bab ii teori dasar
DESCRIPTION
xxxxxxTRANSCRIPT
7/21/2019 BAB II Teori Dasar
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 1/17
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Refrigerasi
Refrigerasi merupakan suatu proses penarikan kalor dari suatu benda/ruangan
ke lingkungan sehingga temperatur benda/ruangan tersebut lebih rendah dari
temperatur lingkungannya. Sesuai dengan konsep kekekalan energi, panas tidak
dapat dimusnahkan tetapi dapat dipindahkan.Sehingga refrigerasi selalu
berhubungan dengan proses-proses aliran panas dan perpindahan panas.
Pada dasarnya sistem refrigerasi dibagi menjadi dua, yaitu:
2.1.1 Sistem refrigerasi mekanik: dimana akan ditemui adanya mesin-mesin
penggerak/dan alat mekanik lain, berikut yang termasuk dalam sistem
refrigerasi mekanik adalah:
• Refrigerasi sistem kompresi uap.
• Refrigerasi siklus udara.
• Refrigerasi temperatur ultra rendah/ riogenik.
• Refrigerasi siklus sterling
2.1.2 Sistem refrigerasi non mekanik, dimana tanpa menggunakan mesin-mesin
penggerak/dan alat mekanik lain. !erikut yang termasuk sistem refrigerasi
non mekanik adalah sebagai berikut:
• Refrigerasi thermoelektrik.
• Refrigerasi absorbsi.
• Refrigerasi steam jet.
• Refrigerasi magneti".
• #eat pipe.
Penerapan-penerapan refrigerasi pada dasarnya hampir meliputih
seluruh aspek kehidupan kita sehari-hari. $ndustri refrigerasi dan tata udara
berkembang pesat dan ber%ariasi. Salah satu penggunaan dasar dari
refrigerasi adalah pembuatan es. Saat ini refrigerasi sangat penting artinya
dalam bidang produksi, pengolahan dan distribusi makanan, juga untuk
men"apai kegiatan industri yang efesien baik alat dan hasil yang produksi
maupum para sumber daya manusianya yang bekerja lebih efektif.
Pada dasarnya, penerapan refrigerasi dibagi dalam & kelompok
bidang yaitu:
1' Refrigerasi Domestik.
II-4
7/21/2019 BAB II Teori Dasar
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 2/17
Refrigerasi domestik memiliki ruang lingkup yang lebih sempit
dari yang lain, dimana yang utama akan dipelajari tentang penggunaan
lemari es dan free(er di rumah tangga. )etapi bagaimanapun juga
karena unit-unit pelayanannya sangat luas, refrigerasi domestik
me*akili suatu bagian dari industri refrigerasi. +nit domestik
biasanya berbentuk ke"il, yang mempunyai daya antara sampai
dan dari jenis kompresor hermeti", *alaupun pada saat ini
sudah mulai dikembangkan dengan menggunakan system lain selai
kompresi uap.
2' Refrigerasi Industri/Komersial.
Refrigerasi industri sering dika"aukan dengan Refrigerasi komersilkarena pembagian antara ke dua bidang tersebut tidak jelas. )etapi
sebagai gambaran umum, biasanya Refrigerasi industri lebih besar
dari pada Refrigerasi komersil dan membutuhkan seorang atau lebih
yang benar-benar ahli untuk dapat mengoperasikannya, sebagai
"ontoh misalnya pabrik es, pabrik pengepakan makanan yang besar
0daging,ikan,ayam,makanan beku dll', pabrik susu, pabrik bir, pabrik
anggur, pabrik minyak, dan berbagai industry lain seperti industry
penyulingan minyak, industry kimia, industry semen,pabrik karet,
bahkan industry kontruksi sipil/bangunan, industry tekstil, pabrik
kertas, industry logam dan lain-lain.
' Refrigerasi Transportasi.
