bab ii baru

24
 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Gizi 1. Defi ni si Zat Giz i Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mangatur proses – proses kehidupan (Almastier, 2002). 2. Pe nt ingnya g iz i pa da i bu h amil   Asupan nutrisi pada masa kehamilan merupakan faktor utama yang mempengaruhi kesehatan bayi yang akan dilahirkan. Jika nutrisi yang diberikan berkualitas dan seimbang, mutu generasi penerus pun bakal lebih terjamin. kehamilan pada umumnya merupakan momen yang sangat dinanti-nantikan sekaligus dicemaskan. Dinanti-nantikan karena dalam waktu sekitar 9 bulan 10 hari akan hadir buah hati yang semakin menyemarakkan kehidupan rumah tangga. Namun, di sisi lain, tidak jarang ke hamilan mendatangkan rasa cemas, ter uta ma pada ibu yang tengah mengandung. Pada umumnya, ibu hamil mengkhawatirkan kesehatan bayi yang dikandungnya. bisa dikatakan masa kehamilan, te rutama pad a tri mes ter per tama, mer upa kan masa-masa yan g rawan. Oleh kar ena itu , men jag a ke seh ata n, baik kes eha tan ibu

Upload: chairy-karim

Post on 18-Jul-2015

331 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 1/23

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Gizi

1. Definisi Zat Gizi

Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan

fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan,

serta mangatur proses – proses kehidupan (Almastier, 2002).

2. Pentingnya gizi pada ibu hamil

   Asupan nutrisi pada masa kehamilan merupakan faktor

utama yang mempengaruhi kesehatan bayi yang akan dilahirkan.

Jika nutrisi yang diberikan berkualitas dan seimbang, mutu generasi

penerus pun bakal lebih terjamin. kehamilan pada umumnya

merupakan momen yang sangat dinanti-nantikan sekaligus

dicemaskan. Dinanti-nantikan karena dalam waktu sekitar 9 bulan

10 hari akan hadir buah hati yang semakin menyemarakkan

kehidupan rumah tangga. Namun, di sisi lain, tidak jarang 

kehamilan mendatangkan rasa cemas, terutama pada ibu yang 

tengah mengandung. Pada umumnya, ibu hamil mengkhawatirkan

kesehatan bayi yang dikandungnya. bisa dikatakan masa kehamilan,

terutama pada trimester pertama, merupakan masa-masa yang 

rawan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan, baik kesehatan ibu

Page 2: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 2/23

 

maupun bayi yang dikandungnya, pada masa kehamilan

merupakan hal yang utama. Kondisi tubuh ibu berkorelasi erat

dengan kondisi tubuh bayi. Jika seorang ibu hamil kondisi tubuhnya

sehat, secara otomatis janin yang ada di dalam kandungannya pun

akan sehat. Calon bayi akan tumbuh dan berkembang secara

optimal (Anon, 2012)

3. Kebutuhan Gizi Ibu Selama Hamil

Menurut Puspitorini (2010), jika berat badan ibu normal sebelum

kehamilan, ibu harus meningkatkan asupan kalori selama masa kehamilan.

Selama trimester pertama (13 minggu pertama) ibu harus mengkonsumsi

setidaknya 2.200 kalori tiap harinya. Selama trimester kedua dan ketiga, ibu

sebaiknya mengkonsumsi kira-kira 300 kalori tiap harinya.

Menurut Sunandar (2012), Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil mutlak 

diperlukan untuk menentukan tumbuh kembang anak sejak masa dalam

kandungan. Berbagai perubahan fisiologi, anatomi maupun metabolisme

terjadi selama masa kehamilan yang disebabkan perubahan hormonal. Salah

satu perubahannya adalah kemampuan ginjal yang menurun dalam menyerap

kembali zat gizi dibanding sebelum masa kehamilan, selain itu perubahan

 pada plasenta yang berfungsi menyuplai zat gizi kepada janin.Sejak awal masa

kehamilan, terjadi penyesuaian untuk mempersiapkan pertumbuhan janin,

 persalinan, dan menyusui. Cara paling mudah untuk memantau status gizi ibu

hamil dengan melakukan penimbangan berat badan secara berkala. Kenaikan

Page 3: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 3/23

 

 berat badan pada hakekatnya merefleksikan asupan gizi ibu. Pemeriksaan

antenatal sebaiknya dilakukan agar status gizi ibu dapat diatur. Kebutuhan

nutrisi untuk tambahan energi pada ibu hamil lebih besar dibandingkan ibu

tidak hamil dan tidak menyusui. Sumber nutrisi dalam makanan sehari-hari

 berasal dari karbohirat, lemak dan protein. Pada umumnya bagi ibu hamil,

dianjurkan proporsi karbohidrat sebesar 50-60%, proporsi lemak sebesar 20-

25%, dan proporsi protein 10-15% dari total energi. Selain itu tambahan serat

yang terdapat pada buah, kacang, dan sayur perlu juga dikonsumsi untuk 

mencegah sembelit/konstipasi.

