bab ii kajian pustaka a. landasan teorirepository.ump.ac.id/5331/3/bab ii.pdfmenurut kamus besar...
TRANSCRIPT
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kemampuan Menulis Puisi
a. Pengertian Kemampuan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Poewadarminta,
2007:742) yang dimaksud dengan kemampuan adalah kesanggupan,
kecakapan, kekuatan. Sedanngkan menurut Meylasari (2012) dalam
artikel yang berjudul “Pengertian Kemampuan” tersedia di
http://pengertian-kemampuan_longlifeeducation.htm diakses tanggal
20 Maret 2013, mengatakan kemampuan adalah kapasitas seorang
individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.
Dari beberapa definisi tentang kemampuan, dapat disimpulkan
yang dimaksud dengan kemampuan adalah kapasitas kesanggupan atau
kecakapan atau potensi seorang individu dalam melakukan sesuatu hal
atau beragam tugas dalam suatu pekerjaan tertentu.
b. Pengertian Menulis
Tarigan (2008:3) menulis merupakan suatu ketrampilan berbahasa
yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak
secara tatap muka dengan orang lain. Sedangkan menurut Mc Crimon
dalam Saddhono (2012:96) menulis merupakan kegiatan menggali
pikiran dan perasaan mengenai subjek, memilih hal-hal yang akan
6
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
7
ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat
memahaminya dengan mudah dan jelas.
Sedangkan pengertian menulis menurut Rusyana dalam Cahyani
(2006:97) adalah mengutarakan sesuatu secara tertulis dengan
menggunakan bahasa terpilih dan tersusun.
Dari beberapa pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa menulis adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
dengan cara menuangkan ide atau gagasan-gagasan ke dalam bentuk
tulisan untuk dipergunakan sebagai komunikasi yang dilakukan secara
tidak langsung dan secara tidak tatap muka dengan orang lain.
Harmer (2004:3) memandang bahwa menulis adalah kegiatan
untuk mengukur pengetahuan seseorang, sebagaimana dikemukakan
bahwa :
“ in the context of education it is also worth remembering that
most exams, whether they are testing foreign language abilities or
other skills often rely on the students writing proficiency in order
to measure their knowledge”.
Pernyataan di atas menandakan bahwa kemampuan menulis
membiasakan siswa untuk melatih daya ingat, karena untuk mengerti
sebuah perngetahuan tidak hanya membaca tapi juga dengan menulis.
Berdasarkan pengertian kemampuan dan pengertian menulis di atas
dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis adalah kecakapan atau
potensi seseorang dalam menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Adapun
indikator kemampuan menulis puisi menurut Waluyo dalam Sukino
(2010:115) adalah : a) kesesuaian judul dengan isi, b) diksi atau
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
8
pemilihan kata yang tepat, c) pengimajian atau kesan suasana puisi, d)
kata konkret atau daya lukis puisi, e) bahasa figuratif atau gaya bahasa
dalam penulisan puisi, f) irama, dan g) tipografi.
Sebelum melakukan kegiatan menulis, kita hendaknya tahu
mengenai fungsi menulis, tujuan menulis dan tahapan dalam menulis
agar tulisan kita dapat dikatakan baik.
1) Fungsi Menulis
Menurut Rusyana dalam Cahyani (2006:101) fungsi menulis
dilihat dari segi kegunaan yaitu :
a) Melukiskan
Dalam tulisan itu penulis menggambarkan, atau
mendeskripsikan sesuatu, baik menggambarkan wujud benda
atau mendeskripsikan keadaan sehingga pembaca dapat
membayangkan secara jelas apa yang digambarkan atau
dideskripsikan penulisnya. Pembaca seolah-olah melihat
sendiri atau mengalaminya sendiri. Fungsi seperti ini terdapat
dalam karangan lukisan.
b) Memberi Petunjuk
Dalam tulisan ini penulis memberikan petunjuk tentang cara
melaksanakan sesuatu. Pembaca dapat mengikuti jejak itu
apabila ingin berhasil seperti yang diharapkan penulis. Fungsi
seperti itu terdapat dalam resep, pedoman, dan lain-lain.
c) Memerintahkan
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
9
Penulis dalam karangan ini memberi perintah, permintaan,
anjuran, nasihat agar pembaca memenuhi keinginan penulis.
