bab ii tinjauan umum tentang zakat, strategi dan …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/bab 2.pdf · secara...

46
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN MANAJEMEN ZAKAT A. Zakat dalam Islam 1. Pengertian dan Dasar Hukum Zakat a. Pengertian Zakat Kata zakat diambil dari masdarnya yaitu zaka> yang berarti berkah ( البركت), bertambah ( لسيادةا), bersih ( التط هير), dan baik (الخير). 1 Pengertian ini hampir sama dengan apa yang ada dalam kitablisa>n al-‘Ara>b, yang menjelaskan bahwa, zakat secara umum berarti suci, bertambah, berkah dan suci ( المذح). 2 Zakat dalam istilah fikih merupakan sebutan atau nama bagi sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah SWT agar diserahkan kepada orang yang berhak (mustah}iq). 3 Jumlah yang dikeluarkan itu dinamakan zakat karena yang dikeluarkan tersebut dapat menambah banyak, membuat lebih berarti dan dapat melindungi kekayaan dari kebinasaan. 1 Yusuf al Qardawi, Fiqh al-Za>kat Dira>sah al Muqa>ranat li Ahka>miha wa Falsafatiha li Daw’i al Qur’a> n wa al-Sunnah(Beirut: Mu’assasah al Risa>lah, 1991), 37. 2 Ibn Mu’zir, Lisa>n al ‘Arab, Vol I (Beirut: Da>r al Fikir, t.th.), 347. 3 Mina M Armando (et al.), Ensiklopedi Islam, Vol.7 (Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, th.2005), 312.

Upload: trinhduong

Post on 13-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN MANAJEMEN

ZAKAT

A. Zakat dalam Islam

1. Pengertian dan Dasar Hukum Zakat

a. Pengertian Zakat

Kata zakat diambil dari masdarnya yaitu zaka> yang berarti

berkah ( البركت ), bertambah ( السيادة), bersih ( هيرالتط ), dan baik

.(الخير)1Pengertian ini hampir sama dengan apa yang ada dalam

kitablisa>n al-‘Ara>b, yang menjelaskan bahwa, zakat secara umum

berarti suci, bertambah, berkah dan suci ( المذح).2

Zakat dalam istilah fikih merupakan sebutan atau nama bagi

sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah SWT agar diserahkan

kepada orang yang berhak (mustah}iq).3Jumlah yang dikeluarkan itu

dinamakan zakat karena yang dikeluarkan tersebut dapat menambah

banyak, membuat lebih berarti dan dapat melindungi kekayaan dari

kebinasaan.

1Yusuf al Qardawi, Fiqh al-Za>kat Dira>sah al Muqa>ranat li Ahka>miha wa Falsafatiha li

Daw’i al Qur’a>n wa al-Sunnah(Beirut: Mu’assasah al Risa>lah, 1991), 37. 2Ibn Mu’zir, Lisa>n al ‘Arab, Vol I (Beirut: Da>r al Fikir, t.th.), 347.

3 Mina M Armando (et al.), Ensiklopedi Islam, Vol.7 (Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve,

th.2005), 312.

Page 2: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

Bagi orang yang mengeluarkan zakat, hati dan jiwanya akan

menjadi bersih, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-

Taubah (9) ayat 103:

Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu

kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk

mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa

bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.”

(Q.S. al-Taubah[09]:103).4

Dari ayat tersebut di atas tergambar bahwa zakat yang

dikeluarkan para muzakki dapat membersihkan dan menyucikan hati

manusia, tidak lagi mempunyai sifat yang tercela terhadap harta,

seperti rakus dan kikir.

Beberapa ulama memahami ayat di atas sebagai perintah wajib

atas penguasa untuk memungut zakat. Tetapi, mayoritas ulama

memahaminya sebagai perintah sunnah. Ayat ini juga menjadi alasan

bagi ulama untuk menganjurkan para penerima zakat agar mendoakan

setiap yang memberi zakat dan menitipkannya untuk disalurkan

kepada yang berhak.5

Kata tuzakki>him (تسكيهم) terambil dari kata zaka>h ( زكاة )dan

tazkiyah ( تسكيت) yang berarti suci dan dapat juga berarti berkembang.

4Departemen Agama RI, Al-Kamil; Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Darus Sunnah,

2011), 203. 5 M. Quraish Shihab, Tafsi>r al-Mis}ba>h; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Vol.

V(Jakarta: Lentera Hati, 2002), 666.

Page 3: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

Sementara ulama memahami kata tut}ahhiruhum ( تطهرهم ) dalam arti

membersihkan dosa mereka, dan kata tuzakki>him ( تسكيهم ) adalah

menghiasi jiwa mereka dengan aneka kebajikan dan atau

mengembangkan harta mereka.6

Dengan demikian ayat di atas menunjukkan betapa eratnya

hubungan pengertian zakat secara bahasa dan secara lisan, yaitu

menunjukkan bahwa harta yang dikeluarkan zakatnya akan menjadi

berkah, tumbuh, berkembang dan bertambah, suci dan baik.

Menurut sejarah, kewajiban zakat sudah disyariatkan kepada

para Nabi dan Rasul, sebagaimana yang telah dilaksanakan oleh Nabi

Ibrahim a.s. yang tercantum dalam surat al-Anbiya’ (21) ayat 73:

Artinya: “Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-

pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah

Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan

sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka

selalu menyembah.”(Q.S. al-Anbiya’ [21]:73).7

Namun demikian, penerapan zakat pada agama-agama sebelum

Islam, belum merupakan suatu kewajiban mutlak, tetapi, ia bersifat

6 Ibid., 669.

7Departemen Agama RI, Al-Kamil; Al-Qur’an dan Terjemahnya, 329.

Page 4: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

solidaritas sosial dan rasa belas kasihan dalam rangka menyantuni

orang-orang miskin.8

Kewajiban zakat bagi kaum muslimin baru diperintahkan

secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat

diwajibkan dengan tujuan untuk meringankan beban penderitaan

kaum d}u’afa, fakir miskin atau pelipur lara bagi orang-orang

sengsaraserta membantu orang-orang yang sangat membutuhkan

pertolongan. Di samping itu pemberian zakat dapat merekat dan

mempererat tali kasih dengan sesama muslim sehingga dapat

mengurangi timbulnya kesenjangan atau gejolak ditengah-tengah

masyarakat yang sering terjadi antara orang-orang kaya dengan orang-

orang miskin.

Dilihat dari aspek sosiologis, manusia adalah makhluk sosial

(zoon politicon), memiliki rasa kemanusiaan, belas kasihan dan tolong

menolong. Akal manusia yang sehat pasti cenderung kepada sifat-sifat

seperti di atas dan menolak sikap serta perilaku individualistis,

egoistis. Secara sosiologis, zakat adalah refleksi dari rasa

kemanusiaan, keadilan, keimanan serta ketakwaan yang mendalam

yang harus muncul dalam sikap orang kaya.9

Selain kata zakat ada istilah lain yang memiliki arti yang sama

dalam hal membelanjakan harta, yaitu infa>q dan s}adaqah. Infa>q

8Abdurrachman Qadir, Zakat dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial (Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 1998), 51. 9Ibid., 55.

Page 5: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

ditinjau dari segi bahasa berarti pembelanjaan. Ada pula yang

menyebutkan nafaqah yang berarti belanja.

Sedangkan yang dimaksud dengan infa>q menurut terminologi

adalah sesuatu yang diberikan oleh seseorang guna menutupi

kebutuhan yang lain, baik berupa makanan,minuman dan sebagainya;

atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain berdasarkan rasa ikhlas

karena Allah semata.10

Adapun s}adaqah berasal dari kata al-s}idqu yang artinya benar.

Dalam pengertian terminologinya s}adaqah sama dengan pengertian

infa>q, hanya saja, jika infa>q berkaitan dengan materi, sedangkan

s}adaqah memiliki arti lebih luas yang menyangkut hal-hal yang

bersifat non materi.11

b. Dasar Hukum Zakat

Zakat merupakan salah satu rukun Islam, zakat diwajibkan di

Madinah pada bulan syawal tahun kedua hijriyah.Kewajiban tersebut

diperintahkan setelah kewajiban melaksanakan puasa ramadhan.

