebagai perusahaan terbuka harus mematuhi peraturan dalam hal keterbukaan

informasi serta berupaya meyakinkan investor bahwa perusahaan tidak hanya

bertujuan untuk mencapai tujuannya, tetapi juga mewujudkan harapn investor.

Hubungan dengan Investor yang berkaitan luas dengan departemen lain

seperti dalam Departemen Keuangan dan Akunting, serta pihak lain di luar

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

13

perusahaan seperti Bapepam dan Lembaga Analisis Saham tidak akan dibahas

secara rinci. Tugas dan kegiatan Divisi IR yang akan diteliti hanya dalam cakupan

Fungsi IR sebagai pengelola hubungan komunikasi perusahaan dengan investor.

Hambatan dan permasalahan Divisi IR yang dibahas dalam penelitian ini juga

dibatasi hanya dalam kaitannya dengan hubungan komunikasi yang dijalankan

oleh Divisi IR dengan investor. Pembatasan bahasan tersebut bertujuan agar

penelitian terfokus pada peran dan fungsi IR sebagai pengelola komunikasi bisnis

perusahaan dengan investornya. Sehingga, dalam penelitian ini akan tampak

penerapan komunikasi bisnis yang dijalankan IR Mayora dalam membangun

kepercayaan, menjalin kerjasama, dan sikap saling menghargai dengan investor

sebagai upaya perwujudan visi misi perusahaan.

3. Investor Relations

Dalam perusahaan yang telah menjual sahamnya kepada publik, investor

relations merupakan sebuah bagian penting dalam manajemen perusahaan yang

bertugas untuk mengelola komunikasi perusahaan dengan investor di mana

komunikasi tersebut diharapkan dapat menghasilkan komunikasi yang saling

menguntungkan diantara kedua belah pihak. Informasi yang disampaikan kepada

para investor menjadi sebuah informasi yang diharapkan dapat memenuhi harapan

dari para investor, mengingat bahwa informasi yang disampaikan tersebut

berpengaruh kepada keputusan investor untuk menjual, mempertahankan atau

membeli saham perusahaan. Peran investor relations dalam hal ini seperti

dikemukakan Barker (1998:42) adalah membentuk komunikasi dengan pasar

melalui informasi. investor relations harus memberikan informasi yang investor

butuhkan, sehingga mengurangi ketidakpastian dan menurunkan risiko penjualan

saham yang dilakukan investor.

Bagian yang menangani investor relations merupakan bagian khusus yang

memperoleh hak untuk menyampaikan masukan kepada komisaris dan direksi

perihal hal-hal yang berkaitan dengan investor serta berwenang untuk meminta

data dari departemen atau divisi lain yang berkaitan dengan kepentingan

perusahaan dan investor. Dengan kata lain, bagian yang menangani investor

relations menjadi sebuah jembatan penghubung antara perusahaan dengan

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

14

investor sebagai upaya perusahaan untuk mempertahankan investornya,

mengingat bahwa perusahaan dan investor sama-sama memiliki harapan dan

kepentingan masing-masing dalam penjualan saham yang dilakukan oleh

perusahaan dan pembelian saham yang dilakukan oleh investor.

Deller et.al (1999:46) berpendapat bahwa investor relations dapat

didefinisikan sebagai sebuah strategi perusahaan dalam berkomunikasi dengan

para investornya. Pendapat tersebut semakin menguatkan bahwa investor relations

dapat digunakan perusahaan sebagai sebuah strategi dalam menjalin komunikasi

dengan para investor, mengingat bahwa investor relations adalah sebuah bagian

khusus yang mengelola komunikasi perusahaan dengan investor, sehingga

investor relations menjadi bagian atau wakil perusahaan dihadapan investor yang

paling mengetahui dan mengenal siapa saja dan bagaimana investor perusahaan.

