bab i pendahuluan a. latar belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/bab i.pdfsebagai suatu ajaran yang...

18
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam bukan hanya agama yang membicarakan tentang ketuhanan, alam semesta, hubungan antara makhluk dengan pencipta, akan tetapi juga membahas tentang hubungan antara sesama makhluk dengan begitu sempurna. Muhammad Al Thoumy Al Syaibani yang menyatakan bahwa agama Islam pada hakikatnya merupakan konsep hidup insani dalam hubungannya dengan Tuhan, jagat, raya, pribadi dan kelompok masyarakat, juga merupakan pendidikan yang paling baik terhadap hati nurani insani, juga untuk mendidik akhlak, perasaan dan emosi dalam menyelesaikan masalah. 1 Islam merupakan agama pertama yang diwahyukan kepada Nabi Nuh kemudian dilanjutkan oleh nabi setelahnya. Saat melihat banyak hal yang berbeda dari apa yang diajarkan Islam, maka sesungguhnya hal tersebut telah menunjukkan bahwa terdapat penyimpangan di dalam Islam. Segala sesuatu dilakukan dengan menuruti hawa nafsu semata-mata. 2 Penyimpangan inilah yang terjadi pada masyarakat sekarang ini yang tidak mengenal siapa dan di mana asalkan keinginan hawa nafsu jahat itu terpenuhi. Sebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al- Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam aspek kehidupannya dan tidak ditujukan hanya untuk kelompok tertentu saja akan tetapi untuk seluruh 1 Mushtofa. (2015). Nilai-nilai Pendidikan dalam QS. Maryam/19 Ayat 41-47, Ta’lim 13 (2), hal. 163 2 M. Farid Wajdi. (2005). Islam untuk Satu Dunia. Solo : Era Intermedia. hal. 23

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/BAB I.pdfSebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam bukan hanya agama yang membicarakan tentang ketuhanan, alam

semesta, hubungan antara makhluk dengan pencipta, akan tetapi juga

membahas tentang hubungan antara sesama makhluk dengan begitu

sempurna. Muhammad Al Thoumy Al Syaibani yang menyatakan bahwa

agama Islam pada hakikatnya merupakan konsep hidup insani dalam

hubungannya dengan Tuhan, jagat, raya, pribadi dan kelompok masyarakat,

juga merupakan pendidikan yang paling baik terhadap hati nurani insani, juga

untuk mendidik akhlak, perasaan dan emosi dalam menyelesaikan masalah.1

Islam merupakan agama pertama yang diwahyukan kepada Nabi Nuh

kemudian dilanjutkan oleh nabi setelahnya. Saat melihat banyak hal yang

berbeda dari apa yang diajarkan Islam, maka sesungguhnya hal tersebut telah

menunjukkan bahwa terdapat penyimpangan di dalam Islam. Segala sesuatu

dilakukan dengan menuruti hawa nafsu semata-mata.2 Penyimpangan inilah

yang terjadi pada masyarakat sekarang ini yang tidak mengenal siapa dan di

mana asalkan keinginan hawa nafsu jahat itu terpenuhi.

Sebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-

Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam aspek kehidupannya

dan tidak ditujukan hanya untuk kelompok tertentu saja akan tetapi untuk seluruh

1Mushtofa. (2015). Nilai-nilai Pendidikan dalam QS. Maryam/19 Ayat 41-47, Ta’lim 13

(2), hal. 163 2M. Farid Wajdi. (2005). Islam untuk Satu Dunia. Solo : Era Intermedia. hal. 23

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/BAB I.pdfSebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia

2

umat manusia. Al-Quran merupakan mukjizat Islam yang kekal dan selalu

diperkuat oleh perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang semakin berkembang. Nabi Muhammad telah menyampaikan isi

kandungan Al-Quran kepada para sahabat dan jika pada saat itu mereka

menemukan keraguan dan ketidak jelasan di dalam memahami suatu ayat maka

mereka dapat menanyakan langsung kepada Nabi Muhammad.3

Al-Quran juga memuat berbagai macam hal yang setiap ayatnya pasti

mempunyai nilai dan saat mencermati setiap ayat yang ada dalam Al-Quran

maka pasti akan menemukan sesuatu yang menarik untuk dibahas. Secara

umum ayat Al-Quran semuanya mengandung nilai-nilai pendidikan. Artinya,

semua ayat dalam Al-Quran itu mendidik dan mengajarkan manusia agar

tidak berbuat munkar seperti zina, mabuk, membunuh, dan lain sebagainya.

