bab iii gambaran umum piks

23
 GAMBARAN UMUM III.1 Bab III GAMBARAN UMUM WILAYAH 3.1 Wilayah Administratif Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu dari 38 wilayah kabupaten/kota di Propinsi Jawa Timur. Kabupaten Pasuruan memiliki letak strategis karena berada pada sisi utara jalur tapal kuda yang berbatasan langsung dengan selat Madura. Secara geografis, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2007, wilayah Kabupaten Pasuruan terletak pada 112,3 o   – 113,30 o  BT dan 7,30 o   – 8,30 o LS. Kabupaten Pasuruan terdiri atas 24 wilayah administratif kecamatan dan 365 wilayah administratif desa/kelurahan. Luas total wilayah daratan Kabupaten Pasuruan sekitar 147.401,5 Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai letak geografis Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada Gambar 3.1 Secara administrative wilayah Kabupaten Pasuruan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:  Batas Utara : Kabupaten SIdoarjo dan Selat Madura  Batas Timur : Kabupaten Probolinggo  Batas Selatan : Kabupaten Malang  Batas Barat : Kabupaten Mojokerto dan Kota Batu Tabel 3.1 Pembagian Wilayah Administrasi No Kecamatan Luas (Ha) 1 Purwodadi 102,455 2 Tutur 86,300 3 Puspo 58,350 4 Tosari 98,000 5 Lumbang 125,550 6 Pasrepan 89,950 7 Kejayan 79,150 8 Wonorejo 47,300 9 Purwosari 59,870 10 Prigen 121,900 11 Sukorejo 58,180 12 Pandaan 43,270 13 Gempol 64,920 14 Beji 39,900 15 Bangil 44,600 16 Rembang 42,520 17 Kraton 50,750 18 Pohjentrek 11,880 19 Gondangwetan 26,250

Upload: ika-permata-hati

Post on 14-Oct-2015

212 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Bab IIIGAMBARAN UMUM WILAYAH

3.1 Wilayah Administratif Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu dari 38 wilayah kabupaten/kota di Propinsi Jawa Timur. Kabupaten Pasuruan memiliki letak strategis karena berada pada sisi utara jalur tapal kuda yang berbatasan langsung dengan selat Madura. Secara geografis, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2007, wilayah Kabupaten Pasuruan terletak pada 112,3o 113,30o BT dan 7,30o 8,30o LS. Kabupaten Pasuruan terdiri atas 24 wilayah administratif kecamatan dan 365 wilayah administratif desa/kelurahan. Luas total wilayah daratan Kabupaten Pasuruan sekitar 147.401,5 Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai letak geografis Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada Gambar 3.1 Secara administrative wilayah Kabupaten Pasuruan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: Batas Utara: Kabupaten SIdoarjo dan Selat Madura Batas Timur: Kabupaten Probolinggo Batas Selatan: Kabupaten Malang Batas Barat: Kabupaten Mojokerto dan Kota BatuTabel 3.1Pembagian Wilayah AdministrasiNoKecamatanLuas (Ha)

1Purwodadi102,455

2Tutur86,300

3Puspo58,350

4Tosari98,000

5Lumbang125,550

6Pasrepan89,950

7Kejayan79,150

8Wonorejo47,300

9Purwosari59,870

10Prigen121,900

11Sukorejo58,180

12Pandaan43,270

13Gempol64,920

14Beji39,900

15Bangil44,600

16Rembang42,520

17Kraton50,750

18Pohjentrek11,880

19Gondangwetan26,250

20Rejoso37,000

21Winongan45,970

22Grati50,780

23Lekok46,570

24Nguling42,600

Total1.474,015

Sumber: Kabupaten Pasuruan Dalam Angka 2012

3.2 Kawasan Pedesaan Kabupaten Pasuruan Rencana Tata Ruang Kawasan Perdesaan Kabupaten Pasuruan atau disebut sebagai wilayah perencanaan merupakan gabungan dari 3 Satuan Wilayah Pengembangan (SWP), yaitu SWP Purwosari, SWP Gondangwetan, dan SWP Pasrepan yang terdiri dari 11 Kecamatan. Pemilihan kawasan ini berdasarkan pada fungsi pengembangan utama pada sector pertanian. Adapun 11 Kecamatan tersebut antara lain:1. Kecamatan Purwosari2. Kecamatan Purwodadi3. Kecamatan Tutur4. Kecamatan Wonorejo5. Kecamatan Gondang Wetan6. Kecamatan Poh Jentrek7. Kecamatan Kejayan8. Kecamatan Rejoso9. Kecamatan Pasrepan10. Kecamatan Puspo11. Kecamatan Tosari

Gambaran umum

III.20

Gambar 3.1 Peta Deliniasi Wilayah Perencanaan3.3 Kondisi Wilayah Kawasan Pedesaan Kabupaten Pasuruan