Sebaliknya penulis juga melarang, meminta, menganjurkan
untuk tidak melakukan sesuatu itu dengan memberi alasan,
mengapa hal itu harus dilaksanakan atau dilarang. Fungsi ini
terdapar pada tulisan yang berbentuk undang-undang dan
peraturan.
d) Mengingat
Penulis karangan itu mencatat peristiwa, keadaan, keterangan,
dengan tujuan mengingat atau hal-hal penting itu tidak
terlupakan. Tulisan seperti itu biasanya diperlukan untuk
penulis itu sendiri atau bisa saja untuk kepentingan orang lain.
Misalnya menulis buku harian, memori atau piagam.
e) Berkorespondesi
Dalam karangan itu penulis melakukan surat-menyurat dengan
orang lain. Ia memberitahukan, menanyakan, memerintahkan
atau meminta sesuatu kepada orang yang dituju, dan
mengharapkan orang itu memenuhi apa yang dikemukakan itu
serta membalasnya secara tertulis pula. Fungsi demikian
terdapat pada surat.
2) Keuntungan Menulis
Menurut Akhadiah dalam Sukino (2010:8-9) keuntungan
menulis yaitu :
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
10
a) Mengenali kemampuan dan potensi diri.
b) Mengembangkan berbagai gagasan.
c) Memaksa kita menyerap, mencari, dan menguasai informasi.
d) Mengorganisasikan gagasan sistematis serta mengungkapkan
secara tersurat.
e) Meninjau serta menilai gagasan kita secara objektif.
f) Memecahkan masalah secara konkret.
g) Mendorong kita belajar secara aktif.
h) Membiasakan berpikir dan berbahasa secara tertib.
3) Tujuan Menulis
Hugo Hartig dalam Tarigan (2008:25-26) mengemukakan
bahwa tujuan menulis yaitu :
a) Assigment purpose (tujuan penugasan)
Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyaitujuan sama
sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas
kemauan sendiri (misalnya para siswa yang diberi tugas
merangkum buku, sekretaris yang ditugaskan membuat laporan
atau notulen rapat).
b) Altruistic purpose (tujuan altruistik)
Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca,
menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para
pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya,
ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lenih
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
11
menyenangkan dengan karyanya itu. Seseorang tidak akan
dapat menulis secara tepat guna kalau dia percaya, baik secara
sadar maupun secara tidak sadar bahwa pembaca atau penikmat
karyanya itu adalah kunci keterbacaan suatu tulisan.
c) Persuasive purpose (tujuan persuasif)
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan
kebenaran gagasan yang diutarakan.
d) Informational purpose (tujuan informasional, tujuan
penerangan)
Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau
keterangan/penerangan kepada para pembaca.
e) Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri)
Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri
sang pengarang kepada para pembaca.
f) Creative purpose (tujuan kreatif)
Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri.
Tetapi “keinginan kreatif” di sini melebihi pernyataan diri dan
melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik,
atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuan
mencapai niai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian.
g) Problem-solving purpose (tujuan Pemecahan Masalah)
Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah
yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menerjernihkan,
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
12
menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan
gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti oleh para
pembaca (Hipple, 1973: 309-311)
4) Tahapan dalam Proses Menulis
Tompkins dalam Sukino (2010:19-30) membagi tahapan menulis
ada lima tahap, yaitu :
a) Tahap Prapenulisan (prewriting)
Tahapan prapenulisan mengacu pada proses
perencanaan atau persiapan dalam menulis. Tahap ini
sebenarnya merupakan tahapan yang sangat penting dalam
aktivitas menulis.
