bab ii kajian pustaka a. kemampuan kognitif anak usia …repository.ump.ac.id/6607/3/bab ii_desy...

31
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini 1. Pengertian Kemampuan Kognitif Dalam prespektif pemrosesan informasi, pembelajaran dipandang sebagai proses memasukan informasi kedalam memori, mempertahankan, dan kemudian mengungkapkannya kembali untuk tujuan tertentu dikemudian hari. Bagaimana peserta didik menyimpan dan menyebarkan informasi, bagaimana ia mengambil kembali informasi untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas belajar yang komplek, jelas, menuntut adanya ketrampilan kognitif, seperti persepsi, atensi, memori, dan sebagainya. Pengertian kognitif menurut Chaplin (dalam Desmita: 2011: 97) menjelaskan bahwa “kognisi adalah konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan, termasuk didalamnya mengamati, melihat, memperhatikan, memberikan, menyangka, membayangkan, memperkirakan, menduga dan menilai” Menurut Patmodewo (2008: 27) kognitif adalah pengertian yang luas mengenai berpikir dan mengamati, jadi merupakan tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan. Sejalan dengan hal ini Haditono (2006: 216) kognitif mengandung arti proses berfikir dan proses mengamati yang 7 Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Upload: tranliem

Post on 11-May-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini

1. Pengertian Kemampuan Kognitif

Dalam prespektif pemrosesan informasi, pembelajaran dipandang

sebagai proses memasukan informasi kedalam memori, mempertahankan,

dan kemudian mengungkapkannya kembali untuk tujuan tertentu

dikemudian hari. Bagaimana peserta didik menyimpan dan menyebarkan

informasi, bagaimana ia mengambil kembali informasi untuk

melaksanakan aktivitas-aktivitas belajar yang komplek, jelas, menuntut

adanya ketrampilan kognitif, seperti persepsi, atensi, memori, dan

sebagainya.

Pengertian kognitif menurut Chaplin (dalam Desmita: 2011: 97)

menjelaskan bahwa “kognisi adalah konsep umum yang mencakup semua

bentuk pengenalan, termasuk didalamnya mengamati, melihat,

memperhatikan, memberikan, menyangka, membayangkan,

memperkirakan, menduga dan menilai”

Menurut Patmodewo (2008: 27) kognitif adalah pengertian yang

luas mengenai berpikir dan mengamati, jadi merupakan tingkah laku yang

mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan

untuk menggunakan pengetahuan. Sejalan dengan hal ini Haditono (2006:

216) kognitif mengandung arti proses berfikir dan proses mengamati yang

7

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

8

menghasilkan, memperoleh, menyimpan, dan memproduksiyang membuat

setiap orang mengatur dunia dengan caranya sendiri.

Pengertian kognitif menurut Sujiono, dkk (2008) adalah proses

berpikir yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan menilai dan

mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa.Kognitif berhubungan

dengan intelegensi. Kognitif lebih bersifat pasif atau statis yang

merupakan potensi atau daya untuk memahami sesuatu, sedangkan

intelegensi lebih bersifat aktif yang merupakan aktualisasi atau

perwujudan dari daya atau potensi tersebut yang berupa aktivitas atau

perilaku. Potensi kognitif ditentukan pada saat konsepsi, (pembuahan)

namun terwujud atau tidaknya potensi kognitif tergantung dari lingkungan

dan kesempatan yang diberikan.

Menurut Dariyo (2011) perkembangan kognitif berhubungan

dengan meningkatnya kemampuan berpikir (thinking), memecahkan

masalah (problem solving), mengambil keputusan (decision making),

kecerdasan (intelligence), bakat (aptitude). Optimalisasi perkembangan

kognitif sangat dipengaruhi oleh kematangan fisiologis, terutama pada

bayi maupun anak-anak, seorang anak akan dapat melakukan koordinasi

gerakan tangan, kaki maupun kepala secara sadar, setelah syaraf-syaraf

maupun otot-otot bagian organ-organ tersebut sudah berkembang secara

memadai, artinya kemampuan kogntif harus di iringi dengan kematangan

fisiologis sehingga perkembangan kognitif makin baik dan koordinatif.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

9

Teori lain mengenai perkembangan kognitif menurut Vygotsky

(dalam Solso, 2007: 398-399) dia menolak determinisme biologis yang

ketat dan menyatakan bahwa perkembangan didahului oleh proses belajar.

Pikiran dan bahasa diyakini Vygostsky sebagai dua hal yang tidak saling

tergantung,di mana pikiran terbentuk secara biologis,sementara bahasa

merupakan bentukan sosial. Integrasi terjadi ketika anak menghubungkan

pikiran, bahasa,dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkunganya

melalui aktivitas pemberian nama.

Seiring dengan perkembangan kognitifnya, anak-anak usia

sekolah mulai berusaha mengetahui tentang pikirannya sendiri, tentang

bagaimana ia belajar dan mengingat situasi-situasi yang dialami setiap

hari, mulai menyadari proses-proses kognitifnya dan bagaimana seseorang

dapatmeningkatkan penilaian kognitif mereka, serta memilih strategi yang

cocok untuk meningkatkan kinerja kognitif mereka.

Piaget menekankan bahwa anak-anak secara aktif membangun

dunia-dunia kognitif mereka sendiri, informasi dari lingkungan tidak

begitu saja dituangkan kedalam pikiran-pikiran mereka. Ia menemukan

bagaimana anak-anak pada tahapan-tahapan yang berbeda dalam

perkembangan mereka memandang dunia ini dan bagaimana perubahan

yang sistematis itu terjadi dalam pikiran mereka piaget (dalam Santrock

2007).

