bab ii kajian pustaka a. deskripsi teori 1. rasa ingin tahurepository.ump.ac.id/3399/3/bab ii_siti...
TRANSCRIPT
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Rasa Ingin Tahu
a. Pengertian Rasa Ingin Tahu
Menurut Kemendiknas dalam Wibowo (2012 : 43) rasa ingin tahu
dideskripsikan sebagai sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari,
dilihat, dan didengar.
Menurut Matnuh (2012) rasa ingin tahu adalah suatu emosi yang
berkaitan dengan perilaku ingin tahu, terbukti dengan pengamatan di
banyak spesies hewan, dan merupakan aspek emosional dari mahluk
hidup yang menimbulkan eksplorasi, investigasi, dan belajar.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa rasa ingin
tahu adalah suatu sikap dan tindakan siswa yang berkeinginan kuat
untuk mengetahui, mengeksplorasi, menginvestigasi lebih mendalam
dan luas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar dan
berusaha untuk menggalinya tidak hanya dari satu sumber saja.
b. Indikator Rasa Ingin tahu
Indikator rasa ingin tahu menurut Darmiatun (2013: 147) untuk kelas
4-6 adalah:
1. Bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
8
yang terkait dengan pembelajaran.
2. Membaca atau mendiskusikan gejala alam yang baru terjadi.
3. Bertanya tentang peristiwa alam, sosial, budaya, ekonomi, politik,
teknologi yang baru didengar.
4. Bertanya tentang sesuatu yang terkait dengan materi pelajaran
tetapi di luar yang dibahas di kelas.
2. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Arifin (2011:12) kata “prestasi” berasal dari bahasa
Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi
“prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah prestasi belajar pada
umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, Kata prestasi banyak
digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam
kesenian, olahraga, dan pendidikan khususnya pembelajaran.
Sedangkan menurut Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia
(2007: 910), prestasi adalah hasil yang telah dicapai
(dilakukan,dikerjakan, dan sebagainya). Dari beberapa pendapat
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah tingkat
penguasaan atau kemampuan seseorang yang telah dicapai sebagai
bukti usaha yang telah dilakukan.
Menurut Slameto (2010:2) belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
9
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Hardini dan
Puspitasari (2012:4) belajar pada dasarnya berbicara tentang tingkah
laku seseorang berubah sebagai akibat pengalaman yang berasal dari
lingkungan. Menurut Trianto (2010:17) belajar adalah proses
perubahan perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak
paham menjadi paham, dari kurang terampil menjadi lebih terampil,
dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, serta bermanfaat bagi
lingkungan maupun individu itu sendiri.
Berdasar definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar
adalah sebuah proses perubahan tingkah laku yang dialami seseorang
yang bermanfaat dan menyeluruh bagi lingkungan maupun individu
itu sendiri sebagai akibat pengalaman yang berasal dari
lingkungannya.
Berdasar definisi prestasi dan belajar diatas diatas dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar ialah kemampuan seseorang
sebagai perubahan tingkah laku dari hasil usaha belajar yang dicapai
seseorang yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dalam
bentuk nilai yang didapat dari pengalaman yang berasal dari
lingkungannya.
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
10
Menurut Anitah, dkk ( 2008: 27 ) keberhasilan belajar sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu:
a) Faktor dari dalam diri siswa sendiri ( intern)
Faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil
belajar diantaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha,
motivasi, perhatian, kelemahan, kesehatan, serta kebiasaan siswa.
Salah satu hal penting dalam kegiatan belajar yang harus
ditanamkan dalam diri siswa bahwa belajar yang dilakukannya
merupakan kebutuhan dirinya. Minat belajar berkaitan dengan
seberapa besar individu merasa suka atau tidak suka terhadap
suatu materi yang dipelajari siswa.
b) Faktor dari luar diri siswa (ekstern)
Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar
diantaranya adalah lingkungan fisik dan non fisik (termasuk
suasana kelas dalam belajar, seperti riang gembira,
menyenangkan), lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga,
program sekolah (termasuk dukungan komite sekolah), guru,
pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah. Guru merupakan
faktor yang paling berpengaruh terhadap proses maupun hasil
belajar, sebab guru merupakan manajer atau sutradara dalam
kelas.