Untuk menjaga kesehatan perlu makanan yang mengandung

karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dengan gizi seimbang dan

 jumlah yang cukup untuk kehamilan. Setiap hari makan lebih banyak 

makanan yang mengandung 2 jenis mineral yang penting untuk kehamilan

yaitu kalsium dan zat besi. Minum cairan 6 – 8 gelas per hari (Pinem, 2009).

Sedangkan Menurut Depkes (2008), makan makanan yang bergizi dan

 beraneka ragam sesuai dengan anjuran petugas kesehatan, makan 1 porsi lebih

 banyak dalam sehari dan sebelum hamil, terdiri dari makanan pokok, lauk 

 pauk, sayur dan buah, untuk menambah tenaga, makan makanan selingan,

 pagi dan sore hari seperti kolak, bubur kacang hijau, kue – kue dan lain-lain,

dan tidak ada pantangan makanan bagi ibu selama hamil.

Page 4: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 4/23

 

Berikut ini adalah kebutuhan gizi ibu hamil berdasarkan usia

kehamilan :

a. Trimester I

Trimester pertama kehamilan merupakan masa penyesuaian seorang

 perempuan terhadap kehamilannya. Karena pada tiga bulan pertama ini

 pertumbuhan janin masih lambat, penambahan kebutuhan zat-zat gizinya

 pun masih relatif kecil. Bahkan boleh dikatakan pada periode ini

kebutuhan gizi calon ibu masih sama dengan wanita dewasa biasa. Hanya

saja, seluruh zat gizi yang dikonsumsinya harus memenuhi kebutuhan

 janin. Kekurangan gizi tertentu atau terkonsumsinya zat adiktif berbahaya

 bisa menyebabkan kegagalan pembentukan organ yang sempurna (Azwar,

2011).

Pada trimester I ibu hamil memasuki masa anabolisme yaitu masa

untuk menyimpan zat gizi sebanyak-banyaknya dari makanan yang

disantap setiap hari untuk cadangan persediaan pada trimester berikutnya.

Dalam keadaaan ini biasanya ibu hamil mengalami mual, muntah-

muntah, dan tidak berselera makan, sehingga asupan makanan perlu

diatur. Makanan sebaiknya diberikan dalam bentuk kering, porsi kecil,

dan frekuensi pemberian yang sering (Azwar 2011).

Menurut Karyadi (2001) dan Haryanto (2000), dalam Azwar (2011)

zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil trimester I, antara lain :

1) Kalori

Page 5: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 5/23

 

Kalori dibutuhkan untuk perubahan dalam tubuh ibu hamil,

meliputi pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan dari pembuluh

darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta dan pembentukan

enzim serta hormon yang mengatur pertumbuhan janin. Selama

trimester pertama, wanita hamil perlu tambahan bobot badan sebanyak 

0,5 kg setiap minggu. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi rata-rata

yang dianjurkan (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI, 1998), ibu

hamil perlu tambahan 285 Kkal setiap hari atau sama dengan 2.485

Kkal per hari. Kekurangan energi dalam asupan makanan yang

dikonsumsi menyebabkan tidak tercapainya penambahan berat badan

ideal dari ibu hamil yaitu sekitar 11 - 14 kg.

2) Protein

Untuk membangun sel-sel baru janin, termasuk sel darah, kulit,

rambut, kuku, dan jaringan otot dibutuhkan protein. Protein juga

diperlukan plasenta untuk membawa makanan ke janin dan juga

 pengaturan hormon sang ibu dan janin. Tambahan protein yang

dibutuhkan setiap hari adalah 60 g atau 12 g lebih banyak ketimbang

wanita dewasa tak hamil. Protein dapat diperoleh dari bahan makanan

seperti daging, keju, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu, tempe dan

oncom.