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

10

Anak memainkan peran aktif didalam menyusun pengetahuannya

mengenai realitas, anak tidak pasif menerima informasi.Kognitif adalah

salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Teori kognitif lebih

menekankan bagaimana proses atau upaya untuk meningkatkan

kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain, oleh sebab itu

kognitif berbeda dengan teori behavioristik, yang lebih menekankan pada

aspek kemampuan perilaku yang diwujudkan dengan cara kemampuan

merespon terhadap stimulus yang dating kepada dirinya.

Jadi dapat disimpulkan kognitif adalah semua aktivitas yang

berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi,

yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan atau semua

proses berpikir yang berkaitan denganbagaimana individu mempelajari,

memperhatikan, mengamati, membayangkan, dan memikirkan suatu

peristiwa dengan peristiwa lainnya serta mempertimbangkan segala

sesuatu yang diamati dari dunia sekitar.

2. Proses Perkembangan Kognitif

Teori Piaget (dalam Santrock 2007) mengatakan tentang proses

perkembangan kognitif pada anak usia dini. Proses proses perkembangan

meliputi skema (aksi atau representasi mental yang mengorganisasikan

pengetahuan), asimilasi (konsep piaget mengenai penggabungan informasi

baru kedalam pengetahuan yang ada atau skema),

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

11

akomodasi (konsep piaget mengenai pembentukan skema agar sesuai

dengan informasi dan pengalaman baru), organisasi (konsep piaget

mengenai pengelompokan perilaku terisolasi menjadi sistem kognitif pada

tingkat lebih tinggi yang berfungsi lancar pengelompokan atau pengaturan

item kedalam kategori), penyeimbangan (mekanisme yang diajukan piaget

untuk menjelaskan cara anak berpindah dari satu tahap berpikir ke tahap

berikutnya).

3. Tahap Perkembangan Kognitif

Arah tahapan perkembangan anak menurut Yusuf (2010) yaitu:

a. Usia 4 sampai 6 minggu bayi dapat menguasai otot ocular motornya

b. Usia 16 sampai 28 minggu bayi dapat menguasai otot-otot yang

menyanggah kepalanya, dan menggerakan tangannya, ia mulai dapat

meraih benda-benda.

c. Usia 28 sampai 40 minggu, ia dapat menguasai badan dan tangannya,

ia mulai dapat duduk, menangkap dan mempermainkan benda-benda

d. Tahun kedua, anak sudah pandai berjalan, berlari, dapat menggunakan

kata-kata dan mengenal identitasnya (seperti namanya)

e. Tahun ketiga, anak dapat bicara dengan kalimat dan menggunakan

kata-kata sebagai alat berpikir

f. Tahun keempat, anak mulai bertanya dan berdiri sendiri

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

12

g. Tahun kelima, anak telah matang dalam menguasai gerak gerik

motoriknya, ia dapat melompat-lompat, bercerita agak lebih panjang,

suka bermain berkawan.

Empat tahapan perkembangan kognitif dari Piaget (dalam Santrock 2007)

a. Tahapan sensorimotor berlangsung dari kelahiran sampai kira-kirausia

dua tahun. Dalam tahapan ini bayi membentuk pemahaman tentang

dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman sensorik

(seperti melihat dan mendengar) dengan tindakan fisik motorik oleh

karena itu disebut “ sensorimotor “. Pada awal tahapan ini bayi yang

abru lahir hanya memiliki pola perilaku reflex. Pada akhir tahapan

sensorimotor, anak berusia dua tahun mampu menghasilkan pola-pola

sensorimotor yang kompleks dan menggunakan simbol-simbol

primitif. Bayi memperoleh pengetahuan tentang dunia dari tindakan-

tindakan fisik yang mereka lakukan. Bayi mengkoordinasikan

pengalaman-pengalaman sensorik dengan tindakan-tindakan fisik.

Seorang berkembang dari tindakan refleksif, instingtif pada saat

kelahiran hingga berkembangnya pemikiran simbolik awal, pada akhir

tahapan ini. Sub tahapan perkembangan kognitif sensorimotor menurut

Piaget (dalam Papalia, 2010) yaitu 1. Menggunakan reflex (0-1 bulan)

mulai menghisap ketika putting payudara ibunya berada dalam

mulutnya; 2. Reaksi sirkular primer (1-4 bulan) mampu mengadaptasi

isapannya pada putting karet; 3. Reaksi sirkular sekunder (4-8 bulan)

mendorong sereal kering dari kursinya dan mengamati tiap keeping

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

13

yang jatuh ke lantai; 4. Koordinasi skema sekunder (8-12 bulan)

merangkak menyebrangi ruangan untuk mendapatkan mainan yang

diinginkannya; 5. Reaksi sirkular tersier (12-18 bulan) mereka

mencoba aktifitas baru dan menggunakan pemecahan masalah trial and

error, misalnya anak mengguncang lonceng yang berbeda untuk

mendengarkan suara mereka; 6. Kombinasi mental (18-24 bulan) batita

mulai menunjukan pemahaman, mereka dapat menggunakan symbol,

seperti gerak tubuh dan kata, dan dapat berpura-pura.

b. Praoprasional usia 2 tahun hingga 7 tahun anak mulai menggunakan

gambaran-gambaran mental untuk memahami dunianya. Pemikiran-

pemikiran simbolik, yang direfleksikan dalam penggunaan kata-kata

dan gambar-gambar mulai digunakan dalam penggambaran mental,

yang melampaui hubungan informasi sensorik dengan tindakan fisik.