Akan tetapi malah sebaliknya, yaitu Al-Quran selalu memerintahkan manusia

untuk berbuat ma‟ruf.4

Al-Quran banyak mengajarkan hal kepada manusia mulai dari persoalan

akidah, akhlak, prinsip-prinsip dalam beribadah, muamalah, bahkan sampai

kepada ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan menjadi wadah dalam

memberikan wawasan dan motivasi kepada manusia agar bisa memperhatikan

alam dalam melihat kekuasaan Allah. Berdasarkan hal ini, Al-Quran menjadi

motivasi atau inspirasi bagi para pembacanya, pengkajinya, maupun

pengamalnya.

3Hidayat. (2014). Nilai Pendidikan dalam Sejarah Penurunan Al-Quran secara Bertahap.

hal. 2 4Khoridatul Islamiya. (2015). Nilai-nilai Pendidikan dalam QS. Al-Baqarah Ayat 30-39.

Skripsi, Malang : UIN Maliki. hal. 6

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/BAB I.pdfSebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia

3

Pendidikan merupakan salah satu dari cara agar manusia tahu akan hal

yang tidak diketahuinya. Pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh

pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani menuju terbentuknya

pribadi yang utama.5 Pendidikan bagi manusia merupakan kebutuhan yang

harus dipenuhi karena tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok manusia

bisa hidup berkembang sejalan dengan keinginan untuk maju dan bahagia

dalam pandangan hidup manusia.6

Pendidikan tidak terpisahkan dari kehidupan manusia karena

pendidikan merupakan media dalam membina kepribadian dan

mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia. Pendidikan tidak hanya

berlaku di bangku sekolah saja, keluarga dan masyarakat juga berfungsi

sebagai tempat pendidikan yaitu menanamkan nilai-nilai kehidupan yang baik

dalam keluarga serta sosial.

Pribadi seseorang akan menjadi baik apabila tiga tempat pendidikan

tersebut saling mendukung agar tidak hanya mencetak seorang manusia yang

berpendidikan akan tetapi juga berakhlak mulia. Melaksanakan semua tugas

kehidupan baik yang bersifat pribadi maupun sosia diperlukan keyakinan kuat

dan akhlak yang terpuji agar terbentuknya Insan Kamil tersebut.

Pendidikan sekarang sudah berubah sesuai dengan perkembangan

zaman yang semakin modern. Perubahan dalam dunia pendidikan sangat

signifikan sehingga merubah pola pikir yang awam kaku menjadi sangat

5Ahmad Tafsir. (2011). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya Offset, hal. 24 6Fuad Ihsan. (2008). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta, hal. 2

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/BAB I.pdfSebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia

4

modern. Hal ini lah yang membuatkan pendidikan sendiri mempunyai nilai

yang sangat penting bagi manusia, begitu juga dalam Islam.

Nilai-nilai pendidikan merupakan sifat-sifat penting yang terdapat dalam

pendidikan dan bisa digunakan oleh manusia dalam mencapai tujuan hidup,

mampu membuat seorang peserta didik menguasai pengetahuan yang diajarkan

oleh pendidik, bisa mengembangkan keterampilan yang dimilikinya, bisa

memberikan teladan yang baik terhadap orang lain, mampu menghadapi tantangan

zaman yang semakin berkembang, serta bisa menjadikan ia berguna bagi orang di

sekelilingnya.

Islam sangat menjunjung tinggi nilai pendidikan. Bahkan ayat Al-Quran

yang pertama turun adalah Iqra’ (bacalah). Membaca merupakan salah satu

aktifitas yang ada dalam pendidikan dan Nabi Muhammad sangat

menekankan akan hal itu sehingga terlihat betapa mulianya pendidikan itu.

