bab iii deskripsi wilayah 3.1 letak geografis desa …eprints.umm.ac.id/59771/39/bab iii.pdf3.1...
TRANSCRIPT
27
BAB III
DESKRIPSI WILAYAH
3.1 Letak Geografis Desa Bakung Kabupaten Blitar
Desa Bakung merupakan salah satu Desa di kecamatan Udanawu
dengan luas wilayah 431.760.0000 hektar. Desa bakung ini berada di bagian
barat dari wilayah Kabupaten Blitar. Sejumlah 30 persen wilayahnya terdiri
dari dataran yang berupa lahan pertanian, sedangkan 70 persen berbukit,
adalah rumah penduduk dan tanah kering. Desa Bakung terletak di daerah
kabupaten yang paling luar, dan juga desa terletak di paling luar bagian
kecamatan. Adapun batas-batas wilayah dari Desa Bakung, yaitu:
Sebelah utara : Desa Jemekan Kecamatan Ringinrejo
Sebelah barat : Desa Tunjung Kecamatan Udanawu
Sebelah selatan : Desa Mangunan Kecamatan Udanawu
Sebelah timur : Desa Slemanan Kecamatan Udanawu
Kondisi Geografis Desa Bakung, berada pada 447 Mdpl dengan suhu
rata-rata 36 derajat – 27 derajat celcius. Jarak antar kelurahan dan kematan
ataupun kotamadya, yakni :
Tabel 3. 1 Jarak Daerah
No Uraian Keterangan
1 Jarak ke Kecamatan 6 KM
2 Jarak ke pusat kota 25 KM
3 Jarak ke kota 25 KM
4 Jarak ke provinsi 149 KM
(sumber : Monografi Desa Bakung tahun 2015)
28
3.2 Demografi Desa Bakung
1. Jumlah Seluruh Penduduk.
Desa Bakung sendiri terdiri dari penduduk setempat dan pendudukyang
berasal dari desa lain, seta luar jawa. Pada tabel berikut akan dipaparkan
persebaran jumlah penduduk di Desa Bakung :
Tabel 3. 2 Jumlah Seluruh Penduduk.
NO. Berdasar Pria, Wanita, & KK Jumlah
1. Pria 3.320 Orang
2. Wanita 3.123 Orang
3. Berdasar KK 1.921 Kepala Keluarga
(Sumber : Data Profil Desa Bakung 2015)
2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Secara keseluruhan jumlah kepala keluarga berjumlah 1.921.
Masyarakat Desa Bakung sangat lekat dengan tradisi yang berbau keagamaan
dan memegang teguh agama Islam sebagai pilar pedoman hidup, semangat
dalam beragama ini dapat dilihat dari banyaknya tempat ibadah yang
dibangun di sekitar rumh warga yang jaraknya sangat berdekatan antara
mushola dan masjid-masjid jumlah masjid yang berada di Desa Bakung 46
masjid 53 mushola meskipun begitu ada juga yang beragama kristen yang di
andai dengan adanya tempat beribadah berupa 2 gereja kristen namun rasa
saling menghormati tetap di junjung tinggi masyarakat Desa Bakung.
29
3. Pendidikan Masyarakat.
Apabila dilihat dari segi pendidikan, Desa Bakung tergolong dalam
masyrakat yang bisa dikatakan baik untuk hal pendidikan karena secara
atministratif dan lingkungan yang memang masih desa yang tergolong dalam
desa yang mualai berkembang maju.
Tabel 3. 3 Tingkat Pendididkan
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 3-6 tahun TK dan kelompok bermain anak 365 jiwa
2 Sedang menempuh SD dan sederajat 473 jiwa
3 Jumlah tamat SD / sederajat 1490 jiwa
4 Sedang menempuh SLTP / sederajat 456 jiwa
5 Jumlah penduduk tamat SLTP / sederajat 1490 jiwa
6 Sedang menempuh SLTA dan sederajat 867 jiwa
7 Jumlah penduduk yang tamat SLTA 693 jiwa
8 Sedang menempuh perkuliahan 256 jiwa
(sumber: data Desa Bakung tahun 2018)
4. Pasar
Sebagian warga Desa Bakung bekerja di sektor perdagangan dengan
berdagang di pasar tradisional. Pasar adalah tempat untuk melakukan
transaksi jual beli. Jumlah pasar di Desa Bakung adalah satu, Pasar Tapan.
