bab ii kajian pustaka 2.1 kajian teori 2.2 ilmu...
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.2 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/885/3/T1_292008138_BAB II.… · 2.1.2 Tujuan IPA Mata Pelajaran IPA di SD ... Mengembangkan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103011/5a746d177f8b9a1b688bb673/html5/thumbnails/1.jpg)
5��
�
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori 2.2 Ilmu Pengetahuan Alam 2.1.1 Hakekat IPA
Kata “IPA” merupakan singkatan kata “Ilmu Pengetahuan Alam”. Kata-
kata “Ilmu Pengetahuan Alam” merupakan terjemahan dari kata-kata Bahasa
Inggris “Natural Science” secara singkat sering disebut “Science”. Natural
artinya alamiah, berhubungan dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan.
Jadi, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau science secara harafiah dapat disebut
sebagai ilmu tentang alam ini, ilmu yang mempelajari peristiwa –peristiwa yang
terjadi di alam.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan
manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.
Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk
terhadap lingkungan. Di tingkat SD diharapkan ada penekanan pembelajaran
Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat) yang diarahkan pada
pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan
konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana (BSNP:2006).
Pengajaran IPA utamanya menekankan keterkaitan antara IPA dengan
kehidupan sehari-hari. Pengajaran tidak hanya memberikan pengetahuan yang
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, tetapi sikap siswa dalam pengajaran
tersebut. Hal ini berkaitan dengan hakikat ipa yang dipandang dari segi proses,
produk dan pengembangan sikap. Ini berarti bahwa dalam proses belajar mengajar
IPA haruslah terkandung ketiga dimensi tersebut. Adapun penjelasannya adalah :
1. IPA sebagai proses
IPA sebagai proses, yang dimaksud dengan “proses” disini adalah proses
memahami IPA. Memahami IPA lebih dari hanya mengetahui fakta-fakta dalam
IPA.
��
![Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.2 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/885/3/T1_292008138_BAB II.… · 2.1.2 Tujuan IPA Mata Pelajaran IPA di SD ... Mengembangkan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103011/5a746d177f8b9a1b688bb673/html5/thumbnails/2.jpg)
6��
�
Memahami IPA berarti juga memahami proses IPA, yaitu memahami bagaimana
mengumpulkan fakta-fakta dan memahami bagaimana menghubungkan fakta-
fakta untuk menginterprestasikannya. Para ilmuwan mempergunakan berbagai
prosedur empirik dan prosedur analitik dalam usaha mereka untuk memahami
alam semesta ini. Prosedur-prosedur tersebut disebut proses ilmiah atau proses
sains. Ketrampilan proses IPAdapat dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Ketrampilan proses IPA adalah ketrampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan,
diantaranya adalah : mengamati, mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan
variable, merumuskan hipotesa, membuat grafik dan tabel data, membuat definisi
operasional, dan melakukan eksperimen.
2. IPA sebagai produk
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai disiplin disebut juga sebagi Produk IPA.
Ini merupakan kumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatan analitik yang
dilakukan oleh para ilmuwan selama berabad-abad. Bentuk Ilmu Pengetahuan
Alam sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan
teori-teori IPA.
3. IPA sebagai sikap
Makna “sikap” pada pengajaran IPA dibatasi pengertiannya pada “sikap
ilmiah terhadap alam sekitar”. Ada Sembilan aspek sikap dari ilmiah yang dapat
dikembangkan pada anak usia SD, yaitu : (1) sikap ingin tahu; (2) sikap ingin
mendapatkan sesuatu yang baru; (3) sikap kerja sama; (4) sikap tidak putus asa;
(5) sikap tidak berprasangka; (6) sikap mawas diri; (7) siakap bertanggung jawab;
(8) sikap berfikir bebas; (9) sikap kedisiplinan diri.
2.1.2 Tujuan IPA
Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
![Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.2 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/885/3/T1_292008138_BAB II.… · 2.1.2 Tujuan IPA Mata Pelajaran IPA di SD ... Mengembangkan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103011/5a746d177f8b9a1b688bb673/html5/thumbnails/3.jpg)
7��
�
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga
dan melestarikan lingkungan alam
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
2.1.3 Ruang Lingkup
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek
berikut.