Dalam komunikasi yang dijalin perusahaan tersebut, tentunya tidak hanya sekedar

komunikasi yang dilakukan dalam upaya untuk mematuhi peraturan keterbukaan

informasi yang harus dipatuhi oleh perusahaan publik, namun juga merupakan

komunikasi yang bertujuan untuk memenuhi harapan investor dan mewujudkan

tujuan perusahaan.

Dalam menjalin sebuah hubungan yang saling menguntungkan antara

kedua belah pihak, tentunya rasa kepercayaan antara satu sama lain harus terjalin

terlebih dahulu. Laskin (2005:35) investor relations tidak akan berjalan jika tidak

terjalin kepercayaan, oleh karena itu hubungan dengan investor hari ini adalah

tentang membangun dan mempertahankan hubungan kepercayaan. Berdasarkan

apa yang dikemukakan Minow tersebut, maka dapat dikatakan bahwa investor

relations dibangun oleh perusahaan tidak hanya untuk mematuhi kewajiban yang

mengikat selaku perusahaan publik, namun juga sebagai upaya membangun dan

mempertahankan hubungan dengan para investor agar tetap mempercayakan

investasinya melalui kepemilikan saham di perusahaan tersebut. Harper, Rafkin-

Sax dan Goodwin (dalam Cole 2004:62) juga mengemukakan bahwa tanggung

Jawab investor relations penting dalam membangun kepercayaan para investor

kepada perusahaan melalui komunikasi yang transparan dan persuasif.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

15

Kepercayaan dalam investasi tentunya sangat penting, investor yang tidak

percaya kepada kinerja perusahaan tidak mau melakukan pembelian saham atau

mempertahankan sahamnya pada suatu perusahaan. Oleh karena itu, dalam

membangun hubungan komunikasi dengan investor perusahaan juga harus

berupaya agar investor memiliki kepercayaan kepada perusahaan, bahwa

perusahaan memiliki prospektus yang menguntungkan investor. Dengan

melakukan komunikasi yang transparan dan persuasif diharapkan dapat membuat

investor percaya kepada kinerja dan prospek perusahaan ke depannya.

Dalam kaitannya mengelola hubungan perusahaan dengan investor,

investor relations harus berupaya untuk menyelenggarakan suatu kegiatan atau

program yang berkaitan untuk menjalankan fungsi serta mewujudkan tugas-tugas

yang diembannya. Para investor menuntut lebih banyak komunikasi dan

transparansi, serta akses ke dalam perusahaan-perusahaan daripada yang mereka

dapatkan di masa lalu, sehingga para perusahaan harus berkompetisi dalam rangka

meningkatkan investasi permodalan melalui program-program investor relations

(Argenti, 2010:255). Berdasarkan pendapat tersebut dapat diperoleh gambaran

bahwa untuk meningkatkan modal perusahaan, manajemen perusahaan harus

membuat program-program investor relations yang komunikatif dan transparan

untuk investor. Hal tersebut mengingat bahwa investor saat ini banyak menuntut

perusahaan untuk lebih transparan dan komunikatif kepada investor. Oleh karena

itu, bagian yang menangani investor relations dalam sebuah perusahaan haruslah

menjalin komunikasi antara perusahaan dengan investor melalui program yang

disusun untuk dapat mewujudkan suatu hubungan baik dan saling menghasilkan

keuntungan diantara kedua belah pihak.

Informasi yang disampaikan perusahaan kepada investor tersebut tentunya

mengandung harapan dan kepentingan yang berbeda antara investor satu dengan

investor lainnya. Perbedaan kriteria investor yang telah dikemukakan pada

paragraf sebelumnya menunjukkan bahwa perbedaan kriteria investor dapat

mempengaruhi investor dalam menyikapi informasi yang diperoleh dari

perusahaan. Investor akan cenderung untuk lebih menanggapi informasi yang

diterimanya jika informasi tersebut sesuai dengan harapan dan kebutuhan

investor. Tidak hanya itu, investor juga akan menggunakan informasi yang

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

16

diterimanya untuk melakukan pemantauan dan analisa terhadap prospek

keuntungan atau kerugian yang akan diperolehnya berkaitan dengan kepemilikan

sahamnya di perusahaan tersebut.

