bab iii hasil penelitian dan pembahasan a. profil ...eprints.umm.ac.id/60090/38/bab iii.pdf · 25...

23
25 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Kepolisian Resort Malang Kota 1. Lokasi Kepolisian Resort Malang Kota Kepolisian Resort Kota Malang (Polresta Malang) berlokasi di Jal. Agung Suprapto No. 19 Malang, yang terletak di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar. Kepolisian Resort Kota Malang (Polresta Malang) di pimpin oleh seorang Kapolres yang berpangkat AKBP yaitu AKBP Dony Alexander S.I.K., MH. dan dibantu oleh seorang Wakapolres yang berpangkat KOMPOL yaitu KOMPOL Ari Trestiawan, SH., S.I.K, keduanya merupakan unsure pimpinan. Untuk melaksanakan tugas pimpinan dan pengolahan organisasi unsure pimpinan di bantu oleh unsur pengawasan yaitu Siwas dan Si Propam, serta juga dibantu oleh unsur pembantu staf pimpinan yaitu Sikeu (seksi keuangan) dan Sium (seksi umum). Selain itu terdapat juga unsur pengawas pembantu pimpinan yaitu Bagsumda (bagian sumber daya), Bagren (bagian perencanaan), Bagops (bagian opersaional). Unsure pimpinan juga dibantu oleh unsur pelaksana fungsi teknis operasional yaitu Satuan lalulintas (satlantas), Satuan intelijen dan Pengamanan (satintelkam), Satuan reserse kriminal (satreskrim), Pembinaan dan Kemitraan (Binamitra), dan Satuan samapta (satsamapta). Tugas secara umum dari masing-masing teknis operasional adalah:

Upload: others

Post on 20-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 25

    BAB III

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Profil Kepolisian Resort Malang Kota

    1. Lokasi Kepolisian Resort Malang Kota

    Kepolisian Resort Kota Malang (Polresta Malang) berlokasi di Jal.

    Agung Suprapto No. 19 Malang, yang terletak di depan Rumah Sakit

    Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar. Kepolisian Resort Kota Malang

    (Polresta Malang) di pimpin oleh seorang Kapolres yang berpangkat

    AKBP yaitu AKBP Dony Alexander S.I.K., MH. dan dibantu oleh

    seorang Wakapolres yang berpangkat KOMPOL yaitu KOMPOL Ari

    Trestiawan, SH., S.I.K, keduanya merupakan unsure pimpinan. Untuk

    melaksanakan tugas pimpinan dan pengolahan organisasi unsure

    pimpinan di bantu oleh unsur pengawasan yaitu Siwas dan Si Propam,

    serta juga dibantu oleh unsur pembantu staf pimpinan yaitu Sikeu

    (seksi keuangan) dan Sium (seksi umum). Selain itu terdapat juga

    unsur pengawas pembantu pimpinan yaitu Bagsumda (bagian sumber

    daya), Bagren (bagian perencanaan), Bagops (bagian opersaional).

    Unsure pimpinan juga dibantu oleh unsur pelaksana fungsi teknis

    operasional yaitu Satuan lalulintas (satlantas), Satuan intelijen dan

    Pengamanan (satintelkam), Satuan reserse kriminal (satreskrim),

    Pembinaan dan Kemitraan (Binamitra), dan Satuan samapta

    (satsamapta). Tugas secara umum dari masing-masing teknis

    operasional adalah:

  • 26

    a) Satlantas bertugas untuk menyelenggarakan dan melaksanakan

    fungsi teknis lalu lintas dalam seluruh wilayah polres.

    b) Satintelkam bertugas melakukan deteksi dini dan

    memberikanperingatan masalah dan perkembangan masalah

    dan perubahan sosial dalam msyarakat.

    c) Satreskrim bertugas membina fungsi dan menyelenggarakan

    kegiatan-kegiatan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana.

    d) Bina mitra bertugas untuk pembinaan dan penyuluhan tentang

    peraturan peraturan-peraturan baru kepada masyarakat.

    e) Satsamapta bertugas untuk memberikan perlindungan, dan

    pengayoman dan pelayanan masyarakat.

    Kemudian adanya unsur pendukung yaitu Sitipol, dan juga terdapat

    unsur pelaksana tugas kewilayahan yaitu Polisi Sektor (Polsek) yang

    menjadi tanggung jawab dari Kapolres, dimana saat ini Polresta

    malang Memiliki 5 Polsek wilayah antara lain adalah:

    1. Polsek Lowokwaru

    2. Polsek Klojen

    3. Polsek Blimbing

    4. Polsek Sukun

    5. Polsek Kedung Kandang19

    19 Diperoleh dari KANIT DIKYASA / IPTU Mohammad Saikhu, SH. Satlantas Polres Malang

    Kota, Tanggal 14 April 2019

  • 27

    2. Visi dan Misi Polres Malang Kota

    Visi dari Polres Malang Kota adalah terwujudnya Polri yang makin

    profesional, unggul dan dipercaya masyarakat guna mendukung

    terciptanya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian

    dengan berlandaskan semangat gotong royong di wilayah hukum

    Polres Malang Kota.