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan
dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas
3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya dan pesawat sederhana
4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
langit lainnya.
![Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.2 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/885/3/T1_292008138_BAB II.… · 2.1.2 Tujuan IPA Mata Pelajaran IPA di SD ... Mengembangkan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103011/5a746d177f8b9a1b688bb673/html5/thumbnails/4.jpg)
8��
�
2.3 Metode Pembelajaran
2.3.1 Pengertian
Proses belajar mengajar yang dilakukan antara siswa dan guru di kelas
diharapkan dalam pembelajaran dapat tercapainya tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Pencapaian tujuan pembelajaran tidak lepas dengan metode yang
digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Al muchtar (2007:4.3)
“metode adalah suatu cara yang teratur atau yang telah dipikirkan secara
mendalam untuk digunakan dalam mencapai sesuatu”. Menurut Mulyatiningsih
(2011:218) metode adalah cara yang digunakan untuk mecapai suatu tujuan
pembelajaran.
Sudjana (2008:76) mengemukakan metode mengajar ialah cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsung pengajaran. Dalam pendidikan metode mengajar sebaiknya
disesuaikan dengan materi ajar, kebutuhan dan karakteristik siswa, sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2.3.2 Penemuan Terbimbing
Al muchtar (2007:1.6) mengemukakan penemuan atau discovery adalah
proses mental yang mengharapkan siswa mengasimilasikan suatu konsep atau
suatu prinsip. Proses mental, misalnya mengamati, menjelaskan,
mengelompokkan, dan membuat kesimpulan.
Menurut Setiawan (2010:32) dalam antik (2006), di dalam metode penemuan ini, ada dua macam yakni metode penemuan murni dan metode penemuan terbimbing. Pada metode penemuan murni, masalah yang akan ditemukan semata-mata ditentukan oleh siswa. Penggunaan metode penemuan terbimbing, guru memberi beberapa petunjuk kepada siswa untuk membantu siswa menghindari jalan buntu. Guru memberi pertanyaan atau mengungkapkan permasalahan yang membutuhkan pemecahan-pemecahan, menyediakan materi-materi yang sesuai dan menarik, serta meningkatkan kemampuan siswa untuk mengemukakan dan menguji hipotesis.
![Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.2 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/885/3/T1_292008138_BAB II.… · 2.1.2 Tujuan IPA Mata Pelajaran IPA di SD ... Mengembangkan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103011/5a746d177f8b9a1b688bb673/html5/thumbnails/5.jpg)
9��
�
Krismanto (2003:4) metode penemuan terbimbing, peranan guru adalah
menyatakan persoalan, kemudian membimbing siswa untuk menemukan
penyelesaian dari persoalan itu dengan perintah-perintah atau dengan lembar
kerja. Siswa mengikuti petunjuk dan menemukan sendiri penyelesaiannya.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan metode penemuan
terbimbing adalah metode atau cara dimana terjadi proses mental pada diri siswa
dalam proses penemuan dan peran serta guru menjadi pembimbing dengan
memberikan arahan atau petunjuk kepada siswa.
Adapun langkah-langkah metode penemuan terbimbing sebagai berikut.
Menurut Wiryawan (1990:4) deskripsi mengenai langkah-langkah metode
penemuan terbimbing dapat dikemukakan sebagai berikut:
a) Adanya problema yang akan dipecahkan, yang dinyatakan dengan
pernyataan atau pertanyaan.
b) Jelas tingkat/kelasnya (dinyatakan dengan jelas tingkat siswa yang akan
diberi pelajaran, misalnya SMP kelas III)
c) Konsep atau prinsip yang harus ditemukan siswa melalui kegiatan tersebut
ditulis dengan jelas.
d) Alat/bahan perlu disediakan sesuai dengan kebutuhan siswa dalam
melaksanakan kegiatan.
e) Diskusi sebagai pengarahan sebelumnya siswa melaksanakan kegiatan.
f) Kegiatan metode penemuan oleh siswa berupa penyelidikan/percobaan
untuk menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang akan
ditetapkan.
g) Proses berpikir kritis perlu dijelaskan untuk menunjukan adanya mental
operasional siswa, yang diharapkan dalam kegiatan.
h) Perlu dikembangkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat tebuka, yang
mengarah pada kegiatan yang dilakukan siswa.
i) Ada catatan guru yang meliputi penjelasan tentang hal-hal yang sulit dan
faktor-faktor yang dapt mempengaruhi hasil terutama kalau penyelidikan
mengalami kegagalan atau tak berjalan sebagaimana mestinya.
![Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.2 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/885/3/T1_292008138_BAB II.… · 2.1.2 Tujuan IPA Mata Pelajaran IPA di SD ... Mengembangkan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103011/5a746d177f8b9a1b688bb673/html5/thumbnails/6.jpg)
10��
�
Langkah pelaksanaan metode penemuan menurut Abimanyu (2009:12-13),
adalah:
1) Kegiatan Persiapan a) Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa (need assessment).
b) Merumuskan tujuan pembelajaran.
c) Menyiapkan problem (materi pelajaran) yang akan dipecahkan. Problem itu dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan. Problem tentang konsep atau prinsip yang akan ditemukan itu perlu ditulis dengan jelas.
d) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2) Kegiatan Pelaksanaan Penemuan a) Kegiatan Pembukaan
1. Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran yang telah diajarkan.
2. Memotivasi siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan materi yang diajarkan.
3. Mengemukakan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran itu.
b) Kegiatan Inti 1. Mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan
penemuan.
2. Diskusi pengarahan tentang cara pelaksanaan penemuan/pemecahan problema yang telah ditetapkan.
3. Pelaksanaan penemuan berupa kegiatan penyelidikan/percobaan untuk menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan.
4. Membantu siswa dengan informasi atau data, jika diperlukan siswa.
5. Membantu siswa melakukan analisis data hasil temuan, jika diperlukan.
6. Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa.
7. Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan.
8. Memberi kesempatan siswa melaporkan hasil penemuannya.
c) Kegiatan Penutup 1. Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil penemuannya. 2. Melakukan evaluasi hasil dan proses penemuan. 3. Melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan penemuan ulang
jika ia belum menguasai materi, dan meminta siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah melakukan penemuan dengan baik.
![Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.2 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/885/3/T1_292008138_BAB II.… · 2.1.2 Tujuan IPA Mata Pelajaran IPA di SD ... Mengembangkan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103011/5a746d177f8b9a1b688bb673/html5/thumbnails/7.jpg)
11��
�
Sintak langkah-langkah metode penemuan menurut Mulyatiningsih
(2011:220) adalah :
1. Menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Membagi petunjuk praktikum/eksperimen
3. Peserta didik melaksanakan eksperimen dibawah pengawasan guru.
4. Guru menunjukkan gejala yang diamati.
5. Peserta didik menyimpulkan hasil eksperimen.
2.3.3 Group Investigation atau investigasi kelompok
Investigasi atau penyelidikan merupakan kegiatan pembelajaran yang
memberikan kemungkinan siswa untuk mengembangkan pemahaman siswa
melalui berbagai kegiatan dan hasil benar sesuai pengembangan yang dilalui
siswa (Krismanto,2003:7). Menurut Height (1989) dalam Krismanto menyatakan
bahwa “to investigate” berkaitan dengan kegiatan mengobservasi secara rinci dan
menilai secara sistematis. Jadi, investigasi adalah proses penyelidikan yang
dilakukan seseorang, dan selanjutnya orang tersebut mengkomunikasikan hal
perolehannya, dapat membandingkannya dengan perolehan orang lain, karena
dalam suatu investigasi dapat diperoleh satu atau lebih hasil. Menurut Slavin
(2008:215) menyatakan group investigation sesuai untuk proyek-proyek studi
yang terintegrasi yang behubungan dengan hal-hal semacam penguasaan, analisis,
dan mensintesiskan informasi sehubungan dengan upaya menyelesaikan masalah
yang bersifat multi aspek.
Metode group Investigation melibatkan siswa sejak perencanaan, baik
dalam menentukan subtopik maupun cara untuk mempelajarinya melalui
investigasi. Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang
baik dalam berkomunikasi maupun ketrampilan proses kelompok (group process
skills).
