bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id filesistem buatan dibuat oleh manusia. sistem ini...
TRANSCRIPT
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Bagi banyak orang, istilah sistem memunculkan gambaran mental mengenai
berbagai komputer dan pemograman. Kenyataannya, istilah tersebut dapat
diaplikasikan secara lebih luas. Beberapa sistem terjadi secara alami, sementara
lainnya merupakan buatan. Sistem alami berkisar dari atom sistem dari berbagai
elektron, proton, dan neutron – hingga alam semesta – sistem galaksi, bintang dan
planet. Semua mahkluk hidup, tumbuhan dan binatang adalah contoh dari sistem
alami. Sistem buatan dibuat oleh manusia. Sistem ini meliputi banyak hal, mulai dari
jam, kapal selam, sistem sosial, hingga sistem informasi.
A. Pengertian Sistem
Menurut Ladjamudin (2013:2) menyatakan bahwa “Suatu jaringan kerja dari
prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama- sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaiakan suatu sarana tertentu”.
Menurut Murdick dan Rose dalam Fatta (2007:3) mengatakan bahwa “Sistem
sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu
tujuan bersama “.
8
Berdasarkan hal diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kelompok
dari dua atau lebih komponen- komponen atau sub- sub sistem yang saling
berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama.
Komponen- komponen dalam sub- sub sistem dalam suatu sistem tidak dapat
berdiri terlepas sendiri- sendiri. Dimana subsistem- subsistem tersebut saling
berinteraksi dan saling berhubungan satu sama lain untuk membentuk satu kesatuan
sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi sistem dari
subsistem- subsistem demikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu
atau teritegrasi.
B. Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem menurut Ladjamudin (2013:10) “memahami dan
mengembangkan suatu sistem, maka kita harus dapat membedakan berdasarkan
unsur- unsur yang membedakannya”.
Karakteristik sistem menurut Sutabri dalam Analisis sistem informasi (2012:13)
Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses dan ouput. Hal ini
merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem
dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah
sistem juga memiliki karakteristik atau sifat- sifat tertentu, yang mencirikan
bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.
9
Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Komponen Sistem (Components).
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
saling berkerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen- komponen sistem
tersebut dapat berupa suatu sub sistem. Setiap sub system memiliki sifat dari
sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem
secara keseluruhan, serta suatu sistem mempunyai sistem yang lebih besar yang
disebut dengan “Supra Sistem”.
2. Batasan Sistem (Boundary).
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan
sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai salah satu kesatuan yang tidak
dapat dipisah-pisahkan.
3. Lingkungan Keluar Sistem (Environment).
Lingkungan luar sistem adalah apapun yang ada diluar ruang lingkup atau
batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Dimana lingkungan luar
sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan,
dimana sifat yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara sedangkan
yang merugikan harus dikendalikan. Jika tidak akan megganggu kelangsungan
hidup sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface).
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan
penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-
10
sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran
suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain dengan melewati
penghubung. Dengan demikian terjadi sustu intergrasi sistem yang membentuk
sutu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input).
Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat
yang berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
Sebagai contoh didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah
maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan
“data” adalah input signal untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output).
Hasil dari energi yang diolah dan klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
Keluaran sistem merupakan masukan bagi subsitem yang lain. Seperti contoh
sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana informasi
ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal –
hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.
7. Pengelola Sistem (Process).
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah
data Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana informasi ini dapat
digunakan sebagai masukan untuk pemgambilan keputusan atau hal- hal lain
yang merupakan input bagi subsistem lainnya.
11
8. Sasaran dan Tujuan Sistem (Objectives and Goa).
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik.
Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada
gunanya, Suatu sistem dikatakan berhasil jika ada input dan outputnya
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
Sumber: Sutabri (2012:14).
Gambar II.1 Karakteristik Sistem
12
C. Klasifikasi Sistem
Menurut Sutabri dalam Analisis Sistem Informasi Sistem (2012:15):
“Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan
komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus
yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat
diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Seperti contoh sistem yang bersifat
abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat determinatik, dan sistem yang
bersifat terbuka dan tertutup”.
1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan laim
sebagainya.
2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human made
System).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak buatan
manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi buatan manusia dan mesin
disebut sistem manusia - mesin (Human Machine System).
3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic
System).
