bab i tumor paru

11
BAB II KONSEP DASAR PENYAKIT Pada umumnya tumor paru terbagi atas tumor jinak (5 %) antara lain adenoma, hamartoma dan tumor ganas (90%) adalah karsinoma bronkogenik. Karena pertimbangan klinis maka yang dibahas adalah kanker paru atau karsinoma bronkogenik. I. Pengertian Menurut Hood Alsagaff, dkk. 1993, karsinoma bronkogenik adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas. Sedangkan menurut Susan Wilson dan June Thompson, 1990, kanker paru adalah suatu pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel anaplastik dalam paru. II. Epidemiologi Setiap tahun, terdapat lebih dari 1,3 juta kasus kanker paru di seluruh dunia dengan angka kematian 1,1 juta setiap tahunnya. Di Eropa, diperkirakan ada 381.500 kasus kanker paru pada 2004, dengan angka kematian 342.000 atau 936 kematian setiap hari. III. Etiologi Seperti kanker pada umumnya, etiologi yang pasti dari kanker paru masih belum diketahui, namun diperkirakan bahwa inhalasi jangka panjang dari bahan – bahan karsiogenik merupakan faktor Page 1

Upload: mahardyatmaja-putra

Post on 05-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tp

TRANSCRIPT

BAB IIKonsep dasar penyakit

Pada umumnya tumor paru terbagi atas tumor jinak (5 %) antara lain adenoma, hamartoma dan tumor ganas (90%) adalah karsinoma bronkogenik.Karena pertimbangan klinis maka yang dibahas adalah kanker paru atau karsinoma bronkogenik.

I. PengertianMenurut Hood Alsagaff, dkk. 1993, karsinoma bronkogenik adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas. Sedangkan menurut Susan Wilson dan June Thompson, 1990, kanker paru adalah suatu pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel anaplastik dalam paru.

II. Epidemiologi Setiap tahun, terdapat lebih dari 1,3 juta kasus kanker paru di seluruh dunia dengan angka kematian 1,1 juta setiap tahunnya. Di Eropa, diperkirakan ada 381.500 kasus kanker paru pada 2004, dengan angka kematian 342.000 atau 936 kematian setiap hari.

III. Etiologi Seperti kanker pada umumnya, etiologi yang pasti dari kanker paru masih belum diketahui, namun diperkirakan bahwa inhalasi jangka panjang dari bahan bahan karsiogenik merupakan faktor utama, tanpa mengesampingkan kemungkinan perana predisposisi hubungan keluarga ataupun suku bangsa atau ras serta status imunologis. 1. Pengaruh rokok.2. Pengaruh paparan industri3. Pengaruh adanya penyakit lain atau predisposisi oleh karena adanya penyakit lain.4. Pengaruh genetik dan status imunologis.

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor adalah :a) Penyebab kimiawi.Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja pembersih cerobong asap. Zat yang mengandung karbon dianggap sebagai penyebabnya.b) Faktor genetik (biomolekuler)Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan perkembangan tumor.c) Faktor fisikSecara fisik, tumor berkaitan dengan trauma/pukulan berulang-ulang baik trauma fisik maupun penyinaran.Penyinaran bisa berupa sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom.d) Faktor nutrisiSalah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus timbulnya tumor.e) Penyebab bioorganismeMisalnya virus. Pernah dianggap sebagai kunci penyebab tumor dengan ditemukannya hubungan virus dengan penyakit tumor pada binatang percobaan. Namun ternyata konsep itu tidak berkembang lanjut pada manusia.f) Faktor hormon.Pengaruh hormon dianggap cukup besar, namun mekanisme dan kepastian peranannya belum jelas. Pengaruh hormone dalam pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi oleh hormone tersebut.

IV. Patofisiologi.

Faktor kimiawi faktor genetik faktor fisik faktor nutrisi Faktor bioorganisme faktor hormon

Tumor paru

Ulserasi bronkusmetaplasia sel skuamosa pada bronkus

Jalan nafas inefektifReaksi radangobstruksi bronkus

Penumpukan sekretempisema

Ggn pertukaran gas Batuk

Anoreksia kadar O2 ke jaringan

Intake lemah/letih

Intoleransi aktivitasGgn pemenuhan nutrisi

Kanker paru bervariasi sesuai tipe sel, daerah asal, dan kecepatan pertumbuhan. Empat tipe sel primer pada kanker paru adalah karsinoma epidermoid (sel skuamosa), karsinoma sel kecil (sel oat), karsinoma sel besar (tak terdeferensiasi) dan adenokarsinoma. Sel skuamosa dan karsinoma sel kecil umumnya terbentuk di jalan napas utama bronkial. Karsinoma sel besar dan adenokarsinoma umumnya tumbuh di cabang bronkus perifer dan alveoli. Karsinoma sel besar dan karsinoma sel oat tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai prognosis buruk. Sedangkan pada sel skuamosa dan adenokarsinoma prognosis baik karena sel ini pertumbuhan lambat.