3.3.1 Fisik GeografisPembahasan terkait kondisi fisik geografis di Kabupaten Pasuruan terdiri dari beberapa subbab pembahasan antara lain kondisi topografi, geologi, hidrologi dan klimatologi.3.3.1.1 TopografiKondisi topografi merupakan salah satu kondisi fisik yang dapat mengetahui potensi dan kendala fisik perkembangan suatu kawasan/wilayah. Kondisi topografi erat kaitannya dengan ketinggian dan kemiringan lereng lahan. Secara umum, dapat didiskripsikan bahwa wilayah Kabupaten Pasuruan terhampar mulai dari daerah pantai (ketinggian 0 m dpl) di bagian utara sampai pegunungan (ketinggian >2000 m dpl) di bagian selatan, dengan morfologi bentang alam yang juga bervariasi mulai dari kemiringan lereng relatif datar/sedikit bergelombang (kelerengan 0-8%) sampai kelerengan sangat curam (> 45%). 1. Ketinggian.a. Ketinggian 0 - 12,5 m dpl, meliputi luasan 18.819 ha atau sekitar 12,8% dari luasan wilayah Kabupaten Pasuruan yang tercakup pada sebagian wilayah Kecamatan Gempol, Beji, Bangil, Rembang, Kraton, Pohjentrek, Gondangwetan, Rejoso, Winongan, Grati, Lekok dan Nguling.b. Ketinggian 12,5 25 m dpl, meliputi luasan 11.356,5 ha atau sekitar 7,7% dari luasan wilayah Kabupaten Pasuruan yang tercakup pada sebagian wilayah Kecamatan Gempol, Beji, Bangil, Rembang, Kraton, Pohjentrek, Gondangwetan, Rejoso, Winongan, Grati, Lekok, Nguling dan Kejayan.c. Ketinggian 25 50 m dpl, meliputi luasan 16.353,6 ha atau sekitar 11,1% dari luasan wilayah Kabupaten Pasuruan yang tercakup pada sebagian wilayah Kecamatan Gempol, Beji, Bangil, Rembang, Kraton, Gondangwetan, Winongan, Grati, Lekok, Nguling, Pandaan, Sukorejo, Wonorejo, Pasrepan dan Kejayan.d. Ketinggian 50 100 m dpl, meliputi luasan 13.448,2 ha atau sekitar 9,1% dari luasan wilayah Kabupaten Pasuruan yang tercakup pada sebagian wilayah Kecamatan Gempol, Beji, Rembang, Winongan, Grati, Nguling, Pandaan, Sukorejo, Wonorejo, Pasrepan, Lumbang dan Kejayan.e. Ketinggian 100 500 m dpl, meliputi luasan 39.011,2 ha atau sekitar 26,5 % dari luasan wilayah Kabupaten Pasuruan yang tercakup pada sebagian wilayah Kecamatan Gempol, Beji, Winongan, Pandaan, Sukorejo, Wonorejo, Pasrepan, Lumbang, Purwodadi, Tutur, Puspo, Purwosari, Prigen dan Kejayan.f. Ketinggian 500 1000 m dpl, meliputi luasan 21.877,2 ha atau sekitar 14,8 % dari luasan wilayah Kabupaten Pasuruan yang tercakup pada sebagian wilayah Kecamatan Gempol, Pasrepan, Lumbang, Purwodadi, Tutur, Puspo, Purwosari, Prigen, dan Tosari.g. Ketinggian 1000 - 2000 m dpl, meliputi luasan 18.615,1 ha atau sekitar 12,6 % dari luasan wilayah Kabupaten Pasuruan yang tercakup pada sebagian wilayah Kecamatan Gempol, Lumbang, Purwodadi, Tutur, Puspo, Purwosari, Prigen, dan Tosari.h. Ketinggian di atas 2000 m dpl, meliputi luasan 7.920,8 ha atau sekitar 5,4 % dari luasan wilayah Kabupaten Pasuruan yang tercakup pada sebagian wilayah Kecamatan Lumbang, Purwodadi, Tutur, Puspo, Purwosari, Prigen, dan Tosari.

2. KemiringanKemiringan Lahan di wilayah Kabupaten Pasuruan beragam mulai dari kelerengan 0 sampai diatas 45%. Secara morfologi bentang alam dapat didiskrpsikan bahwa daerah yang memiliki kelerengan relatif datar/sedikit bergelombang (0-8%) adalah seluas 85.257,6 Ha atau sekitar 57,8 %, berombak (8-15%) seluas 31.057,43 Ha atau sekitar 21,4 %, berbukit (15-25%) seluas 22.057,43 Ha atau sekitar 15 %, curam (25 - 45%) seluas 6865,08 Ha atau sekitar 4,7 %, dan sangat curam (> 45%) seluas 1747,58 Ha atau sekitar 1,2 %, dengan sebaran berikut:a. Kelerengan 0 2%, mencakup seluruh Kecamatan Bangil, Rembang, Kraton, Pohjentrek, Gindangwetan, Rejoso dan Lekok, sebagian Kecamatan Pasrepan, Kejayan, Wonorejo, Winongan, Grati, dan Nguling.b. Kelerengan 2 5%, mencakup sebagian Wilayah Kecamatan Purwodadi, Tosari, Lumbang, Pasrepan, Kejayan, Wonorejo, Purwosari, Prigen, Sukorejo, Pandaan, Gempol, Beji, Winongan, Grati dan Nguling.c. Kelerengan 5 8%, mencakup sebagian Wilayah Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang, Pasrepan, Kejayan, Purwosari, Prigen, Sukorejo, Pandaan, Gempol, Beji, Winongan, dan Lekok. d. Kelerengan 8-15%, mencakup sebagian Wilayah Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang, Pasrepan, Kejayan, Purwosari, Prigen, Pandaan, Gempol, Winongan, dan Gratie. Kelerengan 15 25%, mencakup sebagian Wilayah Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang, Pasrepan, Purwosari, Prigen, Gempol, dan Beji.f. Kelerengan 25 45%, mencakup sebagian Wilayah Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang, Purwosari, Prigen, dan Gempol.g. Kelerengan >45%, mencakup sebagian wilayah Kecamatan Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang, dan Prigen.

