bab ii landasan teori a. landasan teori 1. pengertian puisirepository.ump.ac.id/5798/3/maria ulfa...

15
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Puisi Menurut Tarigan(1985 : 4), kata puisi berasal dari bahasa Yunani “poiesis” yang berarti “penciptaan”. Tetapi arti yang semula ini lama kelamaan semakin dipersempit ruang lingkupnya menjadi “hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan kadang-kadang kata kiasan”. Puisi adalah ragam bahasa sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus sajak (Moeliono, 2007:903). Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia Poerwardarminta (2005: 915) puisi adalah karangan kesusastraan yang berbentuk sajak, syair, pantun, dan lain - lain. Reeves (dalam, Waluyo, 22 : 1995)mengemukakan, puisi itu adalah karya sastra. Semua karya sastra bersifat imajinatif. Bahasa sastra bersifat konotatif karena banyak digunakan makna kias dan makna lambang (majas). Dibandingkan dengan bentuk karya sastra lain, puisi lebih bersifat konotatif. Bahasanya lebih memiliki banyak kemungkinan makna. Hal ini disebabkan terjadinya pengkonsentrasian atau pemadatan segenap kekuasaan bahasa, di baik dari segistruktur fisik maupun struktur batin puisi. 5 Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011

Upload: dodien

Post on 02-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Puisirepository.ump.ac.id/5798/3/MARIA ULFA BAB II.pdf · kadang-kadang kata kiasan”. Puisi adalah ragam bahasa sastra yang

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Pengertian Puisi

Menurut Tarigan(1985 : 4), kata puisi berasal dari bahasa Yunani “poiesis”

yang berarti “penciptaan”. Tetapi arti yang semula ini lama kelamaan semakin

dipersempit ruang lingkupnya menjadi “hasil seni sastra yang kata-katanya

disusun menurut syarat-syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan

kadang-kadang kata kiasan”.

Puisi adalah ragam bahasa sastra yang bahasanya terikat oleh irama,

matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; gubahan dalam bahasa yang

bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran

orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan

bunyi, irama, dan makna khusus sajak (Moeliono, 2007:903).

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia Poerwardarminta (2005: 915) puisi

adalah karangan kesusastraan yang berbentuk sajak, syair, pantun, dan lain - lain.

Reeves (dalam, Waluyo, 22 : 1995)mengemukakan, puisi itu adalah karya

sastra. Semua karya sastra bersifat imajinatif. Bahasa sastra bersifat konotatif

karena banyak digunakan makna kias dan makna lambang (majas). Dibandingkan

dengan bentuk karya sastra lain, puisi lebih bersifat konotatif. Bahasanya lebih

memiliki banyak kemungkinan makna. Hal ini disebabkan terjadinya

pengkonsentrasian atau pemadatan segenap kekuasaan bahasa, di baik dari

segistruktur fisik maupun struktur batin puisi.

5 Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Puisirepository.ump.ac.id/5798/3/MARIA ULFA BAB II.pdf · kadang-kadang kata kiasan”. Puisi adalah ragam bahasa sastra yang

Puisi berwujud suatu karangan bahasa yang khas dan memuat pengalaman

yang disusun secara khas pula. Pengalaman batin yang terkandung dalam puisi

disusun dari peristiwa yang telah diberi makna dan ditafsirkan secara estetik.

Kekhasan susunan bahasa dan susunan peristiwa itu diharapkan dapat menggugah

rasa terharu pembaca.

Kata-kata dalam puisi dapat diolah sedemikian rupa, sehingga dapat

menjelmakan pengalaman jiwa yang senyata-nyatanya dalam diri pembaca. Puisi

dapat pula dipandang sebagai penjelmaan pengarang ke dalam medium pembaca.

Puisi sendiri merupakan karya seni yang bersifat puitis. Kepuitisan puisi

dapat dilihat dari kemampuannya dalam membangkitkan perasaan, menarik

perhatiandan menimbulkan tanggapan yang jelas.

Berdasarkan uraian di atas, secara sederhana penulis menarik kesimpulan

bahwa puisi adalah sebuah ungkapan bahasa yang mempertimbangkan adanya

aspek-aspek bunyi yang biasanya berisi suatu pengalaman imajinatif atau nyata

sang penyair dari kehidupan individual dan sosialnya.