Kegiatan prapenulisan dimulai dengan menentukan topik,
penetapan tujuan, mengumpulkan bahan, dan membuat
kerangka karangan.
b) Tahap penulisan Draf (drafting)
Tahap penulisan bagi penulis tentunya merupakan tahap
yang paling sulit dilakukan. Pada saat proses penulisan
berlangsung, potensi kreatif kita dalam menuliskan akan
berperan secara maksimal. Kelancaran dalam penuangan ide itu
ditentukan oleh seberapa kaya skema tentang ide yang akan
ditulis. Selain itu, kelancaran seseorang dalam menulis juga
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
13
ditentukan oleh kekayaan bahasa, kosa kata, gaya penceritaan
yang dimiliki.
c) Tahap Revisi (revising)
Jika draf seluruh tulisan sudah selesai, tulisan tersebut perlu
dibaca kembali. Mungkin draf itu perlu ditambah, diperbaiki,
dikurangi dan kalau perlu diperluas. Sebenarnya, revisi ini
sudah dilakukan juga pada saat tahap penulisan berlangsung.
Yang masih dikerjakan adalah revisi keseluruhan sebelum
naskah jadi.
Tahap ini biasanya fokus pada isi. Dengan demikian, penulis
harus memperkaya isi tulisan.
d) Tahap pengeditan (editing)
Editing merupakan tahapan yang berkaitan dengan penulisan
secara final. Bila tahap-tahap sebelumnya difokuskan kepada
isi, editing lebih difokuskan pada masalah mekanik, seperti
ejaan, penggalan kata, kata hubung, struktur kalimat, dan
sebagainya. Maksud dilakukan editing ini agar tulisan itu
memiliki tingkat keterbacaan yang baik. Pembaca akan mudah
memahami tulisan kita. Jarak antara pembaca dengan ide
menjadi lebih dekat dan tulisan itu juga lebih komunikatif.
e) Tahapan publikasi (publishing)
Tahap terakhir dalam proses penulisan adalah publikasi.
Publikasi di sini dapat dimaksudkan sebagai proses
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
14
mengkomunikasikan tulisan kepada pembaca atau orang lain.
Bentuk publikasi ini sangat beragam. Apakah media yang akan
digunakan dalam bentuk buku, surat kabar, atau lainnya.
Senuanya tergantung pada penulis dan kesesuaian tulisan
dengan media yang dituju.
2. Kreativitas Menulis
a. Pengertian Kreativitas
Menurut Sternberg dalam Munandar (2009:20) kreativitas
merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis:
inteligensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi. Bersama-sama
ketiga segi dari alam pikiran ini membantu memahami apa yang
melatarbelakangi individu yang kreatif. Inteligensi meliputi terutama
kemampuan verbal, pemikiran lancar, pengetahuan, perencanaan,
perumusan masalah, penyusunan strategi, representasi mental,
ketrampilan pengambilan keputusan, dan keseimbangan serta integrasi
intelektual secara umum. Gaya kognitif atau intelektual dari pribadi
yang kreatif menunjukkan kelonggaran dari keterkaitan pada konvensi
menciptakan aturan sendiri, melakukan hal-hal dengan caranya sendiri,
menyukai masalah yang tidak terlalu terstruktur, senang menulis,
merancang, lebih tertarik pada jabatan yang kreatif, seperti pengarang,
saintis, artis, atau arsitek.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
15
Sedangkan menurut Wahyudin (2007:3) kreativitas berarti
kemampuan menghasilkan sesuatu yang baru dan orisinal yang
berwujud ide-ide dan alat-alat, serta lebih spesifik lagi, keahlian untuk
menemukan sesuatu yang baru (inventiveness).
Berdasarkan pengertian menurut para ahli dapat disimpulkan
bahwa kreativitas adalah titik pertemuan antara tiga atribut psikologis:
inteligensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi yang
menghasilkan kemampuan untuk menemukan sesuatu yang baru.
Indikator kreativitas menulis menurut Munandar (2009:44)
adalah sebagai berikut: a) kelancaran, yaitu jumlah kata yang
dihasilkan dalam penulisan puisi, b) kelenturan, meliputi keragaman
dalam bentuk kalimat, keragaman penggunaan kalimat, keragaman
panjang kalimat, imajinasi dan fakta. c) keaslian, meliputi orisinalitas
tema, orisinalitas akhir cerita, humor, menemukan kata sendiri dan
orisinalitas gaya penulisan, d) kerincian, meliputi kemenarikan, emosi,
empati, unsur pribadi dan percakapan.
Menurut Robinson (2007) menjelaskan pentingnya kreativitas,
sebagaimana dijelaskan bahwa :
“Creativity is the key to achieving a better standard of living;
this makes creativity an important element in a student's
education. Today's students are tomorrow's workers. Our
economic future depends on their ability to come up with new
and better ways to produce, market, and create new products.