Dalam al-Qur’an kata “zakat“ digandengkan dengan kata “s}ala>t“

dalam satu ayat. Sebanyak dua puluh enam kata “zakat“ yang selau

10

Abdul Aziz Dahlan, dkk.,Ensiklopedi Hukum Islam (Jakarta: PT. Ichtiar Baru van Hoeve,

1996), 716. 11

Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis tentang Zakat, Infaq, Sedekah (Jakarta: Gema

Insani, 2008), 15.

Page 6: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

dihubungkan dengan s}ala>t. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya

peran zakat dalam kehidupan ummat.12

Adapun dasar-dasar hukum zakat diantaranya adalah sebagai

berikut:

1) Al-Qur’an

Surat al-Baqarah (2) ayat 43:

Artinya: “Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah

beserta orang-orang yang ruku'” (Q.S. al-Baqarah [02]:43).13

Surat al-Taubah (9) ayat 103:

Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan

zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan

mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)

ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi

Maha Mengetahui.”(Q.S. al-Taubah[09]:103).14

Surat al-Bayyinah (98) ayat 5:

Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya

menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya

dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka

mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian

Itulah agama yang lurus.” (Q.S. al-Bayyinah [98]: 5).15

12

Mina M Armando (et al.), Ensiklopedi, 312. 13

Departemen Agama RI, Al-Kamil; Al-Qur’an dan Terjemahnya, 7. 14

Ibid., 203. 15

Ibid., 598.

Page 7: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

2) Al H}adi>s

Hadis riwayat Abu Abdu al Rahma >n Abdullah Umar Ibnu

Khattab:

عن ابن عبد هللا رضي هللا عنهما قال: مسعت رسول هللا صلى هللا عليو وسلم يقول: بين اإلسالم على مخس شهادة أن ال إلو إال هللا و أن حممدا رسول هللا و

الة و إيتاء الزكاة و صوم رمضان و حج البيت من استطاع إليو سبيال إقام الص )رواه البخارى (

Dari Ibn Abdullah r.a. telah berkata bahwa aku telah

mendengarkan Rasulullah SAW bersabda: Islam dibangun atas

lima pilar, yang pertama aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan

selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, kedua

menegakkan shalat, ketiga menunaikan zakat, keempat berpuasa

pada bulan ramadhan, dan kelima mengerjakan haji bagi yang

mampu. (H.R. Bukhari).16

Kemudian hadis sebagaimana dikutib oleh al Syaukani,

bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada Mu’adz bin Jabal ketika

beliau diutus ke Negeri Yaman:

عليو وسلم : بعث عن عبدهللا ابن عباس رضي هللا عنهما أن النيب صلى هللا ادعهم إىل شهادة أن ال إلو إال الل وأن رضي هللا عنو إىل اليمن, فقال : امعاذ

رسول الل فإن ىم أطاعوا لذلك فأعلمهم أن الل قد اف ت رض عليهم مخس لة فإن ىم أطاعوا لذلك فأعلمهم أن الل اف ت رض عليهم صلوات ف كل ي و م ولي

)رواه البخاري : صدقة ف أموالم ت ؤخذ من أغنيائهم وت رد على ف قرائهم ۵۹۳۱)17

Artinya: Diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas r.a. bahwa Nabi

Muhammad SAW mengutus Mu’adz r.a. ke Negeri Yaman.

Beliau berkata pada Mu’adz “serulah mereka untuk bersaksi

16

Muhammad ibn Ismail al Bukhari, S}ahi>h Bukhari, Jilid I (Beirut: Lubnan Da>r al Fikr,

t.th.), 11. 17

Ibid., 327.

Page 8: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31

bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku adalah utusan Allah. Jika

mereka mematuhi hal itu maka beri tahukan kepada mereka

bahwa Allah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu setiap

sehari semalam. Jika mereka mematuhi hal itu maka beri tahukan

kepada mereka bahwa Allah mewajibkan zakat kepada mereka

yang dipungut dari mereka yang kaya untuk dibagikan kepada

mereka yang miskin. (H.R. Bukhari).

Hadis diatas menggambarkan tentang kewajiban zakat

sekaligus sebagai contoh dan tata cara dalam melakukan pungutan

dana (harta) zakat yang pernah dialami oleh Rasulullah SAW.18

Pada waktu itu beliau melakukan pungutan atau pengumpulan

zakat dengan cara mengutus para wali (gubernur) keberbagai

daerah untuk mengambil dana zakat tersebut dari orang-orang

kaya dan dibagikan kepada mereka yang berhak menerimanya.

Hal serupa juga pernah dilakukan oleh sahabat Nabi SAW,

mereka mengumpulkan dana zakat dengan cara mengangkat

perwali dan menugaskannya untuk mengambil dana zakat tersebut

kemudian membagikannya kepada mereka yang berhak

menerimanya.

Berdasarkan ayat-ayat dan hadis-hadis di atas, jelas bahwa

mengeluarkan zakat itu hukumnya wajib sebagai salah satu rukun

Islam. Bahkan dalam sejarah Islam, sahabat Abu Bakar pernah

memerangi orang-orang yang enggan membayar zakat.

18

Abu Hasan Ali Abd Hayyi al Hasani al Nawawi, Empat Sendi Agama Islam, Alih Bahasa,

Zainuddin (Jakarta: Rinika Cipta, th. 1992), 109.

Page 9: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

32

2. Syarat Zakat

Harta yang wajib dizakati adalah harta yang memenuhi syarat-

syarat sebagai berkut:19

a. Harta milik secara penuh, yaitu kekayaan yang berada di bawah

kekuasaan pemilik dan tidak tersangkut didalamnya hak orang lain.

b. Berkembang, yaitu kekayaan yang dikembangkan atau mempunyai

potensi untuk berkembanga produkif dan memberikan keuntungan atau

pendapatan.

c. Cukup satu nisab, yaitu jumlah minimal harta kekayaan yang harus

dikeluarkan zakatnya dalam waktu tertentu.

d. Melebihi kebutuhan biasa (kebutuhan rutin); yang dimaksud dengan

kebutuhan rutin adalah sesuatu yang harus ada untuk ketahanan hidup,

sperti makanan, minuman, pakaian, perumahan, dan alat kerja.

e. Bebas dari hutang (pemilikan sempurna); apabila mempunyai hutang

yang menghabiskan atau mengurangi jumlah satu nisab, pemilik tidak

wajib mengeluarkan zakat.

f. Berlaku satu tahun (haul); persyaratan satu tahun hanya untuk ternak,

uang dan harta perdagangan.

19

Mina M Armando (et al.), Ensiklopedi, 312.

Page 10: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

33

3. Orang yang Wajib Zakat (Muzakki)

Muzakki atau yang biasa disebut donatur adalah orang, organisasi

atau perusahaan yang pernah atau masih menyalurkan zakat, infaq dan

sadaqah (ZIS) kepada pengelola zakat untuk disampaikan kepada

mustahiq. Adapun menurut UU No. 23 Tahun 2011, muzakki adalah

seorang muslim atau badan usaha yang berkewajiban menunaikan zakat.20

Dengan demikian seseorang dapat disebut muzakki/donatur apabila

ia pernah mendonasikan dana zakat, infaq dan sadaqah (ZIS) kepada

organisasi pengelola zakat (OPZ) untuk digunakan dan disalurkan bagi

pemberdayaan mustah}iq.

Adapun syarat-syarat wajib zakat bagi muzakki adalah sebagai

berikut:21

a. Islam

b. Baligh dan berakal

c. Merdeka

d. Hak milik yang sempurna (miliknya sendiri)

4. Golongan yang Berhak Menerima Zakat (Mustah}iq)

Golongan yang berhak menerima zakat adalah orang-orang yang

termasuk dalam al-as}na>f al-thama>niyat, sebagaimana yang telah

ditentukan Allah SWT dalam firman-Nya:

20

Pasal 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Penglolaan Zakat. 21

Ahmad Sarwat, Seri Fiqh Kehidupa; Zakat (Jakarta: Rumah Fiqh Publishing, t.th.), 85.

Page 11: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

34

Artinya:“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk

hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk

jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai

suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi

Maha Bijaksana.” (Q.S. al Taubah [9]:60)22

Dalam pembagian zakat ini, para mujtahid berbeda pendapat:

Imam Syafi’i mengatakan bahwa zakat itu hendaknya dibagikan

kepada delapan golongan saja. Karena hal ini sudah merupakan ketetapan

yang telah digariskan oleh Allah, ditambah lagi hadis riwayat Ziad Ibnu

Suda’i yang memperkuat pembagia tersebut.23

Imam Malik dan Abu Hanifah berpendapat bahwa zakat itu tidak

hanya dibagikan kepada delapan golongan saja, tetapi boleh diberikan

kepada orang-orang yang sedang membutuhkan, pendapat ini diperkuat

oleh hadis Rasulullah SAW, dari Mu’az bin Jabal ketika di utus oleh

Rasulullah ke Yaman, sebagaimana yang tercantum pada pembahasan

sebelumya di atas.