Investor yang merasa percaya bahwa investasinya dalam perusahaan

tersebut akan mewujudkan harapan-harapannya, akan tetap berinvestasi atau tidak

jarang investor akan menaikkan jumlah sahamnya di perusahaan tersebut. Namun,

investor yang berpandangan bahwa pembelian saham perusahaan yang

dilakukannya akan mendatangkan kerugian bagi investasinya akan memicu

investor untuk melepas investasinya dengan cara menjual kembali saham yang

dimilikinya. Bahkan, jika investor adalah para karyawan perusahaan sendiri,

mereka dapat bertindak lebih lanjut dengan menjual kepemilikan sahamnya dan

mencari pekerjaan di tempat lain (Laskin, 2008:13).

Jika investor melakukan penjualan saham dalam jumlah yang besar atau

menjual sahamnya dalam jumlah yang berbeda-beda namun dalam kurun waktu

yang berdekatan, hal tersebut akan berdampak pada jatuhnya harga saham. Hal ini

tentunya akan mendatangkan kerugian bagi perusahaan dari segi jumlah modal

perusahaan, mengingat bahwa salah satu tujuan dari perusahaan melakukan

penjualan sebagian sahamnya adalah untuk mendapatkan tambahan modal

(Kretarto, 2001:18). Keadaan tersebut tentunya juga akan membuat para

manajemen perusahaan dituntut oleh Bapepam-LK, para analisa keuangan serta

media keuangan untuk dapat melakukan klarifikasi perihal keadaan tersebut serta

segera melakukan penanganan yang efektif, agar harga saham perusahaan berada

pada situasi yang kondusif kembali.

Untuk mencegah adanya keterpurukan harga saham yang disebabkan oleh

tingginya penjualan saham kembali yang dilakukan investor, perusahaan dituntut

untuk tidak hanya sekedar memberikan informasi kepada investor sebagai sebuah

kewajiban, namun perusahaan dapat mengembangkannya dengan menjalin

komunikasi yang saling menguntungkan dengan investor. Dalam menjalin

komunikasi yang saling menguntungkan dengan investor, manajemen dalam

perusahaan harus membuat berbagai upaya yang diaplikasikan dalam struktur

ataupun kegiatan dalam manajemen organisasinya. Salah satu langkah yang dapat

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

17

diambil adalah dengan menjalin hubungan komunikasi dengan para investornya

yang dikelola oleh suatu bagian khusus dalam manajemen perusahaan.

F. Metodologi Penelitian

1) Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif (qualitative research). Bogdan dan Taylor (dalam Moleong,

2007: 4) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati, Penelitian ini menggunakan pendekatan studi

kasus. Menurut Scrhamm (Yin, 1996), tendensi utama dari studi kasus adalah

mencoba untuk menjelaskan keputusan-keputusan mengapa studi tersebut,

bagaimana mengimplementasikan dan apa hasilnya. Studi kasus dalam penelitian

ini bertujuan untuk mengungkapkan kekhasan/keunikan karakteristik di dalam

kasus yang diteliti. Kasus itu sendiri merupakan penyebab dilakukannya

penelitian studi kasus, oleh karena itu tujuan dan fokus utama dari penelitian studi

kasus adalah pada kasus yang menjadi objek penelitian. Untuk itu segala sesuatu

yang berkaitan dengan kasus dan yang mempengaruhinya haruslah diteliti.

Lincoln dan Guba (dalam Dedy Mulyana, 2004: 201) juga mengemukakan

bahwa penggunaan studi kasus sebagai suatu metode penelitian kualitatif memiliki

beberapa keuntungan, yaitu :

Studi kasus dapat menyajikan pandangan dari subjek yang diteliti.

Studi kasus menyajikan uraian yang menyeluruh yang mirip dengan apa

yang dialami pembaca kehidupan sehari-hari.

Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan antara

peneliti dan responden.

Studi kasus dapat memberikan uraian yang mendalam yang diperlukan

bagi penilaian atau transferabilitas.

Pada dasarnya penelitian dengan jenis studi kasus bertujuan untuk

mengetahui tentang sesuatu hal secara mendalam. Maka dalam penelitian ini,

peneliti akan menggunakan metode studi kasus untuk mengungkap tentang

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

18

komunikasi bisnis yang diterapkan Divisi IR Mayora dalam memenuhi harapan

investor dan menjalin kerjasama perusahaan.

2) Langkah-langkah Penelitian

Dalam penelitian ini, agar pelaksanaannya terarah dan sistemastis maka

disusun tahapan-tahapan penelitian. Menurut Moleong (2007: 127-148), ada

empat tahapan dalam pelaksanaan penelitian yaitu sebagai berikut:

Tahap pra lapangan

Peneliti mengadakan survei pendahuluan yakni dengan mencari subjek

sebagai narasumber. Selama proses survei ini peneliti melakukan

penjajagan lapangan (field study) terhadap latar penelitian, mencari data

dan informasi tentang investor relations. Peneliti juga menempuh upaya

konfirmasi ilmiah melalui penelusuran literatur buku dan referensi

pendukung penelitian. Pada tahap ini peneliti melakukan penyusunan

rancangan penelitian yang meliputi garis besar metode penelitian yang

digunakan dalam melakukan penelitian.

Tahap pekerjaan lapangan

Dalam hal ini peneliti memasuki dan memahami latar penelitian dalam

rangka pengumpulan data. Tahap ini dilaksanakan dengan meninjau

langsung kegiatan, program dan aktivitas keseharian dari Divisi IR Mayora

yang terdapat di Gedung Pusat Mayora.

Tahap analisis data

Tahapan yang ketiga dalam penelitian ini adalah analisis data. Peneliti

dalam tahapan ini melakukan serangkaian proses analisis data kualitatif

sampai pada interpretasi data-data yang telah diperoleh sebelumnya.

Tahap evaluasi dan pelaporan

Dalam tahap ini, data yang telah dianalisis dibuat evaluasi berdasarkan

fakta-fakta yang telah ditemui dalam lapangan serta kolaborasinya dengan

bidang ilmu yang dikaji yaitu komunikasi bisnis dalam investor relation.

Dalam tahap evaluasi dan laporan ini juga, peneliti memberikan laporan

kepada dosen pembimbing tesis perihal analisis dan evaluasi yang telah

penulis lakukan, serta berdasarkan arahan dan pengawasan dosen

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

19

pembimbing disusunlah rangkaian kesimpulan dan saran berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan.

3) Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, teknik yang

akan peneliti gunakan adalah sebagai berikut :

a. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan pewawancara (interviewer) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu (Moloeng, 2007: 186). Wawancara dipergunakan untuk

mengadakan komunikasi dengan subjek penelitian sehingga diperoleh data-data

yang diperlukan. Wawancara dilakukan langsung dengan subyek penelitian

melalui serangkaian tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait langsung

dengan pokok permasalahan.

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman

wawancara bebas terpimpin, yaitu cara mengajukan pertanyaan yang

dikemukakan bebas, tidak terpaku pada pedoman wawancara tentang masalah-

masalah pokok dalam penelitian kemudian dapat dikembangkan sesuai dengan

kondisi di lapangan (Sutrisno Hadi, 1994: 207). Dalam melakukan wawancara ini,

pewawancara membawa pedoman yang hanya berisi garis besar tentang hal-hal

yang akan ditanyakan. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi

secara mendalam tentang kegiatan, kinerja dan program-program yang

dilaksanakan oleh Divisi IR Mayora serta harapan investor Mayora yang ingin

didapatkan dari Divisi IR Mayora.

