bab ii konsep dasar -...

29
7 BAB II KONSEP DASAR 1) Konsep Keluarga 1. Pengertian keluarga Keluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas. ( Spredley dan allender,1996 yang dikutip oleh Setyowati, 2008) Sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik , mental emosional serta sosial deari tiap anggota keluarga. (Duvall dan logan,1986 yang dikutip oleh Setyowati, 2008) keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, mempunyai peran masing – masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. (Bailon dan Maglaya,1978 yang dikutip oleh Setyowati, 2008)

Upload: hathuan

Post on 07-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

7

BAB II

KONSEP DASAR

1) Konsep Keluarga

1. Pengertian keluarga

Keluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal

bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional dan mengembangkan

dalam interelasi sosial, peran dan tugas. ( Spredley dan allender,1996 yang

dikutip oleh Setyowati, 2008)

Sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,kelahiran, dan

adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan

meningkatkan perkembangan fisik , mental emosional serta sosial deari

tiap anggota keluarga. (Duvall dan logan,1986 yang dikutip oleh

Setyowati, 2008)

keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu

rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi.

Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, mempunyai peran

masing – masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

(Bailon dan Maglaya,1978 yang dikutip oleh Setyowati, 2008)

Page 2: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

8

Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik

keluarga adalah :

a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan

perkawinan atau adopsi.

b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka

tetap memperhatikan satu sama lain.

c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing- masing

mempunyai peran sosial suami, istri, anak, kakak, adik.

d. Mempunyai tujuan ;

1) menciptakan dan mempertahankan budaya,

2) meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

2. Tipe Keluarga

Keluarga inti/Nuclear family, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri

dari suami istri,dan anak ( kandung atau angkat ). (Murwani, 2007)

3. Fungsi keluarga

Friedmann (1986)mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, sebagai

berikut :

a. Fungsi afektif

Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang

merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk

pemenuhan kebutuhan psiko sosial. Keberhasilan melaksanakan fungsi

Page 3: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

9

afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh

anggota keluarga. Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim

yang positif. Hal tersebut dapat dipelajari dan dikembangkan melalui

interaksi dan hubungan dalam keluarga. Dengan demikian, keluarga

yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga

dapat mengembangkan konsep diri positif.

Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan

fungsi afektif adalah :

1) Saling mengasuh ; cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling

mendukung antar anggota keluarga, mendapatkan kasih sayang dan

dukungan dari anggota yang lain. Maka, kemampuan untuk

memberikan kasih sayang akan meningkat, yang pada akhirnya

tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. Hubungan

intim didalam keluarga merupakan modal besar dalam memberikan

hubungan dengan orang lain diluar keluarga / masyarakat

2) Saling menghargai; Bila anggota saling menghargai dan mengakui

keberadaan dan setiap hak anggota keluarga serta selalu

mempertahankan iklim yang positif, maka fungsi afektif akan

tercapai.

3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga dimulai sejak pasangan

sepakat memulai hidup baru. Ikatan anggota keluarga

dikembangkan melalui proses identifikasi dan penyesuaian pada

berbagai aspek kehidupan anggota keluarga. Orang tua harus

Page 4: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

10

mengembangkan proses identifikasi yang positif sehingga anak-

anak dapat meniru tingkah laku yang positif dari kedua orang

tuanya.

Fungsi afektif merupakan “sumber energi“ yang menentukan

kebahagiaan keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau

masalah keluarga, timbul karena fungsi afektif di dalam keluarga tidak

dapat terpenuhi.

b. Fungsi sosialisasi.

Sosialisasi adalah proses pengembangan dan perubahan yang dilalui

individu, yang menghasilkan interaksi social. Sosialisasi dimulai sejak

manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar

bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah,

ibu, dan orang – orang yang disekitarnya. Kemudian beranjak balita

dia mulai belajar bersosialisasi dengan lingkungan sekitar meskipun

demikian keluarga tetap berperan penting dalam bersosialisasi.

Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai dalam

interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan

dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma-

norma, budaya, dan prilaku melalui hubungan dan interaksi keluarga.

c. Fungsi reproduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah

sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah,

selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan

Page 5: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

11

untuk membentuk keluarga adalah untuk meneruskan keturunan.