3) Vitamin dan mineral

Page 6: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 6/23

 

Diperlukan vitamin dan mineral yang merupakan zat gizi penting

selama hamil. Vitamin A dalam jumlah optimal diperlukan untuk 

 pertumbuhan janin. Tidak kalah penting vitamin B1 dan B2 serta niasin

yang diperlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sedangkan vitamin

B6 dan B12 berguna untuk mengatur penggunaan protein oleh tubuh.

Vitamin C penting untuk membantu penyerapan zat besi selama hamil

untuk mencegah anemia.

Untuk pembentukan tulang serta persendian janin diperlukan

vitamin D yang membantu penyerapan kalsium. Kalsium penting

untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin. Zat kapur ini banyak 

terdapat pada susu dan olahannya serta kacang-kacangan.

Sementara itu vitamin E diperlukan untuk pembentukan sel-sel

darah merah serta melindungi lemak dari kerusakan. Asam folat dan

seng penting untuk pertumbuhan susunan saraf pusat sehingga

konsumsi makanan yang banyak mengandung asam folat dapat

mengurangi risiko kelainan susunan saraf pusat dan otak janin.

Makanan yang kaya akan asam folat misalnya jeruk, pisang, brokoli,

wortel, dan tomat.

Pasokan zat besi juga tidak kalah penting karena pada masa

hamil volume darah ibu akan meningkat 30%. Di samping itu, plasenta

harus mengalirkan cukup zat besi untuk perkembangan janin.

4) Serat

Page 7: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 7/23

 

Konsumsi serat banyak terdapat pada buah dan sayuran, berguna

untuk membantu kerja sistem ekskresi sehingga mudah buang air 

 besar.

5) Air 

Kekurangan air (dehidrasi) harus segera ditanggulangi, karena

dalam masa kehamilan muda ada kalanya terjadi muntah-muntah

sehingga banyak mengeluarkan cairan tubuh.

 b. Trimester II

Memasuki trimester kedua, saat kehamilan berusia 4 - 6 bulan, janin

mulai tumbuh pesat dibandingkan dengan sebelumnya. Kecepatan

 pertumbuhan itu mencapai 10 gram per hari. Tubuh ibu juga mengalami

 perubahan dan adaptasi, misalnya pembesaran payudara dan mulai

 berfungsinya rahim serta plasenta. Untuk itu, peningkatan kualitas gizi

sangat penting karena pada tahap ini ibu mulai menyimpan lemak dan zat

gizi lainnya untuk cadangan sebagai bahan pembentuk ASI (air susu ibu)

saat menyusui nanti.

Menurut Karyadi (2001) dan Haryanto (2000), dalam Azwar (2011)

zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil trimester II, antara lain :

1) Kalori

Tubuh membutuhkan tambahan 285 kalori setiap hari

dibandingkan dengan sebelum hamil. Konsumsi makanan ini

setidaknya menghasilkan pertambahan bobot badan sekitar 8 - 15 kg

Page 8: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 8/23

 

sampai akhir trimester ketiga. Sejak trimester kedua ini, diusahakan

untuk menambah bobot ½ kg setiap minggu. Di akhir bulan kehamilan,

konsumsi karbohidrat (50 - 60% dari total kalori) diperlukan dalam

takaran yang cukup untuk persiapan tenaga ibu dalam masa persalinan.

2) Protein

Protein penting untuk pertumbuhan janin dan plasenta, juga

untuk memenuhi kebutuhan suplai darah merah. Kebutuhan protein

didapat dari bahan makanan hewani seperti daging, ikan, telur, dan

nabati seperti kacang-kacangan, tahu, dan tempe.

3) Vitamin dan mineral

Pada trimester ketiga, tubuh membutuhkan vitamin B6 dalam

 jumlah banyak dibandingkan sebelum hamil. Vitamin ini dibutuhkan

untuk membentuk protein dari asam amino, darah merah, saraf otak,

dan otot-otot tubuh. Bila protein tercukupi, maka kebutuhan vitamin

B6 akan tercukupi pula. Makanan yang banyak mengandung vitamin

B6 ini antara lain ikan. Jangan lupa mengonsumsi substansi omega-3

yang banyak terkandung dalam daging ikan tuna dan salmon. Omega-3

 juga berperan pada perkembangan otak dan retina janin.