Menurut Waluyo (1995:71), unsur-unsur bentuk atau struktur fisikpuisi

dapat diuraikan dalam metode puisi, yakni unsur estetik yang membangun

struktur luar dari puisi. Unsur-unsur tersebut merupakan kesatuan yang utuh.

Unsur-unsur tersebut terdiri dari: diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa

figuratif (majas), versifikasi, dan tata wajah puisi. Berikut ini satu-persatu

penjelasan unsur-unsur pembangun puisi, antara lain:

1. Diksi (diction)

Diksi (diction) berarti pilihan kata. Kalau dipandang sepintas lalu, kata-

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Puisirepository.ump.ac.id/5798/3/MARIA ULFA BAB II.pdf · kadang-kadang kata kiasan”. Puisi adalah ragam bahasa sastra yang

kata yang dipergunakan dalam puisi pada umumnya sama saja dengan kata-

kata yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Secara alamiah kata-kata

yang dipergunakan dalam puisi dan dalam kehidupan sehari-hari mewakili

makna yang sama, bahkan bunyi ucapan pun tidak ada perbedaannya.

Walaupun demikian, tetap harus disadari bahwa penempatan serta penggunaan

kata-kata dalam puisi dilakukan secara hati-hati dan teliti serta lebih tepat.

Kata-kata yang dipergunakan dalam dunia persanjakan tidak seluruhnya

bergantung pada makna denotatif, tetapi lebih cenderung pada makna

konotatif. Konotasi atau nilai kata inilah yang justru lebih banyak memberi

efek para penikmatnya. Uraian-uraian ilmiah biasanya lebih mementingkan

denotasi. Itulah sebabnya maka sering orang mengatakan bahwa bahasa ilmiah

bersifat denotatif, sedang bahasa sastra terutama puisi bersifat konotatif.

2. Pengimajian

Semua penyair ingin menyuguhkan pengalaman batin yang pernah

dialaminya kepada para penikmat karyanya.Salah satu usaha untuk memenuhi

keinginan tersebut ialah dengan pemilihan serta penggunaan kata-kata yang

tepat dalam karya mereka.Pilihan serta penggunaan kata-kata yang tepat itu

dapat memperkuat serta memperjelas daya bayang pikiran manusia, dan energi

tersebut dapat pula mendorong imajinasi atau daya bayang pembaca untuk

menjelmakan gambaran secara nyata.

Dengan menarik perhatian pada beberapa perasaan jasmaniahsang

penyair berusaha membangkitkan pikiran dan perasaan para penikmat sehingga

mereka menganggap bahwa mereka yang benar-benar mengalami peristiwa

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Puisirepository.ump.ac.id/5798/3/MARIA ULFA BAB II.pdf · kadang-kadang kata kiasan”. Puisi adalah ragam bahasa sastra yang

perasaan jasmaniah tersebut. Semua hal yang telah diutarakan tadi, yaitu segala

yang dirasakan atau dialami secara imajinatif inilah yang biasa dikenal dengan

imageri atau imaji.

3. Kata Konkret

Salah satu cara untuk membangkitkan daya bayang atau imajinasi para

penikmat sesuatu sajak adalah dengan mempergunakan kata-kata yang tepat,

kata-kata yang konkret yang dapat menyarankan suatu pengertian menyeluruh.

Semakin tepat seorang penyair menempatkan kata-kata yang penuh asosiasi

dalam karyanya maka semakin baik pula dia menjelmakan imaji, sehingga para

penikmat menganggap bahwa mereka benar-benar melihat, mendengar,

merasakan, dan pendeknya mengalami segala sesuatu yang dialami oleh

penyair.

Dengan keterangan singkat diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa

yang dimaksud dengan kata nyata atau the concrete word adalah kata yang

konkret dan khusus, bukan kata yang abstrak dan bersifat umum.

4. Bahasa Figuratif (Majas)

Cara lain yang sering dipergunakan oleh para penyair untuk

membangkitkan imajinasi itu adalah dengan memanfaatkan majas atau

figurative language, yang merupakan bahasa kiasan atau gaya bahasa.