3.3.1.2 GeologiDengan luas wilayah sebesar 147.401,5 Ha, Kabupaten Pasuruan terdiri dari lima bagian morfologi wilayah yaitu: kerucut gunung api, pegunungan, perbukitan, dataran pasir, dan dataran rendah. Adapun penjelasan mengenai lima bagian morfologi tersebut adalah:1. Kerucut gunung api berada di sebelah barat dan tenggara, dengan cirri bentuk strato dan kerucut gunung api, memiliki ketinggian antara 2000-3350 m dpl. Puncak tertingginya antara lain Gunung Welirang, Arjuna, Ringgit dan Bromo.2. Pegunungan, berada di bagian barat dan barat laut, memiliki cirri strato dengan ketinggian 600-2000 m dpl. Puncaknya antara lain adalah Gunung Penanggungan. Pada daerah ini sebagian besar masih tertutup semak dan hutan tropic dengan batuan piroklastika dan epiklastika.3. Perbukitan, memiliki ciri gelombang deretan bukit, pegunungan, atau pematang. Berketinggian antara 25-600 m dpl. Puncak tertingginya antara lain Gunung Baung, Gunung Tinggi, Gunung Pule, dengan aliran sungai yang menonjol adalah Sungai Welang. Daerah ini sebagian besar merupakan lahan pertanian dan perkebunan, membentang dari wilayah Kecamatan Tosari dan Kecamatan Puspo sampai kea rah barat yaitu Kecamatan Tutur, Purwodadi dan Prigen.Dataran pasir, terletak di dasar kawah Tengger berbentuk tapal kuda, mengelilingi Gunung Bromo dengan ketinggian antara 200-2100 m dpl.4. Dataran rendah, yang membentang di daerah bagian utara dan sekitar pantai utara. Dengan ketinggian 0-25 m dpl, memiliki endapan alluvium, membentang dari timur yaitu wilayah Kecamatan Nguling, kea rah barat yaitu Kecamatan Lekok, Rejoso, Kraton, dan Bangil. Sebagian besar merupakan lahan pertanian, pertambakan, dan perkebunan. Sungai utamanya adalah sungai Rejoso.

Jenis geologi di Kabupaten Pasuruan dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu : batuan permukaan, batuan sedimen, dan batuan gunung api. Dengan banyaknya jenis batuan yang ada, menunjukkan bahwa Kabupaten Pasuruan merupakan daerah yang cukup kaya. Dilihat dari struktur geologi, Kabupaten Pasuruan terbagi atas dua kelompok besar yaitu gunung berapi kuarter muda (young quarternary vulcanic) seluas 52,43 % dan gunung berapi kuarter tua (old quarternary vulcanic) seluas 34,95 % dengan rincian selengkapnya dalam tabel.Tabel 3.2Wilayah Kabupaten Pasuruan menurut Struktur GeologiNoGeologiLuas

(ha)(%)