Ayat lain yang menjelaskan tentang tingginya nilai pendidikan yaitu QS. Al-

Mujadalah ayat 11 yang berbunyi :

ياأيهاالذيهءامىىاإذاقيللكمتفسحىافيالمجالسفافسحىايفسحاللهلكم

وإذاقيلاوشزوافاوشزوايزفعاللهالذيهءامىىامىكموالذيهأوتىاالعل م

درجاتواللهبماتعملىنخبيز

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu

‘Berlapang-lapanglah dalam majlis’, lapangkanlah niscaya Allah akan

memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan ‘Berdirilah kamu’

maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman

diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al-

Mujadalah/58 : 11).7

7Quran/58 : 11

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/BAB I.pdfSebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia

5

Berdasarkan ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang

berilmu ia akan ditinggikan derajatnya oleh Allah swt tidak hanya di dunia

akan tetapi juga di akhirat nantinya. Melalui ayat ini bisa dilihat betapa

tingginya derajat orang yang berilmu sampai disebutkan di dalam Al-Quran.

Hal ini tentu menjadi dorongan semangat bagi setiap orang untuk menuntut

ilmu.

Ayat di atas adalah salah satu dari beribu ayat Al-Quran yang

menyebutkan tentang pendidikan. Banyak surah maupun ayat dalam Al-

Quran yang berbicara tentang pendidikan salah satunya yang akan peneliti

bahas dalam penelitian ini, yaitu dalam QS. Al-An„am ayat 52-55.

Surah Al-An„am merupakan surah yang keenam dalam Al-Quran. Surah ini

terdiri atas 165 ayat dan termasuk dalam golongan surah Makkiyah, karena hampir

seluruh ayat surah ini diturunkan di Mekkah sebelum hijrah. Dinamakan Al-

An„am (hewan ternak) karena di dalamnya disebut kata An„am dalam hubungan

dengan adat-istiadat kaum musyrik, yang menurut mereka binatang-binatang

ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka dan di

dalam surah ini juga dikemukakan hukum berkenaan dengan hewan ternak

tersebut.8

Isi surah Al-An„am secara umum adalah tentang binatang ternak. Selain

itu, Al-An„am juga memuat doa seperti doa iftitah yang dibaca pelan pada

saat shalat dan terdapat ayat ke 79 dan 163 dalam surah tersebut. Selain itu,

surah Al-An„am juga berbicara tentang keimanan tentang keesaan Allah

8Wikipedia Bahasa Indonesia

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/BAB I.pdfSebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia

6

melalui sifat-sifatNya, hukum syariat seperti melarang menyembah selain

Allah, kisah-kisah teladan seperti kisah manusia yang menentang ajaran yang

dibawa oleh Nabi Muhammad, serta keterangan-keterangan orang musyrik

yang mempunyai kepercayaaan terhadap kekuatan makhluk gaib (jin, iblis,

malaikat) yang bisa mengubah nasib mereka.9

Cara mengetahui bagaimana isi QS. Al-An„am ayat 52-55 tersebut

sudah seharusnya dilihat dengan keseluruhan terutama tafsirnya. Tafsir yang

dilakukan oleh para ahli pasti berbeda-beda karena setiap orang mempunyai

pemikiran yang berbeda-beda yang nantinya dituangkan juga ke dalam kitab

yang berbeda. Penelitian ini hanya membahas salah satu dari macam-macam

kitab tafsir yang ada, yaitu Tafsir Al-Azhar.

Tafsir Al-Azhar merupakan salah satu kitab tafsir karya dari Buya

HAMKA yang monumental dan juga merupakan suatu karya terbaik pada

masanya. Tafsir Al-Azhar merupakan tafsir yang menggunakan bahasa

Melayu dalam penulisannya dan merupakan satu-satunya karya dari Melayu

muslim. Tafsir Al-Azhar ditulis menggunakan bahasa Melayu agar bangsa

Melayu yang tidak bisa berbahasa Arab bisa mengetahui dan memahami

Tafsir Al-Azhar.10

Penulisan Tafsir Al-Azhar dimulai dari Surah Al-Kahfi yang merupakan

juz 15 dalam Al-Quran. Tafsir Al-Azhar mulai ditulis pada waktu penjelasan

HAMKA yang disampaikan di masjid Al-Azhar. Tafsir Al-Azhar ditulis

9Milik Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia. (1990). Al-Quran dan Tafsirnya Jilid

III. Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Wakaf, hal. 69-70 10

Dewi Murni. (2015). Al-Azhar; Suatu Tinjauan Biografis dan Metodologis, Syuhada 3

(2) Oktober, hal. 24

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/BAB I.pdfSebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia

7

berdasarkan pandangan dan kerangka manhaj yang jelas dengan merujuk

pada kaidah bahasa Arab, tafsiran para salaf, asbabun nuzul, nasikh-mansukh,

ilmu hadits, ilmu fiqh dan sebagainya.11

Alasan peneliti menggunakan Tafsir Al-Azhar adalah karena tafsir ini

banyak digunakan oleh para mufassir dalam mengkaji Al-Quran. Tafsir Al-

Azhar menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca serta

pembahasan yang dilakukan secara detail. Alasan lain juga karena Tafsir Al-

Azhar merupakan salah satu tafsir yang dihasilkan di Indonesia. Sebagai

seorang penulis yang terkenal, HAMKA memperlihatkan keluasan

pengetahuannya dalam hampir semua disiplin ilmu lewat Tafsir Al-Azhar.

Baik itu tentang ilmu-ilmu tentang agama Islam maupun pengetahuan non

keagamaan yang mencakup banyak wawasan.

Tafsir Al-Azhar ini banyak mengedepankan fenomena-fenomena sosial

kemasyarakatan dalam upaya menyampaikan pesan, kesan, dan tuntutan Al-

Quran. Upaya tersebut tidak terlepas dari tujuan HAMKA untuk menjadikan

Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup setiap muslim sebagai

khalifah-Nya di muka bumi ini. Selain itu, Tafsir Al-Azhar dirancang agar

bisa menjadi obor penerang bagi masyarakat dengan berbagai jenis latar

belakang pendidikan, profesi, dan status lainnya. 12

Hubungan tafsir Al-An„am ayat 52-55 dengan yang terjadi pada zaman

sekarang adalah banyaknya ketidaksinambungan dalam hal pendidikan. Saat

11

Avif Alviyah, (2016), Metode Penafsiran Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar, Ilmu

Ushuluddin 15 (1) Januari, hal. 28-29 12

Yanuardi syukur dan Arlen Ara Guci. (2017). Buya Hamka; Memoar Perjalanan Hidup

Sang Ulama. Soko : Tinta Medina, Creative Imprint of Tiga Serangkai. hal. 116

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/BAB I.pdfSebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia

8

kita mengacu pada Al-Quran hendaknya pendidikan sudah memberikan

kebebasan bagi setiap individu untuk menuntut ilmu. Malah seharusnya tidak

ada yang bisa menghalangi seseorang dalam menuntut ilmu. Akan tetapi pada

kenyataannya banyak kejadian yang menunjukkan bahwa pendidikan pada

saat ini seakan “pandang bulu” terhadap orang yang menuntut ilmu dengan

memandang fisik, pangkat, dan derajat seseorang.

Berdasarkan uraian di atas, dengan tujuan pembelajaran dalam

pendidikan maka penulis tertarik untuk meneliti kandungan yang terdapat

dalam QS. Al-An„am ayat 52-55 dengan judul “Analisa Nilai-nilai

Pendidikan yang Terkandung dalam QS. Al-An‘am Ayat 52-55 (Kajian

Tafsir Al-Azhar Karya HAMKA)”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah nilai-nilai

pendidikan yang terkandung dalam QS. Al-An‟am ayat 52-55 menurut Tafsir

Al-Azhar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai-nilai

pendidikan yang terkandung dalam QS. Al-An„am ayat 52-55 menurut Tafsir

Al-Azhar.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/BAB I.pdfSebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia

9

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan kajian tentang

nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam Al-Quran.