Dalam hal ini keluarga juga berfungsi untuk memelihara dan

membesarkan anak.

d. Fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi

kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan

seluruh anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan akan makanan,

pakaian, dan tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat

dengan penghasilan yang tidak seimbang antara suami dan istri hal ini

menjadikan permasalahan yang berujung pada perceraian.

e. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek

asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan

kesehatan, dan atu merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan

keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status

kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan

pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga

yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas

kesehatan berarti sanggup menyeleseikan masalah kesehatan.

Tugas kesehatan keluaraga adalah sebagai berikut : (Friedmann 1998)

1) Mengenal masalah kesehatan

Ketidaksanggupan keluarga dalam mengenal masalah pada

diabetes mellitus salah satu faktor penyebabnya adalah karena

Page 6: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

12

kurang pengetahuan tentang diabetes mellitus. Apabila keluarga

tidak mampu mengenal masalah hipertensi,ppenyakit tersebut akan

mengakibatkan komplikasi.

2) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.

Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan yang

tepat dalam melakukan tindakan disebabkan karena tidak

memahami tentang sifat,berat,dan luasnya masalah yang dihadapi

dan masalah tidak begitu menonjol. Penyakit hipertensi yang tanpa

penanganan akan mengakibatkan komplikasi.

3) Memberikan perawatan pada anggota yang sakit.

Ketidakmampuan dalam merawat anggota keluarga disebabkan

karena tidak mengetahui keadaan penyakit,misalnya keluarga tidak

mengetahui tentang pengertian, tanda dan gejala,penyebabnya dan

pengelolaan pada hipertensi.

4) Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.

Ketidaksanggupan keluarga dalam memelihara lingkungan yang

dapat berpengaruh terhadap kesehatan.

Ketidakmampuan ini disebabkan karena sumber-sumber dalam

keluarga tidak mencukupi,diantaranya adalah biaya.

5) Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas

kesehatan masyarakat.

Page 7: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

13

Hal ini sangat penting sekali untuk keluarga yang mempunyai

masalah hipertensi. Agar penderita dapat memeriksakan

kesehatannya secara rutin.

4. Dimensi Dasar Struktur Keluarga

Menurut Friedman struktur keluarga terdiri atas :

a. Pola dan proses komunikasi

Pola interaksi keluarga yang bersifat terbuka dan jujur, Selalu

menyeleseikan konflik keluarga berpikiran positif, dan tidak

mengulang – ulang isu dan pendapat sendiri.

Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk :

1) Karakteristik pengirim :

a) Yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat.

b) Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas.

c) Selalu meminta dan menerima umpan balik.

2) Karakteristik penerima :

a) Siap mendengarkan masukan dan pendapat dari anggota

keluarga

b) Memberikan umpan balik dari setiap pendapat yang di

Kemukakan anggota keluarga.

c) Melakukan validasi

b. Struktur Peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan

posisi social yang di berikan. Yang dimasksud dengan posisi atau

Page 8: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

14

status adalah posisi individu dalam masyarakatmisalnya sebagai

suami, istrri, anak dan sebagainya. Tetapi terkadang peran ini tidak

dapat di jalanka oleh masing-masing individu dengan baik. Ada

beberapa anak yang terpaksa memenuhi kebutuhan anggota keluarga

yang lain sedang orang tua mereka entah kemana atau malah berdiam

diri di rumah.

c. Strukur Kekuatan

Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari

individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk mengubah

periklaku orang lain ke arah positif.

Ada beberapa macam tipe kekuatan struktur kekuatan :

1) Legitimate power/kekuasaan/hak untuk mengontrol

Wewenang primer yang merujuk pada kepercayaan bersama bahwa

dalam suatu keluarga satu orang mempunyai hak untuk mengontrol

tingkah laku anggota keluarga yang lain.

2) Referent power/seseorang yang ditiru

Kekuasan yang dimilikiorang-orang tertentu terhadap orang lain

karena identifikasi positif terhadap mereka,seperti identifikasi

positif seorang anak dengan orang tua (role mode).

3) Reward power/kekuasaan penghargaan

Pengaruh kekuasaan karena adanya harapan yang akan diterima

oleh seseorang dari orang yang mempunyai pengaruh karena

kepatuhan seseorang. Seperti ketaatan anak terhadap orang tua.

Page 9: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

15

4) Coercive power/kekuasan paksaan/dominasi

Sumber kekuasaan mempunyai kemampuan untuk menghukum

dengan paksaan,ancaman, atau kekerasan bila mereka tidak mau

taat.