Sistem tertentu (deterministic) adalah sistem dimana dengan tingkah laku yang
dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu (Probabilistic) adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung
kemungkinan (probabilistic).
13
4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan
luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak sistem
yang benar-benar tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar dan subsistem lainnya. Karena
sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem
harus mempunyai suatu sistem pengendali yang baik.
D. Daur Hidup Sistem atau Siklus Hidup Sistem (System Life Cycle)
Menurut Sutabri dalam Analisis Sistem Informasi Sistem (2012:20) menyatakan
bahwa “Siklus hidup adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan
sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup terdiri dari
serangkaian tugas yang erat mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top-
down. Siklus ini system sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall
approach) bagi pembangunan dan pengembangan system”.
Pembangunan sistem hanyalah salah satu rangkaian daur hidup suatu sistem.
Kita akan melihat beberapa fase/ tahapan dari daur hidup suatu sistem.
1. Mengenai Adanya Kebutuhan.
Sebelum segala sesuatu terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problema yang
harus dikenali sebagaimana adanya.
14
2. Pembangunan Sistem.
Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa
kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi
kebutuhan tersebut.
3. Pemasangan Sistem.
Peralihan dari tahap pembangunan ke tahap operasional, yang merupakan
langkah akhir dari suatu pengembangan sistem.
4. Pengoperasian Sistem.
Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang
membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan
organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi, selalu mengalami perubahan-
perubahan dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi.
5. Sistem Menjadi Usang.
Kadang-kadang perubahan yang terjadi begitu drastis, sehingga dapat diatasi
hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada system yang berjalan. Tiba
saatnya dimana secara ekonomis dan teknis system yang ada sudah tidak layak
lagi untuk dioperasikan dan system yang baru perlu dibangun.
E. Konsep Dasar Informasi
Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:13) data dapat didefinisikan sebagai
“Kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan yang
nyata. Kejadian – kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu”.
15
Sedangkan informasi dapat didefinisikan sebagai “Informasi adalah data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti yang nemerimanya”.
1. Kualitas Informasi.
Suatu informasi yang berkualitas mempunyai ciri- ciri:
a. Akurat.
Akurat artinya informasi mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Artinya
informasi bebas dari kesalahan tidak biasa ataupun menyesatkan, akurat dapat
diartikan bahwa informasi itu dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya..
b. Tepat Pada Waktunya.
Artinya informasi harus bersedia pada saat informasi tersebut diperlukan
informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Didalam
pengambilan keputusan, informasi yang udah usang tudak lagi ada nilainya,
apabila informasi terlambat dayang sehingga pengambilan keputusan terlambat
dilakukan tersebut dapat berakibat fatal bagi perusahaan.
c. Relevan.
Artinya inforomasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah
yang akan dibahas dengan informasi tersebut.Informasi yang disampaikan harus
dapat bermanfaat bagi pemakainya.
d. Lengkap.
Artinya informasi yang diberikan harus lengkap secara keseluruhan dalam arti
tidak ada hal- hal yang dikurangi dalam menyampaikan informasi tersebut.
16
2. Nilai Informasi.
Menurut Sutabri (2012:30) “Nilai dari informasi ditentukan dari 2 (dua) hal,
yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai
apabila manfaat yang diperoleh lebih berharga dibandingkan dengan biaya
untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu dipehatikan bahwa informasi yang
digunakan untuk suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa
kegunaan, sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan
antara informasi digunakan tidak hanya oleh satu pihak saja di dalam
perusahaan”.
F. Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Susanto dalam Puspitawati dan Anggadini (2011:14) mengemukan
bahwa “Sistem informasi merupakan komponen – komponen dari subsistem yang
saling berhubungan dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan
yang mengolah data menjadi informasi”.
Komponen dan tipe dari sistem informasi antara lain:
1. Blok Masukan (Input Block).
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metoide-
metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat
berupa dokumen- dokumen dasar.
17
2. Blok Model (Model Block).
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika model matematika yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara
yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block).
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (Technology Block).
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi yang
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok Basis Data (Database Block).
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan
didalam basis data perlu diorgansasikan sedemikian rupa, supaya informasi
yang dihasilkan berkualitas. Organisasi berbasis data yang baik dan juga
berguna untuk efisiensi kapasitas penyimnpanannya. Basis data diakses atau
dimanupulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan
Database Management System (DBMS).