Teaching creativity offers many challenges in the educational
setting. The biggest challenge is to understand what it is that
the teacher is being asked to teach.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
16
Robinson memandang kreativitas sebagai suatu kebutuhan untuk
siswa dalam pendidikan, karena sebagai bekal bagi mereka kelak di
dunia pekerjaan, kreativitas bisa merubah kehidupan termasuk
perekonomian.
b. Kreativitas Dalam Menulis
Kreatif kira-kira bermakna sebagai aktualisasi kreasi seseorang
dalam mencari inovasi, sedangkan menulis adalah mencurahkan
langsung isi pikiran dalam struktur tulisan. Sehingga kreativitas dalam
menulis secara harfiah bisa diartikan sebagai aktualisasi kreasi dalam
memilih judul, kosa kata dan struktur bahasa dalam bentuk tulisan
yang komunikatif dan atraktif yang bisa menarik minat pembaca
(Ruskanda, 2013)
Kegiatan menulis merupakan sebuah kegiatan kreatif. Dikatakan
kreatif karena pada hakikatnya, menulis merupakan sebuah proses
untuk menghasilkan produk. Adapun bila dikaitkan dengan kreativitas,
unsur kreativitas dalam menulis harus memiliki tiga dimensi
kreativitas yang meliputi person, dimensi proses, dan dimensi produk.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kreativitas dalam menulis
dapat dilihat sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan oleh person atau
orang dengan kepribadian kreatif melalui dimensi proses kreatif guna
menghasilkan sebuah produk kreatif berupa tulisan. (Marliena,
2012:13).
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
17
3. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Berdasarkan KTSP
Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2007:5) bahasa memiliki
peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional
peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta
didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,
mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat
yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan
kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia
dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia
Indonesia.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan
kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, ketrampilan berbahasa, dan sikap positif
terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan
dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal,
regional, nasional dan global.
Berdasarkan Departemen Pendidikan Nasional (2007:5) dengan
standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan :
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
18
a. Peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan
kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan
penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual
bangsa sendiri.
b. Guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi
bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa
dan sumber belajar.
c. Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar
kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah
dan kemampuan peserta didiknya.
d. Orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam
pelaksanaan program kebahasaan dan kesastraan di sekolah.
e. Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan
kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yan
tersedia.
f. Daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan
kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap
memperhatikan kepentingan nasional.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V, salah satu keterampilan
yang harus dimiliki siswa yaitu keterampilan menulis puisi. Materi
menulis puisi ini diberikan di semester dua.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
19
4. Puisi
a. Pengertian puisi
Kata puisi berasal dari bahasa Yunani poiesis yang berarti
penciptaan. Akan tetapi, arti yang semula ini lama kelamaan semakin
dipersempit ruang lingkupnya menjadi “hasil seni sastra, yang kata-
katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu dengan menggunakan
irama, sajak, dan kadang-kadang kata-kata kiasan”.
Sukino (2010:111) puisi merupakan kegiatan kreatif, sebuah karya
seni. Sayuti dalam Sukino (2010:113) puisi merupakan pengucapan
bahasa yang memperhitungkan adanya aspek-aspek bunyi didalamnya,
yang mengungkapkan pikiran imajinatif, emosional, dan intelektual
penyair yang ditimba dari kehidupan individu dan sosialnya, yang
diungkapkan dengan teknik tertentu sehingga puisi itu dapat
membangkitkan pengalaman tertentu pula dalam diri pembaca atau
pendengarnya.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa puisi
adalah sebuah karya seni sastra yang mempunyai aspek-aspek
didalamnya dengan menggunakan kata-kata yang indah atau kata
kiasan.
b. Unsur Pembangun Puisi
Waluyo dalam Sukino (2010:115-132) menjelaskan unsur-unsur
pembangun puisi, yaitu :
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
20
1) Unsur Isi atau Makna
Isi atau makna berkaitan dengan ide atau skemata penyair
yang akan dituangkannya dalam bentuk puisi. Isi biasanya akan
menjiwai keseluruhan puisi.