    Sedangkan Misi daripada Polres Malang Kota adalah :

    a) Mewujudkan pemuliaan dan kepercayaan publik (trust building)

    dengan perlindungan, pengayoman dan pelayanan sampai lini

    terdepan, melalui konsep “Mabes Kecil-Polda Cukup-Polres Besar-

    Polsek Kuat”.

    b) Mewujudkan pemberdayaan kualitas sumber daya manusia Polri

    yang profesional dan kompeten, yang menjunjung etika dan sendi-

    sendi hak asasi manusia.

    c) Meningkatkan motivasi dan kesejahteraan personel Polri (well

    motivated dan welfare).

    d) Mewujudkan deteksi dini melalui kegiatan deteksi dini, peringatan

    dini dan cegah dini secara cepat akurat dan efektif.

    e) Mewujudkan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat

    dengan pemahaman, kesadaran dan kepatuhan hukum melalui

    strategi Polmas serta membangun sinergi polisional yang proaktif

    dengan Kementerian/Lembaga.

  • 28

    f) Melakukan penegakan hukum yang berkeadilan, menjujung tinggi

    HAM dan anti KKN.

    g) Mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran

    berlalulintas.

    h) Mewujudkan teknologi dan sistem informasi kepolisian secar

    berkelanjutan yang terintegrasi secara menyeluruh (nasional), yang

    didukung dengan penelitian dan kajian ilmiah, guna lebih

    mengoptimalkan kinerja Polri.

    i) Mewujudkan anggota Polri yang kompeten yang dibuktikan

    dengan sertifikasi kecakapan kecabangan profesi.

    j) Mewujudkan intelijen kepolisian yang profesional dan kompeten

    untuk memastikan dukungan yang handal bagi keamanan,

    pencegahan dini kriminalitas dan pengambilan keputusan yang

    tepat pada kebijakan keamanan.20

    3. Struktur Organisasi Polres Malang Kota

    Struktur organisasi sangat di perlukan dalam berorganisasi karena

    merupakan sesuatu tatan perkumpulan atau sekelompok orang yang

    mempunyai posisi atau bagian-bagian untuk menjalankan suatu

    tanggungjawab pekerjaan secara terorganisir supaya mencapai suatu

    tujuan.

    Penulis diarahkan oleh Narasumber terkait sumber data berupa

    bagan struktur organisasi Polres Malang Kota beserta bagan struktur

    20 Ibid

  • 29

    KASAT

    LANTAS

    KAUR MINT

    OPS

    KANIT

    DIKYASA

    KANIT

    PATROLI

    KANIT

    REK

    KANIT

    LAKA

    Unit SIM Unit STNK Unit BPKB

    organisasi Satlantas Polres Malang Kota beserta penjelasan fungsi

    tugas pokok sebagai berikut :

    Struktur Organisas Satlantas Polres Malang Kota

    Sumber data : MINOPS LANTAS POLRES MALANG KOTA.

    Tugas pokok struktur organisasi :

    1. Kasatlantas

    a) Menyelenggarakan fungsi teknis lalu lintas dalam wilayah

    Resort Malang Kota yang meliputi sebagai berikut :

    a. Gakumlantas

    b. Dikmas lantas

    c. Perekayasaan jalan

  • 30

    d. Reg ident lantas

    b) Kasat lantas bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas

    kewajibanya kepada kapolres dan dalam melaksanakan tugas

    kewajibanya dibantu oleh kaur min ops.

    2. Kaur min ops

    a) Menyelenggarakan administrasi pelayanan bidang lalu lintas.

    b) Koordinator staff lalu lintas dalam rangka melaksanakan,

    merencanakan, serta melaporkan kegiatan.

    c) Menyelenggarakan dan merencanakan operasional lalu lintas.

    3. Kanit dikyasa

    a) Unit yang melaksanakan kegiatan dalam rangka pendidikan

    kepada masyarakat yang terorganisir maupun tidak terorganisir

    serta rekayasa lalu lintas.

    b) Memberikan bimbingan dan penyuluhan serta penerapan

    kepada pengguna jalan.

    4. Kanit patroli

    Menyelenggrakan kegitan dalam rangka preventif, represif

    dan prempetif pada pengguna jalan.