1Alluvium14.512,009,85

2Young quarternary vulcanic77.287,8052,43

3Pleistoce vulcanic2.748,001,86

4Pleistocena sedimen488,000,33

5Pleiocerne sedimen849,000,58

6Old quarternary vulcanic51.516,7034,95

Jumlah147.401,50100,00

Sumber: Kabupaten Pasuruan dalam Angka tahun 2012

3.3.1.3 HidrologiDitinjau dari kondisi hidrologi, Kabupaten Pasuruan mempunyai potensi air cukup besar berupa air permukaan dan air tanah. Selain potensi sungai, terdapat danau dan sejumlah mata air. Danau Ranu Grati dengan volume efektif sebesar 5.013 m3 dan volume maksimum 5.217 m3, mampu mengeluarkan debit maksimum 463 liter/detik. Selain itu terdapat 471 sumber mata air yang tersebar di 24 kecamatan dengan debit air antara 1 sampai dengan 5.650 liter/detik. Di Kecamatan Winongan terdapat dua sumber air, yaitu sumber air Umbulan dan Banyu Biru. Sumber air Umbulan merupakan sumber air terbesar dengan debit maksimum 5.650 liter/detik, sedangkan sumber air Banyu Biru dengan debit maksimum 225 liter/detik. Demikian juga di lereng perbukitan banyak terdapat sumur bor tertekan (artesis) dan tak tertekan dengan debit sekitar 5 -10 liter/detik. Di wilayah Kabupaten Pasuruan mengalir delapan sungai besar yang bermuara di Selat Madura, yaitu :a. Sungai Lawean: bermuara di Desa Penunggul Kecamatan Ngulingb. Sungai Rejoso: bermuara di wilayah Kecamatan Rejosoc. Sungai Gembong : bermuara di wilayah Kota Pasuruand. Sungai Welang: bermuara di Desa Pulokerto Kecamatan Kratone. Sungai Masangan : bermuara di Desa Raci Kecamatan Bangilf. Sungai Kedung Larangan : bermuara di Desa Kalianyar Kecamatan Bangilg. Sungai Kambeng: bermuara di Desa Carat Kecamatan Gempolh. Sungai Raci : bermuara di Desa Raci Kecamatan BangilDari delapan sungai utama yang bersifat parennial tersebut, Sungai Welang merupakan sungai yang mempunyai catchment area terbesar yaitu 518 km2, dengan panjang 36 km dan lebar 35 m, tetapi debit alirannya lebih rendah dari Sungai Rejoso. 3.3.1.4 KlimatologiCurah hujan Kabupaten Pasuruan banyak dipengaruhi oleh angin muson yang bertiup dari Australia dan Asia. Angin muson timur merupakan angin kering, sedangkan angin yang bertiup dari arah barat relatif agak basah. Berdasarkan intensitas curah hujan Kabupaten Pasuruan dan sekitarnya, maka intensitas curah hujan dapat dikelompokkan menjadi empat zona curah sebagai berikut:1. Zona curah hujan antara 2.000 2.500 mm/tahun, zona hujan ini dijumpai di daerah sekitar Kecamatan Pasrepan, serta daerah sekitar Kolusari dan selatan Purwosari.2. Zona curah hujan antara 1.750 2.000 mm/tahun, zona hujan ini tersebar di bagian barat, yaitu daerah sekitar Kecamatan Purwosari dan Beji.3. Zona curah hujan antara 1.500 1.750 mm/tahun, zona hujan ini tersebar di daerah bergelombang hingga perbukitan, antara lain disekitar Kecamatan Bangil, Rembang, Wonorejo, Kejayan, dan Lumbang. 4. Zona curah hujan antara 1.500 mm/tahun, zona hujan ini tersebar di daerah dataran sepanjang pantai sekitar Kraton, Lekok, Grati, dan Nguling.

3.3.2 Penggunaan LahanBerdasarkan tinjauan RTRW Kabupaten Pasuruan Tahun 2009-2029 penggunaan lahan di Kabupaten Pasuruan didominasi oleh lahan tidak terbangun sekitar 83,67% yang meliputi hutan, semak belukar, cadas, lautan pasir, perkebunan, sawah, hutan bakau, tambak, rawa, danau dan penambangan. Sedangkan untuk lahan terbangun sekitar 16,33% meliputi kawasan permukiman, industri, militer, pertanian, peternakan dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya mengenai presentase penggunaan lahan di Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel.Tabel 3.3Jenis, Luasan, dan Presentase Penggunaan Lahan Kabupaten PasuruanNo.Jenis PenggunaanTahun 2009

Luas (Ha)%

A. Lahan Tidak Terbangun 121.922,53 82,71

1Hutan 6.712,00 4,55

2Semak Belukar 12.948,00 8,78

3Cadas - 0,00

4Lautan Pasir276,160,19

5Kebun/Perkebunan 15.144,00 10,27

6Tegal 46.532,00 31,57

7Sawah 35.286,00 23,94

8Hutan Bakau 107,99 0,07

9Tambak 4.205,00 2,85

10Rawa 270,36 0,18

11Danau 201,02 0,14

12Penambangan 240,00 0,16

B.Lahan Terbangun 25.478,97 17,29

13Permukiman 17.916,00 12,15

14Industri 2.538,00 1,72

15Kawasan Militer 188,50 0,13

16Kawasan Wisata 76,00 0,46

17Peternakan - 0,00

18Lain-Lain 4.160,47 2,82

JUMLAH147.401,50100,00

Sumber : Pasuruan Dalam Angka 20123.3.3Fasilitas Pelayanan3.3.3.1 Fasilitas PendidikanFasilitas pendidikan yang terdapat di kabupaten Pasuruan terbagi menjadi Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Menengah Umum (SMU), dan Perguruan Tinggi (PT) yang tersebar di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Pasuruan. Adapun jumlah fasilitas pendidikan tersebut dapat dijelaskan pada tabel berikut:Tabel 3.4Jumlah Fasilitas Pendidikan Kabupaten PasuruanNoKecamatanSMPSMASMK

NgrSwastaNgrSwasta

1Puspo-----

2Tosari20-1--

3Purwosari-----

4Pasrepan3----

5Kejayan231--

6Gondangwetan221-

7Rejoso31---

8Tutur7---1

9Putwodadi23---

10Wonorejo3201--

11Pohjentrek22---

Sumber: Kabupaten Pasuruan Dalam Angka 2012Dari table diatas Fasilitas pendidikan mengenai SMK Pertanian masih belum ada dapat dilihat dari data yang diatas bahwa SMK pada 11 Kecamatan untuk kawasan strategis ini hanya ada satu SMK yang merupakan sekolah kejuruan biasa. Sehingga nantinya diperlukan pengembangan lebih lanjut mengenai fasilitas pendidikan yang ada agar dapat mendukung agribisnis pada kawasan stategis ini.