18
6. Blok Kendali (Control Block).
Banyak hal yang dapat merusak sisem informasi, seperti misalnya bencana
alam, temperatur, air, debu, kecurangan –kecurangan, kegagalan- kegagalan
seperti itu sendiri, kesalahan- kesalahan, ketidakefisiensian, sabotase, dan lain
sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
menyakinkan bahwa hal- hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun
bila terlanjur terjadi kesalahan- kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
G. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen
Pihak manajemen sering kali membutuhkan informasi yang jauh diluar
kemampuan. Dengan berkembangnya ukuran perusahaan dan kompleksitasnya, maka
akan timbul berbagai area fungsional tertentu yang membutuhkan tambahan
informasi untuk perencanaan dan pengendalian produksi, perkiraan penjualanm
perencanaan gudang persediaan, riset pasar, dan lain sebagainya. Sistem Informasi
Manajemen (SIM) memproses berbagai transaksi non keuangan yang biasanya tidak
diproses.
Menurut Mulyanto (2009:32) bahwa “Manusia mengambil peranan yang
penting bagi sistem informasi manajemen. Manusia dibutuhkan untuk
mengoperasikan sistem informasi amanajemen. Sumber daya manusia dapat
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar informasi
manajemen”.
19
H. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi
Subsistem SIA (Sistem Informasi Akuntansi) memproses berbagai transaksi
keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung mempengaruhi
pemrosesan transaksi keuangan. .
Menurut Susanto (2008:72) menyatakan bahwa “Sistem Informasi Akuntasi
dapat didefinisikan sebagai kumpulan (intergrasi) dari subsistem / kompinen baik
fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain
secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah
keuangan menjadi informasi keuangan”.
I. Sistem Akuntansi Penggajian
Menurut Mulyadi (2013:373) mengemukakan bahwa “Sistem Akuntasi
Penggajian adalah fungsi, dokumen, catatan, dan sistem pengendalian intern yang
digunakan untuk kepentingan harga pokok produk dan penyediaan informasi guna
pengawasan informasi tenaga kerja”.
Sistem akutansi penggajian pada umumnya merupakan pembayaran atas
penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jabatan dalam satu
organisasi dan dibayarkan secara tetap setiap bulan.
Penghitungan penggajian dengan menggunakan sistem komputerisasi
diharapkan dapat memudahkan dan mempercepat penyelesaian pekerjaan sehingga
dapat memperoleh hasil yang diharapkan.
20
Adapun jurnal akuntansi untuk mencatat transaksi penggajian diantaranya:
1. Pada saat pengakuan beban gaji, maka jurnalnya sebagai berikut:
Beban Gaji xxx
Hutang gaji xxx
2. Pada saat pembayaran gaji dilakukan, maka jurnalnya sebagai berikut:
Hutang gaji xxx
Kas/ Bank xxx
Sistem penggajian dan pengupahan adalah jaringan prosedur yang terdiri
sebagai berikut:
1. Prosedur pencatatan waktu hadir.
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu
hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatatan waktu dengan menggunakan
daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik. Pencatatan waktu
hadir karyawan ini diselanggarakan untuk menentukan gaji dan upah karyawan.
2. Prosedur pencatatan waktu kerja
Dalam perusahaan manufaktur yang produksi yang berdasarkan, pencatatan
waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang berkerja di fungsi produksi untuk
keperluan distribusi biaya dan upah karyawan kepada produk atau pesanan.
3. Prosedur pembuatan daftar gaji
Dalam prosedur ini pembuatan daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan
upah karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah
surat- surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat,
21
penurunan pangkat, pemberhentian karyawan, daftar gaji bulan sebelumnya dan
daftar gaji.
4. Prosedur distribusi biaya gaji.
Dalam prosedur distribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan
kepada departemen- departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.
Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksud untuk pengendalian biaya dan
perhitungan harga pokok produk.
5. Prosedur pembayaran gaji.
Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi
keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi
keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji.
Dokumen yang digunakan dalam akuntansi penggajian Sistem Akuntansi
Penggajian Mulyadi (2013:374) sebagai berikut:
1. Dokumen – pendukung perubahan gaji dan upah.
Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian yang bersangkutan
dengan karyawan. Misalnya Surat Keputusan Pengangkatan karyawan baru.