2. Manfaat Praktis

a. Instansi/Lembaga

Hasil penenelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan

pengetahuan dan juga bisa sebagai informasi bagi para praktisi

pendidikan dan civitas akademikadi lingkungan Fakultas Agama

Islam Universitas Muhammadiyah Malang.

b. Pendidik

Penelitian ini diharapkan bisa menambah referensi terkait nilai-nilai

pendidikan yang ada dalam Al-Quran sebagai pendidik.

c. Peneliti Lain

Manfaat yang bisa diambil bagi peneliti lain dalam penelitian adalah

sebagai khazanah pengetahuan dan rujukan dalam ilmu pendidikan.

E. Batasan Istilah

1. Nilai-nilai Pendidikan

Dilihat dari asal datangnya nilai dalam perspektif Islam terdapat dua

sumber nilai, yakni Tuhan dan manusia. Nilai yang datang dari Tuhan

adalah ajaran-ajaran tentang kebaikan-kebaikan yang terdapat dalam kitab

suci. Nilai yang merupakan firman Tuhan bersifat mutlak, tetapi

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/BAB I.pdfSebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia

10

implementasinya dalam bentuk perilaku merupakan penafsiran terhadap

firman tersebut yang bersifat relatif.13

Menurut peneliti nilai-nilai pendidikan merupakan hal-hal yang

berguna dalam kehidupan manusia yang terdapat dalam suatu pendidikan

dan berguna dalam mencapai cita-cita manusia baik itu dalam

hubungannya dengan diri sendiri maupun orang lain serta mampu

menghadapi perkembangan zaman yang semakin modern.

Menurut Hamka, pendidikan Islam merupakan pembentukan pribadi

yang berbudi pekerti untuk mencapai kemajuan bangsa untuk mencapai

kemuliaan.14

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang sadar dan

bertujuan dan Allah telah meletakkan asas-asasnya bagi manusia dalam

sebuah syariat. Pendidikan Islam adalah serangkaian proses yang

sistematis terencana dan komprehensip dalam upaya mentransfer nilai-

nilai kepada peserta didik dan mengembangkan potensinya sehingga

mereka mampu melaksanakan tugasnya sebagai manusia di muka bumi

sesuai dengan syariat.15

Pendidikan Islam pada hakikatnya adalah proses menuju perubahan ke

arah yang positif. Hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Islam yaitu untuk

menjaga dan memelihara fitrah peserta didik mengembangkan segala potensi

yang dimiliki, dan mengarahkan potensi tersebut menuju kebaikan dan

kesempurnaan, serta merealisasikan hal tersebut secara bertahap.

13

Nasri Kurnialoh. (2015). Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Serat Sastra

Gendhing, Ibda’ Jurnal Kebudayaan Islam 13 (1) Januari-Juni, hal. 100 14

Abdul Nashir. (2007). Buya Hamka dan M. Natsir tentang Pendidikan Islam, At-Ta’dib

3 (1), Februari, hal. 69 15

Musthafa. (2015) Opcit. 166

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/BAB I.pdfSebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia

11

Pendidikan Islam sangat memperhatikan penataan individual dan

sosial yang membawa penganutnya pada pengaplikasian ajaran Islam

dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Islam juga mempunyai kegunaan

dalam rangka pembangunan dan pengembangan pendidikan Islamm

bahkan Pendidikan Islam menjadi tolak ukur bagaimana Islam dengan

umatnya telah memainkan peranannya dalam berbagai aspek sosial,

politik, maupun budaya.

Terdapat berbagai macam nilai Islam dalam Pendidikan Islam yang

mendukung Islam dalam dunia pendidikan yang bahkan menjadi suatu

sistem di dalamnya. Nilai tersebut menjadi dasar dalam pengembangan

jiwa peserta didik sehingga bisa menjadi output pendidikan yang sesuai

dengan masyarakat di lingkungannya. Nilai pendidikan Islam merupakan

sifat yang melekat pada pendidikan Islam yang digunakan manusia dalam

mencapai tujuan hidupnya untuk mengabdi kepada Allah swt.

Pendidikan Islam tidak hanya bertujuan sekedar proses transfer

budaya atau ilmu pengetahuan tapi juga transfer nilai ajaran-ajaran Islam.

Hakikatnya tujuan pendidikan Islam adalah menjadikan manusia yang

bertakwa, manusia dapat mencapai kemenangan dan kebahagiaan dunia

dan akhirat.