Pemanfaatan penggunaan majas oleh para penyair biasanya dilakukan untuk

membangkitkan imajinasi sekaligus emosi pembaca.Penyair ingin mengajak

pembaca memasuki dunia di dalam karyanya.Untuk itulah ia memanfaatkan

majas sebagai jembatan dan alat bantu melukiskan sesuatu dengan jalan

menyamakan sesuatu yang lain dan bersifat kiasan.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Puisirepository.ump.ac.id/5798/3/MARIA ULFA BAB II.pdf · kadang-kadang kata kiasan”. Puisi adalah ragam bahasa sastra yang

5. Versifikasi

Versifikasi meliputi ritma, rima, dan metrum.Ritme dikenal sebagai

irama. yakni pergantian turun naik panjang pendek, keras lembut ucapan bunyi

bahasa dengan teratur.

Rima adalah pengulangan bunyi di dalam baris atau larik puisi pada

akhir baris puisi atau bahkan juga pada keseluruhan baris dan bait puisi.

Sedangkan metrum adalah irama yang tetap, artinya pergantiannya sudah tetap

menurut pola tertentu. Hal ini disebabkan oleh: (1) jumlah suku kata yang

tetap, (2) tekanan yang tetap, dan (3) alun suara menaik dan menurun yang

tetap.

Ketiganya memiliki peran besar dan berpengaruh untuk memperjelas

makna suatu puisi. Ritme, rima, dan metrum dalam puisi erat sekali

hubungannya dengan sense, feeling, tone, dan intention yang terkandung di

dalamnya. Jelas bahwa perubahan yang terjadi cenderung untuk menimbulkan

perubahan keempat unsur hakekat puisi itu.

Dilihat dari segi makna, ketiganya merupakan sesuatu yang tidak

monoton atau itu-itu saja. Penyair memanfaatkan ritme, rima, dan metrum

dengan tujuan menciptakan suasana rasa, bunyi yang dimainkan secara

beraturan sehingga dapat juga dirasakan oleh pembaca.

6. Tata Wajah (Tipografi)

Tipografi merupakan pembeda yang paling awal dapat dilihat dalam

membedakan puisi dengan prosa fiksi dan drama.Larik-larik puisi tidak

membangun periodisitet yang disebut paragraf, namun membentuk bait.

Adapun fungsi tipografi adalah untuk keindahan indrawi dan mendukung

makna.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Puisirepository.ump.ac.id/5798/3/MARIA ULFA BAB II.pdf · kadang-kadang kata kiasan”. Puisi adalah ragam bahasa sastra yang

Kata-kata yang disusun mewujudkan larik-larik yang panjang dan

pendek, yang membentuk suatu kesatuan padu. Pergantian larik panjang dan

pendek sedemikian bervariasi secara harmonis sehingga menimbulkan ritma

yang padu.

Penyair menciptakan tipografi yang berubah pada baris-baris di akhir

puisi untuk menekankan makna yang hendak diungkapkan. Aksentuasi itu

menuntut agar penyair mengungkapkan kondisi yang menjadi dasar perkiraan

penyair berupa sebaris puisi dengan isi “tanpa kata” yang diulang-ulang.

2. Jenis-jenis Puisi

Waluyo (1995 : 136) menyebutkan jenis-jenis puisi yang ditulis para penyair

Indonesia. Banyak diantaranya dijadikan judul puisi. Pengertian tentang jenis

puisi itu akan membantu pembaca menafsirkan maksud yang hendak

dikemukakan penyair. Dalam buku ini dijelaskan mengenai jenis-jenis puisi,

antara lain adalah :

1) Puisi naratif

Puisi naratif adalah, puisi yang mengungkapkan cerita atau penjelasan

penyair. Puisi naratif ada juga yang sederhana, ada yang sugestif, dan ada

yang kompleks. Puisi-puisi naratif, misalnya : balada, dan juga syair (berisi

cerita).

2) Puisi lirik

Puisi lirik adalah, puisi yang isinya mengungkapkan gagasan pribadi dari

penyairnya, puisi lirik, misalnya : ode, dan serenada.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Puisirepository.ump.ac.id/5798/3/MARIA ULFA BAB II.pdf · kadang-kadang kata kiasan”. Puisi adalah ragam bahasa sastra yang

3) Puisi deskriptif

Puisi deskriptif adalah, puisi yang di dalamnya penyair sebagai pemberi

kesan terhadap keadaan atau peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang

menarik perhatian penyair. Puisi deskriptif, misalnya : puisi satire, kritik

sosial, dan puisi impresionistik.

