bab i pendahuluan · pendahuluan 1. tinjauan khusus mengenaiproyek 1.1. later belakang setiap...

12
BAB I PENDAHULUAN 1. TINJAUAN KHUSUS MENGENAIPROYEK 1.1. Later Belakang Setiap manusia pada dasarnya ingin untuk dapat hidup berbahagia. Semua orang mendambakan kehidupan yang tentram dan berkecukupan. Namun hidup tidakJah semudah iru. Hidup bukan hanya pemenuhan kebutuhan pokok saja, tetapi juga menyangkut kebutuhan fisik yang bersifat sekunder dan tersier. Manusia merupakan makhluk yang tidak pernah puas dan selalu ingin berkembang. Manusia bukan hanya mendambakan kebutuhan fisik semata. la membutuhkan relasi sosial dengan orang lain. la juga membutuhkan penghargaan atas prestasi yang dihasilkannya dari orang lain. la juga membutuhkan produk spiritual untuk mengetahui dari mana sumber eksistensinya. Modernisme dan revolusi industri telah membawa banyak perubahan dalam segala tatanan kehidupan manusia, mulai dari ekonomi, budaya, filsafat, struktur dan interaksi sosial, pemerintahan, bahkan agama. Sebagian besar dari perubahan ini telah dicatat oleh media massa, meliputi: perubahan dari masyarakat produksi industri menuju masyarakat informasi,semakin sedikitnya ketergantungan pada sumber-sumber pertolongan institutional dan peningkatan range dari pilihan-pilihan pribadi (Naisbitt, 1982). Perubahan-perubahan ini meresap dalam setiap area PITS AT KFSFHATAN T1WA DAM KONSFTTNCr DT STTOARAYA 1

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN · PENDAHULUAN 1. TINJAUAN KHUSUS MENGENAIPROYEK 1.1. Later Belakang Setiap manusia pada dasarnya ingin untuk dapat hidup berbahagia. Semua orang mendambakan kehidupan

BAB I

PENDAHULUAN

1. TINJAUAN KHUSUS MENGENAIPROYEK

1.1. Later Belakang

Setiap manusia pada dasarnya ingin untuk dapat hidup berbahagia. Semua

orang mendambakan kehidupan yang tentram dan berkecukupan. Namun hidup

tidakJah semudah iru. Hidup bukan hanya pemenuhan kebutuhan pokok saja, tetapi

juga menyangkut kebutuhan fisik yang bersifat sekunder dan tersier. Manusia

merupakan makhluk yang tidak pernah puas dan selalu ingin berkembang.

Manusia bukan hanya mendambakan kebutuhan fisik semata. la membutuhkan

relasi sosial dengan orang lain. la juga membutuhkan penghargaan atas prestasi yang

dihasilkannya dari orang lain. la juga membutuhkan produk spiritual untuk

mengetahui dari mana sumber eksistensinya.

Modernisme dan revolusi industri telah membawa banyak perubahan dalam

segala tatanan kehidupan manusia, mulai dari ekonomi, budaya, filsafat, struktur dan

interaksi sosial, pemerintahan, bahkan agama. Sebagian besar dari perubahan ini

telah dicatat oleh media massa, meliputi: perubahan dari masyarakat produksi

industri menuju masyarakat informasi,semakin sedikitnya ketergantungan pada

sumber-sumber pertolongan institutional dan peningkatan range dari pilihan-pilihan

pribadi (Naisbitt, 1982). Perubahan-perubahan ini meresap dalam setiap area

PITS AT KFSFHATAN T1WA DAM KONSFTTNCr DT STTOARAYA 1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN · PENDAHULUAN 1. TINJAUAN KHUSUS MENGENAIPROYEK 1.1. Later Belakang Setiap manusia pada dasarnya ingin untuk dapat hidup berbahagia. Semua orang mendambakan kehidupan

kehidupan kita : lingkungan pekerjaan, kehidupan keluarga dan aktivitas-aktivitas

pada waktu luang kita.