5) Affective power/kekuasaan afektif kekuasaan yang diberikan

melalui manipulasi dengan memberikan atau tidak memberikan

afeksi atau kehangatan, cinta kasih misalnya hubungan seksual

pasangan suami istri.

d. Nilai-Nilai Keluarga

Nilai merupakan suatu system sikap dan kepercayaan yang

secara sadar atau tidak mempersatukan anggota keluarga dalam satu

budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu perkembangan norma

dan peraturan.

Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat

berdasarkan system dalam keluarga.

Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat

dipelajari, dibagi, dan di tularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan

masalah.

5. Peran perawat keluarga

Dari 5 fungsi keluarga diantaranya adalah fungsi perawat kesehatan

dimana perawat kesehatan bersama perawat menylesaikan masalah

kesehatan.

Page 10: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

16

Perawat kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang

ditujukan keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga

yang sehat. Fungsi perawat adalah membantu keluarga untuk

menyelesaikan masalah keluarga dengan cara meningkatkan

kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan

keluarga.

Ada banyak peran perawat dalam membantu keluarga dalam

menylesaikan masalah atau melakukan perawatan kesehata keluarga,

diantaranya sebagai berikut :

a. Pendidik

Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga

dengan tujuan sebagai berikut : keluarga dapat melakukan program

asuhan kesehatan keluarga secara mandiri dan bertanggung jawab

terhadap masalah kesehatan keluarga. Dengan diberikan pendidikan/

penyuluhan diharapkan keluarga mampu mengatasi dan bertanggung

jawab terhadap masalah kesehatannya.

b. Koordinator

Koordinasi diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan

yang komperhensif dapat tercapai. Koordinasi juga diperlukan untuk

mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar

tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan.

Page 11: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

17

c. Pelaksana

Perawawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah,

klinik, maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan

perawatan langsung. Kontak pertama perawat kepada keluarga melalui

anggota keluarga yang sakit. Perawat dapat mendemonstrasikan

kepada keluarga asuhan keperawatan yang diberikan dengan harapan

keluarga nanti dapat memberikan asuhan langsung kepada anggota

keluarga yang sakit.

d. Pengawas Kesehatan

Sebagai pengawas kesehatan perawat harus melakukan home visit atau

kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan

pengkajian tentang kesehatan keluarga. Perawat tidak hanya

melakukan kunjungan tetapi diharapkan ada tindak lanjut dari

kunjungan ini.

e. Konsultan

Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah

kesehatan. Agar keluarga mau memint nasehat pada perawat maka

hubungan antara keluarga dan perarawat harus dibina dengan baik,

perawatan harus terbuka dan dapat dipercaya. Maka dengan demikian,

harus ada Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP) antara perawat dan

keluarga.

Page 12: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

18

f. Kolaborasi

Sebagai perawat di komunitas juga harus bekerja sama dengan

pelayanan rumah sakit, puskesmas dan anggota tim kesehatan yang

lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal.

Kolaborasi tidak hanya dilakukan sebagai perawat di rumah sakit

tetapi di keluarga dan komunitas pun juga dapat di laksanakan.

g. Fasilitator

Peran perawat komunitas disini adalah membantu keluarga dalam

menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatan yang

optimal. Kendala yang sering di alami keluarga keraguan didalam

menggunakan pelayanan kesehatan, masalah ekonomi dan sosial

budaya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka

perawat komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan,

misalnya sistem rujukan dan dana sehat.

h. Penemu Kasus

Peran perawat komunitas yang juga sangat penting adalah

mengidentifikasi kesehatan secara dini (Case Finding), sehingga tidak

terjadi ledakan atau kejadian luar biasa (KLB).

i. Modifikasi Lingkungan

Perawat komunitas juga harus dapat memodifikasi lingkungan, baik

lingkungan rumah, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya agar dapat

tercipta lingkungan yang sehat.

Page 13: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

19

6. Tahap - Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap Perkembangan Keluarga dengan anak Remaja meliputi,

Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat

remaja yang sudah bertambah dewasa. Mempertahankan hubungan yang

intim dalam keluarga. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak

dan orang tua,hindari perdebatan. Perubahan sistem peran dan peraturan

ntuk tumbuh kembang keluarga

Dalam unit keluarga, disfungsi apa saja (penyakit, cedera, perpisahan)

yang mempengaruhisatu atau lebih anggota keluarga, dan hal tertentu

sering kali mempengaruhi anggota yang lain, dan unit terkecil dan unit ini

secara keseluruha. Keluarga merupakan jaringan yang mempunyai

hubungan yang erat sifat mandiri, dimana masalah-masalah

seseorangindividu “ menyusup” dan mempengaruhi anggota yang lain dan

seluruh system.