Dalam menulis puisi sering mengandung makna ambiguitas
yang tinggi. Artinya, bahwa puisi yang baik adalah puisi yang
mempunyai karakter multi-interpretation atau secara gampang
makna ganda. Syarat lain menulis puisi yang baik adalah kekuatan
pilihan idiom kata yang digunakan dalam pengungkapan.
2) Unsur Struktur
a) Diksi (Pilihan Kata)
Secara teoretis, diksi sering dimaknai dengan pilihan kata.
Diksi mengandung dua makna. Pertama, pilihan kata
merupakan kemampuan membedakan secara tepat nuansa-
nuansa makna sesuai dengan situasi dan gagasan yang ingin
disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang
sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok
masayarakat pendengarkan. Kedua, pilihan kata yang tepat dan
sesuai dengan konteks kosa kata bahasa itu sendiri.
b) Citraan (Pengimajian)
Citraan (pencitraan) dalam penulisan puisi dimaksudkan untuk
menimbulkan kesan atau suasana dari puisi.
(1) Citraan Penglihatan (Visual Imagery)
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
21
Citraan penglihatan merupakan citraan yang timbul karena
adanya sarana penglihatan. Citraan ini cenderung
membawa imaji pembaca seakan-akan melihat objek.
(2) Citraan Pendengaran (Auditory Imagery)
Penggunaan citraan pendengaran dalam puisi biasanya
digunakan oleh penulis untuk merangsang indera
pendengaran pembaca.
(3) Citraan Penciuman (Smell Imagery)
Citraan penciuman biasanya digunakan oleh penyair atau
penulis untuk menciptakan daya imaji melalui stimulasi
indera penciuman. Yang perlu ditekankan adalahh kata-kata
yang kita pilih harus mendukung pada kekuatan makna isi
puisi.
(4) Citraan Rasaan (Taste Imagery)
Citraan rasaan digunakan penyair dengan mengetengahkan
atau memilih kata-kata untuk membangkitkan emosi
pembaca. Kekuatan yang menekankan pada citraan rasaan
adalah bagaimana penulis mampu mensugesti dan
mempengaruhi emosi pembaca.
(5) Citraan Rabaan (Tactile Imagery)
Citraan rabaan cenderung menggambarkan suasana
mencekam, kesedihan, kepasrahan, dan sebagainya.
(6) Citraan Gerak (Kinaesthetic Imagery)
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
22
Citraan gerak ini dimanfaatkan dengan tujuan lebih
menghidupkan gambaran dengan melukiskan sesuatu yang
diam seolah-oleh bergerak.
c) Kata Konkret
Kata konkret adalah kata-kata yang digunakan oleh penyair
untuk menggambarkan suatu lukisan keadaan atau suasana
batin dengan maksud untuk membangkitkan imaji pambaca.
d) Bahasa Figuratif
Bahasa figuratif dapat membuat puisi menjadi prismatis,
artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna.
Kata-kata yang berbentuk bahasa figuratif dapat menciptakan
efek tertentu dalam puisi.
e) Irama (rima, ritma, dan mentrum)
Irama biasa diwujudkan dalam bentuk ritma, rima dan metrum.
Secara umum ritma adalah pergantian turun naik, panjang
pendek, keras lembut, ucapan bunyi bahasa teratur.
f) Tipografi
Aspek tipografi biasanya lebih mudah ditangkap oleh pembaca
puisi. Tipografi merupakan aspek bentuk nonkebahasaan yang
menunjang terciptanya kepuitisan puisi.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
23
5. Teknik Akrostik
Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka
mengimplementasikan suatu metode. Teknik sifatnya lebih praktis yang
disusun untuk menjalankan suatu metode dan strategi tertentu. Dengan
kata lain, teknik pada dasarnya menunjukkan cara yang dilakukan
seseorang yang sifatnya lebih bertumpu pada kemampuan dan pribadi
seseorang.
Menurut Ahira (2011) dalam artikel yang berjudul “Belajar
Menulis Puisi Akrostik tersedia di http://www.anneahira.com/puisi-
akrostik.htm diakses pada tanggal 20 Februari 2013 kata akrostik berasal
dari bahasa Yunani akrostichis yang artinya sajak dengan huruf awal baris
menyusun sebuah kata atau kalimat. Puisi tersebut biasanya membicarakan
apa yang menjadi susunan huruf yang membentuk kalimat di awal baris.