Menurut Winaputra (2001:75)
Dalam metode group investigation atau investigasi kelompok terdapat tiga konsep utama, yaitu: penelitian atau enquiri, pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of the learning group. Penelitian disini adalah poses dinamika siswa memberikan respon terhadap masalah
![Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.2 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/885/3/T1_292008138_BAB II.… · 2.1.2 Tujuan IPA Mata Pelajaran IPA di SD ... Mengembangkan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103011/5a746d177f8b9a1b688bb673/html5/thumbnails/8.jpg)
12��
�
dan memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman belajar yang diperoleh siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Dinamika kelompok menunjuk suasana yang menggambarkan sekelompok saling berinteraksi yang menggambarkan sekelompok saling berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan berpendapat serta slaing bertukar pengalaman melalui proses berargumentasi.
Menurut Slavin (2008:218) metode group investigation mempunyai 6 (enam)
tahap, Guru tentunya perlu mengadaptasi pedoman-pedoman ke enam tahapan
investigasi kelompok ini sesuai dengan latar belakang, umur, dan kemampuan
para siswa. Enam tahapan dalam pelaksanaan investigasi kelompok, yaitu:
Tahap 1: Mengidentifikasikan topik dan mengatur murid ke dalam kelompok.
a. Para siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik, dan
mengkategorikan saran-saran.
b. Para siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang
telah mereka pilih.
c. Komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan siswa dan harus
bersifat heterogen.
d. Guru membantu dalam pengumpulan informasi dan memfasilitasi
pengaturan.
Tahap 2: Merencanakan tugas yang akan dipelajari.
a. Para siswa merencanakan bersama mengenai:
Apa yang kita pelajari?
Bagaimana kita mempelajarinya?
Siapa melakukan apa? (pembagian tugas)
Untuk tujuan atau kepentingan apa kita menginvestigasi topik ini?
Tahap 3: Melaksanakan investigasi.
a. Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat
kesimpulan.
b. Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilakukan
kelompoknya.
c. Para siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi, dan mensintesis
semua gagasan.
![Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.2 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/885/3/T1_292008138_BAB II.… · 2.1.2 Tujuan IPA Mata Pelajaran IPA di SD ... Mengembangkan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103011/5a746d177f8b9a1b688bb673/html5/thumbnails/9.jpg)
13��
�
Tahap 4: Menyiapkan laporan akhir.
a. Anggota kelompok menentukan pesan-pesan esensial dari proyek mereka.
b. Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan, dan
bagaimana mereka akan membuat presentasi mereka.
c. Wakil-wakil kelompok membentuk sebuah panitia acara untuk
mengkoordinasi rencana-rencana presentasi.
Tahap 5: Mempresentasikan laporan akhir.
a. Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk.
b. Bagian presentasi tersebut harus dapat melibatkan pendengarnya secara
aktif.
c. Para pendengar tersebut mengevaluasi kejelasan dan penampilan
presentasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh
seluruh anggota kelas.
Tahap 6: Evaluasi.
a. Para siswa saling memberikan umpan balik mengenai topik tersebut,
mengenai tugas yang telah mereka kerjakan, mengenai keefektivan
pengalaman-pengalaman mereka.
b. Guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa.
c. Penilaian hasil belajar siswa.
Langkah-langkah peneraapan metode Group Investigation menurut Kiranawati
(2007) dalam Akhmad Sudrajat (2009) adalah :
a. Seleksi topik Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan lebih dulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.
b. Merencanakan kerjasama Para siswa bersama guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah a) diatas.
c. Implementasi Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah b). pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan
![Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.2 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/885/3/T1_292008138_BAB II.… · 2.1.2 Tujuan IPA Mata Pelajaran IPA di SD ... Mengembangkan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103011/5a746d177f8b9a1b688bb673/html5/thumbnails/10.jpg)
14��
�
berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
d. Analisis dan sintesis Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah c) dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.
e. Penyajian hasil akhir Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.
f. Evaluasi Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.
Sintak metode investigasi kelompok menurut Slavin (2008:218), yaitu:
1. Mengidentifikasikan topik dan mengatur murid ke dalam kelompok.
2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari.
3. Melaksanakan investigasi.
4. Menyiapkan laporan akhir.
5. Mempresentasikan laporan akhir.
6. Evaluasi.
2.4 Hasil Belajar
2.4.1 Pengertian
Proses kegiatan pembelajaran akan menghasilkan hasil belajar. Hasil
belajar dapat digunakan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan
pembelajaran. Sudjana (1990) menjelaskan, ”hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.