    4. Gambaran Umum Wilayah Hukum Polres Malang Kota

    Kota malang yang terletak di dataran tinggi yaitu pada ketinggian

    antara 440-667 meter di atas permukaan air laut, merupakan salah

    satu kota tujuan pariwisata karena keindahan alamnya yang di

    kelilingi pegunungan. Letak kota malang 112.06 – 112.07 bujur

  • 31

    timur dan 7.06 – 8.02 lintang selatan. Dengan batas wilayah sebagai

    berikut:

    1) Sebelah Utara: Kecematan Singosari dan Kecematan Karangploso,

    Kabupaten Malang.

    2) Sebelah Timur: Kecematan Pakis dan Kecematan Tumpang,

    Kabupaten Malang.

    3) Sebelah Selata: Kecematan Tajinan dan Kecematan Pakisaji,

    Kabupaten Malang.

    4) Sebelah Barat : Kecematan Wagir, Kecematan Dau, Kabupaten

    Malang.

    B. Penegakan Pasal 106 ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009

    Berkaitan dengan Penggunaan Handphone Oleh Ojek Online Di Jalan

    Raya

    1. Prosedur Pelaksanaan Razia Kendaraan Bermotor oleh Satlantas

    pada Penggunaan Handphone Oleh Ojek Online Di Jalan Raya

    Perlu diketahui bahwa penegak hukum yaitu kepolisian memiliki

    standard operational Procedure yang mana mengacu pada pasal 13

    Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara

    Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan

    Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam pengecekan

    sebuah kendaraan. Yang mana sepeda harus patuh terhadap rambu lalu

    lintas, memperhatikan penuh aspek dari keselamatan, kelengkapan

    dokumen berkendara seperti SIM dan STNK yang masih berlaku,

  • 32

    kewajiban untuk menyalakan lampu, Patuh pada batas kecepatan yang

    telah ditentukan, kelengkapan kendaraan terutama pada sepeda seperti

    spion, ban standar, warna sepeda sesuai dengan STNK, lampu-lampu

    menyala dengan normal, helm SNI, Plat Nomor kendaraan terpasang

    dan harus lihai dalam memposisikan kendaraan dari depan dan

    haluan21

    Pelaksanaan Razia atau operasi kendaraan bermotor tidak memiliki

    jadwal yang pasti namun dilaksanakan secara berkala. Jika melihat

    dari Pasal 13 Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012 tentang

    Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan

    Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan telah dijelaskan pada

    ayat (1),(2), dan (3) yang mana ayat (3) menjabarkan bagaimana razia

    dapat diadakan karena adanya pertimbangan dari beberapa poin

    dimulai dari naiknya pelanggaran dan kecelakaan, angka kejahatan

    dengan kendaraan yang naik, kendaraan tidak memenuhi persyaratan

    teknis dan laik jalan, ketidaktaatan pemilik kendaraan untuk menguji

    kendaraan, pelanggaran kelebihan muatan, dan juga pelanggaran

    perizinan angkutan umum. Hal inilah yang menjadi pertimbangan

    diadakannya pelaksanaan razia kendaraan bermotor. Proses

    penindakan saat ini banyak memberikan kemudahan karena jika

    kendaraan telah melakukan pelanggaran dan mendapat tilang maka

    bisa langsung dilaksanakan proses pembayaran denda tilang yang

    21 Diperoleh dari Bripka Adi Candra, SH. Satlantas Polres Malang Kota, Tanggal 14 April 2019

  • 33

    mana langsung dibayarkan ke bank BRI terdekat dari si pelanggar

    tersebut. Akan tetapi saat ini pembayaran hanya bisa dibayarkan di

    ATM BRI. Dan struk pembayaran diserahkan untuk mengambil

    barang bukti yang disita. Jadi, tidak perlu untuk ke pengadilan di

    daerah pelanggar terkena razia.

    Perlu diketahui bahwa pada kasus penggunaan handphone bagi

    siapapun yang melakukan pelanggaran yaitu penggunaan handphone

    pada saat berkendara terutama pada kendaraan beroda dua tetap

    dilaksanakan proses tilang yang mana walaupun ojek online jika tetap

    menggunakan handphone maka akan di tilang.