Delapan golongan yang disebutkan dalam ayat di atas menurut

perinciannya sebagai berikut:

a. Fakir

22

Ibid., 197. 23

Muhammada Ibnu Idris al Sha>fi’i, Al Umm, Jilid II ( Kairo: Da>r al Fikr, 1983), 76.

Page 12: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

35

Yaitu orang yang sangat miskin tidak berharta dan tidak pula

kuasa untuk bekerja atau berusaha guna memenuhi hajat nafkahnya,

sedangkan orang yang menanggung belum ada.24

Dikalangan ulama fikih terdapat perbedaan mengenai pengertian

tentang fakir. Menurut Madhhab H}ana>fiyah yang dimaksud dengan

fakir adalah orang yang tidak memiliki penghasilan tetap untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.25

Menurut Madhhab Ma>likiyah, Madhhab Sha>fi’iyah dan

Madhhab H}ana>bilah, yang dimaksud dengan fakir adalah mereka yang

tidak mempunyai harta atau penghasilan layak dalam memenuhi

kebutuhan sandang, pangan, tempat tinggal, dan segala keperluan

pokok lainnya, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk mereka yang

menjadi tanggungannya.26

Dengan demikian yang dimaksud dengan fakir ialah orang yang

tidak mempunyai harta sedang ia tidak bekerja, artinya orang yang

tidak terpenuhi kebutuhannya. Kalau orang yangtidak bisa memenuhi

kebutuhannya karena kemalasan bekerja padahal ia mempunyai

tenaga, tidak dikatakan fakir dan orang yang demikian itu tidak boleh

menerima zakat.

24

Djamal Doa, Membangun Ekonomi Umat Melalui Pengelolaan Zakat Harta(Jakarta:

Nuansa Madani, 2001), 66. 25

Mina M Armando (et al.), Ensiklopedi, 317. 26

Ibid., 317.

Page 13: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

36

b. Miskin

Yaitu orang yang tidak dapat mencukupi hajat nafkahnya,

meskipun ia mempunyai harta dan usaha. Akan tetapi harta dan

usahanya itu belum dapat mencukupi hajat nafkahnya.27

Melihat keberadaan seseorang ditengah-tengah masyarakat,

mereka yang pendapatannya tidak bisa mencukupi kebutuhan

pokoknya, maka berhak untuk mendapatkan jatah zakatnya.

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari

Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah pernah bersabda:

ث نا ث نا مري أب ابن حد د حد ثين قال جعفر بن حمم عطاء أن نر أب بن شريك حدعنا قاال النصاري عمرة أب بن الرحن وعبد يسار بن ي قول عنو الل رضي ىري رة أبا مس

اللقمة وال والتمرتان التمرة ت رده الذي المسكي ليس وسلم عليو الل صلى النيب قال ا اللقمتان وال ف الذي المسكي إن الناس يسألون ال ق ولو ي عين شئتم إن واق رءوا ي ت عف

إلافاArtinya: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam Telah

menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dia berkata; Telah

menceritakan kepadaku Syarik bin Abu Namir bahwa Atha bin Yasar

dan Abdurrahman bin Abu 'Amrah Al Anshari keduanya berkata;

Kami mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Nabi

shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang miskin bukanlah

orang yang merasa telah cukup dengan satu atau dua buah kurma, atau

sesuap atau dua suap makanan. Tetapi orang miskin adalah orang yang

tidak meminta-minta dan menunjukan kemiskinannya kepada orang

lain. Jika kalian mau, bacalah firman Allah: "Mereka tidak meminta-

minta kepada orang lain".28

27

Djamal Doa, Membangun Ekonomi Umat, 67. 28

Muhammad bin Ismail al Bukhari, al Bukhari; Matan Mashkul bi> Hashiyah al Sanadi,Jilid I (Mesir: Da>r Al Ihya> al kutub al ‘Arabiyah Isa al Ba>bi al Hulaby, t.th.),414.

Page 14: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

37

Dan kemudian dijelaskan juga di dalam Al Qur’an surat al-

Dhariyat (51) ayat 19 yang menyatakan:

Artinya: “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin

yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (Q.S.

Al-Dhariyat [51]: 19).29

Dari dua dalil diatas dapat diambil pengertian bahwa orang

miskin adalah al-mahru>m, yaitu orang yang tidak mampu tetapi

menjaga kehormatan dirinya, tidak mau meminta-minta. Sedang orang

yang meminta-minta tetap disebut fakir.

Melihat kedua golongan ini, kalau ditinjau dari segi kebutuhan

maka jelaslah bahwa keduanya adalah termasuk orang-orang yang

harus diberi haknya (zakat) dari orang-orang mampu, sebab keduanya

adalah orang-orang yang tidak mempunyai kecukupan hidup.

c. ‘A>mil Zakat

Yaitu orang yang mengumulkan dan membagi-bagikan zakat

kepada siapa yang berhak menerimanya.30

Yang dimaksud dengan amil adalah semua orang yang bekerja

dalam perlengkapan administrasi urusan zakat, baik urusan

29

Departemen Agama RI, Al-Kamil; Al-Qur’an dan Terjemahnya, 521. 30

Djamal Doa, Membangun Ekonomi Umat, 69.

Page 15: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

38

pengumpulan, pemeliharaan, ketatausahaan, perhitungan maupaun

pendayagunaan dan seterusnya.31

Ima>m Sha>fi’i mengatakn bahwa amil zakat adalah orang yang

diangkat untuk mengurus zakat,32

dari pemilik-pemiliknya, dan dia

tidak mendapat upah melainkan dari zakat itu sendiri.33

Sedangkan Madhhab H}ana>bilah memberikan definisi, bahwa

amil adalah pengurus zakat yang diberi zakat sekedar upah

pekerjaannya, artinya upah tersebut sepadan dengan pekerjaannya.

Dari definisi-definisi diatas, Madhhab Ma>likiyyah dan

H}ana>bilah sepakat, hanya saja Ma>likiyyah mengisyaratkan hendaknya

dipilih orang yang adail dan mengetahui persoalan hukum yang

berkaitan dengan zakat.34

d. Muallaf

Yaitu mereka yang perlu dijinakkan hatinya agar cenderung

untuk beriman kepada Allah dan mencegah agar mereka tidak berbuat

kejahatan bahkan diharapkan mereka agar sadar dan membela serta

menolong kaum muslimin jihad dijalan Allah.35

31

Yusuf Qardawi, Fiqh al Zakat, Jilid II (Beirut: da>r al Irsya>d, t.th.),579. 32

Muhammada Ibnu Idris al Sha>fi’i, Al Umm, 61. 33

Abu Bakar Jabir al Jazairi, Ensiklopedi Muslim, diterjemah oleh Fadhli Bahri (Jakarta:

Da>rul Fala>h}, 2000), 621. 34

Ibid.,621. 35

Syeikhul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat Dalam Rangka Pembangunan Nasional,

Persamaan dan Perbedaannya dengan Pajak (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993), 21.

Page 16: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

39

Sebagian Madhhabberpendapat bahwa muallaf adalah orang

kafir yang ada harapan masuk Islam. Dan sebagian yang lain

mengatakan orang yang baru memeluk agama Islam.

Pengikut Madhhab H}ana>bilah berpendapat bahwa orang-orang

kafir yang mempunyai pengaruh disekelilingnya, dan ada harapan

masuk Islam, atau orang yang ditakuti karena kejahatnnya, atau orang

Islam yang ada harapan imannya akanbertambah teguh.36

Adapun Madhhab Shafi’iyah membagi menjadi empat bagian:37

1) Orang yang baru masuk Islam sedang imannya belum teguh

2) Orang Islam yang berpengaruh dalam kaumnya, kalau dia diberi

zakat, orang lain dari kaumnya akan masuk Islam.

3) Orang Islam yang berpengaruh terhadap orang kafir, kalu dia diberi

zakat, akan terpelihara dari gangguan kejahatan orang kafir yang

dibawah pengaruhnya.

