bab ii baru
TRANSCRIPT
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 1/23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Gizi
1. Definisi Zat Gizi
Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan,
serta mangatur proses – proses kehidupan (Almastier, 2002).
2. Pentingnya gizi pada ibu hamil
Asupan nutrisi pada masa kehamilan merupakan faktor
utama yang mempengaruhi kesehatan bayi yang akan dilahirkan.
Jika nutrisi yang diberikan berkualitas dan seimbang, mutu generasi
penerus pun bakal lebih terjamin. kehamilan pada umumnya
merupakan momen yang sangat dinanti-nantikan sekaligus
dicemaskan. Dinanti-nantikan karena dalam waktu sekitar 9 bulan
10 hari akan hadir buah hati yang semakin menyemarakkan
kehidupan rumah tangga. Namun, di sisi lain, tidak jarang
kehamilan mendatangkan rasa cemas, terutama pada ibu yang
tengah mengandung. Pada umumnya, ibu hamil mengkhawatirkan
kesehatan bayi yang dikandungnya. bisa dikatakan masa kehamilan,
terutama pada trimester pertama, merupakan masa-masa yang
rawan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan, baik kesehatan ibu
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 2/23
maupun bayi yang dikandungnya, pada masa kehamilan
merupakan hal yang utama. Kondisi tubuh ibu berkorelasi erat
dengan kondisi tubuh bayi. Jika seorang ibu hamil kondisi tubuhnya
sehat, secara otomatis janin yang ada di dalam kandungannya pun
akan sehat. Calon bayi akan tumbuh dan berkembang secara
optimal (Anon, 2012)
3. Kebutuhan Gizi Ibu Selama Hamil
Menurut Puspitorini (2010), jika berat badan ibu normal sebelum
kehamilan, ibu harus meningkatkan asupan kalori selama masa kehamilan.
Selama trimester pertama (13 minggu pertama) ibu harus mengkonsumsi
setidaknya 2.200 kalori tiap harinya. Selama trimester kedua dan ketiga, ibu
sebaiknya mengkonsumsi kira-kira 300 kalori tiap harinya.
Menurut Sunandar (2012), Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil mutlak
diperlukan untuk menentukan tumbuh kembang anak sejak masa dalam
kandungan. Berbagai perubahan fisiologi, anatomi maupun metabolisme
terjadi selama masa kehamilan yang disebabkan perubahan hormonal. Salah
satu perubahannya adalah kemampuan ginjal yang menurun dalam menyerap
kembali zat gizi dibanding sebelum masa kehamilan, selain itu perubahan
pada plasenta yang berfungsi menyuplai zat gizi kepada janin.Sejak awal masa
kehamilan, terjadi penyesuaian untuk mempersiapkan pertumbuhan janin,
persalinan, dan menyusui. Cara paling mudah untuk memantau status gizi ibu
hamil dengan melakukan penimbangan berat badan secara berkala. Kenaikan
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 3/23
berat badan pada hakekatnya merefleksikan asupan gizi ibu. Pemeriksaan
antenatal sebaiknya dilakukan agar status gizi ibu dapat diatur. Kebutuhan
nutrisi untuk tambahan energi pada ibu hamil lebih besar dibandingkan ibu
tidak hamil dan tidak menyusui. Sumber nutrisi dalam makanan sehari-hari
berasal dari karbohirat, lemak dan protein. Pada umumnya bagi ibu hamil,
dianjurkan proporsi karbohidrat sebesar 50-60%, proporsi lemak sebesar 20-
25%, dan proporsi protein 10-15% dari total energi. Selain itu tambahan serat
yang terdapat pada buah, kacang, dan sayur perlu juga dikonsumsi untuk
mencegah sembelit/konstipasi.
Untuk menjaga kesehatan perlu makanan yang mengandung
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dengan gizi seimbang dan
jumlah yang cukup untuk kehamilan. Setiap hari makan lebih banyak
makanan yang mengandung 2 jenis mineral yang penting untuk kehamilan
yaitu kalsium dan zat besi. Minum cairan 6 – 8 gelas per hari (Pinem, 2009).