Horwart Kingsley dalam Sudjana (1990) membagi hasil belajar mengajar menjadi
tiga macam, yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap
dan cita-cita. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita yang
dimiliki siswa setelah kegiatan pembelajaran.
![Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.2 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/885/3/T1_292008138_BAB II.… · 2.1.2 Tujuan IPA Mata Pelajaran IPA di SD ... Mengembangkan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103011/5a746d177f8b9a1b688bb673/html5/thumbnails/11.jpg)
15��
�
2.4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Sudjana (2008:39-40) mengemukakan:
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari luar siswa dan faktor dari dalam diri siswa. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan, salah satu faktor lingkungan yang paling domain mempengaruhi hasil belajar di sekolah, ialah kualitas pembelajaran. kualitas pembelajaran ialah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan pengajaran. Oleh sebab itu, hasil belajar siswa di pengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran.
2.5 Kajian yang Relevan
Pujiono, (2011) melakukan penelitian dengan judul “Pembelajaran
melalui Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa
Kelas XI SMK Negeri 3 Boyolangu Tulungagung tentang Barisan dan Deret”.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa metode penemuan terbimbing secara ber-
kelompok dapat meningkatkan kompetensi siswa kelas XI Teknik Instalasi
Tenaga Listrik 2 SMK Negeri 3 Boyolangu Tulungagung. Pada tindakan I hasil
pengamatan aktivitas siswa rata-rata sebesar 84,09% atau berada pada kategori
baik, sedangkan pada tindakan II aktivitas siswa rata-rata sebesar 85,12% atau
berada pada kategori sangat baik. Nilai akhir pada tindakan I siswa yang tuntas
adalah 88,57%, sedangkan pada tindakan II siswa yang tuntas sebesar 97,14%.
Data di atas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode
penemuan terbimbing berkelompok dikatakan dapat meningkatkan kompetensi
siswa
Kasto (2009), melakukan penelitian dengan judul “Perbandingan
keefektifan metode penemuan terbimbing dan metode pemberian tugas terhadap
hasil belajar ilmu pengetahuan alam ditinjau dari motivasi belajar siswa
(Eksperimen di Sekolah DasarNegeri Kecamatan Jatipuro, Karanganyar)”.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) terdapat Perbedaan pengaruh
yang signifikan penggunaan metode penemuan terbimbing dan metode pemberian
![Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.2 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/885/3/T1_292008138_BAB II.… · 2.1.2 Tujuan IPA Mata Pelajaran IPA di SD ... Mengembangkan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103011/5a746d177f8b9a1b688bb673/html5/thumbnails/12.jpg)
16��
�
tugas terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (F hitung > F tabel atau 13,57
>4,02) sehingga hipotesis yang dikemukakan teruji kebenarannya, (2) Terdapat
Perbedaan pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar Ilmu Pengetahuan
Alam tinggi dan rendah terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (F hitung >
F tabel atau 17,17 > 4,02) sehingga hipotesis yang dikemukakan teruji
kebenarannya, (3). Terdapat Interaksi pengaruh yang signifikan antara
penggunaan metode pembelajaranpenemuan terbimbing dengan pemberian tugas
dan motivasi belajar terhadap hasil belajar Ilmu PengetahuanAlam (F hitung > F
tabel atau 5,89 > 4,02) sehingga hipotesis yang dikemukakan teruji kebenarannya.
Budiyono, Gendot (2011) melakukan penelitian dengan judul “Penerapan
Metode Group Investigation Dipadu dengan Game Puzzle untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 1
Bondowoso”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode GI yang
dipadu dengan game puzzle dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
kelas VII-B SMP Negeri 1 Bondowoso. Aktivitas belajar siswa dari siklus I
73,63% dengan kriteria baik dan pada siklus II sebesar 89,57% dengan kriteria
sangat baik, sehingga terjadi peningkatan 15,94%.