Sesuai dengan namanya, system ini mempelajari Refrigerasi yang
digunakan pada bidang transportasi seperti kapal, truk, kereta api,
pesa*at terbang baik untuk jarak jauh maupun untuk pengiriman lo"al
dan lain-lain.&' Sistem Refrigerasi Kompresi Uap Sederhana.
Sistem kompresi uap merupakan dasar system refrigerasi yang
terbanyak digunakan, dengan komponen utamanya adalah kompresor,
kondensor, alat ekspansi 0)hrottling e%i"e3', dan e%aporator.
2.2 Sistem Refrigerasi Kompresi Uap
inamakan sistem refrigerasi kompresi uap karena pada unit pendingin ini
menggunakan kompresor yang memompa uap refrigerant dari sisi tekanan rendah
hingga menjadi uap tekanan tinggi. Sehingga pada sistem refrigerasi kompresi uap
II-4
7/21/2019 BAB II Teori Dasar
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 3/17
ini terdapat dua kondisi tekanan berbeda yaitu sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan
rendah. Pada sisi tekanan rendah inilah yang digunakan untuk proses pendinginan
karena temperaturnya juga rendah hingga dapat menyerap panas dari lingkungan
sekitarnya.
Se"ara umum sistem refrigerasi kompresi uap ini terdiri dari & 0empat'
komponen utama, yaitu : kompresor, kondensor, alat ekspansi, dan e%aporator.
eempat komponen utama tersebut dihubungkan oleh pipa besi / tembaga hingga
menjadi satu rangkaian tertutup sehingga membentuk suatu siklus 0proses yang
berulang 4 ulang' transfer panas dari lingkungan ke sistem, dan dari sistem ke
lingkungan kembali. Sebagai media transfer panas yang bersirkulasi di dalam
rangkaian tersebut digunakan refrigeran 0biasa disebut freon' yang dapatdikompresi maupun di ekspansi untuk menaikkan dan menurunkan temperaturnya
pada kondisi tertentu.
!erikut adalah diagram rangkaian pemipaan sederhana dari sistem refrigerasi
kompresi uap :
5ambar 2.1. iagram pemipaan sistem refrigerasi kompresi uap sederhana
6ika siklus refrigerasi tersebut digambarkan pada diagram )ekanan 4 7ntalphy
0diagram P-h' maka akan terlihat seperti pada gambar berikut ini.
II-4
7/21/2019 BAB II Teori Dasar
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 4/17
5ambar 2.2 siklus refrigerasi pada diagram tekanan 4 entalpi
Penjelasan dari gambar diatas adalah sebagai berikut :
1. Proses 1 4 2 0kompresi', merupakan proses kompresi uap refrigeran dari
keadaan a*al tekanan dan temperatur rendah yang dikompresi se"ara
re%ersibel dan isentropik sehingga sehingga mengakibatkan tekanan dan
temperaturnya menjadi lebih tinggi daripada temperatur lingkungan.
Sedangkan alat yang memompa uap refrigeran tersebut disebut kompresor.
2. Proses 2 4 0kondensasi', proses ini terjadi di kondensor dimana uap
refrigeran dengan tekanan dan temperatur tinggi tersebut kemudian masuk
ke kondensor untuk melepas panas ke lingkungan hingga berubah fasa
menjadi refrigeran "air bertekanan tinggi. 8edia pendingin refrigeran pada
kondensor yang digunakan biasanya adalah air atau udara.
. Proses 4 & 0ekspansi', refrigeran "air yang masih bertekanan tinggi
kemudian masuk alat ekspansi untuk diturunkan tekanannya sehingga
temperaturnya pun turun 0lebih rendah daripada temperatur lingkungan'
dan sebagian refrigeran "air tersebut berubah fasa menjadi uap.
&. Proses & 4 1 0e%aporasi', proses ini terjadi di e%aporator yang merupakan
proses terjadinya penguapan refrigeran "air menjadi uap jenuh kembali
akibat penambahan panas dari beban yang ada di e%aporator untuk
selanjutnya di kompresi kembali di kompresor. emikian siklus ini terjadi
berulang 4 ulang.