Akan tetapi, ada beberapa hambatan dalam pemikiran anak pada

tahapan ini, seperti egosentrisme dan sentralisasi.

c. Operasional konkrit usia 7 hingga 11 tahun, anak mampu berpikir logis

mengenai kejadian kejadian konkrit, memahami konsep percakapan,

mengorganisasikan objek menjadi kelas-kelas hierarki (klasifikasi) dan

menempatkan objek-objek dalam urutan yang teratur (serialisasi).

d. Operasional Formal usia 11 tahun hingga masa dewasa, remaja

berpikir secara lebih abstrak, idealis, dan logis (hipotesis-deduktif).

Tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget (dalam

Patmonodewo 2008: 27) yaitu sensorimotor (0-2 tahun) anak pada usia ini

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

14

mulai lebih mampu membedakan hal-hal yang diamati, anak-anak belajar

melalui indra dan penglihatannya; praoprasional (2-7 tahun) tahap

praoprasional adalah fungsi simbolik, anak anak mulai belajar

menggunakan pemikirannya, tahapan bantuan kehadiran sesuatu

dilingkungannya anak mampu mengingat kembali symbol-simbol dan

membayangkan benda yang tidak tampak secara fisik; kongkret

praoprasional , formal praoprasiona.

Tahap perkembangan kognitif menurut piaget (dalam Haditono:

2006) piaget membagi menjadi beberapa stadium diantaranya:

a. Stadium Sensori-motorik (0-18 atau 24 bulan) anak yang masih bayi

menunjukan tindakan tindakan intelegen, dalam tindakan-tindakan

intelegen Nampak gerakan-gerakan reflex yang pertama membawa kea

rah penguasaan pengetahuan mengenai dunia luar misalnya: bayi

mengikuti objek yang bergerak dengan mata sampai objek menghilang,

perhatian segera hilang dan memandang sebentar pada tempat objek

menghilang

b. Stadium Pra-oprasional (18 bulan-7 tahun) stadium praoprasional

dimulai dengan penguasaan bahasa yang sistematis, permainan

simbolis, imitasi, serta bayangan dalam mental, semua proses ini

menunjukan bahwa anak sudah mampu melakukan tingkah laku

simbolis;

Tahap perkembangan kognitif menurut piaget (dalam Desmita

2011: 101) adalah sebagai berikut:

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

15

a. Tahap Sensorimotor (usia 0-2 tahun) bayi bergerak dari tindakan reflex

instinktif pada saat lahir sampai permulaan pemikiran simbolis. Bayi

membangun suatu pemahaman tentang dunia melalui pengoordinasian

pengalaman-pengalaman sensor dengan tindakan fisik.

b. Tahap Praoprasional (usia 2-7 tahun) anak mulai mempresentasikan

dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Kata-kata dan gambar-

gambar ini menunjukan adanya peningkatan pemikiran simbolis dan

melampaui hubungan informasi indrawi dan tindakan fisik.

Metode yang digunakan adalah menggunakan metode demonstrasi

sementara pengertian dari metode itu sendiri adalah cara

menyampaikan/mentrasfer ilmu yang tepat sesuai dengan anak usia TK

sehingga menghasilkan pemahaman yang maksimal bagi anak didik.

Berdasarkan permasalahan yang ditemui pada saat penelitian

penulis menggunakan ”metode demostrasi tanaman obat-obatan untuk

meningkatkan kemampuan kognitif”.

Penggunaan media yang menyentuh aspek kognitif juga harus

mampu mengimbangi aspek afeksi, keseimbangan antara perkembangan

afektif dan kognitif sangat penting bagi perkembangan jiwa anak. Dan

media yang akan peneliti pakai adalah menggunakan media tanaman obat-

obatan.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

16

B. Metode Demonstrasi melalui Media Tanaman Obat-obatan di TK

1. Pengertian Metode Demonstrasi

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode

demonstrasi karena dalam pembelajaran ini peneliti akan memberikan

penjelasan pada anak tentang tanaman obat-obatan, dari mulai tekstur, bau,

jenis, dan manfaatnya.

Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2009) metode demonstrasi

merupakan metode mengajar yang sangat efektif untuk menolong siswa

mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: bagaimana cara

membuatnya?; terdiri dari bahan apa?; bagaimana cara mengaturnya?;

bagaimana proses bekerjanya?; bagaimana proses mengerjakannya?.

Demonstrasi sebagai metode mengajar adalah bahwa seorang guru atau

seorang demonstrator (atau orang luar yang sengaja diminta) atau seorang

siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas suatu proses, misalnya

demonstrasi proses pembuatan obat tradisional menggunakan tanaman

obat-obatan.

Metode demonstrasi menurut Sanjaya (2010: 152) metode

demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan

atau mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau

benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode

penyajian demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan lisan oleh guru.

Menurut Moeslichatoen (2004: 7) Metode merupakan bagian dari

strategi kegiatan.Metode dipilih berdasarkan strategi kegiatan yang sudah

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

17

dipilih dan ditetapkan. Metode merupakan cara, yang dalam bekerjanya

merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan. Sebagaimana

dikemukakan bahwa metode ini merupakan cara yang dalam fungsinya

merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan. Sebagai alat untuk

mencapai tujuan tidak selamanya berfungsi secara memadai. Oleh karena

itu, dalam memilih suatu metode yang akan dipergunakan dalam program

kegiatan anak ditaman kanak-kanak guru perlu mempunyai alasan yang

kuat dan faktor-faktor yang mendukung pemilihan metode tersebut,

seperti: karakteristik tujuan kegiatan dan karakteristik anak yang diajar.