Perubahan di tempat kerja ditunjukkan dengan fenomena seperti cepatnya

pekerjaan yang ada sekarang menjadi ketinggalan jaman, meningkatnya jumlah

wanita dalam pasar tenaga kerja, pengembangan peraturan-peraturan dalam bidang

kerja bagi wanita dan kaum minoritas, bangkitnya jiwa enterpeneurship, tekanan

akan motivasi finansial lebih dari pada kepuasaan intrinsik yang dialami dalam

memilih pekerjaan, dan perubahan karir pada usia senja.

Perubahan dalam keluarga meliputi peningkatan isolasi dari keluarga inti,

penurunan angka kelahiran, masalah perceraian, orang tua tunggal, kedua orang tua

bekerja, dan semakin kaburnya aturan-aturan tradisional yang diterapkan orang tua

terhadap anaknya.

Pilihan-pilihan personal meliputi sederetan pilihan yang kompleks yang meliputi

bahkan melampaui hal-hal yang disebutkan di atas. Kebebasan untuk memilih gaya

hidup yang sangat luas sekarang telah menjadi realita. Kebebasan untuk memilih ini

juga merupakan suatu masalah. Seorang individu harus menunjukkan sederetan

kemampuan adaptasi yang menakjubkan dalam rangka meresponi secara fleksibel

dan kreatif terhadap pilihan kehidupan yang berubah dengan sangat cepat.

Kemampuan untuk beradaptasi dalam era globalisasi ini merupakan syarat utama

untuk bisa tetap survive, namun tidak semua orang mampu untuk beradaptasi dan

mengikuti percepatan jaman. Ketidak mampuan untuk mengendalikan kehidupannya

menimbulkan terjadinya penumpukan permasalahan dan pada akhirnya muncul apa

yang disebut stress dan burnout (Farber, 1983).

PHSAT KFSFHATAN nWA DAN KONSFT JNG DI <UTR ARAYA 2

Page 3: BAB I PENDAHULUAN · PENDAHULUAN 1. TINJAUAN KHUSUS MENGENAIPROYEK 1.1. Later Belakang Setiap manusia pada dasarnya ingin untuk dapat hidup berbahagia. Semua orang mendambakan kehidupan

Penelitian terbaru yang disebutkan oleh Menteri Kesehatan Prof. Dr. Sujudi

menunjukkan bahwa 20 % dari warga Jakarta mengalami stress mulai dari yang

ringan hingga berat akibat kemacetan lalu lintas, kebisingan, persaingan karier,

struktur sosial yang kurang ramah dan tingkat kriminalitas yang tinggi (Jawa Pos, 9

Juni 1997). Tekanan-tekanan yang dialami ini intensitasnya sangat tinggi pada level

manager ke atas. Surabaya sebagai calon kota metropolitan mau tidak mau akan

mengalami ekses negatif modernisme seperti Jakarta. Untuk itulah maka proyek

Pusat Kesehatan Jiwa dan Konseling di Surabaya dibuat.

1.2. Tujuan Proyek

Tujuan dari diadakannya proyek Pusat Kesehatan Jiwa dan Konseling di

Surabaya, yaitu:

• memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memiliki penyakit kejiwaan

(mental illness) berupa konsultasi dan rawat tinggal sehingga mereka dapat

sembuh serta mendorong mereka untuk memahami arti kehidupan.

• memberikan pengetahuan/informasi dan gambaran yang benar tentang kesehatan

jiwa (mental health) serta menekankan pentingnya campur tangan dan partisipasi

masyarakat luas untuk ikut memahami keadaan para pasien. Juga diharapkan

masyarakat dapat ikut berperan aktif dalam mengadakan interaksi secara

langsung dan tidak langsung terhadap pasien sehingga mereka merasa

dibutuhkan dan dapat diterima masyarakat.