 Zinc dibutuhkan bagi sistem imunologi (kekebalan) tubuh.

Konsumsi zinc juga dapat menghindari lahirnya janin prematur dan

 berperan dalam perkembangan otak janin, terutama pada trimester 

Page 9: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 9/23

 

terakhir. Diduga, kekurangan seng menyebabkan bibir sumbing.

Makanan yang kaya seng antara lain daging sapi dan ikan.

Kalsium diperlukan pada trimester pertama hingga trimester 

ketiga karena merupakan zat gizi penting selama kehamilan.

Kebutuhan zat besi meningkat terutama pada awal trimester kedua

kehamilan. Faktanya, hampir 70% ibu hamil di Indonesia menderita

anemia. Sebab itu suplementasi pil besi diupayakan untuk diberikan

selama kehamilan guna memenuhi kebutuhan zat besi itu.

c. Trimester III

Sedangkan pada tahap terakhir atau trimester ketiga, ketika usia

kehamilan mencapai 7 - 9 bulan, dibutuhkan vitamin dan mineral untuk 

mendukung pesatnya pertumbuhan janin dan pembentukan otak.

Kebutuhan energi janin didapat dari cadangan energi yang disimpan ibu

selama tahap sebelumnya.

Menurut Karyadi (2001) dan Haryanto (2000), dalam Azwar (2011)

zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil trimester III tidak berbeda dengan ibu

hamil trimester II.

4. Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil

Menurut Karyadi (2001) dan Haryanto (2000) dalam Azwar (2011)

 banyak faktor yang mempengaruhi status gizi pada ibu hamil, antara lain :

a. Faktor budaya

Page 10: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 10/23

 

Dalam kelompok budaya tertentu, ada mitos yang berisi pantangan

atau larangan bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi beberapa jenis

makanan yang seharusnya justru harus dikonsumsi ibu hamil, misalnya

ibu tidak boleh makan ikan laut, karena dapat menyebabkan air ketuban

 berbau amis. Pendapat tersebut sangat tidak benar, bahkan ibu hamil

sangat dianjurkan banyak mengkonsumsi ikan karena mengandung

 protein yang tinggi (Azwar, 2011).

Adanya mitos-mitos yang salah tersebut sangat mempengaruhi

status gizi ibu hamil, karena ibu hamil berusaha mengikuti mitos-mitos

yang salah seputar kehamilan sesuai dengan budaya yang dianutnya.

 b. Sosial ekonomi

Kondisi sosial ekonomi dalam masyarakat merupakan indikator 

dalam penilaian apakah dalam satu keluarga itu mampu atau tidak dalam

memenuhi kebutuhan. Tingkat sosial ekonomi rendah diidentikkan

dengan kemiskinan. Ibu hamil dengan tingkat sosial ekonomi rendah

cenderung mengabaikan pemenuhan asupan gizi seimbang dalam

kehamilan, sehingga seringkali mengalami masalah gizi dalam kehamilan,

misalnya anemia dan KEK.

c. pengetahuan ibu hamil

Salah satu faktor yang mempengaruhi asupan gizi ibu hamil antara

lain faktor pengetahuan. Masih banyak ibu hamil dengan tingkat

 pengetahuan rendah tentang gizi seimbang selama masa kehamilan,

Page 11: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 11/23

 

 bahkan masih banyak ibu hamil yang mempunyai pendapat yang salah

tentang jumlah asupan gizi yang harus diperoleh.

5. penyakit pada ibu hamil

Penyakit kronis pada ibu hamil akan meningkatkan resiko terjadinya

gangguan status gizi ibu dalam kehamilan, misalnya maag atau gastric ulcer 

yang menyebabkan ibu mengalami gangguan pola makan yang pada akhirnya

akan mempengaruhi status gizi ibu selama kehamilan.

6.  pengelolaan Makanan Bergizi

Sebagian besar ibu-ibu di Indonesia memasak bahan makanan (sayuran)

sampai sangat matang, bahkan sampai layu dan berubah warna. Proses

memasak seperti ini, walau dapat membuatnya terbebas dari kuman dan

 bakteri yang menempel di bahan sayuran, namun dapat membuat kandungan

nilai zat gizi pada sayuran berkurang sebanyak 50% - 60%. Bila masakan

tidak habis, maka masakan dipanaskan kembali. Perlakuan seperti ini telah

mengurangi nilai gizi hingga tersisa 20% - 30% saja.