Menurut Moeslichatun (2004: 7) ada beberapa metode pengajaran

dimensi perkembangan anak TK yaitu bermain merupakan kegiatan yang

memberikan kepuasan bagi diri sendiri.Melalui bermain anak mempunyai

pembatasan dan memahami kehidupan. Bermain merupakan kegiatan yang

memberikan kesenangan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri yang

lebih ditekankan pada caranya dari pada hasil yang diperoleh dari kegiatan

itu, karyawisata bagi anak TK karyawisata berarti memperoleh

kesempatan untuk mengobservasi, memperoleh informasi atau mengkaji

segala sesuatu secara langsung. Karyawisata juga berarti membawa anak

TK ke objek-objek tertentu sebagai pengayaan, pengajaran pemberian

pengalaman belajar yang tidak mungkin diperoleh anak didalam kelas,

bercakap-cakap yaitu saling mengkomunikasikan pikiran dan perasaan

secara verbal atau mewujudkan kemampuan bahasa reseptif, bercerita

merupakan cara untuk meneruskan budaya dari satu generasi ke generasi

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

18

berikutnya, demonstrasi berarti menunjukan, mengerjakan, dan

menjelaskan. Jadi dalam demonstrasi kita menunjukan dan menjelaskan

cara-cara mengerjakan sesuatu, proyek adalah suatu metode yang

digunakan untuk melatih kemampuan anak memecahkan masalah yang

dialami anak dalam kehidupan sehari-hari, pemberian tugas merupakan

pekerjaan tertentu yang dengan sengaja harus dikerjakan oleh anak yang

mendapat tugas.

Dan menurut Jeannette (dalam Yus 2011: 168) bila anak belajar

dengan cara melakukan akan memberi peluang sebesar 90% berhasil.

Salah satu metode belajar yang memberi peluang yaitu metode

demonstrasi. Dengan metode demonstrasi anak diminta untuk menunjukan

apa yang telah diketahuinya.

Menurut Sudjana (2010: 83) demonstrasi dan eksperimen

merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu para

siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta

(data) yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode

mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.

Sedangkan menurut Sagala (2011: 210) metode demonstrasi adalah

merupakan metode yang paling sederhana dibandingkan dengan metode-

metode mengajar lainnya. Metode demostrasi adalah pertunjukan tentang

proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan

tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh

peserta didik, secara nyata atau tiruan.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

19

Sedangkan menurut (Sujiono: 2008) metode adalah cara-cara yang

digunakan guru dalam menyajikan suatu materi pembelajaran atau

permainan dengan memperhatikan keseluruhan situasi belajar dan bermain

untuk mencapai suatu tujuan. Dan metode demonstrasi menurut Sujiono

metode demonstrasi digunakan untuk membangun pengetahuan pada anak,

yaitu dengan cara menunjukan atau memperagakan suatu tahapan

kejadian, proses dan peristiwa.

Menurut Bahri dan Zain (2010: 90) metode demonstrasi adalah

cara penyajian pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukan

kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang

dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai dengan

penjelasan lisan.

Sedangkan menurut Pupuh dan Sobri (2010) metode demonstrasi

dalam hubungannya dengan penyajian informasi dapat diartikan sebagai

upaya peragaan tentang suatu cara melakukan sesuatu. Metode

demonstrasi ini adalah metode mengajar dengan cara memperagakan

barang, kejadian, aturan dan, urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara

langsung, maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan

dengan pokok bahasan yang sedang disajikan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

yang dimaksud dengan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar

adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

20

mempertunjukan kepada siswa tentang sesuatu, proses, atau benda tertentu

dan disertai dengan penjelasan lisan.

2. Kebaikan atau keuntungan metode demonstrasi

Adapun Kebaikan atau Keuntungan Demonstrasi, Metode

demonstrasi mempunyai kelebihan seperti dikemukakan oleh Hasibuan

dan Moedjiono (2009):

a. Perhatian siswa dapat dipusatkan kepada hal-hal yang di anggap

penting oleh pengajar sehingga siswa dapat menangkap hal-hal yang

penting. Perhatian siswa lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar

dan tidak tertuju kepada hal lain.

b. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan

hanya membaca atau mendengarkan keterangan guru, sebab siswa

memperoleh persepsi yang jelas dari hasil pengamatannya.

c. Bila siswa turut aktif melakukan demonstrasi, maka siswa akan

memperoleh pengalaman praktek untuk mengembangkan kecakapan

dan ketrampilan

d. Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan siswa, akan dapat

dijawab waktu mengamati proses demonstrasi.

Kelebihan metode demonstrasi menurut Sagala (2011: 211)

sebagai berikut:

a) Pembelajaran menggunakan metode demonstrasi perhatian murid dapat

dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal

yang penting itu dapat diamati secara teliti, di samping itu perhatian siswa

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

21

pun dapat lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan

tidak kepada yang lainnya;

b) Pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dapat membimbing

peserta didik kearah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang

sama;

c) Pembelajaran menggunakan metode demonstrasi ekonomis dalam jam

pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat

diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek;

d) Pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dapat mengurangi

kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau

mendengarkan, karna murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil

pengamatannya;

e) Pembelajaran menggunakan metode demonstrasi karena gerakan dan

proses dipertunjukan maka tidak memerlukan keterangan yang banyak;

f) Pembelajaran menggunakan metode demonstrasi bebrapa persoalan

yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu

proses demonstrasi.