Sedangkan Menurut Depkes (2008), makan makanan yang bergizi dan
beraneka ragam sesuai dengan anjuran petugas kesehatan, makan 1 porsi lebih
banyak dalam sehari dan sebelum hamil, terdiri dari makanan pokok, lauk
pauk, sayur dan buah, untuk menambah tenaga, makan makanan selingan,
pagi dan sore hari seperti kolak, bubur kacang hijau, kue – kue dan lain-lain,
dan tidak ada pantangan makanan bagi ibu selama hamil.
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 4/23
Berikut ini adalah kebutuhan gizi ibu hamil berdasarkan usia
kehamilan :
a. Trimester I
Trimester pertama kehamilan merupakan masa penyesuaian seorang
perempuan terhadap kehamilannya. Karena pada tiga bulan pertama ini
pertumbuhan janin masih lambat, penambahan kebutuhan zat-zat gizinya
pun masih relatif kecil. Bahkan boleh dikatakan pada periode ini
kebutuhan gizi calon ibu masih sama dengan wanita dewasa biasa. Hanya
saja, seluruh zat gizi yang dikonsumsinya harus memenuhi kebutuhan
janin. Kekurangan gizi tertentu atau terkonsumsinya zat adiktif berbahaya
bisa menyebabkan kegagalan pembentukan organ yang sempurna (Azwar,
2011).
Pada trimester I ibu hamil memasuki masa anabolisme yaitu masa
untuk menyimpan zat gizi sebanyak-banyaknya dari makanan yang
disantap setiap hari untuk cadangan persediaan pada trimester berikutnya.
Dalam keadaaan ini biasanya ibu hamil mengalami mual, muntah-
muntah, dan tidak berselera makan, sehingga asupan makanan perlu
diatur. Makanan sebaiknya diberikan dalam bentuk kering, porsi kecil,
dan frekuensi pemberian yang sering (Azwar 2011).
Menurut Karyadi (2001) dan Haryanto (2000), dalam Azwar (2011)
zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil trimester I, antara lain :
1) Kalori
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 5/23
Kalori dibutuhkan untuk perubahan dalam tubuh ibu hamil,
meliputi pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan dari pembuluh
darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta dan pembentukan
enzim serta hormon yang mengatur pertumbuhan janin. Selama
trimester pertama, wanita hamil perlu tambahan bobot badan sebanyak
0,5 kg setiap minggu. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi rata-rata
yang dianjurkan (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI, 1998), ibu
hamil perlu tambahan 285 Kkal setiap hari atau sama dengan 2.485
Kkal per hari. Kekurangan energi dalam asupan makanan yang
dikonsumsi menyebabkan tidak tercapainya penambahan berat badan
ideal dari ibu hamil yaitu sekitar 11 - 14 kg.
2) Protein
Untuk membangun sel-sel baru janin, termasuk sel darah, kulit,
rambut, kuku, dan jaringan otot dibutuhkan protein. Protein juga
diperlukan plasenta untuk membawa makanan ke janin dan juga
pengaturan hormon sang ibu dan janin. Tambahan protein yang
dibutuhkan setiap hari adalah 60 g atau 12 g lebih banyak ketimbang
wanita dewasa tak hamil. Protein dapat diperoleh dari bahan makanan
seperti daging, keju, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu, tempe dan
oncom.
3) Vitamin dan mineral
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 6/23
Diperlukan vitamin dan mineral yang merupakan zat gizi penting
selama hamil. Vitamin A dalam jumlah optimal diperlukan untuk
pertumbuhan janin. Tidak kalah penting vitamin B1 dan B2 serta niasin
yang diperlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sedangkan vitamin
B6 dan B12 berguna untuk mengatur penggunaan protein oleh tubuh.
Vitamin C penting untuk membantu penyerapan zat besi selama hamil
untuk mencegah anemia.
Untuk pembentukan tulang serta persendian janin diperlukan
vitamin D yang membantu penyerapan kalsium. Kalsium penting
untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin. Zat kapur ini banyak
terdapat pada susu dan olahannya serta kacang-kacangan.