    2. Problem Pelaksanaan Razia Kendaraan Bermotor pada Pengguna

    Handphone oleh Ojek Online di Jalan Raya

    Dalam hal ini, ojek online yang dalam pekerjaannya memakai

    handphone sebagai alat utama untuk bekerja atau dapat dikatakan

    tidak dapat dipisahkan dengan handphone karena untuk dapat

    melakukan suatu pekerjaan yaitu pada layanan ojek online, ojek online

    sebagai driver mendapat pesanan dari konsumen melalui aplikasi ojek

    online. Dari pihak Kepolisian sebagai penegak hukum terutama pada

    saat melakukan razia kendaraan bermotor memiliki problem bahwa

    handphone yang penggunaannya sebagai alat untuk komunikasi antara

    driver ojek online dan konsumen yang penggunaan handphone sendiri

    pada saat di jalan raya termasuk dalam pelanggaran. Dan problem

    kedua adalah Polisi tidak dapat melakukan pengawasan terhadap ojek

  • 34

    online yang setiap waktu menggunakan handphone baik dalam waktu

    pagi, siang, sore, maupun malam hari. Hal ini tentu menimbulkan

    kesimpulan di dalam masyarakat bahwa ojek online dapat

    menggunakan handphone yang mana masyarakat ketika menggunakan

    handphone (terutama penggunaan GPS) dapat dikenakan tilang.

    3. Analisis Permasalahan Terkait Penggunaan Handphone Di Jalan

    Raya

    Terkait dengan problem di atas, bahwa fakta di lapangan masih

    banyak penggunaan handphone di jalan raya dan di setiap tahunnya

    meningkat dari tahun 2016 ke tahun 2017 yang mana peningkatan

    tersebut dari berjumlah 292 naik ke 316 pelanggaran terkait

    penggunaan handphone di jalan raya. Walaupun tidak dikatakan

    secara spesifik karena pasal ini dikenakan tidak hanya kepada driver

    ojek online tetapi kepada masyarakat umum. dari pihak Kepolisian

    juga mengadakan sosialisasi tentang larangan penggunaan handphone

    kepada ojek online guna mengurangi pelanggaran yang terjadi di jalan

    raya. Namun, meski telah diadakannya sosialisasi berupa larangan

    penggunaan handphone pada ojek online. hal itu tidak berjalan dengan

    efektif mengingat handhphone sendiri sebagai alat utama dalam

    pekerjaan ojek online yang mana aplikasinya berada pada handphone.

    Menurut hemat penulis, Pasal 106 Ayat 1 Nomor 22 Tahun 2009

    tentang Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ini tidak

    efektif. Mengingat bahwa pasal tersebut tidak relevan atau selaras

  • 35

    dengan yang terjadi di lapangan. Dan faktanya apabila ojek online

    masih tetap terkena razia tentang penggunaan handphone akan

    menghambat kemajuan teknologi dan ekonomi negara karena dari

    pihak Kepolisian memiliki diskresi yang mana digunakan sebagai

    dasar untuk melakukan teguran apabila driver ojek online secara

    teknis aktif dalam menggunakan handphone pada saat berkendara.

    Sebab dapat kita lihat dari hasil wawancara para driver ojek online

    yaitu pasal ini dianggap memberatkan pihak driver ojek online ketika

    akan melaksanakan pekerjaan seperti yang dicontohkan salah satu

    driver ojek online pada saat melakukan pengambilan suatu orderan,

    driver ini membutuhkan komunikasi antara driver dengan konsumen.

    Ketika titik penjemputan konsumen berada melewati atau mendekati

    tempat pemeriksaan atau operasi lalu lintas yang dilaksanakan oleh

    pihak kepolisian, maka pekerjaan driver ojek online akan terhambat

    atau mengakibatkan cancel dari pihak konsumen.