Menurut Sanjaya (2010: 150) kelebihan metode demonstrasi

sebagai diantaranya melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme

akan dapat dihindari sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan

pelajaran yang dijelaskan, Proses pembelajaran menggunakan metode

demonstrasi akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya mendengar,

tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi, Siswa akan memiliki

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

22

kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan dengan cara

mengamati secara langsung.

Menurut Bahri dan Zain (2010) kelebihan metode demonstrasi

diantaranya: dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih

konkrit, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata

atau kalimat), siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari, proses

pengajaran lebih menarik, siswa dirancang untuk aktif mengamati,

menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya

sendiri.

Dalam demonstrasi diharapkan setiap langkah pembelajaran dari

hal hal yang didemonstrasikan itu dapat dilihat dengan mudah oleh murid

dan melalui prosedur yang benar dapat pula dimengerti materi yang

disajikan.

3. Kelemahan Metode Demonstrasi

Selain mempunyai kelebihan, metode demonstrasi juga

mempunyai kelemahan yang dapat menghambat proses pembelajaran,

seperti dikemukakan oleh Sagala (2011: 212) kelemahanya adalah sebagai

berikut: derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat

atau mengamati secara keseluruhan benda atau peristiwa yang

didemonstrasikan kadang-kadang terjadi perubahan yang tidak terkontrol;

untuk mengadakan demonstrasi diperlukan alat-alat yang khusus, kadang

kadang alat itu sukar didapat., demonstrasi merupakan metode yang tak

wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati secara seksama;

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

23

tidak semua hal dapat didemonstrasikan didalam kelas; memerlukan

banyak waktu sedangkan hasil kadang-kadang sangat minimum; kadang-

kadang proses yang dilakukan didalam kelas akan berbeda jikalau proses

itu didemonstrasikan didalam situasi nyata atau sebenarnya; agar

didemonstrasi mendapatkan hasil yang baik diperlukan ketelitian dan

kesabaran. Kadang-kadang ketelitian itu diabaikan sehingga apa yang

diharapkan tidak tercapai sebagaimana mestinya.

Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2009) kelemahan metode

demonstrasi adalah sebagai berikut: pertama demonstrasi akan merupakan

metode yang tidak wajar bila alat atau benda yang didemonstrasikan tidak

dapat diamati dengan jelas oleh siswa. Misalnya alat itu terlalu kecil atau

penjelasannya tidak terang; kedua demonstrasi tidak efektif bila tidak

diikuti kegiatan yang memungkinkan siswa ikut mencoba, yang

merupakan pengalaman yang berharga bagi siswa; ketiga kadang-kadang

suatu demonstrasi menjadi kurang bermakna bila tidak dilakukan ditempat

yang sebenarnya.

Kelemahan demonstrasi menurut Sanjaya (2010: 153) sebagai

berikut: a) metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang

sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga

dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi, b) metode demonstrasi

memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang memadai yang

berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal

dibandingkan dengan ceramah, c) demonstrasi memerlukan kemampuan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

24

dan ketrampilan guru yang khusus sehingga guru dituntut untuk bekerja

lebih professional.

Kekurangan metode demonstrasi menurut Bahri Dan Zain (2010:

91)adalah:

1. Metode ini memerlukan ketrampilan guru secara khusus, Karena tanpa

ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.

2. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak

selalu tersedia dengan baik

3. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang

disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin

terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.

4. Tujuan Metode Demonstrasi

Setelah melihat kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi

selanjutnya adalah tujuan demonstrasi, sesuai dengan definisi metode

demonstrasi yaitu memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa

tentang sesuatu, proses atau benda tertentu, dan disertai dengan penjelasan

lisan, maka tujuan metode demonstrasi, menurut Sagala (2010) tujuan

metode demonstrasi adalah untuk memperlihatkan proses terjadinya suatu

peristiwa sesuai materi ajar, cara pencapaiannya, dan kemudahan untuk

dipahami oleh siswa dalam pengajaran kelas. anak dibimbing dan

diarahkan untuk menggunakan mata dan telinganya secara terpadu sebagai

hasil dari pengamatan kedua indra itu dapat menambah penguasaan materi

pelajaran yang diberikan.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

25

Tujuan pokok penggunaan metode demonstrasi dalam proses

pembelajaran menurut Pupuh dan Sobry (2010) adalah untuk memperjelas

pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau

proses terjadinya sesuatu

5. Media Tanaman Obat-obatan di Taman Kanak-kanak

Media saat ini tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu mengajar

melainkan juga mampu berfungsi sebagai pembawa informasi atau pesan

instruksional yang diperlukan anak. Oleh karena itu fungsi guru saat ini

lebih mengarah kepada proses memberikan bimbingan kepada anak

sebagai indifidu yang belajar.

Dalam kaitannya dengan pengembangan kognitf anak media

apapun yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar ditaman

kanak-kanak adalah untuk belajar sambil bermain. Suasana belajar yang

penuh tawa dan gerak dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk permainan

dan kegiatan-kegiatan kreatif.

Kegiatan pembelajaran yang hanya dilakukan dikelas dengan

media gambar secara terus menerusakan membuat anak sangat merasa

bosan dan tidak dapat bereksplorasi dan bereksperimen. Potensi seorang

anak akan berkembang melalui pengalaman atau rangsangan yang

diterimanya.