4) Orang yang menolak kejahatan orang yang anti zakat.

e. Riqa>b

Riqa>b adalah orang yang membeli budak dari harta zakatnya

untuk memerdekakannya. Dalam hal ini banyak dalil yang cukup jelas

bahwa Islam telah menempuh berbagai jalan dalam upaya menghapus

36

Ibid., 22. 37

Ibid., 22.

Page 17: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

40

perbudakan. Dan hukum ini sudah tidak berlaku karena pada saat ini

perbudakan sudah tidak ada.

Menurut Madhhab H>}anafiyyah,riqa>b adalah hamba yang telah

dijanjikan oleh tuannya bahwa dia boleh menebus dirinya dengan

uang atau harta lain.

Madhhab Malikiyah berpendapat bahwa riqa>b adalah hamba

muslim yang dibela dengan uang penghasilan zakat dan

dimerdekakan. Sedang Madhhab H}ana>bilah dan Shafi’iyah

menambahkan agar ia diberi zakat sebagai penebus dirinya.38

Alasan yang terkandung dalam pengertian riqa>b adalah adanya

sifat eksploitasi dari manusia atas manusia yang harus dibebaskan,

baik manusia iti sebagai individu atau kelompok. Oleh karena itu

termasuk dalam pengertian ini adalah pembebasan tawanan perang,

penjajahan, golongan atau bangsa yang sedang membebaskan diri dari

eksploitasi pihak lain, dan lain sebagainya.

f. G}a>rimi>n

Yaitu mereka yang mempunyai hutang karena suatu kepentingan

yang bukan kemaksiatan, sedang ia mampu untuk melunasinya.39

Yang dimaksud dengan g}a>rimi>n adalah orang yang berhutang

dan tidak bisa melunasi hutangnya.40

Sedangkan menurut kesepakatan

38

Abdurrahman al Jaziri,Kita>b al Fiqh ala>Madha>hib al Arba’ah, Juz III(Beirut: Da >r Al

Fikr, t.th.), 621. 39

Djamal Doa, Membangun Ekonomi Umat, 72.

Page 18: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

41

ulama’ Fikih menyatakan bahwa g}a>rim itu adalah orang yang

mempunyai hutang yang dipergunakan untuk perbuatan yang bukan

maksiat, dan zakat itu diberikan agar mereka dapat membayar

hutangnya.41

g. Sabi>lillah

Yaitu orang-orang yang berjuang dan berperang di jalan Allah

guna meninggikan agama Allah, karena ia pada saat itu tidak sempat

mencari nafkah. Untuk beberapa usaha guna meninggikan agama

Islam dan ajaran-ajarannya, dan untuk segala usaha sebagai kebaktian

kepada Allah SWT.42

Ulama’ fikih empat madhhab sepakat, yang dimaksud sabi>lillah

adalah orang yang berperang secara sukarela untuk membela Islam.

Imamiyah berpendapat bahwa sabi>lillah adalah orang yang berada

dijalan Allah secara umum, baik yang berperang, mengurus masjid,

berdinas di rumah sakit, sekolahan dan semua bentuk kegiatan untuk

kemaslahatan umum.43

Sebagaimana yang penulis kutip dalam Ensiklopedi Islam

menyatakan bahwa sabi>lillah adalah semua bentuk pendekatan diri

kepada Allah SWT. Oleh karena itu, setiap orang yang berusaha taat

40

Abdul Khalid al Nawawi, Al Niza>m al Ma>l Fi> al Isla>m(Mesir: Al Matba’ah al Fanniyah al

Hadi>th, Cet I, 1971), 109. 41

Muhammad Jawad Mugniyah, al Fiqh ‘ala> Madha>hib al Khamsah, Alih Bahasa Masykur

A.B. dkk., (Jakarta: Lentera Basritama, th. 1996), 139 42

Djamal Doa, Membangun Ekonomi Umat, 73. 43

Ibid., 74.

Page 19: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

42

kepada Allah SWT dan menjalankan kebajikan dapat dimasukkan ke

dalam sabi >lillah. Bagian zakat yang diperoleh sabi>lillah diharapkan

dapat dipergunakan untuk (1) peningkatan dakwah melalui lembaga

dakwah; (2) peningkatan pengetahuan dan kader Islam; (3)

peningkatan bangunan fisik keagamaan, seperti masjid dan madrasah;

(4) penyediaan nafkah orang yang sibuk dengan tugas agama, sperti

kiai, guru agama, dan mubalig, yang belum mendapatkannya dari

lembaga resmi maupun swasta; (5) penyelenggaraan kursus

keterampilan dan kewiraswastaan; (6) penyediaan biaya untuk

lembaga penelitian ilmu keagamaan dan (7) pengelolaan pusat

rehabilitasi.44

h. Ibn Sabi>l

Ibn Sabi>lYaitu orang yang kehabisan bekal dalam bepergian

dengan maksud baik, misalnya menuntut ilmu, menyiarkan agama dan

sebagainya.45

Menurut Madhhab Shafi’iyah, ibnusabi>l itu ada dua macam,

yaitu orang yang mau berpergian dan orang yang berada ditengah

perjalanan. Sedangkan jumhur ulama membagi ibnusabi>l kedalam dua

golongan, yaitu oarang yang mengadakan perjalanan di tanah airnya

sendiri dan orang yang mengadakan perjalanan di negeri orang. Dalam

hal ini berpergian yang bertujuan untuk kebaikan atau ketaatan,

44

Mina M Armando (et al.), Ensiklopedi, 329. 45

Djamal Doa, Membangun Ekonomi Umat, 73.

Page 20: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

43

misalnya ibadah haji, ziarah yang disunnatkan, dan lain-lain.46

Orang

semacam ini boleh diberi zakat sesuai dengan ongkos perjalanan

untuk kembali ketanah airnya.

5. Tujuan, Hikmah dan Manfaat Zakat

Setelah memahami pengertian zakat di atas bahwasannya zakat

dapat membersihkan dan menyucikan hati manusia, harta yang

dikeluarkan zakatnya akan menjadi berkah, tumbuh, berkembang dan

bertambah, suci dan baik.

Zakat merupakan harta umat untuk umat, yakni dari orang yang

wajib membayarnya (muzakki) kepada orang yang berhak menerimanya

(mustah}iq). Selain itu dengan zakat, akan dapat membersihkan jiwa para

muzakki dari sifat kikir, tamak serta membersihkan diri dari dosa dan

sekaligus menghilangkan rasa iri hati dan dengki antra orang yang

ekonominya lemah terhadap orang kaya.

Adapun hikmah dan manfaat zakat antara lain:

a. Zakat bersifat sosial, karena dapat meringankan beban fakir miskin

dan akan menimbulkan rasa kasih sayang dan persaudaraan

b. Zakat adalah merupakan manifestasi rasa syukur dan pernyataan

terima kasih seorang hamba kepada Allah yang telah menganugrahkan

rahmat dan nikmatnya yang berupa kakayaan

46

Muhyiddin Abu> Zakaria> Yahya> bin Sharaf al Nawa>wi, Al Majmu’ Sharah Al Muhadhdhab(Mesir: Da>r Al Fikr,Cet. IV, t.th.), 229.

Page 21: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

44

c. Zakat dapat mendidik manusia membersihkan rohani dan jiwanya dari

sifat bakhil, kikir dan tamak serta dapat mendidik manusia untuk

menjadi orang yang derma, pemurah dan menjadi disiplin dalam

menunaikan kewajiban dan amanah kepada yang berhak menerimanya

d. Zakat memberikan arti bahwa manusia itu hidup bukan hanya untuk

kepentingan diri sendiri, tetapi perlu memikirkan nasib orang lain

dalam urusan persaudaraan.47

Ajaran Islam memandang bahwa kefakiran adalah sebagai sumber

kejahatan dan kekufuran. Dengan demikian zakat merupakan salah satu

faktor yang tepat dan utama untuk meningkatkan kemakmuran dan saling

tolong menolong antara manusia.

B. Konsep Strategi

1. Pengertian Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu stratogos yang

berarti militer. Dalam konteks awalnya, strategi diartikan generalship

atau sesuatu yang dilakukan oleh para jendral dalam membuat rencana

untuk menaklukkan musuh dan memenangkan perang,48

sehingga tidak

mengherankan pada awal perkembangannya istilah strategi digunakan

dan dipopularkan di lingkungan militer.