2. Kartu Jam Hadir
Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatatan waktu untuk mencatat jam hadir
setiap karyawan di perusahaan.
3. Kartu Jam Kerja
Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga
kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan. Dokumen ini diisi oleh
22
mandor pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah kemudian
dibandingkan dengan kartu jam hadir.
4. Daftar gaji dan upah.
Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan.
.
2.2. Peralatan Pendukung ( Tools System )
Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model
dari suatu sistem dengan menggunakan simbol- simbol, lambang- lambang, diagram-
diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Fungsi peralatan
pendukung (tools system) itu sendiri adalah untuk menjelaskan kepada user
bagaimana fungsi dari sistem informasi dapat bekerja dengan suatu logical model dan
physical model. Logical model menunjukan kepada user tentang bagaimana sistem
fisik akan diterapkan.
A. Diagram Alir Data ( DAD) atau Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Kendall dan Kendall (2013:263) Diagram Alir Data adalah suatu
tehnik analisa data terstruktur yang mempresentasikan proses- proses data suatu
organisasi dengan menggunakan kombinasi dari 4 (empat) simbol untuk menciptakan
suatu gambaran proses- proses yang menampilkan dokumentasi sistem yang solid.
23
1. Simbol – simbol yang digunakan dalam Diagram Alir Data
Menurut kendall & kendall (2013:265) simbol-smbol yang digunakan dalam
DAD sebagai berikut:
a. Entitas ekstenal
Kotak rangkap dua digunakan untuk mengambarkan suatu entitas eksternal
(bagian lain, sebuah perusahaan, seseorang, atau sebuah mesin) yang dapat
mengirim data atau menerima data dari sistem.
b. Alir data (Data flow)
Tanda panah menunjukan perpindahan data dari satu titik ke titik yang lain,
dengan kepala tanda panah mngarah ketujuan data.
c. Proses (process)
Bujur sangkar dengan sudut membulat digunakan untuk menunjukan adanya
proses transformasi. Proses- proses tersebut selalu menunjukan suatu perubahan
dalam didalam atau perubahan data jadi, aliran data yang meningalkan suatu
proses selalu di beri label yang berbeda dari aliran data yang masuk.
d. Penyimpan data (data store)
Bujur sangkar dengan ujung terbuka, yang menunjukan penyimpanan data.
Bujursangkar yang digambarkan dengan dua garis pararel yang tertutup oleh
sebuah garis pendek disisi kiri dan ujungnya tebuka di sisi sebalah kanan.
2. Langkah-Langkah Mengembangkan DAD
Menurut Kendall & Kendall (2013:266-267) diagram aliran data dapat dan bisa
digambarkan secara sistematis. Pertama, penganalisis sistem perlu
mengkonseptualisasikan aliran data dari perspektif atas-bawah.
24
Untuk memulai suatu diagram aliran data, rangkumlah narasi sistem organisasi
menjadi sebuah daftar dengan empat kategori yang terdiri dari entitas eksternal, aliran
data, proses,dan penyimpanan data.
Mengambarakan diagram aliran data dengan menggunakan pendekatan atas-
bawah,sebagai berikut:
a. Membuat sebuah daftar tentang kegiatan-kegiatan bisnis dan digunakan untuk
menentukan berbagai macam:
1. Entitas eksternal.
2. Aliran data.
3. Proses-proses.
4. Penyimpanan data.
b. Menciptakan sebuah diagram yang menunjukkan entitas-entitas eksternal dan
aliran data menuju dan dari sistem. Tidak menunjukkan setiap proses atau
penyimpanan data yang mendetail.
c. Diagram Nol, level berikutnya menunjukan proses-proes, namung menjaganya
tetap umum. Menunjukan penyimpana data-penyimpanan data pada level ini.
d. Menciptakan sebuah diagram anak untuk setiap proses dalam diagram 0.
Mengecek kesalahan dan memastikan label-label yang anda tetapkan untuk
setiap proses dan aliran data yang mengandung arti.
e. Mengembangkan suatu diagram aliran data fisik dari diagram aliran data logika.