PI NAT KFSFHATAN TTWA DAN KONSF.T JNO DT SITO ARAYA 3

Page 4: BAB I PENDAHULUAN · PENDAHULUAN 1. TINJAUAN KHUSUS MENGENAIPROYEK 1.1. Later Belakang Setiap manusia pada dasarnya ingin untuk dapat hidup berbahagia. Semua orang mendambakan kehidupan

• mengembangkan metoda penyembuhan secara Kristiani bagi mereka yang

beragama kristiani dan mendorong mereka untuk semakin mempererat hubungan

dengan Tuhan sebagai pemberi nilai hidup.

1.3. Lingkup pelayanan/skala proyek

Ruang lingkup pelayanan dari Pusat Kesehatan Jiwa dan Konseling ini lebih

ditujukan untuk melayani seluruh masyarakat Jawa Timur pada umumnya dan

masyarakat kota Surabaya pada khususnya. Namun tidak menutup kemungkinan

untuk melayani masyarakat Indonesia Barat, karena kurangnya fasilitas yang baik

untuk mereka yang mengalami Mental Illness di Indonesia. Fasilitas sudah banyak

ada yaitu Rumah Sakit Jiwa yang notabene merupakan penampungan orang gila

yang sudah akut sehingga sulit untuk disembuhkan.

Berbeda dengan Rumah Sakit Jiwa, fasilitas ini diarahkan untuk menangani

pasien yang mengalami sakit dengan kriteria ringan dan sedang. Dan target pasien

yang dituju adalah kalangan menengah ke atas, karena kelompok sosial inilah yang

paling banyak mengalami gangguan kejiwaan akibat kerasnya pergulatan dan

tekanan hidup kota besar.

PI NAT KF.SF.HATAN TTWA DAM KDNSFT FNO ni STTR ARAYA

Page 5: BAB I PENDAHULUAN · PENDAHULUAN 1. TINJAUAN KHUSUS MENGENAIPROYEK 1.1. Later Belakang Setiap manusia pada dasarnya ingin untuk dapat hidup berbahagia. Semua orang mendambakan kehidupan

1.4. Manfaat Provek

Bagi Pemerintah

• Dengan bertambahnya jumlah fasilitas umum dalam bidang kesehatan jiwa ini

diharapkan dapat ikut melayani masyarakat kota yang mengalami gangguan

kejiwaan karena tekanan-tekanan yang dihadapi.

• Mengurangi angka pendenta gangguan kesehatan jiwa di negara Indonesia yang

secara tidak langsung mengurangi angka kriminalitas dan problema sosial

lainnya.

• Mengingat bahwa yang mengalami gangguan kejiwaan di kota sebagian besar

adalah dari golongan usia muda yang merupakan tulang punggung negara, maka

diharapkan dapat mengoptimalkan potensi sumber daya manusia yang

merupakan aset utama pembangunan.

Bagi masyarakat,

• Masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan yang diberikan untuk

menyembuhkan keadaan dirinya dan memotivasi pasien untuk dapat kembali

berhadapan dengan dunia nyata beserta segala problematikanya.

• Masyarakat dapat menikmati fasilitas layanan kesehatan jiwa yang lebih baik

dan penyembuhan yang dilakukan merupakan sesuatu yang holistik sehingga

kesembuhan yang terjadi dapat bertahan lama.

PITS AT KKSFHATAN fTWA DAN KONSFirMG DI SITO ARAYA 5

Page 6: BAB I PENDAHULUAN · PENDAHULUAN 1. TINJAUAN KHUSUS MENGENAIPROYEK 1.1. Later Belakang Setiap manusia pada dasarnya ingin untuk dapat hidup berbahagia. Semua orang mendambakan kehidupan

1.5. Metodologi

Dalam penyusunan laporan ini, metode pembahasan yang digunakan secara

garis besar dapat terbagi dalam 2 tahapan, yaitu:

1. Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dan valid/sab., mak dilakukan beberapa

cara, yaitu:

• Survey Lapangan/Studi Banding

Cara ini dilakukan dengan melakukan peninjauan langsung pada lokasi-

lokasi yang berkaitan dengan pengadaan fasilitas ini seperti Rumah Sakit Jiwa

(RSJ Menur dan RSJ Lavvang) dan Pusat Penyembuhan Stress Dharmacitta

Jakarta. Studi lapangan dilakukan dengan tujuan untuk mengadakan

pengamatan langsung terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, Iuasan ruang,

sirkulasi, interaksi pasien dan psikiater, dan struktur organisasi. Data yang ada

merupakan acuan bagi perancang dalam memahami provek ini dengan lebih

baik dan bukan menjadi penghambat dan pengikat kreativitas dalam gubahan

massa dan konsep. Data survey ini akan dijadikan sebagai bahan studi banding

dengan data-data dari literatur yang ada.

• Wawancara

Wavvancara secara langsung dilakukan terhadap dokter-dokter psikologi,

pimpinan Rumah Saikt Jivva dan Pusat Penyembuhan Stress Dharmacitta dan

kepada orang lain yang bersangkutan dengan pengadaan proyek ini.

PI ISAT k'F.SRHATAN .TWA DAN kTlNSFUNO DT STIR ARA YA 6

Page 7: BAB I PENDAHULUAN · PENDAHULUAN 1. TINJAUAN KHUSUS MENGENAIPROYEK 1.1. Later Belakang Setiap manusia pada dasarnya ingin untuk dapat hidup berbahagia. Semua orang mendambakan kehidupan

• Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk memperoleh data-data yang dapat membantu

pemahaman terhadap proyek, penyusunan program, persyaratan-persyaratan

serta peraturan yang membatasi proyek ini. Selain itu juga membantu

memberikan kerangka pikir dalam penyusunan konsep perancangan dalam

konteks urban maupun arsitektur.

2. Pengolahan Data

Data-data yang telah diperoleh kemudian disusun secara sistematis dan

kemudian dilakukan analisa. Data-data tersebut kemudian dievaluasi untuk

mendapatkan data yang relevan dan membantu dalam proses perencanaan dan

perancangan Pusat Kesehatan Jiwa dan Konseling di Surabaya.

1.6. Pengertian Judul

Adapun judul dari Tugas Akhir ini, yaitu Pusat Kesehatan Jivva dan Konseling di

Surabaya.

"Pusat"

• Kumpulan dari beberapa fasilitas yang berkaitan atau sama pada satu tempat

• Pokok pangkal atau yang menjadi tumpuan untuk berbagai urusan, hal dsb

(Sumber: Kamus Umum Bahasa Indonesia , W.J.S. Poerwadarminta)

PI fSAT KFSFHATAN JIWA DAN fCONSFMNO DI SI IR ARA YA 7

Page 8: BAB I PENDAHULUAN · PENDAHULUAN 1. TINJAUAN KHUSUS MENGENAIPROYEK 1.1. Later Belakang Setiap manusia pada dasarnya ingin untuk dapat hidup berbahagia. Semua orang mendambakan kehidupan

"Kesehatan Jiwa (Mental Health)"

• Menurut Karl Menninger (psikiater) kesehatan jiwa merupakan penyesuaian

mannsia terhadap dunia dan satu sama lain dengan keefektifan dan kebahagiaan

maksimum. la bukan hanya berupa efisiensi, atau hanya perasaan puas atau

keluwesan dalam mematuhi berbagai afuran permainan dengan riang hati.

Kesehatan Jiwa mencakup semuanya itu. Kesehatan Jiwa meliputi kemampuan

menahan diri, menunjukkan kecerdasan, berperilaku tenggang rasa dengan orang

lain, dan sikap hidup yang bahagia.

• Menurut H.B. English seorang psikolog, kesehatan jiwa merupakan keadaan yang

relatif tetap di mana sang pribadi menunjukkan penyesuaian atau mengalami

aktualisasi diri atau realisasi diri. Kesehatan jiwa merupakan keadaan positif, bukan

sekedar absennya gangguan jiwa.