3.3.3.2 IndustriUntuk industri secara umum yang terdata ada Penggilingan Padi, Pengolahan hasil tanaman Pangan, Pengolahan hasil tanaman holtikultura , Industri Tahu dan Tempe , Pengolahan hasil tanaman perkebunan, Pakan ternak, Pengolahan hail peternakan, Pakan Ikan, Pengolahan hasil pakan ikan lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Peluang paling besar masyarakat untuk meningkatkan nilai ekonomi hasil pertanian melalui fasilitas industrI yang tersediaTabel 3.5.Industri di Kabupaten PasuruanNoKecamatanPenggilinganPadiPengolahan Hasil Tanaman Pangan/PalawijaPengolahan Hasil Tnmn HoltikulturaIndustri Tahu / Tempe Pengolahan Hasil Tanaman Perkebunan

1Puspo-----

2Tosari-----

3Purwosari61---1

4Pasrepan9241199

5Kejayan447---

6Gondangwetan---47-

7Rejoso13----

8Tutur-----

9Purwodadi371486--

10Wonorejo61---1

11Pohjentrek15----

Sumber BPS Pasuruan Dalam Angka 2012

3.3.4 Karakteristik Utilitas3.3.4.1 Prasarana Transportasia. Kondisi JalanSarana dan prasarana jalan di Kabupaten Pasuruan dapat diklasifikasikan atas jenis permukaan, kondisi jalan, dan kelas jalan. Panjang jalan di Kabupaten Pasuruanseluruhnya ada 2,470.92 Km dengan jenis permukaan kondisi baik 48.78 %; kondisi sedang 18.93 %; kondisi rusak ringan 19.06 %dan kondisi jalan rusak berat sebesar 13.2%.Sedangkan menurut statusnya dapat dirinci jalan nasional sepanjang 174.18 Km; jalan provinsi sepanjang 2,470.92 Km. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 3.7Kondisi Jalan di Kabupaten PasuruanNoKondisi JalanJalan Nasional (Km)Jalan Provinsi (Km)Jalan Kabupaten (Km)

1Baik91.08401.271205.42

2Sedang33.56113.39467.78

3Rusak Ringan24.2199.36471.04

4Rusak Berat24.3460.11362.68

Total174.18674.132470.92

Sumber: Sumber: Kabupaten Pasuruan Dalam Angka 2012Sistem jaringan jalan utama (primer) Kabupaten Pasuruan merupakan bagian dari jalaur utama Surabaya-Malanag dan Surabaya-Jember/Banyuwangi. Sistem jaringan primer ini melayani lalu lintas regional dan lokal di sepanjang jalur utama yang melintasi sebagian wilayah pesisir Desa Masangan dan Raci di Kecamatan Bangil, Desa Gerongan Dan Semare di Kecamatan Kraton, Desa Jarangan dan Patuguran Kecamatan Rejoso dengan lebar jalan berkisar antara 14 m dan perkerasan aspal dengan kondisi baik. Berdasarkan kondisi yang ada jalan ateri primer difungsikan untuk menghubungkan Kabupaten Pasuruan dengan Malang/Surabaya Pasuruan Probolinggo Jember/Banyuwangi Bali yang memiliki lebar jalan tidak lebih dari 15 m. Jaringan jalan arteri primer yang ada masih digunakan untuk berbagai moda angkutan, baik kendaraan bermotor, maupun tidak bermotor, serta masih banyaknya jalan lingkungan yang langsung mengakses jalan utama arteri perimer tersebut.

Gambar 3.2 (kiri) Kondisi Jalan Arteri Surabaya-Malang di Purwosari. (kanan) Kondisi Jalan di Kecamatan Gondangwetan (Sumber: Dokumentasi)

b. Angkutan UmumKabupaten Pasuruan selain memiliki fasilitas transportasi darat juga memiliki sarana transportasi angkutan rel. Jumlah penumpang pada tahun 2010 sebesar 385,068 penumpang mangalami kenaikan sebesar 3.90 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah penumpang pada tahun 2010 terbanyak pada bulan Nopember sebesar 39.898 penumpang. Pendapatan yang diperoleh PT.KeretaApi Indonesia Kabupaten Pasuruan sebesar 3,050,305,000 rupiah yang mengalami kenaikan sebesar 1.26 persen.Adapun jalur angkutan umum dengan rute yang sudah ada dapat dipertahankan keberadaannya. Jalur angkutan umum di kabupaten Pasuruan memiliki rute sebagai berikut :Tabel 3.8Rute Jalur Angkutan Umum1. Pandaan Baujeng Bangil2. PurwodadiCowek Gerbo Nongkojajar3. Pandaan Prigen Tretes4. Bangil Kalianyar5. Bangil Sokorejo6. GrogolGondangwetan WarungdowoWonorejo Purwosari7. Pandaan Jetak Dayurejo8. Warungdowo Ngempit Kraton

9. Pandaan Randupitu Gununggangsir10. Ngopak Winongan Umbulan11. Purwosari Ngampel Nongkojajar12. Sukoreno Prigen13. Nagil Rembang Wonorejo14. Pandaan Sukoreno15. Pandaan Sukoharjo16. Purwosari Gunungmalang

17. Nguling Watestani Cukurgondang Ranuklindung18. Lumbang Winongan19. Lumbang Ngopak Lekok20. Pasrepan Puspo Tosari21. Pasrepan Gondangwetan22. Pasuruan Warungdowo Winongan23. Nguling Lekok24. Wonorejo Purwosari Sukorejo Jatiarjo Taman Safari25. Sukorejo Tretes

Sumber: RTRW Kabupaten Pasuruan 2009-2029

Angkutan umum penumpang yang beroperasi di wilayah studi meliputi mini bus, angkutan pedesaan, bus sedang, bus antar kota dan kereta api. Sistem jaringan angkutan umum penumpang meliputi rute trayek, terminal dan sub terminal. Beberapa kawasan yang belum terjangkau sarana angkutan umum memanfaatkan moda angkutan lain seperti ojek..