Banyak orang dari Desa Bakung berdagang di Pasar Tapan tetapi ada juga
yang berdagang di rumah mereka membuka toko kelontong.
30
3.3 Mata Pencaharian dan Sektor Jasa Masyarakat Desa Bakung
Berikut adalah tabel mata pencaharian masyarakat Desa Bakung
sebagai berikut :
Tabel 3. 4 Mata Pencaharian
No Pekerjaan/ Mata pencaharian Jumlah
1. Pemilik usaha warung, rumah makan, dan
restoran
70 orang
2. Pegawai NegriSipil 61 orang
3. TNI 1 orang
4. Dokter swasta 4 orang
5. Dosen swasta 6 orang
6. Guru Swasta 20 orqng
7. Pensiunan TNI / Polri 5 orang
8. Seniman atau artis 6 orang
9. Wirasuasta 5 orang
10. Tidak mempunyai mata pencaharian tetap 70 orang
11. Jasa penyewaan alat pesta 5 orang
12. Buruh tani 2.296 orang
Jumlah Penduduk 2549 orang
(sumber: data monografi Desa Bakung 2018)
3.4 Kondisi Ekonomi Masyarakat Desa Bakung
Tabel 3. 5 Kondisi Ekonomi Masyarakat Desa Bakung (Usia 18-56 tahun)
NO Pembagian besadarkan usia Jumlah
1. 18 s/d 56 tahun yang berstatus skolah 843 Orang
2. 18 s/d 56 tahun yang berstatus ibu rumah tangga 647 Orang
3. 8 s/d 56 tahun yang berkerja penuh 2518 Orang
4. 18 s/d 56 tahun yang berkerja serabutan 207 Orang
(sumber: data Desa Bakung 2018)
31
3.5 Lingkungan dan Sosial Masyarakat Desa Bakung
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Bakung
memenuhi kebutuhan sehari-hari lewat sektor pertanian, ada juga
perdagangan di pasar, dan banyak lainnya membuka toko atau toko sederhana
di rumah mereka. Sebagian besar pekerjaan ini dilakukan oleh orang-orang di
rumahnya dan paling penting, cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak-anak dan keluarga mereka.
Orang-orang yang tinggal di Desa Bakung cukup damai dan kondusif.
Kondisi sosial di masyarakat Bakung sangat aktif dalam kegiatan yang
berkaitan dengan adat dan kebiasaan desa seperti, kelahiran anak-anak,
pernikahan, dan upacara kematian. Warga akan berpartisipasi aktif dalam
kebiasaan kebudayaan yang ada dan menyempatkan diri hadir pada waktu itu.
Bahkan adat istiadat di Desa Bakung juga mengatur adat istiadat yang
terkait dengan pertanian yaitu pra-tanam, pra-panen dan waktu panen. Kedua
cara menanam, melihat musim, dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada
bumi, budaya jauh dari bencana alam dan bencana dengan melindungi
lingkungan dan menemani kebiasaan warga untuk sedekah bumi. Kebiasaan
lain adalah untuk menyelesaikan konflik antara warga negara dengan cara
kekeluargaan dan jarang dilaporkan atau pihak mana pun telah berkonsultasi.
Karena sifat masyarakat yang memprioritaskan nilai-nilai luhur dan budaya
dengan cara yang bermartabat.
32
3.6 Maslah Kesejahteraan Sosial di Desa Bakung
Bebebrapa masalah kesejahteraan masyarakat Desa Bakung terkait
dengan kesejahteraan masyarakat dapat digolongkan menurut status sosial,
kesehatan jasmani sesorang, gelandangan, dan beberapa anak yang memang
tidak sekolah di karenakan kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan untuk
menempuh jenjang pendidikan, dan banyaknya angka janda maupun duda.
penjabaran lebih jelasnya sebagai berikut :
Tabel 3. 6 Masalah kesejahteraan sosial Desa Bakung
No Keterangan Jumlah
1 Jumlah gelandangan 2 Orang
2 Pengemis jalanan 10 Orang
3 Anak jalanan dan terlantar 4 Orang
4 Orang gila, stres, dan cacat mental 8 Orang
5 Cacat fisik 2 Orang
6 Oang yang tinggal di kolom jembatan /
emperan
1 Orang
7 Penghuni liar di lahan dan fasilitas umum
lainya
2 Orang
8 Anggota kelompok yang terisolisir, primitif,
dan terasing.