Dalam penelitian ini, tidak diutamakan jumlah informan yang dapat

diwawancarai, tetapi lebih kepada kedalaman aspek informasi yang dapat

dianalisa. Informasi mendalam diperoleh dari berbagai pihak yang bertanggung

jawab atau terlibat langsung dalam fungsi, peran, kegiatan atau program yang

dijalankan oleh Divisi IR Mayora. Berikut beberapa informan yang diwawancarai

untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan :

Pimpinan Departemen Sekretaris Perusahaan

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

20

Wakil Pimpinan Departemen Sekretaris Perusahaan

Manager Divisi Investor Relation

Staf Divisi Investor Relations sebanyak 2 orang

Investor Internal Mayora sebanyak 2 orang

Investor Eksternal Perorangan Mayora sebanyak 2 orang

Investor Eksternal Badan Usaha Mayora sebanyak 2 orang

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode wawancara.

Dokumentasi adalah mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan

dalam penelitian, kemudian ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan

menambah kepercayaan serta pembuktian suatu kejadian. Dalam penelitian ini,

dokumentasi ditujukan untuk mendukung/memperkuat temuan-temuan yang telah

didapatkan dari hasil wawancara seperti laporan internal, transkip pertemuan,

serta dokumen lainnya yang relevan dengan masalah penelitian.

4) Teknik Analisa Data

Tujuan analisis data adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk

yang mudah dibaca dan diinterpretasikan. Data yang dikumpulkan oleh peneliti

dari hasil wawancara disajikan dan diberi makna. Hal ini bertujuan agar data yang

diperoleh menjadi sebuah laporan yang utuh, menarik dan bersifat logis. Analisis

data/bukti terdiri atas pengujian, pengkategorian, pentabulasian atau

pengkombinasian kembali bukti-bukti untuk menunjuk proposisi awal suatu

penelitian (Yin, 1996). Sehingga tujuan penelitan untuk mengetahui fungsi, ruang

lingkup serta penerapan komunikasi bisnis dalam Divisi IR Mayora dapat

dideskripsikan dengan baik dan jelas.

Menurut Miles dan Huberman terdapat tiga cara analisis data kualitatif,

yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Denzin dan Lincoln,

2009 : 592) :

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

21

catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses ini berlangsung terus-menerus

selama penelitian berlangsung. Reduksi data meliputi meringkas data,

mengkode, menelusuri tema, dan tema membuat ugugus-gugus. Reduksi data

merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,

membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara

sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil.

Dalam penelitian ini, peneliti telah mengelompokkan data yang diperolehnya

sesuai dengan topik permasalahan yang diangkat yaitu fungsi dan peran serta

penerapan komunikasi bisnis Divisi IR Mayora dalam upaya memenuhi

harapan investor dan mengembangkan kerjasama bisnis perusahaan. Seluruh

data dan informasi yang telah diperoleh daru hasil wawancara, observasi dan

studi dokumentasi kemudian ditulis dalam laporan yang terperinci. Dalam

proses ini, seluruh data yang telah diperoleh oleh peneliti kemudian direduksi

dan dirangkum sehingga hanya menonjolkan hal-hal penting yang berkaitan

dengan komunikasi bisnis Divisi IR Mayora sebagai upaya memenuhi

harapan investor dan mengembangkan kerjasama bisnis perusahaan.

b. Penyajian Data

Penyajian data merupakan proses di mana sekumpulan informasi disusun,

sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Pada tahapan ini, data yang telah dikelompokkan

kemudian disusun dalam bentuk narasi dengan menggunakan kalimat yang

logis dan sistematis sehingga dapat menampung segala informasi yang

berkaitan dengan fungsi, peran serta komunikasi bisnis yang diterapkan oleh

Divisi IR Mayora sebagai upaya memenuhi harapan investor serta

mengembangkan kerjasama bisnis perusahaan. Sehingga diperoleh

pemahaman yang jelas apakah Divisi IR Mayora telah mengoptimalkan peran

dan fungsinya dalam mengelola komunikasi yang salaing menguntungkan

antara perusahaan dengan investor.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