2) Kosep Dasar Penyakit

1. Pengertian

Hipertensi adalah tekanan darah persistem dimana tekanan sistoliknya

diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi

manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan

tekanan diastolik 90 mmHg (Brunner dan Suddarth, 2002).

Hipertensi dalahkeadaan peningkatan tekanan drh yng memberi gejlala

yang akan berlanjut kesuatu organ. (Bustan, 2007)

Page 14: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

20

2. Anatomi fisiologi jantung

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot

jantung merupakan jaringan istimewa karena dilihat dari bentuk dan

susunanannya sama dengan otot lintang, tetapi cara kerjanya sama

dengan otot polos yaitu di luar kemampuan kita (dipengaruhi oleh

susunan sarap otonom).

1) Ukuran bentuk dan letak

Jantung besarnya sekepalan tangan. Menyerupai jantung

pisang dan beratnya kira-kira 250-300 gr Terletak di belakang

sternum dan kartilago kosta dalam mediastimun, struktur blok di

antara paru-paru. Jantung berada di bagian tengah diafragma dan

pangkalnya terletak dibelakang kiri antara casta V dan VI dua jari

dibawah papilla mamae. Pada tempat ini teraba adanya pukulan

jantung yang disebut iktus codis.

2) Fisiologi jantung

Seluruh bagian jantung berada pada rongga pericardium,

suatu kantung fibrosa dengan membrane lembab yang

memungkinkan jantunng bergerak dengan bebas selama setiap

kontraksi. Dinding jantung disusun oleh otot-otot jantung yang

serabutnya bercabang-cabang dilihat dengan mikroskop serabut-

serabut ini nampak tersusun dari sel-sel berinti yang terpisah-pisah.

Page 15: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

21

Jantung memiliki empat ruang, dua atrium yang menerima

darah dari vena-vena dan dua ventrikel yang memompa darah ke

arteri-arteri. Atrium kanan berada disepanjang batas kanan jantung

dan terbuka pada bagian kirinya ke dalam segitiga ventrikel kanan.

Atrium ini berada pada bagian depan jantung dan memompakan

darah ke atas masuk ke arteri pulmonalis.

Atrium kiri berbentuk segitiga tidak beraturan dengan vena

pulmonalis masuk kedalam setiap sudutnya, atrium ini mengalirkan

darah kedalam kerucut besar dan berdinding tebal, ventrikel kiri.

Ventrikel kiri membentuk massa utama dari jantung dan ruangan

lainnya dibungkusnya. Otot-ototnya melaksanakan banyak tugas

memompa darah ke atas masuk aorta,. Dinding atrium tipis tetapi

dinding ventrikel tebal, dinding ventrikel kiri lebih tebal dari pada

ventrikel kanan.

3) Kerja jantung

Jantung mempunyai tiga periode yaittu, periode kontriksi

(periode sistol). Suatu keadaan dimana jantung bagian ventrikel

dalam keadaan menguncup, katup bikus dan tripikupidalis dalam

keadaan tertutup.vulvala semilunaris dan vulvala semilunalis arteri

pulmonaris terbuka, Sehingga darah mengalir darah dari ventikel

dektra mengalir ke arteri pulmonalis masuk ke paru kiri dan kanan

sedangkan dari ventikel sinistramengalir keaorta kemudian

Page 16: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

22

diedarkan keseluruh tubuh. Periode dilatasi (periode diiastolik)

suatu keadaan dimana jantung mengembang, katup bikus dan

tripikupidalis dalam keadaan terbuka sehinga darah dari

atriumsinistra masuk ventikel sinistra dan darah dari atrium

dekstramasuk ke ventrikel dekstra selanjudnya darah yang adadi

paru melalui vena pulmonolis masuk ke atrium sinistra dan darah

dari seluruh tubuh melalui vena kava masuk ke atrium dekstra.

Periode istirahat,waktu diantara kontriksi dan dilatasi.