9plikasi sistem refrigerasi kompresi uap paling banyak digunakan pada
peralatan industri maupun peralatan rumah tangga seperti sistem tata udara atau
9, kulkas, free(er, i"e maker, dispenser, dsb. Sistem ini memiliki nilai
performansi yang tinggi, komponennya tidak banyak, sederhana, serta mudah
dalam pera*atannya.
2.2.1 ompresi
II-4
7/21/2019 BAB II Teori Dasar
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 5/17
8erupakan proses yang terjadi pada kompresor yang menekan
refrigeran atau freon se"ara re%ersibel dan isentropik. erja atau usaha
yang diberikan pada refrigeran akan menyebabkan kenaikan pada tekanan
sehingga temperatur refrigeran akan lebih besar dari temperatur
lingkungan atau refrigeran mengalami fasa superheat.
2.2.2 ondensasi
8erupakan proses pelepasan kalor refrigeran superheat ke lingkungan
sehingga fasanya berubah dari uap menjadi "air jenuh tetapi tekanan dan
temperaturnya masih tetap tinggi. 8edia pengembun refrigeran pada
kondensor bisa berupa udara 0air "ooled "ondenser', air 0*ater-"ooled
"ondenser' atau "ampuran udara dan air 0e%aporati%e "ondenser'.
2.2. 7kspansi8erupakan proses penurunan se"ara adiabatis pada tekanan dan
temperatur sehingga nilainya lebih rendah dari temperatur lingkungan.
!eberapa alat ekspansi diantaranya pipa kapiler, katup ekspansi manual,
)hermostati" 7;pansion <al%e 0)=<', 9utomati" 7;pansion <al%e
09=<', 7le"troni" 7;pansion <al%e 07=P', dan lain sebagainya.
2.2.& 7%aporasi
Setelah refrigeran diekspansikan se"ara irre%ersibel adiabatik menjadi
"airan jenuh, refrigeran akan memiliki tekanan dan temperatur rendah
sehingga akan menerima sejumlah kalor dari lingkungan yang didinginkan
dan refrigeran berubah seluruhnya menjadi uap jenuh yang kemudian
masuk ke kompresor untuk disirkulasikan kembali. Pembagian e%aporator
berdasarkan bentuk koilnya yaitu pipa telanjang 0bare tube', permukaan
pelat 0Plate Surfa"e', dan bersirip 0finned'. !erdasarkan konstruksinya
dibedakan menjadi shell > tube, Shell > "oil, dan !ondelot. Sedangkan
pembagian e%aporator berdasarkan ekspansi langsung yaitu )ipe ekspansikering 0dry e;pansion type' dan tipe banjir 0flooded type'.
Siklus refrigerasi kompresi uap memiliki dua keuntungan.
1. Sejumlah besar energi panas diperlukan untuk merubah "airan menjadi
uap, dan oleh karena itu banyak panas yang dapat dibuang dari ruang
yang disejukkan.
2. Sifat-sifat isothermal penguapan membolehkan pengambilan panas
tanpa menaikan suhu fluida kerja ke suhu berapapun didinginkan. #al
ini berarti bah*a laju perpindahan panas menjadi tinggi, sebab semakin
II-4
7/21/2019 BAB II Teori Dasar
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 6/17
dekat suhu fluida kerja mendekati suhu sekitarnya akan semakin rendah
laju perpindahan panasnya.
2.3 Komponen Refrigerasi Kompresi Uap
omponen yang ada di sistem refrigerasi kompresi uap terdapat dua jenis
komponen, taitu komponen utama dan komponen pendukung. alam komponen
utama hanya ada empat komponen yang tidak bisa dihilangkan salah satunya.