• Menurut W.W. Boehm (pekerja sosial), kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan

dan taraf keterlibatan sosial yang diterima oleh orang lain dan memberikan

kepuasan bagi orang yang bersangkutan.

"Konseling"

• As an organized field, includes a variety of guidance services that help people deal with personal, educational and vocational problems. (Sesuafu yang terorganisir yang meliputi beberapa macam bimbingan untuk menolong masyarakat menghadapi permasalahan pribadi, pendidikan dan pekerjaannya).

(Sumber: Encyclopedia .Americana Volume VEL, hal 87)

Pt ISAT k'FSFHATAN JIWA DAN FCONSFUNO DI SI FR ARAYA 8

Page 9: BAB I PENDAHULUAN · PENDAHULUAN 1. TINJAUAN KHUSUS MENGENAIPROYEK 1.1. Later Belakang Setiap manusia pada dasarnya ingin untuk dapat hidup berbahagia. Semua orang mendambakan kehidupan

"Surabaya"

• Surabaya adalah nama kota yang merupakan Ibukota Propinsi Jawa Timur dan

merupakan kota terbesar ke 2 di Indonesia.

Dengan demikian definisi dari "Pusat Kesehatan Jiwa dan Konseling di

Surabaya" ,yaitu: suatu wadah yang memberikan pelayanan aktivitas pemulihan

seseorang yang mengalami gangguan akibat tekanan-tekanan permasalahan dan

memberikan bimbingan untuk menolong mereka menghadapi permasalahan pribadi,

pendidikan dan pekerjaan.

1.7. Kriteria Pemilihan Lokasi:

Surabaya sebagai kota yang berkembang menuju kota Metropolitan tentu saja juga

terkontaminasi dengan efek negatif dari modemisasi. Mulainya hadir gedung-gedung

tinggi serta timbulnya kemacetan di mana-mana hanya merupakan introduksi dari

perkembangan yang akan terjadi. Bersamaan dengaan im timbul fenomena alienasi

dalam relasi serta kompleksitas problematika dan akselerasi globalisasi menyebabkan

timbulnya gangguaan kejiwaan. Fenomena ini apabila tidak kita cermati dengan baik,

maka Surabaya akan menanggung beban permasalahan yang kompleks dan sulit untuk

ditangani. Di lain pihak belum adanya fasilitas yang mampu mengatasi problematika

gangguan jiwa ini. Rumah Sakit Jiwa Menur tampaknya tidak mampu menjawab

pertanyaan jaman ini disebabkan karena segmentasi pasar yang di tuju sering kali

dikonotasikan dengan penderita penyakit jiwa yang sudah akut. Keluarga-keluarga

Pf LSAT KFSFHATAN JTWA DAM KT)NSFUKG DI SI FR ARAYA 9

Page 10: BAB I PENDAHULUAN · PENDAHULUAN 1. TINJAUAN KHUSUS MENGENAIPROYEK 1.1. Later Belakang Setiap manusia pada dasarnya ingin untuk dapat hidup berbahagia. Semua orang mendambakan kehidupan

yang ada baru mengirimkan anggota keluarganya ke RSJ Menur apabila dianggap

sudah tidak mungkin tersembuhkan lagi.

Di sisi lainnya prosentase terbanyak yang akan mengalami gangguan jiwa yaitu para

eksekutif muda yang sehari-hari berpacu dengan waktu. Mereka bukanlah berpenyakit

jiwa tetapi hanya kelebihan tekanan kehidupan sehari-hari. Yang mereka butuhkan

adalah tempat untuk menolong mereka mengatasi tekanan sebagai ekses negatif

kemajuan.

Dari pertimbangan tersebut maka ditetapkan kritetia pemilihan site sebagai berikut:

• Aksesibilitas yang mudah dari pusat-pusat aktivitas Urban mengingat bahwa calon

pasien merupakan golongan yang dapat dikatakan memiliki waktu yang sangat

sempit. Aksesibilitas tidak hanya meliputi letak geografis tetapi juga kualitas

jaringan jalan menuju ke tapak serta tingkat kemacetan yang rendah.