1 Orang
9 Anak yatim usia 0-18 tahum 42 Orang
10 Anak yatim piyatu usia 0-18 tahum 150 Orang
11 Jumlah janda 700 Orang
12 Jumlah duda 372 Orang
13 Jumlah anak usia 7-12 yang tidak sekolah SD
/ sederajat
12 Orang
14 Jumlah anak usia 13-15 yang tidak sekolah
SLTP / sederajat
7 Orang
( Data desa dan kelurahan Desa Bakung 2018)
3.7 Perkembangan Sarana dan Prasarana Kesehatan Masyarakat
Masyarakat saat ini sudah banyak yang sadar akan kesehatan
keluarganya lewat beberapa program yang di sediakan oleh desa lewat
posyandu, dasa wisma maupun program kesehatan yang lain masyarakat saat
ini sangat antusias sekali untuk mengikuti program tersebut.
33
Tabel 3. 7. Perkembangan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat
No Sarana dan prasarana Jumlah
1 Jumlah posyandu 12 unit
2 Kader posyandu aktif 36 orang
3 Pembina posyandu 8 orang
4 Dasawisma 194 Dasawisma
5 Kader bina keluarga balita aktif 20 orang
6 Kader petugas bencana aktif 8 orang
7 Kegitan pengobatan gratis 2 jenis
( Data desa dan kelurahan Desa Bakung 2018)
3.8 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB)
Tabel 3. 8 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB) dan Aanggaran
Kelurahan
No Rincian Jumlah
1 Jumlah anggaran desa dan penerimaan desa /
kelurahan tahun ini
Rp. 403.000.000.00
2 APBD kabupaten atau Koata Rp. 30.000.000.00
3 Bantuan pemerintah kabupaten / kota Rp. 200.000.00
4 Bantuan pemerintah provinsi Rp. 20.000.000.00
5 Pendapatan asli desa Rp. 25.000.000.00
6 Swadaya masyarakat desa dan kelurahan Rp. 2.000.000.00
7 Alokasi dana desa Rp. 126.000.000.00
8 Jumlah belanja publik / belanja pembangunan Rp. 41.400.000.00
(Data dari Desa Bakung tahun 2018)
34
3.9 Visi dan Misi Desa Bakung
1. Visi
Sesui dengan Visi RPJM Desa Bakung Tahun 2014-20119, maka visi RKP
Desa Bakung Tahun 2016 adalah dalam rangka terwujudnya Desa Bakung
yang sejahtera, agamis, dan parsitipatif.
2. Misi
Selaras dengan visi di atas maka, maka misi yang di emban dalam rencana
kerja pemerintah Desa Bakung di tahun 2015 adalah
1. Mewujudkan sarana dan prasarana pemerntah desa yang selaras
dengan penyelenggaraan tata pemerintahan Desa Bakung yang
melayani, mengabdi, dan mengayomi.
2. Meningkatkan kualitas invrastruktur pemukiman dan persawahan yang
mendukung bagi peningkatan kualitas pendidikan dan pertanian.
3. Mewujudkan kualitas tata kelola kelembagaan sosial kemasyarakatan
dan sosial keagamaan yang mendukung dalam meningkatkan
kerukunan dan ketentraman kehidupan bermasyarakat di Desa
Bakung.
4. Mewujudkan sumberdaya manusia Desa Bakung yang peduli dan
berkompeten dalam pembangunan dan penataan kawasan Desa
Bakung.