Sementara itu vitamin E diperlukan untuk pembentukan sel-sel
darah merah serta melindungi lemak dari kerusakan. Asam folat dan
seng penting untuk pertumbuhan susunan saraf pusat sehingga
konsumsi makanan yang banyak mengandung asam folat dapat
mengurangi risiko kelainan susunan saraf pusat dan otak janin.
Makanan yang kaya akan asam folat misalnya jeruk, pisang, brokoli,
wortel, dan tomat.
Pasokan zat besi juga tidak kalah penting karena pada masa
hamil volume darah ibu akan meningkat 30%. Di samping itu, plasenta
harus mengalirkan cukup zat besi untuk perkembangan janin.
4) Serat
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 7/23
Konsumsi serat banyak terdapat pada buah dan sayuran, berguna
untuk membantu kerja sistem ekskresi sehingga mudah buang air
besar.
5) Air
Kekurangan air (dehidrasi) harus segera ditanggulangi, karena
dalam masa kehamilan muda ada kalanya terjadi muntah-muntah
sehingga banyak mengeluarkan cairan tubuh.
b. Trimester II
Memasuki trimester kedua, saat kehamilan berusia 4 - 6 bulan, janin
mulai tumbuh pesat dibandingkan dengan sebelumnya. Kecepatan
pertumbuhan itu mencapai 10 gram per hari. Tubuh ibu juga mengalami
perubahan dan adaptasi, misalnya pembesaran payudara dan mulai
berfungsinya rahim serta plasenta. Untuk itu, peningkatan kualitas gizi
sangat penting karena pada tahap ini ibu mulai menyimpan lemak dan zat
gizi lainnya untuk cadangan sebagai bahan pembentuk ASI (air susu ibu)
saat menyusui nanti.
Menurut Karyadi (2001) dan Haryanto (2000), dalam Azwar (2011)
zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil trimester II, antara lain :
1) Kalori
Tubuh membutuhkan tambahan 285 kalori setiap hari
dibandingkan dengan sebelum hamil. Konsumsi makanan ini
setidaknya menghasilkan pertambahan bobot badan sekitar 8 - 15 kg
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 8/23
sampai akhir trimester ketiga. Sejak trimester kedua ini, diusahakan
untuk menambah bobot ½ kg setiap minggu. Di akhir bulan kehamilan,
konsumsi karbohidrat (50 - 60% dari total kalori) diperlukan dalam
takaran yang cukup untuk persiapan tenaga ibu dalam masa persalinan.
2) Protein
Protein penting untuk pertumbuhan janin dan plasenta, juga
untuk memenuhi kebutuhan suplai darah merah. Kebutuhan protein
didapat dari bahan makanan hewani seperti daging, ikan, telur, dan
nabati seperti kacang-kacangan, tahu, dan tempe.
3) Vitamin dan mineral
Pada trimester ketiga, tubuh membutuhkan vitamin B6 dalam
jumlah banyak dibandingkan sebelum hamil. Vitamin ini dibutuhkan
untuk membentuk protein dari asam amino, darah merah, saraf otak,
dan otot-otot tubuh. Bila protein tercukupi, maka kebutuhan vitamin
B6 akan tercukupi pula. Makanan yang banyak mengandung vitamin
B6 ini antara lain ikan. Jangan lupa mengonsumsi substansi omega-3
yang banyak terkandung dalam daging ikan tuna dan salmon. Omega-3
juga berperan pada perkembangan otak dan retina janin.
Zinc dibutuhkan bagi sistem imunologi (kekebalan) tubuh.
Konsumsi zinc juga dapat menghindari lahirnya janin prematur dan
berperan dalam perkembangan otak janin, terutama pada trimester
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 9/23
terakhir. Diduga, kekurangan seng menyebabkan bibir sumbing.
Makanan yang kaya seng antara lain daging sapi dan ikan.
Kalsium diperlukan pada trimester pertama hingga trimester
ketiga karena merupakan zat gizi penting selama kehamilan.