Dan kadang isi dari puisi ini sudah terbaca dari judulnya itu sendiri.
Menurut Hasanah (2010:1) teknik akrostik adalah cara yang
dilakukan oleh guru untuk memudahkan siswa untuk mengingat sebuah
materi yang ingin diingat dengan cara menggunakan huruf awal, tengah
atau akhir dalam sebuah kalimat atau frase tertentu.
Di dalam puisi akrostik menggunakan huruf dalam sebuah kata
untuk memulai tiap-tiap baris dalam puisi, semua baris dalam puisi
menceritakan atau mendeskripsikan topik kata yang penting. Puisi akrostik
berbeda dengan puisi-puisi lain karena huruf-huruf pertama tiap baris
mengeja sebuah kata yang dapat dibaca secara vertikal. Pola rima dan
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
24
jumlah angka baris dapat bervariasi dalam puisi akrostik karena puisi
akrostik lebih dari puisi deskriptif yang mana menjelaskan kata yang
dibentuk. Dari penjelasan mengenai puisi akrostik di atas, siswa akan lebih
mudah menyusun kata-kata karena sudah ada rangsangan sebelumnya dari
huruf awal yang disusun secara vertikal dan membentuk kata. Puisi
akrostik ini merupakan salah satu kegiatan menulis puisi yang paling
sukses untuk menulis pemula. Contoh puisi dengan teknik Akrostik :
PANTAI BIRU
Pelangi hinggap dibibir pantaimu
Andaikan aku jadi ombakmu
Nari-menari bersama buihmu
Terlupakan kesedihanku
Ajari aku untuk mencintaimu tentang
Indahnya hidup yang diberkahi alam
Birunya laut
Indahnya karang
Rupanya awan
Untukku seorang
a. Manfaat Teknik Akrostik
Hasanah (2010) mengemukakan teknik akrostik ini memiliki banyak
manfaat, diantaranya:
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
25
1) Dapat membantu siswa dalam menghadapi berbagai tujuan agenda
pembelajaran yang berpacu dengan waktu. Karena apabila siswa
dapat menggunakan teknik akrostik dengan efisien, maka mereka
dapat memaksimalkan waktu belajar
2) Dapat mengejar target menjadi lebih mudah karena persyaratan
mendasar telah dipenuhi dan masih tersisa waktu untuk
mempelajari pelajaran pilihan pribadi.
3) Dapat membuat materi menjadi bermakna dengan memakai
asosiasi dan sebagainya. Dengan menggunakan teknik akrostik ini,
maka dapat memberikan jalan sistematis untuk merekam dan
mendapatkan kembali materi.
4) Mampu mengurangi waktu mengerjakan pekerjaan sekolah dan
memberi waktu luang untuk mencapai tujuan yang lebih personal
juga dapat mempersiapkan kita meraih keberhasilan di sekolah dan
dibidang profesional.
5) Dapat membantu siswa mengingat informasi lebih cepat dan
mempertahankan lebih lama
6) Membantu siswa dalam mempelajari bahan ujian dengan berbagai
bentuk tes dengan mudah.
b. Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Teknik Akrostik
Menurut Muslich (2010:164) mengemukakan bahwa langkah-langkah
pembelajaran menggunakan teknik akrostik adalah sebagai berikut :
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
26
1) Penemuan ide :
(a) Siswa dimotivasi dengan teknik permainan. Permainan yang
dipilih adalah teka-teki silang, karena siswa dikenalkan dengan
kemungkinan-kemungkinan penggunaan kata sesuai huruf yang
terdapat di dalam kata tersebut.
(b) Siswa diajak berpikir dan mendeskripsikan diri sendiri
(c) Siswa mendaftar kata-kata atau frase yang jelas yang berisi hal-
hal yang disukai dan tidak dsukainya, impian dan rencananya,
karakter atau sifat-sifatnya, ciri-ciri fisiknya, benda-benda atau
hal-hal yang terkesan, dan kehidupan keluarganya.