47

Abdurrachman Qadir, Zakat dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial, 76-83. 48

Setiawan Hari Purnomo dan Zulkieflimansyah, Manajemen Strategi Sebuah Konsep

Pengantar (Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1999), 8.

Page 22: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

45

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, kata strategi banyak

diadopsi dan diberi yang lebih luas sesuai dengan bidang ilmu atau

kegiatan yang menempatkannya. Pengertian strategi tidak lagi terbatas

pada konsep atau seni seorang jendral di masa perang, tetapi sudah

berkembang pada tanggung jawab seorang pemimpin.49

Penggunaan kata strategi dalam manajemen atau suatu organisasi

diartikan sebagai kiat, cara dan taktik utama yang dirancang secara

sistematik dalam melaksanakan fungsi manajeman yang terarah pada

tujuan strategi organisasi.50

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan strategi adalah

seni atau ilmu yang menggunakan sumber daya untuk melaksanakan

kegiatan tertentu.51

Strategi merupakan suatu pendekatan secara keseluruhan yang

berakaitan dengan pelaksanaan gagasan perencanaan. Di dalam strategi

yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi

faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan

gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan dan memiliki taktik

untuk mencapai tujuan secara efektif.

Strategi berarti suatu rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk

mencapai sasaran khusus. Dalam bidang pemasaran, suatu strategi

49

Ibid., 10. 50

Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan

dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan (Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press, 2000), 147. 51

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:

Balai Pustaka, 1997), 199.

Page 23: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

46

diartikan sebagai rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar,

baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, yang

didasarkan pada riset pasar, penilaian, perencanaan produk, promosi dan

perencanaan penjualan, serta distribusi.

Bagi organisasi atau perusahaan, strategi yang diaplikasikan

bertujuan untuk mendapat keuntungan materi yang sebesar-besarnya

untuk kemajuan dan pertumbuhan perusahaan. Akan tetapi bagi

organisasi seperti BAZ dan LAZ mempunyai tujuan strategi yaitu

memperluas manfaat bagi masyarakat dan sebagai investasi sosial untuk

kemaslahatan masyarakat dan sebagai investasi sosial untuk

kemaslahatan masyarakat. Perencanaan strategi yang dilakukan oleh

BAZ dan LAZ harus mencerminkan nilai-nilai dan aturan yang tidak

melanggar syariah agama.

2. Manajemen Strategi

Proses manajemen strategi terdiri atas tiga tahapan utama, yaitu

perumusan strategi, implementasi strategi serta evaluasi dan

pengendalian strategi yang diwali dengan pengamatan lingkungan.

a. Perumusan Strategi

Dalam perumusan strategi ditentukan suatu sikap untuk

memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu

keputusan dalam satu proses kegiatan.

Page 24: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

47

Melakukan analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal,

mengembangkan visi dan misi yang jelas, menyusun sasaran dan

tujuan perusahaan serta memilih strategi yang tepat merupakan

proses-proses pada tahapan perumusan strategi.

Penetapan visi, misi dan tujuan organisasi merupakan kegiatan

yang fundamental sebelum perusahaan merumuskan strateginya. Visi

dan misi memberikan arahan umum mengenai apa yang ingin

dicapai organisasi pada waktu yang akan datang dan tujuan

organisasi akan memertajam arah agar menjadi target-target yang

lebih spesifik.52

Dengan mempertimbangkan faktor lingkungan secara seksama

serta ketersediaan visi, misi dan tujuan yang jelas, organisasi akan

dapat merumuskan strateginya yang paling realistis untuk dicapai

dalam waktu tertentu.

b. Implementasi Strategi

Tahapan ini merupakan tahapan yang kritis karena banyak

organisasi mampu menyusun perumusan strategi yang baik namun

tidak mampu mengimplementasikannya dengan baik.

Implementasi strategi sering disebut sebagai tindakan dalam

strategi karena implementasi merupakan proses ketika rencana

52

Musa Hubeis dan Mukhammad Najib, Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya

Saing Organisasi (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, 2008), 65

Page 25: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

48

direalisasikan.Selain itu, implementasi juga berarti memobilisasi

untuk mengubah startegi yang telah dirumuskan menjadi tindakan.53

Dalam implementasi strategi, ada beberapa hal penting yang

harus dilakukan perusahaan, yaitu menetapkan tujuan, merumuskan

kebijakan, memotivasi pekerja serta mengalokasikan sumber daya.

Implementasi yang sukses membutuhkan dukungan disiplin,

motivasi dan kerja keras.54

c. Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi adalah proses yang ditujukan untuk

memastikan apakah tindakan-tindakan strategi yang dilakukan

perusahaan sesuai dengan perumusan strategi yang telah dibuat atau

ditetapkan. Dalam proses evaluasi strategi ini beberapa hal yang

harus dilakukan antara lain:55

1) Meninjau kembali permasalahan eksternal dan internal yang

terjadi saat ini, apakah terjadi perubahan-perubahan pada saat

strategi dirumuskan.

2) Adanya pengukuran kemampuan atau kinerja perusahaan

dengan memastikan kembali apakah sesuai dengan standar yang

telah ditetapkan.

3) Melakukan perbaikan-perbaikan untuk perkembangan

perusahaan.

53

Ibid., 25. 54

Ibid., 27. 55

Ibid., 28.

Page 26: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

49

4) Membantu dan mengembangkan model di masa mendatang.

Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan di masa

depan. Evaluasi strategi mungkin berupa tindakan yang kompleks

dan peka, karena terlalu banyak penekanan pada evaluasi strategi

akan merugikan suatu hasil yang dicapai. Evaluasi strategi sangat

penting untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai.

Evaluasi strategi sangat diperlukan untuk organisasi dari semua

kegiatan dengan mempertanyakan dan asumsi manajerial, harus

memicu tinjauan dan nilai yang merangsang kreatifitas.

Dalam kaitannya dengan pengumpulan zakat, strategi fundraising

menjadi hal penting. Fundraising dapat diartikan sebagai kegiatan

menghimpun dana dan sumber daya lainnya dari masyarakat (baik

individu, kelompok, organisasi ataupun pemerintah) yang akan

digunakan untuk membiayai program dan kegiatan operasional lembaga

yang pada akhirnya adalah untuk mencapai misi dan tujuan dari lembaga

tersebut.56

Adapun tujuan fundraising antara lain:

a. Menghimpun dana, tujuan ini merupakan tujuan yang paling pertama

dan utama.

b. Menghimpun donatur, lembaga yang melakukan fundraising harus

terus menambah jumlah donaturnya.

56

Hendra Sutisna, Fundraising Database, (Depok: Piramedia, 2006), 11.

Page 27: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

50

c. Menghimpun simpatisan dan pendukung, kelompok atau seseorang

yang telah berinteraksi dengan aktifitas fundraising yang dilakukan

oleh sebuah lembaga, mereka kemudian terkesan, menilai positif dan

bersimpati. Dengan adanya kelompok simpatisan dan pendukung ini,

maka kita memiliki jaringan informasi informal yang sangat

menguntungkan.

d. Membangun citra lembaga, secara tidak langsung ketika melakukan

fundraising akan membentuk citra suatu lembaga.

e. Memuaskan donatur adalah tujuan yang bernilai jangka panjang. Hal

ini dianggap penting, karena jika donatur merasa puas, maka mereka

akan mengulangi lagi mendonasikan dananya kepada lembaga.

Selain itu mereka juga akan menceritakan lembaga tersebut kepada

orang lain secara positif.57

Kemudian langkah berikutnya dalam kegiatan fundraising ini

adalah menentukan atau menetapkan strategi. Dalam penggalangan dana

diperlukan penentuan strategi yang tepat untuk melakukan pendekatan

(approaching) terhadap potensial donatur, karena penentuan strategi

yang tepat akan menentukan keberhasilan dalam menghimpun dana yang

sebesar-besarnya dari para donatur. Banyak cara yang bisa dilakukan

seperti mengirimkan brosur, gift/souvenir, mengirimkan ucapan

terimakasih atas dukungan mereka.

57

Ahmad Juwaini, Panduan Direct Mail untuk Fundraising (Depok: Piramedia, 2005), 7.