Kebutuhan zat besi meningkat terutama pada awal trimester kedua
kehamilan. Faktanya, hampir 70% ibu hamil di Indonesia menderita
anemia. Sebab itu suplementasi pil besi diupayakan untuk diberikan
selama kehamilan guna memenuhi kebutuhan zat besi itu.
c. Trimester III
Sedangkan pada tahap terakhir atau trimester ketiga, ketika usia
kehamilan mencapai 7 - 9 bulan, dibutuhkan vitamin dan mineral untuk
mendukung pesatnya pertumbuhan janin dan pembentukan otak.
Kebutuhan energi janin didapat dari cadangan energi yang disimpan ibu
selama tahap sebelumnya.
Menurut Karyadi (2001) dan Haryanto (2000), dalam Azwar (2011)
zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil trimester III tidak berbeda dengan ibu
hamil trimester II.
4. Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil
Menurut Karyadi (2001) dan Haryanto (2000) dalam Azwar (2011)
banyak faktor yang mempengaruhi status gizi pada ibu hamil, antara lain :
a. Faktor budaya
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 10/23
Dalam kelompok budaya tertentu, ada mitos yang berisi pantangan
atau larangan bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi beberapa jenis
makanan yang seharusnya justru harus dikonsumsi ibu hamil, misalnya
ibu tidak boleh makan ikan laut, karena dapat menyebabkan air ketuban
berbau amis. Pendapat tersebut sangat tidak benar, bahkan ibu hamil
sangat dianjurkan banyak mengkonsumsi ikan karena mengandung
protein yang tinggi (Azwar, 2011).
Adanya mitos-mitos yang salah tersebut sangat mempengaruhi
status gizi ibu hamil, karena ibu hamil berusaha mengikuti mitos-mitos
yang salah seputar kehamilan sesuai dengan budaya yang dianutnya.
b. Sosial ekonomi
Kondisi sosial ekonomi dalam masyarakat merupakan indikator
dalam penilaian apakah dalam satu keluarga itu mampu atau tidak dalam
memenuhi kebutuhan. Tingkat sosial ekonomi rendah diidentikkan
dengan kemiskinan. Ibu hamil dengan tingkat sosial ekonomi rendah
cenderung mengabaikan pemenuhan asupan gizi seimbang dalam
kehamilan, sehingga seringkali mengalami masalah gizi dalam kehamilan,
misalnya anemia dan KEK.
c. pengetahuan ibu hamil
Salah satu faktor yang mempengaruhi asupan gizi ibu hamil antara
lain faktor pengetahuan. Masih banyak ibu hamil dengan tingkat
pengetahuan rendah tentang gizi seimbang selama masa kehamilan,
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 11/23
bahkan masih banyak ibu hamil yang mempunyai pendapat yang salah
tentang jumlah asupan gizi yang harus diperoleh.
5. penyakit pada ibu hamil
Penyakit kronis pada ibu hamil akan meningkatkan resiko terjadinya
gangguan status gizi ibu dalam kehamilan, misalnya maag atau gastric ulcer
yang menyebabkan ibu mengalami gangguan pola makan yang pada akhirnya
akan mempengaruhi status gizi ibu selama kehamilan.
6. pengelolaan Makanan Bergizi
Sebagian besar ibu-ibu di Indonesia memasak bahan makanan (sayuran)
sampai sangat matang, bahkan sampai layu dan berubah warna. Proses
memasak seperti ini, walau dapat membuatnya terbebas dari kuman dan
bakteri yang menempel di bahan sayuran, namun dapat membuat kandungan
nilai zat gizi pada sayuran berkurang sebanyak 50% - 60%. Bila masakan
tidak habis, maka masakan dipanaskan kembali. Perlakuan seperti ini telah
mengurangi nilai gizi hingga tersisa 20% - 30% saja.
Berikut beberapa tips dalam proses memasak agar zat gizi tidak
terbuang percuma, menurut Prasetyono (2009) adalah:
a. Masaklah sayuran dengan utuh atau dipotong-potong dalam ukuran yang
besar. Hal ini untuk mengurangi hilangnya vitamin selama di masak.