Mebedakan antara proses manual dengan proses otomatis, mengambarkan file-
file aktual dan dilaporkan menurut nama, dan menambahkan kontrol-kontrol
25
untuk menunjukkan kapan proses- proses tersebut selesai atau kapan muncul
kesalahan.
f. Membagi diagram aliran data fisik dengan memisahkan atau mengelompokkan
bagian- bagian dari diagram agar bisa menmasilitasi pemprograman dan
implementasi.
3. Tahap Proses Pembuatan DAD
Menurut kendall & kendall (2013:266-268) langkah- langkah dalam pembuatan
diagram alir data dibagi menjadi tiga tahap yaitu sebagai berikut:
a. Diagram konteks.
Diagram konteks adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan
hanya memuat satu proses, menunjukkan sisem secara keseluruhan. Proses
tersebut di beri nomor nol. Semua entitas ekstenal yang ditunjukan pada
diagram konteks berikut aliran data-aliran data dan tampak sederhana untuk
diciptakan, begitu entitas-entitas eksternal serta aliran data-aliran data menuju
dan dari sistem Diagram diketahui penganalisis dari wawancara dengan
pengguna dan sebagai analisis dokumen.
b. Diagram nol.
Diagram nol adalah pengembangan konteks dan bisa menyangkup sampai
sembilan proses. Memasukan lebih banyak proses pada level ini akan terjadi
dalam suatau diagram yang kacau yang sulit dipahami. Setiap proses di beri
nomor bilangan bulat, umumnya dimulai dari sudut sebelah kiri atas diagram
dan mengarah kesudut sebelah kanan bawah.
26
c. Diagram anak (detail).
Diagram anak ditetapkan nomor yang sama seperti proses induknya di dalam
diagram nol. Sebagai contoh, proses 3 akan berkembang akan ke diagram 3.
Proses-proses pada diagram anak diberi nomor dengan mengunakan proses
nomor induk, poin desimal, serta sebuah nomer unik untuk setiap proses anak.
Pada diagram 3, proses-proses tersebut akan diberi nomor 3.1, 3.2, 3.3, dan
seterusnya. Ketentuan ini memungkinkan penganalisis mengikuti rangkaian
proses disetiap tingkat pengembangan. Bila diagram nol mengambarkan proses-
proses 1, 2, dan 3, diagram anak 1, 2, dan 3 semuanya berada pada level yang
sama.
4. Aturan Main diagram Alir Data
Menurut Kendall dan Kendall (2013:264) bentuk rambu-rambu atau aturan
main yang baku dan berlaku dalam penggunaan diagram alir data untuk
membuat model sistem adalah sebagai berikut :
Didalam Diagram Arus Data (DAD) tidak boleh menghubungkan antara
external entity dengan external entity lain secara langsung.
a. Didalam Diagram Arus Data (DAD) tidak boleh menghubungkan antara
data store yang satu dengan data store yang lainnya secara langsung.
b. Didalam Diagram Arus Data (DAD) tidak boleh menghubungkan external
entity dengan data store secara langsung.
c. Setiap proses harus ada data flow yang masuk dan data flow yang keluar.
27
5. Tehnik membuat Diagram Arus Data (DAD)
a. Mulai dari yang umum atau tingkat yang lebih tinggi kemudian diuraikan
sampai tingkat yang lebih detai atau tingkat yang lebih rendah.
b. Jabarkan proses sampai sedetail atau tingkat yang lebih rendah.
c. Peliharalah konsistensi atau kesesuaian external entity, proses, data flow,
dan data store, yang terjadi di dalam Diagram Arus Data.
d. Berikan label yang bermakna di setiap simbol.
6. Kesalahan umum pembuatan Diagram Alir Data (DAD)
a. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini
disebut dengan Lubang Hitam (Black Hole), karena data masuk ke dalam
proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukan ke dalam lubang hitam
yang dalam sekali.
b. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input dan
kesalahan ini disebut Ajaib (Miracle), karena secara ajaib dihasilkan output
tanpa pernah menerima input.
B. Kamus Data (Data Dictionary)
Menurut Kendall dan Kendall (2013:333) mengemukan bahwa “Suatu data
yang disusun oleh penganalisis sistem untuk membimbing mereka selama melakukan
analisis dan detains dengan mengumpukan dan mengkoordinasi istilah- istilah data
tertentu dan menjelaskan apa arti setiap istilah yang ada”.