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
11
Menurut Arifin (2011:12-13) prestasi belajar mempunyai
beberapa fungsi utama yaitu:
a) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.
b) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
c) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
d) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu
institusi pendidikan.
e) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan)
peserta didik.
Jika dilihat dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas, maka
betapa pentingnya kita mengetahui dan memahami prestasi belajar
peserta didik, baik secara perseorangan maupun secara kelompok,
sebab fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator
keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator
kualitas institusi pendidikan. Prestasi belajar juga bermanfaat sebagai
umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
sehingga dapat menentukan perlu tidaknya melakukan diagnosis,
penempatan, atau bimbingan terhadap peserta didik.
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
12
3. Pembelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan)
Menurut Taniredja (2013:1-2) Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan
kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antarwarga Negara dengan
Negara serta pendidikan pendahuluan bela Negara menjadi warga Negara
yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara (penjelasan pasal 39 UU
No. 2 Tahun 1989, Tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Dalam ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
untuk pendidikan dasar dan menengah, menurut Permendiknas No. 22
Tahun 2006 secara umum meliputi subtansi kurikuler yang di dalamnya
mengandung nilai dan moral sebagai berikut:
1. Persatuan dan kesatuan bangsa
2. Normsa, hukum, dan peraturan
3. Hak asasi manusia
4. Kebutuhan warga negara
5. Konstitusi negara
6. Kekuasaan dan politik
7. Pancasila
8. Globalisasi (Winataputra, 2008:17-18)
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
13
4. Sistem Pemerintahan Desa/Kelurahan
Materi yang akan diberikan di kelas IV SD Negeri Cibun, UPK
Karanglewas yaitu Sistem Pemerintahan Desa/Kelurahanstandar
kompetensi memahami sistem pemerintahan desa/kelurahan dengan
kompetensi dasar:
a) Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan
desa/kelurahan
b) Menggambarkan struktur organisasi desa/kelurahan.
1) Pemerintahan Desa
a) Pengertian Desa
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang
desa disebutkan bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hokum
yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan asal usul dan istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Desa berasal dari kata Deshi dari bahasa Sansekerta, yang
berarti tanah kelahiran atau tanah tumpah darah. Pengertian desa
itu sendiri adalah unit pemusatan penduduk yang bercorak agraris
dan terletak relatif jauh dari kota.
Penyebutan desa di Indonesia berbeda-beda pada setiap
daerahnya. Ada yang menyebutnya “Nagari” seperti di Sumatera
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
14
Barat, “Gampong” di Nanggroe Aceh Darussalam, “Lembang” di
Sulawesi Selatan, “Kampung” di Kalimantan Selatan dan Papua,
dan “Negeri” di Maluku
Berbeda dengan kelurahan, desa memiliki hak mengatur
wilayahnya lebih luas, namun dalam perkembangannya, sebuah
desa dapat ditingkatkan statusnya menjadi kelurahan. Wilayah desa
terdiri atas beberapa Rukun Warga (RW) dan RW terdiri atas
beberapa Rukun Tetangga (RT). RT sendiri terdiri atas beberapa
keluarga yang bergabung menjadi satu.
Kewenangan desa adalah :
(1) Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah ada
berdasarkan hak asal usul desa
(2) Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya
kepada desa, yakni urusan pemerintahan yang secara langsung
dapat meningkatkan pelayanan masyarakat
(3) Tugas perbantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten/kota
(4) Urusan pemerintahan lainnya yang diserahkan kepada desa.
Desa memiliki pemerintahan sendiri. Pemerintahan desa terdiri
atas Pemerintah Desa yang meliputi:
(1) Kepala Desa
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
15
Setiap desa dipimpin oleh seorang kepala desa. Kepala
Desa dipilih langsung oleh masyarakat di desa tersebut melalui
Pilihan Kepala Desa (Pilkades). Syarat dan tata cara
pemilihannya diatur oleh peraturan daerah yang berpedoman
pada peraturan pemerintah.
Kepala desa bukanlah seorang Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan kepala desa mendapatkan penghasilan/gaji/upah
bukan dari pemerintah tetapi dari hasil pengolahan tanah yang
diserahkan untuk diolah, yang dikenal dengan istilah “Tanah
Bengkok” jadi kepala desa tidak mendapatkan uang pensiun
seperti PNS. Masa jabatan kepala desa adalah 6 tahun dan
dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan
berikutnya. Seorang kepala desa dilantik oleh
Bupati/Walikota, paling lambat 30 hari setelah dinyatakan
terpilih.