Jangan meninggalkan sayuran yang telah dikupas dan terendam dalam air
untuk waktu yang lama sebelum dimasak.
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 12/23
b. Ketika anda memasak sayuran, gunakanlah air secukupnya untuk
merendam sayur. Didihkanlah air, masukkan sayur, tutup panci, dan
biarkan mendidih untuk beberapa saat.
c. Gunakan air rebusan sayur untuk membuat kuah daging. Hal ini untuk
menyelamatkan beberapa vitamin yang telah keluar kedalam air selama
dimasak.Tutuplah panci agar vitamin tidak terbawa uap air.
d. Masaklah sayuran dengan dikukus.
e. Makanlah beberapa sayuran mentah, seperti irisan halus wortel atau kubis
yang diiris lembut didalam salad, sopotong cabai manis (paprika), serta
setangkai seledri dan daun bawang yang renyah. Sayuran mentah ini
mengandung banyak vitamin dan rasa yang luar biasa.
f. Makanlah lebih banyak buah mentah. Akan tetapi, cucilah terlebih dahulu
pada air mengalir yang banyak, kemudian bilaslah dengan air matang.
g. Jika anda ingin memasak buah gunakan sedikit air dan masaklah dengan
api kecil.
h. Vitamin C mudah hancur ketika makanan dimasak. Jika anda perlu untuk
memasak makanan yang mengandung vitamin C, gunakan sedikit air dan
masaklah dengan waktu sesingkat mungkin.
Menu seimbang dan mengatur pola makan yang ideal dan sesuai dengan
kebutuhan dapat menjamin asupan gizi yang tidak saja di butuhkan oleh ibu,
tetapi juga sang calon bayi.
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 13/23
Berikut ini beberapa prinsip makan yang baik dan sehat selama
kehamilan, menurut Prasetyono (2009) adalah:
1) Kebiasaan merokok, meminum kopi, makan makanan yang belum
dimasak, atau minum susu yang tidak dipasteurisasi sebaiknya di hindari
karena dapat membahayakan ibu dan janin.
2) Mulailah mengubah pola dan gaya makan yang tidak sehat.
3) Diet makanan selama kehamilan yang dilakukan tidak berdasarkan
anjuran dapat membahayakan janin. Diet selama hamil akan
menyebabkan kurang vitamin, mineral , dan zat gizi lain yang penting
dalam kehamilan.
4) Makan dengan porsi kecil tapi sering dengan menu seimbang jauh lebih
baik dari pada makan sekali menurut selera ibu.
5) Makan makanan suplemen harus sesuai dengan anjuran, tetapi jauh
lebih baik bila ibu hamil minum vitamin secara teratur.
6) Minum air yang cukup sebanyak 8 gelas sehari meskipun akan buang air
kecil terus-menerus, Tubuh membutuhkan cairan yang cukup bagi ibu
dan bayi. Cairan dibutuhkan untuk mengatur suhu tubuh, mengatasi
konstipasi selama kehamilan, mebangun sel darah merah bayi untuk
sistem sirkulasinya, dan sebagai cairan ketuban.
Ibu yang sedang mengandung perlu memperhatikan makanan yang akan
di konsumsinya karena ada kehidupan lain didalam tubuh yang sangat
membutuhkan perhatian. Contoh menu dapat dilihat pada tabel 1.1
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 14/23
TABEL 1.1
KEBUTUHAN NUTRISI BAGI IBU HAMIL SETIAP HARINYA
Waktu Jenis Makanan Jumlah (gr) Ukuran
Pagi Nasi
Daging
Telur
Tempe
Sayuran
Minyak
Gula
200
50
25
50
10
10
1 gelas
1 potong
Butir
Gelas
1 sendok makan
1 sendok makan
Jam 10.00 Susu
Gula
200
10
1 gelas
1 gelas
Siang Nasi
Daging
Telur
Tempe
Sayuran
Minyak
Buah
250
50
50
50
75
15
100
1 gelas
1 potong
1 butir
1 potong
Gelas
1 sendok makan
1 buah
Jam 16.00 Kacang hijau
Gula
25
15
2 sendok makan
1 sendok makan
Sore/malam Nasi
Daging
Telur
Tempe
Sayuran
Minyak Gula
250
50
25
50
75
10100
1 gelas
1 potong
Butir
1 potong
Gelas
1 sendok makan1buah
Sumber : Maulana, M. (2009) Seluk Beluk Reproduksi dan Kehamilan.