Gambar 3.3 Pola Jaringan Jalan Eksisting Wilayah Studi

3.3.4.2 Prasarana ListrikUntuk memenuhi sumber tenaga listrik pada skala yang cukup luas seperti kabupaten, di wilayah kabupaten Pasuruan terdapat 3 macam pembangkit listrik yang telah dikembangkan yaitu PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap), PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) dan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Ketiga macam jeins pembangkit listrik ini dikembangkan di beberapa lokasi yang berbeda sesuai dengan karakteristik dan pembatasan yang ada pada lokasi masing-masing. Tabel 3.9Data Pembangkit Listrik di Wilayah Kabupaten PasuruanNoTempatNama PembangkitKapasitasKeterangan

1Kecamatan LekokPLTGU Indonesia PowerPLTG 6 x 100 mWPLTU 1 x 200 mWBeroperasi

2Kecamatan Tosari, Desa NgadiwonoPLTD DusunKetuwonMensupply 125 KKOperasi waktu tertentu

3Kecamatan Tosari, Desa NgadiwonoPLTD Dusun BanyumenengMensupply 95 KKOperasi waktu tertentu

4Kecamatan Tosari, Desa KandanganPLTD Dusun PandansariMensupply 47 KKOperasi waktu tertentu

5Kecamatan Tosari, Desa SedaengPLTS Dusun WonokoyoMensupply 46 KKOperasi waktu tertentu

6Kecamatan Purwodadi, Desa DawubansengonPLTD Dusun SidodadiMensupply 23 KKOperasi waktu tertentu

Sumber: RTRW Kabupaten Pasuruan 2009-2029Penyediaan energi untuk kabupaten Pasuruan diperoleh dari pembangkit GI (Gardu Induk). Secara umum gardu induk tersebut yang melayani kabupaten pasuruan dimana berdasarkan sistem tegangannya meliputi.1. 8 (delapan) Gradu Induk dengan sistem 150/20 KV.2. 1 (satu) Gardu Induk dengan sistem 150/70 KV; 150/20 KV.

Gambar 3.4 (kiri) PT.Indonesia Power Perak-Grati(kanan) Powerplant di Kecamatan Beji (Sumber: Dokumentasi)3.3.4.3 Prasarana TelekomunikasiPertumbuhan jaringan telekomunikasi di Kabupaten Pasuruan berkembang dengan cukup pesat, seiring dengan perkembangan teknologi seluler sehingga hubungan komunikasi dapat berjalan lebih cepat dan efisien. Berkembangnya jaringan telepon seluler tersebut didukung dengan pengembangan dan pembangunan beberapa BTS milik swasta. Walaupun keberadaan jaringan seluler telah mendominasi, namun keberadaan telepon umum serta pelanggannya masih dapat ditemukan di beberapa kawasan. Pada umumnya jaringan telepon kabel sendiri belum menjangkau seluruh wilayah kabupaten Pasuruan terutama bagian timur. Distribusi Jaringan telepon kabel di wilayah studi melintasi jalan-jalan utama khususnya pada wilayah kota kecamatan yang memiliki kepadatan tinggi. Jaringan telepon ini melayani perumahan, kantor pemerintahan, dan fasilitas-fasilitas umum serta sosial lainnya. Untuk kawasan-kawasan yang penduduknya jarang, sambungan telepon kabel masih sangat sedikit dan hampir tidak ada.

3.3.4.4 Prasarana Air BersihPemanfaatan sumber air baku di Kabupaten Pasuruan ditangani oleh PDAM Kabupaten Pasuruan. Pada saat pembentukan, PDAM Kabupaten Pasuruan hanya terdiri dari 4 (empat) cabang saha, namun sekarang sudah menjadi 8 (delapan) cabang dan 4 (empat) unit kerja.1. Cabang Bangil7. Cabang Tutur2. Cabang Prigen8. Cabang Purwodadi3. Cabang Gempol9. Cabang Nguling4. Cabang Pandaan10. Unit Wonorejo5. Cabang Purwosari11. Unit Grati6. Cabang Sukorejo12. Unit PuspoProduksi sumber air baku tersebut disalurkan kepada pelanggan di setiap kecamatan. Namun dalam pendistribusian air bersih masih belum merata hingga 24 kecamatan. Menurut data BPS Kabupaten Pasuruan hanya 12 kecamatan yang telah terjangkau oleh jaringan air bersih milik PDAM. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 3.10Pelayanan jaringan air Bersih di Kabupaten PasuruanNo.KecamatanPelangganAir Disalurkan (m3)Nilai Produksi (Rp)

1Purwodadi1,763469,548782,214,828

2Tutur796210,712351,022,794

3Puspo21438,40263,973,468

4Tosari---

5Pasrepan---

6Kejayan---

6Wonorejo561167,236278,596,606

8Purwosari2,980739,1231,231,296,844

9Pohjentrek---

10Gondangwetan---

11Rejoso---

Jumlah19,3385,174,7898,620,623,851

Sumber: Kabupaten Pasuruan Dalam Angka 2012Penyediaan air bersih untuk pemenuhan aktivitas ekonomi maupun kebutuhan lainnya di Kabupaten Pasuruan terlihat kurang memadai meskipun memiliki banyak sumber mata air dan sumur bor yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang senantiasa mengupayakan pencarian dan pengembangan sumber-sumber air baru. Bagaimanapun air memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan, sehingga ketersediaannya merupakan suatu keharusan agar seluruh aktivitas kehidupan dapat berjalan dengan baik.