Berikut beberapa tips dalam proses memasak agar zat gizi tidak 

terbuang percuma, menurut Prasetyono (2009) adalah:

a. Masaklah sayuran dengan utuh atau dipotong-potong dalam ukuran yang

 besar. Hal ini untuk mengurangi hilangnya vitamin selama di masak.

Jangan meninggalkan sayuran yang telah dikupas dan terendam dalam air 

untuk waktu yang lama sebelum dimasak.

Page 12: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 12/23

 

b. Ketika anda memasak sayuran, gunakanlah air secukupnya untuk 

merendam sayur. Didihkanlah air, masukkan sayur, tutup panci, dan

 biarkan mendidih untuk beberapa saat.

c. Gunakan air rebusan sayur untuk membuat kuah daging. Hal ini untuk 

menyelamatkan beberapa vitamin yang telah keluar kedalam air selama

dimasak.Tutuplah panci agar vitamin tidak terbawa uap air.

d. Masaklah sayuran dengan dikukus.

e. Makanlah beberapa sayuran mentah, seperti irisan halus wortel atau kubis

yang diiris lembut didalam salad, sopotong cabai manis (paprika), serta

setangkai seledri dan daun bawang yang renyah. Sayuran mentah ini

mengandung banyak vitamin dan rasa yang luar biasa.

f. Makanlah lebih banyak buah mentah. Akan tetapi, cucilah terlebih dahulu

 pada air mengalir yang banyak, kemudian bilaslah dengan air matang.

g. Jika anda ingin memasak buah gunakan sedikit air dan masaklah dengan

api kecil.

h. Vitamin C mudah hancur ketika makanan dimasak. Jika anda perlu untuk 

memasak makanan yang mengandung vitamin C, gunakan sedikit air dan

masaklah dengan waktu sesingkat mungkin.

Menu seimbang dan mengatur pola makan yang ideal dan sesuai dengan

kebutuhan dapat menjamin asupan gizi yang tidak saja di butuhkan oleh ibu,

tetapi juga sang calon bayi.

Page 13: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 13/23

 

Berikut ini beberapa prinsip makan yang baik dan sehat selama

kehamilan, menurut Prasetyono (2009) adalah:

1) Kebiasaan merokok, meminum kopi, makan makanan yang belum

dimasak, atau minum susu yang tidak dipasteurisasi sebaiknya di hindari

karena dapat membahayakan ibu dan janin.

2) Mulailah mengubah pola dan gaya makan yang tidak sehat.

3) Diet makanan selama kehamilan yang dilakukan tidak berdasarkan

anjuran dapat membahayakan janin. Diet selama hamil akan

menyebabkan kurang vitamin, mineral , dan zat gizi lain yang penting

dalam kehamilan.

4) Makan dengan porsi kecil tapi sering dengan menu seimbang jauh lebih

 baik dari pada makan sekali menurut selera ibu.

5) Makan makanan suplemen harus sesuai dengan anjuran, tetapi jauh

lebih baik bila ibu hamil minum vitamin secara teratur.

6) Minum air yang cukup sebanyak 8 gelas sehari meskipun akan buang air 

kecil terus-menerus, Tubuh membutuhkan cairan yang cukup bagi ibu

dan bayi. Cairan dibutuhkan untuk mengatur suhu tubuh, mengatasi

konstipasi selama kehamilan, mebangun sel darah merah bayi untuk 

sistem sirkulasinya, dan sebagai cairan ketuban.

Ibu yang sedang mengandung perlu memperhatikan makanan yang akan

di konsumsinya karena ada kehidupan lain didalam tubuh yang sangat

membutuhkan perhatian. Contoh menu dapat dilihat pada tabel 1.1

Page 14: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 14/23

 

TABEL 1.1

KEBUTUHAN NUTRISI BAGI IBU HAMIL SETIAP HARINYA

Waktu Jenis Makanan Jumlah (gr) Ukuran

Pagi Nasi

Daging

Telur 

Tempe

Sayuran

Minyak 

Gula

200

50

25

50

10

10

1 gelas

1 potong

Butir 

Gelas

1 sendok makan

1 sendok makan

Jam 10.00 Susu

Gula

200

10

1 gelas

1 gelas

Siang Nasi

Daging

Telur 

Tempe

Sayuran

Minyak 

Buah

250

50

50

50

75

15

100

1 gelas

1 potong

1 butir 

1 potong

Gelas

1 sendok makan

1 buah

Jam 16.00 Kacang hijau

Gula

25

15

2 sendok makan

1 sendok makan

Sore/malam Nasi

Daging

Telur 

Tempe

Sayuran

Minyak Gula

250

50

25

50

75

10100

1 gelas

1 potong

Butir 

1 potong

Gelas

1 sendok makan1buah

Sumber : Maulana, M. (2009) Seluk Beluk Reproduksi dan Kehamilan.