2..1 ompresor
ompresor merupakan jantung dari sistem refrigerasi. Pada saat
yang sama komrpesor menghisap uap refrigeran yang bertekanan rendah
dari e%aporator dan mengkompresinya menjadi uap bertekanan tinggi
sehingga uap akan tersirkulasi.
ebanyakan kompresor-kompresor yang dipakai saat ini adalah dari
jenis torak. 6ika torak bergerak turun dalam silinder, katup hisap terbuka
dan uap refrigeran masuk dari saluran hisap ke dalam silinder. Pada saat
torak bergerak ke atas, tekanan uap di dalam silinder meningkat dan katup
hisap menutup, sedangkan katup tekan akan terbuka, sehingga uap
refrigean akan ke luar dari silinder melalui saluran tekan menuju ke
kondensor.
Kebooran !at"p !ompresor #an terba!arn$a motor !ompresor
!eberapa masalah pada kompresor adalah bo"ornya katup
terkabarnya motor kompresor. 6ika katup tekan bo"or torak menghisap
uap dari saluran hisap, sebagian uap yang masih tertinggal disaluran tekan
akan terhisap kembali ke dalam silinder, sehingga mengakibatkan
efisiensinya berkurang. #al yang sama juga dapat terjadi bila katup hisap
bo"or torak menekan uap ke saluran tekan, sebagian uap di alam silinder
akan tertekan kembali ke saluran hisap.+ntuk men"egah kebo"oran torak terhadap dinding silinder,
biasanya dipasang "in"in torak. 6ika "in"in ini aus atau pe"ah, refrigeran
dapat bo"or sehingga tekanan tekan3 akan lebih rendah dan menyebabkan
kekurangan efisiensi. 6ika motor kompresor terbakar, terutama untuk jenis
hermetik dan semi hermetik, dan jika rifrigeran yang dipakai adalah ?
dan #?, maka akan timbul asam yang bersifat korosif.
%engee!an !ompresor
II-4
7/21/2019 BAB II Teori Dasar
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 7/17
!eberapa tes sederhana dapat dilakukan untuk mengetahui jika ada
kebo"oran yang nyata dalam kompresor. Pertama jika saluran hisap
disumbat, maka saluran hisap kompresor akan %akum/hampa udara. 6ika
katup hisap atau katup tekan atau torak bo"or, refrigeran yang akan
dipompa oleh kompresor tak akan sebesar yang dikehendaki. )es
kebo"oran yang lain diperlihatkan jika kompresor dapat mempertahankan
%akum yang dapat di"apai.
6ika kompresor dimatikan, tekanan hisap diamati apakah turun
dengan nyata. 6ika katup hisap atau katup tekan torak bo"or, tekanan bisap
akan turun. )es yang sama dapat dilakukan dengan mengamati tekanan
tekan3. 6ika saluran tekan disumbat, kompresor akan mempertahankan
tekanan tersebut. 6ika katup tekan bo"or tekanan tekan akan turun.
5ambar 2.1 Kompresor
2..2 ondensor
ondensor juga merupakan salah satu komponen utama dari sebuahmesin pendingin. Pada kondensor terjadi perubahan *ujud refrigeran dari uap
super-heated 0panas lanjut' bertekanan tinggi ke "airan sub-"ooled 0dingin lanjut'
bertekanan tinggi. 9gar terjadi perubahan *ujud refrigeran 0dalam hal ini adalah
pengembunan/ "ondensing', maka kalor harus dibuang dari uap refrigeran.
alor/panas yang akan dibuang dari refrigeran tersebut berasal dari :
1. Panas yang diserap dari e%aporator, yaitu dari ruang yang didinginkan
2. Panas yang ditimbulkan oleh kompresor selama bekerja
II-4
Discharge
Suction
7/21/2019 BAB II Teori Dasar
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 8/17
6elas kiranya , bah*a fungsi kondensor adalah untuk merubah refrigeran
gas menjadi "air dengan jalan membuang kalor yang dikandung refrigeran
tersebut ke udara sekitarnya atau air sebagai medium pendingin/"ondensing.