Nilai pendidikan Islam adalah sejumlah sifat-sifat dan ide yang

penting dan berguna bagi manusia yang didapatkan dari proses

pengembangan pribadi melalui proses pengajaran, pelatihan, pengalaman,

pewarisan, atau pembudayaan dari generasi ke generasi sehingga terjadi

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/BAB I.pdfSebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia

12

perubahan sikap dan tingkah laku yang mendarah daging untuk

melaksanakan perbuatan berdasarkan nilai-nilai dasar Islam yang

terkandung dalam Al-Quran dan Sunnah guna menggapai hakikat manusia.

Nilai-nilai pendidikan Islam pada dasarnya berlandaskan pada nilai-nilai

Islam yang meliputi semua aspek kehidupan, baik itu hubungan manusia

dengan Allah swt, hubungan manusia dengan manusia, maupun hubungan

manusia dengan lingkungannya.

2. Surah Al-An„am

Surah Al-An„am merupakan surah keenam dalam Al-Quran yang

berisi 165 ayat dan termasuk ke dalam golongan surah Makkiyah. Al-

An„am termasuk dalam golongan surah Makkiyah karena surah ini turun

kepada Nabi Muhammad saw sebelum beliau hijrah ke kota Madinah pada

waktu itu.

Nama Al-An„am diambil dari dalam surah itu juga. Kata Al-An„am di

dalamnya diulang sebanyak enam kali. Nama ini merupakan satu-satunya nama

yang dikenal pada masa Nabi Muhammad, maka pada saat surah ini turun

diberilah nama Al-An„am. Menurut sebuah riwayat menyatakan bahwa surah

ini diturunkan sekaligus oleh 70.000 malaikat dengan mengalunkan tasbih.16

Sebagian ulama mengecualikan beberapa ayat yang menurut mereka turun

setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, yaitu ayat 90-93 dan 150-153,

kendati ada riwayat yang menyebutkan hanya dua ayat, yaitu ayat 90 dan 91.

Riwayat lain bahkan menyatakan hanya satu ayat, yaitu ayat 90. Akan tetapi,

16

Zahra Ridho Hasanah. (2016). Nilai-nilai Pendidikan Karakter Surat Al-An’am ayat

151-153 dan Penerapannya dalam PAI. Skripsi. Salatiga : IAIN Salatiga. hal. 27

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/BAB I.pdfSebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia

13

riwayat-riwayat itu mengandung kelemahan-kelemahan seperti yang dikatakan

oleh pakar tafsir dan hadits Sayyid Muhammad Rasyid Ridha, “Banyak riwayat

menyatakan seluruh ayat surah ini turun sekaligus. Persoalan yang

diinformasikan riwayat itu bukan persoalan ijtihad atau nalar tetapi sejarah, bukan

juga persoalan yang berhubungan dengan hawa nafsu yang dapat mengantar

kepada penolakannya atau persoalan redaksi yang bisa menjadikannya memiliki

kelemahan. Karena itu, riwayat-riwayat tentang turunnya seluruh ayat-ayat surah

ini sekaligus pastilah mempunyai dasar yang dapat dipertanggungjawabkan”.

Riwayat lain ada yang mengecualikan beberapa yat yang

dikemukakan dinilai oleh sekian banyak ulama memiliki kelemahan-

kelemahan sehingga tidak wajar bila dijadikan dasar untuk menolak

riwayat yang demikian banyak tentang turunnya surah ini sekaligus.

Riwayat yang lebih banyak, walaupun lemah bisa saling memperkuat.17

3. QS. Al-An„am Ayat 52 – 55

Asbabun nuzul QS. Al-An„am ayat 52 adalah berkenaan dengan

Sa„ad bin Abi Waqqash dan Abdullah bin Mas„ud serta empat orang

lainnya. Mereka berkata kepada Rasulullah, “Usirlah mereka, sungguh

kami malu jika pengikutmu seperti mereka.” Ini diriwayatkan oleh Ibnu

Hibban dan Hakim yang memasukkan Ibnu Mas‟ud dalam kalangan para

pemimpin Quraisy. Yang benar adalah riwayat Muslim yang menyebutkan

bahwa keenam orang tersebut yang diminta untuk diusir. Sedangkan ayat

54, asbabun nuzulnya menurut Ikrimah, “ayat ini turun berkenaan dengan

17

M. Quraish shihab. (2005). Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-

Quran Vol. 4. Jakarta : Penerbit Lentera Hati. hal. 3-4

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/BAB I.pdfSebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia

14

beberapa orang yang dilarang oleh Allah untuk diusir. Jika Nabi bertemu

mereka, beliau lebih dahulu mengucapkan salam.18

4. Tafsir Al-Azhar

Tafsir Al-Azhar merupakan sebuah karya dari Buya HAMKA. Tafsir

Al-Azhar berasal dari kuliah subuh yang diberikan HAMKA di Masjid

Agung Al-Azhar mulai tahn 1959.19

Tafsir Al-Azhar merupakan karya

yang monumental pada masanya dan ditulis dengan Bahasa Indonesia atau

Melayu dengan ejaan lama.

Perlu diketahui bahwa Tafsir Al-Azhar mulai ditulis dari juz 15. Hal

ini dikarenakan sudah banyak kitab tafsir karangan penafsir lainnya yang

mulai dari juz 1 tapi tidak selesai sampai juz 30. Maka, HAMKA menulis

kitab tafsir mulai dari juz 15 sampai 30.

Alasan Buya HAMKA menulis Tafsir Al-Azhar dikarenakan

beberapa alasan, diantaranya adalah : (1) Para mufassir terlalu fanatik

terhadap mazhab yang dianutnya, sehingga saat ada tafsir yang berbeda

maka para mufassirin akan berusaha membawa makna dari tafsir tersebut

mengikuti mazhab yang dianut oleh mereka. (2) Masyarakat Indonesia

yang mayoritas muslim dan haus akan ilmu agama. (3) Buya HAMKA

ingin meninggalkan warisan terhadap umat dan bangsa. (4) Beliau ingin

memenuhi sebaik-baik baik sangka terhadap Al-Azhar dan hutang budi

karena telah memberinya penghargaan.20

18

Wahbah Zuhaili. (2008). Buku Pintar Al-Quran; seven in One. Jakarta : PT. Siaga

Swadaya. hal. 134-135 19

M. Yunan Yusuf. (2004). Corak Pemikiran Kalam Tafsir Al-Azhar. Cetakan Ketiga,

Jakarta : Penamadina. hal. 55 20

Malkan. (2009). Tafsir Al-Azhar: Suatu Tinjauan Biografis dan Metodologis, Jurnal

Hanafa 6 (3) Desember, hal. 366-367

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/BAB I.pdfSebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia

15

F. Penelitian Terdahulu

Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, peneliti menemukan

beberapa penelitian yang terkait dengan judul penelitian yang akan peneliti

teliti saat ini diantaranya adalah :

1. Skripsi yang meneliti tentang “Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam QS.

Al-An„am ayat 151-153 dan Penerapannya dalam PAI” yang ditulis oleh

Zahra Ridho Hasanah dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut

Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2016. Skripsi ini menunjukkan bahwa

dalam QS. Al-An„am ayat 151-153 terdapat nilai-nilai pendidikan

karakter. Nilai-nilai tersebut adalah: 1) takwa, kasih sayang, tanggung

jawab, cinta damai, peduli sosial, dan adil. 2) Nilai-nilai pendidikan

karakter tersebut dapat diterapkan tidak hanya dalam proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di kelas, tetapi juga lewat lingkungan

pendidikannya yaitu sekolah, serta pendidiknya.

2. Skripsi lain yang terkait dengan skripsi ini adalah “Pendidikan Tauhid

Berdasarkan QS. Al-An„am Ayat 74-83 Serta Penerapannya dalam

Pendidikan Agama Islam (Tinjauan Tafsir Al-Mishbah Karya M. Quraish

Shihab)”, yaitu skripsi saudari Metha Shofi Ramadhani Jurusan

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2011. Skripsi ini

membahas tentang nilai-nilai pendidikan tauhid yang terdapat dalam QS.