7. Pertambahan Berat Badan pada Ibu Hamil
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 15/23
Normalnya, sang ibu mengalami peningkatan berat badan selama
kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang optimal akan berdampak
baik pada kehamilan maupun output persalinannya kelak. Dengan berat badan
yang ideal untuk seorang ibu hamil, pertumbuhan janin pada umumnya akan
berlangsung normal. Komplikasi timbulnya gangguan kesehatan dan penyakit
lain juga bisa dihindari. Hal ini pun memberikan efek pada pasca persalinan
yaitu kesehatan ibu selama laktasi.
Menurut National Academy of Science, variasi kenaikan berat badan ibu
hamil tergantung pada berat badan ibu sebelum hamil. Khususnya bisa
diketahui dengan menilai body mass index (BMI). Untuk bisa mencukupi dan
menyeimbangkan gizi pada saat hamil dan menyusui, komposisi zat gizi harus
diperhatikan. Kalori dicukupi namun jangan terlalu banyak, hanya 17%,
protein 25% dan vitamin dan mineral 20 – 100%.
Kenaikan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dipengaruhi
oleh berbagai faktor, yang terpenting keadaan gizi ibu hamil dan makanan ibu
selama berlangsung kehamilan. Berat badan hamil dan makanan ibu selama
berlangsung kehamilan. Berat badan (BB) sebelum hamil dan perubahan BB
selama kehamilan berlangsung merupakan parameter klinik yang penting
untuk memprediksi berat badan lahir bayi. Wanita dengan berat badan rendah
sebelum hamil, atau kenaikan berat badan rendah sebelum hamil, atau
kenaikan berat badan tidak cukup banyak pada saat hamil cenderung
melahirkan bayi.
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 16/23
Kenaikan berat badan yang dianggap baik untuk orang Indonesia ialah 9
kg. kenaikan berat badan ibu tidak sama, tetapi pada umumnya kenaikan berat
badan tertinggi adalah pada umur kehamilan 16 – 20 minggu, dan kenaikan
yang paling rendah pada 10 minggu pertama kehamilan. Kenaikan berat badan
pada trimester pertama adalah 1,0 kg, pada trimester kedua 4,4 kg, dan pada
trimester ketiga 3,8 ketiga 3,8 kg. Saat kehamilan tubuh wanita mengalami
perubahan khususnya genitalia eksternal, internal dan mammae. Berat badan
akan naik 6,5 – 16,5 kg terutama pada kehamilan 20 minggu terakhir (2
kg/bulan). Kenaikan berat badan dalam kehamilan disebabkan oleh hasil
konsepsi berupa plasenta, fetus, liquor amnion dan dari ibu sendiri yaitu uterus
dan mammae membesar, peningkatan volume darah, pertambahan protein dan
lemak, serta terjadinya retensi darah. Kenaikan berat badan selama kehamilan
sangat mempengaruhi massa pertumbuhan janin dalam kandungan. Pada ibu-
ibu hamil yang status gizi jelek sebelum hamil, maka kenaikan berat badan
pada saat hamil akan berpengaruh terhadap berat bayi lahir.
8. Anemia Pada Ibu Hamil
Seseorang dikatakan anemia ditandai dengan rendahnya kensentrasi
hemoglobin (Hb) yang disebabkan oleh rendahnya produksi sel darah merah
(eritrosit) dan Hb, atau kehilangan darah yang berlebihan. Akibat dari keadaan
tersebut adalah ibu menjadi kelelahan, badan lemah, penurunan kapasitas/
kemampuan, pucat, lesu, kehilangan nafsu makan dan sering merasa pusing.