Page 28: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

51

C. Manajemen Zakat

1. Pengertian Manajemen dan Manajemen Zakat

Manajemen merupakan kata serapan dari bahasa Inggris,

“management” yang berakar dari kata “manage” yang berarti “control”

(kontrol) dan “succed” (sukses). Dari kata ini dapat disimpulkan bahwa

inti dari manajemen adalah pengendalian hingga mencapai sukses yang

diinginkan.58

Kata manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan

penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai

tujuan organisasi yang telah diterapkan.59

Manajemen pengelolaan zakat perlu ditegakkan demi realisasi

tujuan zakat yang menyeluruh guna mewujudkan keadilan sosial serta

bertujuan untuk memecahkan permasalahan krisis ekonomi di masyarakat.

Manajemen pengumpulan zakat tidak akan tercapai dengan maksimal

tanpa melalui manajemen yang ada. Manajemen merupakan prasyarat bagi

organisasi untuk mencapai sebuah tujuan sebagaimana yang pernah

dilakukan oleh orang-orang ikhlas yang berdiri dibawah panji-panji

syariah.

58

Sudirman, Zakat dalam Pusaran Arus Modernitas(Malang: UIN: Press, 2007), 71. 59

T. Hani Handoko, Manajemen(Yogyakarta: BPFE, 2003 ),8.

Page 29: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

52

Adapun pengertian manajemen menurut George R. Terry adalah:

Management is a distinct process consisting of planning, organizing,

actuating and cotroling, performed to determine and accomplish stated

objective by the use of human beings and other resources. (Manajemen

merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan

perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan yang

dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah

ditetapkan melalui pemanfaatan sumebr daya manusia serta sumber-

sumber lain).60

Berdasarkan definisi di atas, secara umum fungsi manajemen

menurut George R.Terry meliputi perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) dan pengawasan

(cotrolling).

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan suatu aktifitas untuk membuat

rancangan-rancangan agenda kegiatan yang akan dilaksanakan oleh

organisasi. Perencanaan biasanya terkait dengan waktu dan strategi.

Perencanaan yang terkait dengan waktu biasanya sering dibagi

menjadi tiga bagian yaitu perencanaan jangka pendek, perencanaan

jangka menengah dan perencanaan jangka panjang. Sedangkan

perencanaan yang matang akan memberikan arahan ke mana jalan

organisasi dalam waktu yang telah ditentukan. Hal inilah yang akan

mempermudah dalam membuat langkah-langkah secara pasti.61

60

George.R.Terry, Principles of Management, Richard D. Irwin (INC. Homewood, Irwin-

Dorsey Limited Georgetown, Ontario L7G 4B3, 1977, hlm. 4. 61

Sudirman, Zakat dalam Ousaran Arus Modernitas (Malang: UIN Malang Press, 2007),

71.

Page 30: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

53

Adapun perencanaan strategi merupakan perencanaan yang

digunakan untuk menjaga fleksibelitas rencana jangka panjang akibat

berubahnya situasi. Rencana strategi ini bertujuan untuk menjaga

eksistensi organisasi sehingga tetap bertahan.

Dalam pengelolaan zakat, rencana strategis merupakan suatu

unsur yang tidak bisa dipisahkan. Ada beberapa alasan tentang hal itu.

Pertama, adalah masalah kepercayaan, kepercayaan akan muncul jika

orang lain yang menyampaikan, oleh karena itu, kepercayaan butuh

waktu yang lama untuk diraih. Kedua, yaitu masyarakat memiliki

logika sendiri dalam menilai sebuah organisasi. Secara sosial, zakat

merupakan bentuk ibadah yang memiliki hubungan nyata dengan

masyarakat.62

b. Pengorganisasian (Organizing)

Setelah menetapkan tujuan-tujuan dan menyusun rencana-

rencana atau program-program untuk mencapainya, maka diperlukan

sebuah perencanaan dan pengembangan suatu organisasi yang akan

dapat melaksanakan berbagai program tersebut. 63

Dalam ajaran Islam memberikan dorongan kepada umatnya

untuk melakukan segala sesuatu secara terorganisasi dengan rapi.

62

Ibid., 81-82. 63

T. Hani Handoko, Manajemen, 24.

Page 31: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

54

Kesungguhan dan keseriusan dalam mengorganisir sesuatu sangat

dianjurkan oleh Islam.64

Pengorganisasian meliputi penetapan struktur organisasi antara

lain Dewan Pertimbangan, Dewan Pengawasan, serta Badan

Pelaksana. Selain itu juga dibutuhkan pemilihan yang selektif guna

penempatan orang-orang yang tepat, serta penentuan dan pemilihan

sistem pelayanan yang memudahkan ditunjang dengan perangkat

lunak yang memadai.

Badan Amil Zakat Nasional, Lembaga Amil Zakat, serta

lembaga sosial kemasyarakatan merupakan bentuk organisasi/

lembaga dalam mengelola zakat. Dalam mewujudkan program kerja

serta mewujudkan tujuan-tujuannya, maka mereka juga menentukan

sumber daya dan kegiatan-kegiatan. Selain itu juga merancangkan dan

mengembangkan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan

membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.

Pengorganisasian tidak lepas dari koordinasi. Koordinasi

merupaka upaya penyatuan sikap dan langkah dalam pencapaian

tujuan. Pada dasarnya organisasi zakat menghimpun sejumlah orang

yang masing-masing mempunyai kepentingan. Organisasi zakat juga

memiliki kepentingan. Disinilah yang akan menimbulkan tabrakan

antara kepentingan organisasi dengan anggota. Maka diperlukan

64

Didin Hafidhuddin, Manajemen Syariah dalam Praktik (Jakarta: Gema Insani Press,

2003), 100.

Page 32: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

55

seseorang yang kuat dalam membenahi problem dan penyimpangan,

konsisten dalam mempertahankan visi dan selalu mendorong anggota

untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Eri Sudewo, koordinasi dapat terwujud karena

beberapa faktor, antara lain:65

1) Pimpinan

Organisasi nirlaba sangat ditentukan oleh sikap pemimpin. Apa

yang dikatakan pemimpin merupakan inti dari koordinasi.

2) Sumber Daya Manusia (SDM)

Baik buruknya koordinasi juga ditentukan oleh kapasitas dan

kapabilitas SDM yang ada. SDM akan mencerminkan sosok

organisasi. Anggota dengan kesadaran tinggi berbenah, akan

menjadikan potensi baik terhadap berjalannya koordinasi.

3) Sistem

Organisasi yang mempuyai sistem lebih mampu bertahan lama

jika dibandingkan dengan organisasi yang tidak bersistem.

c. Penggerakan (Actuating)

Pengertian penggerakan adalah seluruh proses pemberian

motivasi kerja kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga

65

Eri Sudewo, Manajemen Zakat (Ciputat: Institut Manajemen Zakat, 2004), 106-107.

Page 33: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

56

mereka mampu bekerja engan ikhlas demi tercapainya tujuan

organisasi dengan efisien dan ekonomis.66

Actuating mencakup kegiatan yang dilakukan oleh seorang

manajer untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan

oleh unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat

tercapai. Menurut George R. Terry actuating (penggerakan) mencakup

penetapan dan pemuasan kebutuhan manusiawi dari pegawai-

pegawainya, memberi penghargaan, memimpin, mengembangkan dan

memberi kompensasi kepada mereka.67

Unsur yang sangat penting dalam kegiatan adalah penggerakan

setelah unsur manusia, sebab manusia terkait dengan pelaksanaan

program. Oleh karena itu, di dalam memilih anggota suatu organisasi

dan dalam meeraih sukses besar, maka yang perlu dipikirkan adalah

bagaimana mendapatkan orang-orang yang cakap.

Berkaitan dengan pengelolaan zakat, penggerakan memiliki

peran strategis dalam memberdayakan kemampuan sumber daya amil

zakat. Dalam konteksi ini penggerakan sekaligus memiliki fungsi

sebagai motivasi sehingga sumber daya amil zakat memiliki disiplin

kerja tinggi. Untuk menggerakkan dan memotivasi karyawan,

pimpinan amil zakat harus mengetahui motif dan motivasi yang

diinginkan oleh para pengurus amil zakat.

66

M. Munir, Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 2006), 139. 67

George R. Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, Terj. J. Smith (Jakarta: Bumi Aksara,

1993), 9.

Page 34: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

57

d. Pengawasan (Controlling)

Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan menjaga agar tidak

terjadi penyimpangan diperlukan adanya suatu pembinaan dan

pengawasan terhadap jalannya semua kegiatan, termasuk lembaga

pengelola zakat.