35
3.10 Peta Desa Bakung
Gambar 3. 1. Peta Desa Bakung
(sumber: Google Maps tahun 2019)
3.11 Gambaran Beberapa Ritel Modern, Letak, dan Kondisi Ritel Modern
Indomaret & Alfamart
Mulai awal tahun 2015 pembangunan toko modern berbasis jejaring atau
waralaba Indomaret dan Alfamart mulai di bangun di Desa Bakung. Penempatan
letak pembangunan ritel modern Alfamart dan Indomaret ini di bangun di area
yang memang bagus untuk perdagangan dan mudah di jangkau oleh masyarakat.
Bangunan dengan desain modern dan pelayanan yang ramah oleh para
kariyawan Indomaret maupun Alfamart menjadi sebuah kewajiban. Alfamart
dan Indomaret dibangun di pinggiran jalan raya yang tentunya itu adalah tempat
orang berlalulang melintas jalur antar kota dan tempat yang sangat strategis
dimana disitu juga tempat dimana banyak toko kelontong atau ritel tradisional
yang dimiliki masyarakat, artinya apa disitu adalah tempat yang sangat baik
untuk membuka peluang usaha dalam bentuk pertokoan itulah salah satu alasan
36
kenapa banyak sekali di temukan ritel modern indomaret dan alfamart banyak di
bangun di area itu.
Gambar 3. 2. Letak Indomaret dan toko kelontong
letak indomaret pada gambar ini ada di sebelah paling timur dan di bagian
paling utara perbatasan dari Desa Bakung.
Gambar 3. 3. Letak Alfamart
Sumber : dokumen pribadi (2019)
(sumber : dokumentasi data pribadi 2019
37
Gambar ini menerangkan Indomart yang kedua letaknya juga tidak
terlalu jauh dari Indomaret pada gambar pertama. Pada Indomaret ini
letaknya berdekatan dengan pasar tradisonal yang basisnya menjual barang
yang tidak jauh berbeda.
Gambar ritel modern Alfamart dan Indomaret terletak
berdampingan di antara toko kelontong keramaian dan menjadi sentral
sebuah Desa Bakung. Pengunjung atau konsumen yang datang untuk
berbelanja di Indomaret dan Alfamart tidak lain adalah warga masyarakat
Desa Bakung. Banyak juga konsumen yang dari daeah lain yang sedang
mampir untuk istirahat dan berbelanja di Indomaret dan Alfamart juga di
sediakan kursi untuk tempat duduk sejenak agar orang yang dari jauh bisa
istirhat atau untuk tempat bersantai. Kenyaman yang di berikan juga belum
tentu ada di toko-toko kelontong yang berada di sekitaran jalan raya yang
menghubungkan antara Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar.
Ritel modern alfamart dan Indomaret yang berada di Desa Bakung
semuanya beroprasi selama 24 jam. Keberadaan ritel modern indomart dan
alfamart sedikit banyak memang merubah nialai-nilai norma yang berada di
Desa Bakung. Dengan jam buka yang panjang ritel modern lebih cepat
memper kenalkan eksistensinya untuk selalu mencukupi kebutuhan
masyarkat secara individu maupun kebutuhan keluarga yang beradadi
daerah Desa Bakung. Melewati beberpa perkenalan periklanan dan
memperkenalkan produk-produk dengan cara memberikan brosur
berinfokan informasi produk-produk yang sedang ada diskon.
38
Ini bisa disebut budaya untuk menarik konsumen yakni masyarakat
untuk mengunjungi ritel modern dan berbelanja. Tidak hanya disistu
pengenalan awal ini dapat dinilai pula sebagai pemikat konsumen untuk
masuk ke ritel modern dimana konsumen bisa memilih sesuka hati
kebutuhan-kebutuhan pokok yang ingin di beli karena barang yang sudah
tertata rapi, tempat yang bersih dan nyaman juga pelayanan yang sangat
ramah dari kariyawan maupun kariyawati ini juga menunjang untuk
membeli barang-barang yang belum menjadi kebutuhan atau membeli
barang yang semula tidak terfikirkan untuk di beli. Begitulah ritel modern
berjejaring mengenalkan nilai-nilai dan kebiasaan maupun budaya baru
yang lambat laun merubah tatanan soial masyarakat dan merubah pola pikir
dan tindakan individu maupun kelompok keluarga.