Al-An„am ayat 74-83 terdapat beberapa poin. Pertama, nilai pendidikan

tauhid, yaitu tauhid rubūbiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid ubudiyah.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/BAB I.pdfSebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia

16

Kedua, penerapan dalam PAI adalah pada aspek tujuan (a) pembentukan

manusia bertaqwa sesuai fitrah awal kejadian manusia untuk bertauhid, (b)

pembentukan kesalehan manusia mempraktekkan tauhid dalam kehidupan

sehari-hari melalui aspek materi (akidah dan ibadah) dan metode (kisah,

keteladanan, dan pembiasaan).

3. Skripsi yang meneliti tentang “Konsep Pendidikan Akidah dalam Surah

Al-An„am Ayat 74-79 (Sebuah Analisis Tahlili)” merupakan karya Munif

Afifuddin seorang mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Walisongo

Semarang tahun 2013. Skripsi ini membahas tentang konsep pendidikan

akidah. Kajian yang dilakukan menunjukkan bahwa pendidikan akidah

adalah upaya membimbing seseorang untuk mengamalkan akidah Islam

sebagai pandangan hidup, sehingga tertanam kuat di dalam jiwa dan tidak

tergoyahkan oleh gangguan yang berusaha melemahkan keyakinan

tersebut. Konsep pendidikan akidah yang ada dalam surah Al-An‟am ayat

74-79 adalah mengessakan Allah secara konsekuen, yaitu bahwa tiada

tuhan yang patut disembah keculi Allah dengan menolak pertuhanan

patung (berhala) dan benda-benda langit.

4. Skripsi yang meneliti tentang “Nilai-nilai Pendidikan Islam yang

Terkandung dalam Al-Quran Surat Al-A„raf Ayat 26-27 dan Aplikasinya”

merupakan skripsi saudari Siti Nurbaiti mahasiswi Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015. Hasil penelitian skripsi ini

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/BAB I.pdfSebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia

17

menunjukkan bahwa dalam QS. Al-A„raf ayat 26-27 terdapat nilai-nilai

pendidikan Islam, yaitu pendidikan ibadah dalam hal perintah menutup

aurat dan bersyukur, pendidikan akidah dalam hal taqwa kepada allah

dalam keadaan apapun juga, serta pendidikan keimanan yang mengajarkan

untuk selalu beriman kepada Allah swt.

Berdasarkan penelitian terkait tersebut, maka jelas bahwa penelitian

tentang “Nilai-nilai Pendidikan dalam QS. Al-An‟am Ayat 52-55 (Kajian

Tafsir Al-Azhar)” belum ada yang meneliti. Maka penelitian ini akan

membahas nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam QS. Al-An‟am ayat

52-55 berdasarkan kajian tafsir kitab Al-Azhar karya Buya HAMKA.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi merupakan suatu cara menyusun dan

mengolah hasil penelitian dari data serta bahan-bahan yang disusun menurut

susunan tertentu sehingga menghasilkan kerangka skripsi yang sistematis dan

mudah dipahami. Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah

sebagai berikut :

Bab I adalah pendahuluan yang berlaku sebagai acuan dasar dalam

melakukan penelitian. Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah

yang diteliti, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan

istilah, penelitian terdahulu, dan sistematika penulisan.

Bab II adalah tinjauan pustaka yang menjabarkan definisi-definisi yang

menjadi pokok pembahasan dan sudah tertulis pada judul penelitian ini.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/59203/2/BAB I.pdfSebagai suatu ajaran yang mempunyai pedoman, Islam menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia

18

Pokok pembahasan yang dibahas dalam tinjauan pustaka adalah Nilai-nilai

Pendidikan Islam, Surah Al-An„am, Qs. Al-An„am Ayat 52-55, dan Tafsir Al-

Azhar.

Bab III menguraikan metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini. Metode penelitian meliputi pendekatan penelitian, jenis

penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.

Bab IV dalam penelitian ini merupakan paparan data mengenai kajian

Tafsir Al-Azhar tentang surah Al-an„am ayat 52-55. Hasil Penelitian yang

akan membahas tentang seputar tentang QS. Al-An„am ayat 52-55 dan nilai-

nilai pendidikan yang terkandung dalam QS. Al-An„am Ayat 52-55.

Bab V merupakan penutup yang meliputi kesimpulan dan saran-saran.