Gambar 3.5 Mata Air Umbulan di Kecamatan Winongan(Sumber: Dokumentasi)Selama ini Kabupaten Pasuruan dikenal dengan melimpahnya ketersediaan air, hal ini nampak dengan banyak bermunculan perusahaan air mineral baru, tetapi hanya daerah bagian barat kabupaten Pasuruan saja, ironisnya di beberapa daerah bagian justru terjadi kekeringan yang cukup serius, sebuah kesenjangan nyata yang harus segera diatasi terutama oleh pemerintah setempat, apalagi dengan pertumbuhan dan perkembangan kota-kota di kabupaten Pasuruan yang begitu cepat, mengharuskan pemerintah untuk lebih tanggap.

3.3.4.5 Prasarana DrainaseKondisi Jaringan drainase di Kabupaten Pasuruan pada umumnya masih perlu penambahan dan perbaikan. Pada musim penghujan, seringkali kawasan hilir kabupaten Pasuruan dilanda banjir, lokasi rawan banjir yang terjadi di kawasan timur Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 3.11 Kasus Banjir di Kabupaten Pasuruan tahun 2009NoKecamatanJumlah DesaLuas (Ha)

1Puspo--

2Tosari--

4Pasrepan--

5Kejayan--

6Gondangwetan--

7Rejoso5524

Jumlah101,154

Sumber: Kabupaten Pasuruan dalam angka 2010, BPSJaringan Drainase di Kabupaten Pasuruan pada umumnya terletak di sempadan jalan. Secara keseluruhan terdapat 1094 unit jaringan drainase dengan panjang total adalah 2188 m. Lebih jelasnya dapat dilhat pada tabel kondisi drainase berikut.Tabel 3.12 Drainase di Kabupaten PasuruanNoKondisi DrainaseJumlah (Unit)Panjang (Meter)

1Baik15082116

2Rusak Ringan2754

3Rusak Berat918

Jumlah10942188

Sumber: Kabupaten Pasuruan dalam angka 2010, BPS

Gambar 3.6 Sebuah Pintu Air di Kecamatan Rejoso(Sumber: Dokumentasi)

3.3.4.6 Prasarana PersampahanPada umumnya sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Pasuruan masih dilakukan secara individual dan tradisional, dengan cara menimbun dan membakar di ruang terbuka atau pekarangan masing-masing. Hal ini dikarenakan sistem jaringan persampahan seperti TPA dan TPS serta trayek angkutan sampah yang disediakan pemerintah hanya menjangkau sebagian kecil kawasan Kabupaten Pasuruan.

Gambar 3.7 Peta Persebaran Prasarana Utilitas Kab. Pasuruan3.3.5 Sosial Demografi Sebagai modal dasar pembangunan penduduk Kabupaten Pasuruan relatif besar tercatat 1.510.261 jiwa terdiri dari laki laki 747.376 jiwa dan perempuan 762.885 jiwa (data akhir tahun 2010 BPS Kabupaten Pasuruan) dengan kepadatan 1024,59 jiwa/km2 Agama yang dianut Islam, Kristen Protestan, Katholik, Budha dan Hindu.Kondisi penduduk menurut mata pencaharian terdiri dari: Pertanian (33,98%) Industri Pengolahan (24,69%), Listrik, gas dan air (0,41%) perdagangan, hotel dan restoran (17,79%) pertambangan dan galian (0,38%). Bangunan (5.21%), Keuangan, Persewaan dan jasa perusahaan (0,33%), pengangkutan dan komunikasi (6,66%) serta jasa (10,55%). Tabel 3.13Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Per KecamatanNoKecamatanTidak/Belum BekerjaPertanianPertambanga/PenggalianIndustri Pengolahan PNSTNI/PolriPedagangSwasta

1Puspo3048178832399----

2Tosari94414627645----

3Purwosari.2367319744181118966125414936269

4Pasrepan.114532505452410852175347-

5Kejayan.13380260293633036----

6Gendangwetan19967 10229945544145548219-

7Rejoso.142258170265060----

8Tutur670532698110618----

9Purwodadi19774188171775548----

10Wonorejo.1232621437823076291267138-

11Pohjentrek113254368113356----

Sumber: Kabupaten Pasuruan Dalam Angka 2012

Gambar 3.8 Jenis Pekerjaan Penduduk

Tabel 3.14Jumlah Penduduk Luas wilayah dan kepadatanNoKecamatanLuas km2Jumlah (jiwa)Kepadatan (jiwa/km2)