4) Puisi dramatik

Puisi dramatik adalah, puisi yang melukiskan perilaku seseorang baik lewat

gerak, dialog, maupun monolog, sehingga mengandung suatu gambaran kisah

tertentu.

5) Puisi epik

Puisi epik adalah, suatu puisi yang didalamnya mengandung suatu cerita

kepahlawanan, baik kepahlawanan yang berhubungan dengan legenda,

kepercayaan maupun sejarah. Puisi epik dibedakan antara folk epic, yakni bila

akhir puisi itu untuk dinyanyikan literary epic.

6) Romance atau Romans

Romance atau Romans adalah, puisi yang berisi luapan perasaan kepada

kekasihnya, tentunya berupa luapan perasaan cinta dan asmara.

7) Elegi

Elegi adalah, puisi yang berisi ratapan seseorang tentang apa saja. Mungkin

karena kegagalannya dalam menjalani hidup ini, atau mungkin karena kisah

cintanya yang terpaksa berantakan.

3. Kemampuan Menulis Puisi

Menurut Akhadiah (1998:2) kemampuan menulis puisi merupakan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Puisirepository.ump.ac.id/5798/3/MARIA ULFA BAB II.pdf · kadang-kadang kata kiasan”. Puisi adalah ragam bahasa sastra yang

kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan

keterampilan.

Menurut Moeliono (2007:707) kemampuan adalah kesanggupan,

kecakapan, kekuatan. Sedangkan pengertian menulis berarti membuat huruf

(angka dsb) dengan pena (pensil, kapur, dsb), melahirkan pikiran atau perasaan

(seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan (Moeliono, 2007:1219).

Menulis meupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung, secara tidak tatap muka dengan orang lain.

Dengan demikian kemampuan menulis puisi adalah kesanggupan menuangkan

ide atau pikiran berdasarkan imajinasi ke dalam sebuah bait-bait puisi dengan

memperhatikan bahasa, penataan bunyi, dan makna khusus yang ditulis.

Sedangkan menurut peneliti, kemampuan menulis puisi berarti kemmpuan

menuangkan pikiran dan perasaan yang digambarkan dengan penuh imajinmatif,

dunia rekaan atau dunia yang dibuat-buat, meskipun isinya faktual.

4. Pengertian Media

Media adalah wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.

Djamarah (2006: 120). Sedangkan menurut Sadiman (2006 : 60) media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima.

Jadi kesimpulannya bahwa media merupakan sarana atau wahana untuk

menyalurkan pesan berupa ajaran dari guru kepada siswa, dalam proses belajar

mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Puisirepository.ump.ac.id/5798/3/MARIA ULFA BAB II.pdf · kadang-kadang kata kiasan”. Puisi adalah ragam bahasa sastra yang

5. Jenis-Jenis Media

Menutut Djamarah (2006 : 124-125), dilihat dari jenisnya, media dibagi ke

dalam :

1. Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.

2. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.

3. Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi dua jenis media yang pertama dan kedua.

Media ini dibagi lagi ke dalam : 1. Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar seperti

film bingkai suara (sound slides, film rangkai suara, dan cetak suara). 2. Audiovisual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan

gambar yang bergerak seperti film dan videocassette. Pembagian lain dari media ini adalah : 1. Audiovisual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari

suatu sumber seperti film, video cassetee. 2. Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari

suatu sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang gambarnya yang bersumber dari slides proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder.

6. Manfaat Media Pembelajaran

Djamarah (2006:134) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam

proses belajar siswa antara lain :

1. Dengan media dapat meletakan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir. Karena itu, dapat mengurangi verbalisme.

2. Dengan media dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar. 3. Dengan media dapat meletakan dasar untuk untuk perkembangan belajar

sehingga hasil belajar bertambah mantap. 4. Memberikan pengalaman yang nyatadan dapat menumbuhkan kegiatan pada

setiap siswa 5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan 6. Membantu tumbuhnya perkembangnya kemampuan berbahasa.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Puisirepository.ump.ac.id/5798/3/MARIA ULFA BAB II.pdf · kadang-kadang kata kiasan”. Puisi adalah ragam bahasa sastra yang

7. Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.

8. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.

9. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.

10. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Peneliti menarik kesimpulan bahwa media bermanfaat untuk

menyalurkan pesan berupa ajaran dari guru kepada siswa, dan dapat memperbesar

minat dan perhatian siawa terhadap pelajaran dan untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang lebih maksimal .

7. Kriteria Pemilihan Media Pengajaran

Menurut Djamarah (2006-130), apabila akan menggunakan media

pengajaran dengan cara memanfaatkan media yang ada, guru dapat menjadikan

kriteria berikut sebagai dasar acuan :

1. Apakah topik yang akan dibahas dalam media tersebut dapat menarik minat anak didik untuk belajar.

2. Apakah materi yang terkandung dalam media tersebut penting dan berguna untuk anak didik.

3. Apakah materi yang disajikan otentik dan aktual, ataukah informasi yang sudah lama diketahui massa dan atau peristiwa yang telah lama terjadi.

4. Apakah fakta dan konsepnya terjamin kecermatanya atau ada suatu hal yang masih diragukan.

5. Apakah format penyajianya berdasarkan tata urutan belajar yang logis. 6. Apakah pandangan objektif dan tidak mengandung unsur propaganda atau

hasutan terhadap anak didik. 7. Apakah narasi, gambar, efek, warna dan sebagainya memenuhi syarat standar

kualitas teknis.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Puisirepository.ump.ac.id/5798/3/MARIA ULFA BAB II.pdf · kadang-kadang kata kiasan”. Puisi adalah ragam bahasa sastra yang

8. Apakah bobot penggunaaqn bahasa, simbol-simbol, dan ilustrasinya sesuai dengan tingkat kematangan berpikir anak didik.

9. Apakah sudah diuji kesahihanya(validitasnya). Media yang dipilih saat pembelajaran harus sesuai dengan tujuan

pengajaran dan kemampuan siswasehinggadapat lebih dipahami oleh para siswa,

dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.

8. Pembelajaran Menulis Puisi dengan Tema Keindahan Alam Melalui

Penggunaan Media Audio Visual.

Penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar, terutama untuk

tingkat SD dan SMP sangat penting. Sebab pada masa ini siswa masih berpikir

konkret, belum mampu berpikir abstrak. Kehadiran media sangat membantu

mereka dalam memahami konsep tertentu, yang tidak atau kurang mampu

dijelaskan dengan bahasa. Ketidakmampuan guru dalam memaparkan materi

dapat diatasi melalui penggunaan media. Di sini nilai praktis media terlihat, yang

bermanfaat bagi siswa dan guru dalam proses belajar mengajar (Djamarah,

2006:137).

Untuk membantu siswa malakukan proses kreatif menulis puisi, peneliti

menggunakan media audio visual dengan tema keindahan alam.Dalam

menggunakan media audio visual bahan yang digunakan adalah video dengan

tema keindahan alam, penggunaan media audio visual akan memudahkan siswa

untuk mengembangkan imajinasinya.

Menulis puisi dengan tema keindahan alam termasuk puisi deskriptif.

Puisi deskriptif adalah, puisi yang berisi pemberian kesan terhadap keadaan atau

peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatian penyair. Puisi

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Puisirepository.ump.ac.id/5798/3/MARIA ULFA BAB II.pdf · kadang-kadang kata kiasan”. Puisi adalah ragam bahasa sastra yang

deskriptif, misalnya : puisi satire, kritik sosial, dan puisi impresionistik (Waluyo,

1995:136).

Menulis kreatif puisi dengan tema keindahan alam melalui media audio

visual akan membangkitkan imajinasi dan kreativitas siswa dalam menulis puisi,

dan hal itu tentunya akan membantu proses belajar mengajar di dalam kelas.

Sejalan dengan pernyataan diatas banyak keuntungan yang diperoleh dengan

memanfaatkan media audio visual , antara lain :

1. Kegiatan belajar lebih menarik dan kreatif karena siswa tidak merasa bosan

dalam menulis puisi , sehinnga siswa termotivasi dalam belajar.

2. Hakekat belajar akan lebih bermakna , sebab siswa merasa terbantu dengan

media yang disediakan.

3. Media yang digunakan lebih inovaif, dan belum pernah digunakan oleh

siswa.

Proses pembelajaran tidak akan berhasil apabila tidak ada media yang

benar-benar cocok untuk mendukung pembelajaran tersebut. Dalam kesempatan

ini peneliti menggunakan media audio visual. Media audio visual merupakan

media pembelajaran yang memanfaatkan video sebagai media menulis puisi.