Pada tahapan perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang
input, merancang laporan – laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan
28
arus data yang ada pada Diagram Arus Data (DAD) sifatnya global, hanya ditujukan
nama arus datanya saja secara terinci dapat dilihat di kamus data. Kamus data
memuat hal- hal sebagai berikut:
1. Nama Arus Data
Nama arus data harus dicatat pada kamus data, sehingga mereka yang membaca
Diagram Arus Data (DAD) memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu
arus data tertentu dan dapat langsung mencarinya dengan mudah pada kamus
data.
2. Alias
Allias atau anam lain dari kata dapat ditulis bila ada. Untuk menyatakan nama
lain dari suatu data element atau data store yang sebenarnya sama dengan data
element atau data store yang telah ada. Alias terjadi karena kurang koordinasi
antara beberapa analisis sistem.
3. Bentuk Data
Bentuk data perlu dicatat dikamus data, karena dapat digunakan untuk
mengelompokan kamus data ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan
sistem.
4. Arus Data
Arus data menunjukan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju.
Keterangan kamus data untuk memudahkan mencai arus data dalam Diagram
Arus Data (arus data perlu dicatat di DAD).
29
5. Penjelasan
Untuk memperjelas makna dari arus data yang dicatat dalam kamus data, maka
sebagai penjelasan dapat diisi dengan keterangan- keterangan tentang arus data
tersebut.
Selain hal- hal tersebut diatas, kamus data juga mempunyai suatu bentuk untuk
mempersingkat makna dari simbol yang dijelaskan yang disebut dengan notasi.
C. Notasi Tipe Data
Notasi tipe data digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun output
suatu data.
Tabel II.1. Notasi Tipe Data
Notasi Keterangan
X Setiap karakter
9 Angka numerik
^ Karakter alpabet atau huru besar
Z Ditampilkan sebagai spasi kosong
. Titik, sebagai pemisah ribuan
, Koma, sebagai pemisah pecahan
- Sebagai tanda penghubung
/ Sebagai tanda pembagi
Sumber Tabel: Sutabri (2012: 172).
30
D. Notasi Struktur Data
Notasi struktur data digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data. Dimana
notasi yang umumnya digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel II.2. Notasi Struktur Data
Notasi Keterangan
= Terdiri dari atau sama dengan
+ (And) dan
N{}M
Iterasi atau pengulangan proses, berinterasi mulai
minimum N kali dan maksimum M kali
* atau ** Keterangan atau catatan
@ Petunjuk atau Key field
( ) Pilih salah satu pilihan
[ ] Salah satu dari
Alias Nama lain untuk data
/ Sama dengan atau pemisah
Sumber Tabel : Sutabri (2012:172).
E. Normalisasi
Menurut Sutabri dalam Analisis Sistem Informasi (2012:138) Proses
Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel- tabel yang
menunjukan entitas dan relasinya. Proses ini selalu diuji pada beberapa kondisi.
31
Apakah ada kesulitan saat menambah (insert), menghapus (delete), mengubah
(update), atau membaca (retrieve) pada satu database.
Setiap file selalu memiliki satu kunci yang berupa satu field atau satu set field
yang dapat mewakili report.Ada beberapa macam kunci (key function) yang
digunakan untuk proses pencarian, penyaringan, penghapusan, dan lainnya, yaitu
sebagai berikut:
1. Kunci Calon (Candidate Key)
Satu set minimal attribute yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian dari
entity..
2. Kunci Primer (Primary Key)
Yaitu satu atribute atau satu set minimal attribute yang mengidentifikasi secara
unik satu kejadian spesifik dan dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity.
3. Kunci Altentive (Alternate Key)
Kunci calon yang tidak dipakai sebagai kunci primer (primari key). Dimana
tiap kunci alternatif ini dipakai sebagai kunci pengurutan sebauah laporan.
4. Kunci Tamu (Foreign Key)
Satu attribute yang melengkapi satu relationship yang menunjukan ke
induknya.
5. Kunci khusus (Super Key)
Yaitu himpunan dari suatu atau lebih entitas yang digunakan untuk
mengidentifikasi secara unik sebuah entitas dalam entitas set.
32
Pada proses normalisasi ini perlu dikenal dahulu definisi dari tahap normalisasi,
yaitu sebagai berikut:
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized)
Bentuk ini merupakan kumulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan
untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau
terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangan.