(2) Perangkat Desa
Dalam melaksanakan tugasnya kepala desa dibantu
perangkat desa. Perangkat desa terdiri dari:
a) Sekertaris desa (Sekdes)/Carik
b) Kepala dusun (Kadus)
c) Kepala urusan (Kaur)
d) Unsur kewilayahan
e) Pelaksana teknis lapangan
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
16
(3) Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
BPD adalah mitra bagi pemerintah desa. Anggota BPD
dipilih dari kalangan adat, profesi, pemuka agama, tokoh
masyarakat, dan organisasi sosial politik.
Penyelenggaraan pemerintahan urusan desa akan selalu
membutuhkan dana. Adapun sumber pendapatan desa adalah
sebagai berikut:
(a) Pendapatan asli desa yang meliputi:
(1) Hasil usaha desa
(2) Hasil kekayaan desa
(3) Hasil swadaya dan partisipasi
(4) Hasil gotong royong
(b) Bantuan pemerintah kabupaten, meliputi bagian perolehan
pajak dan retribusi daerah, serta dana perimbangan
keuangan pusat dan tingkat daerah
(c) Bantuan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi
(d) Sumbangan pihak ketiga, misalnya berupa dana hibah
(e) Pinjaman desa.
Sumber pendapatan desa dikelola melalui Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBD). APBD ditetapkan
oleh kepala desa bersama BPD dengan berpedoman pada
APBD yang ditetapkan Bupati. Dengan demikian, pada
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
17
dasarnya, kepala desa bertanggung jawab kepada rakyat
desa.
b) Lembaga-lembaga yang Ada di Pemerintahan Desa
Di desa dibentuk juga beberapa lembaga kemasyarakatan yang
ditetapkan oleh peraturan desa. Pembentukannya berpedoman pada
peraturan perundang-undangan. Tugas lembaga tersebut adalah
membantu pemerintah desa dan memberdayakan masyarakat desa,
misalnya:
(1) Lembaga Keamanan Masyarakat Desa (LKMD)
LKMD merupaka wadah partisipasi masyarakat dalam
pembangunan desa yang memadukan kegiatan pemerintahan desa
yang dilakukan secara gotong royong.Pengurus LKMD adalah
anggota masyarakat setempat dan pembentukannya berdasarkan
kebutuhan masyarakat desa atas dasar musyawarah anggota
masyarakat.
Fungsi LKMD adalah membantu pemerintah desa dalam
merencanakan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan
desa dan memberi masukan kepada BPD dalam proses
perencanaan pembangunan desa. Misalnya, untuk mencegah
banjir LKMD dapat mengusulkan pembangunan tanggul atau dam
kepada pemerintahan desa.
(b) Pertahanan Sipil (Hansip)
Hansip bertugas untuk menjaga keamanan desa.
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
18
(c) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
PKK merupakan organisasi yang beranggotakan ibu-ibu
rumah tangga disuatu desa yang bertujuan untuk memberdayakan
keluarga, meningkatkan kesejahteraan, dan kemandirian keluarga.
Misalnya member bantuan sosial, pelatihan keterampilan, pos
pelayanan terpadu (Psyandu), member bantuan beasiswa atau
pengobatan gratis.
(d) Karang Taruna
Karang Taruna merupakan lembaga pemberdayaan
masyarakat di bawah pembinaan kepala desa dan camat. Karang
Taruna dapat memupuk persatuan dan kesatuan di antara generasi
muda.
2) Pemerintahan Kelurahan
Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di
Indonesia di bawah kecamatan dalam konteks otonomi daerah di
Indonesia. Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil
setingkat dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki
hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Kelurahan terdapat di
daerah perkotaan.
Pemerintahan kelurahan meliputi:
(a) Lurah
Lurah dipilih dan diangkat oleh pemerintah. Lurah adalah
seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mampu dan cakap
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
19
dalam menjalankan tugas. Lurah diangkat oleh Bupati/Walikota
atas usul kepala kecamatan dari PNS yang berprestasi. Lurah
mendapat gaji dari pemerintah dan mendapatkan uang pensiun.
(b) Perangkat Kelurahan
Perangkat kelurahan terdiri atas:
(1) Sekretariat Kelurahan
(2) Kepala Urusan
(3) Kepala Lingkungan
(4) Lembaga Kemasyarakatan
(c) Dewan Kelurahan
Dewan Kelurahan berfungsi sebagai pemberi masukan kepada
lurah tentang rencana pembangunan wilayahnya.