Melalui kegiatan pembelajaran dengan media tanaman obat-obatan

anak dapat mengalami sendiri proses belajar yang bertautan dengan alam

sekitar yang dapat dilakukan di dalam dan di luar kelas. Anak diberikan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

26

kebebasan untuk mengembangkan imajinasinya sendiri secara kreatif.

Belajar dengan media tanaman obat-obatan akan tidak terasa menjemukan,

sehingga anak dapat menemukan dan mengkontruksi sendiri pengetahuan

dan pengalamannya tentang tanaman obat-obatan.

Media menurut Robert (dalam Sanjaya, 2012) media adalah

sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerimaan

(receiver) informasi.

Menurut (Arsyad: 2009) kata media berasal dari bahasa latin

medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟.

Menurut (Sujiono: 2008) media berasal dari bahasa latin yang artinya

“antara”. Pengertian tersebut menggambarkan suatu perantaraan dalam

penyampaian informasi dalam suatu sumber kepada penerima.

Menurut Sanjaya (2012) media adalah perantara dari sumber

informasi ke penerima informasi, contoh video, televisi, computer dan lain

sebagainya. Sedangkan menurut Gerlach dan elly (dalam Arsyad 2009)

mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah

manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap.

Menurut Bahri dan Zain (2010: 122) Media adalah alat bantu

dalam proses belajar mengajar. Dan gurulah yang mempergunakannya

untuk membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Dan menurut Gagne (dalam Sujiono: 2008) media adalah berbagai jenis

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

27

komponen dalam lingkungan anak yang dapat mendorong anak untuk

belajar.

Tanaman obat yang sering kita jumpai di lingkungan, pasti banyak

dari kita yang tidak mengetahui akan manfaat yang terkandung dari

tanaman obat tersebut, kita sebagai orang dewasa saja belum mengerti

betul akan tanaman obat tersebut, apalagi anak-anak kita yang seharusnya

mendapat pengetahuan seperti ini dari guru bahkan orang tua sendiri, kita

lebih sering menggunakan cara mudah yaitu membeli obat yang ada di

toko obat, disamping praktis, prosesnya pun tidak begitu lama, sehingga

banyak dari masyarakat menggunakan obat yang sudah dalam bentuk jadi,

padahal tanpa kita sadari tanaman yang berada di lingkungan sekitar kita

banyak sekali manfaatnya, seperti tanaman obat betadin, seperti tanaman

cocor bebek dan lain-lain, hanya sedikit dari kita untuk mengetahui bentuk

tanaman apa saja yang bisa digunakan, maka tujuan saya menggunakan

media tanaman obat-obatan adalah agar anak mengerti sejak dini tanaman

obat yang ada disekitar kita untuk bisa digunakan jika dibutuhkan, dan ini

sangat membantu untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak usia

dini, agar kognitifnya terasah sejak dini, karena pada masa ini merupakan

masa keemasan bagi anak, sehingga mudah untuk memahami dan

mengingat tentang penjelasan yang akan peneliti sampaikan, dan yang

pasti anak-anak akan mengalami langsung bagaimana cara membuat obat,

melihat bentuk, tekstur dan bau dari tanaman obat-obatan, karena peneliti

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

28

akan menggunakan metode demonstrasi sehingga anak akan mengalami

langsung dan berbepan aktif dalam proses pembelajarannya nanti.

6. Langkah-langkah Metode Demonstrasi dengan Media Tanaman

Obat-obatan

Dalam pembelajaran di TK yang sering kita jumpai adalah

pembelajaran didalam kelas dengan menggunakan LKA, jadi Peneliti akan

mengadakan pembelajaran di dalam kelas dengan metode demonstrasi, Ini

dilakukan untuk mengurangi rasa jenuh anak yang selalu belajar di dalam

ruangan menggunakan LKA, peneliti berharap pembelajaran ini akan

berhasil karena peneliti akan menggunakan konsep belajar seraya bermain,

sehingga anak senang, riang dan gembira.

Adapun beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan untuk

mengembangkan kemampuan kognitif anak seperti permainan “ Tebak

Nama “ semua tanaman obat-obatan di letakan diatas meja meliputi

tanaman yang berasal dari buah, daun dan umbi, guru mengenalkan dulu

macam macam nama serta manfaatnya, kemudian mintalah anak untuk

menirukan apa yang diucapkan guru, setelah itu guru menunjuk anak satu

persatu untuk menyebutkan nama dan manfaat tanaman obat-obatan,

kemudian anak diminta untuk mengambil tanaman yang disukai anak

dengan menyebutkan fungsinya. Tujuan dari permainan ini adalah member

pengetahuan pada anak tentang macam macam tanaman obat-obatan dan

mampu membedakannya.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

29

Permainan “Bedak Stur” adalah permainan membedakan tekstur

dari macam-macam tanaman obat-obatan pertama guru mengenalkan

semua tekstur dari tanaman obat obatan mintalah anak untuk melihat lebih

dekat dan meraba satu persatu, permainanya anak berbaris membentuk

kereta dan satu persatu dari anak mengambil satu dari banyak tanaman

obat obatan yang berada dalam satu wadah besar yang dicampur jadi satu

mintalah anak untuk meraba satu persatu dari benda yang dipegangnya.

Tujuannya supaya anak tidak keliru dalam membedakan tekstur dari

masing-masing tanaman obat-obatan.