4) Siklus jantung

Gambar 1 sirkulasi peredaran darah

Aliran darah melalui jantung diatur oleh katup yang

memungkinkan darah hanya mengalirkan satu arah saja. Katup-

katup tersebut menutup dengan rapat untuk mencegah adanya

aliran balik, namun saat terbuka memungkinkan darah mengalir

Page 17: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

23

bebas ke depan. Setiap kontraksi otot janutng dengan mudah

meningkatkan tekanan dalam ruang jantung.

Darah vena dari jaringan tubuh memasuki atrium kanan dari

vena kava superior dan inferior. Atrium kanan memompa darah

melalui katup trikuspidalis ke ventrikel kanan dari dari sini darah

dipompa oleh kontraksi dinding ventrikel melewati katup

semilunaris masuk ke arteri pulmonalis dalam perjalanannya

menuju paru-paru.

Darah teroksigenasi (kaya oksigen) dari paru-paru memasuki

atrium kiri melalui empat vena pulmonalis dan melintasi katup

mitral masuk ke ventrikel kiri dari sini dipompakan melalui katup

semilunaris masuk ke aorta yang mendistribusikan darah ke

sirkulasi sistemik.

Katup-katup jantung adalah lapisan jaringan fibrosa. Katup

trikuspidalis dan mitral, katup artioventrikularis harus menahan

tekanan tinggi saat terjadi kontraksi jantung. Daun-daun katupnya

dilekatkan oleh khorda tendinea ke otot papilaris di dinding

masing-masing ventrikel, saat ventrikel berkontraksi, khorda ini

mencegah katup terbalik ke atrium. Katup-katup semilunaris

dipintu masuk ke aorta dan arteri pulmonalis memiliki tiga helai

daun katup. Katup ini tidak memiliki tali-tali khorda yang

mencegah katup-katup tersebut membuka terbalik karena tekanan

Page 18: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

24

belakang dimana katup ini diarahkan lebih sedikit daripada yang

didorongkan ke katup atrioventrikularis.

5) Pembuluh darah

Aorta dan arteri besar tidak hanya berperan membawa darah

kejar, tetapi juga meratakan aliran darah dengan mengembangkan

dindingnya pada setiap denyutan jantung dan kemudian mengerut

sewaktu diastole. Cara kerja ini mengubah aliran intermiten darah

dari jantung menjadi aliran mantap ke jaringan, lapisan tunika

media dari pembuluh darah yang meredam tekanan ini sebagian

besar terdiri atas jaringan elastin.

Saat arteri menjadi semakin kecil maka proporsi jaringan otot

di didingnya meningkat, pembuluh darah dengan diameter kurang

dari 0,2 mm sangat banyak jaringan ototnya dan dikenal dengan

nama arteriol. Arterriol-arteriol ini dindingnya tebal dan kaya

suplai saraf mereka ini mempunyai beberapa fungsi yang penting

yairu, Berperan sebagai pengaturan tekanan (seperti selang air

penyiram bunga) karenanya tekanan darah arteri tinggi tidak

mencapai jaringan dan merusaknya. pengatur jumlah aliran darah

di tempat itu arteriola akan melebar sehingga darah lebih banyak

mengalir ke area itu. mempertahankan tekanan darah bila segenap

arteriola berdilatasi secara serentak maka bisa terjadi keadaan

bahaya menurunnya tekanan darah akibatnya dari darah yang

Page 19: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

25

mengalir ke sirkulasi perifer lebih besar jumlahnya disbanding

curah jantungnya.

Namun berkenaan dengan seluruh system saraf simpatis maka

beberapa artteiola yang cukup tetap konstriksi untuk

mempertahankan tekanan arteri normal. Arteriol-arteriiol itu

sendiri mempunyai aktivitas siklis, membuka dan menutup lagi

setiap beberapa menit. Mekanisme ini menjamin pertukaran cairan

jaringan tetap konstan

6) Kapiler-kapiler

Kapiler adalah satu-satuya pembuluh darah yang

melakukan fungsi pertukaran nutrisi atau produksi sisa. Kapiler

membentuk anyaman yang rapat dan ada pada setiap jaringan tbuh

yang hidup, kapiler tebalnya hanya selapis sel, ukurannya haya

cukup untuk melewati sel darah merah sau persatu. Sel-sel gepeng

yang membentuk dinding kapiler disebut endotel. Di arteriol yaitu

ujung kapiler, tekanan darah lebih besar daripada tekanan osmotic

protein plasma dn cairan difiltrasi keluar jaringan ke jaringan

sektarnya dengan membawa oksigen dan zat nutrisi.