3) Perbedaan Sistem Pemerintahan Desa dan Kelurahan
Perbedaan antara desa dan kelurahan adalah:
Pemerintahan Desa Pemerintahan Kelurahan
1. Dipimpin oleh kepala desa yang
dipimpin oleh rakyat
2. Jumlah penduduk di desa lebih
sedikit dan penguasaan
tehnologi sederhana
3. Bukan Pegawai Negeri Sipil
(PNS)
4. Di desa terdapat Badan
Perwakilan Desa (BPD)
1. Dipimpin oleh lurah yang
diangkat oleh bupati atau
walikota
2. Jumlah penduduk di
kelurahan lebih banyak dan
maju
3. Merupakan Pegawai Negeri
Sipil (PNS)
4. Di kelurahan terdapat
Dewan Kelurahan
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
20
4) Struktur Organisasi Pemerintahan Desa/Kelurahan
5) Tugas-tugas Pemerintahan Desa/Kelurahan
(a) Kepala Desa
Kepala Desa mempunyai tugas dan tanggung jawab, diantaranya:
(1) Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa
(2) Membina perekonomian desa
(3) Membina kehidupan masyarakat desa
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
21
(4) Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa
(5) Mendamaiakan perselisihan yang terjadi pada masyarakat di
desa
(6) Mewakili desanya baik di dalam dan di luar pengadilan dan
dapat menunjuk kuasa hukumnya.
(b) Perangkat Desa
(1) Sekretaris desa
Sekretaris desa adalah seorang Pegawai Negeri Sipil yang
bertugas mengurusi administrasi di desa. Contohnya membuat
surat akta kelahiran dan surat keterangan.
(2) Kepala Dusun (Kadus)
Tugasnya adalah membantu pelaksanaan tugas kepala desa
dalam penyelenggaraan pemerintahan desa di wilayah kerjanya
(dusun/kampung).
(3) Kepala Urusan Pemerintahan (Kaur Pemerintahan)
Tugasnya melaksanakan pembinaan wilayah dan
masyarakat.
(4) Kepala Urusan Pembangunan (Kaur Pembangunan)
Tugasnya adalah merencanakan dan mengawasi
pelaksanaan pembangunan desa dan menggerakkan swadaya
masyarakat sehingga pembangunan berjalan sukses.
(5) Kepala Urusan Perekonomian (Kaur Perekonomian)
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
22
Tugasnya adalah menyusun rencana dan laporan keuangan
desa dan merupakan bendahara desa.
(6) Kepala Urusan Kesejahteraan Sosial (Kaur Kesra)
Tugasnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat
desa meliputi pembinaan di bidang agama, kesehatan,
pendidikan, olahraga, dan kesenian.
(7) Kepala Urusan Umum (Kaur Umum)
Tugasnya adalah melaksanakan ketatausahaan,
dokumentasi, dan arsip, serta memelihara dan menyiapkan
perlengkapan rumah tangga desa.
(8) Kepala Urusan Keamanan dan ketertiban (Kaur Keamanan)
Tugasnya adalah menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat desa.
(9) Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Badan Pemusyawaratan Desa mempunyai tugas:
(a) Melindungi berbagai adat istiadat
(b) Menetapkan peraturan desa bersama kepala desa
(c) Menyalurkan aspirasi masyarakat desa serta melakukan
pengawasan terhadap penyelengaraan pemerintahan desa
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
23
5. Pembelajaran Luar Kelas (Outdoor Learning)
Pendidikan luar kelas diartikan sebagai pendidikan yang berlangsung
di luar kelas yang melibatkan pengalaman yang membutuhkan partisipasi
siswa untuk mengikuti tantangan petualangan yang menjadi dasar dari
aktivitas luar kelas seperti hiking, mendaki gunung, camping, dan lain-
lain. (Husamah, 2013:20)
Menurut buku yang sama (2013:21) Outdoor Learning
menggunakan setting alam terbuka sebagai sarana. Proses pembelajaran
menggunakan alam sebagai media dipandang sangat efektif dalam
knowledge management, setiap orang akan dapat merasakan, melihat
langsung, bahkan dapat melakukannya sendiri, sehingga transfer
pengetahuan berdasarkan pengalaman alam dapat dirasakan,
diterjemahkan, dikembangkan berdasarkan kemampuan yang dimiliki.