Permainan “ Apoteker Kecil “ di dalam permainan ini anak akan

menjadi apoteker kecil membuat obat-obatan dari tanaman tradisional,

ambil salah satu tanaman obat obatan yang guru perintahkan misalnya

tanaman cocor bebek untuk mengobati sakit gigi, mintalah anak untuk

mencari satu teman, membentuk 10 kelompok dan satu kelompok berisi

dua anak, salah satu anak menjadi apoteker dan anak yang satunya

menjadi pasiennya, mintalah anak untuk memeras jeruk nipis sampai

keluar airnya ke dalam wadah yang sudah disediakan kemudian guru

memberi madu dan anak diminta untuk mengaduknya secara merata dan

siap di minum untuk mengobati batuk. Tujuan permainan ini adalah

supaya anak mengetahui bagaimana cara pembuatan obat menggunakan

tanaman obat-obatan.

Permainan “ pasang pintar “ ajak anak ke apotik hidup yang berada

di dekat sekolah TK, kemudian kenalkan kepada mereka asal mula dari

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

30

tanaman obat obatan, mintalah anak untuk memasangkan sesuai dengan

pasangannya. Tujuannya agar anak mengetahui bentuk tanaman dan hasil

nya dengan tepat.

C. Pedoman Penilaian Kemampuan Kognitif

Penilaian (evaluasi) menurut Tyler (dalam Yus 2011: 39) merupakan

sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal

apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai

Menurut Departemen agama RI (2004: 50) penilaian merupakan usaha

mengumpulkan data dan menafsirkan berbagai informasi secara sistematis,

berkala, berkelanjutan, menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan

dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui kegiatan-

kegiatan pembelajaran.

Cara pencatatan hasil penilaian harian dilaksanakan sebagai berikut:

o : untuk anak yang perilakunya belum sesuai dengan apa yang diharapkan

: untuk anak yang berada pada tahap proses menuju apa yang diharapkan

: anak yang perilakunya melebihi dengan yang diharapkan dan sudah dapat

menyelesaikan tugas melebihi yang direncanakan guru.

Sedangkan Menurut Depdiknas (2004: 6) cara penilaian harian

dilaksanakan sebagai berikut:

o : dapat digunakan juga untuk menunjukan bahwa anak

melakukan/menyelesaikan tugas selalu dengan bantuan guru

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

31

: dapat digunakan juga untuk menunjukan bahwa anak mampu melakukan

atau menyelesaikan tanpa bantuan guru

: artinya kemampuan anak cukup

Pedoman penilaian dalam penelitian ini menggunakan buku pedoman

penilaian menurut Dimyati (2013: 95) pencatatan hasil penilaian harian

dilaksanakan sebagai berikut:

1. Anak yang belum berkembang (BB) penilaian dituliskan nama anak dan

diberi beri tanda satu bintang

2. Anak yang sudah mulai berkembang (MB) sesuai dengan indikator RKH

mendapatkan tanda dua bintang

3. Anak yang sudah berkembang sesuai dengan harapan (BSH) pada indicator

dalam RKH mendapatkan tanda tiga bintang

4. Anak yang berkembang sangat baik (BSB) melebihi indikator seperti yang

diharapkan dalam RKH mendapatkan tanda empat bintang

Pengembangan metode demonstrasi tanaman obat-obatan di Taman

kanak-kanak bertujuan mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam

membedakan bau, membedakan bentuk, dapat mengelomokan jenis tanaman

dari yang umbi atau yang berbuah.Dengan menggunakan metode demonstrasi

tanaman obat-obatan anak dapat melakukan kegiatan yang dapat menambah

wawasan pengetahuan untuk mengembangkan kemampuan kognitif.

Menurut Suharsimi (dalam Yus 2011) mengemukakan bahwa sasaran

atau objek penilaian adalah segala sesuatu yang menjadi pusat pengamatan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

32

karena penilaian menginginkan informasi tentang sesuatu ini. Dan penilaian

aspek perkembangan kognitif meliputi:

Sains yaitu mengidentifikasi benda dengan berbagai cara yang diketahui

anak (misalnya menurut warna, bentuk, ukuran), membedakan macam-macam

(rasa, bau atau suara), mencari atau menunjuk sebanyak-banyaknya benda,

binatang, tanaman yang mempunyai warna, bentuk atau ukuran atau menurut

cirri-ciri tertentu. Matematika yaitu memasangkan benda-benda yang berkaitan

(pairing), mengelompokan berdasarkan warna, bentuk, dan lainnya (matcing)

Menurut Kemendiknas (2012) yang termasuk pengembangan kognitif

bagi taman kanak-kanak antara lain: menyebutkan sedikitnya 12 benda berikut

fungsinya, mengelompokan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak,

missal : menurut warna, bentuk, ukuran, jenis dan lain-lain, menghubungkan

atau memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 5 (anak tidak

disuruh menulis), mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika; warna

dicampur, proses pertumbuhan tanaman (biji-bijian, umbi-umbian, batang-

batangan), balon ditiup lalu dilepaskan; benda-benda dimasukan kedalam air

(terapung, melayang, tenggelam), benda-benda yang dijatuhkan ( grafitasi )

percobaan dengan maghnet, mengamati dengan kaca pembesar, mencoba dan

menbedakan bermacam-macam rasa, baudan suara, mengenal lambing bilangan,

mengenal lambang huruf.

