bab ii lapsus mata
DESCRIPTION
mata adalah organ tubuh yang vital, untuk melihat, banyak gangguan bsa terjadiTRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Presbiopia
Presbiopia merupakan gangguan penglihatan yang berkaitan dengan usia.2
Hilangnya daya akomodasi yang terjadi bersamaan dengan proses penuaan pada
semua orang disebut presbiopia. Seseorang dengan mata emetrop (tanpa
kesalahan refraksi) akan mulai merasakan ketidakmampuan membaca huruf
kecil atau membedakan benda-benda kecil yang terletak berdekatan pada usia
sekitar 44-46 tahun.1 Gagal penglihatan dekat akibat usia, berhubungan dengan
penurunan amplitudo akomodasi atau peningkatan punctum proximum.4 Berikut
ini gambar ilustrasi pembentukan bayangan pada penderita presbiopia.
Gambar 2.1 Bayangan terletak di belakang retina.
2.2 Etiologi
Gangguan akomodasi pada usia lanjut dapat terjadi akibat:
- Kelemahan otot akomodasi
- Lensa mata yang tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya akibat sklerosis
lensa 3
2.3 Patofisiologi
Cahaya masuk ke mata dan dibelokkan ( refraksi ) ketika melalui
kornea dan struktur-struktur lain dari mata ( kornea, humor aqueus, lensa,
3
humor vitreus ) yang mempunyai kepadatan berbeda-beda untuk difokuskan
di retina.
Mata mengatur ( akomodasi ) sedemikian rupa ketika melihat objek
yang jaraknya bervariasi dengan menipiskan dan menebalkan lensa.
Penglihatan dekat memerlukan kontraksi dari cilliary body, yang bisa
memendekkan jarak antara kedua sisi cilliary body yang diikuti relaksasi
ligament pada lensa. Lensa menjadi lebih cembung agar cahaya dapat
terfokuskan pada retina.
Pada mata presbiopia yang dapat terjadi karena kelemahan otot
akomodasi atau lensa mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya,
menyebabkan kurang bisa mengubah bentuk lensa untuk memfokuskan mata
saat melihat. Akibat gangguan tersebut bayangan jatuh di belakang retina.
Karena daya akomodasi berkurang, maka titik dekat mata makin menjauh.
2.4 Gejala Klinis
Presbiopia terjadi secara bertahap. Penglihatan yang kabur, dan ketidak
mampuan melihat benda – benda yang biasanya dapat dilihat pada jarak dekat
merupakan gejala dari presbiopi. Gejala lain yang umumnya terjadi pada
presbiopia adalah :
- keterlambatan saat memfokuskan pada jarak dekat
- mata terasa tidak nyaman, berair, dan sering terasa pedas
- sakit kepala
- astenopia karena kelelahan pada otot siliar
- menyipitkan mata saat membaca
- kelelahan atau mengantuk saat membaca dekat
- membutuhkan cahaya yang lebih terang untuk membaca.
Kesulitan melihat pada jarak dekat yang biasa dilakukan dan
mengubah atau mempertahankan fokus disebabkan oleh penurunan amplitudo
akomodasi. Penggunaan cahaya terang untuk membaca pada pasien
4
menyebabkan penyempitan pupil, sehingga peningkatan kedalaman fokus.
Kelelahan dan sakit kepala berhubungan dengan kontraksi otot orbicularis
atau bagian dari otot occipitofrontalis, dan diduga berhubungan dengan
ketegangan dan frustrasi atas ketidakmampuan untuk mempertahankan jelas
penglihatan dekat. Mengantuk dikaitkan dengan upaya fisik dikeluarkan untuk
akomodasi selama beberapa waktu.2,3
2.5 Pemeriksaan
a. Alat
- Kartu Snellen
- Kartu baca dekat (Jagger)
- Sebuah set lensa coba
- Bingkai percobaan8
a. Teknik
- Penderita yang akan diperiksa penglihatan sentral untuk jauh dan diberikan
kacamata jauh sesuai yang diperlukan (dapat poitif, negatif ataupun
astigmatismat)
- Ditaruh kartu baca dekat pada jarak 30-40 cm (jarak baca)
- Penderita disuruh membaca huruf terkecil pada kartu baca dekat
- Diberikan lensa positif mulai S +1 yang dinaikkan perlahan-lahan sampai
terbaca huruf terkecil pada kartu baca dekat dan kekuatan lensa ini ditentukan
- Dilakukan pemeriksaan mata satu per satu
2.6 Penatalaksanaan
Presbiopia dikoreksi dengan ,menggunakan lensa plus untuk
mengatasi daya fokus otomatis lensa yang hilang. Pada pasien presbiopia
kacamata atau adisi diperlukan untuk membaca dekat yang berkekuaan
tertentu :
+ 1.0 D untuk usia 40 tahun
+ 1.5 D untuk usia 45 tahun
5
+ 2.0 D untuk usia 50 tahun
+ 2.5 D untuk usia 55 tahun
+ 3.0 D untuk usia 60 tahun
Karena jarak baca biasanya 33 cm, maka adisi + 3.0 dioptri
adalah lensa positif terkuat yang dapat diberikan pada seseorang.
Pemeriksaan adisi untuk membaca perlu disesuaikan dengan kebutuhan
jarak kerja pasien pada waktu membaca. Pemeriksaan sangat subjektif
sehingga angka – angka di atas tidak merupakan angka yang tetap.
6