• Perletakan fasilitas diarahkan pada daerah pemukiman dan perkantoran,

dikarenakan permasalahan keluarga yang sering kali dilatar belakangi oleh masalah

pekerjaan yang merupakan masalah terbanyak yang dialami masyarakat kota.

• Kesesuaian dengan Land Use daerah tersebut yang digunakan sebagai Fasilitas

Umum.

Kriteria Pemilihan Tapak:

• Tapak memiliki lingkungan sekitar yang tertata dengan baik atau jikalau

memungkinkan memiliki view yang menarik (walaupun tidak mutlak) sehingga

pencapaian ke arah tapak memberikan kenyamanan visual.

PirSATKF.SF.HATAN.IIWA DAN KDNSFI.TNG DI SI FR ARA YA 10

Page 11: BAB I PENDAHULUAN · PENDAHULUAN 1. TINJAUAN KHUSUS MENGENAIPROYEK 1.1. Later Belakang Setiap manusia pada dasarnya ingin untuk dapat hidup berbahagia. Semua orang mendambakan kehidupan

• Tapak haruslah memiliki tingkat kebisingan yang cukup terkendali sehingga dapat

membantu proses penyembuhan pasien.

• Tapak harus memiliki tingkat polusi yang cukup rendah dikarenakan adanya

fasilitas-fasilitas penunjang proses penyembuhan outdoor.

Lokasi terpilih:

Lokasi yang terpilih yaitu pada Jalan H.R Muhammad yang terletak di Surabaya Barat

dengan pertimbangan:

• Pencapaian ke lokasi cukup mudah yaitu melalui Jalan Mayjen Sungkono dan

melalui akses tol.

• Selain merupakan lokasi pemukiman elit, lokasi ini juga akan dikembangkan

menjadi daerah komersial serta perdagangan yang berpotensi besar. Jalan Mayjen

Sungkono merupakan pusat perdagangan dan perkantoran baaru juga perlu diingat

pengembangan Kota-kota mandiri yang tentu saja menyediakan fasilitas niaga

selain pemukiman.

• Tingkat polusi yang cukup rendah baik suara maupun udara.

• Harga tanah lebih murah dari pada di tengah kota ( 700 ribu/ m2)

Tapak terpilih:

Tapak yang terpilih yaitu di depan Apartemen Puri Matahari dengan eksisting sebagai

berikut:

• Sebelah Utara : Jalan Raya Darmo Permai II

PI:SATKF.SRHATAM.UWA DAN KDNSRUNCr DT STJR ARAYA 11

Page 12: BAB I PENDAHULUAN · PENDAHULUAN 1. TINJAUAN KHUSUS MENGENAIPROYEK 1.1. Later Belakang Setiap manusia pada dasarnya ingin untuk dapat hidup berbahagia. Semua orang mendambakan kehidupan

• Sebelah Selatan : Jalan H.R. Mohammad dan SMU Kristen Petra

• Sebelah Barat : Rumah Makan Bon Ami dan Perumahan

• Sebelah Timur : Ruko

Garis Sempadan Bangunan yaitu 30 m pada Jl. H.R. Mohammad dan 25 m pada Jl.

Raya Darmo Permai JJ.

Koefisien Dasar Bangunan : 60 %

Koefisien Lantai Bangunan : 230 %-500 %

Adapun pertimbangan pemilihan tapak sebagai berikut:

• Keadaan lingkungan yang tertata dengan baik sehingga memberikan suatu serial

vision yang nyaman.

• Tapak ini terletak di persimpangan jalan masuk ke beberapa perumahan

menengah ke atas seperti Darmo Satelit, Darmo Harapan, Darmo Permai, Citra

Raya, dan Graha Famili.

• Tapak terletak bersebelahan dengan taman kota yang merupakan potensi

pengolahan view yang baik.

PI IS AT KFSFHATAN TRVA DAN k'ONSFT.TNCr DI SI IR AR A YA 12