Rahayu, Murti (2011) melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan
Hasil Belajar IPS Melalui Model Group Investigation Bagi Siswa Kelas IV SDN
Soso 03 Gandusari Kabupaten Blitar”. Hasil penelitiannya Hasil penelitian
menunjukkan bahwa model group investigation dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Dilihat dari peningkatan yang diperoleh siswa pra tindakan rata-ratanya
61,2 dengan persentase 37,5%, siklus I pertemuan 1 rata-ratanya 63 dengan
persentase 50%, pertemuan 2 rata-ratanya 67 dengan persentase 62,5%, dan
pertemuan 3 rata-ratanya 71 dengan presentase 68,75%, siklus II pertemuan 1
rata-ratanya 77 dengan persentase 75%, pertemuan 2 rata-ratanya 79 dengan
persentase 8,25%, dan pertemuan 3 rata-ratanya 92 dengan persentase 87,5%.
Dari siklus I sampai dengan siklus II mencapai peningkatan sebesar 13% dari 16
siswa yang tuntas 14 siswa dan yang belum tuntas 2 siswa Karena mereka dari
keluarga yang broken home dan memiliki latar belakang keluarga yang tidak
![Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.2 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/885/3/T1_292008138_BAB II.… · 2.1.2 Tujuan IPA Mata Pelajaran IPA di SD ... Mengembangkan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103011/5a746d177f8b9a1b688bb673/html5/thumbnails/13.jpg)
17��
�
berpendidikan, sehingga kurang perhatian dalam belajar., selain itu motivasi dan
keinginan untuk berprestasi kurang. Kesimpulannya bahwa dengan menerapkan
model group investigation pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar mengenal perkembangan teknologi produksi, transportasi, dan
komunikasi siswa kelas IV SDN Soso 03 Gandusari.
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dan berdasarkan fenomena
yang terjadi di SD, maka dibuatlah penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan pengaruh metode penemuan terbimbing dan metode group
investigation pada hasil belajar IPA siswa kelas V SD materi sifat-sifat cahaya.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini untuk
mengetahui perbedaan pengaruh metode penemuan terbimbing dan metode group
investigation.
2.6 Kerangka Berpikir
Berdasarkan penyajian deskripsi teoritik dapat disusun suatu kerangka
berpikir untuk memperjelas arah dan maksud penelitian. Kerangka berpikir ini
disusun berdasarkan variabel yang dipakai dalam penelitian yaitu perbedaan
pengaruh metode penemuan terbimbing dan group investigation. Salah satu faktor
yang berpengaruh dalam hasil belajar adalah dari faktor metode mengajar yang
digunakan yang berpengaruh terhadap hasil belajar anak karena sebuah metode
sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Metode mengajar
adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Metode penemuan terbimbing adalah metode atau cara dimana terjadi
proses mental pada diri siswa dalam proses penemuan dan peran serta guru
menjadi pembimbing dengan memberikan arahan atau petunjuk kepada siswa.
Metode group investigation melibatkan siswa dalam suatu penyelidikan dengan
cara mengobservasi atau mencari sumber-sumber informasi yang ada dan siswa
menganalisis hasil yang diperoleh, kemudian siswa memperesentasikan hasil
penyelidikan. Berdasar dengan penerapan kedua metode tersebut diharapkan dapat
meminimalisir faktor kurang maksimalnya hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa
adalah perubahan tingkah laku secara menyeluruh yang terdiri atas unsur kognitif,
![Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.2 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/885/3/T1_292008138_BAB II.… · 2.1.2 Tujuan IPA Mata Pelajaran IPA di SD ... Mengembangkan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103011/5a746d177f8b9a1b688bb673/html5/thumbnails/14.jpg)
18��
�
afektif, dan psikomotorik secara terpadu pada diri siswa yang diperoleh dari
proses pengajaran. Dengan menggunakan metode mengajar yang tepat, siswa
dapat berperanserta dalam proses pembelajaran yang menjadikan diri siswa
sebagai subyek bukan obyek.
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
2.7 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan,
maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
Ho : X1=X2
Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode penemuan
terbimbing dengan metode group investigation terhadap hasil belajar IPA
pada siswa.
Ha : X1�X2
Terdapat perbedaan perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode
penemuan terbimbing dengan metode group investigation terhadap hasil
belajar IPA pada siswa.
Hasil Belajar (Y)
Metode Penemuan Terbimbing ( X1)
Metode Group Investigation ( X2)