Pembelajaran ini mengasah aktivitas fisik dan sosial anak yang membawa
anak akan lebih banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang secara tidak
langsung melibatkan kerjasama antar teman dan kemampuan berkreasi.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran luar kelas (outdoor learning) merupakan pembelajaran yang
dilakukan di luar kelas atau di luar sekolah dengan mengajak siswa
menyatu dengan alam dan melakukan aktivitas yang mengarah pada
terwujudnya perubahan perilaku siswa terhadap lingkungan melalui tahap-
tahap penyadaran, pengertian, perhatian, tanggung jawab, dan aksi-aksi
tingkah laku.
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
24
Menurut Husamah (2013:12-15), ada beberapa langkah yang harus
ditempuh dalam menggunakan lingkungan sebagai media dan sumber
belajar, yakni:
a) Langkah Persiapan
Ada beberapa prosedur yang harus ditempuh pada langkah
persiapan ini, antara lain:
(1) Dalam hubungannya dengan pembahasan bidang studi tertentu,
guru dan siswa menentukan tujuan belajar yang diharapkan bisa
diperoleh siswa berkaitan dengan penggunaan lingkungan sebagai
media dan sumber belajar. Misalnya, siswa dapat menjelaskan
proses kerja pembangkit listrik tenaga air atau siswa dapat
menjelaskan struktur pemerintahan tingkat kecamatan, siswa dapat
mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan dan hewan di
daerahnya,
(2) Tentukan objek yang harus dipelajari atau dikunjungi. Dalam
menetapkan objek kunjungan tersebut, hendaknya diperhatikan
relevansi dengan tujuan belajar, kemudahan menjangkaunya
seperti cukup dekat dan murah perjalanannya, tersedianya sumber-
sumber belajar, keamanan bagi siswa dalam mempelajarinya serta
memungkinkan untuk dikunjungi dan dipelajari siswa.
(3) Menentukan cara belajar siswa pada saat kunjungan dilakukan,
misalnya mencatat apa yang terjadi, mengamati suatu proses,
bertanya atau wawancara dengan petugas dan apa yang
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
25
ditayangkannya, melukiskan atau menggambarkan situasi baik
yang berupa peta, sketsa, dan lain-lain.
(4) Guru dan siswa mempersiapkan perizinan, misalnya membuat dan
mengirimkan surat permohonan untuk mengunjungi objek tersebut
agar mereka dapat mempersiapkannya.
(5) Persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar, seperti
tata-tertib di perjalanan dan di tempat tujuan, perlengkapan belajar
yang harus dibawa, menyusun pertanyaan yang akan di ajukan,
kalau ada kamera untuk mengambil foto, transportasi yang
digunakan, biaya, makanana tau perbekalan, dan perlengkapan
P3K.
b) Langkah Pelaksanaan
Pada langkah ini melakukan kegiatan belajar di tempat tujuan
sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan. Biasanya kegiatan
belajar diawali dengan penjelasan petugas mengenai objek yang
dikunjungi sesuai dengan permintaan yang telah disampaikan
sebelumnya. Dalam penjelasan tersebut, siswa mengajukan beberapa
pertanyaan melalui kelompoknya masing-masing supaya waktu lebih
cermat. Catatlah semua informasi yang diperoleh dari penjelasan
tersebut. Setelah informasi diberikan oleh petugas, siswa diberi
bimbingan petugas dan mangamati langsung objek yang dipelajari.
Siswa bisa bertanya dan juga mempraktikkan jika memungkinkan
serta mencatatnya. Berikutnya siswa dalam kelompoknya
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
26
mendiskusikan hasil-hasil belajarnya, untuk lebih melengkapi dan
memahami materi yang dipelajarinya. Akhir kunjungan dengan
ucapan terima kasih kepada petugas dan pimpinan objek yang
dikunjungi.
Hal yang perlu menjadi catatan, apabila objek kunjungan sifatnya
bebas dan tak perlu ada petugas yang mendampinginya, seperti
kemah, mempelajari lingkungan soaial, belajar di kebun dan taman,
belajar di halaman sekolah, atau belajar di alam terbuka lainnya, maka
siswa langsung mempelajari onjek studi atau melakukan aktivitas
sesuai yang diarahkan oleh guru (yang sudah tertuang dalam RPP).
c) Langkah Tindak Lanjut
Tindak lanjut dari kegiatan belajar di atas adalah kegiatan belajar
di kelas untuk membahas dan mendiskusikan hasil belajar dari
lingkungan. Setiap siswa diminta melaporkan hasil-hasilnya untuk
dibahas bersama.