Pengawasan merupakan proses untuk menganjurkan aktivitas

positif dan mencegah perbuatan yang manyalahi aturan. Tujuan

pengawasan adalah untuk menjamin tercapainya tujuan organisasi.68

Pengawasan dalam lembaga pengelola zakat lebih diutamakan

pada pengawasan dari sisi syariah, manajemen dan keuangan

operasional pengelolaan zakat. Secara formal, lembaga zakat membuat

Dewan Pengawas Syariah (DPS). Secra organisasi Dewan Pengawas

syariah berada di atas pimpinan lembaga zakat. Hak dan wewenang

Dewan Pengawas Syariah adalah melegalkan dan mengesahkan setiap

program lembaga zakat juga berhak menghentikan program yang

menyimpang dari ketentuan syariah.

Keempat hal tersebut di atas menjadi persyaratan mutlak yang

harus dilakukan terutama oleh lembaga pengelola zakat baik oleh BAZ

maupun LAZ yang profesional.

Selain itu, evaluasi (evaluating) terhadap penyelenggaraan rencana

dan program zakat juga dibutuhkan guna mengetahui mana-mana yang

68

Ibid., 359.

Page 35: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

58

sudah berhasil dan yang belum dilakukan. Hasil evaluasi inilah yang

dijadikan sebagai bahan masukan (input) dalam merumuskan dan

menentukan rencana serta program kerja pada tahun berikutnya.69

Dalam kaitannya dengan zakat, maka manajemen mengandung

prinsip sebagaimana berikut:70

a. Prinsip kesadaran umum, artinya dalam pengumpulan zakat hendaknya

mempunyai dampak positif terhadap upaya menumbuhkan kesadaran

bagi muzakki, munfiq, mutas{adiq

b. Prinsip manfaat, artinya hasil pengelolaan zakat harus memberikan

manfaat sebesar-besarnya bagi kemaslahatan umat

c. Prinsip koordinasi, artinya hasil pengelolaan zakat hendaknya terjalin

secara harmonis antar berbagai instansi/ lembaga terkait agar tercipta

efesiensi dan keefektifan (efektifitas) yang optimal

d. Prinsip keterpaduan, artinya dalam pengelolaan zakat secara

menyeluruh perlu adanya keterpaduan antara berbagai

instansi/lembaga terkait dan keterpaduan antara ulama dan umara

e. Prinsip produktifitas rasional, artinya dalam pendayagunaan hasil

pengumpulan zakat diarahkan pada usaha yang produktif dan rasional.

Produktif dalam arti si penerima santunan harus memanfaatkan dana

yang diterima untuk berusaha (bukan hanya sekedar dikonsumsi).

69

Cholid Fadlullah, Mengenal Hukum ZIS (Zakat, Infaq/Sedekah) dan Pengamalannya di

DKI Jakarta, (Jakarta: BAZIS DKI Jakarta, 1993), 51. 70

Djamal Doa, Membangun Ekonomi Umat, 115.

Page 36: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

59

Rasional dalam arti dalam penyaluran dan pendayagunaan zakat harus

didasarkan pada perhitungan yang rasional.

2. Lembaga Pengelola Zakat

a. Urgensi Lembaga Pengelola Zakat

Zakat merupakan sarana komunikasi utama antara manusia

dengan manusia dalam suatu tatanan kehidupan sosial dan pada

hakikatnya adalah distribusi kekayaan di kalangan umat Islam untuk

mempersempit jurang pemisah antara orang kaya dengan orang miskin

dan menghindari pemupukan kekayaan di tangan seseorang.

Zakat merupakan sebuah persoalan fari>d}ah sult}a>niyah, yaitu

suatu kewajiban yang terkait dengan kekuasaan, oleh karena itu maka

pelaksanaanya dilakukan di bawah wewenang Negara atau

pemerintah. Hal ini berdasarkan firman Allah:

Artinya: “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (muallaf), untuk

(memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang

berhutang, untuk jalan Allah dan intik orang yang sedang dalam

perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah, Allah Maha Mengetahui lagi

Maha Bijaksana.”(QS. al-Taubah [09]: 60).71

71

Departemen Agama RI, Al-Kamil; Al-Qur’an dan Terjemahnya, 197.

Page 37: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

60

Suratdi atas disebutkan bahwa salah satu golongan yang berhak

menerima zakat adalah orang-orang yang bertugas mengurus urusan

zakat (al-‘a>mili>na ‘alaiha >).

Lembaga pengelola zakat secara tekstual diambil dari kata al-

‘a>mili>na ‘alaiha > dalam QS At-Taubah ayat 60 di atas yang berarti

orang-orang yang bekerja atasnya sebagai petugas zakat. Kata tersebut

menunjukkan arti bahwa pengambilan zakat dilakukan oleh imam

karena jika pemilik harta kekayaan diperbolehkan mengeluarkan

zakatnya sendiri-sendiri, tidak diperlukan lagi adanya pengurus atau

panitia pemungut zakat seperti yang tersebut dalam ayat di atas.

Menurut Yusuf al-Qardhawi, ‘amilun adalah semua orang yang

bekerja dalam perlengkapan administrasi urusan zakat, baik urusan

pengumpulan, penyimpanan, pencatatan, perhitungan maupun yang

mencatat keluar masuk surat.72

Pengertian amil zakat lebih populer dipahami hanya sebagai

salah satu as}na>fdelapan yang berhak menerima zakat. Padahal

pengertian amil zakat adalah aparat lembaga zakat yang

merencanakan, mengumpulkan, mengamankan dan menyalurkan harta

zakat. Dengan demikian amil zakat harus dipahami secara

proporsional sebagai unsur yang paling vital dalam pelaksanaan zakat,

oleh karenanya Al-Qur’an menempatkannya dalam urutan ketiga

72

Yusuf al-Qardhawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman Harun, dkk. (Jakarta: PT.

Pustaka Litera dan Badan Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah DKI Jakarta, 2002), 545.

Page 38: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

61

sebagai golongan penerima zakat meskipun mereka bukan tergolong

orang miskin.

Dari kalangan fuqaha, antara lain Abdul Wahab Khallaf,

Muhammad Abu Zahrah, Abdurrahman Hasan dan Yusuf Al-

Qardhawi, memandang mutlak bahwa zakat ditangani dan dipungut

oleh pemerintah, karena pemerintah lebih tahu tentang siapa orang-

orang yang benar-benar tergolong ashnaf delapan, dan pemerintah

juga lebih bertanggungjawab untuk mengurus mereka. Keharusan

melalui lembaga pengelola zakat yang dimiliki oleh pemerintah adalah

karena pemerintah lebih bertanggungjawab menegakkan keadilan

dalam segala bidang, termasuk keadilan sosial di tengah masyarakat

dan negara.

Menurut Yusuf Qardhawi, ada beberapa alasan mengapa

pendistribusian harus dilakukan melalui lembaga, yaitu:

1) Menjamin ketaatan pembayaran.

2) Menghilangkan rasa rikuh dan canggung yang mungkin dialami

oleh mustahiq ketika berhubungan dengan muzakki.

3) Untuk mengefesiensikan dan mengefektifkan pengalokasian dana

zakat.

Page 39: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

62

4) Alasan caesoropapisme, yang menyatakan ketidakterpisahan

antara agama dan negara; karenanya zakat juga termasuk urusan

pemerintahan.73

Berdasarkan praktek pengelolaan zakat pada masa Rasulullah

dan sahabat, serta pendapat-pendapat yang telah dikemukakan oleh

para fuqaha, maka dapat digarisbawahi bahwa sistem pengelolaan

zakat yang sebenarnya harus dilembagakan.

Pelaksanaan zakat mutlak ditangani oleh pemerintah melalui

satu lembaga khusus (amil zakat) yang memiliki sistem manajemen

yang fungsional dan profesional. Hal itu dimaksudkan untuk mencapai

hasil yang optimal dan efektif.74

Pengelolaan di bawah otoritas badan yang dibentuk oleh negara

akan jauh lebih efektif pelaksanaan fungsi dan dampaknya dalam

membangun kesejahteraan umat yang menjadi tujuan zakat itu sendiri,

dibandingkan apabila zakat dikumpulkan dan didistribusikan oleh

lembaga yang berjalan sendiri dan tidak ada koordinasi satu sama lain.

Dengan demikian, melalui suatu lembaga pengelola zakat,

kelompok yang lemah dan kekurangan tidak lagi merasa khawatir

akan kelangsungan hidupnya, karena substansi zakat merupakan

mekanisme yang menjamin kelangsungan hidup mereka di tengah

masyarakat.