22

c. Proses Analisis

Langkah ketiga dalam penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap data-

data yang diperoleh perihal penerapan komunikasi bisnis Divisi IR Mayora

sebagai upaya untuk mewujudkan harapan investor dan kerjasama bisnis

perusahaan. Sehingga diperoleh pemahaman apakah Divisi IR telah

melakukan komunikasi sesuai harapan investor dan berimpact kepada

pengembangan kerjasama bisnis perusahaan.

d. Penarikan Kesimpulan

Upaya penarikan kesimpulan dilakukan secara terus-menerus selama berada

di lapangan. Penarikan kesimpulan perlu diversifikasi agar cukup mantap dan

benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan

aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelurusan data kembali

dengan cepat. Dalam tahap ini, data-data yang telah direduksi dan disajikan

secara sistematis kemudian dicari pola atau hubungan antara data untuk

selanjutnya menuju pada proses penarikan kesimpulan berdasarkan data-data

tersebut. Kesimpulan tentang komunikasi bisnis yang diterapkan oleh Divisi

IR Mayora melalui fungsi dan perannya sebagai upaya untuk memenuhi

harapan investor dan mengembangkan kerjasama bisnis perusahaan kemudian

dibuat suatu saran untuk pengembangan atas kekurangan yang ditemukan

dalam penelitian yang telah dijalankan.

5. Fokus penelitian

Fokus penelitian ini adalah penerapan komunikasi pada Divisi IR Mayora

dalam mengelola hubungan komunikasi perusahaan dengan investornya, terkait

upaya perusahaan dalam mewujudkan harapan investor dan menjalin kerja sama

bisnis dengan investor.

6. Sumber Data

Berdasarkan cara perolehan dan sumber data yang digunakan sebagai

acuan dalam penelitian ini, sumber data tersebut dibedakan menjadi :

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

23

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya,

diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data primer ini merupakan data

utama yang berkaitan dengan masalah pokok penelitian. Pada penelitian

ini, data primer atau data utama adalah data yang berkaitan dengan

komunikasi bisnis yang diterapkan Divisi IR Mayora dalam mengelola

hubungan komunikasi perusahaan dengan investor.

b. Data Sekunder

Merupakan data yang didapat dari buku serta materi tertulis yang relevan

dengan tujuan penelitian. Jika dikaitkan dengan penelitian ini maka data

sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi baik berupa dokumen

internal maupun arsip tertulis lainnya. Dokumen internal perusahaan

seperti memo internal, agenda internal dan catatan pertemuan

dikumpulkan untuk meneliti penerapan komunikasi bisnis yang dijalankan

Divisi IR Mayora melalui program dan kegiatan yang dijalankan.

Analisis data menurut Patton (Moleong, 2000: 103) merupakan proses

mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategorisasi,

dan satuan uraian dasar. Menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2007: 248)

analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesisnya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan

apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan pada orang

lain.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu

pada konsep Milles & Huberman (1992: 20) yaitu interaktif model yang

mengklasifikasikan analisis data dalam tiga langkah, yaitu :

1. Reduksi data (Data Reduction )

Reduksi data yaitu suatu proses pemilahan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul

dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69078/potongan/S2-2014... · usaha yang telah dicapai (Majalah Investor, edisi X/196, Oktober 2009

24

2. Penyajian data ( Display Data )

Data ini tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan kemungkinan

adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Adapun bentuk

yang lazim digunakan pada data kualitatif terdahulu adalah dalam bentuk

teks naratif.

3. Penarikan kesimpulan (Verifikasi)

Dalam penelitian ini akan diungkap mengenai makna dari data yang

dikumpulkan. Dari data tersebut akan diperoleh kesimpulan yang tentatif,

kabur, kaku dan meragukan, sehingga kesimpulan tersebut perlu

diverifikasi. Verifikasi dilakukan dengan melihat kembali reduksi data

maupun display data sehingga kesimpulan yang diambil tidak

menyimpang.