Guru meminta kesan-kesan yang diperoleh siswa dari kegiatan
belajar tersebut, di samping menyimpulkan materi yang diperoleh dan
dihubungkan dengan bahan pengajaran bidang studinya. Di lain pihak,
guru juga memberikan penilaian terhadap kegiatan belajar siswa dan
hasil-hasil yang dicapainya. Tugas lanjutan dari kegiatan belajar
tersebut dapat diberikan sebagai pekerjaan rumah, misalnya menyusun
laporan yang lebih lengkap, membuat pertanyaan-pertanyaan
berkenaan dengan hasil kunjungan, atau membuat karangan-karangan
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
27
berkaitan dengan kesan-kesan yang diperoleh siswa dari kegiatan
belajarnya.
Menurut buku yang sama, kelebihan model pembelajaran luar
kelas (outdoor learning)adalah sebagai berikut (2013:24-30):
(1) Pikiran lebih jernih.
(2) Pembelajaran akan terasa lebih menyenangkan.
(3) Pembelajaran lebih variatif.
(4) Belajar lebih rekreatif.
(5) Belajar lebih riil.
(6) Anak lebih mengenal pada dunia nyata dan luas.
(7) Tertanam image bahwa dunia sebagai kelas.
(8) Wahana belajar akan lebih luas.
(9) Kerja otak lebih rileks.
Kelemahan model pembelajaran luar kelas (outdoor learning)
adalah sebagai berikut (2013:31-32):
(1) Siswa akan kurang konsentrasi
(2) Pengelolaan siswa akan lebih sulit terkondisi.
(3) Waktu akan tersita (kurang tepat waktu).
(4) Penguatan konsep kadang terkontaminasi oleh siswa lain/kelompok
lain.
(5) Guru kurang intensif dalam membimbing.
(6) Akan muncul minat yang semu.
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
28
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian oleh Undi Suswanto (2013) tentang “ Peningkatan
Kreativitas dan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V pada
Materi Menulis Puisi Bebas Melalui Outdoor Study Menggunakan Media
Lingkungan di SDN Karangkemiri.” menyatakan bahwa model
Pembelajaran Luar Kelas (OutdoorLearning) dapat meningkatkan
kreativitas dan prestasi belajar siswa sekolah dasar. Hasil penelitian
tersebut jelas diuraikan oleh Undi Suswanto,
Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pembelajaran Outdoor
Study dapat meningkatkan kreativitas siswa. Hal ini terbukti dengan
meningkatnya kreativitas siswa dari 23 siswa yaitu 58,54% siswa pada
siklus I meningkat menjadi 72,34 % pada siklus II dengan kriteria kreativitas
cukup pada siklus I dan kriteria kreativitas tinggi pada siklus II. Peningkatan
tersebut dibarengi pula dengan meningkatnya prestasi belajar siswa yaitu
prosentase ketuntasan belajar siswa dari 40,70% pada siklus I menjadi
85,18% pada siklus II.
C. Kerangka Pikir
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tujuan melakukan
sejumlah tindakan yang terangkum dalam siklus I dan siklus II untuk
merubah kondisi awal yang berupa rasa ingin tahu dan prestasi belajar PKn
yang rendah menjadi lebih meningkat. Dengan optimalisasi model
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
29
pembelajaran luar kelas (outdoor learning) yang meningkat dari siklus I ke
siklus II secara kuantitas dan kualitas diharapkan akan mampu meningkatkan
rasa ingin tahu dan prestasi belajar PKn siswa yang semakin meningkat pula
dari kondisi awal ke akhir siklus I dan berlanjut sampai siklus II.