7) Vena-vena

Diameter vena lebih dari 1mm yang mempunyai katup –

katup di dindingnya yang mengarahkan aliran darah meuju

jantung. Di anggota badan terdapat dua susunan vena yait vena

Page 20: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

26

dalam dan vena superficial. Vena dalam sering dibungkus arteri-

arteri, darah dalam vena ini telah didingkan selama lintasnya

melalui anggota badan, cenderung mengasorpsi panas dari arah

arteri dan membawanya kembali ke tubuh. Vena superfisial adalah

tidak didampingi oleh arteri. Panas telah hilang dari vena ini aliran

balik darah vena melalui vena superficial ditingkatkan selama

kondisi panas, jadi meningkatkan kehilangan panas tubuh.

8) Aliran balik vena

Tekanan darah dalam atrium kanan jantung harus selalu

positif sehinggga darh selalu mengalir ke jantung. Ada beberapa

factor penentu yang memastikan agar darah vena senantiasa

mengalir kembali ke jantung.

3. Klasifikasi

Klafisikasi menurut Brunner&Sudarth, tekanan darah pada orang

dewasa berusia 18 tahun keatas.

kategori

Sistolik,mmHg

Diastolik,mmHg

Normal┼ <130 <85 Normal,tinggi 130-139 85-89

Hipertensi ±

Stadium 1 (ringan) 140-159 90-99 Stadium 2 (sedang) 160-179 100-109

Stadium 3 (berat) 180-209 110-119

Stadium 4 (sangat berat)

≥210 ≤120

Page 21: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

27

4. Etiologi

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi

2 golongan besar yaitu : (Gunawan, 2001).

a. Hipertensi esensial (Hipertensi primer) yaitu hipertensi yang tidak

diketahui penyebabnya.

b. Hipertensi sekunder yaitu disebabkan oleh penyakit lain hipertensi

primer terdapat lebih dari 90% penderita hipertensi, sedangkan10%

sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi

primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data

penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering

menyebabkan terjadinya hipertensi, faktor tersebut adalah sebagai

berikut :

1) Faktor keturunan

Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki

kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi

jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.

2) Ciri perseorangan

Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi

adalah umur (Jika umur bertambah maka TD meningkat),

jenis kelamin (Laki-laki lebih tinggi dari perempuan) dan

ras (Ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih).

3) Kebiasaan hidup

Page 22: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

28

Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya

hipertensi adalah konsumsi garam yang tinggi (Melebihi

dari 30gr), kegemukan atau makan berlebihan, stress dan

pengaruh lain.

5. Pathofisiologi

Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat

mempengaruhi respons pembuluh darah terhadap rangsang

vasokonstriktor. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap

norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut

bisa terjadi (Smeltzer:2001).

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh

darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat

vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah

kekorda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia

simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan

dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf

simpatis keganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan

asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke

pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin

mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti

kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah

Page 23: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

29

terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat

sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas

mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang

pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga

terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla

adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks

adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat

respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang

mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan

rennin. Rennin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian

diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada

gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini

menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan

peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung

mencetuskan keadaan hipertensi.

Perubahan structural dan fungsional pada system pembuluh

perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada

usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya

elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos

pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi

dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar

berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang

Page 24: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

30

dipompa oleh jantung (volume sekuncup, mengakibatkan penurunan

curang jantung dan peningkatan tahanan perifer. (Smeltzer: 2001).

6. Manifestasi klinis

Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakkan gejala

sampai bertahun-tahun. Gejala, bila ada biasanya menunjukkan kerusakan

vaskuler, dengan manifestasi yang khas sesuai system organ yang

divaskularisasi oleh pembuluh darah yang bersangkutan. Penyakit arteri

koroner dengan angina adalah gejala yang paling menyertai hipertensi.

Hipertrofi ventrikel kiri terjadi sebagai respons peningkatan beban kerja

ventrikel saat dipaksa berkontraksi melawan tekanan sistemik yang

meningkat. Apabila jantung tidak mampu lagi menahan peningkatan beban

kerja maka terjadi gagal jantung kiri. Perubahan patologis pada ginjal

dapat bermanifestasi sebagai nokturia (Peningkatan urinasi pada malam

hari) dan azotemia (Peningkatan nitrogen urea darah dan kreatinin).