V. Gejala klinisPada waktu masih dini gejala sangat tidak jelas utama seperti batuk lama dan infeksi saluran pernapasan. Oleh karena itu pada pasien dengan batuk lama 2 minggu sampai 1 bulan harus dibuatkan foto X dengan gejala lain dyspnea, hemoptoe, febris, berat badan menurun dan anemia. Pada keadaan yang sudah berlanjut akan ada gejala ekstrapulmoner seperti nyeri tulang, stagnasi (vena cava superior syndroma). Rata rata lama hidup pasien dengan kanker paru mulai dari diagnosis awal 2 5 tahun. Alasannya adalah pada saat kanker paru terdiagnosa, sudah metastase ke daerah limfatik dan lainnya. Pada pasien lansia dan pasien dengan kondisi penyakit lain, lama hidup mungkin lebih pendek.

Stadium I Pertumbuhan kanker masih terbatas pada paru-paru dan dikelilingi oleh jaringan paru-paruStadium II Kanker telah menyebar dekat kelenjar getah beningStadium III Kanker telah menyebar keluar paru-paruStadium IIIa Kanker dapat dicabut dengan operasi bedahStadium IIIb Kanker tidak dapat dicabut dengan operasi bedahStadium IV Kanker telah menyebar dari tempat pertumbuhan awal ke bagian tubuh lainnya.Kondisi ini dinamai metastaseDi Indonesia, kanker paru menjadi penyebab kematian utama kaum pria dan lebih dari 70 % kasus kanker itu baru terdiagnosis pada stadium lanjut (stadium IIIb atau IV) sehingga hanya5 % penderita yang bisa bertahan hidup hingga 5 tahun setelah dinyatakan positif.Sebab-sebab keganasan pada tumor masih belum jelas, tetapi virus, faktor lingkungan, faktor hormonal dan faktor genetik semuanya berkaitan dengan risiko terjadi tumor. Permulaan terjadinya tumor dimulai dengan adanya zat yang bersifat initiation yang merangsang permulaan terjadinya perubahan sel. Diperlukan perangsangan yang lama dan berkesinambungan untuk memici timbulnya penyakit tumor. Initiati agent biasanya bisa berupa unsur kimia, fisik atau biologis yang berkemampuan beraksi langsung dan merubah struktur dasar dari komponen genetic (DNA). Keadaan selanjutnya akibat keterpaparan yang lama ditandai dengan berkembangnya neoplasma dengan terbentuknya formasi tumor. Hal ini dapat berlangsung lama, minggu bahkan sampai tahunan

VI. Klasifikasi/Pentahapan Klinik (Clinical staging)Klasifikasi berdasarkan TNM : tumor, nodul dan metastase.1. T : T0: tidak tampak tumor primer T1: diameter tumor < 3 cm, tanpa invasi ke bronkus T2: diameter > 3 cm, dapat disertai atelektasis atau pneumonitis, namun berjarak lebih dari 2 cm dari karina, serta belum ada efusi pleura. T3: tumor ukuran besar dengan tanda invasi ke sekitar atau sudah dekat karina dan atau disetai efusi pleura.2. N : N0: tidak didapatkan penjalaran ke kelenjar limfe regional N1: terdapat penjalaran ke kelenjar limfe hilus ipsilateral N2: terdapat penjalaran ke kelenjar limfe mediastinum atau kontralateral N3: terdapat penjalaran ke kelenjar limfe ekstratorakal3. M : M0: tidak terdapat metastase jauh M1: sudah terdapat metastase jauh ke organ organ lain.