Anemia berperan pada peningkatan prevalensi kematian dan kesakitan ibu,
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 17/23
dan bagi bayi dapat meningkatkan resiko kesakitan dan kematian bayi, serta
BBLR. Untuk mengatasi kesulitan diatas ibu hamil dianjurkan makan-
makanan yang kaya protein dan zat besi seperti hati, daging sapi, ayam, ikan,
telur, kacang-kacangan, tahu, tempe, sayur hijau, dan lain- lain (Fatmah,
2008).
9. Dampak Kurang Gizi
Menurut Aprillia (2011), Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama
hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti
diuraikan berikut ini.
a. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu
tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. Kekurangan
asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi
lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi.
Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester II dan III dapat
menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia
kehamilannya. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia,
selain kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.
b. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 18/23
(premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan
operasi cenderung meningkat.
c. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran , abortus, bayi
lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia
intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir
rendah (BBLR).
Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang
paling sering dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami
anemia alias kekurangan sel darah merah. Selain dari suplemen, juga dari
bahan makanan yang disantapnya. ibu hamil tidak dianjurkan
mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan vitamin A dan D
dosis tinggi dalam tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang
berefek negatif. Suplemen dalam bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan
jika kebersihan dan keamanan bahannya tidak terjamin.
B. Pengetahuan
1. Definisi
Menurut Notoatmodjo (2007), bahwa pengetahuan merupakan hasil dari
tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek
tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 19/23
penglihatan, pendengaran, penciuman, sebagai besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga.
2. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), tingkat pengetahuan terdiri dari 6 (enam)
tingkatan,yaitu :
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami mengartikan sebagai kemampuan menjelaskan secara benar
suatu objek tertentu.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill atau sebenarnya.
d. Analisis (Analisis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
e. Sintesis
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian
terhadap suatu objek.
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 20/23
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan pada diri seseorang
Menurut Notoatmodjo (2007), dalam Erfandi (2009) faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan pada diri seseorang adalah:
a. pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.
Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk
mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa.
Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula
pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.
b. Informasi / Media Masa
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non
formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek sehingga
menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya
teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat
mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai
sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio,
surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap
pembentukan opini dan kepercayan orang.
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 21/23
c. Sosial Budaya dan Ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui
penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian
seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan.
Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu
fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial
ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
d. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik
lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh
terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada
dalam lingkungan tersebut.
e. Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi
masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan
memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta
pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan
kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari
keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah
nyata dalam bidang kerjanya.
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 22/23
f.Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya
tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya
semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif
dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan
persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua,
selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak
waktu untuk membaca.
5/15/2018 BAB II baru - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-baru-55ab4e9c9eafc 23/23
C. Kerangka Teoritis
Berdasarkan teori yang telah diuraikan, maka dapat dijabarkan kerangka
teori menurut Machfoedz (2009) sebagai berikut :
Gambar : 2.1 Kerangka teori
Sumber : Machfoedz (2009), Notoatmodjo (2007), Nursalam (2003), Erfandi
(2009), Almastier (2002), Anon (2012), Prasetyono (2009), Puspitorini (2010),
Sunandar (2012), Pinem (2009), Depkes (2008), Azwar (2011), Aprillia (2011)
Keterangan : Diperoleh dari (Tidak diteliti)
: Ada hubungan/ ada pengaruh (Tak diteliti)
: Tingkat domain yang digunakan dalam penelitian
: Dimensi Tingkat Pengetahuan Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
yang diteliti
: Yang diteliti
Domain kognitif
Tahu
Memahami
Aplikasi
AnalisisSintesis
Evaluasii
Pendidikan
Media:
TelevisiRadio
Surat kabar
Majalah
Pendidikan.
Informasi/mediamasa.
Sosial budaya danekonomi.
Lingkungan
Pengalaman
Usia
Tingkat pengetahuan
kebutuhan gizi ibu hamil
Kategori
Baik CukupKurang
kurang
Pengertian Pemenuhan Makanan
Bergizi
Tujuan makanan bergiziPengelolaan Makanan bergizi
Kebutuhan gizi selama hamilDampak dari kurang gizi