    C. Efektivitas Pasal 106 Ayat (1) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Undang

    – Undang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Dalam Lingkup

    Kemajuan Teknologi

    Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi dan

    informasi yang berkembang pesat mendorong perubahan perilaku serta

    budaya pada masyarakat dengan sangat cepat sehingga menimbulkan

    dampak berupa ketertinggalan hukum yang berlaku dalam masyarakat, hal

    ini menjadikan hukum tidak relevan dan terpincang-pincang dengan

  • 36

    adanya fakta di dalam masyarakat yang mana masyarakat tidak lagi

    mengindahkan aturan yang berlaku karena adanya manfaat yang lebih

    besar yang timbul dari adanya perkembangan teknologi dan informasi (Het

    recht hinkt achter de faiten aan). Hukum dianggap tidak bekerja dengan

    baik jika tidak relevan dengan konteks sosialnya ( Anthony Allots 1980: 5

    ). 22

    Menurut Bripka Adi Candra Sujatmiko S.H. dapat dikatakan

    sebelum adanya pemberlakuan tilang kepada para driver ojek online untuk

    ditegur ketika pada saat menggunakan handphone di jalan raya baik hanya

    ditempelkan pada bracket tempat handphone yang ada di stir sepeda motor

    atau hingga terjadinya penilangan kepada driver ojek online ketika

    membawa handphone dengan satu tangan dan tangan lainnya

    mengemudikan sepeda motor karena dampak yang ditimbulkan nantinya

    adalah dikhawatirkannya handphone driver dapat terjatuh yang mana nanti

    dapat memecah konsentrasi pada saat berkendara dan artinya hal ini dapat

    menimbulkan kerugian bagi dirinya sendiri ataupun orang lain. Akan lebih

    baik apabila driver yang ketika di jalan atau mendapatkan suatu orderan

    apabila dalam penggunaannya memerluka GPS untuk menepi terlebih

    dahulu dan dapat menggunakan GPS.23

    Penafsiran terkait pasal 106 ayat 1 Undang-Undang Nomor 22

    Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dapat dikatan menjadi

    rancu karena penggunaan GPS pada smartphone sendiri jika dilihat dari

    22 Gunardi SA Lumbantoruan, Relevansi Larangan Penggunaan Mobile Phone Saat

    Mengemudikan Kendaraan Bermotor. Jurnal RechtsVinding Online hal 1 23 Ibid

  • 37

    sudut pandang secara gramatikal adalah boleh apabila tidak mengganggu

    konsentrasi pada saat berkendara. namun juga berlawanan dengan

    penafsiran atau penjelasan pasal bahwa segala bentuk sesuatu penggunaan

    pada handphone atau smartphone adalah dilarang. Maka dengan adanya

    kerancuan ini, para pengguna GPS di jalan raya dapat terkena sanksi

    pidana yang diatur pada pasal 283 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009

    tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yaitu dipidana dengan pidana

    kurungan paling lama 3 ( tiga ) bulan atau dendang paling banyak Rp

    750.000,00 ( tujuh ratus lima puluh ribu rupiah ). Tentu hal ini dapat

    memberatkan dari pihak pekerja ojek online karena GPS sendiri

    merupakan alat utama dalam pekerjaan ojek online dan pasal ini dikatakan

    tidak relevan dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi

    karena dampak yang ditimbulkan ketika pasal ini memang diharuskan

    untuk ditaati tanpa memperhatikan tujuan hukum.

    Dari pihak penegak hukum yaitu Kepolisian Resort Malang Kota

    Bagian Satlantas akan mengadakan sosialisasi berupa larangan

    penggunaan handphone pada saat berkendara di jalan raya. Hal ini

    merupakan bentuk preventif yang nantinya bisa diharapkan oleh penegak

    hukum agar dapat mengurangi angka pelanggaran di Malang Kota. Karena

    dikhawatirkan nanti dengan banyaknya penggunaan handphone di jalan

    raya, masyarakat dapat secara bebas menggunakan handphone di jalan

    raya.