1Puspo.48,3927092559,90

2Tosari.93,1318485198,49

3Purwosari.60,49784381296,62

4Pasrepan.73,4850171683

5Kejayan.79,1562953795,36

6Gendangwetan.26,38 532162017,32

7Rejoso.35,51437791232,89

8Tutur.86,31552012602,58

9Purwodadi.75,5765642868,63

10Wonorejo.44,56565281268,69

11Pohjentrek.11,88283082381,88

Sumber: Kabupaten Pasuruan Dalam Angka 2012

3.3.6 PerekonomianPerhitungan PDRB akan menghasilkan gambaran mengenai volume ekonomi, struktur ekonomi dan perkembangannya serta kontribusi masing-masing sektor terhadap total PDRB. sektor usaha yang diukur melipututi sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan sektor jasa.Kinerja pembangunan ekonomi daerah tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasuruan pada tahun 2009 mencapai 5,31% dengan kekuatan ekonomi (PDBR atas dasar harga berlaku) Rp. 6.397.872,16 juta, dengan Realisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebesar RP. 87.356.770.052,57 dan Income Perkapita mencapai Rp. 9.302.164,- berantai dan indeks harga implisit. Perekonomian Kabupaten Pasuruan 2011 mampu tumbuh cukup baik meskipun masih sedikit terpengaruh oleh dampak krisis ekonomi global, yang mulai terjadi sejak pertengahan tahun 2008. Kontraksi ekspor barang dan jasa yang cukup besar terjadi pada awal tahun 2009, khususnya untuk barang-barang non migas, menyebabkan turunyya tingkat produksi barang dan jasa yang dihasilkan pelaku ekonomi di Kabupaten Pasuruan. Kondisi ini, dengan cepat diadaptasi oleh pelaku ekonomi Kabupaten Pasuruan untuk memcari peluang ekonomi.Disamping krisis global ada beberapa faktor lain yang turut memperlambat kinerja ekonomi Kabupaten Pasuruan pada taun 2011 diantaranya adalah musim kemarau yang cukup panjang dan tersendatnya pembangunan alur alternatif yang memadai untuk transportasi dari Pasuruan ke wilayah Surabaya dan sekitarnya. Dengan berbagai kondisi yang telah disebutkan diatas, perekonomian Kabupaten Pasuruan mampu tumbuh sebesar 7,02 % pada tahun 2011 dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2010 yang bmampu mencapai pertumbuhan sebesar 6,14%. Selama kurun waktu lima tahun terakhir perekonomian Kabupaten Pasuruan selalu menunjukkan pergerakan yang positif dari tahun ke tahun, baik dilihat melalui PDRB atas dasar harga berlaku maupun PDRB atas dasar harga konstan.

Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha 2008-2011 (Juta Rupiah)NoSektor20082009 2010*)2011**)

(1)(2)(3)(4)(5)(6)

Atas Dasar Harga Berlaku

1Pertanian2.957.8293.346.0343.860.9614.405.720

2Pertambangan & Penggalian131.273142.836152.479161.839

3Industri Pengolahan3.927.5584.248.2854.879.4065.642.556

4Listrik, Gas, Air Bersih264.744289.982328.553373.910

5Bangunan350.380395.299433.676464.362

6Perdagangan, Hotel dan Restoran2.565.4342.874.5313.196.9213.561.759

7Pengangkutan dan Komunikasi430.650491.759566.633649.667

8Keu, Persewaan dan Jasa Perusahaan434.605500.45567.834640.153

9Jasa-jasa1.246.9631.434.9161.591.0761.735.875

PDRB5.737.5106.075.2926.397.8727.267.979

Atas Dasar Harga Konstan

1Pertanian1.450.6101.516.7311.589.3231.679.776

2Pertambangan & Penggalian66.88269.013712.27173.353

3Industri Pengolahan1.968.5162.047.4482.169.0042.324.134

4Listrik, Gas, Air Bersih127.268133.231148.324160.415

5Bangunan170.539180.686185.911201,693

6Perdagangan, Hotel dan Restoran1.305.1271.389.2121.503.9001.627.779

7Pengangkutan dan Komunikasi170.455187.808206.650225.907

8Keu, Persewaan dan Jasa Perusahaan232.865254.601270.819292.997

9Jasa-jasa580.031619.141647.742681.923

PDRB5.737.5106.075.2926.397.8727.267.979

Sumber: Kab Pasuruan DDalam Angka 2012Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka SementaraDilihat dari tabulasi diatas sektor yang paling banyak menyumbang pada PDRB adalah sektor Industri Pengolahan sebesar 77,6 %. Sedangkan yang paling sektor yang paling sedikit menyumbang PDRB Pasuruan adalah sektor pertambangan dan penggalian sebanyak 2,2 %. Dan apabila dilihat dari sektor pertanian sebagai penyumbang terbesar ke dua setelah sektor Industri Pengolahan, perbandingannya hanya memiliki selisih yang sangat sedikit. Untuk sektor pertanian menyumbang sebanyak 60,6 %. Untuk gambaran grafik keseluruhan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.8 Grafik Kontribusi PDRB sektoral Kabupaten Pasuruan

Pertumbuhan ekonomi dijadikan sebagai suatu tolok ukur mengetahui sejauh mana kegiatan ekonomi di suatu wilayah berjalan selama kurun waktu tertentu. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu wilayah mengidinkasikan semakin bergairahnya kegiatan ekonomi di wilayah tersebut.

Gambar 3.9 Grafik Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten PasuruanSumber: Kabupaten Pasuruan Dalam Angka, 2012