(d) Guru memotivasi siswa untuk memilih ide berdasarkan daftar
yang telah dicatat oleh siswa.
(e) Siswa mengumpulkan kosakata untuk digunakan dalam
membuat larik puisi.
2) Penulisan
(a) Siswa menuliskan apa yang dirasakan dan di pikirannya ke
dalam puisi dengan bantuan pola akrostik
(b) Dengan bimbingan guru, siswa mempertimbangkan,
mengganti, dan menambah kata-kata dalam puisinya
(perevisian)
3) Penyajian
(a) Siswa membacakan puisi yang telah diperbaiki di depan kelas
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
27
(b) Siswa memberi ilustrasi pada puisi mereka, lalu memajangnya
di mading kelas
(c) Guru dan siswa memberikan penilaian terhadap puisi siswa
c. Kelebihan Teknik Akrostik
Menurut Fauji’ah (2012:112) kelebihan dari teknik akrostik adalah
sebagai berikut :
1) memudahkan untuk mengembangkan ide,
2) memudahkan dalam membuat kalimat dengan adanya huruf awal
sebagai kata bantu,
3) memudahkan untuk mengembangkan kosakata dan
4) mempercepat dalam menulis puisi dengan adanya teknik tersebut.
d. Kelemahan Teknik Akrostik
Menurut Fauji’ah (2012:113) kelemahan dari teknik akrostik yaitu :
1) kurang bebas mengembangkan kata-kata, karena terpaku pada satu
huruf awal,
2) kesulitan menggabungkan kata awal dengan kata selanjutnya,
3) puisi yang dihasilkan sederhana.
Untuk mengatasi kelemahan penggunaan teknik akrostik, sebaiknya
siswa diharapkan lebih giat untuk berlatih menulis puisi, karena teknik
ini merupakan teknik yang mendasar bagi pemula sehingga apabila
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
28
siswa mampu menguasai teknik ini, maka siswa akan lebih mudah
membuat puisi dengan pemikiran sendiri.
B. Penelitian yang Relevan
Kartini (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Kemampuan
Menulis Puisi Bebas Dengan Teknik Menulis Akrostik Pada Siswa Kelas Va
MI Semplak Pilar, Kabupaten Bogor” menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan kemampuan menulis puisi siswa setelah diterapkan pembelajaran
dengan teknik akrostik, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya hasil
menulis puisi siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I presentase
ketuntasan menulis puisi yaitu sebesar 26,1%. Untuk siklus II presentase
ketuntasan menulis puisi sebesar 87,5%.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan permasalahan yang ada di kelas, yaitu diantaranya siswa
masih mengalami kesulitan menuangkan ide dan kata-kata ketika proses
pembuatan puisi, di samping itu imajinasi siswa tidak berkembang dengan
baik ketika pembuatan puisi yang disebabkan oleh perbendaharaan kosa kata
siswa masih terbatas sehingga mereka cenderung menggunakan kata yang
sama dalam menyusun kalimat puisi. Di samping itu kreativitas siswa dalam
penulisan puisi juga masih rendah.
Dari beberapa permasalahan di atas perlu ada tindakan untuk dapat
meningkatkan kemampuan dan kreativitas dalam menulis puisi. Untuk
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013
29
memperbaiki kondisi tersebut, peneliti menggunakan teknik Akrostik pada
proses pembelajaran menulis puisi. Tenik akrostik dipilih karena dengan
teknik ini diharapkan siswa dapat mengalami suatu proses pembelajaran yang
terarah, menyenangkan dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa akan dipandu
mulai dari tahap penggalian ide dan penentuan ide, dibimbing untuk memilih
ide yang dekat dan berhubungan dengan dirinya yaitu tentang pengalaman
pribadinya.
Penggunaan teknik akrostik ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan dan kreativitas menulis puisi siswa kelas VA di SD Negeri
Karangdadap.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka di atas, maka dapat diasumsikan hipotesis
tindakannya adalah
1. Melalui teknik akrostik dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi
siswa di kelas VA di SD Negeri Karangdadap.
2. Melalui teknik akrostik dapat meningkatkan kreativitas menulis puisi
siswa kelas V A di SD Negeri Karangdadap.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ade Nurhidayaturrohmah, FKIP, UMP, 2013