5as dalam kompresor yang bertekanan rendah dimampatkan/dikompresikan
menjadi uap bertekanan tinggi sedemikian rupa, sehingga temperatur jenuh
pengembunan 0"ondensing saturation temperature' lebih tinggi dari temperatur
medium pengemburan 0"ondensing medium temperature'. 9kibatnya kalor dari
uap bertekanan tinggi akan mengalir ker medium pengembunan, sehingga uap
refrigean akan terkondensasi.
5ambar 2.2 Kondensor
2.. atup 7kpansi
Setelah refrigeran terkondensasi di kondensor, refrigeran "air tersebut
masuk ke katup ekspansi yang mengontrol jumlah refrigerasi yang masuk ke
e%aporator. 9da banyak jenis katup ekspansi, tiga diantaranya adalah pipa kapiler,katup ekspansi otomatis, dan katup ekspansi termostatik.
a' Pipa apiler 0capillary tube'
atup ekspansi yang umum digunakan untuk sistem refrigerasi rumah
tangga adalah pipa kapiler. Pipa kapiler adalah pipa tembaga dengan diameter
lubang ke"il dan panjang tertentu. !esarnya tekanan pipa kapiler bergantung
pada ukuran diameter lubang dan panjang pipa kapiler. Pipa kapiler diantara
kondensor dan e%aporator.
II-4
7/21/2019 BAB II Teori Dasar
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 9/17
Refrigeran yang melalui pipa kapiler akan mulai menguap. Selanjutnya
berlangsung proses penguapan yang sesungguhnya di e%aporator. 6ika
refrigeran mengandung uap air, maka uap air akan membeku dan menyumbat
pipa kapiler. 9gar kotoran tidak menyumbat pipa kapiler, maka pada saluran
masuk pipa kapiler dipasang saringan yang disebut strainer.
+kuran diameter dan panjang pipa kapiler dibuat sedemikian rupa,
sehingga refrigeran "air harus menguap pada akhir e%aporator. 6umlah
refrigeran yang berada dalam sistem juga menentukan sejauh mana refrigeran
di dalam e%aporator berhenti menguap, sehingga pengisian refrigeran harus
"ukup agar dapat menguap sampai ujung e%aporator.
!ila pengisian kurang, maka akan terjadi pembekuan pada sebagian
e%aporator. !ila pengisian berlebih, maka ada kemungkinan refrigeran "air
akan masuk ke kompresor yang akan mengakibatkan rusaknya kompresor. 6adi
sistem pipa kapiler mensyaratkan suatu pengisian jumlah refrigeran yang tepat.
5ambar 2. Pipa apiler
b' atup 7kspansi @tomatis 09utomati" 7;pansion <al%e 9=<3'
Sistem pipa kapiler sesuai digunakan pada sistem-sistem dengan beban
tetap 0konstan' seperti pada lemari es atau free(er, tetapi dalam beberapa
keadaan, untuk beban yang berubah- ubah dengan "epat harus digunakan katup
ekspansi jenis lainnya.
!eberapa katup ekspansi yang peka terhadap perubahan beban, antara lain
adalah katup ekspansi otomatis 09=<' yang menjaga agar tekanan hisap atau
tekanan e%aporator besarnya tetap konstan.
II-4
7/21/2019 BAB II Teori Dasar
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 10/17
!ila beban e%aporator bertambah maka temperatur e%aporator menjadi
naik karena banyak "airan refrigeran yang menguap sehingga tekanan di dalam
saluran hisap 0di e%aporator' akan menjadi naik pula.
9kibatnya bellow3 akan bertekan ke atas hingga lubang aliran refrigeran
akan menyempit dan "iran refrigeran yang masuk ke e%aporator menjadi
berkurang. eadaan ini menyebabkan tekanan e%aporator akan berkurang dan
bellow3 akan tertekanan ke ba*ah sehingga katup membuka lebar dan "airan
refrigeran akan masuk ke e%aporator lebih banyak. emikian seterusnya.