Proses belajar mengajar dilakukan dengan suasana yang menyenangkan.

Pada awal pembelajaran siswa terlebih dahulu akan menyaksikan video yang

diputar oleh guru. Dengan demikian imajinasi siswa akan terpancing dan

berkembang.

Dalam kondisi seperti inilah siswa akan jauh lebih kondusif serta siap

untuk menuangkan ide-ide kreatif dalam menulis puisi. Adapun langkah-langkah

yang perlu ditempuh adalah.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Puisirepository.ump.ac.id/5798/3/MARIA ULFA BAB II.pdf · kadang-kadang kata kiasan”. Puisi adalah ragam bahasa sastra yang

1. Langkah Persiapan

Dalam langkah ini terdiri dari beberapa prosedur , antara lain :

a. Guru menentukan tujuan yang diharapkan dan dicapai oleh para siswa,

serta siswa diberitahukan tujuan dari pembelajaran tersebut agar siswa

mengerti tujuan yang akan dilakukanya.

b. Siswa menyaksikan video dengan tema keindahan alam yang

akanditayangkan.

2. Langakah Pelaksanaan

Setelah siswa menyaksikan video dengan tema keindahan alam, langkah

selanjutnya adalah mengembangkan apa yang telah siswa saksikan menjadi

sebuah puisi.

Contoh :

LAUT Berdiri aku tepi laut Memandang lepas ke tengah laut Ombak pulang memecah berderai Keriban pasir rindu berpaut Ombak bergulung – gulung Balik lagi ke tengah segara Aku takjub berdiri termangu Beginilah rupanya permainan masa Hatiku juga seperti dia Bergelombang – gelombang Memecah pantai Arus suka beralih duka Payah mendapat perasaan Damai

3. Tindak Lanjut

Setelah mengerjakan tugas yang diberikan, yaitu menulis puisi dengan

tema keindahan alam dengan penggunaan media audio visual kemudian guru

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Puisirepository.ump.ac.id/5798/3/MARIA ULFA BAB II.pdf · kadang-kadang kata kiasan”. Puisi adalah ragam bahasa sastra yang

melihat puisi yang dihasilkan oleh siswa, dan memberikan apresiasi dalam

bentuk komentar.

B. Kerangka Berpikir

Pengajaran bahasa bertujuan untuk mengembangkan empat aspek

keterampilan yang ada yaitu menyimak, berbicara, menulis dan membaca . Dari

keempat aspek itulah keterampilan menulis patut mendapat perhatian karena

tulisan merupakan penyajian dalam bentuk tulisan. Apabila penulisan tanda

bacanya tidak sesuai kaidah yang benar maka maksud dari pesan itu tidak dapat

tersampaikan.

Keterampilan menulis di sekolah perlu ditingkatkan karena keterampilan

ini merupakan cerminan dari pengajaran yang diperoleh siswa selama ini.

Keterampiilan menulis puisi siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Sokaraja

belum maksimal. Adapun faktor yang mempengaruhi di antaranya yaitu siswa

masih mengalami kesulitan untuk membayangkan hal-hal yang akan mereka tulis,

mengekspresikan apa yang dilihat dan dibayangkan, dan siswa juga mengalami

kesulitan untuk menulis pengalaman – pengalaman yang pernahmereka alami,

dengan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran menulis puisi

dengan tema keindahan alam .

Pengguaan media audio visual diharapkan dapat membangkitkan imajinasi

dan kreativitas siswa dalam menulis puisi.Karena dengan media audio visual

siswa akan lebih banyak melakukan kegitan belajar, tidak hanya mendengarkan

uraian guru, tetapi melakukan lain, seperti mengamati dan melakukan.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Puisirepository.ump.ac.id/5798/3/MARIA ULFA BAB II.pdf · kadang-kadang kata kiasan”. Puisi adalah ragam bahasa sastra yang

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti akan melakukan penelitian

tindakan kelas yang memanfaatkan media audio visual dalam pembelajaran

menulis puisi.

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan penggunaan media

audio visual dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi dengan tema

keindahan alam pada siswa kelas VII B SMP 1 Sokaraja tahun ajaran 2010/2011.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011