  • 38

    Menurut keterangan hasil wawancara dengan driver ojek online

    salah satu dari mereka yang bernama Bapak Abdul Majid menerangkan

    bahwa poin penting ketika berkendara pada saat melakukan pengambilan

    orderan dan menggunakan GPS yaitu fokus terhadap berkendara haruslah

    dalam konsentrasi tinggi dan hal ini menjadi acuan untuk tetap efisien dan

    maksimal dalam pekerjaannya karena kebutuhan dalam efisiensi sangat

    dibutuhkan. Karena jika driver diharuskan untuk menepi terlebih dahulu

    dan baru melihat GPS maka akan menghambat pekerjaan dan tidak dapat

    secara maksimal dalam pekerjannya.24

    Perihal hal ini, menurut hemat penulis bahwa dengan adanya

    peningkatan jumlah pelanggaran penggunaan handphone dari tahun 2017

    hingga ke tahun 2018 pasal ini dikatakan tidak efektif; hal ini dapat

    dibuktikan dengan seberapa banyaknya driver ojek online masih

    menggunakan handphone pada saat berkendara. Substitusi pasal 106 ayat 1

    Undang – Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

    Angkutan Jalan dapat dikatakan efektif apabila masyarakat terutama ojek

    online telah mengerti tentang adanya larangan dan mau menaati peraturan

    yang berlaku atau hal-hal yang tidak termasuk pelanggaran dalam

    penggunaan handphone. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa jika

    pasal 106 ayat 1 Undang – Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu

    Lintas dan Angkutan Jalan menyasar kepada ojek online akan bisa

    menghambat proses pekerjaan ojek online karena pekerjaannya tidak

    24 Diperoleh dari Bapak Abdul Majid Driver Grab Malang Kota, Tanggal 17 Oktober 2019

  • 39

    secara maksimal bisa terlaksana mengingat jika dilihat dari

    kemanfaatannya yang lebih besar dan hukum tidak akan bekerja dengan

    baik apabila jika tidak relevan dengan konteks sosialnya yang mana ojek

    online sendiri sebagai konteks sosial. Dengan dasar ini pasal 106 ayat 1

    Undang – Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

    Angkutan Jalan dapat dikatakan tidak efektif mengingat adanya

    pertentangan antara kebutuhan masyarakat yang sebagaimana tujuan

    hukum yaitu keadilan, kepastian dan kemanfaatan dari pasal ini tidak

    sesuai dengan dinamika masyarakat pada saat ini. Karena kebutuhan akan

    GPS pada saat ini sangat diperlukan baik dalam pekerjaan maupun

    kehidupan sehari-hari. Karena tujuan hukum sendiri hendaknya

    memberikan manfaat yang seluas-luasnya dan sebesar-besarnya kepada

    warga masyarakat.25 Namun jua tidak menutup kemungkinan bahwa driver

    ojek online seharusnya perlu pembenahan mengenai aturan bagaimana

    keselamatan daripada berkendara karena sudah seharusnya driver secara

    sadar mementingkan keselamatan seperti yang diatur dalam pasal 106

    Ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 yang mana pada peraturan

    ini selalu diabaikan karena kurangnya efisiensi dalam pekerjaan. Hal ini

    seharusnya selaras dengan apa yang diatur dalam peraturan perundang-

    undangan.

    D. Penggunaan Handphone bagi Driver Ojek Online di Tengah

    Perkembangan Jaman

    25 Rena Yulia, Viktimologi : Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kejahatan. Hal 128

  • 40

    1. Aturan Pelarangan Penggunaan Handphone bagi Driver Ojek

    Online di Tengah Perkembangan Jaman

    Banyak perdebatan mengenai penindakan hukum bagi

    pengguna GPS atau Global Positioning System pada handphone yang

    mana digunakan pada saat aktif berkendara. Pada kasus ini dampak

    yang ditimbulkan yaitu keresahan pada masyarakat sehingga

    menimbulkan gugatan berupa uji materiil kepada Mahkamah

    Konstitusi oleh Toyota Soluna Community26 dan dalam putusannya

    (Putusan MK Nomor 23/PUU-XVI/2018) Mahkamah Konstitusi

    permohonan uji materil dari para pemohon, meskipun dalam

    penggunaan GPS sendiri dapat dibenarkan selama tidak mengganggu

    konsentrasi pada saat mengemudi.

    Sejalan dengan putusan yang telah keluar dari Mahkamah

    Konstitusi, Penulis melakukan wawancara perihal permasalahan

    penggunaan GPS pada ojek online kepada KANIT DIKYASA/IPTU

    Mohammad Saikhu, SH. Dalam wawancara, saya memberikan

    beberapa pertanyaan terkait dengan penggunaan GPS pada

    Handphone pada saat berkendara di jalan raya oleh ojek online. Secara

    garis besar beliau mengatakan kepada penulis bahwa menggunakan

    handphone pada saat berkendara termasuk pelanggaran dalam

    berkendara dan dapat dikenakan pasal 106 ayat (1) Undang-Undang

    Nomor 22 tahun 2009 karena dalam penjelasan tambahan telah

    26 CNN Indonesia, MK tolak gugatan uji materi GPS pada saat berkendara dalam

    https://www.cnnindonesia.com, diakses tanggal 7 Oktober 2019

    https://www.cnnindonesia.com,/

  • 41

    diterangkan bahwasanya dalam frasa “penuh konsentrasi” adalah

    setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor dengan penuh

    perhatian dan tidak terganggu perhatiannya karena sakit, lelah,

    mengantuk, menggunakan telepon atau menonton televisi atau video

    yang terpasang di Kendaraan, atau meminum minuman yang

    mengandung alkohol atau obat-obatan sehingga memengaruhi

    kemampuan dalam mengemudikan Kendaraan. Disini dapat diketahui

    bahwa menggunakan telepon (handphone) dilarang. Dan juga

    diterangkan oleh bapak narasumber bahwa berkendara menggunakan

    sepeda motor berbeda dengan berkendara menggunakan mobil yang

    mana menggunakan sepeda motor dalam faktor keseimbangan harus

    benar-benar fokus, jika memperhatikan handphone atau bahkan aktif

    menggunakan pada saat berkendara, keseimbangan pada saat menyetir

    kendaraan sepeda motor akan terganggu.27

    Pasal 106 ayat (1) Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 ini

    berlaku secara universal yang mana peraturan ini tidak hanya

    dikenakan kepada masyarakat tetapi pada ojek online atau dalam

    artian pasal ini tidak memberi hak secara khusus kepada ojek online

    walau notabenya membutuhkan atau sebagai alat utama dalam

    pekerjaan ojek online. Walau dianggap sebagai represif, dari pihak

    kepolisian tidak langsung memberikan sanksi pidana seperti pada

    penyebutan pasal 283 Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 yang

    27 Diperoleh dari KANIT DIKYASA / IPTU Mohammad Saikhu, SH. Satlantas Polres Malang

    Kota, Tanggal 14 April 2019

  • 42

    mana Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan

    secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh

    suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam

    mengemudi di Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1)

    dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau

    denda paling banyak Rp750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu

    rupiah).