5ambar 2.& utomatic !"pansion #al$e
"' atup 7kspansi )ermostatik 0)hermostati" 7;pansion <al%e )=<3'
6ika 9=< bekerja untuk mempertahankan tekanan konstan di e%aporator,
maka katup ekspansi termostatik 0)=<' adalah satu katup ekspansi yang
mempertahankan besarnya panas lanjut pada uap refrigeran di akhir e%aporator
tetap konstan, apapun kondisi beban di e%aporator.
&ara !er'a T() a#a*a+ sebagai beri!"t ,
6ika beban bertambah, maka "airan refrigran di e%aporator akan lebih
banyak menguap, sehingga besarnya suhu panas lanjut die%aporator akan
meningkat. Pada akhir e%aporator diletakkan tabung sensor suhu 0sensing bulb'
dari )=< tersebut. Peningkatan suhu dari e%aporator akan menyebabkan uap
atau "airan yang terdapat ditabung sensor suhu tersebut akan menguap 0terjadi
pemuaian' sehingga tekanannya meningkat. Peningkatan tekanan tersebut akan
menekan diafragma ke ba*ah dan membuka katup lebih lebar.
II-4
7/21/2019 BAB II Teori Dasar
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 11/17
#al ini menyebabkan "airan refrigeran yang berasal dari kondensor akan
lebih banyak masuk ke e%aporator. 9kibatnya suhu panas lanjut di e%aporator
kembali pada keadaan normal, dengan kata lain suhu panas lanjut di e%aporator
di jaga tetap konstan pada segala keadaan beban.
5ambar 2. Thermostatic !"pansion #al$e
2..& 7%aporator
Pada e%aporator, refrigeran menyerap kalor dari ruangan yang
didinginkan. Penyerapan kalor ini menyebabkan refrigeran mendidih dan
berubah *ujud dari "air menjadi uap 0kalor/panas laten'. Panas yang
dipindahkan berupa :
a' Panas Sensibel 0perbahan temperatur'
)emperatur refrigeran yang memasuki e%aporator dari katup
ekspansi harus demikian sampai temperatur jenuh penguapan
0e%aporator saturation temparature'. Setelah terjadi penguapan,
temperatur uap yang meninggalkan e%aporator harus pupa dinaikkan
untuk mendapatkan kondisi uap panas lanjut 0 super%heated $apor '
b' Panas laten 0perubahan *ujud'
Perpindahan panas terjadi penguapan refrigeran. +ntuk terjadinya
perubahan *ujud, diperlukan panas laten. alam hal ini perubahan
*ujud tersebut adalah dari "air menjadi uap atau mengupa 0e%aporasi'.
Refrigeran akan menyerap panas dari ruang sekelilingnya.
9danya proses perpindahan panas pada e%aporator dapat
menyebabkan perubahan *ujud dari "air menjadi uap. apasitas
e%aporator adalah kemampuan e%aporator untuk menyerap panas
II-4
7/21/2019 BAB II Teori Dasar
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 12/17
dalam periode *aktu tertentu dan sangat ditentukan oleh perbedaan
temperatur e%aporator 0e$aporator temperature difference'.
Perbedaan tempertur e%aporator adalah perbedaan antara
temperatur jenus e%aporator 0e$aporator saturation temperature'
dengan temperatur substansi/benda yang didinginkan. emampuan
memindahkan panas dan konstruksi e%aporator 0ketebalan, panjang
dan sirip' akan sangat mempengaruhi kapaistas e%aporator.
5ambar 2.A !$aporator
2.- Komponen %en#"!"ng Sistem Refrigerasi Kompresi Uap
2.&.1 #P/BP Pressure S*i"th
omponen ini dapat melindungi sistem pendingin dari tekanan yang
terlalu tinggi atau rendah, yaitu dengan membuka titik kontaknya,
sehingga rangkaian listrik terputus. Setelah sistem tekanannya tidak tidak
berbahaya lagi, titik kontak pressure s*it"h akan menutup, sehingga
"ompressor dapat bekerja kembali
5ambar 2. &'/(' 'ressure Swicth
2.&.2 #and <al%e
#and %al%e berfungsi sebagai buka tutup aliran yang dilakukan
se"ara manual. Selain itu hand %al%e berfungsi sebagai alat ekspansi untuk
menurunkan tekanan aliran fluida yang digunakan.