VII. Studi Diagnostik1. Chest x ray ( pandangan lateral dan poteroanterior), tomografi dada dan CT scanning.2. Radioisotop scanning3. Tes laboratoriuma. Pengumpulan sputum untu sitologi, bronkoskopi dengan biopsi, hapusan dan perkutaneus biopsib. Mediastinoskopi1. Sitologi dahak (sputum): Dahak (sputum) dikeluarkan dari paru-paru. Laboratorium akan mengambil sampel dahak (sputum) untuk memeriksa apakah ada sel-sel kanker.2. Thoracentesis: Dokter menggunakan jarum panjang untuk mengeluarkan cairan (cairan pleural) dari dada. Laboratorium akan memeriksa cairan untuk mencari apakah ada sel-sel kanker.3. Bronkoskopi: Dokter memasukkan tabung tipis bercahaya (bronkoskop) melalui hidung atau mulut ke dalam paru-paru. Dokter mengambil sampel sel dengan jarum, sikat atau alat lain. Dokter juga bisa membersihkan bagian itu dengan air, untuk mengumpulkan sel dalam air.

VIII. Penatalaksanaan Medisa) PembedahanTindakan bedah memegang peranan utama dalam penanggulangan kasus tumor. Dalam melakukan tindakan bedah ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan :1. Eksisi tidak hanya terbatas pada bagian utama tumor tapi eksisi juga harus dilakukan terhadap jaringan normal sekitar jaringan tumor. Cara ini akan memberikan hasil operasi yang lebih baik.2. Ternyata operasi pertama memberikan harapan sukses yang lebih tinggi. Operasi selanjutnya akan memberikan hasil yang lebih rendah.3. Metastase ke kelenjar getah bening umumnya terjadi pada setiap tumor sehingga pengangkatan kelenjar dianjurkan pada tindakan bedah.4. Dalam melakukan tindakan bedah sebaiknya dilakukan pendekatan interdisipliner sehingga dapat dijabarkan kemungkinan tindakan pre dan post bedah harus dilakukan.5. Satu hal yang mutlak dilakukan sebelum bedah adalah menentukan stadium tumor dan melihat pola pertumbuhan (growth pattern) tumor tersebut.

b) Obat-obatan1. ImmunoterapiMisalnya interleukin 1 dan alpha interferon2. KemoterapiKemoterapi telah menunjukkan kemampuannya dalam mengobati beberapa jenis tumor.

c) Radioterapi1. Masalah dalam radioterapi adalah membunuh sel kanker dan sel jaringan normal. Sedangkan tujuan radioterapi adalah meninggikan kemampuan untuk membunuh sel tumor dengan kerusakan serendah mungkin pada sel normal. Untuk mencapai target ini, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :2. Meninggikan radiosensitifitas dan oksigenasi. Sel akan sensitive jika mempunyai oksigen. Siatu sel yang hipoksia akan kurang sensitive terhadap ionisasi/radiasi.3. Mengarahkan radiasi lebih terfokus pada jaringan tumor saja, misalnya dengan melakukan penyinaran yang mobile.4. Membagi-bagi dosis secara series sehingga jaringan tidak mendapat beban radiasi yang berat yang dapat turut merusak jaringan normal

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan Tumor paru adalah salah satu jenis tumor yang sulit disembuhkan. Sesuai namanya, tumor paru tumbuh di organ paru-paru. Tumor ini diakibatkan oleh sel yang membelah dan tumbuh tak terkendali pada organ paru. Tumor paru jika dibiarkan dapat berkembang menjadi kanker paru. Biasanya tumor ini berkembang di saluran napas atau bagian alveolus. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan tumor ini menyebar ke seluruh tubuh jika sudah menjadi kanker paru stadium akut.3.2 SaranSaran yang dapat kami berikan untuk pembaca yaitu menjauhi faktor-faktor penyebab tumor seperti jangan merokok, radiasi sinar uv, terpapar asbes. Selain itu melaksanakan pola hidup sehat dengan makan makanan yang bergizi dan rajin berolahraga.

DAFTAR PUSTAKASoeparman & Sarwono W, (1998), Ilmu penyakit dalam Jilid II Balai Penerbit FKUI, JakartaPrice Sylvia A, Wilson Lorraine M, 1995 Patifosiologi, Edisi ke-4 Buku ke II, Buku Kedokteran EGC, JakartaBarbara C. long,( 1996), Perawatan Medikal Bedah : suatu pendekatan proses keperawatan, Alih bahasa Yayasan ikatan alumni pendidikan keperawatan bandung,Yayasan IAPK, Bandung

Page 8