2. Bentuk Normal kesatu (1NF/First Normal Form)
Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu bahwa setiap data dibentuk dalam
flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai
dari field berupa anomatic value. Tidak ada set atribut yang berulang atau
atribut bernilai ganda (multivalue). Tiap field hanya mempunyai satu pengertian
bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti lain.
3. Bentuk Normal kedua (2NF/ Second Normal Form).
Bentuk normal kedua mempunyai dua syarat yaitu bentuk data telah memeuhi
kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukanlah kunci harus bergantung secara
fungsi kepada kunci utama (primary key) Dengan demikian untuk membentuk
normal kedua harusnya sudah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik
dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggota.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third normal form).
Untuk menjadi bentuk normal ketiga, maka relasi haruslah dalam bentuk
normal kedua dan semua attribute bukan primer tidak punya hubungan yang
transitif. Dengan kata lain setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya
pada primary key.
33
5. Bentuk BCNF (Boyce Codd Normal Form).
Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk
normal ketiga untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu
dan didalam seiap atribut harus bergantung fungsi pata atribut superkey.
Database adalah kumpulan file yang saling berkaitan. Pada model data
relational, hubungan antarfile direlasikan dengan kunci relasi (relation key) yang
merupakan kunci utama dari masing- masing file.
Relasi antara dua file atau dua tabel dapat dikatagorikan menjadi 3 macam.
Demikian pula untuk membantu menggambarkan relasi secara lengkap terdapat juga
beberapa relasi dalam hubungan atribut yang ada dalam satu atau dua file, yaitu
sebagai berikut:
1. One To One (1:1)
Perbandingan antara entitas pertama dengan entitas kedua berbanding satu
banding satu.
2. One To Many (1:M)
Perbandingan antara entitas pertama dengan entitas kedua berbanding satu
banding banyak.
3. Many To Many (M:M)
Perbandingan antara entitas pertama dengan entitas kedua berbanding banyak
banding banyak.
34
Database dibentuk dari kumpulan file. File didalam pemrosesan aplikasi dapat
dikatagorikan kedalam beberapa file, diantaranya sebagai berikut:
1. File Induk (Master File)
Merupakan jenis file yang paling penting, terdiri dari field yang isinya relatif
tetap. Adapun jenis master file yaitu:
a. File Induk Petunjuk (Reference mster file), berisikan record yang tak
berubah atau jarang berubah.
b. File Induk Dinamik (Dynamic Master File), berisikan record yang terus
menerus berubah dalam kurum waktu tertentu (berubah secara berkala),
atau berdasarkan suatu peristiwa transaksi.
2. File Transaksi (Transaction File)
Disebut juga file transfer,file ini berisi record - record yang akan
diperbaharui /mengupdate record-record yang ada pada file induk.
3. File Laporan (Report File)
File yang berisi record-record yang disusun sedemikian rupa, sehingga
memudahkan pemakai (User) mendapat informasi dari file tersebut.
4. File Kerja (Work File)
File ini berisi record-record yang diperlukan sementara. Dari file ini dapat
dibuat sebuah program dan diperbaiki oleh program lain sebagai input.
5. File program (Program File)
Berisi perintah-perintah untuk memproses data.
35
6. File Pelindung (Backup File)
File ini merupakan salinan dari file- file yang masih aktif di dalam database
pada suatu saat tertentu.
7. File pustaka (Library file)
File ini dipakai untuk penyimpanan program atau program utilitas atau
program lainnya.
8. File Sejarah (Histpry File)
File ini merupakan tempat akumulasi dan hasil pemrosesan berkas induk
dan berkas transaksi .File ini berisi data yang selalu bertambah, sehingga file
ini terus berkembang seiring dengan kegiatan yang terjadi.
F. Pengkodean
Menurut Mulyanto (2009:266) “Pengkodean atau yang lebih dikenal
pemograman merupakan kegiatan analisis kebutuhan yang diterjemahkan ke dalam
bahasa yang dimengerti oleh komputer menggunakan bahasa pemograman”.
Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf, dan karakter- karakter.
Beberapa kemungkinan susunan digit (angka) , huruf dan karakter- karakter khusus
dapat dirancang dalam bentuk kode. Bebeapa hal yang perlu diperhatikan dalam
membuat kode antara lain:
1. Harus mudah diingat.
Lakukan dengan cara menghubungkan kode tertentu dengan objek yang
diwakili kodenya.