    Menurut bapak Bripka Adi Candra Sujatmiko, SH. Selaku

    bagian Bukti Pelanggaran di Satlantas Polres Malang Kota

    mengatakan bahwa penindakan awal pada pelanggaran penggunaan

    smartphone di jalan raya oleh ojek online adalah berupa pemberian

    teguran agar dapat disimpan dan melanjutkan perjalanan dengan tidak

    mengandalkan GPS sebagai hal yang wajib digunakan pada saat

    berkendara pada pekerjaan ojek online. Maka dari itu bapak

    narasumber juga menerangkan bahwa alangkah baiknya jika

    handphone dimasukkan ke dalam tas atau saku, bukan ditaruh pada

    bracket pada setir kemudi sepeda motor karena untuk menghindari

    tindak pidana lain berupa orang lain merampas handphone orang

    tersebut, handphone jatuh, ataupun hal-hal lain yang dapat

    mengakibatkan handphone menjadi berpindah dan rusak ataupun

    hilang. Bapak Bripka Adi Sujatmiko, SH. Juga mengatakan bahwa ada

    saat dimana handphone benar-benar boleh digunakan walau dalam

    keadaan aktif sekalipun yaitu dengan menepikan sepeda di pinggiran

  • 43

    jalan raya atau stop di pinggir jalan raya yang tidak ada tanda S yang

    dicoret dalam lingkaran atau biasa disebut Dilarang Stop, dan dalam

    hal ini paling tidak atau sedikit banyaknya dapat mengamankan diri

    sendiri ketika membawa sepeda motor ketika akan menggunakan

    handphone pada saat di jalan raya.28

    2. Kebutuhan Handphone Sebagai Alat Untuk Menjalankan Aplikasi

    Ojek Online

    Pada dasarnya kata online berkaitan dengan terhubungnya

    internet dengan dunia maya. Dan untuk memobilisasikan online dalam

    penerapannya pada sebuah ojek diperlukan suatu alat yaitu handphone

    dimana alat ini dipergunakan sebagai alat komunikasi antara

    konsumen dengan driver ojek online. Selain untuk komunikasi,

    handphone ini juga memiliki fitur bernama Global Positioning System

    atau GPS yang mana dipergunakan untuk alat navigasi, melacak titik

    koordinat keberadaan konsumen sebagai pemesan ojek online. Dan

    perlu diketahui bahwa pengunaan GPS sendiri adalah merupakan

    suatu kebutuhan teknologi yang tidak dapat dihindarkan.

    Kebutuhan handphone oleh ojek online tidak dapat dipisahkan

    dengan pekerjaan yang mana memang harus benar-benar

    menggunakan handphone secara aktif. Beberapa ojek online yang

    penulis wawancarai pun berkata bahwa ojek online memang harus

    benar-benar sering menggunakan handphone baik dalam mendapatkan

    28 Diperoleh dari Bripka Adi Candra, SH. Satlantas Polres Malang Kota, Tanggal 14 April 2019

  • 44

    order-an, mencari keberadaan konsumen dalam keadaan berkendara,

    menjemput konsumen atau orderan, lalu mencari alamat titik tujuan

    dimana orderan atau konsumen yang akan dicapai. Dari hampir

    keseluruhan runtutan cara kerja ojek online tidak dapat lepas dari

    handphone atau dapat dikatakan bahwa pekerjaan ini memang sangat

    membutuhkan handphone sebagai media yang vital dalam pekerjaan

    ojek online. Karena tanpa menggunakan handphone, banyak

    kesalahan-kesalahan yang dapat ditimbulkan seperti tidak

    menggunakan GPS maka driver akan salah alamat tujuan, tidak dapat

    bertemu dengan konsumen di titik temu, atau salah dalam menjemput

    orderan atau konsumen, dsb.