1. Kondisi Awal
Pada kondisi awal diketahui bahwa guru belum mengoptimalisasi
model pembelajaran Luar Kelas (Outdoor Learning) dalam proses belajar
mengajar. Dalam daftar nilaiulangan harian yang diberikan terlihat
bahwa prestasi belajar PKN siswa Kelas IV materi Sistem Pemerintahan
Desa/Kelurahan SD Negeri Cibun Kecamatan Karanglewas semester 1
tahun pelajaran 2013/2014 masih rendah yaitu dengan nilai terendah 55
dan nilai tertinggi 80. Hanya terdapat 3 siswa dari 7 siswa yang mencapai
nilai di atas KKM yang ditetapkan yaitu 65. Rasa ingin tahu siswa pun
masih rendah yang terlihat dari hasil wawancara dan pengamatan
langsung yang dilakukan oleh guru kelas sebagai peneliti terhadap siswa.
2. Tindakan
Melihat rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa yang masih rendah
tersebut, guru mencoba melakukan tindakan untuk meningkatkannya
dengan menggunakan model pembelajaran luar kelas (outdoor learning)
dalam proses belajar mengajar. Penggunaan model pembelajaran tersebut
dilakukan dalam dua siklus. Kualitas penggunaan model pembelajaran
tersebut pada siklus II lebih dari pada siklus I.
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
30
Pada siklus I kegiatan belajar mengajar menggunakan model
pembelajaran luar kelas (outdoor learning). Pada pertemuan 1 siswa
diajak guru untuk belajar PKn materi Sistem Pemerintahan
Desa/Kelurahan dengan melihat keadaan Balai desa di Laptop yang
dilakukan di ruang kelas. Guru menayangkan sebuah video tentang
ruang-ruang yang ada di sebuah balai desa, dengan sesekali
menerangkannya. Siswa mengamati dan memperhatikan penjelasan guru.
Pada pertemuan 2, siswa diajak untuk berkunjung langsung ke balai desa
terdekat dengan sekolahan untuk mengetahui secara
langsung.Pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Di
akhir masing-massing pertemuan siklus I diadakan tes tertulis. Tiap siswa
mengerjakan soal-soal tes secara individu.
Pada siklus II, kegiatan belajar mengajar menggunakan model
pembelajaran luar kelas (outdoor learning) lebih dioptimalkan lagi. Guru
merefleksi hasil kegiatan di siklus I. Guru mengajak siswa bermain
menyusun struktur organisasi pemerintahan desa/kelurahan di pertemuan
1, dan mengajak siswa mengunjungi kembali balai desa terdekat untuk
mencari informasi secara langsung tentang struktur organisasi
pemerintahan desa/kelurahan dan mewawancarai tentang tugas-tugas
perangkat desa. Siklus II juga dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Di
setiap akhir pertemuan 1 dan 2 siklus II diadakan tes tertulis yang
dikerjakan oleh siswa secara induvidual.
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
31
3. Kondisi Akhir
Dengan peningkatan kualitas dan kuantitas penggunaan model
pembelajaran luar kelas (outdoor learning) dari siklus I ke siklus II
diduga akan terjadi peningkatan rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa
mata pelajaran PKn materi Sistem Pemerintahan Desa/Kelurahan.
Alur cerita dari kondisi awal guru dan siswa, tindakan dilakukan
oleh guru terhadap siswa dalam siklus I dan siklus II, sampai dengan
bagaimana hasil dugaan rasa ingin tahu dan prestasi belajar yang dicapai
siswa pada kondisi akhir, dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 2.1
Skema kerangka bepikir penelitian
Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
Guru belum menggunakan model pembelajaran Luar
Kelas
Guru menggunakan model pembelajaran Luar Kelas(Outdoor
Learning) dalam pembelajaran PKn
Materi Sistem Pemerintahan
Desa/Kelurahan
Rasa ingin tahu dan prestasi belajar PKn siswa Kelas IV SD N Cibun
rendah
Siklus I guru menggunakan model pembalajaran Luar
Kelas
Siklus II Guru menggunakan model pembelajaran Luar
Kelas
Diduga dengan menggunakan model pembelajaran Luar Kelas(Outdoor Learning) dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa Kelas IV
SD N Cibun mata pelajaran PKN materi Sistem pemerintahan Desa/Kelurahan
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
32
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian yang relevan dirumuskan
hipotesis tindakan “ Melalui Model Pembelajaran Luar Kelas(Outdoor
Learning) dapat Meningkatkan Rasa Ingin Tahu dan Prestasi Belajar mata
pelajaran PKn Materi Sistem Pemerintahan Desa/Kelurahan pada Siswa di
Kelas IV SD Negeri Cibun, Kecamatan Karanglewas.”
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014