Keterlibatan pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau

serangan iskemik trasien yang termanifestasi sebagai paralysis sementara

pada satu sisi (Hemiplegi) atau gangguan ketajaman penglihatan

(Smeltzer: 2001).

7. Penatalaksanaan

Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi

a. Terapi tanpa obat

Page 25: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

31

Menurut Akhmadi (2009) Terapi tanpa obat digunakan sebagai

tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai tindakan suportif pada

hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini meliputi:

1) Diet

Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah:Retriksi garam

secara moderat dari 10 gr/hari menjadi 5 gr/har. diet rendah kolesterol

dan rendah asam lemak jenuh. penurunan berat badan. penurunan

asupan etanol dan Menghentikan merokok

2) Latihan Fisik

Olah raga lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan

hipertensi, karena olah raga isotonik (seperti bersepeda, jogging,

aerobic) yang teratur dapat memperlancar peredaran darah sehingga

dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga juga dapat digunakan

untuk mengurangi/ mencegah obesitas dan mengurangi asupan garam

ke dalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan mengeluarkan garam

lewat kulit)

3) Pendidikan Kesehatan

Tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk meningkatkan

pengetahuan pasien tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya

sehingga pasien dapat mempertahankan hidupnya dan mencegah

komplikasi lebih lanjut.

b. Terapi dengan obat

Page 26: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

32

Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah

saja tapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar

penderita dapat bertambah kuat. Pengobatannya meliputi:

1) Diuretik

Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan

tubuh (lewat kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang

mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan.

Contoh obatannya adalah Hidroklorotiazid

2) Penghambat simpatetik

Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis

(saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas ). Contoh obatnya

adalah: Metildopa, Klonidin dan Reserpin.

3) Betabloker

Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan

daya pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita

yang telah diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma

bronkial.

Page 27: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

33

Contoh obatnya adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol.

Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi

gejala hipoglikemia (kondisi dimana kadar gula dalam darah turun

menjadi sangat rendah yang bisa berakibat bahaya bagi penderitanya).

Pada orang tua terdapat gejala bronkospasme (penyempitan saluran

pernapasan) sehingga pemberian obat harus hati-hati

4) Vasodilator

Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan

relaksasi otot polos (otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam

golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin. Efek samping yang

kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini adalah : sakit kepala

dan pusing.

5) Penghambat enzim konversi angiotensin

Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat

Angiotensin II (zat yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan

darah).

Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Efek

samping yang mungkin timbul adalah : batuk kering, pusing, sakit

kepala dan lemas.

6) Antagonis kalsium

Page 28: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

34

Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara

menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Yang termasuk

golongan obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. Efek

samping yang mungkin timbul adalah : sembelit, pusing, sakit kepala

dan muntah.

7) Penghambat reseptor angiotensin II

Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat

Angiotensin II pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya

pompa jantung. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah

Valsartan (Diovan). Efek samping yang mungkin timbul adalah : sakit

kepala, pusing, lemas dan mual.

Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari faktor

resiko terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit ini

bisa ditekan

http://infohidupsehat.com/?p=91

8. Komplikasi

Berdasarakan pada pengkajian, komplikasi yang terjadi antara lain:

a. Perdarahan Retina

b. Cedera Serebrovaskuler

Page 29: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-supriyanto... · positif seorang anak dengan orang tua (role mode). 3) Reward power/kekuasaan

35

c. Infark miokard

d. Gagal Ginjal

e. Penyakit Katup Jantung

(Doenges, Marlyn E, 1999)

9. Pemeriksaan Penunjang

a. Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh

b. Urinalisis

Dapat memperlihatkan protein, sel darah merah atau sel darah putih yang

menunjukkan adanya penyakit ginjal atau glukosa.

c. Urografi ekskretorik

Dapat memperlihatkan atrofi ginjal, yang menandakan penyakit ginjal

kronis. Satu ginjal yang lebih pendek 1,5 cm dari ginjal yang lainnya

menunjukkan penyakit ginjal unilateral.

d. Elektrokardiografi

Dapat menunjukkan adanya hipertrofi ventrikuler kira atau iskemik.

e. Sinar-X dada

Dapat memperlihatkan adanya kardiomegali

f. Oftalmoskopi

Memperlihatkan penorehan arteriovenosa dan pda edema enselopati

hipertensi.

g. Arteriografi ginjal

Dapat menunjukkan stenosis arteri ginjal.

(http://nursingbegin.com/askep-hipertensi/)