    Beberapa ojek online ketika wawancara mengaku bahwa pada

    saat melaksanakan pekerjaan, mereka tidak terlalu fokus berkendara

    karena lebih berfokus pada handphone dengan melihat GPS atau

    mencari konsumen dan beberapa dari mereka sadar bahwa

    menggunakan handphone adalah bentuk pelanggaran berlalu lintas

    dan ketika penulis bertanya apakah ada kejadian yang mengakibatkan

    terjadinya kecelakaan yang ditimbulkan akibat dari penggunaan

    handphone pada saat berkendara dan mereka menjawab beberapa dari

    mereka beberapa kali mengalami kejadian kecelakaan ringan seperti

    menabrak kendaraan lain ataupun terjatuh dari sepeda. Menurut

    keterangan yang disampaikan oleh Bapak M Hasan Ilyasin sebagai

    pelaku pekerja ojek online dan beberapa mitra gojek yang penulis

  • 45

    wawancarai, beberapa diantara mereka mengaku kalau belum

    mengetahui adanya larangan tentang penggunaan handphone ketika di

    jalan raya dan dari hampir keseluruhan mitra ojek online yang telah

    diwawancarai mereka belum pernah ditilang perihal penggunaan

    handphone.29

    Namun jika dilihat di sisi lain perihal penggunaan handphone

    sendiri mereka sangat memerlukan adanya penggunaan handphone

    pada pekerjaan mereka. Hal ini tidak dapat dipisahkan mengingat

    pekerjaan utama mereka dimulai dengan menggunakan handphone

    dan mendapatkan orderan atau konsumen dari handphone mereka.

    Karena bisa disimpulkan bahwa model transportasi online seperti ojek

    online sendiri hanya dapat digunakan atau dioprasikan melalui

    handphone yang mana hal ini handphone menjadi unsur esensial

    dalam pekerjaan ojek online.

    Tidak menutup kemungkinan bahwa dewasa ini masyarakat

    baik dari kalangan atas hingga kebawah membutuhkan transportasi

    berbentuk online untuk mempermudah memobilisasi upaya dalam segi

    komunikasi. Pengaruh perkembangan teknologi pun semakin dituntut

    untuk mengalami perubahan dan kemajuan. Prinsip daripada hal

    tersebut adalah bahwa peranan teknologi berkaitan erat dengan

    peradaban manusia yang mana dampaknya masyarakat secara luas

    harus mengikuti bagaimana roda kemajuan teknologi berkembang. Di

    29 Ibid

  • 46

    samping itu ada beberapa hal yang berkaitan dengan perkembangan

    teknologi komunikasi harus diperhatikan seperti pada ojek online yang

    mana berhubungan dengan transportasi terutama di Indonesia.

    Sedangkan kebutuhan akan teknologi sendiri termasuk juga

    penggunaan GPS sendiri pada handphone merupakan suatu

    keniscayaan yang tidak dapat terhindarkan.

    Seperti yang kita ketahui bahwa ojek online menjadi sebuah

    profesi yang kini ramai dipergunakan oleh masyarakat. Karena

    penggunaan ojek online sendiri lebih praktis, efisien dan biaya yang

    dikeluarkan lebih murah. Masyarakat sebagai konsumen dari ojek

    online pun mengatakan bahwa dengan adanya ojek online mereka

    tidak perlu repot untuk mencari-cari ojek di pangkalan atau tidak perlu

    jauh cukup dijemput dimana konsumen berada. Dalam hal ini

    kebutuhan masyarakat terhadap transportasi sendiri lebih mudah

    karena di zaman modern ini segala aspek harus di tuntut untuk cepat

    dan efisien. Masyarakat banyak terbantu dengan adanya ojek online

    yang mana ojek online banyak memberikan fitur-fitur dalam aplikasi

    ojek online yang dapat mempermudah urusan baik dalam transportasi,

    jasa pembayaran tagihan, pengantaran barang, dll.

    Jika dilihat dari aspek kebutuhan. Pertama, dari kebanyakan

    masyarakat sendiri kebutuhan akan ojek online dapat digunakan pada

    saat keadaan darurat yang mana artinya ojek online dengan efisiensi

    yang lebih mudah diakses serta praktis atau dapat dikatakan mudah

  • 47

    dalam pemanggilannya. Berbeda dengan ojek konvensional dimana

    mereka berkumpu dalam suatu titik dan konsumen diharuskan untuk

    mencari ojek. Hal ini yang menjadi poin penting dalam hal efisiensi

    dimana kegunaan aplikasi ojek online dapat mempermudah

    menemukan ojek online dalam komunikasi serta pemanggilan driver.

    Kedua, dari aspek biaya masyarakat dapat mengetahui biaya yang

    akan dikeluarkan untuk jarak yang akan telah ditentukan dan biaya

    yang dikeluarkan relatif murah mengingat secara perbandingan

    dengan ojek konvensional yang mana biaya yang belum dapat

    ditentukan sehingga konsumen harus melakukan perjanjian dengan

    ojek konvensional terlebih dahulu dan biaya yang ditawarkan relatif

    lebih mahal daripada ojek online dan dari ojek online sendiri sering

    mendapat potongan biaya berupa “promo” dan hal ini menjadikan

    banyak dari masyarakat lebih memilih untuk menggunakan jasa ojek

    online. Maka dapat dikatakan ojek online dalam kebutuhan

    masyarakat sangat diperlukan.