73

Yusuf al-Qardlawi, Mushkila>t al-Faqr wa Kaifa ‘A >lajaha al-Isla>m (Mesir: Maktabah

Wahbah, 1975), 90. 74

Ibid., 85.

Page 40: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

63

Apabila negara tidak mempunyai lembaga pengumpulan zakat

sendiri, pemungutan dan pembagian zakat dapat dilakukan misalnya

oleh badan-badan hukum swasta di bawah pengawasan pemerintah.

Pelaksanaan zakat melalui badan amil zakatakan memberi

jaminan dan perlindungan bagi kedua belah pihak untuk tercapainya

tujuan ideal zakat, yaitu mewujudkan keadilan sosial karena

pembayaran zakat bukan sekedar kebaikan hati orang-orang kaya atau

bukan perolehan rezeki insidentil bagi orang-orang miskin.

Pengelolaan zakat oleh lembaga pengelola zakat yang memiliki

kekuatan hukum formal akan memiliki beberapa keuntungan, antara

lain:75

1) Menjamin kepastian dan disiplin dalam membayar zakat.

2) Menjaga perasaan rendah diri para mustah}iq zakat apabila

berhadapan langsung untuk menerima zakat dari para muzakki.

3) Mencapai efisien dan efektivitas serta sasaran yang tepat dan

penggunaann harta zakat menurut skala prioritas yang ada pada

suatu tempat.

4) Untuk memperlihatkan syiar Islam dalam semangat

penyelenggaraan pemerintahan yang Islami.

Saat ini pengelolaan zakat diatur berdasarkan Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dengan Peraturan

75

Abdurrahman Qadir, Zakat dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial, 85.

Page 41: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

64

Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2011. Meskipun diakui bahwa dalam

peraturan-peraturan tersebut masih banyak kekurangan yang sangat

mendasar, tetapi Undang-Undang tersebut tetap mendorong upaya

pembentukan lembaga pengelola zakat yang amanah, kuat dan

dipercaya oleh masyarakat.

Dalam Bab I Pasal 3 Undang-Undang tersebut dijelaskan bahwa

pengelolaan zakat bertujuan:

1) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam

pengelolaan zakat.

2) Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan

masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.76

b. Organisasi Lembaga Pengelola Zakat di Indonesia

Sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 5 dan Pasal 7 Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat bahwa

lembaga pengelola zakat di Indonesia terdiri dua macam, yaitu Badan

Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang dibentuk oleh pemerintah dan

lembaga Amil Zakat (LAZ) yang didirikan oleh masyarakat.

1) Badan Amil Zakat

76

Pasal Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

Page 42: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

65

Badan Amil Zakat merupakan organisasi pengelola zakat

yang dibentuk oleh pemerintah terdiri dari unsur masyarakat dan

pemerintah dengan tugas mengumpulkan, mendistribusikan dan

mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan agama,

sebagaimana yang dijelaskan dalam pasal 7 Undang-Undang

nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

Organisasi pengelola zakat terdiri dari dua jenis yaitu Badan

Amil Zakat Nasional (Pasal 5) dan Lembaga Amil Zakat (Pasal

17).

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), berkedudukan di

ibu kota negara. Sejak terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2011, status BAZNAS menjadi lembaga pemerintah yang

bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama.

Penguatan kelembagaan BAZNAS dengan kewenangan tersebut

dimaksudkan untuk memberikan perlindungan, pembinaan dan

pelayanan kepada muzakki, mustah}iq dan pengelola zakat serta

untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam pengelolaam

zakat.

Dalam mempertimbangkan luasnya jangkauan dan

banyaknya umat Islam di Indonesia serta pertimbangan terhadap

beratnya tanggungjawab dan tugas BAZNAS dalam mengelola

Page 43: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

66

zakat, maka dalam pelaksaannnya dibentuk BAZNAS Provinsi,

BAZNAS Kabupaten/Kota.

Dalam kegiatan pengumpulan zakat, BAZNAS, BAZNAS

Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota dapat membentuk Unit

Pengumpulan Zakat (UPZ) yang akan dibentuk dan ditugaskan

untuk membantu pengumpulan zakat di BAZNAS, demikian

sebagaimana dalam Pasal 46 Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

Berdasarkan Pasal 9 ayat (2) Keputusan Dirjen Bimbingan

Islam dan Urusan Haji Nomor D/291 Tahun 2011, UPZ atau Unit

Pengumpul Zakat adalah satuan organisasi yang dibentuk oleh

Badan Amil Zakat di semua tingkatan dengan tugas untuk

melayani muzakki yang menyerahkan zakatnya.77

2) Peran dan Tugas Badan Amil Zakat

Tugas Pokok Amil Zakat di antara adalah:78

a) Mengumpulkan zakat dari muzakki.

77

Kementerian Agama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat

Pemberdayaan Zakat, Panduan Organisasi Pengelola Zakat (Jakarta: CV. Reva Bumat Indonesia,

2013), 75. 78

Ibid., 62.

Page 44: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

67

b) Mendistribusikan dana yang dikumpulkan (termasuk infaq dan

shadaqah) kepada mustah}iq sesuai dengan syariat Islam

dengan akad penyerahan mutlak.

c) Mendayagunakan dana yang dikumpulkan kepada mustahiq

melalui berbagai program yang produktif dan

berkesinambungan sesuai syariat Islam.

Adapun tugas BAZNAS menurut Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2011 ialah menyelenggarakan fungsi:79

a) Perencanaan pengumpulan, pendistribusian dan

pendayagunaan zakat.

b) Pelaksanaaan pengumpulan, pendistribusian dan

pendayagunaan zakat.

c) Pengendalian pengumpulan, pendistribusian dam

pendayagunaan zakat.

d) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan

zakat.

Kemudian dalam melaksanakan tugas dan fungsi

sebagaimana di atas, BAZNAS membentuk dan menyusun

pedoman pengelolaan zakat yang akan dijadikan sebagai acuan

79

Pasal 3 ayat (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2014 tentang

Pelaksaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

Page 45: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

68

pengelolaan zakat untuk BAZNAS, BAZNAS Provinsi, BAZNAS

Kabupaten/Kota dan LAZ.80

3) Lembaga Amil Zakat

Selain dibentuk UPZ yang dibentuk oleh BAZNAS, dalam

pelaksanaanpengelolaan zakat, masyarakat juga dapat andil dan

ikut serta dalam membantu pengumpulan, pendistribusian serta

pendayagunaan zakat dengan membentuk Lembaga Amil Zakat

(LAZ).81

Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah Lembaga yang dibentuk

oleh masyarakat yang memiliki tugas membantu membantu

pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat.82

Sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor

86/PUU-X/2012, tanggal 31 Ontober 2013, perihal Pengujian

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan

Zakat, disebutkan, pembentukan LAZ oleh masyarakat dapat

dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan Islam yang mengelola

bidang pendidikan, dakwah dan sosial atau lembaga berbadan

hukum setelah memenuhi persyaratan yang diatur dalam ketentuan

peraturan perundang-undangan dan mendapat izin Menteri atau

80

Pasal 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2014 tentang

Pelaksaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. 81

Pasal 56 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2014 tentang

Pelaksaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. 82

Pasal 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

Page 46: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT, STRATEGI DAN …digilib.uinsby.ac.id/3199/8/Bab 2.pdf · secara tegas dan jelas pada ayat yang diturunkan di Madinah. Zakat ... adaqah berasal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

69

pejabat yang ditunjuk oleh Menteri. Sedangkan untuk perkumpulan

orang, perseorangan, tokoh umat Islam (alim ulama), atau

pengurus/takmir masjid/mushalla di suatu komunitas dan wilayah

yang belum terjangkau oleh BAZ dan LAZ, dapat melakukan

kegiatan pengelolaan zakat dengan memberitahukan secara tertulis

atau membuat laporan kepada pejabat yang berwenang, dalam hal

ini BAZNAS dan pemerintah daerah sesuai dengan tingkat dan

kedudukan LAZ masing-masing.83

Sama halnya dengan Badan Amil Zakat, Lembaga Amil

Zakat mempunyai kedudukan bukan hanya di tingkat pusat,

melainkan juga ada yang berkedudukan di tingkat provinsi dan

kabupaten.

83

Penjelasan Umum Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014

tentang Pelaksaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.