Sedangkan menurut Kemendiknas (2004) yang termasuk pengembangan

kognitif bagi Taman Kanak-kanak antara lain:

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

33

a. menunjuk dan mencari sebanyak-banyaknya benda, hewan, tanaman yang

mempunyai warna, bentuk, ukuran atau menurut cirri-ciri tertentu;

b. memasangkan benda sesuai dengan pasangannya, jenisnya, persamaanya dan

lain lain;

c. mencoba dan menceritakan tentang macam-macam rasa, bau dan mendengar

macam-macam bunyi.

Dan setelah melihat beberapa panduan indikator dari matrik pada tahun

2004 dan 20012 peneliti menetapkan indikator yang akan digunakan oleh

peneliti adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Indikator Penilaian

No Indikator

(Penilaian Kemampuan Kognitif)

1. Menyebutkan nama tanaman obat-obatan beserta fungsinya

2. Membedakan tekstur tanaman obat-obatan

3. Mengolah tanaman obat-obatan menjadi obat

4. Memasangkan tanaman obat-obatan dengan hasil yang bisa

digunakan sebagai obat dengan tepat

D. Kerangka Pikir

Pemahaman bahwa anak adalah pembangun yang aktif atas

pengetahuan dan perkembanganya. Pembelajaran merupakan hasil atas proses

interaktif, maka guru anak usia dini perlu memahami bahwa demonstrasi

merupakan konteks pendukung yang sangat tinggi dalam proses

perkembangan anak karena pembelajarannya nyata, anak berhubungan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

34

langsung dengan benda nya, anak mempraktekan langsung, pembelajarannya

pun menyenangkan.

Peneliti menunjukan pentingnya “demonstrasi” sebagai konteks dari

pembelajaran pada anak usia dini, yang dapat memberi sumbangan dalam

upaya meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini. Melalui tanaman

obat-obatan anak lebih tertarik dan semangat dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran

Hal ini dapat meningkatkan kognitif pada anak usia dini, anak akan

lebih fokus dalam memperhatikan penjelasan dari guru, aktif dalam kegiatan,

dapat mengingat dengan mudah tentang penjelasan guru, dapat menirukan

dengan runtut apa yang dilakukan guru. dapat mencium bau dari tanaman obat

obatan dengan mata tertutup, dapat menyebutkan nama nama tanaman obat

beserta fungsinya, mmbedakan tekstur, mengelompokan tanaman obat dengan

hasilnya, bahkan anak bisa membuat obat dari salah satu tanaman obat yang

disediakan guru.

Setelah peneliti melakukan observasi, pada kondisi awal guru belum

memaksimalkan penggunaan media dan metode, anak tidak mengetahui

macam-macam tanaman obat, kemampuan kognitif anak masih rendah,

peneliti melakukan penelitian yang dimulai dengan siklus 1.

Dalam penelitian yang menggunakan media tanaman obat-obatan,

anak terlihat mau mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh peneliti dari

awal sampai akhir pembelajaran, anak merasa tertarik dengan penjelasan guru

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

35

pada saat pembelajaran. Pembelajaran yang diawali pada siklus 1 banyak

peningkatan yang terlihat, minat anak meningkat untuk mengikuti

prmbelajaran yang diberikan peneliti.

Pada siklus 1 ini kemampuan kognitif anak meningkat tetapi belum

maksimal, anak terlihat senang dengan pembelajaran yang diberikan oleh

peneliti yaitu menggunakan metode demonstrasi dengan media tanaman obat-

obatan (daun sirih, jeruk nipis, jahe, kunyit, mahkota dewa, lidah buaya),

penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kognitif pada

anak. Untuk memudahkan pelaksanaan tindakan kelas maka perlu disusun

kerangka pikir yang merupakan landasan penelitian tindakan kelas sebagai

berikut:

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

36

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Kondisi Awal

a. Guru belum memaksimalkan metode dan alat

peraga pada saat proses pembelajaran

b. Anak tidak mengetahui tentang macam-macam

tanaman obat obatan, beserta fungsinya

c. Anak belum mampu membedakan tanaman yg

satu dengan yang lain dari segi warna, bau, dan

tekstur

d. Anak belum mampu mengelompokan tanaman

obat sesuai dengan jenisnya dan memasangkan

hasil dengan tanamannya

e. Anak belum mampu bagaimana cara membuat

obat dari tanaman obat

Tindakan

a. Kemampuan kognitif

meningkat tapi belum maksimal

b. Guru menemukan cara baru

dalam mengajar

c. Anak sudah mampu

membedakan bentuk, bau,

nama, dari macam-macam

tanaman obat-obatan, cara

membuat obat, dan mampu

mengelompokan tanaman obat

tetapi belum maksimal

Kondisi

awal sudah

meningkat

Siklus 1

Metode kegiatan

demonstrasi tanaman

obat-obatan

3x pertemuan

Siklus II

Metode kegiatan

demonstrasi tanaman

obat-obatan

a. Minat siswa meningkat

pada kegiatan

pembelajaran demonstrasi

tanaman obat-obatan

b. Kemampuan siswa dalam

kegiatan pembelajaran

demonstrasi tanaman obat-

obatan meningkat dengan

maksimal

Terjadi perbaikan

yang optimal

dalam kemampuan

kognitif dan

penelitian berhasil

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia …repository.ump.ac.id/6607/3/BAB II_DESY SINTIAWATI_PAUD'13.pdfA. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini . ... seperti persepsi,

37

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir diatas, diyakini bahwa melalui metode

demonstrasi dengan media tanaman obat-obatan dapat meningkatkan

kemampuan kognitif anak kelompok B semester genap di TK Pertiwi Jompo

Kulon Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2012-2013.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Desy Sintiawati, FKIP UMP, 2013