II-4
7/21/2019 BAB II Teori Dasar
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 13/17
5ambar 2.C &and #al$e
2.&. Sight 5lass
Sight glass berfungsi untuk melihat fasa refrigeran apakah yang
mele*ati sight glass benar-benar "air dan untuk melihat "ukup atau
tidaknya refrigeran yang mengalir didalam sistem.
5ambar 2.D Sight )lass
2.&.& Bo* Pressure 5auge
9dalah alat pengukur tekanan rendah di pasang pada su"tion line
yang mana keluaran dari e%ap menuju kompressor
5ambar 2.1E (ow 'ressure )auge
2.&. #igh Pressure 5euge
9lat pengukur tekanan dan temperatur tinggi yang mana mengukur
tekanan dan laju aliran pada suatu dalam sistem tersebut. i pasa pada
dis"harge line super heat.
II-4
7/21/2019 BAB II Teori Dasar
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 15/17
&. 8embagi rumah menjadi beberapa bagian listrik, sehingga lebih mudah
untuk mendeteksi kerusakan instalasi listrik
ara menentukan penyebab 8! turun "ara menyentuh bagian putih
dari 8!, apakah panas atau tidak.
1. 9pabila tidak panas
kemungkinan ada bagian instalasi yang korslet, biasanya bila
instalasi yang korslet tersebut telah di perbaiki, 8! langsung dapat
dinyalakan. 6ika sesudah beberapa menit 8! tersebut tetap tidak bisa
dinyalakan kembali, artinya 8! tersebut sudah rusak.
2. 9pabila panas
$tu menandakan 8! mengalami kelebihan beban dalam *aktu
yang "ukup lama, tunggu beberapa menit baru menyalakan 8!tersebut, biasanya apabila langsung di nyalakan, 8! akan langsung
turun kembali, hal ini disebabkan oleh !i8etal yang memuai dan
membutuhkan *aktu untuk kembali ke bentuk semula. !ila sesudah
beberapa menit, 8! tersebut tetap tidak bisa dinyalakan, artinya
8! tersebut sudah rusak.
5ambar 2.1 01
2..2 9mpere 8eter
9mpere meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuatarus listrik yang ada dalam rangkaian tertutup. 9mperemeter biasanya
dipasang berderet dengan elemen listrik. ara menggunakannya adalah
dengan menyisipkan amperemeter se"ara langsung ke rangkaian.
II-4
7/21/2019 BAB II Teori Dasar
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 16/17
)ambar *.2+ mpere meter
2.. <olt 8eter <olt 8eter merupakan alat/perkakas untuk mengukur besar
tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. <oltmeter disusun se"ara
paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. 9lat ini
terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah
bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung ka"a atau plastik.
Bempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah
sebagai katode. +mumnya tabung tersebut berukuran 1 ; 1E"m 0tinggi
; diameter'.
5ambar 2.1 #olt eter
2..& Bampu Pilot Bamp
Pilot lamp atau dalam bahasa indonesia lampu pilot merupakan
sebuah lampu B7 yang biasa digunakan sebagai lampu indikator
dalam rangkaian sebuah alat atau mesin. Pilot lamp tersebut dapat
bekerja sebagai mestinya jika dialiri daya daya 9 sebesar 22E <9
dengan toleransi 11E 4 2&E <9. arna yang dihasilkan Pilot lamp ini
adalah lapu putih. arena fungsinya sebagai lampu indikator, Pilot lamp
ini dibuat *arna *arni sinarnya dengan menambahkan penutup ka"a
yang ber*arna sehingga tampak dari luar ber*arna sinar yang
dihasilkan. !iasanya *arna Pilot lamp ini ada ma"am merah, hijau,
kuning.
II-4