7. Pertambahan Berat Badan pada Ibu Hamil

Page 15: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 15/23

 

 Normalnya, sang ibu mengalami peningkatan berat badan selama

kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang optimal akan berdampak 

 baik pada kehamilan maupun output persalinannya kelak. Dengan berat badan

yang ideal untuk seorang ibu hamil, pertumbuhan janin pada umumnya akan

 berlangsung normal. Komplikasi timbulnya gangguan kesehatan dan penyakit

lain juga bisa dihindari. Hal ini pun memberikan efek pada pasca persalinan

yaitu kesehatan ibu selama laktasi.

Menurut National Academy of Science, variasi kenaikan berat badan ibu

hamil tergantung pada berat badan ibu sebelum hamil. Khususnya bisa

diketahui dengan menilai body mass index (BMI). Untuk bisa mencukupi dan

menyeimbangkan gizi pada saat hamil dan menyusui, komposisi zat gizi harus

diperhatikan. Kalori dicukupi namun jangan terlalu banyak, hanya 17%,

 protein 25% dan vitamin dan mineral 20 – 100%.

Kenaikan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dipengaruhi

oleh berbagai faktor, yang terpenting keadaan gizi ibu hamil dan makanan ibu

selama berlangsung kehamilan. Berat badan hamil dan makanan ibu selama

 berlangsung kehamilan. Berat badan (BB) sebelum hamil dan perubahan BB

selama kehamilan berlangsung merupakan parameter klinik yang penting

untuk memprediksi berat badan lahir bayi. Wanita dengan berat badan rendah

sebelum hamil, atau kenaikan berat badan rendah sebelum hamil, atau

kenaikan berat badan tidak cukup banyak pada saat hamil cenderung

melahirkan bayi.

Page 16: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 16/23

 

Kenaikan berat badan yang dianggap baik untuk orang Indonesia ialah 9

kg. kenaikan berat badan ibu tidak sama, tetapi pada umumnya kenaikan berat

 badan tertinggi adalah pada umur kehamilan 16 – 20 minggu, dan kenaikan

yang paling rendah pada 10 minggu pertama kehamilan. Kenaikan berat badan

 pada trimester pertama adalah 1,0 kg, pada trimester kedua 4,4 kg, dan pada

trimester ketiga 3,8 ketiga 3,8 kg. Saat kehamilan tubuh wanita mengalami

 perubahan khususnya genitalia eksternal, internal dan mammae. Berat badan

akan naik 6,5 – 16,5 kg terutama pada kehamilan 20 minggu terakhir (2

kg/bulan). Kenaikan berat badan dalam kehamilan disebabkan oleh hasil

konsepsi berupa plasenta, fetus, liquor amnion dan dari ibu sendiri yaitu uterus

dan mammae membesar, peningkatan volume darah, pertambahan protein dan

lemak, serta terjadinya retensi darah. Kenaikan berat badan selama kehamilan

sangat mempengaruhi massa pertumbuhan janin dalam kandungan. Pada ibu-

ibu hamil yang status gizi jelek sebelum hamil, maka kenaikan berat badan

 pada saat hamil akan berpengaruh terhadap berat bayi lahir.

8. Anemia Pada Ibu Hamil

Seseorang dikatakan anemia ditandai dengan rendahnya kensentrasi

hemoglobin (Hb) yang disebabkan oleh rendahnya produksi sel darah merah

(eritrosit) dan Hb, atau kehilangan darah yang berlebihan. Akibat dari keadaan

tersebut adalah ibu menjadi kelelahan, badan lemah, penurunan kapasitas/

kemampuan, pucat, lesu, kehilangan nafsu makan dan sering merasa pusing.