36
2. Harus unik.
Kode harus unik untuk masing- masing item yang diwakili. Unik berarti tidak
ada kode yang kembar.
3. Harus fleksibel.
Kode fleksibel memungkinkan perubahan- perubahan atau penambahan item
baru tetap diwakili oleh kode.
4. Harus konsisten.
Kode harus sependek mungkin untuk kemudahan dalam mengingat. Maksudnya
tetap menggunakan kode yang telah dipergunakan sebelumnya.
5. Harus distandarisasi.
Kode harus distandarisasikan untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam
organisasi. Misalnya untuk jam harus standar dengan menggunakan 2 (dua)
digit sampai dengan 24 (dua puluh empat).
6. Hindari spasi.
Spasi dihindari karena dapat menyebabkan kesalahan didalam penggunaannya.
7. Hindari karakter yang mirip.
Karakter-karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya
sebaiknya tidak digunakan didalam kode.
37
8. Panjang kode harus sama.
Kode-kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama. Ada beberpa
macam tipe yang dapat digunakan di dalam sistem informasi.
Diantaranya adalah:
a. Kode Mnemonik.
Kode Mnemonik (mnemonic code) digunakan untuk tujuan supaya
mudah diingat dan dibuat berdasarkan singkatan atau mengambil
sebagian karakter dari item yang akan diwakili dengan kode ini.
b. Kode Urut.
Kode urut (sequential code ) disebut juga dengan kode seri (Serial Code)
merupakan kode yang nilainya urut antara satu kode dengan kode
berikutnya.
c. Kode Blok.
Kode Blok (block code) mengklasifikasikan item kedalam kelompok
blok tertentu yang mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar
pemakaian maksimum yang diharapkan.
d. Kode Group.
Kode group (group code) merupakan kode yang berdasarkan field-field dan
tiap-tiap field kode mempunyai arti.
e. Kode Desimal.
Kode fesimal (decimal code) mengklasifikasikankode atas dasar 10 unit
angka desimal dimulai dari angka 0 sampai dengan angka 9 atau dari 00
sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya kelompok.
38
G. HIPO (Hierarchy Plus Input-Proses-Output)
Menurut Ladjamudin (2013:211) menyatakan bahwa “HIPO” merupakan tehnik
untuk mendokumentasikan sistem pemograman. HIPO juga dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan dari macam- macam pemakaian yang menggunakan
dokumentasi untuk tujuan yang berbeda- beda, antara lain sebagai berikut:
HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh
DM.HIPO sebenarnya adalah alat dokumentasi program. Akan tetapi sekarang HIPO
juga banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus
pengembangan sistem. HIPO berbasis pada fungsi, yaitu tiap- tiap modul didalam
sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.
1. Sasaran HIPO
HIPO dapat digunakan sebagai alat pengembangan sistem dan teknik
dokumentasi program dan penggunaan HIPO ini mempunyai sasaran sebagai
berikut ini :
a. Untuk lebih menekankan fungsi- fungsi yang harus diselesaikan oleh
program, bukannya menunjukkan stateman-stateman program yang
digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut.
b. Untuk menyediakan penjelasan yang diinput yang harus digunakan dan
output yang dihasilkan oleh masing- masing fungsi pada tiap- tiap
tingkatan dari diagram-diagram HIPO.
c. Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhan pemakai.
39
2. Jenis – jenis HIPO
a. Visual Table of contents (VTOC)
Diagram ini menggambarkan hubungan dari fungsi- fungsi secara
berjenjang.
b. Overview Diagram
Overview diagram menunjukkan secara garis besar hubungan dari input
menunjukkan item-item data yang akan digunakan oleh bagian proses.
Bagian proses berisi sejumlah langkah-langkah yang menggambarkan kerja
dari fungsi. Bagian dari output berisi dengan item- item data yang
dihasilkan atau dimodifikasi oleh langkah-langkah proses.
c. Detail Diagram
Detail diagram merupakan diagram tingkatan yang paling rendah di HIPO.
Diagram ini berisi dengan elemen-elemen dasar dari paket yang
menggambarkan secara rinci kerja dari fungsi.