Anemia berperan pada peningkatan prevalensi kematian dan kesakitan ibu,

Page 17: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 17/23

 

dan bagi bayi dapat meningkatkan resiko kesakitan dan kematian bayi, serta

BBLR. Untuk mengatasi kesulitan diatas ibu hamil dianjurkan makan-

makanan yang kaya protein dan zat besi seperti hati, daging sapi, ayam, ikan,

telur, kacang-kacangan, tahu, tempe, sayur hijau, dan lain- lain (Fatmah,

2008).

9. Dampak Kurang Gizi

Menurut Aprillia (2011), Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama

hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti

diuraikan berikut ini.

a. Terhadap Ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan

komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu

tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. Kekurangan

asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi

lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi.

Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester II dan III dapat

menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia

kehamilannya. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia,

selain kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.

b. Terhadap Persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat

mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya

Page 18: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 18/23

 

(premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan

operasi cenderung meningkat.

c. Terhadap Janin

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses

 pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran , abortus, bayi

lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia

intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir 

rendah (BBLR).

Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang

 paling sering dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami

anemia alias kekurangan sel darah merah. Selain dari suplemen, juga dari

 bahan makanan yang disantapnya. ibu hamil tidak dianjurkan

mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan vitamin A dan D

dosis tinggi dalam tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang

 berefek negatif. Suplemen dalam bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan

 jika kebersihan dan keamanan bahannya tidak terjamin.

B. Pengetahuan

1. Definisi

Menurut Notoatmodjo (2007), bahwa pengetahuan merupakan hasil dari

tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek 

tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra

Page 19: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 19/23

 

 penglihatan, pendengaran, penciuman, sebagai besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga.

2. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), tingkat pengetahuan terdiri dari 6 (enam)

tingkatan,yaitu :

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami mengartikan sebagai kemampuan menjelaskan secara benar 

suatu objek tertentu.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill atau sebenarnya.

d. Analisis (Analisis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

e. Sintesis

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian

terhadap suatu objek.

Page 20: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 20/23

 

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan pada diri seseorang

Menurut Notoatmodjo (2007), dalam Erfandi (2009) faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan pada diri seseorang adalah:

a. pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian

dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur 

hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan

seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.

Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk 

mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa.

Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula

 pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

 b. Informasi / Media Masa

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non

formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek sehingga

menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya

teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat

mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai

sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio,

surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap

 pembentukan opini dan kepercayan orang.

Page 21: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 21/23

 

c. Sosial Budaya dan Ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui

 penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian

seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan.

Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu

fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial

ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

d. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik 

lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh

terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada

dalam lingkungan tersebut.

e. Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk 

memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali

 pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi

masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan

memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta

 pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan

kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari

keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah

nyata dalam bidang kerjanya.

Page 22: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 22/23

 

f.Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir 

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya

tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya

semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif 

dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan

 persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua,

selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak 

waktu untuk membaca.

Page 23: BAB II baru

5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 23/23

 

C. Kerangka Teoritis

Berdasarkan teori yang telah diuraikan, maka dapat dijabarkan kerangka

teori menurut Machfoedz (2009) sebagai berikut :

Gambar : 2.1 Kerangka teori

Sumber : Machfoedz (2009), Notoatmodjo (2007), Nursalam (2003), Erfandi

(2009), Almastier (2002), Anon (2012), Prasetyono (2009), Puspitorini (2010),

Sunandar (2012), Pinem (2009), Depkes (2008), Azwar (2011), Aprillia (2011)

Keterangan : Diperoleh dari (Tidak diteliti)

: Ada hubungan/ ada pengaruh (Tak diteliti)

: Tingkat domain yang digunakan dalam penelitian

 

: Dimensi Tingkat Pengetahuan Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

yang diteliti

: Yang diteliti

Domain kognitif 

Tahu

Memahami

Aplikasi

AnalisisSintesis

Evaluasii

Pendidikan

Media:

TelevisiRadio

Surat kabar 

Majalah

Pendidikan.

Informasi/mediamasa.

Sosial budaya danekonomi.

Lingkungan

Pengalaman

Usia

Tingkat pengetahuan

kebutuhan gizi ibu hamil

Kategori

Baik CukupKurang

kurang

Pengertian Pemenuhan Makanan

Bergizi

Tujuan makanan bergiziPengelolaan Makanan bergizi

Kebutuhan gizi selama hamilDampak dari kurang gizi